Distribusi Maxwell
Distribusi Maxwell
Oleh :
Dalam statistik ini setiap tingkat energi dianggap dapat ditempati oleh partikel mana
saja dan setiap tingkat energi memiliki probabilitas yang sama untuk ditempati. Mencari
probabilitas penempatan partikel adalah mencari jumlah cara bagaimana partikel tersebut
ditempatkan. Jika N adalah jumlah keseluruhan partikel yang terlibat dalam sistem ini, maka
cara penempatan partikel adalah sebagai berikut:
Untuk menempatkan partikel pertama ada N cara (karena ada N partikel yang terlibat).
Untuk menempatkan partikel yang kedua ada (N – 1) cara (karena sesudah penempatan
partikel pertama masih terdapat (N – 1) partikel).
Untuk menempatkan partikel yang ketiga ada (N – 2) cara, dan seterusnya. Jumlah
cara untuk menempatkan n1 dari N partikel di tingkat E1
adalah N(N −1)(N − 2)(N − 3)......(N − n1)
Mekanika statistik dikembangkan sebagai kebutuhan untuk memberi landasan yang
kokoh bagi fenomena termodinamik. Dua fisikawan mashur disebut sebagai pelopornya,
yaitu Boltzman di Jerman dan Gibbs di Amerika Serikat. Bab ini akan membahas penurunan
persamaan gas ideal PV = NkT dengan menggunakan konsep fisika statistik yaitu statistik
Maxwell-Boltzman. Perhatikan bahwa persamaan gas ideal dituliskan bukan dalam
bentuk PV = nRT sebab melalui pendekatan mekanika statistik kita mulai mempersoalkan
gerak molekul-molekul gas.
a. Ruang Fase
Ruang fase sangat berguna dalam membahas distribusi kecepatan molekul. Setiap
titik dalam ruang fase adalah representasi lengkap dari posisi dan kecepatan setiap
molekul. Jika kecepatan setiap molekul dinyatakan sebagai vektor dengan titik tangkap
pada pusat koordinat maka vektor-vektor ini akan menembus permukaan khayal tertentu.
Untuk setiap vektor kecepatan berlaku :
Setiap vektor yang bersesuaian dengan satu molekul dan direpresentasikan oleh
anak panah dapat diwakili oleh ujung vektor berupa titik. Titik-titik ini akan membetuk
sebuah ruang yang kita sebut sebagai ruang kecepatan (velocity space).
Ruang repsentasi kecepatan adalah ruang tiga dimensi Kartesian dengan Vx, Vy,
dan Vz Pada ruang kecepatan, ada kemungkinan dua buah vektor berimpit. Keadaan ini
bersesuaian dengan keadaan bahwa dua molekul memilki kecapatan yang persis sama,
kendati posisinya berbeda. Dalam ruang fase, tidak mungkin ada dua titik representasi
berimpit sebab posisi setiap molekul unik.
Densitas ini akan merupakan fungsi dari 3 peubah ruang dan 3 peubah kecepatan; dan
perlu dirumuskan bentuk eksplisinya.
Keadaan mikro dapat dipandang sebagai satu hasil pemotretan dimana data
lengkap posisi dan kecepatan setiap molekul diketahui. Jika pada berbagai titik waktu
dilakukan pemotertan, maka setiap hasil pemotretan ini adalah satu keadaan mikro.
Ada kemungkinan dari sekian banyak keadaan mikro sebenarnya
merepresentasikan keadaan makro yang sama. Jumlah keadaan mikro untuk suatu
keadaan makro dapat berbeda-beda. Mislanya seperti yang ditunjukkan dalam gambar
berikut :
c. Bobot statistic
dimana Ω biasa juga disebut sebagai bobot statistik (Statistical weight). Faktorial dari
bilangan yang ordernya hingga 1023 akan sangat besar sehingga perlu trik khusus
untuk menghitungnya. Kita akan menggunakan pendekatan Stirling yaitu
S = k lnΩ
d. Temperature ( suhu )
e. Kesetimbangan suhu
f. Aplikasi gas ideal
2. FERMI DIRAC
Kesulitan dihadapi oleh teori elektronik logam pada waktu itu adalah karena mengingat
bahwa elektron yang (menurut statistik teori klasik) setara semua. Dengan kata lain, diyakini
bahwa setiap elektron berkontribusi pada panas spesifik sejumlah urutan konstanta
Boltzmann k.Masalah statistik yang tetap tak terpecahkan sampai penemuan statistik Fermi-
Dirac.
Statistik Fermi-Dirac pertama kali diterbitkan pada tahun 1926 oleh Enrico
Fermi dan Paul Dirac . Menurut account, Pascual Jordan dikembangkan pada tahun 1925
statistik yang sama yang disebut Pauli statistik, tapi itu tidak dipublikasikan pada waktu yang
tepat . Bahwa menurut Dirac, itu pertama kali dipelajari oleh Fermi, dan Dirac menyebutnya
statistik Fermi dan partikel yang sesuai fermion.
Statistik Fermi Dirac diterapkan pada tahun 1926 oleh Fowler untuk menggambarkan
runtuhnya sebuah bintang ke kerdil putih .Pada tahun 1927 Sommerfeld diterapkan untuk
elektron dalam logam dan pada tahun 1928 Fowler dan Nordheim diterapkan ke lapangan
emisi elektron dari logam. Fermi-Dirac statistik tetap menjadi bagian penting dari fisika.
Untuk suatu harga ℓ ada (2ℓ +1) buah harga m ℓ ; sedangkan dengan s = 1/2, ada dua
harga ms= 1/2, -1/2. Jadi, tanpa medan magnet, ada 2(2 ℓ +1) buah keadaan yang degenerate.
Jadi gi = 2(2 ℓ +1). Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan n, l, ml , s, ms hanya bisa
ditempati oleh satu elektron. Jadi ni ≤ gi.
Jika tingkat energi, Ei, akan diisi dengan ni buah elektron, maka dengan degenerasi gi,
jumlah cara mengisikan partikel adalah: gi(gi-1) (gi-2)…….. (gi-ni+1).
Energi eφadalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron
dari logam. Dalam kasus efek fotolistrik, elektron dilepaskan jika foton hν≥eφ.
Besaran φadalah potensial yang disebut fungsi kerja dari logam. Pada suhu tinggi, beberapa
elektron menempati keadaan di atas energi EF (lihat gambar (b)). Pada suhu yang cukup
tinggi beberapa elektron memperoleh energi sebesar E=EF+eφ sehingga lepas dari logam.
Proses ini disebut emisi termionik, dan merupakan dasar bagi tabung elektron.