Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERBANYAK BIBIT SAWO


(Manilkara zapota)

DI

AGRO WANA TANI


Jl. Cipeujeuh Rt. 01 Rw. 05 Desa Mulyasari Kec. Mande Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat 43292

OLEH:

ARIEF RUSTANDI
NIS : 192010307

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT
SMK NGERI 1 CIKALONGKULON
Jl. Raya Cikalongkulon Desa Cinangsi Kecamatan Cikalongkulon
Kabupaten Cianjur
Telp. 0263 31825 E-Mail : smkn1cikalongkulon@gmail.com
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Telah dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan


Mulai tanggal 25 Februari 2021 s.d 25 April 2021
di AGRO WANA TANI

Nama : ARIEF RUSTANDI


NIS : 192010307
Kompetensi keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Asal sekolah : SMKN 1 Cikalongkulon

Disahkan pada tanggal : April 2021

Pembimbing Sekolah, Pembimbing PKL,

PARIDA, SP RASYID RUSMAN


NIP. 197830232009020002

Ketua Kompetensi Kehalian, Pimpinan Perusahaan,

LIA GEMILIANI, MP PARSIDI


NIP. 197106052006042018

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

UNDANG IMAN SANTOSA, S.T.P.,M.M.Pd


NIP. 197104212005011009

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan bagi kami
sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan telah
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini sebagai kegiatan PKL untuk memenuhi
program Ujian Nasional.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari semua pihak yang mendukung oleh karena itu
penyusun ucapkan trimakasih yang tak terhingga, penyusun ucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Bapak Undang Iman Santosa, S.T.P.,M.M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Cikalongkulon
2. Bapak / Ibu Selaku pimpinan AGRO WANA TANI
3. Ibu Lia Gemiliani, MP selaku Ketua Komprtensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura
4. Ibu Parida, SP selaku Pembimbing Sekolah SMK Negeri 1 Cikalongkulon.
5. Bapak / Ibu Pembimbing Lapangan di AGRO WANA TANI
6. Kedua orangtua dan keluarga yang telah memberikan bantuan moril maupun material.
7. Teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan kepada
penyusun guna menyelesaikan laporan kegiatan PKL.
Penysun menyadari bahwa laporan ini jauh lebih baik dari kata sempurna oleh karena itu
saran dan beserta kritik yang membangun sangat penyusun harapkan guna memperbaiki di
masa mendatang. Akhir kata , penyusun mengharapkan semoga Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi semua pembaca.

Cikalongkulon, April 2021


Hormat Saya,

Arief Rustandi

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ii


DAFTAR ISI

HALAM PENGESAHAN ...........................................................................................i


KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan PKL .......................................................................................................1
1.3 Manfaat PKL .....................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN PKL
2.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................3
2.2 Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKL .................................................................3
2.3 Kegiatan Selama PKL .......................................................................................4
2.4 Kegiatan Akhir PKL .........................................................................................4
BAB III KEADAAN UMUM AGRO WANA TANI
3.1 Lokasi.................................................................................................................5
3.2 Sejarah Singkat..................................................................................................5
3.3 Visi, Misi Dan Tujuan AGRO WANA TANI ................................................5
3.3.1 Visi...........................................................................................................5
3.3.2 Misi...........................................................................................................6
3.4 Jam Kerja...........................................................................................................6
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Sejarah Singkat..................................................................................................7
4.2 Sentra Penanaman..............................................................................................7
4.3 Jenis Tanaman....................................................................................................7
4.4 Manfaat Tanaman..............................................................................................8
4.5 Syarat Pertumbuhan...........................................................................................9
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perbanyak Bibit dengan Mencangkok..............................................................10
5.2 Teknis Budidaya...............................................................................................13
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................18

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura iii


6.2 Saran ................................................................................................................18
6.2.1 Pihak Sekolah........................................................................................18
6.2.2 Pihak Perusahaan..................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
LAMPIRAN.................................................................................................................20
Dokumentasi Photo Kegiatan
Jurnal Kegiatan
Daftar Hadir

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura iv


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Strategi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ..............................................3


Gambar 2 .Pengupasan kulit batang..............................................................................12
Gambar 3 Pengupasan kantong plastic berisi media.....................................................12
Gambar 4 Cabang yang sudah dikupas kulitnya dimasukkan ke dalam kantong media12
Gambar 5 Pencangkokan telah selesai..........................................................................12

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura v


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan dalam pendidikan di jenjang SMK ditunjukkan salah satunya
adalah ditandai dengan semakin besarnya persentase lulusan yang terserap didunia
Lapangan.
Pada dasarnya kurangnya keterampilan lulusan salah satunya disebabkan karena
jam praktik dan sarana penunjang yang masih kurang memadai di sekolah, sehingga
untuk memenuhi kekurangannya perlu dilakukan di dunia usaha / Lapangan melalui
program Praktik Kerja Lapangan.
Dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dalam Pasal 26 tertulis Standar Nasional Kompetensi Lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka pola pendidikan di SMK adalah pendidikan sistem ganda, yaitu
pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan di dunia Lapangan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu wujud pendidikan sistem
ganda yang dilaksanakan sekolah bekerjasama dengan dunia Lapangan.Dengan
adanya PKL diharapkan siswa mampu mempraktikan pembelajaran yang mereka
dapatkan di sekolah ke dalam dunia Lapangan. Di dalam pelaksanaan PKL siswa juga
diharapkan dapat belajar tata tertib dan etika suatu perusahaan gar tidak hanya
pengetahuan dan keterampilan siswa yang terlatih namun kepribadian dan akhlak
mulia siswa diharapkan juga dapat terbentuk menjadi pribadi yang mandiri dan
berakhlak mulia yang tercipta pada etos kerja dan disiplin kerja.

1.2 Tujuan PKL


Setelah menyelesaikan kegiatan PKL ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan
kompetensi dalam aspek :
1. Penguasaan materi secara praktik sesuai dengan ilmu yang diharapkan di sekolah
dan aplikasinya di dunia Lapangan.
2. Penguasaan alat dan bahan produksi yang digunakan dalam dunia Lapangan.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 1


3. Kepribadian dan akhlak.
4. Manajerial suatu perusahaan
5. Jiwa wirausaha.

1.3 Manfaat PKL


Selama Praktek Kerja Lapangan tentu saja banyak manfaat yang dirasakan, dan
akan sangat berguna baik untuk proses pembelajaran maupun untuk secara langsung
diaplikasikan pada kehidupan secara nyata.
Adapun manfaat yang dirasakan oleh penulis di antaranya:
1. Merupakan suatu sarana untuk memantapkan dan meningkatkan keterampilan yang
membentuk kemampuan, sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja secara
nyata/langsung.
2. Dapat memperluas pengalaman dan pengetahuan di luar lingkungan sekolah yaitu
di dalam dunia Lapangan.
3. Dapat bersosialisasi dengan pihak-pihak dan lingkungan AGRO WANA TANI
4. Dapat memahami cara kerja di suatu Lapangan
5. Dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang sudah diajarkan di sekolah.
6. Mengetahui cara pelayanan yang baik berdasarkan prinsip kerja yang telah
dilaksanakan oleh masing-masing pegawai yang sudah menjadi budaya perusahaan.
7. Dapat menghasilkan lulusan SMK yang mempunyai suatu keahlian dan
keterampilan.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 2


BAB II
PELAKSANAAN PKL

2.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan PKL bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Cikalongkulon dilaksanakan
mulai tanggal 25 Februari s/d 25 April 2021 yang bertempat di AGRO WANA TANI
Cianjur

2.2 Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKL


1. Peserta mendapat pembekalan dan mengikuti seleksi untuk penempatan
pelaksanaan PKL.
2. Peserta mendapat bimbingan dari guru pembimbing di sekolah.
3. Peserta mendapat bimbingan serta cara pembuatan proposal dan program kerja
yang masih fleksibel dan disahkan oleh guru pembimbing di sekolah.
4. Peserta menyiapkan perangkat pelaksanaan PKL.
5. Peserta mendapat pembekalan pelaksanaan PKL.
6. Peserta mengikuti upacara pelepasan PKL.
Strategi Pelaksanaan Pada PKL Tahun Ajaran 2020/2021 Adalah Sebagai Berikut:

PEMBEKALAN

PELAKSANAAN DI DU/DI MONITORING

PENJEMPUTAN PENYUSUNAN LAPORAN

SEMINAR

Gambar 1 Strategi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 3


2.3 Kegiatan Selama PKL
1. Melapor dan mengkonsultasikan rencana pelaksanaan PKL (Program kerja) kepada
pembimbing/pengawas di instansi/ perusahaan.
2. Melakukan revisi program kerja yang disesuaikan dengan kegiatan yang ada di
instansi / perusahaan dan ditandatangani oleh pembimbing instansi.
3. Pelaksanaan program PKL di instansi / perusahaan dengan cara belajar langsung
pada lini-lini yang sesuai, sementara kemajuan dan penilaian kemajuan belajar /
pelatihan dapat dipantau oleh pembimbing di instansi / perusahan dengan mengisi
pada buku laporan pembimbing yang selanjutnya nilai tersebut dipindahkan ke
dalam sertifikat.
4. Adapun terhadap potensi kemampuan siswa dalam bidang tertentu dapat dilakukan
penilaian / pengujian secara khusus yang hasilnya dimasukan ke dalam sertifikat
Uji Kompetensi.
5. Membuat jurnal kegiatan mingguan yang disahkan oleh pembimbing di instansi /
perusahaan.
6. Menyelesaikan segala administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan PKL.
7. Mohon diri pada pimpinan instansi / perusahaan, bahwa pelaksanaan PKL telah
selesai.

2.4 Kegiatan Akhir PKL


Pada kegiatan ini para peserta wajib membuat laporan hasil kegiatan selama PKL
yang disahkan oleh instansi / perusahaan dan sekolah sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti kegiatan Uji Kompetensi di sekolah

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 4


BAB III
KEADAAN UMUM AGRO WANA TANI

3.1 Lokasi
Agro Wana Tani terletak di Kampung Cipeujeuh Rt. 01 Rw. 05 Desa Mulyasari
Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

3.2 Sejarah Singkat


Agro Wana Tani mulai berdiri pada tahun 1998 terletak Kampung Cipeujeuh Rt.
01 Rw. 05 Desa Mulyasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat
di areal 100 M2. Pada awal pendirian hingga tahun 2003 usaha yang dilakukan baru
sebatas kegiatan perdagangan jual beli bibit tanaman buah-buahan dengan skala kecil.
Seiring waktu, permintaan dan peluang akan kebutuhan bibit tanaman semakin
meningkat, oleh karena itu terinpirasi untuk mengembangkan usaha ini dengan
mengembangkan penangkaran bibit tanaman buah-buahan (agro) dan kayu-kayuan
(wana). Kemudian pada dasar inilah lahir identitas usaha agro wana tani yang artinya
pembibitan tanaman buah-buahan dan pembibitan tanaman kayu-kayuan. Untuk
meyakinkan para petani kami mengajukan rekomendasi usaha ke Balai Penangkaran
Sertifikat Benih (BPSB) Bandung dan mendapat respon baik, kamudian dikabulkan
dengan No 071/BPSBPTPH/HAT/Prod/XI/2004
Pada tahun 2005, areal usaha kembali diperluas 900 M 2 masih disekitar Desa
Mulyasari disebut blok II. Tahun ini juga kami mendapat proyek Gerakah Penghijauan
Nasional (GERHAN) . Agro Wana Tani dipercaya menyediakan bibit buah-buahan
sesuai dengan permintaan jenis, ukuran dan jumlah bibit tanaman yang dibutuhkan.
Areal penyaluran bibit tersebut diwilayah sekitar Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2010
perluasan areal kembali dilakukan seluas 400 M 2 didaerah kampong Cibogo desa
Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Bibit yang dikembangkan meliputi
berbagai bibit buah-buahan dan kayu-kayuan
Untuk melengkapi kebutuhan bibit tanaman pada tahun 2015 kembali membuka
pembibitan seluas 1500 M2 di daerah Kampung Bakom Desa Murnisari Kecamatan
Mande Kabupaten Cianjur. Areal ini sangat produktif untuk pengembangan bibit sesuai
dengan karakter masing-masing jenis tanaman. Areal pendukung lainnya ditanami bibit
sawo sebagai indukan untuk bahan cangkokan yaitu kampong Ciburial Desa Mulyasari

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 5


seluas 4000 M2 dan sudah dua tahun telah produktif untuk mencangkok. Agro wana
tani Kabupaten Cianjur dan sekitarnya. Cara kerjanya didukung oleh tenaga kerja
sebanyak 12 orang sesuai dengan kehalian masing-masing dibidangnya.

3.3 Visi Dan Misi AGRO WANA TANI


3.3.1 Visi
Menggali dan mengembangkan bakat dengan dasar pendidikan sebagai
modal dasar untuk membuka usaha dibidang pembibitan
3.3.2 Misi
1. Membantu pemerintah dalam membuka lapanga kerja
2. Membuka lapangan kerja kepada para pedangan bibit tanaman
3. Membantu petani menyediakan bibit tanaman yang berkualitas unggul
4. Membantu meningkat hasil produksi panen
5. Membantu meningkatkan kesejahteraan petani

3.4 Jam Kerja


Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di AGRO WANA TANI Park wajib
mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan oleh instansi yang meliputi waktu
masuk, istirahat dan waktu keluar yaitu :
Masuk Pagi : Pukul 07.30 s.d 12.00 WIB
Istirahat : Pukul 12.00 s.d 14.00 WIB
Masuk Siang : Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 6


BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA

4.1 Sejarah Singkat


Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa yang
berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia Barat. Namun di
Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak ditanam mulai dari dataran
rendah sampai tempat dengan ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura.

4.2 Sentra Penanaman


Pengembangan budidaya sawo sudah meluas hampir di seluruh Indonesia. Pada
tahun 1990 areal penanaman sawo terdapat di 22 propinsi, kecuali N.T.T, Maluku,
Irian Jaya, dan Timor Timur. Provinsi yang termasuk katagori lima besar sentra
produsen sawo pada tahun 1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I.
Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.
Produksi dan perdagangan mancanegara sawo manila sangat populer di Asia
Tenggara. Data statistik menunjukkan bahwa wilayah Asia Tenggara merupakan
produsen utama buah sawo manila ini. Pada tahun 1987, Thailand menghasilkan
53.650 ton dari jumlah 18.950 ha, Filipina menghasilkan 11.900 ton dari lahan 4.780
ha, dan Semenanjung Malaysia menghasilkan 15.000 ton dari lahan 1.000 ha.

4.3 Jenis Tanaman


Tanaman sawo dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
2. Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
3. Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
4. Ordo : Ebenales
5. Famili : Sapotaceae
6. Genus : Achras atau Manilkara
7. Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 7


Kerabat dekat sawo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sawo Liar atau Sawo Hutan
Kerabat dekat sawo liar antara lain: sawo kecik dan sawo tanjung. Sawo kecik atau
sawo jawa (Manilkara kauki L. Dubard.) Sawo kecik dimanfaatkan sebagai
tanaman hias atau tanaman peneduh halaman. Tinggi pohon mencapai 15 - 20
meter, merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya sangat bagus untuk dibuat
ukiran dan harganya mahal. Sawo tanjung (Minusops elingi) memiliki buah kecil-
kecil berwarna kuning keungu-unguan, jarang dimakan, sering digunakan sebagai
tanaman hias, atau tanaman pelindung di pinggir-pinggir jalan.
b. Sawo Budidaya
Berdasarkan bentuk buahnya, sawo budidaya dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Sawo Manilas
Buah sawo manila berbentuk lonjong, daging buahnya tebal, banyak
mengandung air dan rasanya manis. Termasuk dalam kelompok sawo manila
antara lain adalah: sawo kulon, sawo betawi, sawo karat, sawo malaysia, sawo
maja dan sawo alkesa.
2. Sawo Apel
Sawo apel dicirikan oleh buahnya yang berbentuk bulat atau bulat telur mirip
buah apel, berukuran kecil sampai agak besar, dan bergetah banyak. Termasuk
dalam kelompok sawo apel adalah: sawo apel kelapa, sawo apel lilin dan sawo
Duren

4.4 Manfaat Tanaman


Manfaat tanaman sawo adalah sebagai makanan buah segar atau bahan makan olahan
seperti es krim, selai, sirup atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Selain itu,
manfaat lain tanaman sawo dalam kehidupan manusia adalah:
a) Tanaman penghijauan di lahan-lahan kering dan kritis.
b) Tanaman hias dalam pot dan apotik hidup bagi keluarga;
c) Tanaman penghasil getah untuk bahan baku industri permen karet;
d) Tanaman penghasil kayu yang sangat bagus untuk pembuatan perabotan rumah
tangga.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 8


4.5 Syarat Pertumbuhan
1. Iklim
a) Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah sampai
kering.
b) Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan basah
dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering atau 7 bulan
basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7 bulan kering atau
membutuhkan curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun.
c) Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar matahari
namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
d) Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32 derajat C
2. Media Tanam
a. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah lempung
berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan
drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang diginakan untuk pertanian
cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis tanah andosol (daerah vulkan),
alluvial loams (daerah aliran sungai), dan loamy soils (tanah berlempung).
b. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan tanaman
sawo adalah antara 6-7.
c. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo, yaitu
antara 50 cm sampai 200 cm.
3. Ketinggian Tempat
Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran tinggi
sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah yang cocok
sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi dengan baik, yaitu dari
dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m dpl.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 9


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanaman sawo (Manilkara zapota) telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman pekarangan, tanaman pelindung dan penahan
erosi serta sebagai tanaman obat. Di beberapa daerah tanaman ini diusahakan di areal yang
cukup luas.
Sampai saat ini kebanyakan masyarakat belum memelihara tanaman sawo secara
intensif, sehingga produksi tanaman tidak maksimum. Disamping itu bibit yang dipakai
kebanyakan masih merupakan bibit asal biji yang produksi sehingga kualitas buahnya
berbeda dengan tanaman induknya. Pada kali ini kita akan mencoba mengupas tentang
pelaksanaan pencangkokan sawo.

5.1 Perbanyak Bibit dengan Mencangkok


Mencangkok merupakan teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau
pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang
terbentuknya akar. Pada teknik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas.
Teknik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih
tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
Media untuk mencangkok adalah cocopit atau serbuk sabut kelapa, cacahan sabut
kelapa, campuran kompos/pupuk kandang, kompos kulit kopi, serbuk gergaji , serta
lumut dan tanah bertekstur ringan dengan perbandingan 1:1. Waktu pelaksanaan
pencangkokan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak
kering. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktu untuk
menanam hasil cangkokan pada musim itu juga.
Keberhasilan pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara
lain : umur dan ukuran batang, media, waktu pencangkokan dan jenis tanaman. Makin
besar diameter batang, akar yang terbentuk juga akan menjadi lebih banyak, hal ini
disebabkan karena permukaan bidang perakaran menjadi lebih luas. Umur batang
sebaiknya masih cukup muda (berwarna coklat/coklat muda) karena batang yang sudah
tua (berwarna abu-abu) umumnya lebih sulit dan lambat membentuk akar.
Disamping ukuran dan umur batang, media juga sangat besar pengaruhnya
terhadap pembentukan akar cangkokan. Akar cangkokan dapat berkembang dengan

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 10


baik bila medianya memiliki aerasi yang baik dan mampu menyediakan kelembaban
yang cukup. Selain itu, suhu media tidak boleh terlalu tinggi. Penambahan bahan
organik pada media cangkokan dapat meningkatkan keberhasilan cangkokan dan
meningkatkan jumlah akar yang terbentuk.
1. Pelaksanaan pencangkokan.
a. Pilih cabang yang sehat, kuat dan sudah berkayu, dengan diameter 0,5-2 cm
atau lebih kurang sebesar pensil, sebaiknya warna kulit batang sudah coklat
yang menunjukkan batang yang akan digunakan sudah cukup tua.
b. Sayat cabang dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah
sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang. Kemudian kulit dikelupas
sehingga bagian kambium yang tampak seperti lendir kelihatan dengan jelas.
Kambium dibuang dengan cara dikerok dengan mata pisau sampai kering
(Gambar 4a).
c. Olesi bagian atas keratan dengan zat pengatur tumbuh seperti Rootone-F yang
diberikan dalam bentuk pasta.
d. Siapkan dan atur lembaran plastik yang sudah dibelah beserta media berupa
campuran tanah dan pupuk kandang (1:1). Posisi lembaran plastik menghadap
ke arah bawah, kemudian diikiat dengan tali plastik atau tali rafia (Gambar 4b)
e. Tutup bekas sayatan dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar
rata menutupi luka keratan sampai menutupi bagian atas luka keratan (Gambar
4c)
f. Rawat cangkokan dengan cara disiram setiap hari.
g. Cangkokan akan berakar 4 bulan setelah pencangkokan, dan siap dipisahkan
dari pohon induknya, serta dapat ditanam langsung di lapangan atau dirawat di
dalam polibag.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 11


Urutan pelaksanaan pencangkokan sawo dapat dilihat pada Gambar :

2.Pengupasan kulit batang 3.Pengupasan kantong plastik


berisi media

4.Cabang yang sudah dikupas kulitnya 5.Pencangkokan telah selesai


dimasukkan ke dalam kantong media

2. Kriteria bibit bermutu untuk ditanam di lapang


Kriteria bibit bermutu hasil sambungan yang akan ditanam di lapang adalah
sebagai berikut:
3. Ciri morfologi :
a. Diameter batang ± 2 cm dan tinggi minimal 50 cm
b. Umur tanaman minimal 4 bulan setelah pindah ke polibag.
c. Daun berwarna hijau segar dan mengkilat.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 12


4. Ciri kesehatan :
Tanaman yang sehat tidak memperlihatkan gejala serangan hama dan penyakit
serta defisiensi unsur hara, misalnya :
a. Terdapat noda berwarna coklat pada daun akibat terserang antraknose.
b. Daun menguning karena kekurangan unsur N

5.2 Teknis Budidaya


1. Pembibitan
a. Persyaratan Bibit
Saat ini tanaman sawo sudah dapat dikembangkan dalam dua tempat, yaitu di
kebun dan di dalam pot. Bibit yang dipilih sebaiknya bibit yang berasal dari
cangkok atau sambung, sebab bibit yang berasal dari biji lambat dalam
menghasilkan buah. Bibit dipilih yang sehat dengan daun yang kelihatan hijau
segar dan mengembang sempurna serta bebas hama dan penyakit. Bibit dari
cangkok dipilih yang memiliki cabang atau ranting yang bagus dan sehat.
b. Penyiapan Bibit
Untuk memperoleh bibit tanaman sawo ada beberapa cara, misalnya dari biji,
sambung, dan cangkok.
c. Teknik Penyemaian Benih
1) Pembuatan media persemaian
2) Siram media dengan air bersih hingga cukup basah.
3) Biarkan biji tumbuh menjadi bibit muda.
d. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Tata laksana pemeliharaan bibit dalam tempat penyemaian adalah sebagai
berikut:
1) Lakukan penyiraman secara kontinu tiap hari 1 kali sampai 2 kali, atau
tergantung pada cuaca dan keadaan media.
2) Pupuklah tanaman muda tiap 1 bulan sampai 3 bulan sekali dengan pupuk
NPK (15-15-15 atau 16-16-16) sebanyak 10 gram sampai 25 gram, yang
dilarutkan dalam 10 liter air untuk disiramkan pada media.
3) Lakukan penyemprotan pestisida bila ditemukan serangan hama dan
penyakit dengan menggunakan dosis rendah (30-50% dari dosis anjuran).
d. Pindah tanamkan bibit dari bedengan persemaian secara cabutan ke

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 13


dalam polybag, atau dari polybag lama ke polybag baru yang ukurannya
lebih besar.
4) Pelihara bibit sawo sampai cukup besar atau setinggi 50-100 cm untuk siap
ditanam.
e. Pemindahan Bibit
Bibit sawo yang telah siap dipindahkan adalah bibit yang telah mencapai
ketinggian 50-100 cm.
2. Pengolahan Media Tanam
a. Persiapan
Penetapan areal untuk perkebunan sawo harus memperhatikan faktor
kemudahan transportasi dan sumber air.
b. Pembukaan Lahan
a) Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang
serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
b) Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
3. Teknik Penanaman
a. Penentuan Pola Tanam
b. Pembuatan Lubang Tanam
c. Cara Penanaman
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiangan
Setelah satu bulan sampai dua bulan tanam, perlu dilakukan penyiangan
tanaman sawo untuk membersihkan rumput dan gulma yang menggangu. Jika
tanaman sudah tumbuh besar gangguan tersebut tidak berarti, tetapi jika
tanaman masih kecil akan sangat berarti karena akan mengganggu pertumbuhan
tanaman sawo.
Gangguan tumbuhan parasit seperti benalu juga harus diperhatikan. Jika
kelihatan pada ranting pohon sawo terdapat benalu atau parasit agar segera
dibersihkan dengan cara memotong ranting tempat benalu menempel.
Pemotongan sebaiknya dilakukan sebelum benalu berbunga. Perlu pula
dilakukan pemberantasan benalu pada pohon lain di dekat tanaman sawo untuk
mencegah penularan.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 14


b. Pembubunan
Pada saat melakukan penyiangan tanaman sawo, dapat juga dilakukan
pembubunan tanah di sekitar tanaman. Pembubunan dilakukan untuk
menggemburkan tanah di Sebagai pedoman pemupukan dapat diberikan 250-
500 gram urea/pohon/tahun sebelum tanaman sawo berbuah. Pemupukan ini
dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun, karena urea
adalah sumber N yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan batang dan
daun.
c. Penyiraman
Pada awal tanaman sawo memulai kehidupannya, perlu dilakukan penyiraman
paling sedikit dua minggu sekali jika tidak ada hujan. Pemberian air pada
tanaman sawo perlu dilakukan sampai tanaman berumur 3-4 tahun. Semakin
tua tanaman, semakin tahan terhadap kekeringan.
Kekurangan air pada waktu tanaman sawo sedang berbunga atau berbuah dapat
menyebabkan bunga atau buah mudah gugut. Pemberian air yang baik dan
teratur akan menghasilkan buah dengan jumlah dan kualitas yang baik.
d. Waktu Penyemprotan Pestisida
e. Pemangkasan
Jika dibiarkan tumbuh secara alami, tanaman sawo dapat mencapai ketinggian
20 m. Pohon dengan ketinggian seperti itu akan menyulitkan dalam pemetikan
buah. Agar tanaman sawo tidak terlalu tinggi, maka dilakukan pemangkasan.
Pemangkasan juga bertujuan membentuk sistem percabangan yang baik dan
kuat.
5. Hama dan Penyakit
a. Hama
1. Lalat buah(Dacus sp.)
2. Kutu hijau (Lecanium viridis atau Coccus viridis) dan Kutu
cokelat(Saissetia nigra)
b. Penyakit
1. Jamur upas
2. Jamur jelaga
3. Busuk buah
4. Hawar benang putih

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 15


6. Panen
a. Ciri dan Umur Panen
Tanaman sawo yang dikembangbiakkan dengan pencangkokan dapat
menghasilakan buah hanya sampai 3-5 tahun, sedangkan yang melalui
penyambungan antara 5-6 tahun.
Buah sawo kadang-kadang matang tidak serempak sehingga pemanenan
dilakukan dengan bertahap dengan cara memilih buah yang sudah
menunjukkan ciri fisiologis untuk dipanen (tua). Ciri-ciri buah sawo yang
sudah tua adalah ukuran buah maksimal, kulit berwarna cokelat muda, daging
buah agak lembek, bila dipetik mudah terlepas dari tangkainya, serta bergetah
relatif sedikit. Pemetikan buah yang masih muda sebaiknya dihindari karena
memerlukan waktu yang lama untuk pemeramannya dan rasa buah tidak manis
(sepat).
b. Cara Panen
Umumnya pohon sawo cukup tinggi, buahnya terdapat di ujung batang
muda yang jumlahnya hanya sedikit, sehingga untuk mengetahui buah yang
cukup tua sangat sulit. Oleh karena itu, pemanenan dilakukan dengan cara
memanjat pohon. Apabila belum mencapai buahnya, dapat disambung dengan
galah. Namun penggunaan galah ini sering menyebabkan buah jatuh dan pecah.
Pada buah yang jatuh tetapi tidak pecah, akan terjadi penggumpalan getah di
sekitar bijinya. Ada anggapan bahwa penggumpalan getah ini disebabkan
karena buah terserang penyakit. Walapun terdapat gumpalan getah di sekitar
biji, tetapi tidak mengurangi rasa manis buah sawo tersebut.
Untuk menjaga agar buah tidak pecah sewaktu dipetik, sebaiknya sebelum
pemetikan, pada bagian bawah pohon diberi jaring agar buah tidak langsung
jatuh ke tanah dan sebaiknya pemetikan dilakukan sebelum buah terlalu tua.
7. Pascapanen
a. Pengumpulan
Setelah semua buah yang sudah tua dipanen, kemudian dilakukan pengumpulan
buah-buah tersebut. Kumpulkan buah-buah tersebut dalam suatu wadah atau
tempat, setelah semua terkumpul, kemudian dilakukan pencucian untuk
menghilangkan kulit yang kasar atau kulit gabusnya.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 16


b. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dan penggolongan buah sawo hasil panen dilakukan untuk
memisahkan buah yang baik dari yang jelek dan memisahkan buah yang
berukuran sama. Untuk buah yang sudah sangat rusak, sebaiknya dibuang,
tetapi buah yang rusak sedikit dapat dipisahkan untuk dijual ketempat yang
dekat dengan harga murah.
c. Penyimpanan
Buah sawo yang sudah diberi perlakuan (pencucian dan pengasapan)
mempunyai kulit yang sangat tipis sehingga mudah rusak dan tidak tahan lama
dalam penyimpanannya. Ada beberapa cara penyimpanan agar buah lebih tahan
lama, salah satunya dengan mengatur temperatur ruang penyimpanan.
Buah sawo yang masak bila disimpan dalam temperatur ruang hanya tahan 2
hari sampai 3 hari, tetapi bila dalam ruangan yang mempunyai temperatur 0
derajat C, buah sawo tetap dalam keadaan baik selama 12 hari sampai 14 hari.
Kelembaban (nisbi) yang dibutuhkan dalam ruang penyimpanan adalah 85-
90%. Buah sawo yang yang belum masak akan tahan disimpan selama 17 hari
dalam ruangan yang bertemperatur 15 derajat C.

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 17


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Penulis akhirnya dapat menyelesaikan PKL kurang lebih selama tiga bulan.
Penulis mendapat suatu pengalaman ilmu yang bermanfaat. Bagi penulis selain ilmu
dan pengalaman yang bermanfaat, yaitu penulis juga mendapatkan hal-hal yang
berkaitan dengan kenyataan dalam hal pekerjaan yang sebenarnya setelah penulis
dapatkan ilmu di bangku sekolah.
Setelah penulis terjun ke dunia usaha dan membandingkan antara teori dan
praktik kerja di lapangan. Penulis merasakan suatu perbedaan yang cukup besar
pengaruhnya bagi penulis. Setelah penulis terjun langsung dalam hal praktik kerja di
dunia usaha, penulis merasakan cukup baik bahkan ada peningkatan dalam berbagai
bidang untuk menunjang kerja serta kerjasama yang baik tentunya tidak akan tercapai
dalam prestasi kerja.

6.2 Saran
6.2.1 Pihak Sekolah
Setelah kami tinjau dan terjun ke dunia Usaha kami masih banyak
kekurangan baik itu dalam hal disiplin. Berpakaian, serta pengetahuan. Oleh
karena itu, saran penulis bagi pihak sekolah adalah sebagai berikut :
1. Pihak Sekolah lebih memperhatikan lagi siswa-siswi yang sedang PKL agar
siswa-siswi yang PKL lebih mengenal tentang dunia Lapangan.
2. Pihak Sekolah lebih banyak mengontrol siswa-siswa dan lebih banyak
memberikan motivasi serta saran-saran bersifat positif.
6.2.2 Pihak Perusahaan
Saran penulis yang disampaikan kepada pihak perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Lebih perhatikan lagi siswa-siswi yang sedang melaksanakan PKL.
2. Tingkatkan lagi kerjasama antar karyawan dan siswa-siswi yang sedang
PKL, agar pekerjaan mudah diselesaikan.
3. Tidak ada perlakuan berbeda terhadap siswa PKL agar tidak terjadi
kecemburuan sosial

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 18


DAFTAR PUSTAKA

http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/index.php/hasil-penelitian-mainmenu-46/545-
pelaksanaan-pencangkokan-pada-tanaman-sawo

http://sobisa2002.blogspot.com/2011/05/budidaya-tanaman-buah-sawo.html

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 19


LAMPIRAN

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 20


DOKUMENTASI KEGIATAN

Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 21


Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 22
Laporan PKL 2021, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 23

Anda mungkin juga menyukai