Anda di halaman 1dari 12

INSTALEARNING HISTORY

BELAJAR SEJARAH VIA INSTAGRAM


(Nominasi Penghargaan Guru Inovatif Indonesia)
SMAN 1 TUNTANG

PENDAHULUAN
Era pandemic mengubah siapapun dimuka bumi ini. Sendi – sendi kehidupan seakan benar-benar terhenti.
Pendidikan menjadi salah satu sendi yang ikut terhenti dikarenakan pandemic. Tantangan pendidikan
mengenai kemajuan teknologi sejatinya baru dicanangkan setidaknya pada tahun 2030, namun semua
rencana begitu cepat berubah. Bahkan kementerian pendidikan dan kebudayaan Indonesia benar – benar
tidak menduganya. Segala bentuk program dan paket kebijakan dimunculkan pada era pandemic yang
memang tujuan utamanya adalah mendorong pendidikan Indonesia untuk terus berjalan.
Inovasi pembelajaranpun pada akhirnya bermunculan. Inovasi dari mulai model, metode hingga media
yang digunakan untuk mampu mendorong pembelajaran dengan meminimalisasi potensi penularan virus.
Fitur dan aplikasi untuk membantu pembelajaran tetap berjalan seringkali dipilih dan digunakan oleh
guru, hal ini tentunya disesuaikan dengan keadaan ataupun kondisi lingkungan pembelajaran disekolah.
Siswa sudah tidak asing lagi dengan dunia sosial media, hampir setiap hari mereka bersentuhan dan
beraktivitas di dunia maya seperti, menonton tayangan, membagikan cerita hingga membagikan foto.
Platform sosial media juga telah memberikan banyak kemudahan dengan banyak fitur yang mereka
berikan. Youtube dengan kekuatan video mereka, Whatsapp dengan kemampuan mengirimkan pesan
mereka hingga Instagram dengan kemampuan sharing konten foto.
Munculnya Instalearning sebenarnya jauh sebelum adanya pandemic. Inspirasi dari adanya model
pembelajaran ini justru dari siswa. Di SMAN 1 Tuntang siswa memang diberi kesempatan untuk
membawa alat komunikasi. Hal negatif yang sering kali dilakukan siswa terkadang adalah
mengoperasikan ponsel ketika pembelajaran yang terkadang tidak disadari guru. Alih-alih melarang siswa
mengoperasikan ponselnya ataupun curi – curi kesempatan, kami memberikan siswa kesempatan untuk
leluasa membuka ponselnya untuk belajar.

Gambar 1 : Diagram penggunaan sosial media


Gambar 2 : Diagram jenis sosial media yang digunakan

Gambar 3 : Diagram pengguna Instagram

Survei adalah langkah pertama yang saya lakukan sebagai analisis kebutuhan siswa terhadap
pembelajaran. Hampir 97% siswa menjawab bahwa diponsel mereka terdapat aplikasi Instagram/
Diagram diatas juga menggambarkan bahwa 92% siswa menggunakan aplikasi Instagram selain
Whatsapp dan Youtube. Skala likert pada diagram menggambarkan keaktifan siswa dalam menggunakan
social media mulai dari angka 1 hingga 5. Kurang lebih terdapat 84% siswa yang menjawab bahwa
mereka aktif menggunakan social media, salah satunya Instagram.
Gambar 4 : Diagram peruntukan sosial media

Tiga hal yang menjadi hal yang sering dilakukan siswa dalam hal penggunaan sosial media yaitu
menonton video, mengirim pesan dan telfon serta berbagi kegiatan/berbagi foto. Melihat hal tersebut kita
dapat mengambil asumsi bahwa setidaknya terdapat tiga aplikasi sosial media yang memang sering
digunakan, yaitu, Youtube, Whatsapp dan Instagram. Namun demikian, kegiatan menonton videopun kini
tidak hanya bisa dilakukan di sosial media Youtube, Instagrampun memiliki fitur yang hampir sama
dengan youtube.
Instalearning merupakan Kependekan dari Instagram Learning, yang dimaksudkan penggunaan Instagram
untuk pembelajaran. Dengan memanfaatkan Instagram sebagai media social, pembelajaran ini diharapkan
mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Instagram merupakan social media yang memiliki banyak fitur. Seperti yang kita ketahui bahwa
instagram selain untuk menjadi laman untuk berbagi foto, namun Instagram juga kini digunakan untuk
membagi cerita yang sifatnya daily dengan memanfaatkan fitur Instastory atau sering disebut story saja.
Fitur ini digunakan oleh user untuk berbagi cerita dengan capaian waktu tayang 24 jam, setelahnya
tampilan tersebut akan hilang.
Keunggulan pembelajaran Instalearning ini adalah simple dan tidak membutuhkan banyak alat. Gawai
merupakan alat utama dalam pembelajaran ini, selain itu siswa juga harus menginstal aplikasi Instagram
yang merupakan aplikasi sosial media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan
hanya dengan menggunakan Instagram, siswa juga bias dapat membuat desain sederhana konten yang
akan diupload.
PROSES PEMBELAJARAN
A. Planning
Pembelajaran dimulai dengan memberikan arahan kepada siswa, utamanya adalah mengkonfirmasi
mengenai penggunaan aplikasi Instagram dan juga fungsinya. Setelahnya guru memberikan gambaran
tujuan pembelajaran dan juga tema yang akan dijadikan pembelajaran. Siswa dibagi sesuai dengan jumlah
kelompok yang sudah ditentukan. Pada masa pandemic, pembelajaran ini digantikan menjadi tugas
produk untuk individu.
Siswa diarahkan untuk menyusun materi yang nantinya akan dijadikan konten di Instalearning. Referensi
yang digunakan adalah dari buku teks, dan sumber-sumber yang relevan yang mereka dapatkan.

Gambar 4 dan 5 : Proses perencanaan pembuatan Instalearning


Siswa diarahkan untuk menuliskan materi dengan model ringkasan dan poin-poin penting. Hal ini akan
mempermudah ketika proses pembuatan instalearning. Focus pembuatan Instalearning sama halnya
dengan membuat konten di power point, yaitu dengan menonjolkan poin penting pembahasan.
Setelah selesai membuat poin-poin materi, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh siswa adalah
membuat konsep tampilan untuk Instalearning mereka. Mereka dapat mengambil banyak referensi dari
website penyedia desain seperti pinterest, canva dan freepik.com. Mereka diarahkan untuk bisa Amati
Tiru modifikasi dari desain tersebut. Jikalau memang dirasa terlalu sulit, siswa dapat dengan sendirinya
berkreasi dengan desain yang juka cocok menurut mereka.
Beberapa poin diberikan sebelum mereka mendesain tampilan Instalearning mereka. Hal tersebut seperti
ukuran dari instalearning yaitu harus potrait atau menggunakan rasio 9:16. siswa harus menuliskan
identitas di awal instalearning, dan menuliskan sumber-sumber dari referensi yang mereka gunakan.
Selain itu siswa dibebaskan untuk menambahkan foto, gambar, video, musik hingga animasi dalam
tampilan mereka.
B. Develop and Design
Pada bagian ini siswa diarahkan untuk membuat desain instalearning sesuai dengan desain yang mereka
inginkan. Siswa dibebeaskan untuk memilih aplikasi desain yang mereka gunakan. Beberapa aplikasi
desain sederhana berbasis smartphone antara lain Picsart, Canva dan Myposterwall. Apabila dari
beberapa aplikasi tersebut masih dianggap belum familiar, siswa dapat langsung mengedit melalui
Instagram. Instagram memberikan banyak pilihan fitur juga agar penggunanya leluasa melakukan ubah
suai tampilan Story mereka.
Gambar 6 dan 7 : Proses mendesain Instalearning

Siswa diminta membuat minimal 3 desain untuk diupload di Instagram story mereka, dengan tidak lupa
meenyertakan identitas diri mereka serta membubuhkan sumber yang mereka gunakan dalam membuat
materi mereka. Beberapa poin yang mjuga harus dipastikan guru dan juga siswa adalah besar kecilnya
font, banyaknya karakter hingga warna tulisan. Hal ini mendasar mengingat yang akan dibagikan adalah
konten mengenai informasi yang harus memiliki keterbacaan tinggi. Selain dari hal-hal tersebut, siswa
dapat berkreasi semau mereka.
C. Publikasi/Presentasi
Pada tahapan terakhir memproduksi tampilan Instalearning mereka, siswa diarahkan untuk mengunggah
hasil karya mereka di Instagram melalui fitur Instastory/Story. Urutan yang digunakan adalah pertama
mengunggah identitas diri, dan kemudian berurutan materi yang mereka buat lalu diakhir dengan
sumber/daftar pustaka yang mereka gunakan(opsional). Siswa diminta untuk menandai akun Instagram
yang dimiliki guru. Hal ini bertujuan untuk penilaian, guru dapat dengan mudah mencari dan melihat
hasil produk Instalearning yang dibuat oleh siswa.
Gambar 8 : Proses Publikasi hasil desain Instalearning siswa

Gambar 9 : Sorotan Instalearning


Setelah siswa mengunggah hasil karya mereka, siswa diminta untuk membuat Sorotan di akun Instagram
mereka. Sorotan/Highlight adalah salah satu fitur dari Instagram untuk menyimpan momen-momen yang
kita bagikan, dengan waktu penyimpanan lebih lama. Hal ini dimaksudkan agar hasil karya siswa tersebut
tidak hanya bertahan selama 24 jam saja, namun dapat lebih lama disimpan. Sorotan dalam pembelajaran
ini berfungsi sebagai e-book siswa yang dapat dibuka siswa kapanpun dan dimanapun.
D. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan penilaian produk. Mengapa
demikian, hal ini dikarenakan siswa melakukan langkah-langkah pembuatan sebuah produk berupa
Instastory pembelajaran atau Instalearning. Penilaian yang ditekankan terdapat pada tiga poin,
perencanaan, pengembangan dan juga presentasi atau publikasi. Guru harus memastikan siswa dapat
melewati tahapan produksi Instalearning dengan baik untuk mendapatkan poin maksimal tentunya. Dalam
penilaian ini guru membagi tiga poin besar tersebut dengan prosentase Planning 30%, Pengembangan
50%, dan Publikasi 20%.

PENILAIAN PRODUK
INSTALEARNING PEMBELAJARAN SEJARAH

Kompetensi Dasar : Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa


Indonesia pada masa OrdeBaru
Indikator : Kehidupan politikdanekonomi Masa Orde baru

Tugas :

1. Buatlah konten Resume sejarah untuk diupload di Instastory


Instagram
2. kalian bebas menggunakan aplikasi edit apapun untuk membuat
instalearning sejarah
3. Upload konten kalian di Instagram dan mention @taufiq_ha_
4. pastikan kalian telah membuat Highlight/Sorotan dengan Judul
'INSTALEARNING SEJARAH'

No Nama Perencanaan Pengembanga Presentasi Nilai Akhir


(0-30) n (0-20)
(0-50)
1 Santi 20 45 15 80
2 Rudi 30 40 20 90
Dst ….
Bukti yang dapat dijadikan dasar penilaian siswa seperti catatan siswa dalam merencanakan materi yang
mereka buat, aplikasi yang mereka gunakan hingga pada akhirnya inovasi tampilan yang mereka
ciptakan. Tentunya guru memiliki hak periogatif untuk memberikan nilai mana siswa yang membuat
produk yang maksimal dan yang kurang maksimal.
Berbicara mengenai kendala adalah hal yang lumrah. Kendala dari siswa tentunya perihal aplikasi editing
yang belum mereka kuasai, segingga mereka terkadang mengeluhkan hal seperti tidak maksimalnya
tampilan mereka seperti milik teman yang lain. Oleh karena itu model pembelajaran Instalearning ini
sedikit dirubah, dari yang tadinya bersifat produk Individu menjadi Produk kelompok. Hal ini tentunya
untuk menanggulangi permasalahan yang muncul ditengah-tengah siswa.
Tidak berhenti sampai disitu, permasalahan juga muncul dari guru. Guru kebingungan dengan mengamati
satu persatu tugas siswa yang notabene semuanya muncul di Instagram. Apalagi jika model ini
dilaksanakan di beberapa kelas di minggu yang sama. Oleh karena itu guru mencoba
mensinkronisasikannya dengan menggunakan Googleclasroom sebagai tempat mengumpulkan data siswa
dan agar siswa juga dapat mengetahui nilai yang mereka dapatkan. Siswa. Siswa diminta untuk memfoto
layar salah satu unggahannya di Instagram dan mengirimkannya di Googleclasroom sebagai sampel hasil
pengerjaan. Selain itu siswa juga diarahkan untuk menuliskan akun Instagram miliknya agar mudah
terdeteksi.

Gambar 10 : Pengumpulan penugasan di Googleclasroom


TESTIMONI
Testimoni ini diambil dari salah satu kelas sampel yang digunakan untuk pembelajaran Isntalearning di
SMAN 1 Tuntang.
NAMA TESTIMONI SISWA

Sangat menyenangkan. Karena pembelajaran melalui Instagram dapat dipelajari di


Aditya Dicky : manapun dan kapan pun. Lebih fleksibel ketimbang membawa buku pelajaran.

Aisy Nisa : That's incredible cuz learn something from instagram is very fun

Ahmad Ifan biasa saja, karna instagram menghabiskan banyak kuota jadi agak susah apalagi
: saat masa krisis kuota
Menurut saya gapapa sesekali kita belajar melalui media Instragram karena
Alifia Cindy dengan itu kita nggak terlalu bosen dgn model mengajar bapak ibu guru yang bisa
: dibilang sebagian besar sama dan kadang lumayan sulit dimengerti

Seru hehe,instagram bagi para pelajar merupakan hal yang penting


tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah
menjadi
lifestyle atau gaya hidup.
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori
Anisa klasik
mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar
sosial berfokus
pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai
: subjek belajarnya

Instalearning adalah salah satu metode belajar yang menyenangkan dengan


dikemas menggunakan kata kata yang ringkas dan gambar yang menarik serta
Annisa Khoirul menggunakan media yang banyak di akses oleh banyak orang membuat
: instalearning adalah metode pembelajaran yang bagus.

Menurut saya pembelajaran lewat instagram cukup menarik. Kita juga cukup
Arista Rusdaeni membaca ringkasan yang ada sudah cukup paham. Instalearning yang saya buat
kemarin juga ada teman yang berpendapat. Jadi, bisa menarik perhatian penonton
: untuk berpendapat.

Sangat menyenangkan dan dapat memanfaatkan fitur instagram didalam


pembelajaran dengan baik, menjadikan media sosial tidak hanya untuk mengakses
Astrit Dwi diri kita saja tetapi dapat juga untuk dijadikan media pembelajaran, dapat berbagi
: ilmu.

Azida Seftiyani : Cukup ribet ya, saya ga bisa login instagram


Sangat baik, karena kita tidak hanya sekedar bermain medsos tetapi kita juga bisa
belajar juga, dan Instagram juga aplikasi yang sangat sering digunakan
Bintang Anbiya' masyarakat terutama kaum milenial. Jadi semua orang yang melihat postingan kita
: juga bisa ikut belajar.

sangat seru karena media instagram yang biasanya hanya untuk berbagi foto atau
Ferly Sevanda : kegiatan sehari-hari kini dapat di kembangkan untuk berbagi ilmu.

Fitri : Ya bisa di coba dahulu apakah efisien bagi siswa atau tidak
Tidak masalah, dan menambah media untuk pembelajaran sehingga tidak
Gita Fitriani : membosankan.
Cukup menyenangkan karena selain instagram hanya digunkan untuk mengupdate
Helen Dina foto dan kegiatan bersosial media lainnya, juga terdapat manfaat yang positif yaitu
: dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Instagram atau ig Sangat familiar ditelinga semua orang diera digital ini, sehingga
menurut sayaa tidak menutup kemungkinan Instagram digunakan sebagai media
Link testimoni :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1vQQlFR9UA1ZBc9NZSL0VeTP4qTDJFmUz2J6i_feajJg/edit?
usp=sharing
Link Presentasi :
https://www.canva.com/design/DAEvrs45D-s/share/preview?
token=2HWz9Jq903ysfMF0MbJpYw&role=EDITOR&utm_content=DAEvrs45D-
s&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=sharebutton

Anda mungkin juga menyukai