Naskah Sosiologi Korupsi
Naskah Sosiologi Korupsi
Tema : Kasus Korupsi Bantuan yang diberikan Pemerintah saat Pandemi Covid-19
Judul : Berani Berbuat, Berani Bertanggungjawab
Sinopsis :
Menceritakan seorang warga yang sedang berjuang menghadapi pandemi covid-19 dengan
keterbatasan ekonomi sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akan
tetapi, warga tersebut tidak mendapatkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat
yang kurang mampu, sedangkan diketahui terdapat warga lain yang dapat dikatakan mampu untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari justru mendapatkan bantuan tersebut.
Pengenalan tokoh :
1. Pak RT : melakukan kecurangan dalam pembagian bantuan yang diberikan pemerintah
2. Bu Erna : warga yang mampu memenuhi kebutuhan hidup tetapi mendapatkan bantuan
3. Bu Minah : warga yang kurang mampu tetapi tidak mendapatkan bantuan
4. Bu Tati : warga yang kurang mampu dan mendapatkan bantuan
Bu Tati : Pak, Bu. Kemarin, waktu kita sedang mengambil sembako di rumah Pak RT, saya
ngga sengaja papasan sama Bu Minah. Pas saya tanya, ternyata Bu Minah ngga dapat
bantuan yang dibagiin sama Pak RT.
Pak Aryo : Yang bener, Bu Tati? Padahal seharusnya Bu Minah berhak dapat bantuan itu,
apalagi kita tahu gimana kondisi ekonomi Bu Minah dan keluarga.
Bu Indah : Tapi ya, Pak, Bu. Kemarin pas kita ngambil bantuan itu di rumah Pak RT, saya lihat
ada Bu Erna juga ikut baris ngambil sembako.
Pak Aji : Bu Erna adiknya Bu RT bukan, Bu?
Bu Indah : Iya betul, Pak. Padahal kita semua tahu kalau keluarga Bu Mirna bisa dibilang sangat
mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi kok dapat bantuan itu. Sedangkan
Bu Minah yang harusnya dapat malah ngga dapat.
Pak Aryo : Gimana kalau kita langsung tanya aja ke Pak RT, Pak, Bu. Supaya ada kejelasan.
Pak Aji : Iya, betul. Ya sudah, ayo kita ke rumah Pak RT.
Pak RT pun terkejut perbuatan curangnya diketahui oleh Pak Aryo, Pak Aji, Bu Tati dan Bu Indah.
Pak RT : Iya, Pak Aryo. Saya mengakui bahwa saya telah melakukan kecurangan, yaitu
bertindak tidak adil dalam pembagian bantuan kemarin yang mana itu termasuk dalam
praktik nepotisme. Saya benar-benar meminta maaf akan hal itu.
Pak Aji : Syukurlah kalau Pak RT menyadari bahwa perbuatan tersebut salah. Kami meminta
Pak RT untuk bertanggungjawab atas perbuataan tersebut dan akan lebih baik jika Pak
RT meminta maaf langsung kepada Bu Minah dan keluarga.
Pak RT : Iya, Pak Aji. Saya pasti akan bertanggungjawab atas hal ini. Mungkin Bapak dan Ibu
sekalian bisa ikut menemani saya mendatangi kediaman Bu Minah untuk meminta
maaf dan memberikan apa yang menjadi hak Bu Minah dan keluarga.
Bu Tati : Mari, Pak. Kami akan ikut menemani.
Bu Tati, Bu Indah, Pak Aryo, Pak Aji, dan Pak RT serempak menjawab, “Sama-sama, Bu Minah”.
Narasi akhir :
Apa yang dilakukan oleh Pak RT merupakan suatu tindakan pelanggaran yang merugikan orang lain.
Tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai praktik nepotisme. Adapun nepotisme dapat diartikan
sebagai suatu tindakan seseorang yang memanfaatkan kedudukan ataupun posisinya untuk lebih
memprioritaskan keluarga atau orang terdekatnya di atas kepentingan umum. Praktik yang seringkali
ditemukan ialah memilih seseorang dengan tidak berdasar pada kemampuan, melainkan berdasarkan
kedekatan atau hubungan keluarga. Perbuatan nepotisme tersebut tentunya membawa dampak buruk,
seperti menimbulkan diskriminasi di lingkungan masyarakat.