Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

ADVOKASI PROMOSI KESEHATAN


TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Dalam Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
ditetapkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat kewenangan
puskesmas diantaranya adalah melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan. Advokasi kesehatan merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yang
harus dilakukan di puskesmas.
Menurut Johns Hopkins (1990) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi
kebijakan public melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah
advocacy / advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan
masyarakat pertama kali oleh WHO padatahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan. WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi
dan misi Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
1. Advocacy.
2. Social support.
3. Empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau
pengambil kebijakan atau pembuat keputusan baik di institusi pemerintah maupun
swasta. Sehubungan dengan itu Puskesmas harus melaksanakan kegiatan advokasi
kesehatan secara berkelanjutan
advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak pengambil keputusan (Tokoh-tokoh masyarakat baik
formal maupun informal) terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
dukungan dari pada penentu kebijakan tersebut merupakan salah satu kunci yang
menetukan keberhasilan Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan
meningkatkan kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawab nya.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adanya dukungan dan peran aktif dari Camat, Kepala Desa, Kepala
Dusun, Kepala RW/RT, Tokoh masyarakat atau Tokoh agama setempat, Kepala
sekolah, Kepala kantor dan Ormas-ormas atau Organisasi kepada masyarakat di
Kecamatan Mempawah Hilir tentang kegiatan kesehatan.

2. Tujuan Khusus
a. Adanya surat ederan atau himbawan tentang 10 Indikator PHBS Rumah
Tangga dan CTPS di Kecamatan Sungai Pinyuh.
b. Adanya surat ederan atau himbawan tentang PHBS Sekolah di Kecamatan
Sungai Pinyuh..
c. Adanya surat ederan atau himbawan tentang kampanye GERMAS di
Kecamatan Sungai Pinyuh..

C. Metode
Metode yang dilakukan oleh Tim Promosi Kesehatan Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Purun Kecil dalam advokasi adalah Rapat dan Lobi / Negosiasi.

D. Materi
Materi yang disampaikan dalam melakukan advokasi mengenai 10 Indikator
PHBS Rumah Tangga dan CTPS, PHBS Sekolah, Germas dan lain – lainnya.

E. Peserta
1. Camat Sungai Pinyuh..
2. Kepala Desa di Kecamatan Sungai Pinyuh wilayah binaan Sungai Purun Kecil
3. Kepala RW/RT di Kecamatan Sungai Pinyuh wilayah binaan Sungai Purun Kecil
4. Kepala Sekolah di Kecamatan Sungai Pinyuh wilayah binaan Sungai Purun Kecil
5. Tokoh Masyarakat Toko agama di Kecamatan Sungai Pinyuh wilayah binaan
Sungai Purun Kecil.

F. Narasumber
Petugas Promosi Kesahatan Puskesmas Rawat Jalan Sungai Purun Kecil.

2
G. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu : Februari – November.
2. Tempat :
a. Kantor Desa, Sekolah, Posyadu dan Postren.
b. Dirumah pihak terkait apa bila diperlukan.

H. Pembiayaan
Biaya advokasi berasal dari dana BOK tahun 2022 Puskesmas Rawat Jalan
Mempawah Hilir.

I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan mengenai advokasi di Kecamatan Sungai Pinyuh,
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai