Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

Studi Kasus Penyakit Malaria, Tipes, Dan TB Di Kabupaten Selayar


Provinsi Sulawesi Selatan

Dosen Pengampu : Dr. Jasmin Ambas, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Ananda Rezkita


Nim : 210304501075
Kelas :E

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
1. Penyakit Malaria Menurut Kabupaten di Sulawesi Selatan

Grafik Penyakit Malaria 2017-2019

Penyakit Malaria 2017


Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa
Makassar Maros Pangkep Barru Pare-Pare Pinrang
Enrekang Tana Toraja Luwu Luwu Utara Bone Sinjai
Toraja Utara Luwu Timur Soppeng Wajo Total %

0% 2% 3% 2% 3%
2%
3%
1%
2%2%
4% 1%
50% 2%
2%

2%
3%
2%
3%
2%
2% 2%
3% 2%

Tabel 1. Prevalensi penyakit Malaria Pada tahun 2017 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Parepare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 98 orang yang terjangkit
penyakit Malaria jika di persentase kan sebanyak 2%. Sedangkan Prevalensi penyakit Malaria
yang paling tertinggi terjadi pada Kabupaten Pangkep yang di mana pada Kabupaten tersebut
sebanyak 498 orang yang terjangkit penyakit Malaria jika dipersentasekan sebanyak 5%.
Malaria 2018
0%2%3% Selayar Bulukumba
2%
3% Bantaeng Jeneponto
2% Takalar Gowa
3%
1% Makassar Maros
2% Pangkep Barru
3% Pare-Pare Pinrang
2% Enrekang Tana Toraja
1%
50% 2% Luwu Luwu Utara
2% Bone Sinjai
2% Toraja Utara Luwu Timur
3% Soppeng Wajo
2% Total %
3%
2%
2%
2% 2%
3%

Tabel 2. Prevalensi penyakit Malaria Pada tahun 2018 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 112 orang yang terjangkit
penyakit Malaria jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit Malaria
yang paling tertinggi terjadi pada Kabupaten Pangkep yang di mana pada Kabupaten tersebut
sebanyak 517 orang yang terjangkit penyakit Malaria jika dipersentasekan sebanyak 3%.

Malaria 2019
3%
0% 2% 3% 2% Selayar Bulukumba Bantaeng
2%
Jeneponto Takalar Gowa
3%
Makassar Maros Pangkep
1%
2% Barru Pare-Pare Pinrang
2%2% Enrekang Tana Toraja Luwu
50% 2%
3%
2% Luwu Utara Bone Sinjai
1%
3% Toraja Utara Luwu Timur Soppeng
2% Wajo Total %
3%
2%
3% 2% 2% 2%

Tabel 3. Prevalensi penyakit Malaria Pada tahun 2019 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 119 orang yang terjangkit
penyakit Malaria jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit Malaria
yang paling tertinggi terjadi pada Kabupaten Pangkep yang di mana pada Kabupaten tersebut
sebanyak 536 orang yang terjangkit penyakit Malaria jika dipersentasekan sebanyak 3%.
Jumlah Total Penyakit Malaria 2017-2019

Tabel 4. Prevalensi penyakit Malaria Pada tahun 2017-2019 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana total di Kabupaten tersebut terdapat 329 orang yang
terjangkit penyakit Malaria. Sedangkan Prevalensi penyakit Malaria yang paling tertinggi
terjadi pada Kabupaten Pangkep yang di mana total di Kabupaten tersebut sebanyak 1551
orang yang terjangkit penyakit Malaria.
2. Penyakit Tipes Menurut Kabupaten di Sulawesi Selatan

Grafik Penyakit Tipes 2017-2019

Tipes 2017

Selayar
Bulukumba
0% 1% 2% 2% Bantaeng
Jeneponto
3% 2%
Takalar
3%
Gowa
4%
Makassar
2% Maros
Pangkep
3%
Barru
Pare-Pare
2%
1% Pinrang
50% Enrekang
2%
Tana Toraja
2% Luwu
Luwu Utara
2% Bone
3% Sinjai
Toraja Utara
2% Luwu Timur
3% Soppeng
2% Wajo
3% 2% Total
2% %
2%

Tabel 5. Prevalensi penyakit Tipes Pada tahun 2017 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 98 orang yang terjangkit
penyakit Tipes jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit Tipes
yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota tersebut sebanyak
562 orang yang terjangkit penyakit Tipes jika dipersentasekan sebanyak 4%.
Tipes 2018
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa
Makassar Maros Pangkep Barru Pare-Pare Pinrang
Enrekang Tana Toraja Luwu Luwu Utara Bone Sinjai
Toraja Utara Luwu Timur Soppeng Wajo Total %
0% 1% 2% 2% 3%
2%
5% 3%
2%
4% 2%
50% 1%
2%
2%2%
2%
2%
3%
2% 2%
2% 2%2%

Tabel 6. Prevalensi penyakit Tipes Pada tahun 2018 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 112 orang yang terjangkit
penyakit Tipes jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit Tipes
yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota tersebut sebanyak
783 orang yang terjangkit penyakit Tipes jika dipersentasekan sebanyak 5%.

Tipes 2019
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa
Makassar Maros Pangkep Barru Pare-Pare Pinrang
Enrekang Tana Toraja Luwu Luwu Utara Bone Sinjai
Toraja Utara Luwu Timur Soppeng Wajo Total %
0% 1% 2% 2%
2%
6%2%2%
3%
2%
3%
50% 1%
2%
1%
2%
2%
2%
3%
2%
2% 2% 2% 2%

Tabel 7. Prevalensi penyakit Tipes Pada tahun 2019 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 119 orang yang terjangkit
penyakit Tipes jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit Tipes
yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota tersebut sebanyak
1118 orang yang terjangkit penyakit Tipes jika dipersentasekan sebanyak 6%.

Jumlah Total Penyakit Tipes 2017-2019

Tabel 8. Prevalensi penyakit Tipes Pada tahun 2017-2019 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana total di Kabupaten tersebut terdapat 329 orang yang
terjangkit penyakit Tipes. Sedangkan Prevalensi penyakit Tipes yang paling tertinggi terjadi
pada Kota Makassar yang di mana total di Kota tersebut sebanyak 2463 orang yang terjangkit
penyakit Tipes.
3. Penyakit TB Menurut Kabupaten di Sulawesi Selatan

Grafik Penyakit TB 2017-2019

TB 2017
Kabupaten Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar
Gowa Makassar Maros Pangkep Barru Pare-Pare
Pinrang Enrekang Tana Toraja Luwu Luwu Utara Bone
Sinjai Toraja Utara Luwu Timur Soppeng Wajo Total

2% 3% 2%
2%
2%
5% 3%
2%
3%
50% 2%
2%
2%1%

2%
2%
2%
3%
2%
2% 2%
2% 2%

Tabel 9. Prevalensi penyakit Tuberkulosis Pada tahun 2017 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 198 orang yang terjangkit
penyakit Tuberkulosis jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit
Tuberkulosis yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota
tersebut sebanyak 830 orang yang terjangkit penyakit Tuberkulosis jika dipersentasekan
sebanyak 5%.
TB 2018
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa
Makassar Maros Pangkep Barru Pare-Pare Pinrang
Enrekang Tana Toraja Luwu Luwu Utara Bone Sinjai
Toraja Utara Luwu Timur Soppeng Wajo Total
2%
1% 2% 2% 3% 3%
5%
2%
2%
50%
2%
3% 2%
2%
2%
3%1%
2% 2% 2% 2% 2% 2%

Tabel 10. Prevalensi penyakit Tuberkulosis Pada tahun 2018 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 212 orang yang terjangkit
penyakit Tuberkulosis jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit
Tuberkulosis yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota
tersebut sebanyak 910 orang yang terjangkit penyakit Tuberkulosis jika dipersentasekan
sebanyak 5%.

TB 2019
Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar
Gowa Makassar Maros Pangkep Barru
Pare-Pare Pinrang Enrekang Tana Toraja Luwu
Luwu Utara Bone Sinjai Toraja Utara Luwu Timur
Soppeng Wajo Total
2% 2% 2%
3%
3%
6% 4%
42%
3% 3%
3%
1%
2%
2%
2%
2% 2% 2%3% 2%
2% 2% 3%

Tabel 11. Prevalensi penyakit Tuberkulosis Pada tahun 2019 yang paling terendah terjadi di
Kabupaten Pare-pare yang di mana di Kabupaten tersebut terdapat 119 orang yang terjangkit
penyakit Tuberkulosis jika di persentase kan sebanyak 1%. Sedangkan Prevalensi penyakit
Tuberkulosis yang paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana pada Kota
tersebut sebanyak 1116 orang yang terjangkit penyakit Tuberkulosis jika dipersentasekan
sebanyak 6%.

Tabel 12. Prevalensi penyakit Tuberkulosis Pada tahun 2017-2019 yang paling terendah
terjadi di Kabupaten Pare-pare yang di mana total di Kabupaten tersebut terdapat 529 orang
yang terjangkit penyakit Tuberkulosis. Sedangkan Prevalensi penyakit Tuberkulosis yang
paling tertinggi terjadi pada Kota Makassar yang di mana total di Kota tersebut sebanyak
2856 orang yang terjangkit penyakit Tuberkulosis.

Distribusi Penyakit Berdasarkan Tempat (Kab/Kota)


3000
2500
2000
1500
1000
500
0
ar ba ng to ar a ar os ep ru re ng ng ja u a e i a ur g jo
ay um tae pon kal Gow ass ar ngk Bar -Pa nra eka ora w a r n ja a r n a
l Lu Ut Bo Sin Ut Tim ppe W
Se luk an ne Ta ak M a
P re Pi nr a T u ja u S o
Bu B Je M Pa E an w ra uw
T Lu To L

Malaria Tipes TB

Tabel 13. Berdasarkan Prevelensi penyakit diatas terdapat tiga kasus penyakit yang
terjadi di Provinsi Sulawesi selatan, diantaranya yaitu Malaria, Tipes dan TB. Dari
data diatas dapat dilihat bahwa Kota Makassar menempati posisi pertama diantara
Kabupaten/Kota lainnya dengan jumlah kasus penyakit terbanyak. Di Kota Makassar
kasus penyakit tertinggi yaitu TB dengan Jumlah kasus yaitu 2.537, kemudian di ikuti
oleh penyakit tertinggi kedua yaitu Tipes dengan jumlah kasus 2.463 dan yang ketiga
yaitu penyakit Malaria 562.
A. Identifikasi Masalah
Beberapa kasus penyakit yang terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, penyakit
tertinggi adalah TB, diikuti oleh penyakit Tipes dan terakhir Malaria dengan jumlah
kasus terendah dari yang lainnya. Dari ketiga kasus tersebut, kasus penyakit TB
merupakan penyakit dengan jumlah kasus terbanyak. Dapat dilihat pada data penyakit
berdasarkan waktu, pada 2017 tedapat 8.230 kasus penyakit, 2018 terdapat 8.892 dan
pada tahun 2019 merupakan puncak tertinggi kasus TB yaitu terdapat 9.470 kasus.
B. Analisis Masalah
Menetapkan prioritas masalah merupakan suatu proses yang melibatkan
sekelompok orang dengan mempergunakan metode tertentu dengan tujuan
mengurutkan masalah yang ada menurut tingkat kepentingannya.. Untuk
memudahkan dalam pelaksanaan program nantinya maka kami menentukan
prioritasmasalah dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth),
yaitu salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik
scoring. Hal ini dapat di lakukan dengan :
1) Memberikan skor pada setiap masalah dan memperhitungkan skor hasilnya.
Ket:
a) Skor 1: Sangat Kecil
b) Skor 2: Kecil
c) Skor 3:Sedang
d) Skor 4: Besar
e) Skor 5: Sangat besar
2) Keterangan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
a) U (Urgency) :Gambaran seberapa jauh suatu masalah dianggap penting
uuntuk ditanggulangi, hal ini dapat dinilai dari besar masalah dan sejauh
mana masalah tersebut secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
indikator kesehatan.
b) S (Seriousness) : Bila masalah tidak segera diatasi akan menyebabkan
masalah bertambah besar yang berdampak pada indikator-indikator
kesehatan.
c) G (Growth): Seberapajauh masalah tersebut dapat ditanggulangi dari
(ketersediaan sarana, prasarana, SDM, metode, dana) dan menggambarkan
sejauh mana masalah didukung untuk diatasi.
C. Prioritas Masalah
Penyakit U S G Total
Malaria 5 3 2 III
Tipes 4 4 4 II
TB 3 5 5 I

D. Uraikan Pemecahan Masalah yang Anda Pilih


Berdasarkan hasil analisis masalah dan penetuan prioritas masalah ada beberapa
upaya pemecahan masalah yang dapat di lakukan yaitu :
1. Melakukan upaya promosi kesehatan, misalnya menyelenggarana kegiatan
penanggulangan TB dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
penyakit TB.
2. Melakukan Pola Hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap pasien TB
4. Melakukan vaksinasi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai