1. persiapan pelaksanaan supervisi (mobilisasi personil, persiapan peralatan pendukung, penyiapan rencana kerja); 2. pengendalian pelaksanaan pekerjaan fisik baik dalam hal kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan; 3. melaksanakan koordinasi dengan stakeholder yang terkait sesuai dengan kebutuhan proses pelaksanaan konstruksi dilapangan; 4. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan, penilaian / penelitian bahan dan status, menyetujui atau larangan penggunaan bahan; 5. Penyelesaian administrasi di lapangan, mengenai izin melaksanakan pekerjaan, penyerahan pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan lebih atau kurang, perpanjang waktu pelaksanaan; 6. Meneliti dan menyetujui kebenaran gambar sesuai dengan pelaksanaan (asbuilt drawing) untuk kelengkapan dokumen Pelaksanaan; 7. Melakukan teguran secara tertulis yang diketahui oleh Direksi Lapangan, serta PPK terhadap Kontraktor Pelaksana jika terjadi penyimpangan pelaksanaan selama masa konstruksi; 8. Melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap dokumen administrasi dan teknis jika terjadi penambahan atau perubahan item pekerjaan.