Anda di halaman 1dari 8

PENGUKURAN DAN SIMULASI PENGURANGAN HARMONISA

DENGAN FILTER PASIF PADA SISTEM PLTS DI LABORATORIUM


ENERGI BARU TERBARUKAN
Measurement And Simulation Reduction Of Harmonic By Passive Filter At System Of
Photovoltaic In Renewable Laboratory
Yadin Akhmalagani1, Agung Budi Muljono2, I Made Ginarsa3
E-mail : yadin.panker@gmail.com,
Abstrak
Kualitas daya terdiri dari beberapa variabel seperti tegangan, arus, frekuensi, faktor daya,
dan harmonisa. Semua variabel tersebut harus memiliki kualitas yang baik ketika beroperasi
sehingga listrik yang sampai kepada konsumen terjaga kualitasnya. Indonesia merupakan negara
yang memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau sehingga sistem pembangkit
EBT yang cocok adalah sistem PLTS. Dewan Energi Nasional (DEN) telah menskenariokan,
pada tahun 2025 pemanfaatan EBT diharapkan meningkat dari 5.7% hingga 23% pada tahun
2025. Sistem PLTS ini terdapat suatu proses konversi energi menggunakan inverter yang
merupakan perangkat non linier yang dapat menimbulkan harmonisa yang biasanya
dilambangkan dengan Total Harmonic Distortion (THD). Apabila harmonisa terus terjadi maka
kinerja peralatan atau beban tidak akan memiliki performa yang baik ketika beroperasi. Pada
penelitian ini dilakukan pengukuran dan simulasi pengurangan harmonisa dengan filter pasif
yakni single tune filter pada sistem PLTS On-Grid. Pengukuran dilakukan menggunakan alat
ukur kualitas daya yakni 3 Phase Power and Harmonic Analyzer. Hasil pengukuran didapatkan
nilai %THDi sebesar 33.33% dengan menggunakan beban gabungan linier dan non linier.
Setelah dilakukan pengukuran, didesain simulasi filter untuk mereduksi harmonisa pada orde 3,
5, 7, 9, dan 11. Hasil simulasi setelah pemasangan filter, harmonisa yang dapat direduksi sebesar
20.55% pada orde 3 dengan parameter L = 0.200 mH dan C = 2.95 uF. Berdasarkan standar
IEEE 512-1992 nilai harmonisa sudah sesuai dengan standar yang diijinkan sebesar 20%.

Kata Kunci : PLTS, THD, Single Tune Filter, 3 Phase Power and Harmonic Analyzer, Standar
IEEE 512-1992
ABSRACT
Power quality consists of several variables such as voltage, current, frequency, power
factor, and harmonics. All of these variables must have good quality when operating so that
electricity reaches consumers. Indonesia is a country that has two seasons namely the rainy
season and the dry season so that the suitable renewable generating system is the photovoltaic
system. The National Energy Council (DEN) has introduced, in 2025 the utilization of EBT is
expected to increase from 5.7% to 23% in 2025. The photovoltaic system has an energy
conversion process using an inverter which is a non-linear device that can generate harmonics
which are usually denoted by Total Harmonic Distortion (THD). If harmonics continue to occur,
the performance of the equipment or load will not have good performance when operating. In this
research, measurements and simulations of harmonic reduction with a passive filter were taken,
namely single tune filter on the photovoltaic On-Grid system. Measurements were made using a
power quality measuring device namely 3 Phase Power and Harmonic Analyzer. The
measurement results obtained by the value of THDi of 33.33% using linear and non-linear
combined loads. After the measurement, a filter simulation was designed to reduce harmonics on
order 3, 5, 7, 9, and 11. Simulation results after filter installation, harmonics which can be reduced
by 20.55% in order 3 with parameters L = 0.200 mH and C = 2.95 uF . Based on the IEEE standard
512-1992 the harmonic value is in accordance with the permitted standard of 20%.

Keywords: PLTS, THD, Single Tune Filter, 3 Phase Power and Harmonic Analyzer, IEEE
Standard 512-1992
PENDAHULUAN
Pengguanaan energi di Indonesia harmonisa pada orde tertentu yang terdiri dari
dengan bahan bakar fosil hingga saat ini rangkaian LC yang dihubung seri. Untuk itu
semakin meningkat, sehingga bahan bakar fosil perlu dilakukan pengukuran tingkat haromonisa
semakin menipis. Untuk mengatasi pada sistem PLTS tersebut guna mengetahui
permasalahan bahan maka digunakan seberapa besar nilai harmonisa pada sistem
pembangkit energi listrik energi terbarukan. tersebut, apakah sudah sesuai dengan standar
Dimana Dewan Energi Nasional (DEN) telah IEE 512 1992 yang izinkan sehingga aman
menskenariokan, pada tahun 2025 untuk sistem. Sehingga dalam penelitian ini
pemanfaatan EBT di Indonesia menjadi akan dibahas mengenai Pengukuran dan
berimbang dengan penggunan energi fosil. Simulasi Pengurangan Harmonisa Dengan
Penggunaan energi EBT dari 5.7% diharapkan Filter Fasif Pada Sistem PLTS.
meningkat hingga 23% pada tahun 2025. Untuk
mengatasi permasalahan diatas maka Kualitas Daya
diperlukan pembangkit tenaga listrik alternatif Kualitas daya merupakan konsep dari
lain berupa sumber energi terbarukan seperti sumber energi pada perlatan elektronik yang
PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya). bersifat sensitif agar peralatan dapat bekerja
PLTS Merupakan sistem pembangkit listrik sesuai dengan kapasitasnya.. Bagian kualiatas
yang dapat merubah energi matahari menjadi daya terdiri dari : tegangan , arus, frekuensi,
energi listrik DC yang dapat digunakan secara faktor daya, dan harmonisa.Dimana harmonisa
langsung ataupun disimpan menggunakan menjadi salah satu dari bagaian kualitas daya.
baterai dan di konversikan menggunakan Berdasarkan Standart IEC (International
inverter. Electrotechnical Commission) 1000.4-11,
Peralatan konversi seperti inverter gangguan harmonisa tergolong kedalam
merupakan suatu perangakat non linier yang Distorsi Bentuk Gelombang (Dugan, 1996).
dapat menyebabkan cacatnya sinyal sinusoidal Pada fenomena ini terjadi perubahan bentuk
murni yang disebabkan oleh proses gelombang dari gelombang dasarnya.
pensaklaran pada perangkat konverter yang Harmonisa adalah gelombang tegangan atau
biasanya di sebut dengan harmonisa dan pada arus sinusoidal yang memiliki frekuensi yang
umumnya dilambangkan dengan persentase merupakan hasil kali integer dari frekuensi
Total Harmonic Distortion (THD). dasar dimana suplai sistem dirancang untuk
Salah satu cara untuk menanggulangi beroperasi (biasanya 50 atau 60 Hz)
harmonisa adalah dengan menggunakan filter
pasif. Dimana filter pasif ini dapat mereduksi

Gambar 1 Gelombang fundamental dengan gelombang harmonisa


Salah satu cara yang paling umum untuk √∑ℎ𝑚𝑎𝑥 2
ℎ=2 𝑉ℎ
menyatakan besarnya distorsi Harmonisa yang 𝑇𝐻𝐷𝑣 = 𝑥100% ...........................(3)
𝑉1
terjadi dalam suatu sistem adalah THD (Total
√𝑉22 +𝑉32 +𝑉42 ……….+𝑉𝑛2
Harmonic Distortion). Untukmenentukan
𝑇𝐻𝐷𝑣 = 𝑥100% .................(4)
besarnya THD digunakan persamaan sebagai 𝑉1
berikut: Dengan : THD = Distorsi Harmonisa Total (%)
√∑ℎ𝑚𝑎𝑥 2
I1 = Arus frekuensi dasar (A)
ℎ=2 𝐼ℎ
𝑇𝐻𝐷𝑖 = 𝑥100% .............................(1) Ih = Arus harmonisa ke-h (A)
𝐼1
V1 = Tegangan frekuensi dasar (V)
√𝐼22 +𝐼32 +𝐼42 ……….+𝐼𝑛
2
Vh = Tegangan harmonisa ke-h (V)
𝑇𝐻𝐷𝑖 = 𝑥100%......................(2) h = Bilangan integer 2, 3, 4, 5, ….
𝐼1
Salah satu cara mengatasi harmonisa mengetahui nilai harmonisa pada sistem PLTS
adalah dengan menggunakan filter pasif. Pada On-Grid yang ada di Laboratorium Energi Baru
penelitian menggunakan single tune filter untuk Terbarukan Fakultas Teknik Universitas
mereduksi harmonisa dengan menggunakan Mataram. Kemudian didesain filter pasif
prinsip frekuensi resonansi untuk penalaan dengan menggunakan program Matlab untuk
filter merduksi harmonisa pada orde 3, 5, 7, 9, 11.
R
Alat penelitian. Alat-alat yang digunakan
R
sebagai berikut :
C
L  Perangkat keras :Laptop Asus X550DP,
L
Three Phase Power Analyzer DW-6095,
Single tuned
Panel Surya ND-T065M1 POLY-
filter
CRISTALLINE SILICON PHOTOVOLTAIC
Gambar 2 Single Tune Filter 8 × 65 WP , Grid Tie Inverte, Lux Meter, dan
1 Multimeter.
𝑓𝑟 = .........................................( 5)  Perangkat lunak : Miscrosoft Windows 10
2𝜋√𝐿𝐶
Pada frekuensi 𝑓𝑟 , single tunned filter sebagai sistem operasi, , Microsoft Excel
memiliki nilai impedansi sebesar nilai resistansi 2016, Matab R2013a
R dari induktor. Oleh karena itu, filter ini
menyerap semua arus harmonisa yang dekat Bahan Penelitian : Penelitian ini akan
dengan frekuensi 𝑓𝑟 yang diinjeksikan, dengan mengolah data berupa tegangan, arus,
distorsi tegangan harmonisa yang rendah pada frekuensi, daya aktif, daya reaktif, daya semu,
frekuensi ini. faktor daya, harmonisa dan beberapa beban
Sel surya bekerja menggunakan prinsip p-n rumah tangga yang merupakan beban linier
junction, yaitu persambungan antara dan non linier seperti : Lampu pijar, TV, kipas
semikonduktor tipe-p dan tipe-n. angin, laptop, kulkas, dan seterika.
Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom 3.2 Prosedur Penelitian
yang dimana terdapat elektron sebagai 1. Studi literatur
penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n 2. Mempersiapkan alat dan bahan
mempunyai kelebihan elektron (muatan 3. Mengumpulkan data spesifikasi beban dan
negatif), sedangkan semikonduktor tipe-p pengukuran beban
mempunyai kelebihan hole (muatan positif) 4. Perancangan simulasi beban
dalam struktur atomnya. 5. Perancangan rangkaian pengukuran
6. Pengolahan data dan analisa hasil
METODE PENELITIAN 7. Simulasi dengan menggunakan simulink
Penelitian ini dilakukan untuk pada Matlab
Perancangan rangkaian pengukuran

Gambar 3. Rancangan rangkaian pengukuran


Pengukuran dilakukan dengan pengukuran pada keluaran inverter selesai,
menggunakan metode pengukuran satu fasa maka pengukran dilakukan pada terminal jala-
dengan dua kabel. Kabel probe tegangan jala PLN dan pada sisi beban guna melihat
dihubungkan paralel pada terminal keluaran pembagian arus pada sistem PLTS On-grid dan
inverter dan tang ampere dihubungkan pada sumbangan harmonisa tertinggi pada titik yang
kabel fasa keluaran inverter. Setelah mana.

Simulasi Simulink pada Matlab

Gambar 4 Simulasi pemasangan filter


Simulasi didesain menggunakan harmonisa dan power gui. Sumber harmonisa
simulink pada Matlab yang terdiri dari beberapa diasumsikan berasal dari beban sehingga
blok diagram seperti sumber tegangan, pemasangan filter di paralel pada sisi beban
impedansi saluran, impedansi beban, pada orde 3, 5, 7, 9, dan 11.
rangkaian alat ukur tegangan dan arus, sumber

Gambar 5 Diagram alir penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN dengan skenario pembebanan linier dan non
Pada penelitian ini dilakukan liner sehingga dapat dibuktikan beban non linier
pengukuran pada sistem PLTS On-Grid menyumbang harmonisa yang tinggi.
Tabel 1 Hasil pengukuran kualitas daya dengan beban gabungan linier dan non linier PLTS On-Grid

NO Nama Jumlah P (Watt) Q S(VA) Pf I (A) Tegangan F


perangkat (Var) (V) (Hz)
1 × 90 90
1. Lampu Pijar 3 × 60 180
1 × 15 30
2. Kipas Angin 1 40 80.5 725 0.98 3.487 208 50

3. Seterika 1 325
4 Televisi 1 50
5 Laptop 2 40
6 Kulkas 1 60
Total Daya (W) 715
Total %THDv 5%
Total %THDi 28.5%

Tabel 1 merupakan hasil pengukuran untuk nilai %THDi didapat nilai yang tinggi
kualitas daya dengan sumber PLTS On-Grid yakni 28.5% yang sudah melewati batas
menggunanakan beban gabungan linier dan maksimum dari standar %THDi yang di
non-linier yang terdiri dari beban beberapa perbolehkan yakni sebesar 20%. Jika
beban rumah tangga. Untuk kualitas daya dibandinkan dengan penggunaan beban non
berupa tegangan frekuensi dan faktor daya linier %THDi yang didapat pada beban
didapat nilai cukup baik yang masih dalam gabungan ini tentu lebih rendah karena adanya
standar operasi yang baik. Untuk nilai %THDv beban linier yang mensuplai arus yang lebih
didapat nilai yang cukup tinggi yakni 5% yang rendah nilai %THDi namun memiliki magnitude
sudah mencapai standar batas maksimum dari yang tinggi. Sehingga jika dijumlahkan %THDi
%THDv untuk tegangan rendah. Sedangkan akan menurun

Gambar 6 Gelombang arus beban gabungan linier dan non linier


Gambar 6 merupakan bentuk gelombang simetris karena adanya kemunculan harmonisa
arus yang sudah terdistorsi akibat dari adanya dominan pada orde-ganjil.
harmonisa, namun bentuk gelombang masih

Gambar 7 Spektrum harmonisa arus beban gabungan linier dan non linier
Gambar 7 merupakan spektrum 𝑉2
𝑋𝑐 =
harmonisa dengan menggunakan beban 𝑄𝑐
gabungan linier dan non-linier didapat nilai 2132
𝑋𝑐 =
spektrum harmonisa pada orde ganjil memiliki 84,88
nilai yang paling tinggi dimana magnitude yang 𝑋𝑐 = 534,50 𝛺
cukup tinggi muncul pada orde ke-15 dan Menentukan kapasitansi dari kapasitor (C) :
semakin menurun hingga orde ke-50. 1
𝐶=
2 𝜋𝑓0 𝑋c
Perbaikan faktor daya: 1
𝐶=
2 × 3,14 × 50 × 534,50
P = 454 Watt 𝐶 = 5,95 µF, 𝐶 = 5,95 F
Menentukan nilai Induktor dengan
Pf awal = 0,95 menggunakan persamaan frekuensi resonansi
Pf perbaikan = 0,99 1
𝐹𝑟 =
2𝜋√𝐿𝐶
Qc = P { 𝑡𝑎𝑛(𝑐𝑜𝑠 −1 𝑝𝑓1) − 𝑡𝑎𝑛(𝑐𝑜𝑠 −1 𝑝𝑓2)}
= 454 {𝑡𝑎𝑛(𝑐𝑜𝑠 −1 0.95) − 𝑡𝑎𝑛(𝑐𝑜𝑠 −1 0,990)} 1
150 =
= 454 {𝑡𝑎𝑛(18.19) − 𝑡𝑎𝑛(8,110)} 2𝜋√𝐿 × 5.95 × 10−6
= 84,88 VAR 1
Desain Filter Orde ke-3 150 × 2𝜋 =
√𝐿 × 5.95 × 10−6
Menentukan nilai parameter L dan C
untuk orde ke tiga dengan menggunakan 106
(150 × 2𝜋)2 =
prinsip frekuensi resonansi 5.95 × 𝐿
106
Menentukan reaktansi kapasitor (𝑋𝑐): 𝐿=
(150 × 2𝜋)2 × 5.95
𝐿 = 200 𝑚𝐻
Tabel 2 Spesifikasi single tune filter

Spesifikasi Orde Filter


3 5 7 9 11
QVAR 84,88 VAR 84,88 VAR 84,88 VAR 84,88 VAR 84,88 VAR
XC 534,50 𝛺 534,50 𝛺 534,50 𝛺 534,50 𝛺 534,50 𝛺
C 5,95 µF, 5,95 µF, 5,95 µF, 5,95 µF, 5,95 µF,
L 200 mH 68.3 mH 34.9 mH 21.1 mH 14.1 mH
Rating tegangan 213 V 213 V 213 V 213 V 213 V

Tabel 2 merupakan spesifikasi single paramter single tune filter semakin tinggi orde
tune filter dari orde 3, 5, 7, 9, dan 11 yang terdiri maka nilai induktor akan semakin rendah
dari parameter L dan C yang dihitung dengan dengan menggunakan prinsip frekuensi
menggunakan program Matlab sehingga dapat resonansi.
mengefektifkan waktu untuk perhitungan. Nilai

Hasil Simulasi Setelah Pemasangan Filter

Gambar 8 Gelombang arus setelah pemasangan filter pada orde ketiga


Gambar 8 merupakan hasil simulasi perubahan yang awalnya masih banyak distorsi
setelah pemasangan filter pada orde ketiga menjadi lebih bersih dari distorsi karena
dimana bentuk gelombang mengalami pemasangan filter.
Gambar 9 Spektrum haromonisa arus setelah pemasangan filter pada orde ketiga
Gambar 9 merupakan spektrum penurunan dari 33.33% menjadi 12.30%
gelombang arus setelah pemasangan filter sehingga bentuk gelombang menjadi lebih
pada orde ketiga. Nilai harmonisa mengalami bagus.
Tabel 3 hasil penurunan haromonisa pada setiap orde
% THDi setelah pemasangan filter
%THDi sebelum Orde 3 Orde 5 Orde 7 Orde 9 Orde 11
pemasangan filter
33.33 % 12.78 % 4.46 % 2.30% 1.39% 1.21%

Tabel 3 merupakan hasil penurunan terbesar pada sistem yang mempengaruhi


harmonisa pada masing-masing orde diman jala-jala PLN yang awalnya nilai %THDi
semakin tinggi harmonisa yang direduksi maka sebesar 12.6% menjadi 28.5% setelah
nilai harmonisa akan semakin rendah. masuknya sistem PLTS.

Kesimpulan Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan
1. Nilai Harmonisa pada sistem PLTS On-Grid membahas mengenai harmonisa dengan
rata-rata dengan pembebanan linier dan menggunakan alat 3 Phase Power and
non linier didapat nilai yang sudah melewati Harmonic Analyzer harap menggunakan
standar yang di ijinkan yakni sebesar 20% ( alat dengan hati-hati, menggunakana
Standar IEE 512-1992) sarung tangan saat melakukan
2. Sebelum pemasangan filter didapat nilai pengukuran dan membaca manual book
THDv dan THDi sebesar 4,5% untuk THDv dengan berurutan agar tidak terjadi
dan 28.5% untuk THDi dan setelah kesalahan pada saat pengukuran dan
pemasangan filter dari orde 3,5,7,9, dan 11 tidak terjadi kerusakan pada alat yang
dengan parameter yang terdiri dari nilai L= digunakan.
200 mH, dan C= 5,95 µF untuk orde ke-3 2. Untuk pengembangan penelitian
didapat nilai THDi dan THDv sebesar 1,21% selanjutnya yang akan mengambil tema
untuk THDv dan 12,78% untuk THDi dimana mengenai harmonisa bisa mencoba
semakin tinggi orde yang di pasang maka penelitian pengukuran harmonisa pada
harmonisa yang di reduksi semakin tinggi. PLTS tiga gili yang ada di Lombok.
Jadi dapat dikatakan filter bekerja dengan 3. Setelah melakukan pengukuran harmonisa
baik. pada tiga Gili di Lombok, selanjutnya dapat
melakukan perancangan dan simulasi filter
3. Setelah masuknya sistem PLTS On-Grid aktif. Karena beban yang disana merupkan
pada jala-jala PLN didapatkan nilai %THDv beban real yang tidak bisa di atur nilainya.
yang paling tinggi pada jala-jala PLN
sebesar 6.8% dimana sebelum masuknya DAFTAR PUSTAKA
sistem PLTS nilainya sebesar 3%. Untuk Alifyanti F.D, 2010. Pengaturan Tegangan
nilai %THDi nilai tertinggi didapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
keluaran inverter yakni sebesar 51.6 % (PLTS) 1000 Watt. Jurusan Teknik
dimana inverter menyumbang harmonisa
Elektro, STT PLN Jakarta. Jurnal Winarno I, Natasari L., 2016, Maximum Power
Kajian Teknik Elektro Vol 1. No.1 Point Tracker (MPPT) Berdasarkan
Metode Perturb and Observe Dengan
Amalia R, Nazir R., 2015, Pemodelan Beban Sistem Tracking Panel Surya Single
Non-Linier 3-Fasa Dengan Metoda Axis. Jurusan Teknik Elektro
Sumber Arus Harmonik. Teknik Elektro Universitas Hang Tuah Surabaya.
Universitas Andalas. ISSN: 2302-2949 Jurnal Ilmiah SETRUM- Volume 5 No.
Vol.4, No. 2 2 Desesmber 2016
LT Lutron,2018. Opration Manual 3 Phase
Power Analyzer DW-609. Test and
Measurement Instrument C.C. Timi
home
IEEE Standards Assiciation, 2014. IEEE
Recommended Practice and
Requirement for Harmonic Control in
Electric Power Systems. IEE 3 Park
Avenue New York USA
Mulyana E,. 2008, Pengukuran Harmonisa
Tegangan dan Arus Listrik di Gedung
Disrektorat TIK Universitas Pendidikan
Indonesia. Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro FPTK Universitas Pendidikan
Indonesia. ISSN 169-9085 Vol. 8
Nomor 2,
Prasetijo Hari, 2012, Analisa Perancangan
Filter Pasif untuk Meredam Harmonik
pada Instalasi Beban Non Linier.
Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Sains dan Teknik Universitas Jendral
Soedirman. Techno ISSN 1410-8607
Vol. 13 No. 1
Priliasari F, Gusmedi H, 2007. Studi Pengaruh
Harmonisa pada Arus Listrik Terhadap
Besarnya Penurunan Kapasitas Daya
(KVA) Terpasang Trafo Distribusi PT.
PLN (Persero) Wilayah Bekasi Raya.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung. ELECTRCIAN
Jurnal Rekayasa dan Teknologi
Elektro.
Road Robinson, 2009., ND-T065M1. The
Corporate Office. Singapore 068906

Strong, Steven J., The Solar Electric House, A


Design Manual for Home-Scale
Photovoltaic Power Systems,
Pennsylvania, RodalePress, 1987

Sumarno E, Saiful B,. 2014, Analisis Pengaruh


Beban Tak Seimbang Terhdap
Harmonisa Pada Variable Speed Drive
Fasa Tiga. Pusat Teknologi dan
Keselamatan Reaktor Nuklir. Sigma
Epsilison, ISSN 0853-9103 Vol. 18
NO.3-4 Agustus-November 2014.

Anda mungkin juga menyukai