Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT

No. 445/0031-SOP-A/UP

Dokumen T

S PKMSRJD/IV/2019
O
No. Revisi : 001
P
Tanggal Te : 1 April 2019
rbit

Halaman : 1/6

drg. Dedy Kuswandi


UPT PUSKESMAS
1971051620031210
SARIJADI
02

1. Penilaian obat adalah suatu proses kegiatan yang


sistematis untuk memastikan kondisi obat selalu
tersedia sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk
memastikan tidak terjadinya kelebihan maupun
kekosongan obat di pelayanan kesehatan dasar.
1. Pengertian
3. Penyediaan obat adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat di
pelayanan kesehatan dasar.
4. Penggunaan obat adalah suatu kegiatan dalam
pelayanan kefarmasian untuk pengobatan pasien di
pelayanan kesehatan dasar.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penilaian

2. Tujuan pengendalian, penyediaan, dan penggunaan obat di


Puskesmas dengan memakai metode daftar tilik.

1. SK Kebijakan Pengelolaan Obat UPT Puskesmas


Sarijadi Nomor
445/0043-SK/UPTPKMSRJD/III/2019;
3. Kebijakan
2. SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung No.
442/2685-Dinkes tentang Penetapan Obat-obatan di
luar Formularium Nasional.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1997 Tentang Psikotropika;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51
Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
4. Referensi
Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.01.07/Menkes/659/2017 tentang Formularium
Nasional;
8. Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi
Kab/Kota;
9. Pengelolaan Obat di Puskesmas.

5. Prosedur
❖ Penilaian

1. Petugas pengelola obat memeriksa kelengkapan


dokumen yang terkait pengelolaan obat di
Puskesmas.
a. Dokumen Perencanaan & Pengadaan: RKO
tahunan, RKO bulanan (LPLPO).
b. Dokumen Distribusi: Berita Acara Serah
Terima Barang, LPLPO, pengeluaran obat dari
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Bandung.
c. Dokumen Penyimpanan/Pengelolaan gudang:
buku penerimaan obat, kartu stok.
d. Dokumen obat rusak dan kadaluarsa/berita
acara penyerahan obat rusak.
e. Dokumen pencatatan harian obat, jumlah
kunjungan resep sesuai dengan usia, jenis
fasilitas penanggung (Umum, BPJS).
f. Dokumen Pelaporan: LPLPO, POR, PIO, MESO,
Ketersediaan Obat, Narkotika & Psikotropika.
2. Petugas pengelola obat memeriksa kesesuaian
tempat untuk menyimpan obat-obatan: lemari, rak
penyimpanan obat-obatan sesuai farmakologis,
alfabetis, bentuk sediaan, suhu, FIFO/FEFO, dan
high alert.
3. Petugas pengelola obat memeriksa penyimpanan
obat narkotika & psikotropika (lemari
khusus/terkunci).

❖ Pengendalian

1. Petugas pengelola obat memeriksa ketersediaan


obat (mencukupi atau tidak untuk penggunaan
dalam sebulan) bila terjadi kekosongan obat segera
ditindaklanjuti dengan meminta kepada bagian
Farmalkes dengan memakai surat permintaan bon
obat.
2. Petugas pengelola obat selalu memeriksa batas
kadaluarsa masing-masing saat obat pertama kali
diterima dan saat akan diberikan kepada pasien
untuk menghindari adanya obat kadaluarsa yang
digunakan pasien.
3. Petugas pengelola obat memisahkan penyimpanan
obat-obatan yang mempunyai batas kadaluarsa 1
tahun, 6 bulan, dan 3 bulan agar obat tersebut
bisa digunakan terlebih dahulu (sistem FEFO).
4. Petugas pengelola obat memeriksa kondisi
ruangan pelayanan: bersih, tidak ada obat tercecer
di lantai, gudang harus terbebas dari tikus dan
kecoa, penerangan yang cukup, sirkulasi udara
yang baik, selalu terkunci dan memakai teralis
demi keamanan obat.
5. Petugas pengelola obat menindaklanjuti
ketidaksesuaian dengan catatan akan diperbaiki.
❖ Penyediaan

1. Petugas pengelola obat menghitung pemakaian


obat bulan lalu serta mengecek sisa stok yang
tersedia.
2. Petugas pengelola obat mengajukan permintaan
obat melalui LPLPO ke Dinas Kesehatan Kota
Bandung sesuai dengan kebutuhan.
3. Petugas Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Bandung mendistribusikan obat ke Puskesmas
dengan menyertakan berita acara penerimaan
obat.
4. Petugas pengelola obat menindaklanjuti dengan
meminta obat sesuai dengan prosedur yang
berlaku ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Bandung saat terjadi kekurangan pengiriman obat.
5. Petugas pengelola obat wajib mengembalikan obat
ke Gudang Farmasi Dinkes Kota Bandung saat
terjadi kelebihan obat atau jenis obat yang datang
tidak sesuai dengan permintaan.
6. Petugas pengelola obat mengajukan pemenuhan
kebutuhan melalui belanja obat bersumber
anggaran kapitasi untuk permintaan obat-obatan
yang dibutuhkan oleh Puskesmas namun
ketersediaan obat tidak dapat dipenuhi oleh Dinas
Kesehatan Kota Bandung.

❖ Penggunaan

1. Petugas obat melakukan pelayanan obat untuk


pasien menggunakan resep yang ditulis oleh
dokter, bidan, atau perawat yang sudah diberikan
SK pendelegasian wewenang bila dokter tidak ada.
2. Petugas pengelola obat menyiapkan obat atau
bahan medis habis pakai yang diperlukan.
3. Petugas pengelola obat menyerahkan obat atau
bahan medis habis pakai.
4. Petugas melakukan pencatatan penggunaan obat
atau bahan medis habis pakai yang telah terpakai
pada kartu stok, defekta, dan buku catatan
penggunaan obat.

6. Bagan Alir -

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

● Gudang Farmasi

● Ruang Farmasi
8. Unit terkait
● Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang Pemeriksaan

Lansia, Ruang Pemeriksaan Gigi, Ruang KIA, Ruang


MTBS

● Formulir RKO

● Dokumen pelaporan: MESO, PIO, POR, Narkotika &

Psikotropika, LPLPO, Ketersediaan Obat.

9. Dokumen ● Dokumen Penyimpanan/Kartu Stok.


terkait
● Dokumen Distribusi/Defekta.

● Dokumen Pelayanan Obat.

● Dokumen pencatatan obat rusak/kadaluarsa.

10. Rekaman
histori No Tanggal mulai
Yang Dirubah Isi Perubahan
perubahan . Diberlakukan
1. Kebijakan SK Terbaru 1 Maret 2019
2. Kop SOP Perubahan Isi 1 April 2019
Kop SOP
3. Referensi Penambahan: 1 April 2019

● PP 51

Tahun 2009
tentang
Pekerjaan
Kefarmasian

● Permenkes

Nomor 4
Tahun 2019
terkait
ySPM.
4. Prosedur 1 April 2019
● Penilaiaan:

Penambaha
n dokumen
obat
kadaluarsa,
tata cara
penyimpa-
nan obat-
obatan

● Pengenda-

lian:
Penggantian
aturan
permintaan
kekurangan
obat

● Penyediaan:

Penambaha
n aturan
kelebihan/
ketidakse-
suaian obat
yang
diterima,
penyediaan
obat
bersumber
anggaran
kapitasi

● Penggunaan

:
Penambaha
n pelayanan
resep oleh
bidan/
perawat
yang
diberikan
SK
5. Dokumen Penambahan 1 April 2019
Terkait dokumen
ketersediaan
obat dan
defekta
6. Unit Terkait Penggantian 1 April 2019
istilah poli
menjadi ruang
pemeriksaan
dan
penambahan
unit ruang
pemeriksaan
umum, lansia,
KIA, gigi dan
MTBS
DAFTAR TILIK PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

DILAKUKAN
PERTANYAAN DAFTAR TILIK KETERANGAN
YA TIDAK
1. Apakah petugas pengelola obat memeriksa
kelengkapan dokumen yang terkait      
pengelolaan obat di Puskesmas?
2. Apakah petugas pengelola obat memeriksa
kesesuaian tempat untuk menyimpan
obat-obatan: lemari, rak penyimpanan
     
obat-obatan sesuai farmakologis, alfabetis,
bentuk sediaan, suhu, FIFO/FEFO, dan
high alert?

3. Apakah petugas pengelola obat memeriksa


penyimpanan obat Narkotika &
Psikotropika (lemari khusus/terkunci)?

4. Apakah petugas pengelola obat memeriksa


ketersediaan obat (mencukupi atau tidak
untuk penggunaan dalam sebulan) bila
terjadi kekosongan obat segera      
ditindaklanjuti dengan meminta kepada
bagian Farmalkes dengan memakai surat
permintaan bon obat?

5. Apakah petugas pengelola obat selalu


memeriksa batas kadaluarsa masing-
masing saat obat pertama kali diterima
dan saat akan diberikan kepada pasien
untuk menghindari adanya obat
kadaluarsa yang digunakan pasien?

6. Apakah petugas pengelola obat


memisahkan penyimpanan obat-obatan
yang mempunyai batas kadaluarsa 1
tahun, 6 bulan, dan 3 bulan agar obat
tersebut bisa digunakan terlebih dahulu
(sistem FEFO)?
7. Apakah petugas pengelola obat memeriksa
kondisi ruangan pelayanan: bersih, tidak
ada obat tercecer di lantai, gudang harus
terbebas dari tikus dan kecoa, penerangan
yang cukup, sirkulasi udara yang baik,
selalu terkunci dan memakai teralis demi
keamanan obat?

8. Apakah petugas pengelola obat


menindaklanjuti ketidaksesuaian dengan
catatan akan diperbaiki?

9. Apakah petugas pengelola obat


menghitung pemakaian obat bulan lalu
serta mengecek sisa stok yang tersedia?

10. Apakah petugas pengelola obat


mengajukan permintaan obat melalui
LPLPO ke Dinas Kesehatan Kota Bandung
sesuai dengan kebutuhan?

11. Apakah petugas pengelola obat Gudang


Farmasi Dinas Kesehatan
mendistribusikan obat ke Puskesmas
dengan menyertakan berita acara
penerimaan obat?

12. Apakah petugas pengelola obat


menindaklanjuti kekurangan pengiriman
obat dengan meminta obat sesuai
prosedur yang berlaku ke Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kota Bandung?

13. Apakah petugas pengelola obat


mengembalikan obat ke Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kota Bandung saat
terjadi kelebihan obat atau jenis obat yang
datang tidak sesuai dengan permintaan?

11. Apakah petugas pengelola obat


mengajukan pemenuhan kebutuhan
melalui belanja obat bersumber anggaran
kapitasi untuk permintaan obat-obatan
yang dibutuhkan oleh Puskesmas namun
ketersediaan obat tidak dapat dipenuhi
oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung?
14.

15. Apakah petugas obat melakukan


pelayanan obat untuk pasien
menggunakan resep yang ditulis oleh
dokter, bidan, atau perawat yang sudah
diberikan SK pendelegasian wewenang bila
dokter tidak ada?

16. Apakah peetugas pengelola obat


menyiapkan obat atau bahan medis habis
pakai yang diperlukan?

17. Apakah petugas pengelola obat


menyerahkan obat atau bahan medis
habis pakai yang diperlukan?

18. Apakah petugas pengelola obat melakukan


pencatatan penggunaan obat atau bahan
medis habis pakai yang telah terpakai
pada kartu stok, defekta, dan buku
catatan penggunaan obat?

Anda mungkin juga menyukai