Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT

TERHADAP FORMULARIUM

No. Kode : C/VIII/SOP/05/15/081


DINKES KAB Terbitan : 01
KUDUS SOP No. Revisi
Tgl.mulai berlaku
:
:
0
4 Mei 2015
UPT
PUSKESMAS
Halaman : 1–2 REJOSARI
Ditetapkan dr. AndiniAridewi, M.Kes
Kepala UPT NIP: 19731008 200501 2 009
PuskesmasRejosari

1. Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah proses kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menganalisa ketersediaan perbekalan farmasi yang
ada di Puskesmas terhadap standar acuan pengobatan dasar dari Dinas
Kesehatan Kabupaten.

2. Tujuan Sebagai pedoman Apoteker/Asisten Apoteker untuk memberikan dan


menyediakan obat.

3. Kebijakan KMK No 922 Tentang PP.38 4 Obat

4. Referensi Standar Pelayanan Farmasi di Puskesmas, Depkes RI, 2006

Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di


Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua tahun 2004

5. Alat dan Alat :


-
Bahan :
-
6.Prosedur 1. Apoteker melakukan perencanaan terhadap perkiraan jenis dan jumlah
perbekalan farmasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
2. Apoteker mengajukan permintaan perbekalan farmasi lewat LPLPO ke
Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai dengan jumlah dan jenis perbekalan
farmasi yang sudah direncanakan.
3. Apoteker mengajukan rencana pengadaan perbekalan farmasi disesuaikan
dengan ketersediaan obat di DKK.
4. Apoteker melakukan penerimaan perbekalan farmasi yang diserahkan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai dengan jumlah dan jenis perbekalan
farmasi yang sudah diajukan dalam LPLPO.
5. Apoteker dapat melakukan pengadaan sendiri kalau perbekalan farmasi
tidak tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten bila memang obat tersebut
sangat diperlukan dengan sepengetahuan DKK.
6. Apoteker tidak boleh melakukan pembelian perbekalan farmasi yang
menyimpang dari formularium.
7. Apoteker harus membuat laporan pembelian obat sendiri diluar dropping

Standart Operasional Prosedur Page 1/2


dari DKK.
8. Apoteker melakukan evaluasi antara ketersediaan obat terhadap
formularium.
9. Apoteker menggunakan hasil evaluasi ini sebagai acuan perencanaan
perbekalan farmasi tahun berikutnya untuk menghindari kekosongan dan
kelebihan persediaan.
10. Apoteker mengajukan hasil evaluasi kesesuaian peresepan dengan
formularium kepada Kepala Puskesmas untuk ditindak lanjuti.

Bagan Alir :
Surat ketersediaan
obat

Evaluasi
Permintaan
Perencanaan ketersediaan obat
melalui Penerimaan
pengadaan
LPLPO

Jika obat tidak tersedia


di GFK

FORMULARIUM Pembelian sendiri

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. Poli Obat
b. Kepala Puskesmas
c. Dinas Kesehatan

9. Dokumen a. Buku Standar Pengobatan Dasar DKK (formularium)


terkait b. LPLPO
c. Surat Ketersediaan Obat DKK

10. Rekaman historis perubahan

Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Standart Operasional Prosedur Page 2/2


Standart Operasional Prosedur Page 3/2

Anda mungkin juga menyukai