Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN HASIL PRAKTIK

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN


IV, VI DAN VIII DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KECAMATAN
MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN
05 – 25 SEPTEMBER 2022

PESERTA DIDIK PRODI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PRODI NURSE JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2022
LAPORAN HASIL PRAKTIK
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN
IV, VI DAN VIII DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KECAMATAN
MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN
05 – 25 SEPTEMBER 2022

PESERTA DIDIK PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Almida Karina Purba P07520321001 Meilinda Manurung P07520321014


Benny Maria Lumbantoruan P07520321002 Nani Wijaya Sinaga P07520321015
Calvin Permana Pinem P07520321003 Nureka Oktoria Sitorus P07520321016
Destika Sari Harahap P07520321005 Pestaria Natalia Simarmata P07520321017
Elprida Sidabutar P07520321006 Rona Yulianan Saragih P07520321018
Eppi Mariati Hasibuan P07520321007 Ruth Kania Fricilla Duha P07520321019
Febe Florentina Br. Ginting P07520321008 Srimaya Tampubolon P07520321020
Fettyani Situmorang P0752321009 Vanecha Br. Bangun P07520321022
Hasny Br. Tarigan P07520321011 Wiwik Parlina P07520321023
Ilham Ramadhan Siregar P07520321012 Yesy Stefany Girsang P07520321024
Kristina Asri Napitupulu P07520321013

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PRODI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat Asuhan Keperawatan
Komunitas Lingkungan IV, VI Dan VIII DI Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan dengan sebaik-baiknya. Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Komunitas ini yang tepat pada waktunya.

Penulis menyadari, berhasilnya penyusunan Laporan KKN ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam
menghadapi setiap tantangan, sehingga sepatutnya penulis menghaturkan ucapan rasa terima
kasih kepada :

1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes , selaku Direktur Poltekkes Medan


2. Ibu Johani Dewita Nasution, S.Kep., NS ., M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Medan
3. Bapak Soep, S.Kep., M.Kes selaku Koordinator PKK Komunitas
4. Ibu Afniwati S.Kep., M.Kes Dan Dr. Siang Br. Tarigan S.Kep., M.Kes selaku
pembimbing PKK Komunitas

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Asam Kumbang ,16 September 2022

Penyusun
PROFILE KELURAHAN ASAM KUMBANG

A. GAMBARAN UMUM
Kondisi Umum Kelurahan Asam Kumbang
Kelurahan Asam Kumbang Merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Asam Kumbang dulunya termasuk di dalam
wilayah Kecamatan Medan tuntungan tetapi sesuai Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 50 tahun 1991 ada pembentukan Kecamatan Baru yaitu kecamatan
Medan Selayang yang terdiru dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Asam Kumbang,
Kelurahan Tanjung Sari , Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Beringin
dan Kelurahan Padang Bulan Selayang I pemekaran wilayah dimana wilayah
Kelurahan Asam Kumbang berada di Kecamatan Medan Selayang . Wilayah
kelurahan Asam Kumbang berada pada dataran bergelombang dengan ketinggian
diatas pemukiman laut 6-14 meter dengan luas wilayah 3,34 Km2 , Adapun kantor
Kelurahan Asam Kumbang telah menempati bangunan permanen dengan luas
bangunan 468m² yang beralamat di Jalan SD Inpres No. 16 Lk VIII Kelurahan Asam
Kumbang.
Sejak terbentuknya Kelurahan Asam Kumbang sampai dengan sekarang,
Kelurahan Asam Kumbang telah dipimpin oleh beberapa Lurah. Daftar nama Lurah
yang pemah memimpin di Kelurahan Asam Kumbang antara lain adalah sebagai
berikut
1. Musa Surbakti
2. E. A. Sitepu
3. Durrachman
4. Wan Chairuddin
5. Rahnan
6. Joni Sebayang
7. D. Nasir Pohan
8. Riswan Sihombing
9. Yurian Fahmi Lubis, S, STP. MAP
10. Aisyah Rambe,S.STP, MAP
11. Endang Wastiani, S. Kep. Ners
PETA KELURAHAN ASAM KUMBANG
B. LETAK GEOGRAFIS KELURAHAN ASAM KUMBANG

Wilayah kelurahan asam kumbnag berada pada dataran bergelombang dengan


ketinggian di atas permukaan laut 6-14 meter dengan luas wilayah 3,34 km 2 dengan
batas batas sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan sunggal kecamatan medan sunggal
 Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan tanjong selamat kecamatan
medan tuntungan
 Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan tanjong sari medan Selayang
 Sebelah barat berbatasan dengan sunggal kabupaten deli Serdang

Salah satu factor penting di wilayah kelurahan asam kumbang ini adalah tingkat
kesuburan tanah tinggi serta dilewati aliran sungai. Sehinggga wilayah ini subur
untuk pertanian dan cocok untuk tempat tinggal atau pemukiman. Serta dengan
meningkatnya pertumbuhan perdagangan di wilayah Kawasan ringroad yang telah
terbangun beberapa bangunan sebagai pusat perbelanjaan , kuliner dan pertokoan.

Jarak kelurahan ke pusat pemerintahan

 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 3,0 km


 Jaak dari pusat pemerintahan kota : 7,1 km
 Jarak dari kota/ibu kota profinsi : 8,0 km

Secara administratif pemerintahan, Kelurahan Asam Kumbang dipimpin oleh


1 (satu) orang Kepala Kelurahaan yang disebut Lurah yang dibantu oleh 1 (satu)
orang Sekretaris Lurah, 3 (tiga) orang Kepala Seksi (Kasi) Kelurahan dan 5 (lima)
orang pelaksana.

Dalam pelaksanan kegiatan operasional wilayah, Lurah Asam Kumbang


dibantu oleh Kepala Lingkungan (Kepling) yang jumlahnya 10 ( sepuluh ) orang.
Kepala Lingkungan diangkat oleh Camat atas usulan Lurah dengan memperhatikan
Saran atau pendapat yang berkembang dalam masyarakat setempat dan di tetapkan
Berdasarkan Surat Keputusan .
PETA PENDUDUK DALAM LINGKUP KELURAHAN

Berdasarkan kecamatan dalam angka, jumlah penduduk kelurahan sebagai berikut :

 Jumlah penduduk : 19.754 Jiwa


 Jumlah laki-laki : 9.940 Jiwa
 Jumlah Perempuan : 9.814 Jiwa

Berikut data penduduk berdasarkan agama/ kepercayaan yang dianut :

 Islam : 15.991 Jiwa


 Kristen : 2.249 Jiwa
 Katholik : 336 Jiwa
 Hindu : 255 Jiwa
 Budha : 921 Jiwa
 Konghucu : 1 Jiwa
 Kepercayaan terhadap Tuhan YME : 1 Jiwa

Berikut data penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan

 Tidak/belum sekolah : 5.252 Jiwa


 Belum tamat SD : 1.431 Jiwa
 Tamat SD : 1.777 Jiwa
 SLTP : 2.136 Jiwa
 SLTA : 6.729 Jiwa
 D1 dan D3 : 37 Jiwa
 S1 : 1.703 Jiwa
 S2 : 225 Jiwa
 S3 : 9 Jiwa

C. SARANA DAN PRASARANA


Adapun jumlah sarana dan prasarana di kelurahan asam kumbang kecamatan medan
Selayang akan diuraikan secara terperinci pada table berikut ini :

1. Sarana Rumah Ibadah


Sarana Rumah ibadah adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama
untuk melaksanakan ibadah serta memenuhi kebutuhan rohani sesuai ajaran dan
kepercayaan masing-masing.
Tabel 1.1 Data Mesjid di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Mesjid Alamat

1 AL MANSURIN Jln. Bunga Asoka Jg. Joyo LK III

2 AL’ARIF Komp. Tasbi Blok III No. 136 LK I

3 AL – AMRI Jl.Nusa Indah Gg. Sabar LK IV

4 DARUSALAM Jl. Bunga Raya LK IX

5 AL-FITYAM Jl. Keluarga LK IX

6 A-YANI Asrama Kavaleri

7 AN-NUR Jl. Bunga Baldu LK VIII

8 NURUL HUDAA Jl. Bunga Asoka LK II

9 L-MUSLIMIN Jl. Bunga Raya LK V

10 SUTAN IBNU HASYIM JL. Asoka I LK IV

Tabel 1.2 Data Musholla di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Musholla Alamat

1 Musholla Awaluddin Jl. Bunga Raya LK V

2 Musholla Al Arif Jl. Bunga Raya LK VIII

3 Musholla Al Ikhlas Jl. Bunga Asoka LK II


Tabel 1.3 Data Gereja di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Gereja Alamat

1 PENTAKOSTA INDONESIA Jl Bunga Raya I No 8 LK I


SIDANG SUNGGAL

2 GBKP Jl Bunga Raya Lk IX

3 GPI SAH Jl Keluarga Lk IX

Tabel 1.4 Data Kuil dan Kelenteng di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Kuil Alamat

1 SHRI KALI AMAN KUIL Jl Bunga Raya I Lk I

2 SI HENG HENG TIAN Jl Bunga Palen I Lk III


(KELENTENG)

Tabel 1.5 Data Tempat Pemakaman Umum di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama TPU Alamat / Lokasi

1 TPU STM DARUSSALAM Jl Bunga Raya Gg. Wakaf Lk IV

2 TPU KELUARGA KOMP. Jl Bunga Raya Gg. Wakaf Lk IV


TASBI

3 TPU KELUARGA ABU Jl Bunga Raya Gg. Kamboja Lk IV


BAKAR

4 TPU STM ASOKA Jl Bunga Palem Lk.III

5 TPU KELUARGA SAMSUL Jl Bunga Raya Gg.Pangkas Lk IV


6 TPU KELUARGA ASOKA Jl Bunga Raya Lk IX

7 TPU KELUARGA MUSA Jl Bunga Raya Lk IX

8 TPU KELUARGA Jl Bunga Raya Lk IX


H.SYAIFUDDIN LUBIS

2. Sarana Lembaga Pendidikan


Sarana Lembaga Pendidikan adalah seluruh fasilitas yang digunakan dalam
menunjang jalannya proses Pendidikan guna mencerdaskan kehidupan masyarakat
khususnya Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Lembaga
Pendidikan yang ada di Kelurahan Asam Kumbang antara lain :

Tabel 1.6 Sarana Pendidikan di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Sarana Pendidikan Alamat

1. PAUD BUNGA RAYA Jl SD Inpres No 16 Lk VIII

2. PAUD NADINE Jl Asoka I Lk VIII

3. TK GEMA Jl Nusa Indah Gg. Dahlia Lk IV

4. TK MUTIARA RAHMA Jl Bunga Raya Gg. Asoka Lk VI

5. SDN 067245 Jl Bunga Asoka Gg. Sekolah Lk X

6. SDN 065011 Jl SD Inpres Lk VIII

7. SDN 060973 Jl SD Inpres Lk VIII

8. SD Swasta Al Fityan Jl Keluarga Lk IX

9. SD Swasta Al Abid Jl Bunga Baldu Lk VIII

10. UPT SMPN 1 MEDAN Jl Bunga Asoka No 6 Lk III

11. SMPN 30 MEDAN Jl Keluarga Lk IX

12 SMP Swasta Alfityan Jl Keluarga Lk IX


13 SMA Swasta Alfityan Jl Keluarga Lk IX

3. Sarana Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup didalamnya
masalah pangan / Gizi Serta Kesehatan Jasmani. Bahwa pemerintah Kota Medan sudah
melaksanakan program untuk meningkatkan Kesehatan masyarakat bekerjasama dengan
puskesmas pembantu asam kumbang dan puskesmas PB Selayang II

Tabel 1.6 Sarana Pendidikan di Kelurahan Asam Kumbang

No Nama Sarana Kesehatan Alamat

1 PUSKESMAS PEMBANTU ASKUM Jl Bunga Baldu No 24 Lk


III

2 BIDAN IKA FRANSISKA H, STr.Keb Jl Bunga Asoka No 51 Lk


III

3 SUSILAWATI AM,KEB Jl Bunga Asoka Gg Sugi


No 8 Lk III

4 BIDAN PRISKA Jl Bunga Raya Gg Tugu


Lk VIII

5 BIDAN NURSYA WALIA Jl Bunga Raya Lk IV

6 PRAKTEK DOKTER MAYA WINDARI Jl Bunga Raya Lk IV

7 PRAKTEK DOKTER GIGI Komp. Tasbi II Blok Ii I


Lk I
Drg. SISKA E NATASSA

8 PRAKTEK DOKTER UMUM dr. A MAYURI Jl Bunga Raya No 25/26


Lk I

9 PRAKTEK DOKTER dr. WIYOKO Komp. Tasbi Ii Blok UU


No. 57

10 PRAKTEK UMUM dr. CUT INGGA JL BUNGA ASOKA GG


ABADI LK II

11 PRAKTEK DOKTER GIGI drg. SABRINA Komp. OCBC No 71 LK


II

12 RH 61 CLINIC Komp. OCBC No 61 LK


II

13 Dr. JULITA ADRIANI LBS, SpOG Jl Bunga Asoka No. 80


Lk Ii

14 BIDAN YENINI IRAWATI Jl Bunga Asoka No. 69


Lk Ii

15 KLINIK WULANDARI Jl Bunga Raya No 12 Lk


V

16 BIDAN ROS Jl Bunga Raya Lk V

D. POTENSI WILAYAH KELURAHAN ASAM KUMBANG


Kelurahan Asam Kumbang merupakan Daerah berkembang , sebagai daerah
berkembang banyak terdapat kawasaan perdagangan atau perniagaan yang ada di
wilayah Wilayah Asam Kumbang terdapat beberapa pertokoan, Klinik Kesehatan,
Show Room Kendaraan Bermotor, Bengkel Kendaraan, pelaku usaha yang bergerak
di bidang kuliner (Rumah Makan) baik skala besar maupun skala kecil.. Selain itu,
terdapat juga pusat perniagaan seperti showroom kendaraan di sepanjang jalan
Ringroad serta kantor-kantor swasta, sarana pendidikan, perbankan, kesehatan,
kuliner, Asrama Kavleri dan peternakan buaya yang berada di Kelurahan Asam
Kumbang.

Sebagai kawasan perdagangan atau perniagaan, banyak terdapat usaha-usaha


ekonomi baik yang berskala besar, sedang maupun kecil yang dikelola oleh warga
Kelurahan Asam Kumbang sendiri tetapi tidak sedikit juga pemilik dan pengelola
yang bukan merupakan warga Kelurahan Asam Kumbang . Kondisi perdagangan atau
perniagaan ini memberi kontribusi bagi pendapatan warga antara lain memberikan
lapangan pekerjaan sebagai karyawan, dan lain sebagainya.

NO URAIAN JUMLAH

1 PENANGKARAN BUAYA 1

2 PERKANTORAN PEMERINTAH DAN 3


SWASTA

3 PERBANKAN 2

4 PASAR TRADISIONAL 2

5 BIOSKOP 1

6 SWALAYAN 4

7 TOKO 45

8 WARNET 3

9 BENGKEL :

BENGKEL MOBIL 5

BENGKEL MOTOR 15

10 DOORSMEER

MOBIL 5

MOTOR 15

11 RESTORAN/ RUMAH MAKAN/WARUNG 120

RESTORAN 20

WARUNG MAKAN/ MINUM/CAFÉ 100

12 TUKANG PANGKAS 15

13 SALON 8

14 SHOWROOM 1
Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat berbagai jenis usaha ekonomi
baik yang berskala besar, sedang dan kecil, yang terdapat di Kelurahan Asam
Kumbang Scmus potensi ins diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan pendapatan masyarakat baik stu dari segi tenaga kerja maupun
pendapatan lainnya untuk memajukan Pertumbuhan Perekonomian cukup pesat
mengalami kemajuan, dimana pertumbuhan usaha kecil masyarakat seperti yang
menawarkan produknya baik secara daring (memanfaatkan teknologi digital dalam
proses pemasaran dan penjualan) maupun luring bermunculan di segala sudut yang
mendorong kemajuan perekonomian masyarakat. Tren menawarkan jasa dan produk
secara daring (dengan memanfaatkan aplikasi digital marketplace) juga menjadi solusi
bagi masyarakat di tengah situasi pandemik covid-19 yang terjadi selama dua tahun
terakhir dan menghantam kondisi perekonomian masyarakat khususnya di Kelurahan
Asam Kumbang. Hal tersebut memungkinkan produsen secara efektif dan efisien
menjajakan dagangannya, sementara konsumen bisa memperoleh produk secara real-
time tanpa mengabaikan protokol kesehatan SM (mencuci tangan, menjaga jarak,
memakai masker, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi).
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena
setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang
memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara
global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah
yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan
dan kebutuhan lainnya. Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu
sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat
dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat


dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah
kesehatan. Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan
alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2020 sebagai tujuan pembangunan
kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam Indonesia Sehat 2020,
lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan
serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara
nilai-nilai budaya bangsa. Selain lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2020 yang
diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat .

Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan kesehatan masyarakat yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit. Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan tugas praktik belajar lapangan maka mahasiswa jurusan Keperawatan


Politekhnik Kesehatan Medan melaksanakan pengambilan data keperawatan komunitas
dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota Medan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam
rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan
keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang di
awali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa,
menyusun rencana, melaksanakan rencana atau implementasi, dan evaluasi dari pelaksanaan.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas mahasiswa
mampu menerapkan konsep keperawatan komunitas (masyarakat, puskesmas,
keluarga dan kelompok khusus ) guna meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Tujuan Khusus dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota
Medan selama 3 minggu mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas dikelurahan Asam Kumbang,
kecamatan Medan Selayang Kota Medan
2. Merumuskan masalah yang ditemukan dari prioritas masalah dikelurahan Asam
Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota Medan
3. Membuat intervensi dari masalah yang ditemukan dari hasil musyawarah
masyarakat desa dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota
Medan
4. Melakukan implementasi keperawatan bersama dengan masyarakat dari intervensi
yang telah ditetapkan dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang
Kota Medan
5. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang
Kota Medan

1.3 Manfaat Laporan


Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat dikelurahan Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota Medan
2. Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan,
pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan sosial
yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat dikelurahan Asam Kumbang,
kecamatan Medan Selayang Kota Medan
4. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya dikelurahan
Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang Kota Medan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keperawatan Komunitas

A. Pengertian Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam
upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat


alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu
masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan optimal (Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan
obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga
kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat
mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak,
2005).

B. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu


manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai sasaran
praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

a. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan
spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya
kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

b. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus


menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-
sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam
fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis,
rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa
alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan
yaitu:

1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.

2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki


ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri.
3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah
satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.

c. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat,
norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua
warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang
berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L.
Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah,
tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit
kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri
manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam keperawatan
kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk
pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi
lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.

C. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

a. Upaya Promotif

Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan jalan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat

2) Peningkatan gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur

5) Rekreasi

6) Pendidikan seks

b. Upaya Preventif

Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,


keluaga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

1) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita

2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun


kunjungan rumah

3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, ataupun di rumah

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui

c. Upaya Kuratif

Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita


penyakit ataupun masalah kesehatan melalui:

1) Perawatn orang sakit di rumah (home nursing)

2) Perawatn orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari Puskesmas dan Rumah
Sakit

3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan nifas

4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir

d. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap
kelompok kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.

1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang, kelainan bawaan

2) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti TBC,


pelatihan nafas dan batuk, penderita struk melalui fisioterafi

e. Upaya Resosialitatif

Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kelompok khusus kedalam


pergaulan masyarakat.

D. Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang
keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. Penerapan falsafah dalam
keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:

a. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya


kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang.

b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif.

c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara berkelanjutan.

d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan kesehatan, menjalin
suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.

e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan


berkesinambungan.

f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la harus


ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan
mereka sendiri.
E. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan


sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok
didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
individu, keluarga serta masyarakat.

a. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam


memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

b. Tujuan Khusus

1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat

2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk


melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan

3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan asuhan


keperawatan

4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan


dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat

5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan asuhan


keperawatan di rumah

6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang


memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas

7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju
keadaan sehat optimal

c. Fungsi
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.

2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya


dibidang kesehatan

3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,


komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat

4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan


atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan
pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).

F. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari:
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri.
c. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Yang termasuk kelompok khusus adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti:
 Ibu hamil
 Bayi baru lahir
 Balita
 Anak usia sekolah
 Lansia
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
 Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
 Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu:
 Wanita tunasusila
 Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
 Kelompok pekerja-pekerja tertentu, dan lain-lain
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
 Panti werdha
 Panti asuhan
 Pusat-pusat rehabilitasi
 Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling
tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama
anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
G. Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas

Pada perawatan kesehatan masyarakat harusmempertimbangkan beberapa prinsip,


yaitu:

a. Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian (Mubarak, 2005).

b. Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).

c. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

d. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari


komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).

e. Otonomi

Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).

H. Peran Perawat Komunitas

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya
adalah:

a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)


Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah skeperawatan yang
ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang
diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Konseling adalah proses
membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial
untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang
perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar.
Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama
pelaksanaan perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat
menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).

c. Sebagai Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

d. Sebagai pembela (Client Advocate)

Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas.


Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hakhak klien (Mubarak, 2005). Tugas perawat
sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan
informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed Concent) atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit
dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak,
2005).

e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan


pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.

f. Sebagai kolaborator

Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama


dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain
dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan kolaborasi
atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap
proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan
yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).

g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)

Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan
di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada
klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.

h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)

Melaksanakan monitoring terhadap perubahanperubahan yang terjadi pada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan
melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)

Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan


mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari
semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional
(Mubarak, 2005).

j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)

Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah


atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem.
Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang mengidentifikasikan
masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan
alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya,
menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu,
membantu selama fase dari proses perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase
ini (Mubarak, 2005).

Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan


menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,
melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).

k. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And


Researcher)

Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada


masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah
kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau
pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran
perawat komunitas.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas


Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu metode atau proses yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontinu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat melalui langkah-
langkah: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Dalam penerapan
proses keperawatan (nursing process), terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan
kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian
sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya (Herawati & Neny FS, 2012).
A. Pengkajian
Pengkajian komunitas (community assessment) adalah proses pengumpulan data yang
berhubungan dengan status kesehatan komunitas dan merupakan sumber data untuk
perumusan diagnosa keperawatan. Pengkajian komunitas merupakan suatu upaya untuk dapat
mengenal masyarakat. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan
warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan (Herawati & Neny
FS, 2012).
Jenis data yang dikumpulkan pada pengkajian secara umum dapat diperoleh dari data
subyektif dan data obyektif. Data subyektif yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau
masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan. Data obyektif yaitu data ayang diperoleh melalui suatu
pemeriksaan, pengamatan, dan pengukuran. Sedangkan sumber data dapat diperoleh dari data
primer dan sekunder, dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Data primer adalah
data yang dikumpulkan oleh pengkaji berdasarkan hasil pengkajian, sedangkan data sekunder
diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya. Metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan yaitu: wawancara informan (informan interview), analisis sekunder, observasi atau
pengamatan (windshield survey) (Herawati & Neny FS, 2012).
Salah satu model pengkajian yang dapat digunakan adalah “Betty Neuman”. Pada
model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti dari masyarakat
itu sendiri (community core).
- Community Core (data inti)
 Histori dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas.
 Data demografi: umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, ras, tipe keluarga,
status perkawinan.
 Vital statistik: angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan.
 Agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
- Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1) Lingkungan fisik: perumahan yang dihuni oleh penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi dan kepadatan penduduk.
2) Pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan. Status pendidikan (lama sekolah, jenis sekolah,
bahasa), fasilitas pendidikan (SD, SMP, dll) baik di dalam maupun di luar
komunitas.
3) Keamanan dan transportasi: Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan
tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. Transportasi apa yang tersedia di
komunitas.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: Apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai
bidang termasuk kesehatan, jenjang pemerintahan, kebijakan depkes.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi.
6) Sistem komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
penyakit. Misalnya televisi, radio, koran atau leaflet yang diberikan kepada
komunitas.
7) Sistem ekonomi: Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau diatas UMR
sehingga upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan pada anjuran dapat
dilaksanakan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status
ekonomi tersebut.
8) Rekreasi: Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas
untuk membantu mengurangi stressor.
- Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain
angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis,
sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak,
2005).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya
jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan
dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa
dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
 Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,
psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat
dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
 Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan
yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik yang
dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan dengan cara
Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi (Mubarak, 2005).
Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut :
 Klasifikasi data atau kategori data
 Penghitungan prosentase cakupan
 Tabulasi data
 Interpretasi data
Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005).
Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya
dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin
diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah  (Mubarak, 2005).
Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah 
(Mubarak, 2005):
1)      Perhatian masyarakat
2)      Prevalensi kejadian
3)      Berat ringannya masalah
4)      Kemungkinan masalah untuk diatasi
5)      Tersedianya sumberdaya masyarakat
6)      Aspek politis

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.
Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status
dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian
diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi  (Mubarak, 2009). Diagnosa keperawatan
ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan
dalam 3 komponen: Problem, Etiologi, Simptom (Herawati & Neny FS, 2012).
Contoh : Risiko terjadinya peningkatan ISPA pada warga di desa X sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap peningkatan status
kesehatan ditandai dengan tingginya angka kejadian ISPA pada 6 bulan terakhir yaitu 25%
berdasarkan data Puskesmas. Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dapat
disampaikan dalam pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainnya Musyawarah Masyarakat
Desa/RW(MMRW).

C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Tahap berikutnya
dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk
membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah
pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk
mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam
menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang
mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah
dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan
masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan
(Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan
memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan
kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.
c. Tahap pendidikan dan latihan
 Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
 Melakukan pengkajian
 Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan
 Melatih kader
 Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi
serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan
lebih lanjut. Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan
sebagai berikut:
 Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
 Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
 Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan
fisik dan laboratorium
 Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau
komunitas bila stressor dari lingkungan
 Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum
digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi,
tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas
kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun (Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in
community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat bertanggung jawab untuk
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya:
a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan
kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan,
yaitu:
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus
terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan
dini dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk
mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keter¬belakangan tumbuh
kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan
seperti mata, gigi, telinga, dll.
c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh:
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.

E. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian:
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap implementasi yang telah
dilakukan.

Sedangkan fokus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :


a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan, peran staf
atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta
keuntungan program.
d. Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
terhadap tindakan yang dilaksanakan.
e. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.

BAB III
DATA KOMUNITAS KELURAHAN ASAM KUMBANG
( LINGKUNGAN IV,VI, DAN VIII)
I. DATA DEMOGRAFI
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari hasil pengkajian di lingkungan IV,VI,VIII didapatkan Jumlah penduduk sebanyak 794
jiwa, dengan Jenis kelamin laki-laki sebanyak 371 jiwa dan Jenis kelamin Perempuan
sebanyak 423 Jiwa

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang,


Kota Medan, Tahun 2022

Dari 794 Jiwa mayoritas di kel. Asam kumbang dengan rentang usia >18 -55 tahun sebanyak
457 jiwa
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 794 Jiwa di Kel.Asam Kumbang mayoritas beragama islam sebanyak 718 jiwa.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Suku di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang,


Kota Medan, Tahun 2022

Dari 794 Jiwa di Kel.Asam Kumbang mayoritas suku Jawa sebanyak 331 jiwa

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 794 jiwa di Kel. Asam Kumbang mayoritas dengan pendidikan SLTA sebanyak 311
jiwa

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Suku di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang,


Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang mayoritas memiliki pekerjaan Wiraswasta sebanyak
107 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Fisik Warga Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 794 Jiwa mayoritas di Kel. Asam kumbang dengan keadaan fisik yang sehat.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tipe Keluarga Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang mayoritas memiliki tipe keluarga patrikal sebanyal 183
KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bentuk Keluarga Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang mayoritas memiliki bentuk keluarga Nuclear sebanyak
162 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata Warga di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 794 Jiwa (220 KK) yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas berpenghasilan > 1Jt
sebanyak 152 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga Yang Menabung di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 794 Jiwa (220 KK) yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas masyarakat tidak
menabung sebanyak 135 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga Yang Memiliki Asuransi Kesehatan di


Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 202

Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki asuransi
kesehatan yaitu jamkesmas sebanyak 125 KK atau 57%.
II. LINGKUNGAN FISIK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki kepemilikan
rumah sendiri sebanyak 118 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jenis rumah
permanen sebanyak 139 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lantai Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jenis lantai rumah
seman/plester sebanyak 124 KK atau 56%.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dinding Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK yang dikaji di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki dinding rumah ½
tembok sebanyak 117 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Luas Jendela Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki luas jendela < 10 % luas lantai
sebanyak 144 KK (65%)

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencahayaan Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK yang dilakukan pengkajian di Kel.Asam Kumbang terdapat 183 KK yang
mendapat cahaya matahari masuk ke dalam rumah
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Dalam Rumah di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memilik keadaan rumah bersih sebanyak 169
KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyebab Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas keadaan rumah kotor disebabkan oleh debu
sebanyak 100 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ventilasi Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, Keadaan ventilasi baik sebanyak 146 KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Jendela Rumah di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memiliki jendela sebanyak 180 KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penerangan Rumah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi penerangan rumah yang
baik sebanyak 142 KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Luas Kamar Tidur di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki luas kamar tidur yang tidak
memenuhi syarat sebanyak 162 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Lingkungan Beresiko Terjadi Kecelakaan


Fisik Lansia di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang menjadi penyebab terjadinya
kecelakaan fisik yaitu ruangan gelap sebanyak 51 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan , Kec. Medan Selayang,


Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memanfaatkan pekarangan rumah


sebanyak 111 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Pekarangan Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas yang memanfaatkan pekarangan rumah yaitu
dengan menanam bunga sebanyak 80 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Halaman dan Rumah di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas keadaan halaman rumah bersih sebanyak 80
KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air Besar di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, secara keseluruhan tempat pembuangan air besar
dengan menggunakan WC (100%)

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Jamban di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas mempunyai jamban sebanyak 216 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, secara keseluruhan tempat pembuangan air besar
dengan menggunakan Septic tank (100%)

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Dengan Sumber Air di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas jarak antara rumah dengan sumber air <10m
sebanyak 136 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Jamban di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas kondisi jamban terawat sebanyak 198 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyediaan Air Bersih di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas penyediaan air bersih menggunakan PDAM
sebanyak 52% atau 115 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyediaan Air Minum di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas penyediaan air minum dengan membeli
sebanyak 166 KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Air Minum di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki keadaan air minum jernih sebanyak
198 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengelolaan Air Minum di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas pengelolaan air minum dimasak sebanyak
135 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Penampungan Air di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas menggunakan ember sebagai tempat
penampungan air dirumah sebanyak 65% atau 144 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi penampungan air terbuka
sebanyak 201 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengurasan Tempat Penampungan Air di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas pengurasan penampungan air sering


dilakukan sebesar 98%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berapa Kali Dalam Seminggu Melakukan
Pengurasan Tempat Penampungan Air di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang,
Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas menguras tempat penampungan air sebanyak
2 kali dalam seminggu atau 44%

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik Nyamuk Berapa di Tempat


Penampungan Air di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun
2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak terdapat jentik di dalam penampungan
air sebesar 87%
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Air Tampungan di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi air tampungan jernih
sebanyak 175 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Pembuangan Sampah di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas masyarakat membuang sampah dengan


dibakar sebesar 44% atau 96 KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas terdapat tempat pembuangan sampah


sebanyak 199 KK atau 90%

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Tempat Pembuangan Sampah di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas terdapat tempat pembuangan sampah terbuka
sebanyak 199 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Tempat Pembuangan Sampah di
Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas keadaan tempat pembuangan sampah
terpelihara sebanyak 159 KK

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Binatang Yang Berkeliaran di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, mayoritas terdapat binatang yang berkeliaran berupa
lalat sebanyak 132 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air Limbah di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas pembuangan air limbah masyarakat ke got
sebanyak terdapat 204 KK .

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Aliran Limbah di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas kondisi aliran limbah terbuka sebanyak 123
KK
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan Yang Sering Terkena Banjir di
Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak sering terkena banjir sebanyak 153 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki kendang ternak sebanyak
80%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Letak Kandang Ternak di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki kendang ternak sebanyak 175
KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memiliki kondisi kendang ternak terawatt
sebanyak 39 KK.
III. STATUS KESEHATAN

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sarana Kesehatan Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas sarana kesehatan yang digunakan oleh
masyarakat adalah puskesmas sebanyak 147 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Kesehatan Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas memanfaatkan kesehatan sebanyak 187 KK


atau 85%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Tidak ke Sarana Kesehatan Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak pergi ke sarana kesehatan karena sulit
di jangkau sebanyak 13 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anggota Keluarga Mnederita Penyakit 1 Tahun


Terakhir Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas menderit sakit selama 1 tahun terakhir
sebanyak 138 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Orang Yang Sakit 1 Tahun Terakhir Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 19.754 Jiwa dengan 794 Jiwa (220 KK yang dilakukan pengkajian ) di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan terdapat 97 KK yang sakit selama 1 tahun
terakhir sebanyak 1-2 orang

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 42 KK menderita ISPA, sedangkan Hipertensi


sebanyak 32 KK Reumatik sebanyak 27 KK, Demam Berdarah sebanyak 16 KK , Diare
sebanyak 14, Typoid sebanyak 6 KK, Kencing Manis sebanyak 4 KK, Stroke sebanyak 3 KK,
Asma Sebanyak 2 KK, Campak sebanyak 2 KK, sedangkan TBC sebanyak 1 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Upaya Keluarga Menolong Anggota Keluarga Yang


Sakit Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, menolong anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
sebanyak 133 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Keluarga Sebelum Membawa Ke Fasilitas


Kesehatan di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas membeli obat bebas sebelum membawa ke
fasilitas kesehatan sebanyak 175 KK.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sarana Transportasi Yang Mudah Untuk Menuju
Pelayanan Kesehatan Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun
2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas menggunakan tarnsportasi sepeda motor


menuju pelayanan kesehatan sebanyak 199 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Hamil di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki ibu hamil sebanyak 209 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Kehamilan di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat (220 KK yang dilakukan pengkajian ) di


Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan terdapat 11 KK yang memiliki ibu
hamil yaitu Trimester I sebanyak 3 Ibu Hamil, sedangkan trimester II sebanyak 8 ibu hamil.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rata-Rata Usia Ibu Hamil di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang (220 KK yang dilakukan pengkajian ) di Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan terdapat 11 KK yang memiliki ibu hamil
dengan usia 20-34 Tahun sebanyak 8 Orang, sedangkan usia ≥ 35 Tahun sebanyak 3 orang.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Buteki di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki buteki.

Distribusi Frekuensi Usia Anak Dalam Menyusui di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 17 KK yang memiliki anak sedang menyusui
dan sebanyak 203 KK yang tidak punya anak menyusui.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Usia 0-1 Tahun di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, yang dilakukan pengkajian mayoritas tidak memiliki
anak usia 0-1 tahun.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Imunisasi di Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 21 KK yang memiliki balita dan mendapatkan
imunisasi lengkap, 11 KK yang memiliki balita tidak mendapatkan imunisasi dengan
lengkap, sedangkan 7 KK yang memiliki balita tidak mendaptkan imunisasi.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Usia 1-5 Tahun di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas tidak memiliki anak usia 1-5 tahun.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Balita Yang Di Imunisasi di Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 31 balita yang mendapat imunisasi lengkap,
28 balita tidak mendapat imunisasi lengkap, 4 balita yang belum mendapatkan imunisasi

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Balita Yang Mengunjungi Posyandu di Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 32 KK mengunjungi posyandu setiap bulannya

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita di Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 44 balita (10%) yang memiliki status gizi baik,
5 balita (1%) yang memiliki status gizi kurang baik dan selebihnya tidak memiliki balita.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makanan Tambahan Anak di Kel.Asam Kumbang,
Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat balita yang memberikan makanan tambahan
lengkap, 16 balita tidak memberikan makanan tambahan lengkap.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Remaja Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 147 KK tidak memiliki usia remaja, dan 73
KK memiliki usia remaja.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Yang Sering Dilakukan Remaja Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 26 KK mengikuti kegiatan keagamaan, 9 KK


mengikuti kegiatan olahraga, 2 KK mengikuti karang taruna, dan 36 KK mengikuti kegiatan
lainnya.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang Kel.Asam Kumbang,


Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 26 KK mengikuti kegiatan keagamaan, 9 KK


mengikuti kegiatan olahraga, 2 KK mengikuti karang taruna, dan 36 KK mengikuti kegiatan
lainnya.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Yang Dilakukan Remaja Kel.Asam
Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, terdapat 26 KK yang melakukan kebiasaan keagamaan,


sebanyak 9 K KK yang melakukan kebiasaan dengan berolahraga .

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Lanjut Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan


Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 56 KK yang memiliki Usia Lanjut dan164
tidak memiliki usia lanjut.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Lansia Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan
Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 56 KK yang memiliki Usia Lanjut dan164
tidak memiliki usia lanjut.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lansia Yang Memiliki Keluhan Penyakit di


Kel.Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 42 KK yang memiliki lansia dengan memiliki
keluhan penyakit, 32 KK tidak memiliki keluhan penyakit, sedangkan 140 KK tidak memiliki
lansia.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Lansia di Kel.Asam Kumbang, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel.Asam Kumbang, mayoritas lansia menderita penyakit hipertensi


sebanyak 19 KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Upaya Yang di Lakukan Lansia Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 34 KK yang melakukan pemeriksaan


kesehatan ke sarana kesehatan, ke perawat atau bidan sebanyak 11 KK, ke dokter sebanyak 7
KK.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang Lansia Kel.Asam


Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022
Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 15 KK memiliki lansia dengan memanfaatkan
waktu senggang dengan cara berkebun, joging pagi sebanyak 11 KK .

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kader Posyandu Lansia Kel.Asam Kumbang, Kec.


Medan Selayang, Kota Medan, Tahun 2022

Dari 220 KK di Kel. Asam Kumbang, terdapat 88 KK yang memiliki lansia sudah
memingukit kader posyandu lansia, dan 49 KK belum mengikuti kader posyandu lansia,
sedangkan 163 KK tidak memiliki lansia.
IV. ANALISA DATA

No. Data Masalah Kesehatan


1. Data Subjektif : Kurangnya pengetahuan dan
 Masyarakat lingkungan IV, VII, kesadaran masyarakat terhadap
dan VIII mengatakan khususnya kebersihan lingkungan di Kelurahan
lingkungan VIII sering terjadi Asam Kumbang, Kecamatan Medan
banjir. Selayang, Kota Medan khsusnya di
Data Objektif : lingkungan VIII.
 Pada saat melakukan pengkajian di
lingkungan IV dan VI tampak
saluran air tergengang akibat
sampah dan tumpukan tanah.
 Pada saat melakukan pengkajian di
lingkungan VIII tampak saluran air
terubuka dan tergenang akibat
tumpukan tanah dan kondisi
tampak lebih rendah dari jalan raya.
 Dari 220 KK terdapat 123 KK yang
mempunyai saluran pembuangan
limbah terbuka.
2. Data Subjektif : Resiko terjadinya penurunan derajat
 Masyarakat mengatahan kurang Kesehatan : Hipertensi di Kelurahan
mengetahui penyebab hipertensi Asam Kumbang Kecamatan Medan
dan cara mengontrol pola makan Selayang, Kota Medan.
 Masyarakat mengatakan jarang
memeriksakan tekanan darah ke
pelayanan Kesehatan
Data Objektif :
 Berdasarkan hasil wawancara dari
220 KK terdapat 53 kk menderita
hipertensi dan yang terbagi menjadi
19 kk lansia dan 32 kk masyarakat
usia dewasa.
3. Data Subjektif : Resiko terjadinya peningkatan kasus
 Masyarakat memiliki riwayat penyakit ISPA di Kelurahan Asam
keluhan demam, flu dan batuk 1 Kumbang, Kecamatan Medan
tahun terakhir Selayang, Kota Medan.
 Masyarakat mengatakan banyak
sampah yang dikumpulkan dan
dibakar di pekarangan rumah.
Data Objektif :
 Berdasarkan hasil wawancara
terdapat 96 KK cara pembuangan
sampah dibakar
 Berdasarkan hasil wawancara dari
220 KK terdapat 42 KK yang
mengalami sakit ISPA 1 tahun
terakhir
4. Data Subjektif : Resiko terjadinya kasus DBD di
 Salah satu warga mengatakan 1 Kelurahan Asam Kumbang,
tahun terkahir terdapat anggota Kecamatan Medan Selayang, Kota
keluarga yang meninggal akibat Medan.
DBD
Data Objektif :
 Dari 220 KK terdapat 28 KK yang
memiliki jentik-jentik nyamuk di
tempat penampungan air.
 Dari 220 kk terdapat 16 KK yang
anggota keluarganya pernah
mengalami penyakit DBD 1 tahun
terakhir
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya penurunan derajat Kesehatan : Hipertensi di Kelurahan Asam
Kumbang Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
2. Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit ISPA di Kelurahan Asam Kumbang,
Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
3. Resiko terjadinya kasus DBD di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan
Selayang, Kota Medan.
4. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan khsusnya di
lingkungan VIII
I. PLANNING OF ACTION

NO. Masalah Tujuan Rencana Waktu/Tempat Sasaran Sumber Peananggung


Dana jawab

1. Resiko Mengurangi jumlah Pendidikan Rabu, 21 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
peningkatan kasus penderita Kesehatan September penderita/ Bapak
jumlah kasus penyakit ISPA tentang ISPA 2022. keluarga Kepling
penderita dengan Kelurahan yang terkena Kelurahan
Asam Kumbang
penyakit ISPA meningkatkan jam 10.00 wib ISPA di Asam
di Kelurahan pengetahuan lingkungan Kumbang,
AsamKumbang, masyarakat tentang IV,VIdanVII Kecamatan
Kecamatan cara pencegahannya I Medan
Medan Selayang,
Selayang,Kota Kota Medan.
Medan.
2. Kurangnya 1.Meningkatkan 1. Pendidikan Selasa, 20 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
pengetahuan pengetahuan Kesehatan September penderita/ Bapak
masyarakat masyarakat tentang 2022. keluarga Kepling
terhadap tentang penyakit hipertensi yang terkena Kelurahan
Kelurahan
kesehatan: hipertensi dan 2. Mengukur hipertensi Asam
Asam
Hipertensi di cara mengontrol tekanan dilingkungan Kumbang,
Kumbang jam
lingkungan penyakit darah IV,VIdanVII Kecamatan
10.00wib.
IV,VI,VIII dii hipertensi di I. Medan
Kelurahan lingkungan Selayang,
Asam Kumbang IV,VI,VIII di KotaMedan.
Kecamatan Kelurahan
Medan Asam Kumbang
Selayang,Kota
Medan.
3. Resiko Mengurangi jumlah Pendidikan Kamis, 22 Bapak,ibu Swadaya Ibu Lurah dan
peningkatan kasus DBD dengan Kesehatan September penderita/ Bapak
jumlah Meningkatkan tentang DBD 2022. keluarga Kepling
kasusDBD di pengetahuan Dan cara yang terkena Kelurahan
Kelurahan
lingkungan masyarakat tentang pencegahannya ISPA di Asam
Asam
IV,VI,VIII di penyakit DBD dan lingkungan Kumbang,Kec
Kumbang
Kelurahan cara pencegahannya IV,VI amatan
jam
Asam danVIII. Medan
10.00 wib
Kumbang, Selayang,
Kecamatan Kota Medan.
Medan
Selayang,Kota
Medan.
4. Kurangnya 1. Meningkatkan 2. Pendidikan Selasa, 20 Masyarakat Swadaya Ibu Lurah dan
kesadaran kesadaran Kesehatan tentang September asam Bapak
masyarakat terhadap kebersihan 2022. kumbang Kepling
terhadap Perilaku Hidup lingkungan yang Kelurahan
Kelurahan
Perilaku Hidup Bersih Dan baik dan benar. Asam
Asam
Bersih Dan Sehat (PHBS) Kumbang,Ke
3. Melakukan Kumbang jam
Sehat (PHBS) : di lingkungan camatan
kegiatan gotong 10.00wib.
Kebersihan IV, VI,VIII Medan
royong.
lingkungan, di Selayang,
lingkungan IV, Kota Medan.
VI,VIII di
Kelurahan
Asam
Kumbang,
Kecamatan
Medan
Selayang, Kota
Medan
PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN

NO Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J Total Prioritas

1 Kurangnya kesadaran 2 3 4 2 3 5 4 3 2 3 31
masyarakatterhadap Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) : Kebersihan
lingkungan, di lingkungan IV,
VI,VIII di Kelurahan Asam
Kumbang, Kecamatan Medan
Selayang, Kota Medan

2 Kurangnya pengetahuan 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 33

masyarakat terhadap
kesehatan:Hipertensi di
lingkungan IV,VI,VIIIdi
kelurahan Asam Kumbang
Kecamatan Medan
Selayang,Kota Medan.
3 Resiko peningkatan jumlah 5 4 4 2 3 2 4 3 3 4 34

kasus penderita penyakit


ISPA di Kelurahan Asam
Kumbang,Kecamatan
Medan Selayang,Kota
Medan.
4. Resiko peningkatan jumlah 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 32

kasus DBD di lingkungan


IV,VI,VIII di
Kelurahan Asam
Kumbang,Kecamatan
Medan Selayang ,Kota
Medan.

IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosis Keperawatan Intervensi Keperawatan Hasil
Sabtu, 24 September 2022 Kurangnya pengetahuan dan 1. Pendidikan Kesehatan tentang 1. Masyarakat lingkungan .IV dan
(Lingkungan IV & VI) dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang baik VI melaksanakan kegiatan
Minggu, 25 September 2022 kebersihan lingkungan di dan benar. Gotong Royong
(Lingkungan VIII) Kelurahan Asam Kumbang, 2. Masyarakat lingkungan VIII
2. Melakukan kegiatan gotong
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB Kecamatan Medan Selayang, melaksanakan kegiatan Gotong
royong.
Kota Medan khsusnya di Royong
lingkungan VIII.

Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya penurunan 1. Pendidikan Kesehatan 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan derajat Kesehatan : Hipertensi tentang hipertensi penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB di Kelurahan Asam Kumbang hadir.
2. Mengukur tekanan darah
Kecamatan Medan Selayang, 2. Terdapat 14 orang peserta yang
Kota Medan. mengalami hipertensi
3. Bapak dan ibu mengerti apa itu
Hipertensi , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
4. Peserta penyuluhan sangat
antusias bertanya
Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya peningkatan Pendidikan Kesehatan tentang 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan kasus penyakit ISPA di ISPA penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB Kelurahan Asam Kumbang, hadir.
Kecamatan Medan Selayang, 2. Bapak dan ibu mengerti apa itu
Kota Medan. ISPA , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
3. Peserta penyuluhan sangat
antusias bertanya
Sabtu, 24 September 2022 Resiko terjadinya kasus DBD Pendidikan Kesehatan tentang 1. Ada 30 orang peserta
Aula Kantor Kelurahan di Kelurahan Asam Kumbang, DBD Dan cara pencegahannya penyuluhan kesehatan yang
Pukul 13.00 WIB Kecamatan Medan Selayang, hadir.
Kota Medan. 2. Bapak dan ibu mengerti apa itu
DBD , tanda dan gejala,
penyebab dan cara
menanganinya
EVALUASI

NO Masalah Keperawatan Evaluasi Analisis


1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran S : Faktor Pendukung
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan Masyarakat Lingkungan IV, V dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah dan
di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan mengatakan sudah paham bahwa Kepala Lingkungan dalam kegiatan
Medan Selayang, Kota Medan khsusnya di pentinggnya perilaku hidup bersih dan sehat. Gotong Royong
lingkungan VIII 2. Semua warga tampak antusias dalam
O: kegiatan PHBS
 Masyarakat Lingkungan IV, V, dan VIII
melakukan kegiatan Gotong Royong
 Masyarakat dari usia muda sampai lansia
ikut serta dan antusias dalam melakukan
Gotong Royong

A: Masalah teratasi

P :Intervensi dihentikan
2. Resiko terjadinya penurunan derajat S: Faktor Pendukung :
Kesehatan : Hipertensi di Kelurahan Asam Masyarakat Lingkungan IV,VI, dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah untuk
Kumbang Kecamatan Medan Selayang, Kota mengatakan sudah paham mengenai melaksanakan kegiatan penyuluhan
Medan. penyakit Hipertensi dan cara 2. Masyarakat turut serta dan antusias
penanggulangannya dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

O:
 Masyarakat tampak antusias dalam
mengikuti penyuluhan
 Masyarakat aktif dalam bertanya
mengenai penyakit Hipertensi

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
3. Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit S : Faktor Pendukung :
ISPA di Kelurahan Asam Kumbang, Masyarakat Lingkungan IV,VI, dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah untuk
Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. mengatakan sudah paham mengenai melaksanakan kegiatan penyuluhan
penyakit ISPA dan cara penanggulangannya 2. Masyarakat turut serta dan antusias
dalam mengikuti kegiatan
O: penyuluhan ISPA
 Masyarakat tampak antusias dalam
mengikuti penyuluhan
 Masyarakat aktif dalam bertanya
mengenai penyakit ISPA

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

4. Resiko terjadinya kasus DBD di Kelurahan S: Faktor Pendukung :


Asam Kumbang, Kecamatan Medan Masyarakat Lingkungan IV,VI, dan VIII 1. Adanya dukungan dari Lurah untuk
Selayang, Kota Medan. mengatakan sudah paham mengenai melaksanakan kegiatan penyuluhan
penyakit DBD dan cara penanggulangannya 2. Masyarakat turut serta dan antusias
dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
O: DBD
 Masyarakat tampak antusias dalam
mengikuti penyuluhan
 Masyarakat aktif dalam bertanya
mengenai penyakit DBD

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
BAB IV

PEMBAHASAN

Praktek keperawatan komunitas merupakan bagian aplikasi dari


keperawatan komunitas yang diadakan sejak tanggal 05 – 25 September 2022.
Praktek keperawatan komunitas ini merupakan proses pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis


terhadap masyarakat untuk dikaji dan di analisis sehingga masalah kesehatan yang
menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi maupun
spritual. ( Mubarak, 2005 ).

Berdasarkan rencana proses pengkajian ini dilakukan dalam waktu empat hari
atau sejak tanggal 05 – 25 September 2022 di Kelurahan Asam Kumbang Kec.
Kota Medan. Hasil pengkajian yang didapatkan saat ini secara keseluruhan adalah
jumlah 220 KK dan 794 Jiwa.

Dalam melaksanakan proses pengkajian, mahasiswa mendapat faktor


pendukung dan faktor penghambat antara lain :

1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam pengkajian yaitu Kepala Dusun, Kader,Tokoh
Masyarakat, dan Tokoh Agama aktif dalam mendukung proses pengkajian.
2. Faktor penghambat
Dalam tahap pengkajian kelompok banyak kendala atau faktor
penghambat antara lain warga Lingkungan IV,VI,VIII Keluarahan Asam
Kumbang Kecamatan Kota Medan sulit ditemui pada pagi dan siang hari
dikarenakan pada pagi dan siang hari tersebut warga bekerja, dan pada
malam hari warga menggunakan waktu untuk beristirahat, warga tidak ada
ditempat pada saat pendataan.

95
B. Perumusan masalah

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan


baik yang aktual, maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
dipengaruhi oleh saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah
yang mungkin timbul kemudian ( ANA ). Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu
penyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan amsalah kesehatan yang
dpaat diatasi dnegan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosa
keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang idtemukan. Diagnosa
keperawaatna akan memberi gambaeran maslah dan status kesehatan masyrakat
baikm yang nyata atau aktual dan yang mungkin terjadi taua potenial ( Mubarak,
2005 ).

Setelah dilakukan proses pengkajian di Lingkungan IV,VI,VIII


Keluarahan Asam Kumbang Kecamatan Kota Medan mahasiswa/i menemukan
beberapa masalah kesehatatan antara lain :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan


Sehat (PHBS) : Kebersihan lingkungan, di lingkungan IV, VI,VIII di
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Kesehatan:Hipertensidi
lingkungan IV,VI,VIII di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan
Medan Selayang, Kota Medan.
3. Resiko peningkatan jumlah kasus penderita penyakit ISPA di
lingkungan IV, VI, VIII di Kelurahan Asam
Kumbang,Kecamatan Medan Selayang,Kota Medan.
4. Resiko peningkatan jumlah kasus DBD di l i n g k u n g a n I V , V I ,
VIII di Kelurahan Asam Kumbang,Kecamatan Medan
Selayang,Kota Medan.
C. Perencanaan

Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat di berdasarkan


diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang
disusun harus mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan

96
yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
(Mubarak, 2009).
Rencana Tindakan keperawatan komunitas dirumuskan bersama-sama
dengan warga setempat pada waktu pelaksanaan Musyawarah Masyarakat
Desa ( MMD ) di Aula Kantor Lurah Pada proses ini diperoleh kesepakatan
dengan warga meliputi waktu, tempat, penanggung jawab setiap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Kegiatan yang direncanakana untuk mengatasi masalah
kesehatan yang muncul antara lain untuk meningktkan pengetahuan
masyarakat melalui pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang masalah yang
muncul dimasyarakat, selain itu juga usaha pemberdayaaan msyarakat melalui
pelaksanaan kegiatan kebersihan lingkungan dilaksanakan di Lingkungan
IV,VI,VIII Keluarahan Asam Kumbang Kecamatan Kota Medan Dalam
prosses perencanaan tindakan keperawatan komunitas ini mahasiswa/i masih
mendapatkan beberapa faktor pendukung dan faktor pnghambat antara lain :
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam hal ini yaitu sebagian besar warga sudah
mempunyai kegiatan terjadwal sehingga dapat digunakan untuk
memberikan pendidikan kesehatan.
2. Faktor penghambat
Kebanyakan masyarakat bekerja sebagai karyawan wirasawasta sehingga
sulit untuk ditemui dan masyarakat hanya sebagian yang ikut serta dalam
MMD di Aula Kantor lurah.

D. Implementasi

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan


yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal
ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak,
2009). Adapun rencana keperawatan yang sudah terlaksanakan yaitu :

1. Pendidikan kesehatan tentang Infeksi Saluran Pernafasan Atas


2. Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
3. Pendidikan Kesehatan tentang Dengue Fever ( DBD)

97
4. Pendidikan Kesehatan tentang Perilaku Hidup Sehat : kebersihan
lingkungan dan gotong royong disetiap lingkungan
Dalam proses pelaksanaan tindakan keperawatan komunitas mahasiswa/i
juga mendapatkan beberapa faktor pendukung dan penghambat antara lain :

1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam hal ini adalah dilakukan di tempat
perkumpulan warga yaitu tempat Aula Kantor Lurah, sehingga warga
yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan bisa terkumpul.

2. Faktor penghambat
Kebanyakan masyarakat bekerja sebagai Petani sehingga sulit
untuk mengikuti pendidikan kesehatan yang sebelumnya sudah
direncanakan. Dan pelaksanaan gotong royong yang kurang berjalan
lancar karena antusias dan kesadaran warga dusun yang rendah

E. Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan


keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan
masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan
sebelumnya (Mubarak, 2009).

Kegiatan yang telah dirumuskan dalam perencanaan bersama dengan


warga telah dilaksanakan semua. Kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan
recana yang disusun walaupun masih terdapat banyak hambatan baik dari internal
( mahasiswa/i) maupun eksternal ( masyarakat / lingkungan ). Dari beberapa
hambatan yang ada, sebagian hambatan ditutup oleh faktor pendukung.

98
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktik keperawatan komunitas di Lingkungan IV,VI,VIII Kelurahan Asam


Kumbang Kecamatan Kota Medan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan untuk mengaplikasikan konsep
keperawatan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan komunitas
sebagai dasar ilmiah. Berdasarkan hal-hal yang telah jelaskan pada BAB
sebelumnya maka dapat kami simpulkan sebagai berikut: masalah komunitas yang
muncul di Lingkungan IV,VI,VIII Keluarahan Asam Kumbang Kecamatan Kota
Medan antara lain adalah : Resiko terjadinya penurunan derajat Kesehatan
Hipertensi di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, Kota
Medan, Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit ISPA di Kelurahan Asam
Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Resiko terjadinya kasus
DBD di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan,
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota
Medan khsusnya di lingkungan
Implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain
adalah :

Melakukan pendidikan Kesehatan tentang kebersihan lingkungan yang baik dan


benar, melakukan kegiatan gotong royong, melakukan Pendidikan Kesehatan
tentang hipertensi, mengukur tekanan darah dan melakukan Pendidikan Kesehatan
tentang ISPA, DBD Dan cara pencegahannya

Dari hasil pengkajian di atas, masyarakat dapat memahami tentang


bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, mencegah dan mengatasi penyakit-
penyakit yang ada, mulai dari pengertian, tanda dan gejala yang di jelaskan oleh
mahasiswa keperawatan.

99
5.2 Saran

Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan

komunitas dan perkembangan keprawatan sendiri maka disarankan:

1. Untuk Masyarakat Kelurahan agar dapat mengubah prilaku hidup sehat


dan Diharapkan masyarakt lebih aktif untuk mendapat dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan dengan optimal.
2. Untuk Mahasiswa Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan
kemampuan dan menambah bekal tentang konsep keperawatan komunitas,
sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik
keperawatan komunitas.
3. Untuk puskesmas agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada
masyarakat

100
Lampiran..

DOKUMENTASI KEGIATAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES


MEDAN PRODI PROFESI NERS ANGKATAN I

Musyawarah Mufakat Desa, Selasa 20 September 2022

101
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan IV, Sabtu 24 September 2022

102
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan VI

103
Kegiatan Gotong Royong Di Lingkungan VIII, Minggu 25 September 2022

104
Penyuluhan Kesehatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Sabtu, 24 September 2022

105
PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA
WARGA KEL.ASAM KUMBANG

106
107
108

Anda mungkin juga menyukai