Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBEKALAN USAHA JAMU GENDONG (UJG) DAN USAHA JAMU RACIKAN (UJR)
TAHUN 2016

KEMENTERIAN : Kementerian Kesehatan RI


NEGARA/LEMBAGA

UNIT ORGANISASI : Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian

PROGRAM : Kefarmasian dan Alat Kesehatan

SASARAN PROGRAM : Menjamin Mutu Obat dan Perbekalan Kesehatan yang


Beredar Memenuhi Syarat

KEGIATAN : Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

OUTPUT : Laporan Kegiatan dan Pembinaan

KOMPONEN : Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha


Jamu Racikan (UJR)

VOLUME KEGIATAN : 1 Dokumen

1 Latar Belakang
a Dasar Hukum
1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012
tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
381/Menkes/SK/III/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional;
6. Berbagai peraturan yang terkait.

b Gambaran Umum Singkat)


Sesuai Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009, pasal 100 dan 101
disebutkan bahwa sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan
aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan / atau
pemeliharaan kesehatan tetap dijaga kelestariannya. Masyarakat diberi
kesempatan yang seluas -luasnya untuk me ng ol ah, memproduksi,
me ng e darkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obat
tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 006 Tahun 2012
yang mengatur tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional pada bulan Februari
2012. Terdapat beberapa bentuk Industri dan Usaha Obat Tradisional, yaitu
Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), dan usaha
obat tradisional yang terdiri dari Usaha Kecil OT (UKOT), Usaha Mikro OT (UMOT),
Usaha Jamu Racikan (UJR) dan Usaha Jamu Gendong (UJG).
Dalam peraturan tersebut, Menteri Kesehatan mendelegasikan kewenangan
pembinaan industri dan usaha obat tradisional secara berjenjang oleh Direktur
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kepala Dinkes Provinsi dan Kepala
Dinkes Kabupaten/Kota.

Pembinaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk
melindungi masyarakat dari peredaran obat tradisional yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu. Disamping itu, pembinaan
juga diharapkan dapat mendorong pelaku usaha obat tradisional untuk
meningkatkan kapasitasnya dalam mencapai persyaratan yang telah ditetapkan
dan mampu bersaing untuk menunjang kemandirian nasional di bidang obat
tradisional, memberi lapangan pekerjaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang produksi dan distribusi obat tradisional.

Pembinaan terhadap pelaku usaha Jamu Racikan (UJR) dan Usaha Jamu Gendong
(UJG) perlu dilakukan karena di lapangan sering kita temui pencampuran jamu
dengan Bahan Kimia Obat (BKO) di UJG maupun UJR. Hal ini terjadi karena
ketidaktahuan dan ketidakpahaman pelaku usaha tersebut.

Untuk itu perlu dilakukan kegiatan Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) dan
Usaha Jamu Racikan (UJR) di Provinsi Lampung agar terjadi peningkatan
kemampuan para pelaku usaha di bidang obat tradisional khususnya UJG dan
UJR sehingga menghasilkan produk yang bermanfaat, aman, dan bermutu.

c Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Kegiatan ini perlu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan para
pelaku usaha di bidang obat tradisional khususnya UJG dan UJR sehingga
menghasilkan produk yang bermanfaat, aman, dan bermutu.

2 Kegiatan Yang dilaksanakan


a Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan pembekalan kepada para pelaku
usaha di bidang obat tradisional khususnya UJG dan UJR di wilayah Provinsi
Lampung.

b Batasan Kegiatan
Pertemuan dibatasi dengan pemberian materi pembekalan kepada peserta dalam
rangka pembinaan kepada para pelaku usaha di bidang obat tradisional
khususnya UJG dan UJR di wilayah Provinsi Lampung.

3 Maksud dan Tujuan


a Maksud Kegiatan
Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha di bidang
obat tradisional khususnya UJG dan UJR di wilayah Provinsi Lampung.

b Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kemampuan para pelaku usaha di bidang obat tradisional
khususnya UJG dan UJR di wilayah Provinsi Lampung agar dapat menghasilkan
produk yang bermanfaat, aman, dan bermutu.
4 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha Jamu Racikan
(UJR) meliputi:
1. Pemaparan
2. Tanya Jawab

5 Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan


a Pelaksana Kegiatan
Narasumber
 Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
Peserta
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Puskesmas
 Pelaku Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha Jamu Racikan (UJR)

b Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggungjawab kegiatan Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha
Jamu Racikan (UJR) adalah Kepala Bidang Bina Farmalkes, Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung

c Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah Pelaku Usaha Jamu
Gendong (UJG) Dan Usaha Jamu Racikan (UJR) di wilayah Provinsi Lampung.

6 Materi
 Kebijakan Obat Tradisional di Provinsi Lampung
 Pengenalan Obat Tradisional yang Memenuhi Syarat
 Cara Pengolahan Jamu yang Benar

7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha Jamu Racikan (UJR)
dilaksanakan di 3 Kab/Kota di Provinsi Lampung, yaitu:
a. Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 16-17 Mei 2016.
b. Kabupaten Tanggamus pada tanggal 19-20 Mei 2016.
c. Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 23-24 Mei 2016.

9 Biaya
Biaya untuk kegiatan Pembekalan Usaha Jamu Gendong (UJG) Dan Usaha Jamu
Racikan (UJR) dibebankan pada DIPA Dekonsentrasi Provinsi Lampung Satker 07
Tahun Anggaran 2016.

Anda mungkin juga menyukai