Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MEMBANGUN PERSAUDARAAN SEJATI DI TENGAH


KEMAJUAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd

Mata Kuliah : Teologi Moraral

Disusun Oleh : Julius Dicky Kriswara

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN


GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era kemajuan teknologi dan peradaban, masyarakat dihadapkan pada sejumlah
tantangan yang memengaruhi hubungan antar individu dan kelompok. Untuk menghadapi
kompleksitas ini, prioritas utama harus diberikan pada pembangunan persaudaraan sejati
yang berakar pada nilai-nilai universal, seperti kesetaraan martabat manusia, sikap kasih dan
damai, persatuan dalam keragaman, serta inklusif dan dialogal. Kesetaraan martabat
manusia menjadi fondasi utama dalam membentuk persaudaraan sejati, dengan kesadaran
bahwa setiap individu memiliki nilai yang setara, tanpa memandang latar belakang, agama,
atau status sosial. Sikap kasih dan damai menjadi pilar penting dalam membentuk lingkungan
yang empatik dan harmonis, serta memberikan dasar untuk penyelesaian konflik tanpa
kekerasan.
Persatuan dalam keragaman juga menjadi prinsip dalam membangun kesadaran akan
pentingnya persatuan dalam keberagaman. Menghargai perbedaan dan menciptakan
hubungan inklusif menjadi kunci untuk membangun persaudaraan sejati. Selain itu,
pendekatan inklusif dan dialogal juga diperlukan dalam membangun persaudaraan, dengan
memberikan ruang bagi partisipasi semua pihak dalam upaya pembangunan persaudaraan.
Melalui dialog terbuka, masyarakat dapat memahami perbedaan pendapat, mencari solusi
bersama, dan memperkuat persaudaraan di tengah kompleksitas perbedaan. Dengan
demikian, diharapkan masyarakat mampu membangun persaudaraan sejati yang kuat dan
berkelanjutan, membawa dampak positif bagi kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kesetaraan martabat manusia dapat diwujudkan dalam masyarakat?
b. Bagaimana peran sikap kasih, damai, inklusifitas, dan dialog dalam membangun
persaudaraan sejati di tengah kemajuan masyarakat?
c. Apa tantangan dan peluang dalam menciptakan kesatuan di tengah perbedaan budaya,
agama, dan latar belakang sosial yang semakin kompleks?

1.3 Tujuan
Mewujudkan kesetaraan martabat manusia di tengah keberagaman yang ada dengan peran
sikap kasih, damai, inklusifitas, dan dialog dalam membangun persaudaraan sejati di
tengah kemajuan masyarakat, mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesetaraan Martabat Manusia yang Diwujudkan dalam Masyarakat


Mewujudkan kesetaraan martabat manusia dalam masyarakat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan keterlibatan dan komitmen dari seluruh sektor dan individu.
Pendidikan memegang peran kunci dalam perubahan signifikan dengan penekanan pada
penyelarasan konsep kesetaraan dalam kurikulum, baik di tingkat formal maupun informal.
Hal ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang hak asasi manusia, tetapi juga
membentuk pola pikir inklusif, mengatasi prasangka, dan stereotip dalam masyarakat.
Keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok minoritas, dalam pengambilan
keputusan mencerminkan keberhasilan dalam membentuk struktur masyarakat yang adil.
Perlindungan hukum yang kuat dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran
hak asasi manusia menjadi pondasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi
setiap individu. Menjamin akses yang setara terhadap pekerjaan, peluang pendidikan, dan
pengembangan karier bukan hanya menciptakan kesetaraan ekonomi, melainkan juga
mengurangi ketidaksetaraan sosial. Kampanye dan inisiatif publik yang meningkatkan
kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kesetaraan memainkan peran penting dalam
mengubah persepsi bersama. Kesetaraan bukan hanya sebagai tujuan akhir, melainkan
sebagai perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan komitmen, kerja sama, dan perubahan
budaya untuk menciptakan dunia yang menghormati dan menghargai martabat setiap
individu.

2.2 Peran Sikap Kasih, Damai, Inklusifitas, dan Dialog dalam Membangun Persaudaraan
Sejati di Tengah Kemajuan Masyarakat
Sikap kasih dan damai memainkan peran penting dalam membentuk dinamika hubungan
antar manusia dengan menciptakan suasana positif, meningkatkan kualitas interaksi, dan
membentuk dasar yang kuat untuk hubungan interpersonal yang bermakna. Sikap ini
menciptakan lingkungan yang mendukung keterbukaan, keprihatinan terhadap orang lain,
serta memperdalam ikatan emosional. Di sisi lain, prinsip inklusifitas dan dialog menjadi kunci
untuk membangun persaudaraan yang kokoh di tengah kemajuan masyarakat. Inklusifitas
vokal dalam memberikan akses dan peran yang merata bagi setiap individu, sementara dialog
efektif dalam mendukung pemahaman, mengatasi perbedaan, dan menciptakan solusi
bersama. Kedua prinsip ini tidak hanya membentuk struktur sosial dan norma bersama yang
inklusif, tetapi juga mendukung pertumbuhan persaudaraan sejati di tengah perkembangan
masyarakat yang terus bergerak maju. Oleh karena itu, adopsi sikap kasih dan damai
bersama dengan inklusifitas dan dialog menjadi langkah berharga dalam membentuk
hubungan antarmanusia yang positif dan merajut persaudaraan sejati.

2.3 Tantangan dan Peluang dalam Menciptakan Kesatuan Di Tengah Perbedaan Budaya,
Agama, dan Latar Belakang Sosial yang Semakin Kompleks
Menghadapi tantangan mewujudkan kesatuan dalam keragaman budaya, agama, dan
latar belakang sosial yang kian kompleks, memerlukan pemahaman mendalam dan kerja
sama aktif. Dengan struktur masyarakat yang semakin kompleks, terdapat kerumitan dalam
interaksi antarindividu, terutama dalam menanggapi dan mengakomodasi nilai-nilai budaya,
keyakinan agama, dan latar belakang sosial yang beragam. Tantangan tersebut mencakup
juga ketidaksetaraan, diskriminasi, dan kurangnya pemahaman terhadap perbedaan, yang
dapat menghambat terbentuknya kesatuan dan bahkan memicu konflik sosial.
Solusi untuk tantangan ini melibatkan pendidikan sebagai landasan utama, dengan
mengintegrasikan pemahaman akan keberagaman dan nilai-nilai inklusivitas dalam
kurikulum. Melalui partisipasi sosial dalam kegiatan bersama dan pemanfaatan keberagaman
dalam seni, budaya, dan bisnis, terdapat peluang untuk memperdalam pemahaman
antarkelompok dan membangun hubungan yang positif. Pembangunan keterbukaan dan
inklusivitas dalam kebijakan masyarakat, komunikasi efektif, dan dialog antarbudaya menjadi
kunci untuk memahami dan memperkuat hubungan antarkelompok. Pengembangan
kepemimpinan yang inklusif dan progresif juga diakui sebagai penghubung untuk memotivasi
masyarakat dalam upaya bersatu. Dengan memandang peluang-peluang ini sebagai titik
tolak, masyarakat dapat bersama-sama mengelola kompleksitas keberagaman dengan
bijaksana dan membangun kesatuan yang kokoh. Pemahaman, edukasi, serta kerjasama
aktif menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan dan meraih peluang di tengah
dinamika keberagaman yang semakin kompleks.
BAB III
KESIMPULAN

Membangun persaudaraan sejati di tengah kemajuan masyarakat menuntut perhatian serius


pada inklusifitas dan dialog sebagai landasan utama. Tantangan dan peluang yang muncul
memerlukan respons komprehensif dari seluruh elemen masyarakat, dengan konsep inklusifitas
dan dialog menjadi kunci utama. Kesadaran akan keberagaman sebagai kekayaan masyarakat
menjadi esensi, menciptakan struktur sosial yang adil. Melalui dialog terbuka, perbedaan dapat
diatasi, memastikan setiap suara terlibat, dan keputusan mencerminkan kepentingan bersama.
Pendidikan inklusif menjadi kekuatan utama untuk mengubah pandangan terhadap
keberagaman. Meskipun menghadapi tantangan seperti ketidaksetaraan dan diskriminasi,
kampanye kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi rintangan
ini. Dengan fokus pada inklusifitas dan dialog, masyarakat dapat mewujudkan persaudaraan
sejati melalui tindakan nyata, membangun komunitas yang bersatu di tengah kemajuan yang
terus berkembang. Kesimpulannya, membangun persaudaraan sejati memerlukan kontribusi
positif dari setiap individu dan lapisan masyarakat, membentuk masyarakat inklusif, menghormati
satu sama lain, dan merawat nilai-nilai persatuan dalam menghadapi dinamika perubahan
zaman.
DAFTAR PUSTAKA

Sitepu, M. and Pradana, L.R., 2023. Membangun Semangat Persaudaraan Universal menurut
Ensiklik Fratelli Tutti dalam Konteks Bhineka Tunggal Ika. RAJAWALI, pp.51-58.

Membangun Persaudaraan Sejati Antarpemeluk Agama dan Kepercayaan - Perangkat


Mengajar Katolik SMA/SMK (recehan.my.id)

Putra, A.M., 2017. Koreksi Persaudaraan: Tantangan Dalam Mengembangkan Hidup


Bersama. Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat, 4(2), pp.197-197.

Anda mungkin juga menyukai