Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL ANGKET, INVENTORI DAN

SOSIOMETRI
“MALAS BELAJAR PADA SISWA”
Disajikan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester
Mata kuliah : Pemahaman Individu Teknik Non Tes
Dosen Pengampu :
Yudhi Purwa Nugraha, M.Pd., kons

Disusun oleh :
Rofiqotus soleha (2003402021012)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN


KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2022
BAB 1
A.Definisi konseptual
Menurut edy zaques:2008 rasa malas diartikan sebagai
keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam
keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak
disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda
sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban dll.
Menurut bella & ratna 2018 sifat malas adalah
dampak dari kurangnya kecakapan dalam mengatur
waktu dan kurangnya disiplin diri, bukan dari faktor
genetik. menurut M.K. Abdullah, dalam kamus
lengkap Bahasa Indonesia malas memiliki arti enggan,
segan. Malas adalah suatu perasaan dimana seorang
akan enggan melakukan sesuatu karena dalam
pikirannya sudah memiliki penilaian negative atau
tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut.
Sutejja hassan, dan saad (1991) mengemukakan rasa
malas bagi manusia terasa sudah sangat melekat pada
diri masing-masing. Rasa malas pula yang membuat
suatu pekerjaan yang seharusnya selesai tepat waktu
namun tidak terselesaikan karna pengaruh rasa malas
itu sendiri, dan karna rasa malas pula yang membuat
generasi muda khususnya di kalangan pelajar menjadi
hancur.

B. Definisi operasional
Berdasarkan definisi konseptual yang ada diatas dapat
disusun definisi oprasional malas belajar terhadap siswa
yaitu malas belajar adalah keengganan siswa untuk belajar
karena ada hal negative yang mempengaruhi mereka. Hal
ini tentu berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan
dan menurunnya tingkat kecerdasan siswa. Khususnya
pada remaja harus disikapi secara arif dan bijak, sekaligus
dicarikan solusinya.

Definisi Aspek Indikator


oprasional
malas belajar Menganalisis 1. Menyebutkan
adalah
penyebab faktor
keengganan
siswa untuk malas belajar penyebab
belajar karena
malas belajar
ada hal
negative yang 2. Menceritakan
mempengaruhi
tentang malas
mereka. Hal ini
tentu belajar
berpengaruh
Metodologi 1. Menelusuri
terhadap
prestasi belajar malas belajar malas belajar
siswa dan dan
2. Menentukan
menurunnya
tingkat adanya malas
kecerdasan
belajar
siswa.
Khususnya Membiarkan 1. Membebaskan
pada remaja
diri bermalas diri untuk
harus disikapi
secara arif dan malasan bermalas-
bijak,
untuk belajar malasan
sekaligus
dicarikan 2. Mematuhi
solusinya.
pikiran yang
akan
berdampak
malas belajar

ANGKET
Aspek Indikator Jumla No. item Respo
h nden
pertan
yaan
Menga 1. Meny
nalisis ebutk
penyeb an
ab fakto
malas r 1,4,5,8,9,1
7 Siswa
belajar masal 9,28
ah
malas
belaj
ar
2. Menc 4 9,11,,18,2 Siswa
eritak 2
an
tenta
ng
masal
ah
belaj
ar
Metodo 1. Mene
logi lusuri
malas malas 6 7,10,12,15 Siswa
belajar belaj ,16,17
ar
2. Mene
ntuka
n
adan 20,21,23,2
6 Siswa
ya 4,25,26
malas
belaj
ar
Membi 1. Mem 3 2,3,13 Siswa
arkan bebas
diri kan
bermala diri
s- untuk
malasa berm
n untuk alas
belajar malas
an
2.Mematuhi
pikiran yang
akan 4 6,27,29,30 Siswa
berdampak
malas belajar

INVENTORI

Aspek Indicator Jumlah No respon


pertany . den
aan ite
m
Mengana 1. Menyeb Siswa
lisis utkan
penyebab faktor
malas masalah
belajar malas
belajar
2. Menceri Siswa
takan
tentang
masalah
belajar
Metodolo 1. Menelus Siswa
gi malas uri
belajar malas
belajar
2. Menentu Siswa
kan
adanya
malas
belajar
Membiar 1. Membeb Siswa
kan diri askan
bermalas- diri
malasan untuk
untuk bermala
belajar s
malasan
2. Mematu Siswa
hi
pikiran
yang
akan
berdamp
ak malas
belajar

BAB 3. HASIL

A. Angket
 Menentukan skor tertinggi dan
terendah
Skor tertinggi = 2 x jumlah item
Skor terendah = 1 x jumlah item
 Menghitung mean ideal (M)
M = ½ (skor tertinggi + skor terendah)
 Menghitung standar deviasi (SD)
SD = 1/6 (skor tertinggi – skor
terendah )

Hasil penghitungan tersebut digunakan untuk menentukan


katagories :

 Tinggi : x ≥ (µ+ 1,0ơ)


 Sedang : (µ-1,0ơ) ≤ x ≤ (µ + 1,0ơ)
 Rendah : x ≤ (µ-1,0ơ)

Keterangan :

X : jumlah skor tes

µ : mean ideal

ơ : standar deviasi

N SISWA
O
A B C D E
1 1 2 2 2 1
2 2 2 2 2 1
3 1 1 2 2 1
4 1 1 2 1 1
5 2 2 1 2 2
6 1 1 2 2 1
7 2 1 1 2 1
8 1 2 2 2 2
9 2 2 2 1 2
10 2 2 2 2 2
11 1 2 1 2 2
12 2 2 2 1 1
13 1 1 2 2 1
14 1 1 2 2 1
15 2 1 1 2 2
16 1 1 1 1 1
17 2 2 2 2 1
18 1 1 1 2 1
19 1 2 2 2 2
20 1 1 1 1 1
21 1 1 2 1 1
22 1 1 2 2 1
23 2 1 1 2 2
24 1 1 2 2 1
25 1 2 1 1 2
26 1 1 2 1 2
27 2 2 1 1 2
28 2 2 1 1 2
29 1 1 2 2 1
30 1 2 1 2 1

 Menentukan skor tertinggi dan terendah :

Skor tertinggi = 2 x jumlah item = 2 x 30 = 60

Skor terendah = 1 x jumlah item = 1 x 30 = 30

 Menghitung mean :

½ (skor tertinggi + skor terendah )


= ½ (60 + 30 )
= 45

 Standard deviasi (SD) :

1/6 (skor tertinggi – skor terendah )


= 1/6 (60-30)
=5

 Hasil :
Tinggi = X ≥ (µ+10ơ)
= x ≥ ( 45+ 5 )
= 50
Sedang = (µ-1,0ơ) ≤ x ≤ (µ+ 1,0ơ)
= (45-5) ≤ x≤ ( 45 + 5 )
= 40 ≤ x ≤ (50)

Rendah = x ≤ ( µ-1,0ơ )
= x ≤ ( 45 – 5 )
= 40

Jadi hasil angket yang diterima oleh Siswa yang


menjawab angket :

 Siswa A : x = 41
= (45-5) ≤ x≤ ( 45 + 5 )
= 40 ≤ 41 ≤ (50)
= tingkat kesulitan (Sedang )
 Siswa B : x = 44
= (45-5) ≤ x ≥ ( 45+ 5 )
= 40 ≤ 44 ≤ (50)
= tingkat kesulitan ( Sedang )
 Siswa C : x = 48
= ( 45 – 5 ) ≤ x ≤ ( 45 + 5 )
= 40 ≤ 48 ≤ (50)
= tingkat kesulitan ( Sedang )
 Siswa D : x = 52
= x ≥ ( 45 + 5 )
= 52
= tingkat kesulitan ( Tinggi )
 Siswa E : x = 43
= ( 45 – 5 ) ≤ x ≤ ( 45 + 5 )
= 40 ≤ 43≤ (50)
= tingkat kesulitan ( Sedang )

A. INVENTORI

Skala Likert = T x Pn
Keterangan :
T : total jumlah responden yang memilih
Pn : pilihan angka skor likert

Skor tertinggi (Y) : 15 x 4 = 60

Skor terendah (X) : 15 x 1 = 15

Interval : 100 / jumlah skor ( Likert ) 100 / 4 =


25
Kriteria Interpretasi Skor Berdasarkan Hasil
Interval :

 Angka 0% - 25% = Rendah


 Angka 26% - 50% = Sedang
 Angka 51% - 75% = Tinggi
 Angka 76% - 100% = Sangat tinggi

 Siswa A : total skor = 46 / 60 x 100 = 76%


( Sangat tinggi )

6 pilihan sangat setuju 6 x 4 = 24


5 pilihan setuju 5 x 3 = 15
3 pilihan tidak setuju 3x2=6
1 pilihan sangat tidak 1x1=1
setuju
Total item 46

 Siswa B : total skor = 53 / 60 x 100 = 88%


( sangat tinggi )
8 pilihan sangat setuju 8 x 4 = 32
7 pilihan setuju 7 x 3 = 21
0 pilihan tidak setuju 0x2=0
0 pilihan sangat tidak 0x1=0
setuju
Total item 53
 Siswa C : total skor = 45 / 60 x 100 = 75%
(tinggi )
3 pilihan sangat setuju 3 x 4 = 12
9 pilihan setuju 9 x 3 = 27
3 pilihan tidak setuju 3x2=6
0 pilihan sangat tidak 0x1=0
setuju
Total item 45

 Siswa D : total skor = 42 / 60 x 100 = 70%(tinggi)

5 pilihan sangat setuju 5 x 4 = 20


5 pilihan setuju 5 x 3 = 15
2 pilihan tidak setuju 2x2=4
3 pilihan sangat tidak 3x1=3
setuju
Total item 42

 Siswa E : total skor = 42 / 60 x 100 = 70% (tinggi)

3 pilihan sangat setuju 3 x 4 = 12


7 pilihan setuju 7 x 3 = 21
4 pilihan tidak setuju 4x2=8
1 pilihan sangat tidak 1x1=1
setuju
Total item 42

Anda mungkin juga menyukai