Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN BELU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA
JL. Adisucipto NO. 38b, Kel. Tenukiik, Kec. Kota Atambua, Kab. Belu – NTT
Kode Pos : 85711, Email : puskesmaskotaatambua@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA
Nomor : 039/SK/UPTD Pusk Kota Atb/II/2023
TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM DI UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan mutu pelayanan klinik


dan meningkatkan standar pelayanan klinik pada
pasien maka dilakukan pemeriksaan laboratorium
untuk menunjang hasil diagnosa pasien di UPTD
Puskesmas Kota Atambua;
b. bahwa surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Kota Atambua Nomor : 087/SK/UPTD Pusk Kota
Atb/VIII/2021 tentang Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Kota Atambua perlu dilakukan perbaikan
sesuai dengan kebutuhan;
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut
diatas perlu ditetapkan pelayanan laboratorium di
UPTD Puskesmas Kota Atambua dengan Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kota Atambua;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

[1]
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
002/Menkes/SK/I/2009 tentang Pedoman Pelayanan
Publik Unit Pelaksanaan teknis di Lingkungan
Departemen Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
:411/MENKES/Per/X/2010 Tentang Laboratorium
Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 37 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2019
tentang Akreditasi Puskesmas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 929);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA


ATAMBUA TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM
DI UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA
Kesatu : Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Kota
Atambua sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
Kedua : Dengan ditetapkan Surat Keputusan ini, maka Surat

[2]
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kota Atambua
Nomor : 087/SK/UPTD Pusk Kota Atb/VIII/2021
tentang Pelayanan Laboratorium Puskesmas Kota
Atambua dinyatakan dicabut dan sudah tidak
berlaku;
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabia dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Atambua
pada tanggal : 17 Februari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA
ATAMBUA,

YENI TASA

[3]
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA
ATAMBUA
NOMOR : 039/SK/UPTD Pusk Kota Atb/II/2023
TENTANG :PELAYANAN LABORATORIUM DI UPTD
PUSKESMAS KOTA ATAMBUA

A. KESELAMATAN KERJA DAN KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD


Dalam pelayanan laboratorium yang dimaksud dengan Kesehatan dan
keselamatan kerja adalah rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yanga aman bagi petugas yang bekerja sehingga petugas
laboratorium harus berhati-hati dalam bekerja dan wajib menggunakan
APD seperti sarung tangan, menggunakan sepatu tertutup, jas lab, tidak
makan/minum dan mencuci tangan dengan antiseptic.

B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI


Pemeriksaan hasil laboratorium yang beresiko tinggi adalah
pemeriksaan laboratorium yang menggunakan specimen darah, dahak
dan bahan lainnya yang dapat menularkan penyakit dan keseluruhan
proses yang menyertainya yang berpotensi mencemari lingkungan oleh
karena itu petugas laboratorium wajib mengunakan alat pelindung diri,
pengerjaan sampel dilakukan secara khusus, membuang sampel yang
diperiksa sesuai prosedur dan mencuci alat-alat yang sudah digunakan
dengan antiseptic.

C. PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat
menimbulkan bahaya / resiko terhadap petugas dan pasien yang
berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan penanganan dan pembuangan

[4]
bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan atau standar prosedur yang
berlaku.
Pengelolaan Limbah
1. Limbah padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik,
limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan limbah padat:
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal
satu buah untuk satu kegiatan.
Kantong plastik yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap
hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik
sebagai pembungkus sampah dengan warna dan label seperti
pada tebel berikut
Warna tempat /
NO KATEGORI Kantong plastik LAMBANG
pengumpulan
sampah

1 Radio Aktif Merah

2 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning

3 Sitotoksik Ungu

4 Umum Hitam “DOMESTIK”

[5]
warna putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan
dikosongkan dalam waktu sekurang – kuranya satu kali dalam
24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
• Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola
sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
• Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam septic
tank. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan
ketentuan yang berlaku mealui IPAL.

D. PELAYANAN LABORATORIUM DI LUAR JAM KERJA


Pelayanan laboratorium diluar jam kerja adalah pelayanan laboratorium
di unit pelayanan 24 jam yaitu ruang persalinan ( VK ).
Jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan Hb,
malaria,gula darah,HIV, HbSAg, Shypilis, Covid 19.

E. PERMINTAAN, PENGAMBILAN, PENERIMAAN SPESIMEN,


PEMERIKSAAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Permintaan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan atas dasar
kebutuhan diagnostic pasien menggunakan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium;

[6]
2. Pengambilan specimen dilaksanakan di tempat pengambilan
specimen, ruang laboratorium, atau di ruang pemeriksaan lain bila
diperlukan;
3. Penerimaan specimen yang telah diambil sebelumnya dari ruang
Tindakan dan rawat jalan bersamaan dengan penyerahan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium;
4. Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai standar operasional
prosedur puskesmas yang berlaku;
5. Spesimen yang telah diperiksa dibuang sebagai limbah medis,
apabila diperlukan penyimpanan specimen untuk pengiriman
tingkat lanjut, maka prosedur penyimpanan dilakukan sesuai
prosedur dari program Dinas Kesehatan Kabupaten /Propinsi;
6. Pelaksanaan prosedur permintaan, pengambilan, penerimaan
specimen, pemeriksaan dan penyimpanan specimen sesuai standar
operasional prosedur puskesmas yang berlaku;

F. RENTANG NILAI KRITIS


Dalam pemeriksaan hasil laboratorium ditetapkan rentang nilai kritis
yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium di buat
berdasarkan jenis reagensia yang tersedia
NO JENIS PEMERIKSAAN NILAI TERENDAH NILAI
TERTINGGI
1 Hemoglobin ≤ 7 gr/dl ≥ 21,0 gr/dl
2 Gula Darah ≤ 60 mg/dl ≥ 500 mg/dl

G. RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL

NO PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


1 MALARIA / DDR Negatif
2 SPUTUM BTA Negatif

[7]
3 GOLONGAN DARAH A, B, AB, O
4 TEST KEHAMILAN / HCG TEST Negatif
5 GULA DARAH SEWAKTU 80-200 mg/dl
6 GULA DARAH PUASA 80-125 mg/dl
7 ASAM URAT L : 3,5 - 7 gr/dl
P : 2,6 - 6 gr/dl
8 CHOLESTEROL TOTAL < 200 mg/dl
9 HAEMOGLOBIN / Hb L : 14-18 gr/dl
P : 12-16 gr/dl
10 HIV (RAPID TEST) Non Reaktif
11 HbSAg (RAPID TEST) Negatif
12 SHYPILIS (RAPID TEST) Negatif
13 DENGUE NS1 Negatif
14 PROTEIN URINE Negatif
15 COVID-19 (RAPID TEST) Negatif Ag
16 KUSTA Negatif
17 FRAMBUSIA Negatif

H. WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
NO JENIS-JENIS PEMERIKSAAN WAKTU
PEMERIKSAAN
1 MALARIA / DDR 90 MENIT
2 SPUTUM BTA 120 MENIT
3 TEST GOLONGAN DARAH 10 MENIT
4 TEST KEHAMILAN / HCG TEST 10 MENIT
5 TEST GULA DARAH 10 MENIT
6 TEST ASAM URAT 10 MENIT
7 TEST CHOLESTEROL 10 MENIT

[8]
8 TEST HAEMOGLOBIN / Hb 10 MENIT
9 TEST HIV (RAPID TEST) 20 MENIT
10 TEST HbSAg (RAPID TEST) 20 MENIT
11 TEST SHYPILIS (RAPID TEST) 20 MENIT
12 TEST DEMAM BERDARAH / DBD 20 MENIT
13 TEST PROTEIN URINE 10 MENIT
14 TEST COVID-19 20 MENIT
15 TEST KUSTA 60 MENIT
16 FRAMBUSIA 20 MENIT
Keterangan : Waktu dihitung dari sampel diambil / diterima sampai
hasil keluar

I. WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM PASIEN URGEN
1. Segera dikerjakan setelah sampel diambil/dikirim ke laboratorium

2. Hasil keluar langsung dikirim ke unit pengirim maksimal <30 menit


dari sampel yang diterima

J. JENIS REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS


TERSEDIA
NO NAMA REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN
1 REAGEN GIEMSA
2 AQUADES STERIL
3 METANOL
4 REAGEN ZIEHL NEELSEN
5 ANTISERA A,B,O,RHESUS
6 STRIP HCG
7 STIK GULA DARAH
8 STIK CHOLESTEROL

[9]
9 STIK ASAM URAT
10 HCL 0,1 N
11 STRIP HIV
12 STRIP HbSAg
13 STRIP SYPHILIS
14 STRIP DEMAM BERDARAH
15 STRIP PROTEIN URINE
16 STRIP COVID 19
17 ALKOHOL 70 %
18 KAPAS
19 EOSIN 2 %
20 OIL IMERSION / ANISOL

K. MENYATAKAN KAPAN REAGENSIA TIDAK TERSEDIA


( BATAS BUFFER STOCK UNTUK MELAKUKAN ORDER )

NO NAMA REAGEN ESENSIAL DAN JUMLAH BUFFER


BAHAN STOCK
1 REAGEN GIEMSA 1 BOTOL
2 AQUADES STERIL 1 BOTOL
3 METANOL 1 BOTOL
4 REAGEN ZIEHL NEELSEN 1 PAKET
5 ANTISERA A,B,O,RHESUS 1 PAKET
6 STRIP HCG 10 TES
7 STIK GULA DARAH 1 BOX
8 STIK CHOLESTEROL 1 BOX
9 STIK ASAM URAT 1 BOX
10 HCL 0,1 N 1 BOTOL

[10]
11 STRIP HIV 10 TES
12 STRIP HbSAg 10 TES
13 STRIP SYPHILIS 10 TES
14 STRIP DEMAM BERDARAH 10 TES
15 STRIP PROTEIN URINE 10 TES
16 STRIP COVID 19 10 TES
17 ALKOHOL 70 % 1 BOTOL
18 KAPAS 1 BOX
19 OIL IMERSION / ANISOL 1 BOTOL
20 LISOL 1 BOTOL

L. PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM


Pemantapan mutu laboratorium adalah keseluruhan proses atau
semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan. Pegiatan ini berupa Pementapan Mutu
Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan
Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Pemantapan Mutu Internal (PMI ) merupakan kegiatan pencegahan
dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara
terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian
kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.
a. Manfaat :
Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
1) Mempertinggi kesiagaan tenaga,sehingga pengeluaran hasil
yang salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat
dilakukan segera

[11]
2) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan
pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan
pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampai dengan
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
3) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya
4) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan.
b. Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas :
1) Tahap Pra-analitik merupakan tahap mulai mempersiapkan
pasien, mengambil spesimen, menerima spesimen, memberi
identitas spesimen, mengirim spesimen rujukan sampai
dengan penyimpanan spesimen.
2) Tahap analitik merupakan tahap mulai dari persiapan
reagen, mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji
ketepatan, dan ketelitian dengan menggunakan bahan
kontrol dan pemeriksaan spesimen.
3) Tahap Pasca- Analitik merupakan mulai dari mencatat hasil
pemeriksaan dan melakukan validasi hasil serta memberikan
interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu
dilakukan di Puskesmas antara lain :
a) Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara pengambilan
specimen
b) Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan
specimen dan setiap jenis pemeriksaan.
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Pemantapan Mutu Eksternal diselenggarakan secara periodik
oleh pihak lain diluar laboratorium yang bersangkutan untuk
memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam
bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan

[12]
Pemantapan Mutu Ekternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah,
swasta dan internasional. Setiap laboratorium puskesmas wajib
mengikuti PME yang diselenggarakan oleh pemerintah secara
teratur dan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan
laboratorium. Manfaat dari Pemantapan Mutu Eksternal yaitu hasil
evaluasi yang diperoleh dapat menunjukan performance
laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang
ditentukan.
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan akreditasi
laboratorium yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah, swasta
atau internasional. PME yang diikuti adalah seluruh kegiatan yang
difasilitasi oleh Dinas Kesehatan diantaranya:
1. Kegiatan bimbingan teknis
2. Krosscheck sediaan BTA setiap triwulan dilakukan oleh Balai
Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi.
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang
dilakukan oleh oleh laboratorium sebagai tindaklanjut dari
pemantapan Mutu Internal dan Pemantapan Mutut Eksternal untuk
meningkatan kinerja laboratorium.

Ditetapkan di : Atambua

Pada tanggal : 17 Februari 2023


KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTA
ATAMBUA,

YENI TASA

[13]
[14]

Anda mungkin juga menyukai