Sumber: shutterstock.com
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat dilihat sebagai instrumen yang berusaha
melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya
akibat aktivitas kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu upaya untuk mengembangkan
kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi para pengusaha dalam melaksanakan
kewajiban bersama di bidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam
rangka melancarkan usaha produksi.
1. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja memiliki beberapa pengertian, di antaranya:
Keselamatan kerja adalah suatu upaya untuk menjamin kondisi kerja yang
Secara Umum aman dan sehat untuk menghindari kecelakaaan, kecacatan, serta kematian
akibat kecelakaan kerja pada setiap pekerja di area perusahaan.
Bangun Wilson Keselamatan kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami
(2012 : 377) pekerja, baik fisik maupun mental, dalam lingkungan pekerjaan.
Drs. Suwardi, M.Pd Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
dan pesawat, alat kerja, bahan, proses pengolahan, landasan tempat kerja,
Drs. Daryanto lingkungan, dan cara-cara melakukan pekerjaannya.
Faktor yang mendukung Keselamatan Kerja, yaitu:
Pasal 1 Ayat 1 UU Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
No. 36 Tahun 2009 sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
Fokus Utama Kesehatan Kerja
Dr. Suma’mur (1987), kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian material, baik
ringan maupun berat. Terdapat lima jenis kerugian yang diakibatkan oleh
kecelakaan kerja, yaitu sebagai berikut.
a. Kerusakan
b. Kekacauan organisasi
c. Beban mental
d. Kelainan dan cacat
e. kematian
2. Penyebab Kecelakaan Kerja
Sumber: flickr.com
D. Pelaksanaan Prosedur K3 Perkantoran
1. Prosedur Kerja K3
Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah serangkaian prosedur yang
dijalankan dari awal sampai akhir dalam suatu pekerjaan. Kecelakaan kerja dapat
terjadi karena prosedur kerja tidak mempertimbangkan keselamatan pekerja dan
kurangnya sosialisasi.
a. Untuk meningkatkan efektivitas perlindungan
K3 secara terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi.
b. Untuk mencegah kecelakaan kerja dan
2. Tujuan Pelaksanaan Prosedur K3 mengurangi penyakit akibat kerja dengan
melibatkan pihak manajemen perusahaan,
pihak pekerja, dan serikat pekerja.
Pelaksanaan prosedur K3 memiliki c. Menciptakan sistem kerja yang aman, mulai
beberapa tujuan, di antaranya sebagai dari awal pekerjaan, proses pekerjaan hingga
berikut. output pekerjaan yang dihasilkan.
d. Mencegah terjadinya kerugian, baik moral
maupun material, akibat terjadinya kecelakaan
kerja.
e. Melakukan pengendalian terhadap risiko yang
ada di tempat kerja.
Pelaksanaan prosedur K3 terdiri atas beberapa unsur,
di antaranya sebagai berikut.
a. Tenaga kerja
b. Pengusaha
c. Perusahaan
d. Tempat kerja
3. Unsur-unsur Pelaksanaan
Prosedur K3
Prosedur K3 harus disesuaikan dengan kebutuhan,
fasilitas, dan kapasitas yang didasarkan di antaranya:
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 21 Tahun 2003
UU No. 13 Tahun 2003
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
PER-5/MEN/1996
E. Ergonomi di Lingkungan Kantor
Antropometri
Pengukuran untuk mengetahui variasi fisik manusia, dimanfaatkan dalam bidang
perancangan, seperti desain peralatan, pakaian, dan tempat kerja.
Biomekanika
Kajian untuk mempelajari struktur tubuh manusia, digunakan untuk melihat kaitan
antara beban kerja yang diberikan dan pengaruhnya pada tubuh pekerja.
Psikologi
Kajian yang mempelajari interaksi yang bersifat psikologis antara mesin dan
pekerja yang mengoperasikannya. Dampaknya adalah seperti stress yang dialami
pekerja akibat rutinitas harian.
Penerapan ergonomi yang harus diperhatikan saat bekerja
Mengangkat Arah
Peralatan kerja beban penglihatan
2 4 6
1 3 5 7
Posisi duduk dan Tata letak Sikap duduk Waktu kerja
berdiri yang tepat tempat kerja
saat bekerja