Anda di halaman 1dari 22

MEDIA MENGAJAR

Otomatisasi Tata Kelola


Sarana dan Prasarana
Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata
kelola Perkantoran

UNTUK SMK/MAK KELAS XI


BAB 3
Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Perkantoran

Sumber: shutterstock.com
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat dilihat sebagai instrumen yang berusaha
melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya
akibat aktivitas kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu upaya untuk mengembangkan
kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi para pengusaha dalam melaksanakan
kewajiban bersama di bidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam
rangka melancarkan usaha produksi.
1. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja memiliki beberapa pengertian, di antaranya:

Keselamatan kerja adalah suatu upaya untuk menjamin kondisi kerja yang
Secara Umum aman dan sehat untuk menghindari kecelakaaan, kecacatan, serta kematian
akibat kecelakaan kerja pada setiap pekerja di area perusahaan.

Bangun Wilson Keselamatan kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami
(2012 : 377) pekerja, baik fisik maupun mental, dalam lingkungan pekerjaan.

Drs. Suwardi, M.Pd Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
dan pesawat, alat kerja, bahan, proses pengolahan, landasan tempat kerja,
Drs. Daryanto lingkungan, dan cara-cara melakukan pekerjaannya.
Faktor yang mendukung Keselamatan Kerja, yaitu:

a. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi kesehatan pekerja.


b. Pengaturan jam istirahat yang sesuai untuk menjaga kesehatan dan
kestabilan pekerja.
c. Pengaturan penggunaan peralatan kantor yang menjamin kesehatan
pekerja.
d. Pengaturan sikap tubuh dan anggota badan yang efektif dan tidak
menimbulkan gangguan ketika bekerja.
e. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan pekerja.
f. Kedisiplinan pekerja untuk menaati ketentuan penggunaan peralatan
kerja dan perlindungan keselamatan kerja yang telahdisediakan dan
diatur dalam SOP (Standard Operating Procedure).
Tujuan Keselamatan Kerja

Tujuan dari keselamatan kerja, antara lain


sebagai berikut.
a. Melindungi keselamatan pekerja dalam
melakukan pekerjaannya demi
kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produktivitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang
berada di tempat kerja.
c. Memelihara sumber produksi yang
digunakan agar tetap aman dan efisien.
Sumber: flickr.com
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan
Komisi Gabungan kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial bagi pekerja sebaik-
ILO/WHO baiknya.

Kesehatan kerja adalah suatu kondisi yang optimal/maksimal dengan


Secara Umum
menunjukkan keadaan yang baik untuk mendukung terlaksananya aktivitas
kerja dalam rangka menyelesaikan proses pekerjaan secara efektif.

Pasal 1 Ayat 1 UU Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
No. 36 Tahun 2009 sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
Fokus Utama Kesehatan Kerja

Fokus utama kesehatan kerja adalah untuk


mencapai tiga tujuan berikut.
a. Pemeliharaan serta peningkatan kesehatan
pekerja dari kapasitas pekerja.
b. Perbaikan kondisi lingkungan kerja serta
pekerjaan yang kondusif bagi keselamatan
dan kesehatan kerja.
c. Pengembangan pengorganisasian pekerjaan
serta budaya kerja yang mendukung
keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber: flickr.com
3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Melindungi dan menjamin 2. Mencegah dan


keselamatan setiap tenaga meminimalkan risiko
kerja serta orang lain di kecelakaan kerja (zero
lingkungan kerja. accident).

3. Menjamin setiap sumber 4. Meningkatkan


produksi terpelihara serta kesejahteraan hidup dan
dapat digunakan secara produktivitas nasional.
aman dan efisien. Sumber: flickr.com
B. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri

1. Alat Pelindung Kepala Alat pelindung kepala terdiri atas


beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Safety helmet atau helm pelindung


b. Safety googles atau kacamata
pelindung
c. Hearing protection atau penutup
telinga
d. Safety mask atau masker
keselamatan
Sumber: flickr.com e. Face shield atau pelindung wajah
2. Alat Pelindung Tubuh

Alat pelindung tubuh terdiri atas


beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut.

a. Apron atau celemek


b. Safety vest atau rompi
keselamatan kerja
c. Safety clothing atau pakaian
pelindung tubuh
Sumber: flickr.com
3. Alat Pelindung Anggota Tubuh

Alat pelindung anggota tubuh


terdiri atas beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut.

a. Safety gloves atau sarung


tangan
b. Safety belt atau sabuk
pengaman
c. Safety boot/shoes atau
sepatu pelindung yang
umumnya berbentuk sepatu
Sumber: flickr.com bot
C. Kecelakaan Kerja

1. Pengertian Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja dapat diartikan sebagai peristiwa yang terjadi saat proses pengerjaan suatu
pekerjaan atau terjadi saat pekerja sedang menuju atau pulang dari lokasi kerja.

Dr. Suma’mur (1987), kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian material, baik
ringan maupun berat. Terdapat lima jenis kerugian yang diakibatkan oleh
kecelakaan kerja, yaitu sebagai berikut.
a. Kerusakan
b. Kekacauan organisasi
c. Beban mental
d. Kelainan dan cacat
e. kematian
2. Penyebab Kecelakaan Kerja

a. Faktor Manusia b. Faktor Pekerjaan c. Faktor Lingkungan

1) Umur 1) Lingkungan fisik


2) Tingkat pendidikan a) Pencahayaan
1) Giliran kerja (shift)
3) Pekerja kurang fokus b) Kebisingan
2) Jenis pekerjaan
4) Pengalaman kerja 2) Lingkungan kimia
5) Koordinasi otot 3) Lingkungan biologi
6) kelelahan
3. Klasifikasi Kecelakaan

Menurut ILO (International Labour Organization) atau Organisasi Perburuhan


Internasional, kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
kategori, antara lain sebagai berikut.

a. Klasifikasi b. Klasifikasi menurut penyebab d. Klasifikasi


c. Klasifikasi
kecelakaan, yaitu:
menurut jenis menurut sifat menurut letak
1) Mesin
kecelakaan. luka atau kelainan atau
2) Alat angkut dan alat angkat
Contoh: kelainan. lukadi tubuh.
3) Peralatan lain
1) Terjatuh Contoh: Contoh:
4) Bahan-bahan, zat-zat, dan penyebab
2) Terjepit oleh radiasi 1) Patah tulang 1) Kepala
benda 5) Lingkungan kerja 2) keseleo 2) leher
6) Penyebab-penyebab lain seperti hewan
4. Identifikasi Bahaya dalam K3

Identifikasi bahaya dalam K3 adalah proses mengendalikan keberadaan bahaya yang


dimiliki suatu bidang pekerjaan dan menetapkan karakteristiknya.

Tujuan kegiatan identifikasi bahaya dalam K3, yaitu sebagai berikut.


a. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengendalikan bahaya serta risiko dari setiap
pekerjaan yang dilaksanakan secara rutin ataupun tidak rutin.
b. Menetapkan target dan program peningkatan kinerja K3 berdasarkan hasil identifikasi
bahaya dan penilaian risiko.

Sumber: flickr.com
D. Pelaksanaan Prosedur K3 Perkantoran

1. Prosedur Kerja K3

Pelaksanaan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan proses


suatu kegiatan dalam pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan,
dan keamanan kerja para karyawan.

Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah serangkaian prosedur yang
dijalankan dari awal sampai akhir dalam suatu pekerjaan. Kecelakaan kerja dapat
terjadi karena prosedur kerja tidak mempertimbangkan keselamatan pekerja dan
kurangnya sosialisasi.
a. Untuk meningkatkan efektivitas perlindungan
K3 secara terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi.
b. Untuk mencegah kecelakaan kerja dan
2. Tujuan Pelaksanaan Prosedur K3 mengurangi penyakit akibat kerja dengan
melibatkan pihak manajemen perusahaan,
pihak pekerja, dan serikat pekerja.
Pelaksanaan prosedur K3 memiliki c. Menciptakan sistem kerja yang aman, mulai
beberapa tujuan, di antaranya sebagai dari awal pekerjaan, proses pekerjaan hingga
berikut. output pekerjaan yang dihasilkan.
d. Mencegah terjadinya kerugian, baik moral
maupun material, akibat terjadinya kecelakaan
kerja.
e. Melakukan pengendalian terhadap risiko yang
ada di tempat kerja.
Pelaksanaan prosedur K3 terdiri atas beberapa unsur,
di antaranya sebagai berikut.
a. Tenaga kerja
b. Pengusaha
c. Perusahaan
d. Tempat kerja
3. Unsur-unsur Pelaksanaan
Prosedur K3
Prosedur K3 harus disesuaikan dengan kebutuhan,
fasilitas, dan kapasitas yang didasarkan di antaranya:
 UU No. 1 Tahun 1970
 UU No. 21 Tahun 2003
 UU No. 13 Tahun 2003
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
PER-5/MEN/1996
E. Ergonomi di Lingkungan Kantor

Menurut International Labour Ergonomi adalah ilmu yang


Organization (ILO), ergonomi mempelajari tentang tata
adalah penerapan ilmu biologi aturan hubungan antara
manusia sejalan dengan ilmu manusia dan pekerjaan, alat-
rekayasa untuk mencapai alat kerja, serta lingkungan
penyesuaian bersama antara kerja.
pekerjaan dan manusia secara
optimal dengan tujuan agar
bermanfaat demi efisiensi dan
kesejahteraan.
Tiga Komponen Ergonomi

Antropometri
Pengukuran untuk mengetahui variasi fisik manusia, dimanfaatkan dalam bidang
perancangan, seperti desain peralatan, pakaian, dan tempat kerja.

Biomekanika
Kajian untuk mempelajari struktur tubuh manusia, digunakan untuk melihat kaitan
antara beban kerja yang diberikan dan pengaruhnya pada tubuh pekerja.

Psikologi
Kajian yang mempelajari interaksi yang bersifat psikologis antara mesin dan
pekerja yang mengoperasikannya. Dampaknya adalah seperti stress yang dialami
pekerja akibat rutinitas harian.
Penerapan ergonomi yang harus diperhatikan saat bekerja

Mengangkat Arah
Peralatan kerja beban penglihatan

2 4 6

1 3 5 7
Posisi duduk dan Tata letak Sikap duduk Waktu kerja
berdiri yang tepat tempat kerja
saat bekerja

Anda mungkin juga menyukai