Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mochamad Ramadhan

Nim : 051320989
Prodi :Ilmu Komunikasi

1. Bandingkan mekanisme checks and balances masa Orde Baru dengan era reformasi!
Jawab:
Pada era Orde Baru di Indonesia, mekanisme checks and balances ditandai dengan adanya
pemusatan kekuasaan pada lembaga eksekutif, dimana presiden memiliki kewenangan yang
tidak terkendali dan tidak adanya batasan masa jabatan. Hal ini menyebabkan kurangnya
keseimbangan dan pengawasan antar cabang pemerintahan, sehingga menghasilkan sistem
dimana cabang eksekutif mendominasi cabang lainnya

Sebaliknya, pada era pasca reformasi, terjadi perubahan signifikan pada sistem check and
balances. Salah satu perbedaan utamanya adalah penerapan batasan masa jabatan presiden,
yang membatasi masa jabatan presiden menjadi dua periode, masing-masing berlangsung
selama 5 tahun, dan maksimal 10 tahun Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
pemusatan kekuasaan dan menjamin adanya sistem checks and balances antara lembaga
pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif Pasca reformasi, perimbangan kekuasaan
antar cabang pemerintahan telah terbentuk kembali Ketiga kekuasaan tersebut eksekutif
legislatif dan yudikatif kini mempunyai status setara, dimana masing masing kekuasaan
mengawasi dan menyeimbangkan dirinya sendiri Hal ini telah menghasilkan sistem
pemerintahan yang lebih seimbang dan bertanggung jawab di Indonesia Perbedaan utama
check and balance antara masa Orde Baru dan pasca reformasi terletak pada pembatasan
batas masa jabatan presiden dan penataan kembali perimbangan kekuasaan antar cabang
pemerintahan mengarah pada sistem pemerintahan yang lebih seimbang. dan sistem
2. Jelaskan secara singkat praktek checks and balances dalam sistem demokrasi pada
proses berjalannya pemerintahan. Beri contoh dari sumber media massa baik cetak
ataupunonline yang relevan dan kredibel. Sertakan tautan (link) sumber online
tersebut
Jawab : Checks and balances merupakan aspek penting dalam sistem pemerintahan
demokratis, karena hal ini memastikan bahwa tidak ada cabang pemerintahan yang
mempunyai kekuasaan yang tidak terkendali. Di Indonesia, prinsip checks and
balances sudah dianut sejak era pasca reformasi, dimana ketiga cabang pemerintahan,
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif, mempunyai kedudukan yang sejajar Masing
masing cabang mengawasi dan menyeimbangkan cabang lainnya, sehingga
menghasilkan sistem tata kelola yang lebih seimbang dan akuntabel Salah satu contoh
penerapan check and balances di Indonesia dapat dilihat pada pembatasan masa
jabatan presiden menjadi dua periode masing masing berlangsung selama 5 tahun, dan
paling lama 10 tahun. Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
pemusatan kekuasaan dan menjamin adanya sistem checks and balances antara
lembaga pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif Contoh lain dapat dilihat
pada peran lembaga legislatif dalam mengawasi lembaga eksekutif. Badan legislatif
mempunyai kekuasaan untuk menyetujui atau menolak anggaran yang diusulkan oleh
badan eksekutif, memastikan bahwa badan eksekutif tidak mempunyai kekuasaan
yang tidak terkendali atas alokasi dana

SUMBER : //mpr.go.id/img/jurnal/file/250322_2017%20_%20Checks%20&%20Balances

%20dalam%20Sistem%20Ketatanegaraan%20Indonesia.PDF

Akil Mochtar Paparkan Pentingnya Mekanisme Checks and Balances untuk Pemerintahan Demokratis

: https://www.mkri.id/index.php?id =7834&halaman=web.Berita .

https://www.pinterpolitik.com/ruang-publik/mempersoalkan-checks-balances-indonesia/

https://jurnal.dpr.go.id/index.php/hukum/article/view/199

Anda mungkin juga menyukai