Anda di halaman 1dari 4

Volume 1, No.

4 Juni 2023
p-ISSN XXXX | e-ISSN XXXX

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Solusi Menanggulangi Konflik


Sosial di Masyarakat
Riki Monaki, Revki Muhammad F ,Muhammad Alvi Nurzaman,Ronald Muslim
Universitas Siliwangi
Email: revkimuhammadfahriz@gmail.com, revkimuhammadfahriz@gmail.com,
Alvinurzaman15@gmail.com , Ronaldmuslim29@gmail.com

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran penting pendidikan kewarganegaraan
dalam menanggulangi konflik sosial di masyarakat. Melalui studi literatur, penelitian ini
mengidentifikasi pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pendidikan kewarganegaraan
untuk mengatasi konflik sosial. Temuan utama menunjukkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan mempromosikan pemahaman nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan
penghargaan terhadap perbedaan. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan melatih
keterampilan komunikasi, negosiasi, dan penyelesaian konflik secara damai. Pendidikan
kewarganegaraan juga membentukan nilai-nilai etika, moral, dan tanggung jawab sosial pada
individu. Kesimpulannya, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan
memiliki peran krusial dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
Kata Kunci: Pendidikan kewarganegaraan, konflik sosial, nilai-nilai demokrasi, toleransi,
keterampilan penyelesaian konflik, tanggung jawab sosial.

Abstract:
This study aims to explore the pivotal role of civic education in mitigating social conflicts in
society. Through a comprehensive literature review, this research identifies the various
approaches employed in civic education to effectively tackle social conflicts. The key findings
reveal that civic education plays a crucial role in promoting understanding of democratic values,
fostering tolerance, and cultivating an appreciation for diversity. Moreover, civic education
equips individuals with essential communication, negotiation, and peaceful conflict resolution
skills. Additionally, it instills ethical and moral values while nurturing a sense of social
responsibility. In conclusion, this research underscores the significance of civic education in
fostering a harmonious and peaceful society.
Keywords: Civic education, social conflicts, democratic values, tolerance, conflict resolution
skills, social responsibility.

PENDAHULUAN

ADVANCES in Social Humanities Research Vol 1 No. 4 Juni 2023 211


Riki Monaki, Revki Muhammad F ,Muhammad Alvi Nurzaman,Ronald Muslim

Konflik sosial merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai
tingkatan pendidikan. Tingkat konflik yang semakin meningkat menunjukkan perlunya upaya
yang efektif untuk mengatasi konflik sosial dan menciptakan masyarakat yang harmonis.
Pendidikan kewarganegaraan diakui sebagai salah satu solusi penting dalam meredakan konflik
sosial dan membentuk individu yang memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi
konflik dengan cara yang konstruktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas
program pendidikan kewarganegaraan dalam menanggulangi konflik sosial di masyarakat.
Metode penelitian tindakan kelas digunakan untuk memfokuskan pada pemahaman dan
kemampuan resolusi konflik mahasiswa. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif
kualitatif dengan metode triangulasi data untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil
penelitian.
Evaluasi siklus pertama akan mengidentifikasi metode program pendidikan
kewarganegaraan untuk penambahan kebutuhan dan perubahan pada materi. Melalui siklus
kedua, perubahan tersebut akan diimplementasikan, termasuk penambahan materi yang relevan
dan penerapan metode studi kasus. Diharapkan bahwa perubahan ini akan memberikan
peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan kemampuan resolusi konflik mahasiswa.
Penelitian ini memiliki relevansi dan urgensi yang tinggi dalam menciptakan masyarakat
yang harmonis dan damai. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi penting
dalam pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan kewarganegaraan yang lebih efektif
dalam menghadapi tantangan konflik sosial di masyarakat.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memberikan "rasionalisasi" mengenai pentingnya mengoptimalkan
keberadaan keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan dan pembelajaran
multikultural. Upaya ini bertujuan untuk memberikan informasi argumentatif guna menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal dan temuan terkait Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural. Penggunaan jurnal sebagai sumber primer
memberikan keabsahan yang tinggi. Selain itu, data
sekunder seperti peraturan perundang-undangan juga digunakan sebagai pendukung untuk
menjaga eksistensi Indonesia sebagai negara hukum. Proses analisis penelitian mengikuti teknik
reduksi data, display data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan yang dijelaskan oleh Miles dan
Huberman (1992).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ruang lingkup kajian yang luas, dengan fokus pada
peningkatan kapasitas spiritual, intelektual, dan emosional peserta didik untuk menghadapi
tantangan zaman. Substansi materi pendidikan kewarganegaraan mencakup berbagai topik
seperti pancasila, bela negara, sosial dan politik, nilai dan moral, kemultikulturalan, hukum dan
demokrasi, konstitusi dan ketatanegaraan, hubungan internasional, hak asasi manusia dan
kebebasan pers, kebudayaan, kearifan lokal, pertahanan dan keamanan nasional, serta topik-
topik lain yang relevan.

ADVANCES in Social Humanities Research Vol 1 No. 4 Juni 2023 212


Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Solusi Menanggulangi Konflik Sosial di Masyarakat

Kemultikulturalan bangsa Indonesia dianggap sebagai anugerah Tuhan yang perlu dikelola
dengan bijaksana untuk menjaga kehormatan bangsa dan mendorong kemajuan Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam mengubah paradigma dan
pandangan peserta didik terhadap kemultikulturalan. Tujuan utamanya adalah membentuk
pemahaman peserta didik tentang pentingnya menjaga keberagaman, persatuan, persaudaraan
bangsa, dengan sikap religius, nasionalisme, patriotisme, toleransi, menghargai, dan saling
menyayangi. Tujuannya adalah menjaga kemultikulturalan, mengurangi kekerasan, konflik SARA,
penindasan, dan diskriminasi. Pendidikan kewarganegaraan strategis dalam konstitusi dan
kurikulum nasional sebagai mata pelajaran wajib. Meskipun menghadapi hambatan, pendidikan
kewarganegaraan memenuhi kriteria pendidikan multikultural. Pendekatan yang digunakan
memberikan pemahaman komprehensif tentang keberagaman bangsa, tanpa menghilangkan
sikap kritis dan pemikiran peserta didik.
Materi yang diajarkan mencakup sikap dan perilaku yang mendukung kemultikulturalan,
seperti filosofi kemajemukan bangsa, kebersamaan, hubungan antarwarga negara, saling
menghormati, keterbukaan, dan sikap lapang dada. Fokus utama pembelajaran multikultural
adalah mengakui dan menghargai keberagaman, mendorong prinsip kesetaraan, saling
menghormati, komitmen moral, dan demokrasi untuk mengatasi penindasan dan diskriminasi.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Solusi Menanggulangi Konflik Sosial dan Membentuk
Moralitas Peserta Didik dalam Konteks Multikultural
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam menanggulangi konflik sosial
di masyarakat serta membentuk moralitas peserta didik dalam konteks multikultural. Sebagai
pendidikan multikultural, pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai
kesetaraan, saling menghormati, dan komitmen moral guna mengatasi konflik sosial yang
mungkin timbul akibat perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan gender. Dengan memahami dan
menerima keberagaman sebagai anugerah, peserta didik dapat mengembangkan sikap toleransi,
empati, dan kepedulian sosial, yang menjadi dasar moralitas yang kuat dalam menjaga
keharmonisan masyarakat.
Moralitas memainkan peran penting dalam menjaga kemultikulturalan bangsa. Masyarakat
yang memiliki moralitas yang baik akan mengutamakan kepentingan umum, mempromosikan
integrasi sosial, solidaritas, dan menghindari konflik serta diskriminasi. Indonesia perlu
menyadari bahwa isu-isu sensitif seperti suku, agama, ras, budaya, dan gender dapat memicu
konflik, sehingga penting untuk menjaga sikap yang mendukung persatuan nasional. Jika terjadi
masalah terkait isu sensitif, idealnya harus diselesaikan secara kekeluargaan, melalui lembaga
masyarakat dan hukum.
Perkembangan ilmu pendidikan kewarganegaraan harus disesuaikan dengan zaman,
namun tujuan dan substansinya tetap sama, yaitu membentuk peserta didik yang menganut nilai-
nilai Pancasila. Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa serta membawa bangsa ini ke peradaban yang tinggi. Menerima
dan merawat kemultikulturalan bangsa adalah bentuk partisipasi aktif dalam menciptakan
kedamaian dan menjaga integrasi nasional. Ini juga merupakan implementasi konsep warga
negara yang beretika dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
KESIMPULAN
Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural memberikan landasan teori
dan informasi yang argumentatif kepada peserta didik, agar mereka memiliki pemahaman yang

ADVANCES in Social Humanities Research Vol 1 No. 4 Juni 2023 213


Riki Monaki, Revki Muhammad F ,Muhammad Alvi Nurzaman,Ronald Muslim

baik tentang filosofi, substansi, dan pentingnya menjaga kemultikulturalan bangsa. Melalui
pendidikan kewarganegaraan, peserta didik secara sukarela dapat menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai pendidikan nilai dan moral, pendidikan kewarganegaraan memiliki kompetensi dan
orientasi keilmuan yang kuat dalam menginternalisasikan nilai-nilai yang terpuji kepada peserta
didik, serta membentuk moralitas mereka. Hal ini memungkinkan peserta didik memiliki
semangat yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural bertujuan membentuk peserta didik yang
mengutamakan integrasi nasional, menjaga kedamaian masyarakat, dan melestarikan nilai dan
budaya yang hidup dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting
dalam menjaga kemultikulturalan bangsa. Pemangku kebijakan dan akademisi berperan dalam
mendukung pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk menemukan konsep dan temuan yang komprehensif dalam kajian
kemultikulturalan bangsa, serta mempertimbangkan potensi pendidikan multikultural menjadi
disiplin ilmu yang berdampak pada perkembangan keilmuan nasional dan nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945
Simpulannya, pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural berperan
penting dalam membentuk moralitas peserta didik dengan semangat yang mencerminkan nilai-
nilai Pancasila dan UUD 1945. Melalui pemahaman yang mumpuni dan aplikasi nilai-nilai
tersebut, peserta didik dapat menjadi agen perubahan yang menjaga integrasi nasional,
kedamaian masyarakat, dan keberlanjutan nilai dan budaya bangsa.

BIBLIOGRAFI
Nanggala, A. (2020). Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural. Jurnal
Soshum Insentif, 3(2), 197-210.
Jannah, A. N., Yahya, R. N., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Peran Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Mewujudkan Sekolah Damai di Tengah-Tengah Kehidupan
Masyarakat Pluralis. Jurnal Basicedu, 5(6), 5266-5274.
Hasibuan, H. A. (2021). Pendidikan kewarganegaraan: internalisasi nilai toleransi untuk
mencegah tindakan diskriminatif dalam kerangka multikultural. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), 440-453.

Copyright holder:
Riki Monaki, Revki Muhammad F ,Muhammad Alvi Nurzaman,Ronald Muslim()

First publication right:


ADVANCES in Social Humanities Research

This article is licensed under:

ADVANCES in Social Humanities Research Vol 1 No. 4 Juni 2023 214

Anda mungkin juga menyukai