Anda di halaman 1dari 11

Naturalistic; Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran, 6 (1) (2021) 1050-1059

P-ISSN: 2528-2921
E-ISSN: 2548-8589

Analisis Kesulitan Guru dalam Menerapkan Penilaian Autentik Di


Sekolah Dasar Negeri

Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2


Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Islam Riau
Correspondence Email : fitriijarmana@student.uir.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kendala guru dalam menerapkan penilaian
autentik di Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Narasumber pada penelitian ini adalah kepala sekolah serta guru kelas II, guru kelas IV dan
guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles and
Huberman dengan tahapan, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru telah menerapkan penilaian autentik untuk
menilai hasil belajar siswa yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian
sikap menggunakan teknik pengamatan secara langsung (observasi) dan penilaian diri. Penilaian
pengetahuan berbentuk tes tertulis, penugasan dan soal-soal di buku Lembar Kerja Siswa (LKS) .
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik/kinerja dan produk. Kendala yang dialami guru
dalam menerapkan penilaian autentik adalah penggunaan teknik penilaian diri pada penilaian sikap
siswa, penggunaan teknik tes tertulis dan penugasan pada kompetensi pengetahuan serta pengunaan
teknik produk pada penilaian keterampilan.
Kata Kunci :
Guru, Penilaian Autentik, SD

Abstract
The purpose of this study is to describe the problem of teachers in applying authenticity at the 29
Pekanbaru State Elementary School. This type of research is descriptive qualitative research. The resource
persons in this study were the principal and second grade teachers, fourth grade teachers and fifth grade
teachers at the 29 Pekanbaru State Elementary School. Data collection techniques used are interviews,
observation and documentation. The data analysis technique uses the Milles and Huberman model with
stages, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the
Pekanbaru 29 Public Elementary School had assessed the authentic principle to assess student learning
outcomes which included assessment, knowledge and skills. Attitude assessment uses direct observation
techniques (observation) and self-assessment. Knowledge assessment in the form of written tests,
assignments and questions in the Student Worksheet (LKS). Skills assessment using practice/performance
techniques and products. The obstacles experienced by teachers in implementing authentic assessment are
the use of assessment techniques on student attitudes, the use of written test techniques and assignments
on knowledge competencies and the use of product techniques on skills.
Keywords :
Teacher, Authentic Assessment, SD

A. PENDAHULUAN kembangnya seorang siswa1. Melalui


Pendidikan merupakan pengaruh pendidikan diharapkan dapat
dinamis yang mampu mengembangkan
pribadi integral dalam perkembangan
rohani, jasmani, susila, keterampilan, 1
N. K. Puspa Indah Larasanty, “Meningkatkan
dan rasa sosial yang menuntun tumbuh Kompetensi Pengetahuan IPA Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Predict
Observe Explain Berbasis Berpikir Kreatif,” Jurnal

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1051

meningkatkan ilmu pengetahuan, yang Secara konseptual, penilaian autentik


didapat melalui lembaga formal lebih bermakna secara signifikan
maupun lembaga informal dengan dibandingkan dengan tes pilihan
tujuan untuk menjadikan manusia yang ganda4. Ketika menerapkan penilaian
berkualitas. Pendidikan formal tidak autentik untuk mengetahui hasil dan
terlepas dari kurikulum maupun prestasi belajar belajar peserta didik,
pembelajaran. 2 guru menerapkan kriteria yang
Kurikulum 2013 merupakan berkaitan dengan konstruksi
kurikulum baru yang berfungsi sebagai pengetahuan, aktivitas mengamati dan
penyempurna dari kurikulum mencoba, dan nilai prestasi di luar
sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat sekolah5.
Satuan Pendidik (KTSP). Standar Penilaian autentik berbeda dengan
Penilaian Kurikulum 2013 bertujuan penilaian tradisional. Penilaian
untuk menjamin perencanaan penilaian tradisional cendrung memilih respon
peserta didik sesuai kompetensi yang yang tersedia, sedangkan dalam
akan dicapai dan prinsip-prinsip penilaian autentik peserta didik
edukatif, efektif, efisien dan sesuai mengerjakan suatu tugas atau proyek.6
dengan konteks sosial budaya dan Dalam penilaian autentik lebih
pelaporan hasil penilaian peseeta didik memperhatikan keseimbangan antara
secara obyektif, akuntabel dan penilaian kompetensi sikap,
informative. pengetahuan dan keterampilan yang
Di dalam dunia pendidikan, guru disesuaikan dengan perkembangan
merupakan salah satu komponen karakteristik peserta didik sesuai
penting dalam pelaksanaan kurikulum. dengan jenjangnya. Penilaian autentik,
3Kegiatan guru setelah melakukan selain memperhatikan aspek
proses belajar mengajar merupakan kompetensi sikap (afektif) kompetensi
melakukan penilaian hasil belajar. pengetahuan (kognitif) dan kompetensi
Penilaian hasil belajar bertujuan untuk keterampilan (psikomotorik) serta
mengukur keberhasilan pembelajaran variasi instrumen atau alat tes yang
yang dilakukan oleh guru dan sekaligus digunakan juga harus memperhatikan
mengukur keberhasilan peserta didik input, proses dan output peserta didik.
dalam penguasaan kompetensi yang Penilaian hasil belajar peserta didik
telah ditentukan. juga harus dilakukan pada awal
Salah satu penekanan dalam pembelajaran (penilaian input), selama
kurikulum 2013 merupakan penilaian pembelajarn (penilaian proses), dan
autentik (authentic assesment). setelah pembelajaran (penilaian
Penilaian autentik adalah pengukuran output).
yang bermakna secara signifikan atas
hasil belajar peserta didik untuk ranah
4
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum
2013, 2015.
5
Mimbar Ilmu 25, no. Vol 25, No 3 (2020): 391– Ruslan, Tati Fauziah, and Tuti Alawiyah,
400. “Kendala Guru Dalam Menerapkan Penilaian
2
Tegar Pamubdhi yuyun Dwi Haryanti, Sapriya, Autentik Di SD Kabupaten Pidie,” Jurnal Ilmiah
“Jurnal Cakrawala Pendas Pengembangan Model Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1, no.
Penilaian Autentik l” 7, no. 1 (2021): 27–39. 1 (2016): 147–57.
3
Warsono Warsono, “Guru: Antara Pendidik, 6
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
Profesi, Dan Aktor Sosial,” The Journal of Society Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum
& Media 1, no. 1 (2017): 1. 2013.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1052

Akan tetapi pada penerapannya, dinilai dalam penilaian Kurikulum 2013.


masih banyak guru yang mengalami Kedua, penilaian dilakukan bersamaan
kendala mengenai penerapan penilaian dengan proses pembelajaran, sehingga
autentik khususnya pada jenjang membuat proses belajar mengajar
Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil menjadi kurang efektif. Ketiga, guru
penelitian di salah satu Sekolah Dasar merasa terbebani karena harus
Negeri yaitu di Sekolah Dasar Negeri 29 menjumlahkan setiap nilai yang
Pekanbaru. Sekolah tersebut sudah diperoleh siswa secara keseluruhan lalu
menerapkan penilaian autentik sesuai mendeskripsikan nilai yang didapat
dengan penekanan dari Kurikulum tersebut per mata pelajaran7.
2013. Di dalam melakukan penilaian Penelitian ini berbeda atau
guru-guru sudah memperhatikan aspek memiliki keunikan tersendiri. Keunikan
sikap, pengetahuan dan keterampilan penelitian ini adalah Pertama,
yang menjadi ciri-ciri dari penilaian penelitian ini dilakukan pada saat
autentik. Namun dalam menerapkan pembelajaran daring (dalam jaringan).
penilaian autentik guru-guru di SDN 29 Sehingga data yang di dapatkan
Pekanbaru masih mengalami kendala- berbeda dengan penelitian sebelumnya.
kendala, baik kendala dari guru itu Kedua, penelitian ini dilakukan hanya
sendiri maupun kendala dari siswa- berfokus pada salah satu Sekolah yaitu
siswanya. Maka dari itu, tujuan Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru.
penelitian ini adalah peneliti ingin
mendeskripsikan bagaimana penerapan B. HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian autentik serta kendala- 1. Hasil Penelitian
kendala guru dalam menerapkan Kurikulum di Sekolah Dasar
penilaian autentik di Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru dikembangkan
Ngeri 29 Pekanbaru, dengan sesuai dengan kondisi satuan
menggunakan teknik wawancara pendidikan Sekolah Dasar Negeri 29
dengan guru-guru kelas dan kepala Pekanbaru di bawah koordinasi dan
sekolah mengenai kesulitan guru dalam supervisi pengawas satuan pendidikan
menerapkan penilaian autentik. dari Kantor Dinas Pendidikan Kota
Kemudian, peneliti juga menggunakan Pekanbaru. Pengembangan Kurikulum
teknik observasi. Selama proses ini tetap berpegang pada Standar Isi
pembelajaran peneliti melakukan dan Standar Kompetensi Lulusan dan
pengamatan mengenai teknik penilaian berpedoman pada Buku Panduan
yang dilakukan oleh guru. Penyusunan kurikulum yang disusun
Penelitian mengenai kendala guru oleh Badan Standar Nasional
dalam menerapkan penilaian autentik Pendidikan (BSNP), serta
ini bukanlah penelitian yang pertama memperhatikan pertimbangan komite
kali dilakukan. Sudah sangat banyak sekolah.
peneliti-peneliti yang melakukan Sekolah Dasar Negeri 29
penelitian mengenai kendala guru Pekanbaru sudah menerapkan
dalam menerapkan penilaian autentik. kurikulum 2013 dari tahun 2018 yang
Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan Ruslan, Dkk. Hasil penelitian 7
Ruslan, Fauziah, and Alawiyah, “Kendala Guru
menunjukkan bahwa kendala dialami Dalam Menerapkan Penilaian Autentik Di SD
oleh guru-guru di SD Kabupaten Pidie Kabupaten Pidie.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
adalah banyaknya aspek yang harus Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1, no. 1 (2016):
147–57

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1053

pelaksanaannya dilaksanakan secara dalam keseharian siswa. Pada teknik


bertahap. Di dalam penerapannya, penilaian diri, guru membuat format
guru-guru tetap melakukan pelatihan penilaian sendiri dan membagikan
seperti mengutus guru/wali kelas untuk kepada masing-masing siswa melalui
mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. WhatsApp Group dan meminta setiap
Guru tersebut akan menyampaikan individu untuk mengisi format
kepada guru-guru di Sekolah Dasar penilaian diri yang diberikan guru.
Negeri 29 Pekanbaru dan Penilaian diri dilakukan oleh guru di
mengembangkannya. akhir subtema. Sedangkan observasi
Pada saat peneliti melakukan perilaku dilakukan guru setiap hari.
penelitian pada bulan Juni 2021 sampai Guru mencatat sikap siswa di dalam
dengan Juli 2021, proses pembelajaran catatan guru. Sikap yang dinilai adalah
di Sekolah Dasar Negeri 29 Pekanbaru sikap siswa yang Sangat Baik dan Perlu
dilaksanakan secara daring (dalam Bimbingan. Nilai sikap siswa dijadikan
jaringan) dengan memanfaatkan acuan untuk nilai pengetahuan siswa.
teknologi seperti aplikasi WhatsApp, Jika sikap siswa baik maka guru akan
Google Meet, Zoom. Pada saat menambahkan kedalam nilai
pembelajaran berlangsung, peneliti ikut pengetahuan siswa begitu juga
bergabung di dalam WhatsApp Group, sebaliknya, jika nilai pengetahuan siswa
Meet serta Zoom untuk melakukan tinggi akan tetapi sikap siswa buruk,
kegiatan pengamatan (observasi) maka guru akan mengurangi nilai
mengenai penilaian pembelajaran yang pengetahuan siswa.
dilakukan guru. b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Di Sekolah Dasar Negeri 29 Pelaksanaan penilaian kompetensi
Pekanbaru, guru menggunakan pengetahuan di Sekolah Dasar Negeri
penilaian autentik sebagai pendekatan 29 Pekanbaru dilaksanakan selama
penilaian pembelajaran dalam proses pembelajaran seperti tes tertulis,
kurikulum 2013. Penerapan penilaian penugasan, dan soal-soal yang ada di
autentik sudah sesuai dengan ciri khas buku LKS. Pada saat pembelajaran
penilaian autentik yaitu penilaian daring (dalam jaringan), guru
dengan memperhatikan aspek sikap, mengirimkan soal tertulis kepada siswa,
pengetahuan serta keterampilan siswa. lalu siswa menjawab soal tersebut di
Akan tetapi di dalam penerapan dalam kertas selembar. Sedangkan
penilaian autentik, guru mengalami mengenai Penilaian Mid Semester,
kendala terkait penerapan penilaian dilaksanakan di akhir tema. Jadi setiap
autentik. Berikut penjelasan lebih rinci akhir tema akan dilaksanakan Mid
mengenai penerapan penilaian autentik semester yang soalnya berbentuk
serta kendala guru dalam menerapkan piihan ganda dan essay. Mengenai
penilaian autentik pada setiap penilaian UTS dilaksanakan di tengah
kompetensi penilaian. semester setelah selesai 2 tema, maka
a. Penilaian Kompetensi Sikap sekolah akan mengadakan Ujian
Di dalam proses pembelajaran Tengah Semester (UTS). Dan yang
daring (dalam jaringan), guru tetap terakhir adalah penilaian UAS yang
melakukan penilaian sikap. Di Sekolah dilaksanakan di akhir semester, setelah
Dasar Negeri 29 Pekanbaru, guru siswa menyelesaikan semua tema.
menilai sikap siswa menggunakan c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
penilaian diri dan observasi perilaku

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1054

Pada penilaian kompetensi tidak jujur dalam memberikan jawaban


keterampilan, guru menggunakan pada penilaian diri. Sehingga nilai yang
teknik parktik/kinerja dan produk. Hal diberikan tidak sesuai dengan nilai
ini sesuai dengan penilaian sikap siswa yang sesungguhnya.
keterampilan yang dicantumkan guru Selanjutnya kendala guru dalam
di dalam silabus yaitu praktik/kinerja, menerapkan penilaian kompetensi
proyek, produk. Terdapat perbedaan pengetahuan .Pada penilaian
mengenai penilaian keterampilan di kompetensi pengetahuan, guru
kelas rendah dan di kelas tinggi. menyatakan bahwa teknik penilaian
Penilaian keterampilan yang dilakukan yang dilakukan guru yaitu tes tertulis,
guru di kelas rendah yaitu hanya penugasan, dan soal-soal di buku LKS.
mengambil nilai praktik siswa Masalah dalam tes tertulis dialami oleh
sedangkan di kelas tinggi guru guru pada kelas II karena adanya
mengambil nilai keterampilan siswa beberapa anak yang tidak bisa
menggunakan teknik penilaian mengikuti pelajaran dengan baik
praktik/kinerja, produk, dan proyek. sehingga harus diberikan perhatian
Akan tetapi untuk teknik proyek belum yang esktra untuk anak-anak tersebut.
dapat dilaksanakan karena saat ini Serta masalah yang di alami guru yaitu
pembelajaran daring (dalam jaringan), pada teknik penugasan. Pada
sehingga ketika dilaksanakan hasilnya pembelajaran daring, pada saat guru
tidak akan efektif. Jadi teknik yang memberikan tugas kepada siswa,
digunakan guru dikelas tinggi hanya kebanyakan siswa tidak
praktik/ kinerja dan produk. mengumpulkan tugas dan saat
d. Kendala guru dalam menerapkan dikumpulkan, tugas yang diberikan
Penilaian Autentik kebanyakan yang mengerjakan adalah
Guru-guru di Sekolah Dasar orang tua siswa tidak siswa itu sendiri.
Negeri 29 Pekanbaru dalam Sehingga guru merasa kesulitan untuk
menerapkan penilaian autentik memberikan nilai yang sesuai dengan
mengalami permasalahan- hasil kemampuan siswa sendiri.
permasalahan. Baik permasalahan Sedangkan pada penilaian autentik
dalam penilain pengetahuan, sikap dan merupakan nilai nyata hasil kerja siswa
juga keterampilan. Yang berarti bahwa itu sendiri.
guru-guru Sekolah Dasar Negeri 29 Dan yang terakhir adalah kendala
Pekanbaru memiliki kendala-kendala guru dalam menerapkan penilaian
dalam penerapan penilaian autentik, kompetensi keterampilan. Di Sekolah
padahal autentik merupakan suatu hal Dasar Negeri 29 Pekanbaru, guru
yang wajib dalam kurikulum 2013. menggunakan teknik Pratik/kinerja,
Pada penilaian kompetensi sikap, produk serta proyek. Akan tetapi, di
guru menyatakan bahwa guru menilai dalam penerapannya, guru mengalami
sikap siswa menggunakan teknik kesulitan dalam pengambilan penilaian
pengamatan (observasi) dan penilaian produk karena dalam proses penilaian
diri. Akan tetapi pada penerapannya, ini semua alat dan bahan disedikan
guru mengalami kesulitan pada teknik oleh guru karena guru tidak mau
penilaian diri, guru megalami kesulitan membebankan pada orang tua siswa,
jika ada siswa yang kurang tepat pada kecuali bahan yang memang mudah
saat memberikan jawaban pada didapatkan dirumah maka guru akan
penilaian diri, dan jika ada siswa yang meminta siswa untuk membuat produk

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1055

itu dirumah. Sehingga pada saat laporan pribadi8. Nilai sikap siswa
pembelajaran daring (dalam jaringan) nantinya akan menjadi acuan bagi guru
guru hanya mengambil nilai praktek, untuk memberikan penilaian seperti
dan hanya sekali-sekali guru meminta nilai pengetahuan siswa. Jika sikap
siswa untuk membuat produk. Karena siswa baik akan tetapi nilai
guru tidak mungkin setiap hari pengetahuannya kurang baik, maka
membebani orang tua siswa dengan nilai sikap siswa akan dijadikan
tugas-tugas yang diberikan. pertimbangan untuk menambahkan
Pada saat dilaksanakan penilaian nilai pengetahuan siswa yang rendah.
produk, kebanyakan orang tua siswa Begitupun sebalikanya, jika nilai
yang mengerjakan sehingga nilai yang pengetahuan siswa tinggi akan tetapi
diberikan tidak efektif. Sedangkan sikap siswa buruk, maka guru akan
untuk teknik penilaian proyek sendiri, mengurangi nilai pengetahuan siswa.
guru menyatakan belum dapat b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
dilaksanakan, karena pembelajaran Pelaksanaan penilaian kompetensi
daring (dalam jaringan), walaupun pengetahuan dilaksanakan selama
dilaksanakan hasilnya tidak efektif. proses pembelajaran dalam bentuk tes
2. Pembahasan tertulis, penugasan, dan soal-soal yang
Dalam penilaian pembelajaran ada di buku LKS. Pada saat
Kurikulum 2013, guru menilai proses pembelajaran daring (dalam jaringan),
dan hasil belajar peserta didik melalui 3 guru mengirimkan soal tertulis kepada
kompetensi yaitu kompetensi sikap, siswa, lalu siswa menjawab soal
kompetensi pengetahuan, dan tersebut di dalam kertas selembar.
kompetensi keterampilan. Dalam Sedangkan mengenai Penilaian Mid
pembahasan ini akan dibahas lebih Semester, dilaksanakan di akhir tema.
lanjut mengenai pembahasan hasil Jadi setiap akhir tema akan
penelitian dari kendala guru dalam dilaksanakan Mid semester yang
menerapkan penilaian autentik di SDN soalnya berbentuk piihan ganda dan
29 Pekanbaru. essay. Mengenai penilaian UTS
a. Penilaian Kompetensi Sikap dilaksanakan di tengah semester
Guru menilai sikap peserta didik setelah selesai 2 tema, maka sekolah
menggunakan teknik pengamatan akan mengadakan Ujian Tengah
secara langsung (observasi) dan Semester (UTS). Dan yang terakhir
penilaian diri. Pada saat pengamatan adalah penilaian UAS yang
secara langsung (observasi) guru dilaksanakan di akhir semester, setelah
mencatat ke dalam jurnal catatan guru. siswa menyelesaikan semua tema.
Sedangkan untuk penilaian diri, guru Hal ini sesuai dengan teori yang
membuat format mengenai penilaian menjelaskan bahwa penilaian
diri siswa dan meminta setiap masing- pengetahuan terdiri atas : Penilaian
masing siswa mengisi format penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah
dengan jujur. Hal ini sesuai dengan Semester (PTS), dan Penilaian Akhir
teknik penilaian sikap yaitu observasi Semester (PAS). Penilaian Harian (PH)
perilaku, penilaian diri, penilaian antar diperoleh dari hasil ulangan harian
teman, pertanyaan langsung, dan yang terdiri dari : tes tulis, lisan, dan

8
Trianto Ibnu Badar at-Taubany Hadi Suseno,
Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Di
Madrasah (Depok, 2017).

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1056

penugasan yang dilaksanakan pada d. Kendala Guru dalam Menerapakan


setiap akhir pembelajaran atau Penilaian Autentik
Kompetensi Dasar (KD). Penilaian Sekolah Dasar Negeri 29
Ulangan Tengah Semester (UTS) Pekanbaru sudah menerapkan
diperoleh dari hasil tes tulis yang penilaian autentik. Akan tetapi di
dilaksanakan pada tengah semester9. dalam penerapannya, guru mengalami
Materi Ulangan Tengah Semester kendala. Kendala adalah suatu kondisi
mencakup seluruh kompetensi yang dimana gejala atau hambatan dan
telah dibelajarkan sampai dengan saat kesulitan menjadi penghalang
pelaksanaan PTS. Penilaian Akhir tercapainya suatu keinginan. Dalam
Semester (PAS) diperoleh dari hasil tes kamus besar bahasa Indonesia Kendala
tulis yang dilaksanakan di akhir berarti halangan, rintangan, faktor atau
semester. Materi PAS mencakup keadaan yang membatasi, menghalangi
seluruh kompetensi pada semester atau mencegah pencapaian sasaran
tersebut. atau kekuatan yang memaksa
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan pembatalan pelaksanaan”11.
Guru melaksanakan penilaian Pada penilaian kompetensi sikap,
keterampilan. Teknik penilaian guru menilai sikap siswa menggunakan
keterampilan yang dicantumkan guru teknik pengamatan (observasi) dan
di dalam silabus adalah praktik/kinerja, penilaian diri. Teknik observasi
proyek, produk. Akan tetapi di dalam perilaku adalah teknik yang dilakukan
pelaksanaannya guru hanya secara berkesinambungan melalaui
menggunakan teknik praktik/kinerja pengamatan perilaku. Sedangkan
dan membuat produk. Untuk penilaian teknik penilaian diri adalah penilaian
proyek guru menyatakan bahwa belum yang dilakukan dengan dengan cara
dapat terlaksana, dikarenakan meminta siswa untuk mengemukakan
pembelajaran saat ini dilaksanakan kelebihan dan kekurangan dirinya
secara daring (dalam jaringan). Hal ini dalam berperilaku12. Akan tetapi pada
hampir sesuai dengan teori yang penerapannya, guru mengalami
menjelaskan bahwa penilaian kesulitan pada teknik penilaian diri.
kompetensi keterampilan adalah Kesulitan guru adalah jika ada siswa
penilaian yang dilakukan guru untuk yang kurang tepat pada saat
mengukur tingkat pencapaian memberikan jawaban pada penilaian
kompetensi keterampilan dari peserta diri, dan jika ada siswa yang tidak jujur
didik yang meliputi aspek imitasi, dalam memberikan jawaban pada
manipulasi, presisi, artikulasi, dan penilaian diri. Sehingga nilai yang
naturalisasi. Dalam kurikulum 2013 diberikan tidak sesuai dengan nilai
kompetensi keterampilan menjadi sikap siswa yang sesungguhnya.
kompetensi inti 4 (KI 4). Guru menilai Kompetensi sikap perlu mendapat
kompetensi keterampilan melalui perhatian secara lebih luas karena dari
penilaian kinerja, produk, proyek, dan dunia pendidikan inilah tempat anak-
portofolio10.
11
D I Sd and Negeri Banda, “Kendala-Kendala
Yang Dihadapi Guru Dalam Memanfaatkan Media
Berbasis Komputer Di Sd Negeri 10 Banda Aceh,”
9
Trianto Ibnu Badar at-Taubany Hadi Suseno. Jurnal Pesona Dasar 2, no. 4 (2016): 21–30.
10 12
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Trianto Ibnu Badar at-Taubany Hadi Suseno,
Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Di
2013. Madrasah.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1057

anak menghabiskan sebagian besar bentuk yang lain seperti memberi


waktunya. Sangat diharapkan tanda, mewarnai, menggambar, dan
pendidikan sikap mampu membentengi lain sebagainya14. Serta masalah yang di
diri anak dari kuatnya arus globalisasi. alami guru yaitu pada teknik
Dengan pendidikan sikap ini penugasan. Pada pembelajaran
diharapkan kecerdasan emosional anak daring,pada saat guru memberikan
mampu tumbuh selaras dengan tugas kepada siswa, kebanyakan siswa
kecerdasaan intelektualnya. tidak mengumpulkan tugas dan saat
Menurut Kurikulum 2013 dikumpulkan, tugas yang diberikan
membagi kompetensi sikap menjadi kebanyakan yang mengerjakan adalah
dua, yaitu sikap spiritual dan sikap orang tua siswa tidak siswa itu sendiri.
sosial. Sikap spritual yang terkait Sehingga guru merasa kesulitan untuk
dengan pembentukan peserta didik memberikan nilai yang sesuai dengan
yang beriman dan bertakwa, sebagai hasil kemampuan siswa sendiri.
perwujudan dari menguatnya interaksi Sedangkan pada penilaian autentik
vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa merupakan nilai nyata hasil kerja siswa
dan sikap sosial yang terkait dengan itu sendiri. Penugasan adalah
pembentukan peserta didik yang pemberian tugas kepada siswa untuk
berakhlak mulia, mandiri, demokratis mengukur dan meningkatkan
dan bertanggung jawab sebagai pengetahuan. Penugasan dapat berupa
perwujudan eksistensi kesadaran dalam pekerjaan rumah dan/atau proyek yang
upaya mewujudkan harmoni dikerjakan secara individu atau
13
kehidupan . kelompok sesuai dengan karakteristik
Selanjutnya dalam menerapkan tugas15.
penilaian kompetensi pengetahuan Dan yang terakhir adalah kendala
bahwa teknik penilaian yang digunakan guru dalam menerapkan penilaian
guru yaitu tes tertulis, tes lisan dan kompetensi keterampilan. Di Sekolah
penugasan. Guru mengalami kendala Dasar Negeri 29 Pekanbaru, guru
dalam menerapkan penilaian menggunakan teknik Pratik/kinerja,
kompetensi penegtahuan. Kendala guru produk serta proyek. Hal ini hampir
adalah dalam tes tertulis dialami oleh sesuai dengan yaitu penilaian
guru pada kelas II karena adanya keterampilan dapat dilakukan dengan
beberapa anak yang tidak bisa berbagai teknik antara lain penilaian
mengikuti pelajaran dengan baik praktik/kinerja, proyek, produk dan
sehingga harus diberikan perhatian portofolio16. Akan tetapi, di dalam
yang esktra untuk anak-anak tersebut. penerapannya, guru mengalami
Tes tertulis adalah tes di mana soal dan kesulitan dalam pengambilan penilaian
jawaban yang diberikan kepada siswa
dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu
14
Nurjanah and Noni Marlianingsih, “Analisis
Butir Soal Pilihan Ganda Dari Aspek Kebahasaan,”
merespon dalam bentuk menulis Faktor Jurnal Ilmu Kependidikan 2, no. 1 (2015):
jawaban tetapi dapat juga dalam 69-78.
15
Nana Sutarna, “Penerapan Metode Penugasan
13
Gede Gunatama Yohana Herlina Mbindi, I Made Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Peta
Sutama, “Penilaian Kompetensi Sikap Dalam Pada Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Geografi Gea
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan 16, no. 1 (2016): 34.
16
Kurikulum 2013 Di Kelas X Smk Ti Bali Global Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
Singaraja,” Journal Jurusan Pendidikan Bahasa Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum
Dan Sastra Indonesia 7, no. 2 (2013): 2. 2013.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1058

produk karena dalam proses penilaian belajar siswa. Akan tetapi di dalam
ini semua alat dan bahan disedikan penerapannya, guru mengalami
oleh guru karena guru tidak mau kendala. Kendala guru dalam
membebankan pada orang tua siswa, menerapkan penilaian autentik terbagi
kecuali bahan yang memang mudah menjadi 3 yaitu pertama, penilaian
didapatkan dirumah maka guru akan kompetensi sikap di Sekolah Dasar
meminta siswa untuk membuat produk Negeri 29 Pekanbaru menggunakan
itu dirumah. Sehingga pada saat teknik penilaian diri dan pengamatan
pembelajaran daring (dalam jaringan) (observasi). Kendala yang di alami guru
guru hanya mengambil nilai praktek, adalah jika ada siswa yang kurang tepat
dan hanya sekali-sekali guru meminta pada saat memberikan jawaban pada
siswa untuk membuat produk. Karena penilaian diri, dan jika ada siswa yang
guru tidak mungkin setiap hari tidak jujur dalam memberikan jawaban
membebani orang tua siswa dengan pada penilaian diri. Sehingga nilai yang
tugas-tugas yang diberikan. Dan pada diberikan tidak sesuai dengan nilai
saat dilaksanakan penilaian produk, sikap siswa yang sesungguhnya.
kebanyakan orang tua siswa yang Kedua, penilaian kompetensi
mengerjakan sehingga nilai yang pengetahuan di Sekolah Dasar Negeri
diberikan tidak efektif. Sedangkan 29 Pekanbaru menggunakan teknik tes
untuk teknik penilaian proyek sendiri, tertulis, penugasan dan soal-soal yang
guru menyatakan belum dapat ada di buku LKS, serta nilai dari MID
dilaksanakan, karena pembelajaran Semester, UTS dan UAS. Kendala guru
daring (dalam jaringan), walaupun dalam menerapakan penilaian
dilaksanakan hasilnya tidak efektif. kompetensi pengetahuan adalah dalam
Penilaian produk adalah tes tertulis dialami oleh guru pada kelas
penilaian terhadap proses pembuatan II karena adanya beberapa anak yang
dan kualitas suatu produk. Penilaian tidak bisa mengikuti pelajaran dengan
produk meliputi seperti penilaian baik sehingga harus diberikan
kemampuan siswa membuat produk- perhatian yang esktra untuk anak-anak
produk teknologi dan seni, seperti tersebut. Serta kendala yang di alami
makanan, pakaian, hasil karya seni guru yaitu pada penggunaan teknik
(patung, lukisan, gambar), barang- penugasan. Pada pembelajaran daring,
barang tersebut yang dapat terbuat dari pada saat guru memberikan tugas
kayu, keramik, pelastik, dan logam17. kepada siswa, kebanyakan siswa tidak
mengumpulkan tugas dan saat
C. SIMPULAN dikumpulkan, tugas yang diberikan
Berdasarkan hasil penelitian dan kebanyakan yang mengerjakan adalah
pembahasan, maka dapat di ambil orang tua siswa tidak siswa itu sendiri.
kesimpulan bahwa Sekolah Dasar Ketiga, Penilaian Kompetensi
Negeri 29 Pekanbaru telah menerapkan Keterampilan di Sekolah Dasar Negeri
penilaian autentik untuk menilai hasil 29 Pekanbaru dilaksanakan
menggunakan teknik praktik/kinerja
dan produk. Kendala guru dalam
17
Endang Sri Maruti and Naniek Kusumawati, melakukan penilaian kompetensi
“Proses Pengembangan Asesmen Alternatif Berupa
Penilaian Produk Pada Mata Kuliah Pembelajaran
keterampilan yaitu guru mengalami
Bahasa Jawa Di Sd,” Jurnal Pendidikan Dasar kesulitan dalam pengambilan penilaian
Perkhasa: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar 4, produk karena dalam proses penilaian
no. 2 (2018): 189–99.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1059

ini semua alat dan bahan disedikan 99.


oleh guru karena guru tidak mau Nurjanah, and Noni Marlianingsih.
membebankan pada orang tua siswa, 2015. “Analisis Butir Soal Pilihan
kecuali bahan yang memang mudah Ganda Dari Aspek Kebahasaan.”
didapatkan dirumah maka guru akan Faktor Jurnal Ilmu Kependidikan 2,
meminta siswa untuk membuat produk no. 1 : 69-78.
itu dirumah. Sehingga pada saat Ruslan, Tati Fauziah, and Tuti
pembelajaran daring (dalam jaringan) Alawiyah. 2016. “Kendala Guru
guru hanya mengambil nilai praktek, Dalam Menerapkan Penilaian
dan hanya sekali-sekali guru meminta Autentik Di SD Kabupaten Pidie.”
siswa untuk membuat produk. Karena Jurnal Ilmiah Mahasiswa
guru tidak mungkin setiap hari Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1,
membebani orang tua siswa dengan no. 1 : 147–57.
tugas-tugas yang diberikan. Sd, D I, and Negeri Banda. 2016.
Dan pada saat dilaksanakan “Kendala-Kendala Yang Dihadapi
penilaian produk, kebanyakan orang Guru Dalam Memanfaatkan
tua siswa yang mengerjakan sehingga Media Berbasis Komputer Di Sd
nilai yang diberikan tidak efektif. Negeri 10 Banda Aceh.” Jurnal
Sedangkan untuk teknik penilaian Pesona Dasar 2, no. 4 : 21–30.
proyek sendiri, guru menyatakan belum Sutarna, Nana. 2016. “Penerapan
dapat dilaksanakan, karena Metode Penugasan Untuk
pembelajaran daring (dalam jaringan), Meningkatkan Kemampuan
walaupun dilaksanakan hasilnya tidak Memahami Peta Pada Siswa
efektif. Sekolah Dasar.” Jurnal Geografi
DAFTAR PUSTAKA Gea 16, no. 1: 34.
Kunandar. 2015. Penilaian Autentik Trianto Ibnu Badar at-Taubany Hadi
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Suseno. 2017. Desain
Didik Berdasarkan Kurikulum Pengembangan Kurikulum 2013 Di
2013. Jakarta:Raja Grafindo Madrasah. Depok : PT Kharisma
Persada. Putra Utama.
Larasanty, N. K. Puspa Indah.2020. Warsono. 2017. “Guru: Antara Pendidik,
“Meningkatkan Kompetensi Profesi, Dan Aktor Sosial.” The
Pengetahuan IPA Dengan Journal of Society & Media 1, no. 1 :
Menggunakan Model 1.
Pembelajaran Predict Observe Yohana Herlina Mbindi, I Made
Explain Berbasis Berpikir Kreatif.” Sutama, Gede Gunatama. 2013.
Mimbar Ilmu 25, no. Vol 25, No 3: “Penilaian Kompetensi Sikap
391–400. Dalam Pembelajaran Bahasa
Maruti, Endang Sri, and Naniek Indonesia Berdasarkan Kurikulum
Kusumawati. 2018. “Proses 2013 Di Kelas X Smk Ti Bali Global
Pengembangan Asesmen Singaraja.” Journal Jurusan
Alternatif Berupa Penilaian Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Produk Pada Mata Kuliah Indonesia 7, no. 2 : 2.
Pembelajaran Bahasa Jawa Di Sd.” Yuyun Dwi Haryanti, Sapriya, Tegar
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Pamubdhi. 2021. “Jurnal
PERKHASA: Jurnal Penelitian Cakrawala Pendas
Pendidikan Dasar 4, no. 2 : 189– PENGEMBANGAN MODEL

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |


Fitri Ijarmana1, Elpri Darta Putra2 | 1060

PENILAIAN AUTENTIK PADA


Abstrak Pendahuluan Kurikulum
Yang Berlaku Saat Ini Di
Indonesia Adalah Kurikulum 2013
Atau Dengan Sebutan
Menggunakan Pengetahuan ,
Menampilkan Sikap , Dan
Keterampilan Yang Diperoleh
Mel” 7, no. 1 : 27–39.

p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |

Anda mungkin juga menyukai