Anda di halaman 1dari 26

DAMPAK PEREKONOMIAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA

WISATA RELIGI GUNUNG PRING


KARYA TULIS

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI


PERSYARATAN MENGIKUTI UJIAN MADRASAH (UM)
MADRASAH ALIYAH NURUL ULUM PAYUNG REJO
SUB KKM MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DI SUSUN OLEH:

NAMA : AZZAHRA
NIS/NISN : 1471/0059665796
KELAS : XI.A (SEBELAS A)
PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

YAYASAN NURUL ULUM PUBIAN LAMPUNG

MADRASAH ALIYAH NURUL ULUM PAYUNG REJO

KECAMATAN PUBIAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2024

YAYASAN NURUL ULUM PUBIAN LAMPUNG


MADRASAH ALIYAH NURUL ULUM PAYUNGREJO
KECAMATAN PUBIAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TERAKREDITASI B
NSM: 131218020035 NSPN : 69752346
Alamat: Jln.KH. Ahmad Dahlan No.04 Payungrejo pubian Lampung Tengah

SURAT PENGESAHAN
NO:….../46/129/MANU/II/2023

Kami kepala Madrasah Aliyah Nurul Ulum Payung Rejo Kecamatan


Pubian Lampung Tengah bersama pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis ini
setelah mengadakan penelitian dan perbaikan sepenuhnya terhadap Karya Tulis
ini, yang disusun oleh :

Nama : Herlina Septiani


Nis/Nisn : 1471/0059665796
Kelas : XI.A (Sebelas A)
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Hari/Tanggal :
Judul Karya Tulis : Dampak Perekonomian Masyarakat dengan
Adanya Wisata Religi Gunung Pring

Maka kami menerima dan mengesahkan pembuatan Karya Tulis ini


sebagai kelengkapan tugas memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Ujian
Madrasah (UM) tahun pelajaran 2023/2024
Penguji Pembimbing

UMI NUR HIDAYATI, S.Ag SUBAKTIANTO, S.Pd


Nuptk: 0553746648300022 Nuptk :ID10 813426196001
Mengetahui
Kepala SUB KKM Wilayah Barat Kepala MA Nurul Ulum Payungrejo
MA Roudlotul Huda Purwosari

H. SYAHRUDDIN AL JAWI, S.Pd.I SITI UMI RIHANAH, S.Pd,I


Nuptk: 4852753655200022 Nuptk: 6944759660300042

Nilai Karya Tulis : (Baik/Cukup/Kurang)

ii
MOTTO

“Hiduplah seakan kamu mati besok dan belajarlah seolah kamu akan hidup

selamanya”

(mahatma ghandi)

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Karya Tulis ini disusun oleh seorang siswi Madrasah Aliyah Nurul Ulum

Payung Rejo Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah, dengan identitas

berikut ini :

NAMA : Herlina Septiani

TEMPAT : Payungrejo,12 September 2005

JENIS KELAMIN : Perempuan

ALAMAT : Payungrejo Kecamatan Pubian Kabupaten

Lampung Tengah

Adapun jenjang pendidikan yang ditempuh adalah:

NO PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN KETERANGAN

1 TK PGRI Payungrejo 2012 Berpiagam

2 SDN Payungrejo Payungrejo 2018 Berijazah

3 SMP Dharma Bhakti Payungrejo 2021 Berijazah

MA Nurul Ulum
4 Payungrejo - Sedang Ditempuh
Payungrejo

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Yang senantiasa melimpahkan rahmat serta

hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan baik dan

tepat pada waktunya. Disini Penulis menyadari dengan sepenuhnya atas

kekurangan dalam menyusun kalimat, oleh karna itu Penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis selanjutnya.

Karya Tulis ini ditulis guna melengkapi persyaratan mengikuti Ujian Madrasah

(UM) tahun pelajaran 2023/2024. Dalam Penulis ini Penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ayah dan Ibu yang telah mengasuh dan mendidik Penulis dengan tulus

dan ikhlas.

2. Bapak H. Syahruddin Al Jawi, S.Pd.I Kepala SUB KKM Wilayah Barat

MA Roudlotul Huda Purwosari

3. Bapak Drs. Munif Mustofa Ketua Yayasan Nurul Ulum Pubian Lampung

4. Ibu Siti Umi Rihanah, S.Pd.I selaku Kepala MA Nurul Ulum Payungrejo

5. Bapak Subaktianto, S.Pd, selaku pembimbing Karya Tulis

6. Ibu Umi Nurhidayati, S.Ag. selaku penguji Karya Tulis

v
7. Seluruh dewan Bapak Ibu Guru dan Staf yang membantu atas

terselenggaranya Karya Tulis ini.

8. Semua pihak yang membantu atas terurusnya Karya Tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis ini masih terdapat

kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis sangat membutuhkan saran dan kritik

guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga keberadaan Karya Tulis

ini bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Payungrejo……………,2023
Penulis

HERLINA SEPTIANI
NIS/NISN:1471/0059665796

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

SURAT PENGESAHAN...............................................................................ii

MOTTO..........................................................................................................iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................iv

KATA PENGANTAR....................................................................................v

DAFTAR ISI..................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................5

C. Batasan Pembahasan.......................................................................5

D. Tujuan Penulisan..............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dampak Ekonomi.............................................................................7

B. Wisata Religi.....................................................................................7

C. Gunung Pring....................................................................................8

BAB III LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Keberadaan Makam Gunung Pring...................................9

vii
B. Dampak Perekonomian Masyarakat Gunung Pring.......................12

BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................14

B. SARAN.................................................................................................15

C. PENUTUP............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni

oleh bermacam-macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-

masing daerah tersebut memiliki keunggulan sendiri-sendiri termasuk potensi

alamnya. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dalam bidang

kepariwisataan. Dengan banyaknya potensi alam yang dimiliki tersebut akan

menarik banyak wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia dan akan

memberikan keuntungan tersendiri bagi negara. Pariwisata seringkali

dipandang sebagai sektor yang sangat terkemuka dalam ekonomi dunia.

Kalau sektor tersebut berkembang atau mundur maka banyak negara akan

terpengaruh secara ekonomis. Kegiatan pariwisata hakikatnya merupakan

kegiatan yang sifatnya sementara, dilakukan secara suka rela dan tanpa

paksaan untuk menikmati objek dan atraksi wisata. Dalam perkembangannya

industri pariwisata ini mampu berperan sebagai salah satu sumber pendapatan

negara.

1
2

Oleh karena itu, industri pariwisata di Indonesia merupakan salah satu

komoditi yang harus dikembangkan dan diandalkan sebagai salah satu alat

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga mampu berpengaruh


3

signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Pariwisata sering

dipersepsikan sebagai wahana untuk meningkatkan pendapatan, baik itu

pendapatan daerah maupun pendapatan masyarakat sekitar daerah wisata,

terutama untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, khususnya perolehan

devisa, sehingga perkembangannya lebih bersifat ekonomi-sentris dan

berorientasi pada pertumbuhan. Karena jumlah perolehan devisa ditentukan

oleh jumlah kunjungan, pengeluaran, dan lama kunjungan wisatawan ke

daerah tujuan.

Salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata

potensial adalah Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan salah satu

propinsi yang ada di Indonesia yang memliki keragaman etnis, budaya dan

peninggalan bangunan yang sangat megah dan mempunyai nilai sejarah yang

sangat tinggi yang begitu menarik untuk dikunjungi. Dan salah satu tempat

yang wajib dikunjungi wisatawan di Jawa Tengah adalah Candi Borobudur,

candi Arjuna yang ada di Dieng dan Candi Mendut yang terletak di

Kabupaten Magelang.

Potensi wisata di Magelang tidak hanya wisata budaya dan sejarah

sepereti Candi Borobudur tetapi juga memiliki potensi wisata yang lain. Salah

satu potensi wisata yang ada di Kabupaten Magelang adalah wisata ziarah.

objek wisata ziarah yang yaitu Makam Aulia Gunung Pring. Makam ini telah

dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.Secara administratif,

letaknya termasuk dalam wilayah Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan,

Kabupaten Magelang sebagai bukti penyebaran Potensi wisata ziarah makam


4

Gunung Pring memberikan peluang usaha/kerja bagi warga desa setempat

melalui penyediaan layanan kebutuhan wisatawan berupa barang dan jasa.

Oleh karena itu, dengan berkembangnya kawasan wista ziarah makam

Gunung Pring mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat

sehingga dapat menyeimbangkan pengembangan pariwisata yang mengacu

pada konsep-konsep pembangunan yang berkelanjutan.Hal ini sejalan dengan

pendapat Weaver dan Oppermann (2000 : 3), yang menyatakan bahwa

pariwisata sebagai suatu industri jasa mempunyai banyak keterkaitan dengan

sektor ekonomi lainnya.

Selain berpengaruh pada sektor sosial ekonomi, pengembangan

pariwisata juga akan berpengaruh pada sektor sosial budaya. Diantaranya

adalah tingkat partisipasi dan kegotongroyongan penduduk, komunikasi antar

penduduk, pendidikan dan norma sosial, kepadatan penduduk, dan mobilitas

penduduk. Dampak yang ditimbulkan oleh pariwisata terhadap kebudayaan

tidak terlepas dari pola interaksi di antaranya yang cenderung bersifat

dinamika dan positif. Dinamika tersebut berkembang, karena kebudayaan

memegang peranan yang penting bagi pembangunan berkelanjutan pariwisata

dan sebaliknya pariwisata memberikan peranan dalam merevitalisasi

kebudayaan. Ciri positif dinamika tersebut diperlihatkan dengan pola

kebudayaan mampu meningkatkan pariwisata dan pariwisata juga mampu

memajukan kebudayaan.

Dengan latar belakang tersebut diatas, maka Penulis tertarik

mengambil judul ini yaitu tentang “DAMPAK PEREKONOMIAN


5

MASYARAKAT DENGAN ADANYA WISATA RELIGI GUNUNG

PRING”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang Penulis sajikan maka,

yang menjadi permasalahan dan agar tidak terlalu lebar dari masalah dalam

penelitian yang di uraikan ini adalah :

1. Bagaimana sejarah singkat wisata religi Gunung Pring ?

2. Bagaimana dampak dari adanya wisata ziarah Gunung Pring terhadap

masyarakat di lihat dari segi sosial budayanya?

C. Batas Pembahasan

Berdasarkan pada latar belakang yang Penulis sajikan maka, yang

menjadi permasalahan dan agar tidak terlalu lebar dari masalah dalam

penelitian yang di uraikan ini adalah :

1. Sejarah singkat wisata religi Gunung Pring

2. Dampak dari adanya wisata ziarah Gunung Pring terhadap masyarakat

D. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah singkat wisata religi Gunung Pring


6

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari adanya wisata ziarah

Gunung Pring terhadap masyarakat di lihat dari segi sosial budayanya.

3. Untuk memenuhi syarat ujian madarasah (UM) tahun pelajaran

2023/2024.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dampak Ekonomi

Adalah pengaruh tidak langsung dari obyek analisis terhadap jumlah dan

jenis kegiatan ekonomi disuatu wilayah yang berfokus pada indikator makro

ekonomi dan perkiraan pengaruh proyek pada indikator-indikator tersebut bagi

Negara dan masyarakat.

B. Wisata Religi

Wisata religi adalah salah satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan

aktivitas ataupun tempat khusus yang berhubungan dengan aspek religi

keagamaan. Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang

memiliki makna khusus bagi umat beragama tertentu. Secara sederhana,

wisata religi berarti ziarah atau kunjungan seseorang maupun kelompok ke

situs yang penting terkait dengan penyebaran suatu agama. Bentuk situs

tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari masjid, candi, arca, perhiasan,

adat-istiadat, bahkan makam tokoh terkemuka.

7
8

C. Gunung Pring

Gunung pring adalah desa dikecamatan muntilan, Magelang, jawa

tengah, Indonesia. Desa ini menjadi rintisan desa pendidikan karna didasa

gunung pring terdapat berbagai lembaga pendidikan yang berkualitas maupun

bersejarah.

Dengan demikian pengertian judul diatas, penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa wisata religi gunung pring adalah salah satu sumber

pendapatan masyarakat dalam bidang ekonomi, selain itu gunung pring juga salah

saatu wisata yang sangat berkaitan dengan agama dan sebagai tempat pariwisata

keagamaan.
BAB III

LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Singkat Wisata Religi Gunung Pring

Di Kabupaten Magelang, tepatnya di Gunung Pring RT.002 /

RW.024, Dusun Karaharjan, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan,

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdapat komplek pemakaman para aulia.

Para aulia atau wali yang kubur di Gunung Pring terdapat beberapa tokoh dari

masa ke masa. Para aulia tersebut dalam rangka syiar dan dakwah Islam di

daerah Kedu. Hingga akhir hayatnya dimakamkan di puncak bukit (Gunung

Pring), tepatnya di kota kecil Muntilan, Magelang.

Tokoh yang paling tua dalam komplek pemakaman ini adalah Kyai

Raden Santri. Raden Santri adalah putra Kyai Ageng Pemanahan yang masih

keturunan Prabu Brawijaya Majapahit. Beliau bergelar Pangeran Singasari.

Namun memakai nama samaran Raden Santri dalam usahanya menyebarkan

agama Islam. Dalam usahanya menyebarkan agama Islam, banyak kejadian-

kejadian luar biasa terkait kewaliannya untuk mengenalkan wujud kebesaran

Alloh SWT. Seperti pada saat Mbah Raden bertemu dengan peduduk sebuah

dusun yang belum mengerjakan salat. Dusun tersebut sangat tandus dan

kering. Kemudian Mbah Raden mengajarkan mereka salat pada mereka dan

9
10

ketika akan mengambil air wudhu tak menemukan air. Kemudian

Mbah Raden berdoa memohon kepada Alloh untuk diberikan air, maka

seketika itu pula terjadilah mata air yang memancarkan air yang sangat jernih,

kemudian dijadikan sendang. Anehnya hingga saat ini tidak pernah kering

walaupun di musim kemarau sekalipun.

Keutamaan lain dari Mbah Raden yaitu membangun musholla di

pinggir sungai Blongkeng untuk menangkal banjir. Ternyata dengan adanya

mushalla tersebut dusun itu menjadi aman dari banjir, bahkan ketika terjadi

banjir besar dari letusan gunung Merapi yang konon meluap sampai kawasan

Candi Borobudur.

Setelah menetap di Dusun Santren pada tahun 1600 M, Kyai Raden

Santri sering menyepi untuk mujahadah di bukit Gunung Pring. Saat pulang

dari Bukit Gunung Pring ke dusun Santren di perjalanan melewati sungai

terjadi banjir yang sangat besar. Kemudian Mbah Raden Santri berkata, “Air

berhentilah kamu, aku akan lewat.” Maka banjir itu berhenti dan mengeras

hingga menjadi batu –batu yang cadas dan menonjol. Sampai sekarang dusun

tersebut dikenal dengan nama Watu Congol (batu yang menonjol) yang masih

berada di Muntilan, dekat dusung Gunung Pring.

Karena keistimewaan dan jasanya dalam penyebaran agama Islam,

sampai sekarang ini banyak masyarakat yang datang berziarah ke makam

Mbah Raden Santri.Paling ramai dikunjungi menjelang bulan puasa, tepatnya


11

bulan Ruwah dan Rejeb. “Peziarah umumnya datang dari seluruh penjuru

Indonesia,” ucap Mbah Toyo. Ada dari Papua dan Sulawesi. Paling banyak

dari Jawa Timur.

Makam Mbah Raden Santri berada di sebuah bukit Gunung Pring.

Selain Mbah Raden juga terdapat wali dan ulama yang juga dimakamkan di

sana. Seperti Kyai H. Dalhar, Kyai Krapyak III, Kyai Jogorekso, dll. Untuk

sampai ke makam, kita harus melewati unggah-unggahan yang kini sedang

dibangun oleh warga setempat. Di sisi tangga yang terbuat dari batu itu

berjajar toko-toko milik warga sekitar yang menjual aneka oleh-oleh seperti

jenang, salak pondoh,wewangian, kerajinan tangan bahkan warung nasi dan

toko batik.

Makam-makam ulama tersebut berada di dalam rumah seperti masjid

yang sengaja dibuat sehingga peziarah dapat leluasa berdoa di sekitar makam.

Memasuki rumah tempat makam tersebut, dipasang sebuah peraturan singkat

tentang tata cara mengunjungi makam tersebut. Di antaranya yaitu wajib ijin

bagi peziarah yang datang berombongan. Selain itu diperbolehkan juga bagi

peziarah yang ingin menginap di makam dengan dibatasi 3 hari saja, kecuali

bagi yang memiliki hajat besar boleh menginap lebih dari 3 hari dengan ijin

pada ahli waris atau keturunan Mbah Raden Santri.

Setiap tanggal 1 Muharram di halaman rumah Gus Jogorekso dan

makam Gunung Pring diadakan acara Haul Kyai Raden Santri. Haul adalah

acara peringatan meninggalnya Kyai Raden Santri yang diisi dengan


12

pembacaan Al-Quran, tahlil, kirab budaya dan diakhiri dengan pengajian oleh

para ulama dan kyai. Hal yang menarik dari haul tersebut yaitu acara kirab

budaya oleh para abdi dalem keraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Deretan

barisan pembawa tumpeng dan rangkaian hasil tani sebagai simbol bentuk

syukuran. Barisan tersebut berangkat dari halaman rumah Gus Jogorekso

kemudian melewati jalan Pemuda Muntilan menuju makam dan dilanjutkan

dengan berziarah membaca tahlil. Kemudian bancaan (makan bersama). Saat

ini kirab budaya tersebut dimeriahkan oleh masyarakat sekitar dengan

menggunakan delman dan berpakaian ala wali bagi pria, dan bagi wanita

berpakaian sopan menggunakan kerudung.

Sampai saat ini daerah Gunung pring dan sekitarnya menjadi tujuan

wisata religi. Hal ini dikarenakan kesejarahan daerah tersebut sebagai muncul

dan berkembangnya ajaran agama Islam, beberapa makam wali dan ulama,

dan sekaligus menjadi tempat Pondok pesantren ternama, yakni Ponpes

Darussalam

B. Dampak Perekonomian Masyarakat Gunung Pring Dengan Adanya

Wiata Religi Gunung Pring

Harapan dari sebuah keberadaan objek tujuan wisata adalah bisa

meningkatkan perekonomian warga lokal disekitarnya. Warga di Kabupaten

Magelang, tepatnya di Gunung Pring RT.002 / RW.024, Dusun Karaharjan,


13

Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa

Tengah,yang merupakan wisata religi makan kyai raden santri sebagian besar

warganya menggantungkan penghidupanya dari aktivitas oprasional wisata

religi.

Dampak positif dari wisata religi adalah meliputi;memperluas

lapangan kerja,bertambahnya kesempatan berusaha, peningkatan dalam

bidang ekonomi. Artinya keberadaan wiata religi wisata gunung pring dapat

meningkatkan kesejahteraan msyarakat terutama pada bidang

ekonomi.kebanyakan dari masyarakat adalah berprofesi sebagai seorang

pedagang, disepanjang anak tangga menuju pemakaman dipenuhi oleh

pedagang mulai dari pedagang makanan perhiasan sampai pakaian. Objek

wisata religi ini wisatawannya tidak kalah dengan wisata religi didaerah lain,

hal tersebut terbukti dengan selalu ramainya arus kunjungan pada obyek

wisata makam kyai raden santri, hal itu mampu memberikan peluang kepada

masyarakat untuk membuka usaha. Masyarakat membuka berbagai jenis

uasaha yang dikelola sendiri maka muncullah sebuah kesejahteraan ekonomi.


BAB IV

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan uraian dari BAB III, maka Penulis daapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tokoh yang paling tua dalam komplek pemakaman gunung pring

adalah adalah kyai raden santri

2. Setiap tanggal 1 Muharram di halaman rumah Gus Jogorekso dan

makam Gunung Pring diadakan acara Haul Kyai Raden Santri. Sebagai

acara peringatan meninggalnya Kyai Raden Santri yang diisi dengan

pembacaan Al-Quran, tahlil, kirab budaya dan diakhiri dengan

pengajian

3. Pemakaman aula gunung pring sangat berpengaruh besar dalam bidang

perekonomian masyarakat

4. Menambah wawasan tentang ilmu agama


15

B. Saran

Setelah melakukan observasi, maka Penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Kepada pihak pengelola wisata ziarah gunung pring adalah agar lebih

meningkatkan mutu/kualitas pelayanan terhadap pengunjung

2. Saran Penulis kepada peziarah adalah agar dapat menciptakan keamanan,

ketertiban, dan kebersihan sehingga suasana damai dapat tercipta.


16

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT .yang

telah memberi taufik dan hidayah. sehingga Penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis ini. Disisi lain Penulis sangat menyadari keterbatasan dan

kekurangan sehingga Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan

kekurangan baik dari segi kalimat maupun Penulisan. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Penulis berterimakasih pada pihak-pihak yang ikut berpartisipasi

terutama dengan pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan dalam

penyusunan Karya Tulis ini. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat

sebagai mana mestinya.

Payung Rejo, ………………,2023


Penulis

HERLINA SEPTIANI
NIS/NISN : 1471/0059665796
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/12082/3/MTA024512.pdf

http://repository.ampta.ac.id/225/

http://repository.ampta.ac.id/225/1/COVER%20-%20BAB%201_opt.pdf

https://rentalmobiljogja.id/makam-gunung-pring/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunungpring,_Muntilan,_Magelang

https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Santri_Gresik

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5119698/jelajahi-wisata-religi-di-
gunung-pring

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5119698/jelajahi-wisata-religi-di-
gunung-pring

https://www.gatra.com/news-449488-gaya-hidup-pangeran-singasari-raden-santri-
wisata-ziarah-gunung-pring.html

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-tasikmalaya/baca-artikel/14358/Analisis-
Manfaat-dan-Dampak-Ekonomi-dan-Sosial-Pada-Pemanfaatan-BMN-Satuan-
Kerja-Politeknik-Kelautan-dan-Perikanan-Pangandaran.html#:~:text=Dampak
%20ekonomi%20adalah%20pengaruh%20tidak,tersebut%20bagi%20negara
%20dan%20masyarakat.
LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai