Anda di halaman 1dari 130

SINERGI MEMBANGUN NEGERI

DESA/KELURAHAN : KERTARAHAYU
KECAMATAN : BANJARSARI
KAB/KOTA : LEBAK
WAKTU : 18 JULI 2022-26 AGUSTUS 2022

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
Nama-Nama Kelompok KUKERTA 122 :

Nama NIM Program Studi

Rohmawati 191110050 Hukum Keluarga Islam-Syariah

Delia Gita 191210030 Pendidikan Agama Islam-


Cahyani Tarbiyah
Imam Bantani 191210032 Pendidikan Agama Islam-
Tarbiyah
Samsul Bahri 191210036 Pendidikan Agama Islam-
Tarbiyah
M. Rhedza 191110049 Hukum Keluarga Islam-Syariah
Mahdavi
Abdan Fauzan 191110089 Hukum Keluarga Islam-Syariah

Nurkamilah 191260024 PIAUD-Tarbiyah


Hasanah
Fitri Desmayanti 191260063 PIAUD-Tarbiyah

Vera Shania 191410008 Ekonomi Syariah-Ekonomi Bisnis


Islam
Novita Kania 191420111 Perbankan Syariah-Ekonomi
Bisnis Islam
Eva Mudaifah 191430008 Asuransi Syariah-Ekonomi Bisnis
Islam
Alsya Tsyamratul 191430100 Asuransi Syariah-Ekonomi Bisnis
Aini Islam
Nur Indah Kumala 191510026 Komunikasi dan Penyiaran Islam-
Dakwah
Ayu Ines Setiarini 191520092 Bimbingan Konseling Islam-
Dakwah
LEMBAR PENGESAHAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Setelah dilakukan pengarahan, bimbingan, koreksi


dan perbaikan seperlunya dari draft laporan kelompok
mahasiswa Kuliah Kerja N y a t a (KUKERTA)
Moderasi Beragama UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten Tahun
Akademik 2022. Yang berlokasi di Desa Kertarahayu
Kecamatan Banjarsari Kabupaten/Kota Lebak, dinyatakan
sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai laporan
kelompok.
Demikian pengesahan ini kami nyatakan semoga
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Lebak, 22 Agustus 2022


Disahkan Oleh :
DPL, Kepala PPM,

Subur Pramono, M.Si. Agus Sukirno, S.Ag.,M.Pd


NIP. 199006262020121002 NIP.197303282011011001
Mengetahui
Ketua LP2M

Dr.Hj.Hunainah, MM
NIP.196704141993032003
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur
senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kenikmatan berupa iman,
Islam, dan ikhsan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Akhir KUKERTA UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang bertempat
di Desa Kertarahayu Kecmatan Banjarsari Kabupaten
Lebak. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa
berkat segala nikmat yang tercurah, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Akhir KUKERTA ini.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Agung Muhammad SAW sebagai figur
teladan dalam dunia pendidikan yang patut digugu
dan ditiru.
Laporan akhir KUKERTA ini disusun setelah
dilakukan observasi melalui metode pengamatan
langsung dan wawancara dengan kepala desa, tokoh
serta warga masyarakat sekitar. Dari observasi yang
dilakukan selama satu hari ini, permasalahan yang ada
di masyarakat dapat teridentifikasi untuk kemudian
diberikan solusi melalui program kerja yang kami
tawarkan.
Tersusunnya Laporan Akhir KUKERTA ini
tidak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan proposal ini.
Besar harapan penulis akan adanya saran dan
kritik yang dapat membangun dan menjadikan
Laporan ini menjadi lebih baik. Penulis berharap
semoga semua program kerja dalam proposal ini
dapat terealisasikan dan bermanfaat bagi semua
kalangan, khususnya masyarakat Desa Kertarahayu .
Aamiin.
Dan kami ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr.KH.Wawan Wahyudin, M.Pd selaku
Rektor UIN SMH Banten.
2. Ibu Dr.Hj.Hunainah, MM selaku ketua LP2M UIN
SMH Banten.
3. Bapak Agus Sukirno, S.Ag., M.Pd selaku kepala
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Bapak Subur Pramono, M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Lapangan.
5. Bapak Toha Haerudin Purba selaku Kepala Desa
Kertarahayu
6. Seluruh tokoh masyarakat Desa Kertarahayu.
7. Seluruh peserta KUKERTA yang selalu semangat
dan bekerja sama dalam mensukseskan kegiatan
KUKERTA.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Lebak, 22 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN
PENGESAHAN ........................................................................
KATA
PENGANTAR ................................................................................
...
DAFTAR ISI
...................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………
…..

A. Latar Belakang
.....................................................................................
B. Potensi atau Masalah Komunitas
Dampingan ........................................
C. Tujuan dan Manfaat
................................................................................
D. Landasan Pemikiran
..............................................................................
E. Metodologi
Pemberdayaan .....................................................................
F. Sistematika
Penulisan ........................................................................
BAB II PETA MODERASI BERAGAMA KOMUNITAS
DAMPINGAN ...........................................................................
........
A. Sejarah Komunitas Dampingan
.............................................................
B. Kondisi Geografis dan Demografis
.......................................................
C. Kondisi Pendidikkan dan Budaya
..........................................................
D. Kondisi Ekonomi.................................................................

E. Kondisi Sosial dan


Keagamaan .............................................................
BAB III ANALISIS SOSIAL DAN RENCANA AKSI
A. Identifikasi Kegiatan
B. Analisis Sosial
C. Strategi Pemberdayaan
D. Perencanaan Aksi
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM KUKERTA
A. Deskripsi Program
B. Perubahan Sosial
1. Sebelum Pelaksanaan Program
2. Setelah Pelaksanaan Program
C. Analisis Hasil KUKERTA
BAB V PENUTUP
A. Refleksi dan Evaluasi
B. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program KUKERTA
DAFTAR PUSTAKA..............................
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan suatu institusi


tertinggi dalam pendidikan yang memiliki pedoman
yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sesuai dengan namanya, Tri Dharma Perguruan
Tinggi memiliki tiga bidang yang menjadi pedoman
utama dalam pelaksanaan pendidikan di perguruan
tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Salah satu upaya untuk
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di
bidang pengabdian kepada masyarakat ialah melalui
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA). Jika
dilihat lebih dalam, KUKERTA dapat diterapkan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
serta potensi di suatu daerah tertentu.
Pada tahun ini, Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanudin Banten
menyelenggarakan Progarm Kuliah Kerja Nyata
yang salah satunya dengan metode Kuliah Kerja
Nyata Tematik yang ditujukan untuk menumbuh
kembangkan jiwa empati dan kepeduliannya atas
permasalahan-permasahalan yang terjadi di
masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa,dan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk
konsepnya sendiri, Kuliah Kerja Nyata Tematik ini
berfokus pada Biogas, stunting/kurang gizi,
moderasi beragama dan desa ramah amak.
Bertepatan dengan hal itu, kami melaksanakan
kegiatan KUKERTA di Desa Kertarahayu.
Hasil dari observasi kelompok kami pada
tanggal 07 Juli 2022, kami mendapatkan informasi
dan melihat langsung bahasa desa kertarahayu
adalah desa yang menghasilkan produk pertanian
baik padi maupun dari hasil perkebunan, di setiap
perjalanan kami melihat banyaknya pohon sawit,
dan tanaman lainnya bisa tumbuh di daerah tersebut
dan kami pun melihat kondisi tersebut dapat dilihat
dari tata guna tanah yang mayoritas lahan
pesawahan desa sangat cocok untuk memacu
produktivitas padi, karena ditunjang lahan yan subur
dan irigasi/pengairan yang sangat memadai. Di
wilayah RW 01 terdapat tanah dengan adanya
bebatuan dan lapisan atasnya berwarna merah secara
topografi tanah ini terbentuk perbukitan dan
dibawah tanah tersebut tanahnya mengandung bahan
keramik dan bata/genteng dan areal pesawahan
dengan tanah hitam yang gembur dan pengairan
yang cukup. Diwilayah RW 02 . Topografi tanahnya
bebatuan dan banyak mengandung air sangat cocok
untuk tanaman perkebunan seperti karet, kopi dan
sayur sayuran, sedangkan tanah sawah kontur tanah
hitam cocok untuk pertanian padi sawah maupun
padi ladang karena wilayah ini irigasi yang kurang
baik.
B. Potensi atau Masalah Komunitas Dampingan

Desa kertarahayu adalah desa yang menghasilkan


produk pertanian baik padi maupun dari hasil
perkebunan dengan kondisi tersebut dapat dilihat dari
tata guna tanah yang mayoritas lahan pesawahan desa
sangat cocok untuk memacu produktivitas padi karena
ditunjang lahan yang subur dan irigasi/pengairan yang
sangat memadai.

Dengan keadaan geografis yg sangat melimpah


Sumberdaya Alamnya sebenarnya itu mampu membuat
desa Kertarahayu menjadi desa yg makmur, akan tetapi
bertolak belakang dengan Keadaan Alam yang sangat
baik, yakni SDM yg sangat Kurang, dari segi Pendidikan
rata-rata masyarakat hanya lulusan SD -SMP. Namun
dari hasil observasi selama kukerta di Desa Kertarahayu
kami melihat Potensi dari SDM nya , diantaranya Di
desa Kertarahayu ini sangat Rutin mengadakan Kegiatan
pengajian setiap minggunya di masjid, maupun majlis,
tak hanya itu di masyarakat Kertarahayu juga sangat
kompak dalam melaksanakan kegiatan kemasyarakatan
seperti gotong royong maupun hal yg lain.

Potensi yang lainnya di Desa Kertarahayu terdapat


Ibu-ibu PKK, Ibu-ibu Posyandu dan Ketua Pemuda dan
Karang taruna yang bisa membantu meningkatkan SDM
di Desa Kertarahayu, namun perlu di perhatikan itu
semua dari berbagai elemen masyarakat terutama Kepala
Desa Kertarahayu yg mampu memberikan pemahaman
dan memfasilitasi segala kegiatan yg ada di Desa
Kertarahayu.

C. Tujuan dan Manfaat


Kegiatan KUKERTA memiliki beberapa tujuan,
sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk


berinteraksi secara aktif di dalam masyarakat
untuk membantu terciptanya kondisi masyarakat
yang dinamis dan responsif terhadap berbagai
perubahan yang terjadi;
2. Memberikan pengalaman dan pembelajaran
bagi mahasiswa sebagai calon sarjana dalam
menerapkan kegunaan hasil pendidikan, serta
menumbuhkan sikap dan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat;
3. Mematangkan sikap dan keterampilan
mahasiswa melalui aktualisasi nilai- nilai
keislaman, serta mendidik mahasiswa untuk
bekerja sama antarbidang keahlian
(interdisipliner) secara terpadu;
4. Terwujudnya integrasi dan peran serta civitas
akademika UIN SMH Banten dalam
memberdayakan kehidupan beragama dan
bermasyarakat;
Selain itu, manfaat kegiatan KUKERTA, sebagai
berikut:

1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan
pikiran untuk meningkatkan cara berpikir,
pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat
menumbuhkan potensi sumber daya dan
selanjutnya berkembang secara mandiri.
Pedoman KUKERTA 2022 PPM LP2M UIN
SMH Banten 4
b. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi
masyarakat dalam pengembangan potensi
lokal, sehingga upaya kelanjutan
pemberdayaan, khususnya pemberdayaan
dalam bidang agama dapat terjamin.
2. Bagi Pemerintah
a. Membantu mempercepat proses
pemberdayaan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, antara lain dalam meningkatkan
sumber daya manusia.
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi
timbal-balik antara perguruan tinggi dengan
pemerintah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap dan
bertindak, serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan
pengkajian, perumusan dan analisis sosial
secara praktis dan terpadu.
b. Mendidik dan membiasakan mahasiswa
menghadapi dan menganalisis kondisi
masyarakat melalui kerja sama antarbidang
keahlian.
c. Mendalami penghayatan dan pengetahuan
mahasiswa terhadap berbagai masalah di
dalam masyarakat yang sedang melaksanakan
pemberdayaan, khususnya di bidang agama.
d. Memperoleh pengalaman sebagai basis
pembelajaran dalam pengorganisasian
masyarakat.
4. Bagi UIN SMH Banten
a. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan
pendidikan/pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Meningkatkan partisipasi dan peranan
lembaga dalam melaksanakan pemberdayaan
di bidang agama.
c. Meningkatkan kerja sama lembaga dengan
Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, dan
instansi lain yang terkait.

D. Landasan Pemikiran
Landasan pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4


Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi.
4. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2004 tentang
Perubahan IAIN menjadi UIN Sunan Kalijaga.
5. Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang berkeadilan (Pro Rakyat,
Keadilan untuk semua, dan pencapaian Tujuan
Pembangunan Millenium
6. Mendapatkan umpan balik untuk bahan
penyempurnaan sistem pendidikan
Perguruan Tinggi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
7. Mengembangkan propesionalisme dosen,
dalam memberdayakan masyarakat dan
melakukan penelitian sosial keagamaan
integratif dengan isu-isu pembangunan
khususnya dalam mengakselerasi capaian
SDG’s Tahun 2030.

E. Metodologi Pemberdayaan

Untuk melaksanakan evaluasi apakah proyek


yang telah dilaksanakan selama jangka waktu
tertentu telah sungguh mendatangkan perbaikan yang
sesuai denganharapan warga masyarakat, perlu
dilakukan suatu penelitian. Dua metoda penelitian
evaluatif yang bersifat bottom-up adalah rapid rural
appraisal (RRA), dan participato ryrural appraisal
(PRA).
A. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA)

Pada dasarnya, metoda RRA merupakan proses


belajar yang intensif untuk memahami kondisi
perdesaan, dilakukan berulang-ulang, dan cepat.
Untuk itudiperlukan cara kerja yang khas, seperti tim
kerja kecil yang bersifat multidisiplin,menggunakan
sejumlah metode, cara, dan pemilihan teknik yang
khusus, untuk meningkatkan pengertian atau
pemahaman terhadap kondisi perdesaan. Cara kerja
tersebut dipusatkan pada pemahaman pada tingkat
komunitas lokal yang digabungkan dengan
pengetahuan ilmiah.

B. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA)

Konsepsi dasar pandangan PRA adalah


pendekatan yang tekanannya padaketerlibatan
masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Metoda
PRA bertujuan menjadikan warga masyarakat
sebagai peneliti, perencana, dan pelaksanaan
program pembangunan dan bukan sekedar obyek
pembangunan.
a) Pengertian PRA :

PRA adalah suatu metode pendekatan untuk


mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan dari,
dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau dengan
kata lain dapat disebut sebagai kelompok metode
pendekatan yang memungkinkan masyarakat desa
untuk saling berbagi, meningkatkan, dan
menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi
dan kehidupan desa, membuat rencana dan
bertindak.

b) Prinsip Dasar

Tujuan kegiatan PRA yang utama ialah untuk


menghasilkan rancangan program yang gayut
dengan hasrat dan keadaan masyarakat. Terlebih itu,
tujuan pendidikannya adalah untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat dalam
menganalisa keadaan mereka sendiri dan
melakukan perencanaan melalui kegiatan aksi.

Dapat disebutkan bahwa PRA adalah


sekumpulan pendekatan dan metode yang
mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta
meningkatkan dan menganalisis pengetahuan
mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri,
agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan.

Beberapa prinsip yang ditekankan dalam PRA


ialah :

1. Saling belajar dari kesalahan dan berbagi


pengalaman dengan masyarakat

Prinsip dasar PRA bahwa PRA adalah dari,


oleh, dan untuk masyarakat. Ini

Berarti bahwa PRA dibangun dari pengakuan serta


kepercayaan masyarakat yang meliputi pengetahuan
tradisional dan kemampuan masyarakat untuk
memecahkan persoalannya sendiri. Prinsip ini
merupakan pembalikan dari metode pembelajaran
konvensional yang bersifat mengajari masyarakat.

Oleh karenanya diperlukan ajang dialog di


antara ke duanya untuk melahirkan sesuatu program
yang lebih baik. PRA bukanlah suatu perangkat
teknik tunggal yang telah selesai, sempurna,dan
pasti benar. Oleh karenanya metode ini selalu harus
dikembangkan yang disesuaikan dengan kebutuhan
setempat. Kesalahan yang dianggap tidak wajar,
bisa saja menjadi wajar dalam proses
pengembangan PRA.

2. Keterlibatan semua anggota kelompok,


menghargai perbedaan, dan informal

Masyarakat bukan kumpulan orang yang


homogen, namun terdiri dari berbagai individu yang
mempunyai masalah dan kepentingan sendiri. Oleh
karenanya keterlibatan semua golongan
masyarakatadalah sangat penting. Golongan yang
paling diperhatikan justru yang paling sedikit
memiliki akses dalam kehidupan sosial
komunitasnya (miskin, perempuan,anak-anak, dll).
Masyarakat heterogen memiliki pandangan pribadi
dan golongan yang berbeda.

Oleh karenanya semangat untuk saling


menghargai perbedaan tersebut adalah penting
artinya. Yang terpenting adalah pengorganisasian
masalah dan penyusunan prioritas masalah yang
akan diputuskan sendiri oleh masyarakat sebagai
pemiliknya. Kegiatan PRA dilaksanakan dalam
suasana yang luwes, terbuka, tidak memaksa, dan
informal. Situasi santai tersebut akan mendorong
tumbuhnya hubungan akrab, karena orang luar akan
berproses masuk sebagai anggota bukan sebagai
tamu asing yang harus disambut secara protokoler.
Dengan demikian suasana kekeluargaan akan dapat
mendorong kegiatan PRA berjalan dengan baik.

3. Orang luar sebagai fasilitator, masyarakat sebagai


pelaku

Konsekuensi dari prinsip pertama, peran orang


luar hanya sebagai fasilitator, bukan sebagai pelaku,
guru, penyuluh, instruktur, dll. Perlu bersikap
rendah hati untuk belajar dari masyarakat dan
menempatkannya sebagai nara sumber utama.
Bahkan dalam penerapannya, masyarakat dibiarkan
mendominasi kegiatan. Secara ideal sebaiknya
penentuan dan penggunaan teknik dan materi
hendaknya dikaji bersama, dan seharusnya banyak
ditentukan oleh masyarakat.

4. Konsep triangulasi

Untuk bisa mendapatkan informasi yang


kedalamannya dapat diandalkan, bisa digunakan
konsep triangulasi yang merupakan bentuk
pemeriksaan dan pemeriksaan ulang. Triangulasi
dilakukan melalui penganekaragaman keanggotaan
tim (disiplin ilmu), sumber informasi (latar
belakang golongan masyarakat, tempat), dan variasi
teknik.

5. Struktur Program :

Karena tujuan penerapan metode PRA adalah


pengembangan program bersama masyarakat,
penerapannya perlu senantiasa mengacu pada siklus
pengembangan program. Gambaran umum siklus
tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut.:

a. Pengenalan masalah/kebutuhan dan potensi,


dengan maksud untuk menggali informasi tentang
keberadaan lingkungan dan masyarakat secara
umum.

b. Perumusan masalah dan penetapan prioritas guna


memperoleh rumusan atasdasar masalah dan potensi
setempat.

c. Identifikasi alternatif pemecahan masalah atau


pengembangan gagasan guna membahas berbagai
kemungkinan pemecahan masalah melalui urun
rembug masyarakat.

d. Pemilihan alternatif pemecahan yang paling tepat


sesuai dengan kemampuan masyarakat dan
sumberdaya yang tersedia dalam kaitannya dengan
swadaya.

e. Perencanaan penerapan gagasan dengan


pemecahan masalah tersebut secara konkrit agar
implementasinya dapat secara mudah dipantau.

f. Penyajian rencana kegiatan guna mendapatkan


masukan untuk penyempurnaannya di tingkat yang
lebih besar.

g. Pelaksanaan dan pengorganisasian masyarakat


sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan
masyarakat.

h. Pemantauan dan pengarahan kegiatan untuk


melihat kesesuaiannya dengan rencana yang telah
disusun.

i. Evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk melihat


hasil sesuai yang diharapkan, masalah yang telah
terpecahkan, munculnya masalah lanjutan, dan lain-
lain.

F. Sistematika Penulisan

Halaman Judul (Cover Komunitas Dampingan

Nama-Nama Kelompok KUKERTA

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Potensi atau Masalah Komunitas Dampingan


C. Tujuan dan Manfaat

D. Landasan Pemikiran

E. Metodologi Pemberdayaan

F. Sistematika Penulisan

BAB II PETA MODERASI BERAGAMA


KOMUNITAS DAMPINGAN

A. Sejarah Komunitas Dampingan

B. Kondisi Geografis dan Demografis

C. Kondisi Pendidikkan dan Budaya

D. Kondisi Ekonomi

E. Kondisi Sosial dan Keagamaan

BAB III ANALISIS SOSIAL DAN RENCANA


AKSI

A. Identifikasi Kegiatan

B. Analisis Sosial

C. Strategi Pemberdayaan

D. Perencanaan Aksi
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM
KUKERTA

A. Deskripsi Program

B. Perubahan Sosial

1. Sebelum Pelaksanaan Program

2. Setelah Pelaksanaan Program

C. Analisis Hasil KUKERTA

BAB V PENUTUP

A. Refleksi dan Evaluasi

B. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program


KUKERTA

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-Lampiran

BAB II

PETA MODERASI BERAGAMA


KOMUNITAS DAMPINGAN

A. Sejarah Komunitas Dampingan


Desa Kertarahayu merupakan desa
pemekaran dari desa kerta yang dimekarkan pada
tahun 2010 oleh PLT pak Dede Sutisna yang
sekarang ialah sekretaris desa kertarahayu, kemudian
di tahun yang sama diadakannya pemilihan kepala
desa dan yang terpilih yaitu pak Toha Haerudi Purba
dan masih memimpin desa kertarahayu.
Desa kertarahayu adalah desa yang
menghasilkan produk pertanian baik padi maupun
dari hasil perkebunan dengan kondisi tersebut dapat
dilihat dari tataguna tanah yang mayoritas lahan
pesawahan desa sangat cocok untuk memacu
produktifitas padi karena ditunjang lahan yang
subur dan irigasi/pengairan yang sangat memadai.
Di wilayah Desa Kertarahayu kontur tanah
darat mayoritas bebatuan dengan lapisan atasnya
berwarna hitam secara topogarpi tanah ini
terbentuk perbukitan dan dibawah tanah tersebut
tanahnya sangat cocok untuk Pesawahan dengan
tanah hitam yang gembur sangat cocok untuk
tanaman perkebunan seperti kelapa sawit karet, kopi
dan sayur-sayuran sedangkan tanah sawah kontur
tanah hitam cocok untuk pertanian padi sawah
maupun padi ladang/hama karena di wilayah ini
irigasi yang cukup.
B. Kondisi Geografis dan Demografis
1. KONDISI GEOGRAFIS .
Wilayah Desa Kertarahayu secara geograpis berada
disebelah selatan ibu kota kecamatan Banjarsari ,dilihat
dari topograpinya berbukit bukit ,secara administrasi desa
Kertarahayu terletak diwilayah kecamatan Banjarsari
kabupaten lebak.
Batas batas desa Kertarahayu :
Sebelah utara Desa Bojongjuruh Kecamatan banjarsari
Sebelah barat Desa Kerta Kecamatan banjarsari
Sebelah Timur Desa Tanjungsari Indah Kecamatan
Gunung Kencana
Sebelah Selatan Desa Kapunduhan Kecamatan Cijaku
Desa Kertarahayu menurut data dari Statistik hasil
Pemetaan tahun 2009 dengan alat ukur GPS berada pada
LONG  106 0 24 5 ( Bujur Timur/ BT ) dan RAT -6 0 33 00
(Lintang Selatan/ LS
- Ketinggian dari Permukaan laut : 146 M /
dpl
- Curah Hujan Rata – Rata : 1.000 /
4.500 mm / tahun
- Tofografi ( Struktur Tanah ) : Dataran
Tinggi / berbukit bukit
- Suhu Udara rata – Rata : 18 °C -
35°C
Luas wilayah Desa Kertarahayu 1216,66 ha luas lahan yang
ada terbagi dalam beberapa peruntukan ,sebagai berikut,
lihat table :
N JENIS
LUAS/HA KETERANGAN
O PERUNTUKAN
1 Perkampungan 25,57 ha
Sawah irigasi
2 30,25 ha
tehnis
3 Sawah ½ tehnis 34,30 ha

4 Tadah hujan 27,50 ha


Irigasi
5 -
sederhana
456,00
6 Tegal/lading
ha
Kebun
7 -
campuran
Perkebunan
150,00
8 Kelapa Sawit
ha
Rakyat
Perkebunan
9 Kelapa Sawit 85,00 ha
PTPN VIII
10 Kolam -

11 Hutan Negara 53,09 ha


1216,66
JUMLAH
ha

 Wilayah Desa Kertarahayu terdiri dari 2 RW Dan 9 RT

RW 01 RW 02

RT 04 Kp. Umpi
RT 01 Kp. Saguling
Tengah
RT 05 Kp. Umpi
RT 02 Kp. Medal Sakti
Cikadu
RT 06 Kp. Umpi
RT 03 Kp. Umpi Masjid
Cikadu

RT 08 Kp. Ciung Wanara RT 07 Kp. Kadu Sirung

RT 09 Kp. Genggong

 Kondisi dan ciri Geografis Wilayah


Hasil pertanian dari desa Kertarahayu terutama padi
dianggap berkualitas baik oleh pasar, secara kuantitas
cukup memadai karena lahan pertanian sawah cukup
memadai dan ditunjang dengan pengairan yang cukup.
Selain itu wilayah Desa Kertarahayu Cukup baik untuk
ditanami tanaman perkebunan terutama Kelapa
sawit,Kopi, Albazia dan jenis lainnya.
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS.

a) Berdasarkan Data Administrasi Kependudukan Desa Kertarahayu


Memiliki Penduduk:
- Jumlah Kepala Keluarga : 528 Kk
- Jumlah Penduduk : 1.676 Jiwa
- Laki-laki : 827 Jiwa
- Perempuan : 849 Jiwa
 Dengan Rincian penduduk perkampung sebagai berikut;
No RT Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 RT 01 115 129 244
2 RT 02 92 95 187
3 RT 03 89 93 182
4 RT 04 66 73 139
5 RT 05 93 96 188
6 RT 06 92 82 174
7 RT 07 122 117 239
8 RT 08 120 115 235
9 RT 09 39 48 87

 Jumlah Kepala Keluarga


No RW Jumlah
1 RW 01 257
2 RW 02 271
 Mutasi Penduduk
Jenis Mutasi Jumlah Keterangan
Lahir 7
Mati 3
Pindah 2
Datang 5

Dari jumlah penduduk diatas sebagian besar usia produktif memungkin


usia tenaga
kerja/tenaga kerja yang cukup namun dalam hal tenaga kerja ini perlu
untuk mendapat keahlian dalam kerja dengan diadakan kegiatan kursus
ketenaga kerjaan dan pada akhirnya akan meningkatkan keahlian sehingga
akan meningkatkan pendapat masyarakat.
b) Kondisi Pemerintahan dan Lembaga Pemerintahan
Rukun Tetangga sebagai bagian dari satuan wilayah terkecil dari
desa memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap kepentingan
masyarakat diwilayah tersebut terutama berkaitan dengan Pemerintahan
pada level diatasnya.
Struktur Pemerintahan Desa Kertarahayu tidak terlepas dari Pemerintahan
Level diatasnya hal ini dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
C. Kondisi Pendidikan dan Budaya

Kondisi Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu unsur yang sangat
penting dalam memacu tingkat kesejahteraan pada
umumnya dan tingkat perekonomian pada
khusunya. Dengan sumber daya manusia yang
memiliki pendidikan yang memadai tentu akan
mendongkrak tingkat kecerdasan/kecakapan,
motipasi, kreatifitas, keterampilan sehingga muncul
jiwa kewirausahaan dan pada gilirannya akan
membantu Pemerintah dalam membuka lapangan
pekerjaan baru untuk mengatasi pengangguran.

Tabel Jumlah Penduduk Tamatan


Sekolah Tahun 2021

Klasifikasi Pendidikan Laki-laki Perempuan


Tamat Sd/Sederajat 29 32
Jumlah Usia 12-56 Tahun
Tidak Tamat Sltp 22 25

Jumlah Usia 18-56 Tahun


Tidak Tamat Slta 30 33

Tamat SMP/Sedrajat 18 21
Tamat SMA / Sedrajat 15 13
Tamat D.I /Sederajat - -
Tamat D.2/Sedrajat - -
Tamat D.3 Sederajat - -
Tamat S.1/Sedrajat 5 7
Tamat S.2 /Sedrajat - -

Berdasarkan data kwalitatif yang diperoleh


menunjukan bahwa di Desa Kertarahayu
kebanyakan penduduk hanya memiliki pendidikan
formal pada Level dasar 54%,Pendidikan
menengah SLTP/sederajat 14 % ,pendidikan
SLTA/sederajat 14 %,dan Perguruan Tinggi 8 %.
Dari Data tersebut diatas jumlah laki-laki terdidik
lebih banyak dari perempuan.
1. Ketersediaan Dana Pendidikan Yang Terbatas
2. Bahan Belajar Mengajar Yang Masih
Minimum.
3. Sarana dan Prasarana Masih Kurang Memadai.
4. Jumlah Guru Yang Terampil Masih Terbatas.
5. Mahalnya Biaya Pendidikan
Kondisi pendidikan di desa kertarahayu
sangat kurang dalam minat membaca, Anak-anak
kecil/ calistung juga belajar harus ditemani ibunya
kemudian Ucapan-ucapan masih banyak yang
kurang sopan.
Kondisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni.
Budaya Di Desa Kertarahayu :
1. Warga desa Kertarahayu biasanya ketika ada
warga yang meninggal mengadakan 7 Harian
(Adat)
Tahlil biasanya berisi bacaan ayat-ayat
Alquran, shalawat, tasbih, istighfar, kalimat
tayyibah, dan doa. Tahlil merupakan cara untuk
memohon kepada Allah SWT agar
mengampuni dosa orang yang telah meninggal.
Setelah tahlil selesai, biasanya pihak
keluarga akan membagikan makanan kepada
orang yang hadir. Pahala dari doa dan sedekah
makanan tersebut diharapkan dapat
meringankan beban mayit di alam barzakh.
2. Tradisi Perayaan HUT RI Se-Desa
Kertarahayu
Setiap tahun pada tanggal 17 agistus,
masyarakat merayakan dan mensyukuri
Peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia
dengan meriah, mulai dari melaksanakan
upacara bendera hingga melakukan berbagai
perlombaan. Di desa kertarahayu
masyarakatnya sangat kompak dalam
melaksanakan HUT RI. Dari yang tua hingga
yang muda saling suport dan kreatif untuk
mendukung keberhasilan jalannya acara HUT
RI.
3. Tumpeng
Tumpeng merupakan bentuk
representasi hubungan antara Tuhan dengan
manusia, dan manusia dengan sesamanya.
Bentuk yang menjulang ke atas juga
menyimbolkan harapan agar tingkat kehidupan
manusia semakin 'tinggi' atau sejahtera.
Upacara potong tumpeng pada tradisi
tumpengan melambangkan tentang rasa syukur
pada Tuhan dan juga ajaran hidup tentang
kerukunan dan kebersamaan. Pawai potong
tumpeng pada tradisi tumpengan
melambangkan tentang rasa syukur pada Tuhan
dan juga ajaran hidup tentang kerukunan dan
kebersamaan di desa kertarahayu.
Di Desa Kertarahayu mengadakan
tumpengan untuk acara HUT RI sedesa
kertarahayu. Nasi tumpeng diarak dengan
menggunakan arakan yang dibuat oleh setiap
warga perwakilan RT Kertarahayu. Nasi
tumpeng berwarna kuning dengan ditemani
tempe oreg, ayam bakar, telur balado dan lain-
lain.
4. Tradisi Atraksi Debus
Kesenian bela diri Debus merupakan
atraksi yang berbahaya. Inti pertunjukan ini
sangat kental gerakan silat atau bela diri dan
penggunaan senjata.
Kesenian Debus Banten ini banyak
menggunakan dan memfokuskan pada
kekebalan pemain terhadap serangan benda
tajam.
5. Makanan khas Kertarahayu yaitu Baso
Malingping, Leumeung
- Bakso Ikan Malingping
Bakso pada umumnya terbuat dari
bahan utama daging sapi dan kerbau, tetapi
berbeda halnya di daerah Malingping yang
menggunakan ikan. Dikarenakan sebagian
wilayahnya berada di pinggir laut dan
mayoritas mata pencahariannya adalah
nelayan, sehingga melimpah ruahnya ikan yang
di dapat.
Oleh karena itu, Malingping sangat
terkenal dengan bakso ikannya. Hampir
disetiap sudut Malingping banyak menjumpai
orang yang berjualan bakso dengan plang
"Bakso Ikan Malingping".
Dan dikarenakan desa kertarahayu
dekat dengan malingping, maka bakso ikan
Malingping banyak dijumpai di sekitaran desa
kertarahayu dengan berbagai rasanya yang
khas.
- Leumeung (Lemang)
Merupakan makanan khas di
Malingping, Lebak, Banten. Kuliner yang satu
ini terbuat dari beras ketan berbumbu ditambah
santan kelapa kental, kemudian dimasukkan
kedalam bilah-bilah bambu yang kemudian
dibakar diperapian hingga matang.
Di Desa Kertarahayu sering membuat
leumeung untuk disantap bersama- sama.
Nikmatnya leumeung ketika dimakan hangat-
hangat, atau dimakan sesaat bilah bambunya
baru dibelah, dijamin akan menggugah selera
dan memanjakan lidah penikmatnya.
D. Kondisi Ekonomi
Kondisi Perekonomian Desa
Kertarahayu Pada Setiap Tahunnya Semakin
Meningkat Secara Signifikan Dan Terus
Berkembang Hal Ini Tidak Lepas Dari
Dukungan Dari Berbagai Pihakkhusnya  Dinas
Pertanian,Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Kelautan Dan Perikanan ,Pihak Perbankan
Dan PNPM   Yang  Kegiatan Dan Bantuan  Di
Wilayah Desa Kertarahayu Yang Sangat
Banyak Memberikan Perbaikan Ekonomi Bagi
Masyarakat Dengan Memberikan Bantuan
Bibiit Padi Unggul,Alabazia,Bibit Ikan
Lele ,Bantuan Hantraktor,PUAP,Kredit Usaha
Rakyat (KUR),Kredit Kecil  Dan Pinjaman
Bergulir Dari
Programpemberdayaan  Masyarakat
(PNPM )Sehinga Meningkatakan Tarap Hidup
Masyarakat.
Desa Kertarahayu Memiliki Banyak
Potensi Khususnya Di  Bidang Pertanian,
Perkebuanan Dan Perikanan Yang Di Dukung
Dengan Program Dan Batuan Pemerintah
Sehingga Menjadi Potensi Dan Mata
Pencaharian Masyarakat Untuk Perbaiakan
Tarap Hidup Di Bidang Perekonomian,
Sehingga Desa Kertarahayu Memiliki Potensi
Unggulan Sebagai Berikut :
       1.         Perkebunan  Rakyat (Albazia)  :   
 10 Ton/Tahun.

       2.         Beras                :   


 60 Ton/Tahun.
Pada umumnya jenis sarana sosial
ekonomi masyarakat Desa kertarahayu berupa
petani, buruh sawit, perdagangan, terutama
warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari
yang berskala kecil sekali dan ibu rumah
tangga memilih untuk memungut sisa sisa buah
sawit untuk menambah penghasilan.

Disamping itu pula sarana ekonomi yang


menjadi tulangpunggung ekonomi masyarakat
Desa kertarahayu adalah tenaga buruh yang ada
di sekitar Kecamatan banjarsari dan transportasi
ojeg.

Pendidikan adalah salah satu unsur


yang sangat penting dalam memacu tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khusunya. Dengan sumber
daya manusia yang memiliki pendidikan yang
memadai tentu akan mendongkrak tingkat
kecerdasan/kecakapan, motipasi, kreatifitas,
keterampilan sehingga muncul jiwa
kewirausahaan dan pada gilirannya akan
membantu Pemerintah dalam membuka
lapangan pekerjaan baru untuk mengatasi

Berdasarkan data kwalitatif yang


diperoleh menunjukan bahwa di Desa
Kertarahayu kebanyakan penduduk hanya
memiliki pendidikan formal pada Level dasar
54%,Pendidikan menengah SLTP/sederajat 14
% ,pendidikan SLTA/sederajat 14 %,dan
Perguruan Tinggi 8 %. Dari Data tersebut
diatas jumlah laki-laki terdidik lebih banyak
dari perempuan.

1. Program Kerja Bidang Pelaksanaan


Pembangunan

Pembangunan Desa adalah sasaran dan


kebijakan desa yang dijadikan petunjuk dan
ketentuan umum yang disepakati sebagai
pedoman penyusunan rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ).
Kebijakan pembangunan Desa Kertarahayu
pada dasarnya merupakan bagian dari upaya
pencapaian Visi dan Misi desa yang
pelaksanaannya dibantu oleh Tim Pelaksana
Kegiatan ( TPK Desa ), bersama Kepala Seksi
Ekonomi dan Pembangunan Desa setelah
ditetapkan melalui SK Kepala Desa.

Beberapa hal yang menjadai kebijakan


pembangunan Desa Kertarahayu :

1. Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana


diharapkan dapat meningkatkan produktipitas
ekonomi masyarakat,
2. Bidang Pendidikan diharapkan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia ( SDM ) yang berbudi luhur, cerdas
dan memiliki kemampuan berdaya saing,
3. Pembangunan Bidang Kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan yang maksimal.
4. Pembangunan ekonomi produktif diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
yang meliputi sandang, papan dan pangan,
selain itu menghidupkan / meningkatkan
kegiatan-kegiatan ekonomi meliputi pertanian,
perkebunan dan usaha kecil masyarakat yang
berbasis ekonomi kemasyarakatan.
5. Pembangunan bidang Sosial budaya dan
Pemuda diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial dan partisipasi pemuda
dalam pembangunan serta mengembangkan
kebudayaan yang berdasarkan pada nilai-nilai
luhur serta kearipan lokal.
A. Jenis Kegiatan Pembangunan
Dalam pelaksanaan Pembangunan sarana
dan prasarana desa yang termuat dalam RPJMDes
dan di realisasikan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa ( APBDes ) Tahun Anggaran
2021 yang berasal dari Dana Desa meliputi :
1. Pembangunan Perkerasan Jalan Lingkungan
Kp. Umpi Masjid – Medal Sakti
2. Pembangunan SAB PAMSIMAS 1 Titik
3. Terealisasinya Bantuan Penanggulangan BLT
Akibat Dampak Pandemi COVID-19
B. Keberhasilan yang dicapai
Keberhasilan yang telah dicapai dalam
bidang pembangunan sarana prasarana pada Tahun
Anggaran 2021 adalah :

1. Realisasi pembangunan sarana dan prasarana


dari (Satu) (titik pembangunan Telah
dilaksanakan atau direalisasikan 100 %
2. Bantuan Penanganan dan penangulangan
Keadaan Darurat Dan Mendesak Desa Akibat
Pandemi Corona COVID-19 sudah teraslisasi,
baik penanggulangan maupun Bantuan
Langsung Tunai ( BLT ) sudah 100 persen
3. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan
pekarangan menjadi lebih produktik dan
bernilai ekonomis dengan ditanami tanaman
obata-obatan, sayuran ( cabai, Kangkung darat,
Kacang panjang dan lain-lain ), setelah
diberikan pengarahan dan pembinaan
C. Permasalahan Yang Dihadapi
Dalam setiap pembangunan tentunya tidak
terlepas dari hambatan atau kendala yang dihadapi,
berikut kendaala yang dihadapi ;

1. Minimnya Dana untuk Pembangunan di Desa


sehingga membutuhkan waktu yang lama
hingga perencanaan pembangunan tersebut bisa
terdanai.
2. Terlambatnya Rencana Anggaran Biaya ( RAB
) sehingga pembangunan dilaksanakan tidak
mengacu kepada RAB karena waktu
pelaksanaan harus sesuai dengan target dan
tentunya ini menyalahi aturan;
3. Kontur tanah di Desa Kertarahayu yang tidak
stabil di bebrapa titik,
4. Partisipasi Masyarakat Desa dalam
membangun Desa, dari tahun ketahun
dirasakan semakin berkurang, pergeseran
makna filosofi gotong royong dalam kegiatan
semakin pudar;
5. Terbatasnya sumber daya manusia dalam
mengelola Badan Usaha Milik Desa sehingga
belum dapat menggali potensi daerah yang
optimal dan ini berakibat perkembangan
BUMDes di Desa Kertarahayu belum berjalan
secara maksimal;
6. Terbatasnya dana dan Kurang maksimalnya
sosialisai akan pemanfaatan lahan pekarangan
sehingga kesadaran masyarakat dalam
memanfaatkan lahan pekarangan masih sedikit;
7. Tidak Tercovernya Bantuan Langsung Tunai
(BLT) Kepada Masyarakat yang terkena
dampak pandemi akibat COVID-19
dikarenakan anggaran yang tidak mencukupi,
sehingga menimbulkan polemik yang sangat
panas dimasyarakat.
D. Upaya Penyelesaian Masalah
6. Pemerintah harus Mengalokasikan
Dana/Anggaran yang sesuai untuk pembanguan
Desa yang didukung Oleh Dana dari Swadaya
Masyarakat Desa.
7. Pembangunan hendaknya melalui program
Padat Karya atau Sistem Swakelola yang mana
pembangunannya melibatkan Masyarakat
sehingga kwalitas nya dapat dijamin oleh
Masyarakat.
8. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dibuat lebih
awal sehingga pembangunan dapat
dilaksanakan mengacu kepada RAB yang
direncanakan.
9. Mengikuti pelatihan atau studi banding dengan
BUMDes yang telah berjalan baik di wilayah
Kecamatan atau Kabupaten, sehingga dapat
memacu semangat
10. Kreatifitas dan mampu menggali potensi usaha
yang mungkin dikembangkan di wilayah desa
tersebut;
11. Memaksimalkan sosialisasi di berbagai momen
kegiatan dan penambahan alokasi dana untuk
menunjang kegiatan tersebut, sehingga seluruh
masyarakat desa dapat memanfaatkan lahan
pekarangan menjadi lebih produktif dan
bernilai ekonomis;
12. Permasalahan Terhadap bantuan langsung tunai
akibat pandemic COVID-19 akhirnya dapat
teratasi dengan cara mediasi dan musyawarah
dengan para tokoh, aparatur, dan masyarakat
desa Kertarahayu.
PENYELENGGARAAN TUGAS
PEMBANTUAN (BPNT DAN PBB)
1. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Pelaksanaan Program BPNT subsidi Beras
Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah dari
Bagian Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam Dinsos Kabupaten Lebak
di Distribusikan Ke Kecamatan selanjutnya di
Distribusikan Ke Tingkat Desa untuk
kemudian Didistribusikan Ke Masing-Masing
Penerima bantuan Bpnt serara Transper.
Pelaksanaan Program Pajak Bumi Bangunan
( PBB ) dari Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah ( DPKD ) di salurkan ke Desa untuk di
Pungut.

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Tugas Pembantuan

Untuk Program BPNT di kelola oleh warung


yang ditunjuk oleh Desa selanjutnya di
Distribusikan dari Titik Distribusi (Desa) ke
Titik Bagi (RT) dan selanjutnya kepada
Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ).
Untuk Program Pajak Bumi dan Banguna
( PBB ) dilaksanakan dengan cara di

4. Permasalahan yang dihadapi

- Program BPNT tidak Ada permasalahan yang


sangat berarti hanya ada permasalahan sedikit saja
tetapi dapat di selesaikan di tingkat Rt.

- Kurangnya kesadaaran masyarakta untuk


membayar Pajak Bumi dan Bangunan

- Adanya SPPT yang ganda

- Ukuran Tanah Tidak sesuai dengan SPPT

- System Jual Beli Tanah dengan Kekeluargaan


dan tidak mengurus Surat menyurat Kepada Pihak
Terkait sehingga banyak yang menggugat.

5. Penyelesaian

- Harus dilakukan pengukuran ulang supaya data tanah


yang ada Di Desa Kertarahayu lebih Akurat
- Sosialisasi dilaksanakan / dilakukan secara berkala di
berbagai kegiatan kemasyarakatan tentang pentingnya
membayar Pajak dan sosialisasi program lainnya.

- Adanya sangsi atau teguran kepada masyarakat yang


belum/ tidak memiliki kesadaran membayar
kewajiban pajak misalnya dipanggil ke Kantor desa
untuk diberi teguran atau peringatan dan tidak akan
diterbitkanya kembali SPPT atas namanya dll.

- Strategi yang akan diterapkan oleh Dinas Pertanian


dan Perkebunan Kabupaten Lebak yaitu :

1. Peningkatan produksi dan penanganan panen serta


pasca panen komoditas pertanian dan perkebunan.

2. Peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana


teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna.

3. Revitalisasi infrastruktur pertanian dan perkebunan.

4. Menciptakan sistem produksi hasil pertanian,


perkebunan berkelanjutan
dan lestari serta memiliki keunggulan kompetitif untuk
dipasarkan.

5. Peningkatan kemampuan, kelembagaan dan


partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian
dan perkebunan. Rencana Kerja Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Lebak, TA. 2019 Halaman vi

6. Peningkatan kualitas serta profesionalisme aparatur


dalam pembangunan pertanian dan perkebunan.

7. Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian


dan perkebunan secara terpadu dan partisipatif
berlandaskan asas kelestarian dan keberlanjutan.

8. Penyediaan data dan informasi potensi pertanian dan


perkebunan yang akurat sebagai penunjang
perencanaan pembangunan pertanian dan perkebunan.

Strategi yang telah dicanangkan oleh Dinas


Pertanian dan Perkebunan ini tidak akan berjalan
dengan baik apabila tidak didukung oleh seluruh stake
holder yang ada di Kabupaten Lebak. Seluruh stake
holder yang terlibat hendaknya memegang teguh
komitmen untuk bersama-sama memajukan
pembangunan pertanian dan perkebunan di Kabupaten
Lebak. Tidak hanya mementingkan kelompok atau
golongannnya sendiri. Karena majunya dunia
pertanian dan perkebunan di Kabupaten Lebak tidak
lain dan tidak bukan menjadi tanggungjawab bersama
masyarakat Kabupaten Lebak itu sendiri.

Program pertanian dan perkebunan pada


dasarnya adalah program pengembangan kawasan
komoditas unggulan berdasarkan kesesuaian lahan,
agroklimat, sosial budaya masyarakat dan permintaan
pasar, berdasarkan hal tersebut, maka paling tidak ada
7 (tujuh) kriteria yang harus dipenuhi dalam
pengembangan kawasan komoditas unggulan sektor
pertanian, diantaranya adalah:

1) Mempunyai tingkat kesesuaian agroekologi yang


tinggi, dalam hal ini lebih ditekankan kepada
kelengkapan infrastruktur, misalnya lembaga
penyaluran sarana produksi.
2) Mempunyai orientasi pasar yang jelas. Orientasi
pasar dikelompokan ke dalam ; (a) pasar wilayah
propinsi; (b) pasar antar pulau; (c) pasar dunia
(ekspor). Rencana Kerja Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Lebak, TA. 2019 Halaman 1

3) Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam


menciptakan nilai tambah (pendapatan) dan
kesempatan kerja. Hal ini dimaksudkan agar
pengembangan komoditas tersebut mampu mengatasi
persoalan mendasar di sektor pertanian, yaitu
rendahnya produktivitas dan banyaknya
pengangguran, utamanya pengangguran tak kentara.

4) Mempunyai kemampuan dalam meningkatkan


ketahanan pangan masyarakat berpendapatan rendah.
Walaupun konsep ketahanan pangan diartikan sebagai
kemampuan/kemudahan (akses) terhadap pangan yang
berlandaskan pada kemampuan daya beli sehingga
instrumen untuk meningkatkan ketahanan pangan
adalah peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi
untuk wilayah tertentu yang terpencil atau
aksesibilitasnya buruk, maka ketahanan pangan harus
di terjemahkan ke dalam konsep ketersediaan pangan
di rumah tangga atau lokalita.

5) Mendapat dukungan kebijakan pemerintah. Hal ini


penting karena tidak semua infrastruktur dapat
disediakan oleh investor.

6) Merupakan komoditas yang telah diusahakan oleh


masyarakat setempat. Hal ini mencerminkan bahwa
secara sosial komoditas yang diusahakan dapat
diterima oleh masyarakat.

7) Mempunyai kelayakan ekonomi. Kriteria ini harus


dipenuhi agar usaha tersebut dapat menarik banyak
investor.

E. Kondisi Sosial dan Keagamaan


KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
KERTARAHAYU
1. Gotong Royong

Dalam pembuatan Sundung


Literasi/Taman Baca yang diadakan oleh
Mahasiswa KUKERTA kelompok 122,
Masyarakat Desa Kertarahayu khususnya di
RT.05 dan Rt.06 kampung Umbul Picung
(UMPI) ikut berpartisipasi dalam gotong
royong dari awal proses pembuatan sampai
selesai. Masyarakat sangat kompak dan
antusias sehingga proses pembuatan sundung
literasi berjala dengan lancar da cepat. Dimulai
dari pencarian bahan, alat, pemotongan kayu,
membangun pondasi sampai akhir dilakukan
bersama oleh pemuda dan bapak-bapak serta
mahasisawa KUKERTA 122. Adapun Ibu-ibu
warga kampung UMPI membatu menyiapkan
konsumsi seperti membuat nasi liwet, makanan
dan lainnya untuk konsumsi warga yang ikut
gotong royong. Dengan adanya kegiatan
gotong royong ini diharapkan dapat
mempererat hubungan atara mahasiswa
KUKERTA dan masyarakat kampung UMPI.
Kegiatan pembangunan sundung literasi
dilakukan agar bisa menumbuhkan minat Baca
terutama dikalangan remaja dan anak-anak
sehingga tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai.
2. Jum’at Bersih

Ibu-ibu dikampung UMPI Rt.06 dan


RT.05 rutin membersihkan masjid setiap hari
jum’at. Hal ini agar pelaksanaan shalat Jum’at
bisa berjalan dengan lancar dan nyaman.
Pembagian tugas untuk membersihkan masjid
dibagi setiap kelompok terdiri dari 5 orang.
Kami mahasiswa KKN 122 ikut membatu
dalam kegiatan tersebut. kegiatan tersebut
meliputi: menyapu, mengepel, membersihkan
karpet, menggelar karpet, dan lain sebagainya.
3. Bersih Desa di Lapangan Saguling
Sebelum pelaksanaan perlombaan 17
Agustusan, mahasiswa bersama warga desa
Kertarahayu melaksanakan gotong royong di
Lapangan Saguling. Hal tersebut guna sebagai
tempat dan sarana perlombaan agustusan yang
akan dilaksanakan. Kegiatan tersebut meliputi
memotong rumput, pembersihan lapangan,
pembakaran sampah, dan pembuatan gawang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat desa
Kertarahayu dan ikut serta dalam gotong
royong tersebut.
4. Karang Taruna dan Mahasiswa KUKERTA
berkolaborasi dalam Kepanitaan 17 Agustusan

Pelaksanaan kegiatan perlombaan


Agustusan diadakan di Lapangan Saguling
Desa Kertarahayu. Mahasiswa KUKERTA 122
beserta para pemuda Karang Taruna, para RT
dan RW ikut serta menjadi kepanitiaan dalam
kegiatan tersebut. kegiatan tersebut meliputi :
perencanaan kegiatan perlombaan, pencariaan
peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan,
pembuatan Track perlombaa, pembugkusan
hadiah, menjadi Juri dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 hari
dari mulai tanggal 08-17 agustus. Para pemuda
karang taruna dan Mahasiswa KUKERTA 122
bisa berkolaborasi menjadi kepanitian dengan
kompak sehingga acara bisa berjalan dengan
sukses.
5. Partisipasi Warga dalam Project VCO (Virgin
Coconut Oil)
Ibu-ibu warga kertarahayu dari berbagai
rt ikut serta dalam program kegiatan yang
diadakan di kantor desa. Dengan adanya
kegiatan ini masyarakat diharapkan bisa
mengolah sumber daya yang melimpah di desa
kertarahayu yaitu kelapa. Sehingga dapat
menaikkan perekonomian di desa. Kegiatan
pembuatan VCO tersebut dilaksanakan dalam
waktu 4 hari dengan 5 tahap yaitu: pemarutan
kelapa, penyaringan santan awal, pengendapan
santan awal, pengendapan minyak, santan dan
air, dan tahap terakhir yaitu penyaringan
minyak menggunakan kapas. Kami dari pihak
KKN sedang mengusahakan perizinan produksi
VCO yang bekerjasama dengan pihak
kecamatan dan DPL (Dosen Pembimbing
Lapangan) kelompok 122.
6. Partisipasi Warga dalam program Stunting oleh
KUKERTA 122

Ibu-ibu Posyandu dan PKK ikut serta


dalam kegiata semiar mengenai stunting yang
diadaka oleh mahasiswa KUKERTA di kantor
Desa Kertarahayu. Kegiatan seminar tersebut
mengundang Duta Koperasi Kabupaten Lebak.
Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan
wawasan dan pengetahuan mengenai dampak
buruk dari Stunting pada Ibu dan anak yang
mempunyai Balita. Terutama kepada Ibu Hamil
agar bisa mencegah dan menanggulangi gejala
stunting pada masyarakat Kertarahayu. Warga
atusias dan menerima dengan respon yang
baik.
KONDISI KEAGAMAAN DI DESA
KERTARAHAYU
1. Pengajian Rutin Bulanan

Pengajian ini diadakan setiap satu bulan


sekali di masjid dengan bergiliran. Pengajian
ini meliputi ceramah dan baca kitab. Materi
ceramah tersebut meliputi ruku shalat, puasa,
ibadah, muamalah dan lainnya. Warga
kertarahayu merespon kegiatan dengan baik
dengan ikut serta dalam kegiatan yang dihadari
oleh berbagai lapisan masyarakat baik pemuda,
orang tua, maupun lansia. Kegiatan bersifat
agamis sehingga diharapkan memberikan
pemahaman dan wawasan tentang keagamaan.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti
pengajian cukup tinggi namun belum memiliki
saraan dan prasana kegiatan keagamaan yang
memadai. Dari 3 mesjid dan 9 mushola yang
ada di Desa kertarahayu hanya beberapa saja
yang memiiki fasilitas benar-benar layak.
2. Pengajian Mingguan

Pengajian Ibu-ibu di setiap RT


dilaksanakan setiap hari tertentu. Ada
pengajian di Hari Rabu di RT.06 dan RT.05
yang dilaksanakan pukul 14.00-16.00.
pengajian hari Jum’at di UMPI tengah di Rt.04
dan Rt.03. Pengajian hari Minggu di Kadu
Sirung Rt.07. Pengajian bapak-bapak pada
malam jum’at. Pengajian tersebut diawali
dengan pembacaan shalawat, pembacaan Al-
Qur’an surat Yasin, al-Mulk, dan Al-Waqiah.
Setelah itu dilanjut dengan pembacaan kitab
dan ceramah oleh Ustadz setempat. Bagi
pengajian Bapak-bapak dilanjut dengan shalat
Isya berjamaah. Kegiatan bisa membuat
masyarakat meningkatkan pemahaman tentang
spiritual nya, selain itu juga bisa memperat
silaturahmi antar setiap warga.
3. Takziah dan Tahlilan

Setiap keluarga yang mendapatkan


musibah yaitu ditinggal salah satu anggota
keluarga, warga yang lain akan segera
membantu proses pengurusan Jenazah dari
memandikan sampai pemakaman. Selain itu
warga juga akan memberikan bantuan berupa
materi berupa sembako, dan juga tenaga untuk
membantu mempersiapkan tahlilan dimalam
hari sampai hari ke 7. Warga juga ikut serta
dalam tahlilan tersebut dengan sama-sama
membaca Al-Qur’an dan hadarat kepada orang
yang meninggal. Dengan kegiatan tersebut
warga bisa saling membantu, dan mempunyai
empati yang tinggi, serta bisa saling
mengingatkan tentang kematian yang akan
terjadi.
BAB III
ANALISIS SOSIAL DAN RENCANA
AKSI
A. Identifikasi Kegiatan
Pada dasar nya Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) merupakan mata kuliah yang
mengedepankan proses aktualisasi, dan juga
menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian kepada masyarakat. Maka dari itu
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) dalam hal iniq menjadi sorotan
penting dan menjadi tanggung jawab yang besar
bagi mahasiswa KUKERTA dalam
menjalankannya. Berhasil atau tidaknya program
kerja yang telah di rencanakan dan tersusun dapat
ditelaah dari kesiapan serta pelaksanaan
dilapangan.
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini
dilakukan dari tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan
26 Agustus 2022. Di hari pertama KUKERTA ini
adalah pelepasan dari pihak kampus, dilanjut ke
penerimaan mahasiswa KUKERTA di pendopo
kabupaten lebak, oleh seluruh peserta KUKERTA
dan DPL dan mendapat sambutan dari Bupati
Kabupaten Lebak. Acara penerimaan dilanjut
dengan pengiriman mahasiswa peserta KUKERTA
kepada masing-masing Desa yang didampingi oleh
kepala desa untuk langsung menuju ke masing-
masing posko.
Kami ditempatkan di Desa Kertarahayu,
Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak. Ketika
sampai di posko, DPL menyerahkan 14 Mahasiswa
peserta KUKERTA, meliputi Jurusan Hukum
Keluarga Islam, Pendidikan Agama Islam, PIAUD,
Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Asuransi
Syariah, Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan
Bimbingan Konseling Islam. Kegiatan yang kami
lakukan selama melakukan Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) dibagi menjadi tiga jenis program
kerja yaitu Program Kerja Unggulan, Program
Kerja individu dan Program Kerja Desa. Program
Kerja KUKERTA tersebut meliputi :
A. Program Kerja Unggulan
1. Virgin Coconut Oil (VCO)
Tahap Pertama Pelaksanaan Program
Kerja ini dengan Sosialisasi kepada
masyarakat terkait apa itu Virgin Coconut
Oil, edukasi terkait manfaat VCO dan
mulai mempraktekkan proses pembuatan
VCO.
Minyak kelapa murni ini adalah minyak
yang proses nya tanpa pemanasan. Dibuat
dari kelapa tua yang diambil dagingnya dan
dijadikan santan lalu melakukan 2 tahap
pengendapan untuk menghasilkan minyak
kelapa murni. VCO juga memiliki manfaat
untuk kesehatan karena VCO mengandung
Lemak Jenuh, dapat melindungi kulit,
rambut dan gigi, bisa juga untuk terapi
pijat, pengobatan alami penyakit
Alzheimer, meningkatkan energi dan daya
tahan, memperbaiki pencernaan dan
mengurangi borok lambung dan kolitis
ulserativa.
2. Seminar Stunting
Sosialisasi yang kami lakukan ini
mengundang pemantik dari Duta Koperasi
Lebak, dengan tujuan mengedukasi
masyarakat Desa Kertarahayu terkhusus
kepada para Ibu tentang pentingnya
menjaga pola hidup sehat untuk
pertumbuhan janin dan edukasi kesiapan
untuk menikah. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 06 Agustus 2022 di Kantor
Desa Kertarahayu, kecamatan Banjarasri,
Kabupaten Lebak.
3. Sundung Literasi
Sundung Literasi atau biasa dikenal
dengan Taman Baca Masyarakat yang kami
ciptakan atas dasar minimnya minat baca
masyarakat serta masih banyak masyarakat
yang tidak mengenyam pendidikan.
Dengan adanya Sundung Literasi ini kami
harap masyarakat desa terkusus nya para
anak-anak dan remaja desa sadar akan
pentingnya pendidikan.
Berdirinya Sundung Literasi ini atas
kerja sama dari warga Desa Kertarahayu
serta uluran tanga para Donatur. Dalam
kurung waktu seminggu Sundung Literasi
sudah rampung dan sudah diresmikan
bersama Kasih Pelayanan Umum
Kecamatan Banjarsari, Kepala Desa
Kertarahayu dan rekan-rekan Mahasiswa
KUKERTA Kelompok 122.
B. Program Kerja Tunjangan
1. Mengajar Madrasah Diniyah
Penanggung Jawab Program : Nur Indah
Kumala, Eva Mudaifah, Novita Kania, dan
Rohmawati
2. CALISTUNG
Penanggung Jawab Program : Nurkamilah
Hasanah dan Fitri Desmayanti
3. Seminar Motivasi
Penanggung Jawab Program : Samsul Bahri,
Alsya Tsyamratul Aini, Abdan Fauzan, Nur
Indah Kumala, Delia Gita Cahyani, dan M.
Rhedza Mahdavi.
4. Mengajar LKBB dan Gerak Jalan SD
Negeri 1 Kerta
Penanggung Jawab Program : Alsya
Tsyamratul Aini, Samsul Bahri, Ayu Ines
Setiarini, Abdan Fauzan dan M. Rhedza
Mahdavi
5. Mengajar Ngaji
Penanggung Jawab Program : Imam Bantani
C. Program Kerja Desa
1. Panitia HUT Ke-77 Republik Indonesia
Desa Kertarahayu.
2. Juri Perlombaan
Selain mengerjakan program kerja yang
bersifat edukasi dan pemberdayaan masyarakat
Desa Kertarahayu, kami juga ikut serta hingga
mengambil alih kepanitiaan dalam Hari Ulang
Tahun ke - 77 Republik Indonesia, di Desa
Kertarahayu. Dalam kepanitiaan ini bertujuan
untuk membaur dengan masyarakat setempat
dan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan
kegiatan yang ada di desa Kertarahayu.
Kegiatan yang diikuti antara lain, Panitia HUT
Ke-77 RI, Juri Lomba MTQ dan Adzan, Juri
Qosidah, dan Juri Tumpeng. Dan ikut
berpartisipasi dalam upacara HUT ke-77
Republik Indonesia Di kecamatan Banjarsari
Kabupaten Lebak.

B. Analisis Sosial
Desa Kertarahayu adalah desa yang
menghasilkan produk pertanian baik padi
maupun dari hasil perkebunan dengan kondisi
tersebut dapat dilihat dari tataguna tanah
yang mayorritas lahan persawahan desa
sangat cocok untuk memacu produktifitas
padi karena ditunjang lahan yang subur dan
irigasi/pengairan yang sangat memadai.
Di wilayah Desa Kertarahayu kontur
tanah darat mayoritas bebatuan dengan lapisan
atasnya berwarna hitam secara topogarpi
tanah ini terbentuk perbukitan dan dibawah
tanah tersebut tanahnya sangat cocok untuk
Persawahan dengan tanah hitam yang gembur
Sangat cocok untuk tanaman perkebunan
seperti kelapa sawit karet ,kopi dan sayur
sayuran sedangkan tanah sawah kontur tanah
hitam cocok untuk pertanian padi sawah
maupun padi ladang/huma karena diwilayah ini
irigasi yang cukup.
Di desa Kertarahayu terdiri dari 9 RT dan 2
RW. Dan kelompok 122 menempati di Rt.06
Kp. Umpi Cikadu

RT 01 Kp. Saguling
RT 04 Kp. Umpi Tengah
RT 02 Kp. Medal Sakti
RT 05 Kp. Umpi Cikadu
RT 03 Kp. Umpi Masjid
RT 06 Kp. Umpi Cikadu
RT 08 Kp. Ciung Wanara
RT 07 Kp. Kadu Sirung
RT 09 Kp. Genggong
Selain itu angka pendidikan di desa
Kertarahayu, memiliki data berdasarkan data
kwalitatif yang diperoleh menunjukan bahwa
di Desa Kertarahayu kebanyakan penduduk
hanya memiliki pendidikan formal pada Level
dasar 54%,Pendidikan menengah
SLTP/sederajat 14 % ,pendidikan
SLTA/sederajat 14 %,dan Perguruan Tinggi 8
%. Dari Data tersebut diatas jumlah laki-laki
terdidik lebih banyak dari perempuan. Selain
itu interaksi sosial di Desa Kertarahayu juga
sangatlah amat-amat antusias menyambut
mahasiswa KKN 122. Semua kegiatan yang di
adakan oleh mahasiswa KKN 122 warga
mengikut serta dengan antusias.
C. Strategi Pemberdayaan
Masalah pembangunan merupakan masalah
yang kompleks. Kompleksitas itu misalnya dari
sisi manajemen berarti perlu dilakukan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi. Dari sisi bidang yang yang harus
dibangun juga memiliki aspek kehidupan yang
sangat luas. Aspek kehidupan itu mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya
serta pertahanan dan keamanan. Dalam manajemen
pemerintahan yang otoriter yang sentralistis, dalam
realitas masyarakat lebih diposisikan sebagai
obyek pembangunan.
Memposisikan masyarakat sebagai subyek
dalam pembangunan agar bersifat efektif perlu
dicarikan berbagai alternatif strategi pemberdayaan
masyarakat. Pilihan strategi yang tepat diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat.
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan sebagai proses
mengembangkan, memandirikan, menswadayakan,
dan memperkuat masyarakat terhadap pola pikir
yang optimis kedepan. Konsep pemberdayaan
masyarakat desa dapat dipahami juga dengan dua
cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai
dalam konteks menempatkan posisi berdiri
masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek
penerima manfaat yang tergantung pada
pemberian dari pihak luar seperti pemerintah,
melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau
partisipan yang bertindak) yang berbuat secara
mandiri.
Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007
tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat,
dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat
adalah suatu strategi yang digunakan dalam
pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk
mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara (Pasal 1,ayat (8) ).
Inti pengertian pemberdayaan masyarakat
merupakan strategi untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat.
TUJUAN DAN STRATEGI CARA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah
memampukan dan memandirikan masyarakat
terutama dari kemiskinan dan
keterbelakanganKemiskinan dapat dilihat dari
indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum
mencukupi. Kebutuhan dasar itu, mencakup
pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan,
dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan,
misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya
manusia yang lemah, terbatasnya akses pada tanah
padahal ketergantungan pada sektor pertanian
masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasar lokal
karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan
perdagangan.
Bagaimana strategi atau kegiatan yang dapat
diupayakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan
masyarakat ?. Ada beberapa strategi yang dapat
menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian
diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat.
Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat
daya, dan melindungi.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat
dapat dilihat dari tiga sudut yaitu, Pertama,
menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat
Berkembang. Disini titik tolaknya adalah
pengenalan bahwa setiap manusia, setiap
masyarakat, memiliki potensi yang dapat
dikembangkan.
Kedua, memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki masyarakat.
Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang
amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan,
dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam
sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal,
teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
Masukan berupa pemberdayaan ini menyangkut
pembangunan prasarana dan sarana dasar fisik,
seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti
sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang
dapat dijangkau oleh masyarakat pada lapisan
paling bawah, serta ketersediaan lembaga-
lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di
perdesaan, dimana terkonsentrasi penduduk yang
keberdayaannya amat kurang. Untuk itu, perlu ada
program khusus bagi masyarakat yang kurang
berdaya, karena program-program umum yang
berlaku tidak selalu dapat menyentuh lapisan
masyarakat ini.
Pemberdayaan bukan hanya meliputi
penguatan individu anggota masyarakat, tetapi
juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai
budaya modern, seperti kerja keras, hemat,
keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah
bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.
Demikian pula pembaharuan institusi-institusi
sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan
pembangunan serta peranan masyarakat di
dalamnya. Yang terpenting disini adalah
peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan
masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan
masyarakat amat erat kaitannya dengan
pemantapan, pembudayaan, pengamalan
demokrasi.
Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti
melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus
dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,
oleh karena kekurangberdayaan dalam
menghadapi yang kuat. Oleh karena itu,
perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah
amat mendasar sifatnya dalam konsep
pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak
berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi,
karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil
dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harus
dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya
persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi
yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan
masyarakat bukan membuat Masyarakat menjadi
makin tergantung pada berbagai program
pemberian. Karena, pada dasarnya setiap apa yang
dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri
Dengan demikian tujuan akhirnya adalah
memandirikan masyarakat, memampukan, dan
membangun kemampuan untuk memajukan diri
ke arah kehidupan yang lebih baik secara
berkesinambungan.
Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan
Program pembangunan pertanian, merupakan
program untuk meningkatkan output dan
pendapatan para petani. Juga untuk menjawab
keterbatasan pangan di pedesaan, bahkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar industri kecil dan
kerumah tangga.
Dalam strategi gotong royong, melihat
masyarakat sebagai sistem sosial. Artinya
masyarakat terdiri dari atas bagian-bagian yang
saling kerjasama untuk mewujudkan tujuan
bersama. Gotong royong dipercaya bahwa
perubahan-perubahan masyarakat, dapat
diwujudkan melalui partisipasi luas dari segenap
komponen dalam masyarakat. Prosedur dalam
gotong royong bersifat demokratis, dilakukan
diatas kekuatan sendiri dan kesukarelaan.
Strategi Konflik, melihat dalam kehidupan
masyarakat dikuasasi oleh segelintir orang atau
sejumlah kecil kelompok kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, strategi ini menganjurkan
perlunya mengorganisir lapisan penduduk miskin
untuk menyalurkan permintaan mereka atas
sumber daya dan atas perlakuan yang lebih adil
dan lebih demokratis. Strategi konflik menaruh
tekanan perhatian pada perubahan oraganisasi dan
peraturan (struktur) melalui distribusi kekuasaan,
sumber daya dan keputusan masyarakat.
Strategi pembelotan kultural, menekankan pada
perubahan tingkat subyektif individual, mulai dari
perubahan nilai-nilai pribadi menuju gaya hidup
baru.
TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan
oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan
tinggi, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat
sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal
sendiri.
Dalam hal pada setiap desa telah terbentuk
KPM, maka kemitraan KPM dan pemerintahan
desa perlu didorong untuk bersama-sama
melakukan pemberdayaan masyarakat. Ketika
kemitraan mampu mendorong percepatan
kemapanan ekonomi masyarakat, berfungsi secara
efektif pemerintahan desa, keteladanan pemimpin
dan partisipasi aktif masyarakat maka kemampuan
dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan
akan dapat terwujud.

D. Perencanaan Aksi
- Perencanaan Aksi
Dalam setiap Kegiatan apapun kami selaku
mahasiswa KUKERTA, selalu Merencanakan
setiap kegiatan yg akan kami laksanakan, pada
dasarnya dalam melakukan kegiatan tersebut tak
lepas dari segala problematika namun dengan
perencanaan kegiatan yg udah kami siapkan
sebelum kegiatan mampu membantu kami dalam
menyukseskan kegiatan tersebut.
- Perencanaan Aksi Dalam kegiatan Awal
KUKERTA
Sebelum melakukan program kegiatan
KUKERTA, Kami bertemu dengan Kades dan staf
kelurahan yg qda di desa, dengan tujuan untuk
mengkonfirmasi bahwa kami Mahasiswa dari UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten akan
melakukan kegiatan Kukerta di esa tersebut,
Setelah melakukan koordinasi dengan instansi
pemerintah, kami melanjutkan untuk
bersilaturahmi kepada Setiap RT& RW untuk
bersilaturahmi dan memberikan informasi lanjutan
di daerah tersebut bahwa kami akan melakukan
kegiatan di daerah tersebut.
- Kegiatan Mengajar Di Madrasah Diniyah.
Sebelum kami melakukan kegiatan Mengajar
di madrasah Diniyah kami melakukan Briefing
pada malam hari guna mempersiapkan teknis di
lapangan, setelah itu kami melakukan silaturahmi
ke pada ketua Madrasah atau ustadz yg ada di
madrasah guna membicarakan hal tersebut, Setalah
melakukan silaturahmi dan obrolan tentang
bagaimana kita melakukan kegiatan di madrasah
tersebut baru lah kami di berikan izin untuk
mengajar di madrasah tersebut.
- Kegiatan Calistung
Tak jauh berbeda dengan mengar di Madrasah
Diniyah, kami melakukan Briefing di malam hari
dan kesokanga kamu bersilaturahmi dan
memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
kami untuk melakukan kegiatan Calistung, setelah
itu kami bekerjasama dengan perangkat les private
di daerah tersebut.
- Mengajar Pramuka & gerak jalan di SDN
1 Kerta
Sama halnya dengan kegiatan di atas, kami
melakukan Briefing pada malam hari dan keesokan
harinya kami mengobrol dan berkoordinasi dengan
pihak Sekolah untuk membantu dan kebetulan
disitu akan mengikuti acara HUT RI dan LT2
Tingkat Kecamatan, dengan adanya kegiatan
tersebut Alhamdulillah kami bisa membantu
mereka dalam mempersiapkan Perlombaan
tersebut.
- Donasi Al Qur'an
Tak jauh berbeda dengan kegiatan di atas
dalam kegiatan Donasi Al Qur'an yg kamu
laksanakan kami melakukan Briefing pada malam
harinya, namun kegiatan Donasi Al Qur'an ini
sedikit banyak proses dan prosedur yg kami
lakukan, Mulai dari membuat proposal keberapa
instansi pemerintah maupun perorangan,
( BAZNAS, Laz harfa, KUA sekitar dll) Setelah
membuat proposal kemudian kami menyebar
proposal tersebut dan bertemu dengan bagaian
umum guna memberitahu maksud dan tujuan kami
mengajukan proposal tersebut.
- Kegiatan Membuat Sundung Literasi
Dalam hal kegiatan ini sama seperti halnya
kegiatan sebelumnya kami melakukan Briefing di
malam harinya untuk membicarakan teknis di
lapangan kemudian di keesokan harinya kami
melakukan diskusi dengan kepala desa, RT
setempat untuk mempromosikan apa itu Sundung
Literasi dan manfaat dari sundung literasi tersebut,
Setalah melakukan hal tersebut kami membuat
Pamplet Open Donasi Buku dll , Setelah itu kami
berdiskusi tentang bagaimana cara mendirikan
Sundung Literasi dan Dana seadanya yg sudah
terkumpul dari open donasi tersebut, pada akhirnya
warga melakukan suwadaya dengan memberikan
sebagian Kayu yg mereka tanam untuk di berikan
untuk keperluan membuat kerangka Sundung
tersebut, dari situ banyak masyarakat memberikan
kontribusi dalam terlaksananya Sundung Literasi.
- VCO
Pada kegiatan VCO ini untuk perencanaan yg
kami lakukan sangat lah banyak karena memang
ini merupakan Program Unggul kami, dengan
begitu Persiapan yg kamu lakukan yg pertama
yaitu berdiskusi dengan Kepada Desa guna
mempresentasikan apa Itu VCO, setelah mendapat
persetujuan kami langsung Sosialisasi tentang
VCO, Manfaat VCO, dan bagaimana membuat
VCO ini, Setalh itu kami Melakukan Praktek yg
pertama bersama masyarakat di sekitar Posko guna
menarik masyarakat sekitar, setelah itu kami
Melakukan Praktek kedua Dengan sekala yg lebih
besar yaitu melakukan praktek Bersama ibu-ibu
PKk , Ibu-ibu Posyandu dan Perwakilan Dari RT
masing-masing , sehingga masyarakat mampu
membuat dan ada hasil kamu langsung
melanjutkan komunikasi dengan Duta koprasi
Lebak Guna memberikan hasil dari VCO yg sudah
di buat oleh masyarakat, kemudian kami di
arahkan Ke Kecamatan guna membicarakan
tentang bagaimana kelanjutan Produk Yang sudah
di buat ini bisa di pasarkan Secara masal.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
KUKERTA
A. Deskripsi Program
PROGRAM KERJA

DESA KERTARAHAYU

KECAMATAN BANJARSARI

KABUPATEN LEBAK

A. Utama

WAKTU
JENIS
NO TUJUAN TARGET OUTPUT DAN
KEGIATAN
TEMPAT
A Bersama Kerta Rahayu Kreatif
1 Virgin Pemanfaatan Masyarakat Jangka Rabu-Kamis,
Coconut buah kelapa. desa panjang 20-21 Juli
Oil (VCO) Kertarahayu 2022, RT 6
Menghasilkan Halaman
minyak dengan dekat posko
kualitas tinggi. kelompok
122
Minyaknya bisa
digunakan untuk Senin-Rabu,
melindungi 1-3 Agustus
tubuh dari 2022, Kantor
bakteri, virus, Desa
kuman dan Kertarahayu
beberapa (dihadiri oleh
penyakit lainnya. perangkat
desa dan
Meningkatkan warga
taraf perwakilan
perekonomian tiap RT)
masyarakat
sekitar. Minggu-
Senin, 21-22
Agustus
2022. Posko
kelompok
122 (dihadiri
oleh Kepala
Desa dan
Perwakilan
dari Pihak
Kecamatan
2 Sundung Meningkatkan Anak-anak, Jangka Sabtu, 13
Literasi minat baca. Remaja, panjang Agustus
Menambah Masyarakat 2022, RT 5
wawasan. Samping
Melatih lapangan
motorik anak. volley
Menambah (pembangu
semangat dan nan
motivasi sundung
belajar. literasi)

Senin, 22
Agustus
2022, RT 5
Samping
lapangan
volley
(Peresmian
Sundung
Literasi)
3 Seminar Mengajak Masyarakat Jangka Sabtu, 6
Stunting masyarakat agar terkhusus panjang Agustus
menanamkan kepada ibu 2022,
pola hidup hamil dan Kantor Desa
sehat. anak kecil. (Seminar
Stunting)

B. Penunjang
WAKTU
JENIS
NO TUJUAN TARGET OUTPUT DAN
KEGIATAN
TEMPAT
A Keagamaan
1 Pengajian Masyarakat Jangka Setiap hari
desa pendek rabu pukul
Kertarahayu 13.00 s.d
Selesai di
Majelis RT
06

Setiap hari
Jumat pukul
13.00 s.d
Selesai di
Majelis RT
04

Setiap hari
minggu
pukul 13.00
s.d Selesai di
majelis RT
07

Pengajian
bulanan se-
Desa
Kertarahayu,
Minggu 31
Juli 2022
pukul 13.00
s.d Selesai di
Masjid RT
03
B
1 Senam Mengjaga Ibu-Ibu Jangka Minggu, 7
kebugaran sekitar pendek Agustus
jasmani 2022 pukul
07.00 s.d
Selesai di
Lapangan
Volly RT 06
C
1 Calistung Mengajark Anak- Jangka Setiap hari
an anak- anak pendek Senin-Kamis
anak Usia pukul 09.00-
membaca, Dini 10.00
menulis, Terhitung
berhitung. dari tanggal
18 Juli- 26
Membantu Agustus
anak-anak 2022
usia dini
belajar
persiapan
masuk SD.

Membantu
memberik
an
motivasi
agar anak
gemar
membaca
dan
semangat
belajar
2 Madrasah Meningkat Anak-anak Jangka Setiap hari
Diniyah kan usia pende senin-selasa
pemahama sekolah k pukul 13.00
n belajar dasar s.d Selesai di
anak Madrasah
khususnya Diniyah
di bidang Awaliyah
agama. Al-
Mutafaqoh
Meningkat Terhitung
kan dari tanggal
motivasi 18 Juli-26
anak Agustus
menjadi 2022
umat
beragama.

Meningkat
kan
wawasan
anak di
bidang
agama.
3 Sekolah Melatih Regu Jangka Setiap hari
Dasar LKBB atau tim Pende pukul 09.00-
persiapa gerak k 17.00
n jalan Terhitung
perlomb putra dan tanggal 25
aan putri Juli-7
gerak Agustus
jalan 2022
memperi
ngati
HUT RI
4 Seminar Mengetah Siswa/ Jangka Rabu, 27 Juli
Motivasi ui Siswi Pende 2022 di
Belajar tingkatan atau k SMAN 2
pendidika Pelajar Malingping
n sampai Pukul 08.00
dengan s.d Selesai
perguruan
tinggi. Senin, 8
Agustus
Sosialisas 2022, di
i SMAN 1
beasiswa Banjarsari
untuk pukul 08.00
perguruan s.d Selesai
tinggi.

Memotiv
asi siswa
untuk
terus
belajar.
D
1 Kerja Bakti Persiapan Seluruh Jangk Sabtu, 30
se-Desa menjelan masyarak a Juli 2022 di
Kertarahayu g HUT RI at Desa Pende Lapangan
Ke-77 Kertaraha k Saguling
agar yu RT 01
lingkunga
n bersih
dan siap
dipakai
arena
perlomba
an
2 Posyandu Memban Ibu dan Jangka Sabtu, 23
tu ibu- anak Pende Juli 2022
ibu k pukul
kader 08.00 s.d
posyand Selesai di
u untuk Posyandu
mengeta teratai RT
hui 06.
perkemb
angan Sabtu, 13
anak- Agustus
anak 2022 Pukul
sekaligu 08.00 s.d
s Selesai di
mencega Posyandu
h teratai
stunting untuk
pada membantu
anak gerakan
BIAN
3 Perlombaa Memeria Seluruh Jangk Lapangan
n HUT RI hkan masyara a Saguling
HUT RI kat Desa Pende RT 01
KE-77 Kertarah k Terhitung
dengan ayu mulai
mengajak tanggal 8
masyarak Agustus-17
at untuk Agustus
mengikuti 2022
perlomba
an yang
di siapkan
sebanyak
26
Perlomba
an

B. Perubahan Sosial
1. Sebelum Pelaksanaan Program
1. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah berasal dari kata
interaksi artinya tindakan yang terjadi secara
dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal
balik melalui kontak langsung maupun tidak
langsung. Kondisi sosial dalam hal interaksi di
desa Kertarahayu ini cukup baik, saat pertama
kali kami melakukan observasi ke desa
Kertarahayu interaksi warga dan kami sangat
ramah serta disambut dengan baik.
2. Revolusi Politik
Sebelum kedatangan mahasiswa
KUKERTA, kondisi sosial di desa Kertarahayu
sedang meregang diantara kubu satu dan kubu
yang lainnya, dikarenakan akan adanya
pemilihan kepala desa Kertarahayu.
3. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial merupakan suatu
kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara
personal maupun kelompok. Dimana ada
ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah
ketidakadilan distribusi banyak hal yang
dianggap penting oleh masyarakat. Contoh
fenomena kesenjangan sosial di desa
Kertarahayu dilihat dari segi ekonomi yaitu,
antara masyarakat kaya dan miskin, pejabat dan
rakyat biasa. Faktor utama penyebab
kesenjangan sosial karena kurangnya lapangan
kerja sampai kemiskinan.
4. Perilaku anak banyak yang kurang sopan
karena dampak lingkungan dan tontonan
Perilaku tidak sopan yang dilakukan
anak ketika sedang beraktivitas di
lingkungannya bisa membuat malu orangtua. Di
desa ini masih ada anak yang belum bisa
mengontrol emosi dan mengeluarkan kata-kata
yang kasar dan tidak sopan. Hal tersebut bisa
terjadi karena pengaruh dari rumah maupun
lingkungan sekitar.
5. Minimnya ketersediaan buku bacaan dan alat
tulis
Dalam pembelajaran Madrasah Diniyah
di desa Kertarahayu masih kurangnya
ketersediaan buku bacaan maupun buku untuk
pembelajaran di kelas. Diperlukannya buku-
buku yang sesuai untuk menunjang
pembelajaran di kelas.
6. Kurangnya pendidik untuk mengajar
Setelah kami amati, dari rumah
Calistung Delon masih kurangnya pendidik
untuk mengajar anak-anak paud. Kurangnya
tenaga pendidik di pedalaman karena sulitnya
mencari pengajar yang mau mengajar di daerah
terpencil dan sangat jarang sekali seorang
sarjana mau menyumbangkan jasanya untuk
mengajar didaerah pedalaman.
2. Setelah Pelaksanaan Program
Perubahan sosial merupakan suatu
proses pergeseran struktur atau tatanan didalam
masyarakat, yang meliputi pola pikir yang lebih
inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk
mendapatkan penghidupan yang lebih
bermartabat. setelah melakukan kukerta di
kertarahayu masyarakat sendiri lebih terbuka
baik itu sikap ataupun cara pola pikirnya sedikit
demi sedikit, mengenai sikap masyarakat sendiri
melalu beberapa program yang kami
sosialisasikan itu sangat berdampak seperti
mengenai seminar pendidikan anak anak atau
remaja mampu dan amat sangat bersemangat
dalam menunjang pendidikan mulai dari
calistung, madrasah Diniyah sampai ke sekolah
menengah ke atas. Setelah itu masyarakat
sedikitnya tidak lagi hanya menyekolahkan
anaknya sampai sekolah dasar saja tapi ingin
sampai ke bangku kuliah dan sebisa mungkin
dapat mengejar dan menggapai cita cita.
Selanjutnya masyarakat umum sendiri
sangat ramah dan tidak sungkan dan
menganggap kami seperti saudara, banyak
sekali yang memberikan kami makanan dari
hasil perkebunan seperti pisang, timun, dan
singkong. Itu merupakan sebuah bentuk
penerimaan kami di desa Kertahayu tepatnya di
kampung umpi barat.
Masyarakat antusias sekali dengan pembuatan
minyak vco kebersamaan dan kepedian yang
dirajut oleh masyarakat setempat membuat kami
kagum sehingga program kerja vco ini dapat
berlangsung, selama pembuatan minyak vco ini
masyarakat saling membahu dan bekerja sama.
Bukan hal aneh memang ketika dalam tim
bekerja sama namun rasa kekeluargaannya
sangat pekat sekali.
Kondisi Sosial Sesudah Proker
1. Sosial
Interaksi sosial adalah berasal dari kata
interaksi artinya tindakan yang terjadi secara
dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal
balik melalui kontak langsung maupun tidak
langsung. Kondisi sosial dalam hal interaksi di
desa Kertarahayu ini cukup baik, Setelah
berlangsungnya Kuliah kerja nyata (Kukerta
122) Di desa Kertarahayu interaksi warga
selama 40 hari ini sangat ramah dan sangat
membimbing mahasiswa dan tidak cuek kepada
mahasiswa, misalkan dari kita diperbolehkan
untuk ikut kamar mandi, meminjamkan hanger,
dan terbuka.
2. Revolusi Politik
Setelah kedatangan mahasiswa KKN,
kondisi sosial di desa Kertarahayu sedang
meregang diantara kubu satu dan kubu yang
lainnya, dikarenakan akan adanya pemilihan
kepala desa Kertarahayu. Namun setelah adanya
mahasiswa KKN polemik politik mulai
merenggang, solusinya yaitu dengan
menyerahkan panitia seutuhnya dalam acara 17
Agustusan. Karna dengan semua mahasiswa
menjadi panitia, maka tidak adanya pasang mata
ataua main mata untuk memenangkan sebelah
pihak, sebagai mahasiswa kita menjadi juri dan
panitia sangat transparan dan benar-benar terjadi
sesuai penilaian dan kriteria ketentuan.
Masyarakat pun menjadi lebih damai dan tidak
lagi berkubu kubu.
3. Kesatuan dan kebersamaan masyarakat
Minyak VCO dan Sundung Literasi
menjadi gol Poin proker KUKERTA 122,
sejauh ini setelah kami jalani program kerja
yang akan membantu mempertingkatkan dalam
bidang ekonomi dan ketetampilan tangan.
Masyarakat Kertarahayu mempunyai Semangat
dan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ketika
kami mengenalkan dan mengajak ibu-ibu
membuat proses pembuatan minyak VCO
sangat antusias dan jika minyak VCO ini terus
dikembangkan, maka akan memberikan
feedback yang menarik dan menghasilkan usaha
yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu sekitar
kertarahayu dan akan meningkatkan Daya jual
yang tinggi.
4. Terbentuknya sopan santu pada anak
anak didesa Kertahayu khusus di umpi Cikadu
Setelah Kedatangan Mahasiswa
memang anak-anak masih tidak sopan yang
dilakukan anak ketika sedang beraktivitas di
lingkungannya bisa membuat malu orangtua. Di
desa ini masih ada anak yang belum bisa
mengontrol emosi dan mengeluarkan kata-kata
yang kasar dan tidak sopan. Hal tersebut bisa
terjadi karena pengaruh dari rumah maupun
lingkungan sekitar. Namun dengan adanya kami
mahasiswa semoga bisa memberikan manfaat
dan keberkahan setelah kami menyelesaikan
program kerja dan perilaku anak akan mulai
membaik, namun tentunya harus adanya
kerjasama antara keluarga.
5. Menambahnya buku atau LKS untuk
anak anak dimadrasah
Dalam pembelajaran Madrasah Diniyah
di desa Kertarahayu masih kurangnya
ketersediaan buku bacaan maupun buku untuk
pembelajaran di kelas. Diperlukannya buku-
buku yang sesuai untuk menunjang
pembelajaran di kelas. Sehingga kami membuka
Donasi berupa Quran, alat tulis, Buku panduan
pelajaran MDTA, Uang Tunai, dan Iqro. Setelah
terkumpul donasi kami memberikan ke
beberapa tempat mengaji dan Diniyah.
Sundung Literasi itu sebuah tempat
berteduh, biar berteduhnya bermanfaat dan
mengedukasi masyarakat, maka dari itu kita beri
buku-buku bacaan, tidak hanya untuk anak-anak
tapi umum pun bisa. Sundung pun bisa di pakai
untuk tempat istirahat, bersantai sambil
membaca, guna juga untuk meningkatkan minat
baca, apalagi sekarang anak-anak lebih ke
gadget, jadi mudah-mudahan dengan adanya
Sundung literasi ini bisa mengurangi kecanduan
gadget, dan meningkatkan minat baca anak dan
seluruh masyarakat. Nah, dengan adanya
sundung literasi semoga anak-anak bisa
mencerdaskan dan membiasakan membaca
buku, karna ladang mencari ilmu yaitu
seringanya kita membaca buku.
6. Menambahnya tenaga pendidik
Setelah kami amati, dari rumah
Calistung Delon masih kurangnya pendidik
untuk mengajar anak-anak paud. Kurangnya
tenaga pendidik di pedalaman karena sulitnya
mencari pengajar yang mau mengajar di daerah
terpencil dan sangat jarang sekali seorang
sarjana mau menyumbangkan jasanya untuk
mengajar didaerah pedalaman. Ketika kami
mahasiswa membantu mengajar mengamalkan
sedikit ilmu dari kampus, kami mulai membantu
Rumah Calistung Delon setiap hari Senin-
Kamis. Semoga setelah kami menyelesaikan
KKN warga kertarahayu atau remaja yang bisa
meneruskan membatu ibu itoh.
C. Analisis Hasil KUKERTA
BAB V
PENUTUP
A. Refleksi dan Evaluasi
Demikian laporan akhir kegiatan ini
kami buat, semoga kegiatan yang dilaksanakan
dapat kami realisasikan dengan baik dan sesuai
dengan keinginan serta dapat memberi manfaat
bagi kami mahasiswa peserta KUKERTA dan
masyarakat di Desa Kertarahayu Kecamatan
Banjarsari, pada khususnya serta seluruh pihak
pada umumnya. Laporan akhir kegiatan ini
dibuat untuk memberikan gambaran program
kegiatan yang kami laksanakan dengan harapan
mendapat dukungan dan sambutan yang baik
dari semua pihak. Demi kelancaran kegiatan
maka kami sangat mengharapkan bantuan dari
berbagai pihak baik secara moril maupun
materi. Atas bantuan dan kerjasamanya kami
sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
B. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Program
KUKERTA
Proker ke depan nya yg lebih maju
adalah vco di karenakan banyak pohon kelapa di
desa kertarahayu,kelapa mengandung manfaat
untuk di jadikan bahan vco. Perawatan Sundung
Literasi
Sehubungan dengan berakhirnya masa
Kukerta yang telah dilaksanakan selama 40 hari
dan berakhir pula semua kegiatan yang telah
dilaksanakan. Kemudian ada kegiatan tambahan
yaitu "Perawatan Sundung Literasi", karena
berjalannya waktu yang dapat menimbulkan
pelapukan kayu, maka dengan ada nya kegiatan
ini dapat memberikan rasa nyaman dan aman
anak-anak ketika membaca.
1. Sundung Literasi : para anak anak diharapkan
bisa meningkat dalam pengetahuan dan
wawasan nya melalui Sundung Literasi, anak
anak menjadi rajin belajar dan membaca.
Sundung literasi bukan hanya untuk baca buku
saja, bisa untuk belajar, berdiskusi, mengadakan
perlombaan dan tempat yang menyenangkan
untuk anak anak. Tindak lanjut kedepannya
diharapkan anak-anak dari madrasah bisa ada
agenda setiap 1 minggu sekali untuk berkunjung
ke sundung, anak anak carlistung juga bisa
belajar disana agar setiap hari sundung bisa
terpakai, daripada dirumah yang kondisi nya
masih bercampur dengan warga. selain itu anak-
anak dari luar RT.06 dan Rt.05 bisa berkunjung
dengan adanya festival membaca yang diadakan
minimal setiap satu bulan sekali sehingga anak
anak bisa lebih sering berkunjung ke tempat
sundung literasi.
2. VCO , rekomendasi : ibu-ibu diharapkan
punya kelompok disetiap Rt atau PKK untuk
membentuk TIM Produksi. Setiap kelompok
punya peranan ada yang memproduksi,
mengemas, memasarkan. Produksi VCO bisa
berjalan lancar dan terarah.VCO ini bisa
membantu perekonomian masyarakat dimana
sumber Daya Alam Masyarakat melimpah salah
satunya kelapa. Dengan adanya program ini
warga yang bisa mempunyai penghasilan
terutama yang tidak ada kesibukan dirumahnya.
Tindak Lanjut kedepannya kami mahasiswa
KKN122 akan mengusahakan pelebelan ke
kecamatan, kerjasama dengan DPL untuk
pengujian di Laboratorium, dan
menyeambungkan pemasaran ke daerah dengan
bekerjasama dengan pihak kecamatan.
3. Stunting, Rekomendasi: ibu ibu PKK dan
Posyandu diharapkan bisa menyalurkan ilmu
yang diperoleh dari seminar yang telah kami
adakan di Desa Kertarahayu kepada semua
warga yang ada di Desa. Dengan cara dibagi
kelompok setiap 1 Rt ada 3 orang ibu-ibu
PKK/POSYANDU untuk memberikan arahan
dan pengertian mengenai bahaya stunting di
rumah yang telah disepakati dengan
mengundang warga warga Rt. Tersebut.
Tindak Lanjut : kami akan menghubungi duta
koperasi lebak untuk tetap memberikan arahan
kepada ibu ibu desa kertarahayu. Kami juga
akan memberikan informasi terkait
perkembangan Stunting di Desa Kertarahayu
bekerjasama dengan Pihak Desa agar warga
kerta rahayu bisa lebih diperhatikan dan bisa
terhindar dari Stunting.
4. Madrasah, Pengajian dan Carlistung.
Rekomendasi : BUKU dan Al-Qur'an yang
sudah di donasikan dari para donatur melalui
KKN 122 dialokasikan kepada madrasah,
Carlistung, dan beberapa pengajian bisa
digunakan dengan baik dan bermanfaat. Setiap
buku maupun al-qur'an di rawat dengan baik
dan dipakai untuk kebutuhan membantu
jalannya pembelajaran . Tindak lanjut : kami
mahasiswa KKN 122 akan terus mengumpulkan
donasi dari berbagai elemen baik lembaga
maupun perorangan kemudian akan kami
alokasikan ke tempat tempat yang
membutuhkan di Desa Kertarahayu. Agar bisa
membantu sarana dan prasarana pembelajaran.
Selain itu diharapkan warga bisa menjaga buku
atau alqur'an yang diberikan dengan adanya
donasi tersebut setiap orang tua bisa
memberikan semangat dan motivasi kepada
anak anaknnya untuk menggunakan buku
tersebut. Kami juga akan menghubungkan
beberapa donatur kepada ketua Rt yang
bersangkutan agar penyaluran donasi bisa
dilakukan dengan lancar agar bisa tau kebutuhan
apa saja ditempat tersebut. Kami juga akan
memberitahu kepada pemuda setempat untuk
lebih aktif membuka donasi bagi sekolah/tempat
yang masih kekurangan buku/al-qur'an.
PEMBUATAN VCO

1.
SOSIALISASI
PEMBUATAN
VCO

Anda mungkin juga menyukai