Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS VALUE CHAIN PERUSAHAAN

ProBis week 5
Pendahuluan
• Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan
mengidentifikasi kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk,
kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya atau meningkatkan
diferensiasi.
• Value Chain Analysis merupakan strategi yang digunakan untuk mengalisis
kegiatan internal perusahaan.
• Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan internal, analisis itu
mengungkap di mana keunggulan kompetitif suatu perusahaan atau
kekurangannya.
Konsep Value Chain
• Value Chain atau Rantai Nilai adalah pendekatan sistematik
untuk mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah
perusahaan

• Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi


sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun nilai
marjin atau nilai tambah (added value)

• Aktivitas tersebut dibagi menjadi Aktivitas Utama (Primary


Activity) dan Aktivitas Pendukung (Support Activity)
Rantai Nilai ?
• Value Chain atau rantai nilai dalam bahasa Indonesia adalah proses
bisnis berskala besar yang diprakarsai oleh permintaan pelanggan,
dan menghasilkan pengiriman proses atau layanan kepada pelanggan.
• Value chain mencakup segala sesuatu yang berkontribusi pada
pengiriman produk tertentu.

4
Keunggulan Kompetitif
• Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengaruh di pasar.
• Menggunakan sumber daya virtual dan fisik.
• Digunakan untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan.
• Untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan cara :
• Menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
• Menyediakan jasa dan barang dengan lebih baik
• Memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu
• Penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh di pasar
• Sumber daya konseptual sama pentingnya dengan sumber
daya fisik

Management Information Systems, 10/e Raymond McLeod and George Schell


5
Keunggulan kompetitif diperoleh
dengan cara :
✓Menyediakan barang & jasa dgn kualitas
sesuai kebutuhan
✓Lebih baik dari pesaing
✓Memenuhi kebutuhan khusus segmen pasar
tertentu
Rantai Nilai Porter
Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin

Marjin = nilai produk dan jasa – biaya

Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang


disebut Porter dgn Aktivitas Nilai (value activity)
Value Chain / Rantai Nilai
Primary Activities
Atau disebut dengan Aktivitas Utama (Primary Activity) merupakan
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
untuk memberi nilai tambah.

Berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar


daripada pesaing kepada pelanggan.

Yang termasuk aktivitas-aktivitas utama adalah:


– Inbound Logistics
– Operations
– Outboud Logistics
– Marketing and sales
– Service
Primary Activities
1. Inbound Logistics (Logistik Utama)
Hal-hal yang berhubungan dengan bahan baku/input
material, termasuk kontrol penerimaan, pergudangan, dan
persediaan.

2. Operations (Operasi)
Merupakan kegiatan penciptaan nilai yang mengubah input
menjadi produk akhir.

3. Outboud Logistics (Logistik Keluar)


Adalah kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyampaikan produk yang telah selesai kepada
konsumen, termasuk pergudangan, pemenuhan pesanan,
dll.
Primary Activities
4. Marketing and sales (Pemasaran dan Penjualan)
Merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan mendapatkan pembeli untuk membeli
produk, termasuk pemilihan jalur, periklanan,
penetapan harga, dll.

5. Service (Pelayanan)
Adalah kegiatan-kegiatan yang menjaga dan
meningkatkan nilai dari produk, termasuk
customer support, servis perbaikan, dll.
Primary Activities
Setiap atau semua kegiatan utama ini dapat menjadi sangat penting dalam
pengembangan keunggulan kompetitif.

Sebagai contoh, kegiatan Logistik sangat kritis bagi penyedia jasa distribusi, dan
kegiatan servis dapat menjadi kunci fokus utama bagi sebuah perusahaan
yang menawarkan jasa melalui situs.

Kelima kategori ini adalah umum (generic) dan

• Any or all of these primary activities may be vital in developing a


competitive advantage. For example, logistics activities are critical for a
provider of distribution services, and service activities may be the key
focus for a firm offering on-site maintenance contracts for office
equipment.
• These five categories are generic and portrayed here in a general manner.
Each generic activity includes specific activities that vary by industry.
Support Activities
Atau disebut dengan Aktivitas Pendukung (Support Activity)
merupakan kegiatan-kegiatan mendukung aktivitas utama
dan memungkinkan aktivitas utama berlangsung

Yang termasuk aktivitas-aktivitas pendukung adalah:


– Firm Infrastructure (Infrastruktur perusahaan)
– Human Resource Management ( Manajemen Sumber Daya
Manusia)
– Technology Development (Pengembangan Teknologi)
– Procurement (Perolehan)
Utama
• Logistik masuk: Proses ini berhubungan dengan logistik internal seperti menyimpan,
menerima, dan mendistribusikan suku cadang atau bahan. Pemasok biasanya
merupakan faktor kunci dalam proses logistik masuk.
• Operasi: Proses-proses ini berkontribusi pada pergeseran dari bahan masukan mentah
ke keluaran akhir yang siap untuk pelanggan. Proses operasi biasanya internal.
• Logistik keluar: Proses ini mencakup langkah-langkah yang memasok produk ke
pelanggan dari perusahaan Anda. Terkadang, ini melibatkan koneksi pengiriman
eksternal sedangkan untuk logistik keluar perusahaan lain adalah prosedur internal.
• Pemasaran dan penjualan: Proses ini berhubungan dengan persuasi pelanggan untuk
melakukan pembelian dari perusahaan Anda. Sebagian besar perusahaan memiliki tim
penjualan dan pemasaran internal.
• Layanan: Proses ini mencakup tindakan pasca pembelian atau dukungan yang diambil
perusahaan Anda untuk memaksimalkan kebahagiaan dan loyalitas pelanggan.

14
Pendukung
• Infrastruktur perusahaan: Ini adalah kegiatan yang mendukung
penciptaan produk atau layanan, tetapi tidak harus berkontribusi
secara langsung. Akuntansi, manajemen dan hukum adalah contoh
infrastruktur perusahaan.
• Manajemen sumber daya manusia: Kegiatan ini mencakup segala
sesuatu yang berhubungan dengan karyawan atau pekerja lain
yang terlibat dalam semua langkah rantai nilai.
• Pengembangan teknologi: Aktivitas ini mencakup semua proses
dan prosedur teknologi yang digunakan perusahaan Anda sebagai
bagian dari rantai nilai.
• Pengadaan: Aktivitas ini mencakup setiap langkah yang diambil
bisnis Anda untuk membeli bahan mentah yang diperlukan untuk
membuat produk Anda.
15
Margin / Marjin

• Margin = Nilai yang Diciptakan dan Diambil – Biaya untuk Menciptakan Nilai
itu
• Marjin = (nilai produk+jasa) – biaya
• Marjin = Pendapatan /biaya x 100%

• Dengan menjumlahkan semua biaya setiap aktivitas dalam value chain, dan
mengurangkan total dari harga penjualan, organisasi dapat menentukan
margin keuntungan pada value chain.
• Perusahaan menciptakan nilai melalui aktivitas
Contoh
1. Sebuah perusahaan memproduksi notebook dengan biaya
Rp.7.000.000 Kemudian notebook tersebut dipasarkan dengan harga
jual Rp.12.500.000/unit. Biaya untuk perbaikan / garansi adalah
Rp.250.000. Berapakah besar marjin apabila tidak terjadi komplain dari
pelanggan?
2. Pabrik sepatu berhasil menjual 10.000 pasang sepatu dalam kurun
waktu satu bulan dengan harga per pasang Rp200.000. Biaya produksi
dan memasarkan sepatu tersebut sebesar Rp150.000. Berapa persen
besar margin yang diperoleh?
3. Jika biaya produksi sebesar Rp50.000 dan dijual ke konsumen dengan
harga Rp100.000, berapa % marjin yang diperoleh
Penentuan Marjin
Sebelum menghitung margin, harus mengetahui hal-hal berikut ini:
1. Mengetahui Harga Pokok Penjualan (HPP), supaya Anda dapat
menentukan harga jual dari produk atau jasa dengan tepat.
2. Mengetahui total penjualan bersih. Bisa dihitung dari penjualan
kotor yang sudah dikurangi pengurangan lain (pengembalian,
diskon, dan komisi).
3. Menghitung seluruh biaya produksi.
4. Belajar dari laporan laba rugi, guna mengetahui beban perusahaan
dan sumber pendapatan perusahaan.

18
Mendapatkan keuntungan
Berikut adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh perusahaan untuk mendapatkan
Keuntungan
1. Mengidentifikasi kegiatan utama dan dukungan perusahaan. Semua kegiatan
(menerima dan menyimpan bahan-bahan untuk pemasaran, penjualan dan dukungan
purna jual) yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa harus diidentifikasi
secara jelas dan terpisah satu sama lain. Ini membutuhkan pengetahuan yang memadai
tentang operasi perusahaan karena kegiatan rantai nilai tidak diatur dalam cara yang
sama seperti perusahaan itu sendiri.
2. Menetapkan kepentingan relatif dari setiap kegiatan dalam total biaya produk. Total
biaya produksi suatu produk atau jasa harus dipecah dan ditugaskan untuk setiap
kegiatan.
3. Mengidentifikasi biaya -biaya untuk setiap kegiatan.
4. Mengidentifikasi hubungan antara kegiatan. Pengurangan biaya dalam satu kegiatan
dapat menyebabkan pengurangan biaya lebih lanjut dalam kegiatan berikutnya.
Misalnya, lebih sedikit komponen dalam desain produk dapat menyebabkan bagian
yang rusak kurang dan biaya jasa lebih rendah.
5. Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya.

19
Aktivitas
Utama

20
Contoh value chain di perusahaan dagang

21
THANK YOU
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai