( PKL )
Disusun oleh:
NISN : 0051350975
KELAS : XII
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KECAMATAN KUSAN HILIR
Waktu Pelaksanaan :
Di susun oleh :
NISN : 0051350975
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………….......i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..12
4.2 Saran……………………………………………………………………………...……….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………......……14
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….16
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan tak
terhingga nikmat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan serta
menyelesaikan kegiatan PKL di Balai penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kusan Hulu.
Karena tanpa limpahan nikmat-Nya, mungkin penulis belum tentu dapat menyelesaikan kegiatan
Dengan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
mendukung serta mensukseskan pelaksanaan PKL yang dilakukan oleh penulis, karena tanpa
dukungan serta bantuan dari mereka kegiatan ini belum tentu dapat terselesaikan.
Laporan PKL yang penulis susun ini. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin saat
melaksanakannya. Oleh karena itu, penulis mohon dan mengharapkan kritik dan saran yang
PKL ini dapat meningkatkan kemampuan serta kualitas penulis dalam Dunia Usaha.
BAB I PENDAHULUAN
sebagai pembekalan yang matang kepada seluruh siswa-siswi guna menunjang kesuksesan di
bidang dunia usaha. Dengan adanya kegiatan prakerin, siswa-siswi akan mendapatkan
pengalaman mengenai tentang dunia kerja. Siswa-siswi diharapkan untuk dapat menuliskan hasil
PKL dalam bentuk laporan sebagai bukti telah dilaksanakannya kegiatan PKL ini.
Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk bisa melatih kemampuan siswa dalam dunia industri. Pelaksanaan PKL dilakukan agar siswa
bisa memahami dan mengukur seberapa jauh kompetensi keahlian yang dimilikinya.
Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik yang dilalui
oleh siswa agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.
kemampuan yang dimiliki siswa. Terutama dengan tujuan untuk menjadikan siswa sebagai calon
Siswa bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemampuan,
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kualitas, maksudnya tenaga kerja yang
mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja yang sesuai dengan apa
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dengan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai suatu
Pasang surut kegiatan pertanian di era bimas sampai periode diberlakukannya UU no. 16
tahun 2016 telah menempa penyuluhan pertanian untuk terus mengobarkan semangat juang dan
pengabdian kepada bangsa dan Negara .melalui peraturan daerah tentang organisasi perangkat
bergabung dengan dinas pertanian dan setelah diberlakukannya UU No. 16 tahun 2016
dibentuklah BP3KPD yaitu badan pelaksana penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan daerah
pada tahun 2008 dengan wilayah kerja (WKBPP) kecamatan Kusan Hilir meliputi 3 kecamatan
Selanjutnya dengan adanya kebijakan pemerintah dan berlakunya UU No.16 tahun 2016
sedangkan kelembagaan ketahanan pangan berdiri sendiri menjadi kantor ketahanan pangan
sejak tahun 2014 s.d 2016.sesuai dengan peraturan kabupaten Tanah Bumbu maka pada tahun
2017 BPP kecamatan Kusan Hilir bergabung kembali dengan dinas pertanian kabupaten Tanah
Bumbu
Hilir
Visi :
Misi :
1:Pamantapkan system penyuluh pertanian melalui penguatan dan pemberdayaan kelembagaan
4.Pemantapan system pelatihan vokasi pertanian berbasis kompetensi dan daya saing.
6.Penikmatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar lembaga atau instansi terkait dalam
Dalam kegiatan PKL yang telah dilaksanakan 3 bulan dari tanggal 10 Juli s/d 10 Oktober
2023 di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kusan Hulu, di Kecamatan Teluk
kemampuan penulis dalam jurusan yang telah penulis pilih (Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura). Dari berbagai hal yang penulis lakukan, berikut beberapa diantaranya:
1. Pengolahan tanah
- Pembajakan : Tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma
yang ada dipermukaan tanah terpotong dan terbenam, dengan kedalaman
pemotongan dan pembalikan tanah umumnya 15 sampaii 20cm.
- Pengaruan : Untuk menghancurkan bongkah tanah pertama menjadi kecil, dan
sisa tanaman yang terbenam dipotong menjadi lebih halus agar mempercepat
pembusukan, dan lakukan pengeburan antara bahan organik dengan tanah.
- Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik.
- Membunuh tanaman liar pengganggu.
- Menempatkan sisa tanaman agar terjadi dekomposisi dengan baik.
- Meratakan tanah untuk memprmudah proses perawatan.
2. Pembibitan
4. Perawatan
Panen adalah pemetikan hasil budidaya sebagai kegiatan akhir dari siklus
budidaya, sedangkan pasca panen adalah penanganan hasil tanaman segera setelah
dilakukan panen.
6. Marketing
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan PKL, saya mendapatkan sangat banyak pengalaman serta
ilmu baru yang tidak ada mata pelajarannya dan tidak diajarkan di sekolah. Di tempat PKL saya
Pada intinya, kegiatan PKL akan sangat berguna untuk dapat mengembangkan apa yang
telah diajarkan di sekolah. PKL dapat dikatakan sebagai kegiatan pelengkap serta proses
pematangan supaya siap ketika sudah untuk dapat berkecimpung di dunia kerja.
4.2 Saran
Karena di tempat PKL akan berhubungan secara langsung dengan pekerjaan, maka sangat
baik jika kita mempersiapkan secara matang materi-materi yang telah diajarkan di sekolah. Hal
ini bertujuan supaya kita tidak bingung saat akan melakukan suatu pekerjaan terkait jurusan kita.
Untuk adik kelas yang selanjutnya akan melaksanakan PKL, usahakan tetap selalu
menjaga nama baik sekolah. Karena apabila nama sekolah telah dinilai kurang baik, maka akan
susah untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan tersebut dalam menerima siswa-siswi PKL
selanjutnya.
Saran Saya Agar Seluruh Peserta PKL Dapat Mematuhi Praturan –Praturan Yang Ada.
DAFTAR PUSAKA
Aarsten, Van. 1953. Pengertian Pertanian. Di akses 20 Juli jam 20.00 di halaman website
yag mempengaruhi kinerja penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension di Kabupaten Bogor”. Tesis
Tidak Dipublikasikan. Solo : Program Pascasarjana Universitas Negeri Solo. Anwas OM. 2013. “Pengaruh
pendidikan formal, pelatihan dan intensitas pertemuan terhadap kompetensi penyuluh pertanian”.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 19 (1) : 50-62. Armstrong M. 2006. A Hand Book of Human Resourse
Management Practice, Tenth Edition. London: Kogan Page. Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh)
Provinsi Jawa Tengah. 2018. Data Penyuluh pertanian (PNS, THL, Swadaya) Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah. Bakorluh Jawa Tengah. Badan Pusat Statistika. 2017. Luas Panen, Produksi dan
Produktivitas Tanaman Padi Sawah Tahun 2017. BPS Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang. Badan
Pusat Statistika. 2018. Kabupaten Semarang dalam Angka. Kabupaten Semarang. Departemen Pertanian.
2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006. Tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta. Effendi, I. 2005. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Universitas Lampung. Bandar Lampung. Geladikarya. 2015. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian Kabupaten Serdang
Bedagai”. Tesis Tidak Dipublikasikan. Medan : Universitas Sumatera Utara. Gibson, J.L., J.M. I vancevich,
dan J.H. Donnelly. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, dan Proses. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Jahi, A.,
Ani, L. 2006. “Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten di Provinsi Jawa Barat”. Jurnal
Penyuluhan. Vol. 2 No. 2 hal 34 – 42. 113 Jamal, E., Ariningsih, E., Hendiarto, Khairina, M.N., dan Askin,
A. 2007. Beras dan Jebakan Kepentingan Jangka Pendek. Analisis Kebijakan Pertanian. 5 (3): 224-238.
Kartasapoetra, AG. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta. Kementerian Pertanian.
2013. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 91/Permentan/OT. 140/9/2013 Tentang Pedoman Evaluasi
Peranan Penyuluh Pertanian. Kementan. Jakarta. Kementerian Pertanian. 2014. Kebijakan Pembangunan
Pertanian 2015-2016. Kementrian Pertanian. Jakarta. Listiyanti, I. 2015. “Kinerja BP3K Menggala Sebagai
Model Center of Excellence (COE) di Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang”. Skripsi Tidak
Pertanian. Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta. ____________. 2009. Sistem Penyuluhan
Pertanian. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press. Surakarta. Margono Slamet.
2010. Teori Organisasi. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB. Mangkunegara, A.A. Prabu, 2005. Evaluasi
Kinerja Sumber daya Manusia. Pratinjau. Jakarta. Mosher, AT. 1981. Menggerakkan dan Membangun
Pertanian. CV. Yasa Guna. Jakarta. Mosher, A.T. 1996. Getting Agriculture Moving. New York: A Praeger,
Inc. Publisher. 286 Hal. Mulyono, M. 2001. Pola Pengembangan Penyuluhan Pertanian Berorientasi
Agribisnis Pada Era Otonomi Daerah. 336 Hal. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi
Ketiga, LP3ES, Jakarta. 233 Hal. Nasution, Arif M., Lubis dan Ginting. 2004. “Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Deli Serdang”. Jurnal Penyuluhan. Fakultas
Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. 114 Peraturan Pemerintah Pertanian. 2009. Pedoman
Umum Penyuluhan Pertanian dalam Bentuk Peraturan Perundangan Tentang Jabatan Fungsional
Penyuluhan Pertanian dan Angka Kreditnya. Kementerian Pertanian. Jakarta. Peraturan Menteri
Pertanian. 2013. Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Menteri Pertanian.
Jakarta. Peraturan Pemerintah Pertanian Republik Indonesia. 2016. Pembinaan Kelembagaan Petani.
Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Petani. Jakarta.
Podmowiharjo, S. 1994. Psikologi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka. Jakarta. Pramono, Herry. 2017.
“Kompetensi dan Kinerja Penyuluh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bnatu Penyuluh Pertanian Di Kabupaten
Garut, Jawa Barat”. Tesis Tidak Dipublikasikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Resicha, Putri. 2016.
“Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Nagari Sungai Pua Kecamatan
Sungai Pua Kabupaten Agam”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Padang : Fakultas Pertanian. Universitas
Andalas. Robbins, S. 2003. Perilaku Organisasi. PT Indeks. Jakarta. Ridwan. 2010. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. PT Alfabeta. Bandung. Sari, Diqa Aulia. 2017. “Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam
Melaksanakan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian di BP3K Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang
Bawang”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Lampung : Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Santi. 2016.
“Tingkat Peranan Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan di BP3K Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Nani., Amri Jahi dkk. 2008. “Kinerja Penyuluh Pertanian Di Jawa Barat”. Jurnal Penyuluh Vol 4 No 2.
Institut Pertanian Bogor. Sumual, N.S., Olvie, Melisa, dan Gene. 2011. Kajian Kinerja Penyuluh Pertanian
Di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Amurang
Timur. Sulistiyani. 2003. Management Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Jakarta. 115 Suhardiyono, L.
1988. Penyuluh : Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga. Jakarta. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Sugiyono. 2008a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sumaryo, I. Listiana, dan D.T. Gultom. 2012. Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi. Anugerah Utama
Raharja (AURA). Bandar Lampung. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persana.
Jakarta. Van den Ban. A. W. dan Hawkins. H. S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
LAMPIRAN
Demplot Tanaman Padi
Kantor BPP kusan Hilir
Pengplahan Tanah
Penyemprotan Tanaman Padi