KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PRODI NURSE JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2022
LAPORAN HASIL PRAKTIK
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN
IV, VI DAN VIII DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KECAMATAN
MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN
05 – 25 SEPTEMBER 2022
DISUSUN OLEH :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PRODI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat Asuhan Keperawatan
Komunitas Lingkungan IV, VI Dan VIII DI Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan dengan sebaik-baiknya. Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Komunitas ini yang tepat pada waktunya.
Penulis menyadari, berhasilnya penyusunan Laporan KKN ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam
menghadapi setiap tantangan, sehingga sepatutnya penulis menghaturkan ucapan rasa terima
kasih kepada :
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
PROFILE KELURAHAN ASAM KUMBANG
A. GAMBARAN UMUM
Kondisi Umum Kelurahan Asam Kumbang
Kelurahan Asam Kumbang Merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Asam Kumbang dulunya termasuk di dalam
wilayah Kecamatan Medan tuntungan tetapi sesuai Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 50 tahun 1991 ada pembentukan Kecamatan Baru yaitu kecamatan
Medan Selayang yang terdiru dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Asam Kumbang,
Kelurahan Tanjung Sari , Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Beringin
dan Kelurahan Padang Bulan Selayang I pemekaran wilayah dimana wilayah
Kelurahan Asam Kumbang berada di Kecamatan Medan Selayang . Wilayah
kelurahan Asam Kumbang berada pada dataran bergelombang dengan ketinggian
diatas pemukiman laut 6-14 meter dengan luas wilayah 3,34 Km2 , Adapun kantor
Kelurahan Asam Kumbang telah menempati bangunan permanen dengan luas
bangunan 468m² yang beralamat di Jalan SD Inpres No. 16 Lk VIII Kelurahan Asam
Kumbang.
Sejak terbentuknya Kelurahan Asam Kumbang sampai dengan sekarang,
Kelurahan Asam Kumbang telah dipimpin oleh beberapa Lurah. Daftar nama Lurah
yang pemah memimpin di Kelurahan Asam Kumbang antara lain adalah sebagai
berikut
1. Musa Surbakti
2. E. A. Sitepu
3. Durrachman
4. Wan Chairuddin
5. Rahnan
6. Joni Sebayang
7. D. Nasir Pohan
8. Riswan Sihombing
9. Yurian Fahmi Lubis, S, STP. MAP
10. Aisyah Rambe,S.STP, MAP
11. Endang Wastiani, S. Kep. Ners
PETA KELURAHAN ASAM KUMBANG
B. LETAK GEOGRAFIS KELURAHAN ASAM KUMBANG
Salah satu factor penting di wilayah kelurahan asam kumbang ini adalah tingkat
kesuburan tanah tinggi serta dilewati aliran sungai. Sehinggga wilayah ini subur
untuk pertanian dan cocok untuk tempat tinggal atau pemukiman. Serta dengan
meningkatnya pertumbuhan perdagangan di wilayah Kawasan ringroad yang telah
terbangun beberapa bangunan sebagai pusat perbelanjaan , kuliner dan pertokoan.
3. Sarana Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup didalamnya
masalah pangan / Gizi Serta Kesehatan Jasmani. Bahwa pemerintah Kota Medan sudah
melaksanakan program untuk meningkatkan Kesehatan masyarakat bekerjasama dengan
puskesmas pembantu asam kumbang dan puskesmas PB Selayang II
NO URAIAN JUMLAH
1 PENANGKARAN BUAYA 1
3 PERBANKAN 2
4 PASAR TRADISIONAL 2
5 BIOSKOP 1
6 SWALAYAN 4
7 TOKO 45
8 WARNET 3
9 BENGKEL :
BENGKEL MOBIL 5
BENGKEL MOTOR 15
10 DOORSMEER
MOBIL 5
MOTOR 15
RESTORAN 20
12 TUKANG PANGKAS 15
13 SALON 8
14 SHOWROOM 1
Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat berbagai jenis usaha ekonomi
baik yang berskala besar, sedang dan kecil, yang terdapat di Kelurahan Asam
Kumbang Scmus potensi ins diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan pendapatan masyarakat baik stu dari segi tenaga kerja maupun
pendapatan lainnya untuk memajukan Pertumbuhan Perekonomian cukup pesat
mengalami kemajuan, dimana pertumbuhan usaha kecil masyarakat seperti yang
menawarkan produknya baik secara daring (memanfaatkan teknologi digital dalam
proses pemasaran dan penjualan) maupun luring bermunculan di segala sudut yang
mendorong kemajuan perekonomian masyarakat. Tren menawarkan jasa dan produk
secara daring (dengan memanfaatkan aplikasi digital marketplace) juga menjadi solusi
bagi masyarakat di tengah situasi pandemik covid-19 yang terjadi selama dua tahun
terakhir dan menghantam kondisi perekonomian masyarakat khususnya di Kelurahan
Asam Kumbang. Hal tersebut memungkinkan produsen secara efektif dan efisien
menjajakan dagangannya, sementara konsumen bisa memperoleh produk secara real-
time tanpa mengabaikan protokol kesehatan SM (mencuci tangan, menjaga jarak,
memakai masker, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi).
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena
setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang
memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara
global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah
yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan
dan kebutuhan lainnya. Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu
sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat
dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan kesehatan masyarakat yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit. Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari.
TINJAUAN PUSTAKA
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan
spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya
kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat,
norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua
warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang
berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L.
Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah,
tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit
kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri
manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam keperawatan
kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk
pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi
lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.
a. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan jalan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
5) Rekreasi
6) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
c. Upaya Kuratif
2) Perawatn orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari Puskesmas dan Rumah
Sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan nifas
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap
kelompok kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang, kelainan bawaan
e. Upaya Resosialitatif
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang
keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. Penerapan falsafah dalam
keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan kesehatan, menjalin
suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju
keadaan sehat optimal
c. Fungsi
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
a. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian (Mubarak, 2005).
b. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
d. Keadilan
e. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya
adalah:
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
f. Sebagai kolaborator
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan
di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada
klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.
Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status
dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian
diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi (Mubarak, 2009). Diagnosa keperawatan
ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan
dalam 3 komponen: Problem, Etiologi, Simptom (Herawati & Neny FS, 2012).
Contoh : Risiko terjadinya peningkatan ISPA pada warga di desa X sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap peningkatan status
kesehatan ditandai dengan tingginya angka kejadian ISPA pada 6 bulan terakhir yaitu 25%
berdasarkan data Puskesmas. Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dapat
disampaikan dalam pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainnya Musyawarah Masyarakat
Desa/RW(MMRW).
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Tahap berikutnya
dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk
membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah
pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk
mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam
menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang
mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah
dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan
masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan
(Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan
memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan
kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.
c. Tahap pendidikan dan latihan
Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
Melakukan pengkajian
Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan
Melatih kader
Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi
serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan
lebih lanjut. Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan
sebagai berikut:
Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan
fisik dan laboratorium
Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau
komunitas bila stressor dari lingkungan
Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum
digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi,
tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas
kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun (Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in
community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat bertanggung jawab untuk
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya:
a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan
kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan,
yaitu:
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus
terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan
dini dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk
mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keter¬belakangan tumbuh
kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan
seperti mata, gigi, telinga, dll.
c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh:
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
E. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian:
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap implementasi yang telah
dilakukan.
BAB III
DATA KOMUNITAS KELURAHAN ASAM KUMBANG
( LINGKUNGAN IV,VI, DAN VIII)
I. DATA DEMOGRAFI
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari hasil pengkajian di lingkungan IV,VI,VIII didapatkan Jumlah penduduk sebanyak 794
jiwa, dengan Jenis kelamin laki-laki sebanyak 371 jiwa dan Jenis kelamin Perempuan
sebanyak 423 Jiwa
Dari 794 Jiwa mayoritas di kel. Asam kumbang dengan rentang usia >18 -55 tahun sebanyak
457 jiwa
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 794 Jiwa di Kel.Asam Kumbang mayoritas beragama islam sebanyak 718 jiwa.
Dari 794 Jiwa di Kel.Asam Kumbang mayoritas suku Jawa sebanyak 331 jiwa
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang mayoritas memiliki pekerjaan Wiraswasta sebanyak
107 KK.
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang mayoritas memiliki tipe keluarga patrikal sebanyal 183
KK.
Dari 794 Jiwa (220 KK) yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas berpenghasilan > 1Jt
sebanyak 152 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga Yang Menabung di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 794 Jiwa (220 KK) yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas masyarakat tidak
menabung sebanyak 135 KK.
Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki asuransi
kesehatan yaitu jamkesmas sebanyak 125 KK atau 57%.
II. LINGKUNGAN FISIK
Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki kepemilikan
rumah sendiri sebanyak 118 KK.
Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jenis rumah
permanen sebanyak 139 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lantai Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jenis lantai rumah
seman/plester sebanyak 124 KK atau 56%.
Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki dinding rumah ½
tembok sebanyak 117 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Luas Jendela Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki luas jendela < 10 % luas lantai
sebanyak 144 KK (65%)
Dari 220 KK yang dilakukan pengkajian di Kel.Asam Kumbang terdapat 183 KK yang
mendapat cahaya matahari masuk ke dalam rumah
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Dalam Rumah di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memilik keadaan rumah bersih sebanyak 169
KK
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas keadaan rumah kotor disebabkan oleh debu
sebanyak 100 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ventilasi Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jendela sebanyak 180 KK
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki luas kamar tidur yang tidak
memenuhi syarat sebanyak 162 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas keadaan halaman rumah bersih sebanyak 80
KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas mempunyai jamban sebanyak 216 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas jarak antara rumah dengan sumber air <10m
sebanyak 136 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Jamban di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas kondisi jamban terawat sebanyak 198 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas penyediaan air bersih menggunakan PDAM
sebanyak 52% atau 115 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyediaan Air Minum di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas penyediaan air minum dengan membeli
sebanyak 166 KK
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki keadaan air minum jernih sebanyak
198 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengelolaan Air Minum di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas pengelolaan air minum dimasak sebanyak
135 KK.
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas menggunakan ember sebagai tempat
penampungan air dirumah sebanyak 65% atau 144 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi penampungan air terbuka
sebanyak 201 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas menguras tempat penampungan air sebanyak
2 kali dalam seminggu atau 44%
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak terdapat jentik di dalam penampungan
air sebesar 87%
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Air Tampungan di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi air tampungan jernih
sebanyak 175 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas terdapat tempat pembuangan sampah terbuka
sebanyak 199 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Tempat Pembuangan Sampah di
Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas keadaan tempat pembuangan sampah
terpelihara sebanyak 159 KK
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas terdapat binatang yang berkeliaran berupa
lalat sebanyak 132 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air Limbah di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas pembuangan air limbah masyarakat ke got
sebanyak terdapat 204 KK .
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas kondisi aliran limbah terbuka sebanyak 123
KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan Yang Sering Terkena Banjir di
Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak sering terkena banjir sebanyak 153 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki kendang ternak sebanyak
80%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Letak Kandang Ternak di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki kendang ternak sebanyak 175
KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi kendang ternak terawatt
sebanyak 39 KK.
III. STATUS KESEHATAN
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas sarana kesehatan yang digunakan oleh
masyarakat adalah puskesmas sebanyak 147 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak pergi ke sarana kesehatan karena sulit
di jangkau sebanyak 13 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas menderit sakit selama 1 tahun terakhir
sebanyak 138 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Orang Yang Sakit 1 Tahun Terakhir Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 19.754 Jiwa dengan 794 Jiwa (220 KK yang dilakukan pengkajian ) di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan terdapat 97 KK yang sakit selama 1 tahun
terakhir sebanyak 1-2 orang
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, menolong anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
sebanyak 133 KK.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas membeli obat bebas sebelum membawa ke
fasilitas kesehatan sebanyak 175 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sarana Transportasi Yang Mudah Untuk Menuju
Pelayanan Kesehatan Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun
2022
Distribusi Frekuensi Usia Anak Dalam Menyusui di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 17 KK yang memiliki anak sedang menyusui
dan sebanyak 203 KK yang tidak punya anak menyusui.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Usia 0-1 Tahun di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, yang dilakukan pengkajian mayoritas tidak memiliki
anak usia 0-1 tahun.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 21 KK yang memiliki balita dan mendapatkan
imunisasi lengkap, 11 KK yang memiliki balita tidak mendapatkan imunisasi dengan
lengkap, sedangkan 7 KK yang memiliki balita tidak mendaptkan imunisasi.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Usia 1-5 Tahun di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki anak usia 1-5 tahun.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 44 balita (10%) yang memiliki status gizi baik,
5 balita (1%) yang memiliki status gizi kurang baik dan selebihnya tidak memiliki balita.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makanan Tambahan Anak di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat balita yang memberikan makanan tambahan
lengkap, 16 balita tidak memberikan makanan tambahan lengkap.
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 147 KK tidak memiliki usia remaja, dan 73
KK memiliki usia remaja.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Yang Sering Dilakukan Remaja Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 56 KK yang memiliki Usia Lanjut dan164
tidak memiliki usia lanjut.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Lansia Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 56 KK yang memiliki Usia Lanjut dan164
tidak memiliki usia lanjut.
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 42 KK yang memiliki lansia dengan memiliki
keluhan penyakit, 32 KK tidak memiliki keluhan penyakit, sedangkan 140 KK tidak memiliki
lansia.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Lansia di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 88 KK yang memiliki lansia sudah
memingukit kader posyandu lansia, dan 49 KK belum mengikuti kader posyandu lansia,
sedangkan 163 KK tidak memiliki lansia.
IV. ANALISA DATA
1. Resiko Mengurangi jumlah Pendidikan Rabu, 21 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
peningkatan kasus penderita Kesehatan September penderita/ Bapak
jumlah kasus penyakit ISPA tentang ISPA 2022. keluarga Kepling
penderita dengan Kelurahan yang terkena Kelurahan
Asam Kumbang
penyakit ISPA meningkatkan jam 10.00 wib ISPA di Asam
di Kelurahan pengetahuan lingkungan Kumbang,
AsamKumbang, masyarakat tentang IV,VIdanVII Kecamatan
Kecamatan cara pencegahannya I Medan
Medan Selayang,
Selayang,Kota Kota Medan.
Medan.
2. Kurangnya 1.Meningkatkan 1. Pendidikan Selasa, 20 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
pengetahuan pengetahuan Kesehatan September penderita/ Bapak
masyarakat masyarakat tentang 2022. keluarga Kepling
terhadap tentang penyakit hipertensi yang terkena Kelurahan
Kelurahan
kesehatan: hipertensi dan 2. Mengukur hipertensi Asam
Asam
Hipertensi di cara mengontrol tekanan dilingkungan Kumbang,
Kumbang jam
lingkungan penyakit darah IV,VIdanVII Kecamatan
10.00wib.
IV,VI,VIII dii hipertensi di I. Medan
Kelurahan lingkungan Selayang,
Asam Kumbang IV,VI,VIII di KotaMedan.
Kecamatan Kelurahan
Medan Asam Kumbang
Selayang,Kota
Medan.
3. Resiko Mengurangi jumlah Pendidikan Kamis, 22 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
peningkatan kasus DBD dengan Kesehatan September penderita/ Bapak
jumlah Meningkatkan tentang DBD 2022. keluarga Kepling
kasusDBD di pengetahuan Dan cara yang terkena Kelurahan
Kelurahan
lingkungan masyarakat tentang pencegahannya ISPA di Asam
Asam
IV,VI,VIII di penyakit DBD dan lingkungan Kumbang,Kec
Kumbang
Kelurahan cara pencegahannya IV,VI amatan
jam
Asam danVIII. Medan
10.00 wib
Kumbang, Selayang,
Kecamatan Kota Medan.
Medan
Selayang,Kota
Medan.
4. Kurangnya 1. Meningkatkan 2. Pendidikan Selasa, 20 Masyarakat Swadaya Ibu Lurah dan
kesadaran kesadaran Kesehatan tentang September asam Bapak
masyarakat terhadap kebersihan 2022. kumbang Kepling
terhadap Perilaku Hidup lingkungan yang Kelurahan
Kelurahan
Perilaku Hidup Bersih Dan baik dan benar. Asam
Asam
Bersih Dan Sehat (PHBS) Kumbang,Ke
3. Melakukan Kumbang jam
Sehat (PHBS) : di lingkungan camatan
kegiatan gotong 10.00wib.
Kebersihan IV, VI,VIII Medan
royong.
lingkungan, di Selayang,
lingkungan IV, Kota Medan.
VI,VIII di
Kelurahan
Asam
Kumbang,
Kecamatan
Medan
Selayang, Kota
Medan
PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN
1 Kurangnya kesadaran 2 3 4 2 3 5 4 3 2 3 31
masyarakatterhadap Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) : Kebersihan
lingkungan, di lingkungan IV,
VI,VIII di Kelurahan Asam
Kumbang, Kecamatan Medan
Selayang, Kota Medan
2 Kurangnya pengetahuan 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 33
masyarakat terhadap
kesehatan:Hipertensi di
lingkungan IV,VI,VIIIdi
kelurahan Asam Kumbang
Kecamatan Medan
Selayang,Kota Medan.
3 Resiko peningkatan jumlah 5 4 4 2 3 2 4 3 3 4 34
IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosis Keperawatan Intervensi Keperawatan Hasil
Sabtu, 24 September 2022 Kurangnya pengetahuan dan 1. Pendidikan Kesehatan tentang 1. Masyarakat lingkungan .IV dan
(Lingkungan IV & VI) dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang baik VI melaksanakan kegiatan
Minggu, 25 September 2022 kebersihan lingkungan di dan benar. Gotong Royong
(Lingkungan VIII) Kelurahan Asam Kumbang, 2. Masyarakat lingkungan VIII
2. Melakukan kegiatan gotong
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB Kecamatan Medan Selayang, melaksanakan kegiatan Gotong
royong.
Kota Medan khsusnya di Royong
lingkungan VIII.
Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya penurunan 1. Pendidikan Kesehatan 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan derajat Kesehatan : Hipertensi tentang hipertensi penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB di Kelurahan Asam Kumbang hadir.
2. Mengukur tekanan darah
Kecamatan Medan Selayang, 2. Terdapat 14 orang peserta yang
Kota Medan. mengalami hipertensi
3. Bapak dan ibu mengerti apa itu
Hipertensi , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
4. Peserta penyuluhan sangat
antusias bertanya
Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya peningkatan Pendidikan Kesehatan tentang 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan kasus penyakit ISPA di ISPA penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB Kelurahan Asam Kumbang, hadir.
Kecamatan Medan Selayang, 2. Bapak dan ibu mengerti apa itu
Kota Medan. ISPA , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
3. Peserta penyuluhan sangat
antusias bertanya
Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya kasus DBD Pendidikan Kesehatan tentang 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan di Kelurahan Asam Kumbang, DBD Dan cara pencegahannya penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB Kecamatan Medan Selayang, hadir.
Kota Medan. 2. Bapak dan ibu mengerti apa itu
DBD , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
EVALUASI
A: Masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan
2. Resiko terjadinya penurunan derajat S: Faktor Pendukung :
Kesehatan : Hipertensi di Kelurahan Asam Masyarakat Lingkungan IV,VI, dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah untuk
Kumbang Kecamatan Medan Selayang, Kota mengatakan sudah paham mengenai melaksanakan kegiatan penyuluhan
Medan. penyakit Hipertensi dan cara 2. Masyarakat turut serta dan antusias
penanggulangannya dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
O:
Masyarakat tampak antusias dalam
mengikuti penyuluhan
Masyarakat aktif dalam bertanya
mengenai penyakit Hipertensi
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3. Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit S : Faktor Pendukung :
ISPA di Kelurahan Asam Kumbang, Masyarakat Lingkungan IV,VI, dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah untuk
Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. mengatakan sudah paham mengenai melaksanakan kegiatan penyuluhan
penyakit ISPA dan cara penanggulangannya 2. Masyarakat turut serta dan antusias
dalam mengikuti kegiatan
O: penyuluhan ISPA
Masyarakat tampak antusias dalam
mengikuti penyuluhan
Masyarakat aktif dalam bertanya
mengenai penyakit ISPA
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Berdasarkan rencana proses pengkajian ini dilakukan dalam waktu empat hari
atau sejak tanggal 05 – 25 September 2022 di Kelurahan Asam Kumbang Kec.
Kota Medan. Hasil pengkajian yang didapatkan saat ini secara keseluruhan adalah
jumlah 220 KK dan 794 Jiwa.
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam pengkajian yaitu Kepala Dusun, Kader,Tokoh
Masyarakat, dan Tokoh Agama aktif dalam mendukung proses pengkajian.
2. Faktor penghambat
Dalam tahap pengkajian kelompok banyak kendala atau faktor
penghambat antara lain warga Lingkungan IV,VI,VIII Keluarahan Asam
Kumbang Kecamatan Kota Medan sulit ditemui pada pagi dan siang hari
dikarenakan pada pagi dan siang hari tersebut warga bekerja, dan pada
malam hari warga menggunakan waktu untuk beristirahat, warga tidak ada
ditempat pada saat pendataan.
95
B. Perumusan masalah
96
yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
(Mubarak, 2009).
Rencana Tindakan keperawatan komunitas dirumuskan bersama-sama
dengan warga setempat pada waktu pelaksanaan Musyawarah Masyarakat
Desa ( MMD ) di Aula Kantor Lurah Pada proses ini diperoleh kesepakatan
dengan warga meliputi waktu, tempat, penanggung jawab setiap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Kegiatan yang direncanakana untuk mengatasi masalah
kesehatan yang muncul antara lain untuk meningktkan pengetahuan
masyarakat melalui pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang masalah yang
muncul dimasyarakat, selain itu juga usaha pemberdayaaan msyarakat melalui
pelaksanaan kegiatan kebersihan lingkungan dilaksanakan di Lingkungan
IV,VI,VIII Keluarahan Asam Kumbang Kecamatan Kota Medan Dalam
prosses perencanaan tindakan keperawatan komunitas ini mahasiswa/i masih
mendapatkan beberapa faktor pendukung dan faktor pnghambat antara lain :
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam hal ini yaitu sebagian besar warga sudah
mempunyai kegiatan terjadwal sehingga dapat digunakan untuk
memberikan pendidikan kesehatan.
2. Faktor penghambat
Kebanyakan masyarakat bekerja sebagai karyawan wirasawasta sehingga
sulit untuk ditemui dan masyarakat hanya sebagian yang ikut serta dalam
MMD di Aula Kantor lurah.
D. Implementasi
97
4. Pendidikan Kesehatan tentang Perilaku Hidup Sehat : kebersihan
lingkungan dan gotong royong disetiap lingkungan
Dalam proses pelaksanaan tindakan keperawatan komunitas mahasiswa/i
juga mendapatkan beberapa faktor pendukung dan penghambat antara lain :
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam hal ini adalah dilakukan di tempat
perkumpulan warga yaitu tempat Aula Kantor Lurah, sehingga warga
yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan bisa terkumpul.
2. Faktor penghambat
Kebanyakan masyarakat bekerja sebagai Petani sehingga sulit
untuk mengikuti pendidikan kesehatan yang sebelumnya sudah
direncanakan. Dan pelaksanaan gotong royong yang kurang berjalan
lancar karena antusias dan kesadaran warga dusun yang rendah
E. Evaluasi
98
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
99
5.2 Saran
100
Lampiran..
101
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan IV, Sabtu 24 September 2022
102
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan VI
103
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan VIII, Minggu 25 September 2022
104
Penyuluhan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Sabtu, 24 September 2022
105
PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA
WARGA KEL.ASAM KUMBANG
106
107
108