Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

PENYUSUNAN EKOSISTEM OBAT TRADISIONAL DALAM RANGKA


PELAKSANAAN PERDA & PERGUB PELINDUNGAN OBAT TRADISIONAL

A. PENDAHULUAN
Latar belakang penyusunan Ekosistem Obat tradisional dalam
rangka Pelaksanaan Perda dan Pergub Pelindungan Obat Tradisional di
Provinsi Jawa Timur salah satu nya adalah untuk pemenuhan Aspek
terhadap standar dan persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu, serta
kuantitas pasokan bahan baku obat bahan alam dari dalam negeri juga
belum dapat dipenuhi secara konsisten karena sebagian besar bahan baku
berasal dari tumbuhan liar, belum masif dibudidayakan dan masih adanya
keterbatasan teknologi pengolahan. Demikian juga pelaku usaha, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) obat tradisional, masih menghadapi
keterbatasan alternatif sumber pengadaan bahan baku obat bahan alam
dalam negeri. Untuk itu, salah satu solusi pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan membentuk Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat
(P4TO) dan Pusat Ekstraksi Daerah (PED) untuk menyokong kemandirian
kebutuhan bahan baku daerah, Terkait dengan peran pemerintah untuk
mendorong kemandirian bahan baku obat tradisional, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor
6 Tahun 2020 tentang Pelindungan Obat Tradisional. Pada Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelindungan Obat
Tradisional Pasal 7 ayat (1) disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan
ketersediaan bahan baku obat tradisional di Daerah, pengembangan bahan
baku obat tradisional dilakukan melalui penguatan kelembagaan daerah;
penelitian dan pengembangan bahan baku obat tradisional; penerapan
teknologi; kegiatan produksi; promosi dan pemasaran; dan kerjasama.
Kerjasama yang dimaksud dijelaskan pula pada Pasal 7 ayat (7) yakni
kerjasama dengan pemerintah daerah lain; lembaga pendidikan; lembaga
penelitian; lembaga pariwisata; perusahaan; dan masyarakat. Untuk
mewujudkan kerjasama dalam hal ketersediaan bahan baku obat tradisional
di Provinsi Jawa Timur.
UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu menjadi salah satu
dari Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) yang ada di
Jawa Timur. UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu juga mempunyai
fasilitas budidaya tanaman obat serta laboratorium pengujian antara lain
Laboratorium Fitokimia, Laboratorium Instrumentasi, dan Laboratorium
Mikrobiologi. Unit budidaya berfungsi sebagai penyedia bahan baku tanaman
obat dan laboratorium pengujian memiliki tugas dalam menjalankan
pengawasan mutu dari bahan baku dan obat tradisional.
Fasilitasi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan antara lain
Fasilitasi Peralatan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO),
Fasilitasi Peralatan Pusat Ekstrak Daerah (PED), Fasilitasi Peralatan
Laboratorium. Adapun tujuannya adalah penyediaan simplisia atau ekstrak
yang berkualitas dan memenuhi standar (fasilitasi pengeringan dan
penyerbukan Bahan Baku Obat Tradisional yang diperlukan oleh UKOT dan
UMOT di sekitar P4TO), meningkatkan nilai ekonomi tanaman obat yang
berpotensi dikembangkan di daerah, menjadi pusat pembelajaran
pengolahan pasca panen tanaman obat di daerah, menjadi tempat produksi
dari UKOT/UMOT melalui fasilitas produksi yang telah bersertifikat CPOTB,
meningkatkan ruang lingkup menjadi Laboratorium Uji Obat Tradisional.
Lesson learned dari masa pandemi COVID-19, bahwa kita harus
meningkatkan ketahanan sektor farmasi. Potensi sumber daya yang dimiliki
harus dimanfaatkan khususnya dalam pengembangan obat tradisional dan
mengurangi ketergantungan impor Kementerian Kesehatan sedang
melakukan transformasi sistem ketahanan kesehatan dalam rangka
meningkatkan resiliensi sektor kefarmasian. Diperlukan sinergitas lintas
sektor dan dukungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program
pengembangan P4TO dan PED agar dapat melakukan kerja sama yang
potensial antara industri sebagai produsen, akademisi sebagai sarana pusat
penelitian dan juga daerah penerima P4TO dan PED sebagai penyedia
bahan baku natural. Dari latar belakang bagaimana Kelembagaan dan Peran
dari UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu sebagai UPT Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur dapat berperan dan berkontribusi dalam
wadah Ekosistem Obat Tradisional, dimana P4TO /PED juga menjadi salah
satu sub bagian tugas pokok dan fungsi UPT Laboratorium Herbal Materia
Medica Batu.

B.TUJUAN

1. Review Peranan P4TO/PED dalam berkontribusi dalam rangka mewujudkan


Ekosistem Obat Tradisional
2. Melakukan diskusi dan mengkaji peran kelembagaan P4TO/PED pada UPT
Laboratorium Herbal Materia Medica Batu dalam rangka mewujudkan
Ekosistem Obat Tradisional
3. Membangun Komitmen dalam rangka koordinasi dan Kolaborasi mewujudkan
Ekosistem Obat Tradisional

C. PESERTA
Peserta berasal dari

1. Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur


2. Kepala Biro Organisasi Provinsi Jawa Timur
3. Kepala Biro Hukum Provinsi Jawa Timur
4. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
5. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
6. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur
7. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Surabaya
8. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur
9. Kepala UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu
10. Kepala UPT P4TO Kabupaten Bondowoso
11. Ketua Komda Saintifikasi Jamu Jawa Timur
12. Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Timur
13. Kepala Poli OTI RS Dr. Soetomo Surabaya
14. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
15. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur
16. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur
17. Koordinator Sub Substansi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur
18. Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

D. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Metode
Kegiatan dilaksanakan pada Rabu , 9 Agustus 2023 pukul 13.00 WIB –
selesai. Pertemuan gabungan luring internal dinkes jatim dan daring lintas
program dan lintas sektor .

2. Penyelenggara
Seksi Kefarmasian, Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

3. Materi dan Narasumber


No Materi Narasumber

1 Peran Kementerian Kesehatan Direktorat Produksi dan


Mendukung P4TO /PED dalam Distribusi Kefarmasian
Mendukung Kemandirian
Bahan Baku Natural Terstandar
2 Pengembangan P4TO/PED Prof. dr. Laksono Trisnantoro,
dalam mendukung Resiliensi M.Sc., Ph.D Staf Khusus
Bahan Baku Natural di Menteri Kesehatan bidang
Indonesia Ketahanan (Resiliency) Industri
Obat dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
3 Potensi UPT P4TO Bali dalam Kepala UPT P4TO Provinsi Bali
Penyediaan Bahan Baku
Natural / Ekstrak Terstandar
untuk meningkatkan Produksi
Obat Tradisional
4 Posisi Kelembagaan UPT Kepala UPT Laboratorium
Laboratorium Herbal Materia Herbal Materia Medica Batu
Medica Batu dalam
mewujudkan Ekosistem Obat
Tradisional

E. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD
Nomor : DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2023 tanggal 1 Januari 2023.

Anda mungkin juga menyukai