Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOLABORASI ANTAR BUDAYA

Anggota kelompok
Marsha
Putri Wulandari
Titin Aulia Husna
Steven Dowah
Regina Larasati

SMAN 1 KASONGAN
Bersatu Untuk Negri Membangun NKRI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melakukan komunikasi atau kerja sama dengan orang yang berbeda kebudayaan dalam
lingkungan sekitar merupakan tantangan, karena budaya merupakan faktor penting dalam
melakukan komunikasi atau kerja sama. Kesulitan berkomunikasi atau bekerja sama dengan
orang lain, khususnya yang berbeda kebudayaan dengan kita, bukan hanya tentang kesulitan
memahami bahasa yang tidak kita kuasai dan tidak kita pahami, melainkan sistem nilai dan
bahasa nonverbal mereka.
Keberagaman budaya bisa menjadi tantangan bisa menjadi peluang untuk individu
maupun kelompok. Dalam mengembangkan peluang dari keberagaman setiap individu dan
kelompok harus menghadapi tantangan komunikasi antar budaya. Komunikasi antar budaya
sendiri terjadi ketika seseorang dari suatu daerah menghasilkan sebuah pesan untuk dikonsumsi
oleh seseorang dari daerah lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan kolaborasi dan budaya?
2. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi antarbudaya?
3. Mengapa kita perlu berkolaborasi?
4. Apa yang dimaksud budaya Daerah dan Nasional?
5. Apa saja kebudayaan yang berada di Indonesia?
6. Apa Saja Jenis Kebudayaan Daerah?
7. Apa saja kolaborasi antarbudaya yang pernah di laksanakan di Indonesia?
8. Apa saja dampak keberagaman budaya di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu kolaborasi dan apa itu budaya
2. Memahami apa itu kolaborasi antabudaya dan mengapa perlu berkolaborasi
3. Memahami dan dapat membedakan budaya Daerah dengan budaya Nasional
4. Mengetahui kebudayaan kebudayaan yang berada di Indonesia dan kolaborasi
antabudaya apa saja yang pernah dilaksanakan di Indonesia
5. Mengetahui tentang dampak positif dan negative dari keberagaman budaya
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kolaborasi Dan Budaya


Kolaborasi adalah proses terjadinya kerjasama antar dua orang atau lebih yang saling
mengerti permasalahan dan berusaha memecahkan masalah tersebut secara bersama sama.
Kolaborasi adalah bentuk interaksi, diskusi, kompromi, kerjasama yang berhubungan dengan
individu, kelompok atau beberapa pihak lainnya, baik yang terlibat secara langsung maupun
secara tidak langsung.
Budaya adalah cara hidup yang berkembang yang dimiliki seseorang atau sekelompok
orang dari generasi terdahulu ke generasi selanjutnya, yang biasanya di artikan sebagai hal hal
yang berkaitan dengan budi dan akal. Budaya tumbuh dari kebiasaan suatu kelompok yang
dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Akibatnya budaya sangat berpengaruh terhadap cara
hidup suatu individu atau kelompok dalam wilayah tertentu. Budaya akan membentuk cara
pandang individu atau kelompok dalam memahami suatu pengetahuan sehingga membentuk
nilai dan norma yang telah disepakati bersama. Pertemuan budaya yang berbeda bisa menjadi
tantangan untuk individu atau kelompok untuk menjaga keharmonisan.

2.2 Pengertian Kolaborasi Antarbudaya


Kolaborasi antarbudaya adalah proses komunikasi atau kerja sama yang melibatkan orang
orang yang berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda dalam mencapai tujuan
yang sama. Dimana ada rasa saling menghargai dan menghormati budaya lain yang tentunya
berbeda dengan budaya kita. Kolaborasi antarbudaya perlu dipahami untuk melihat perbedaan
budaya sebagai sesuatu yang harus dihargai dan dijaga bukan potensi untuk memecah belah
kerukunan masyarakat.
Tujuan kolaborasi antarbudaya adalah untuk melestarikan kebudayaan warisan leluhur
supaya tetap bisa diwariskan ke generasi selanjutnya. Kolaborasi antarbudaya juga mendorong
pengembangan kecerdasan dan kreativitas budaya masyarakat.

2.3 Tujuan Kolaborasi


1. Meningkatkan sikap toleransi
2. Memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat luar
3. Membangun relasi yang saling menghargai dan memahami antar budaya
4. Membantu memecahkan masalah
5. Saling berbagi ilmu
Dll
2.4 Pengertian Budaya Daerah Dan Nasional
Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam suatu daerah tertentu yang diwariskan
secara turun temurun dari generasi terdahulu ke generasi selanjutnya. Setiap budaya daerah
memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Budaya daerah juga dapat diartikan sebagai penentu norma norma yang berlaku pada suatu
masyarakat, serta merupakan suatu kesenian verba untuk meneruskan kebiasaan dan nilai nilai
budaya suatu daerah.
Budaya Nasional adalah budaya yang terbentuk dari kumpulan kumpulan budaya daerah
atau local. Budaya nasional biasanya didukung oleh sebagian besar masyarakat, memiliki ciri
khas dan di banggakan, serta memberikan identitas terhadap Negara dan warga Negara.

2.5 Bentuk Bentuk Budaya Nasional


-Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia yang sekarang kita gunakan dulunya berasal dari
bahasa daerah yaitu bahasa melayu riau
-Batik, Batik ditetapkan sebagai salah satu pakaian Nasional karena batik sendiri dapat
diterima oleh sebagian besar masyarakat.
-Gotong Royong, gotong royong adalah kebudayaan yang pastinya setiap suku di
Indonesia memilikinya.
-Musyawarah, musyawarah adalah sistem mengambil keputusan yang sekarang
digunakan secara tingkat Nasional dari tingkat desa hingga tingkat Negara.

2.6 Jenis Jenis Kebudayaan Daerah


Manado
Upacara adat : Mupuk im Bene
Mupuk im bene merupakan cara masyarakat manado, terutama yang
beprofesi sebagai petani, untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil panen
yang mereka dapatkan. Meskipun utamanya dilakukan oleh petani, namun
acara ini akan diramaikan oleh seluruh penduduk desa. Biasanya, warga
akan berkumpul di satu tempat seperti di lapangan luas atau di tempat
ibadah. Acara ini juga dipimpin oleh pemuka agama, tujuannya tentu untuk
menyampaikan doa pada sang maha pencipta.

Gambar 1 Mupuk im bene


Kesenian Nasional : Tari Maengket
Tarian Maengket memiliki makna
sebagai ucapan syukur kepada Tuhan
karena telah diberikan panen yang
melimpah. Selain bermakna sebagai
ucapan syukur, tari ini juga
menggambarkan keseharian dari
masyarakat suku Minahasa. Gambar 2 Tari Maengket

Lagu Daerah : Balada Pelaut


Lagu Balada Pelaut ini mengisahkan tentang
para pelaut yang senang membelanjakan
uangnya di kota lain, Sementara istri dan
anaknya tinggal di kampung. Biasanya uang
pelaut itu habis karena dibelanjakan untuk hal
yang tidak bermanfaat.
Gambar 3 Balada Pelaut
Alat Musik : Kolintang
Kolintang adalah alat music pukul yang pada
zaman dahulu digunakan untuk upacara ritual
adat yang berhubungan dengan pemujaan roh
leluhur. Namun seiring berjalannya waktu
music kolintang lebih difungsikan sebagai
pengiring tarian, pengiring lagu, atau
Gambar 4 Alat music Kolintang
pertunjukan music.

Pakaian Adat : Karai dan Wuyang


Karai adalah pakaian yang terbuat dari ijuk, dan berupa baju tanpa lengan
berwarna hitam. Pakaian ini dikenakan oleh kaum laki laki. Perempuannya
mengenakan baju wuyang yaitu busana mirip kebaya yang terbuat dari kulit
kayu. Baju yang mirip dengan blus atau gaun.

Rumah adat : Rumah Walewangko


Rumah Walewangko merupakan rumah tradisonal suku minahasa atau manado,
secara umum rumah Walewangko atau rumah pewaris digolongkan sebagai
rumah panggug.

Makanan : Tinutuan
Tinutuan atau bubur manado merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak
mengandung daging sehingga makanan ini menjadi makanan pergaulan antar
kelompok masyarakat manado.
Gorontalo
Upacara adat : Molalunga
Molalunga merupakan upacara adat masyarakat Gorontalo yang berhubungan
dengan acara pemakaman. Kegiatan ini sudah merupakan tradisi masyarakat
sejak dahulu yang masih dipertahankan hingga sekarang ini.

Kesenian Nasional : Tari Dana Dana


Tari dana dana biasanya ditampilkan untuk
memeriahkan acara penyambutan ataupun
hari hari besar di Gorontalo. Tari dana dana
ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur
dan bahagia. Namun bila di lihat dari
gerakan gerakan penari, tarian ini dimaknai
sebagai tarian pergaulan masyarakat. Gambar 5 Tari Dana dana

Lagu Daerah: Dabu Dabu


Lagu dabu dabu ini menceritakan tentang keindahan Gorontalo

Alat Musik : Polopalo


Polopalo adalah alat music tradisional daerah yang
berasal dari gorontalo, polopalo merupakan alat music
jenis idiofon yang dimainkan dengan cara dipukul.
Alat music polopalo adalah alat music yang bahan
dasarnya terbuat dari bambu, bentuknya menyerupai
Gambar 6 Polopalo
garputala raksasa.

Pakaian adat : Madipungu


Pakaian adat Madipungu merupakan pakaian asal gorontalo yang juga di gunakan
untuk acara akad nikah atau akaji.

Rumah adat : Bantoyo Poboide


Bantoyo Poboide terdiri atas kata “bantayo”
yang berarti bangsal, balai; Kemudian
“poboide” yang berarti berbicara. Bantoyo
poboide dapat di artikan sebagai bangunan
rumah gedung atau balai tempat berkumpul dan
bermusyawarah. Bangunan rumah adat bantoyo
poboide merupakan representasi dari rumah
kediaman raja raja terdahulu. Ini menjadi tempat
pagelaran budaya, musyawarah adat, sekaligus
sebagai gallery budaya masyarakat gorontalo. Gambar 7 Bantoyo poboide
Makanan : Binte Biluhuta
Binte Biluhuta adalah makanan berbahan dasar jagung yang disajikan dengan cara di
siram dengan kuah. Binte Biluhuta dibuat dengan menggunakan jagung manis muda,
udang atau ikan tongkol, kelapa parut segar, daun kemangi, dan daun bawang.

Sunda
Upacara adat : Nurunkeun
Upacara Nurunkeun merupakan suatu upacara mengenalkan bayi pada
lingkungan sekitarnya. Paraji kemudian akan membawa bayi ke halaman rumah
untuk pertama kalinya sekaligus memberitahu tetangga bahwa bayi telah bisa di
bawa ke luar rumah ataupun diajak berjalan jalan.

Kesenian Nasional : Tari Jaipong


Dari gerakan tari jaipong, orang dapat melihat
gambaran wanita sunda yang pantang menyerah,
dan energik, berani, ramah, genit, lincah,
mandiri dan bertanggung jawab, namun tetap
santun. Gambar 8 Tari Jaipongan

Lagu Daerah : Manuk dadali


Lagu Manuk Dadali Diartikan sebagai burung garuda. Lirik lagu manuk dadali
menceritakan tentang bagaimana gagah perkasanya burung ini. Burung
pemberani dan juga disegani, digambarkan juga manuk dadali yang senang
bersatu dan rukun juga tidak saling iri, hidup berdampingan penuh kasih sayang.

Alat music : Suling


Suling merupkan alat music tradisonal yang berasal dari
sunda, suling mampu menghipnotis yang mendengarkannya
karena nada khasnya yang indah, suling adalah alat alat
music tiup yang terbuat dari bambu berlubang, suling
digunakan untuk membawa melodi lagu, baik untuk
mengiringi vocal maupun dimainkan sendiri.
Gambar 9 Suling

Pakaian adat : Baju Bedahan


Baju Bedahan biasanya digunakan untuk mereka yang memiliki status sosial
menengah. Baju Bedahan berbentuk baju atasan untuk kaum pria. Dimasa
penjajahan belanda, baju ini biasanya dipakai pegawai Negri dan Pamongpraja.
Rumah Adat : Capit Gunting
Capit Gunting memiliki ciri tatanan bambu
yang membentuk huruf X. Bentuk ini terlihat
seperti gunting yang sedang terbuka. Rumah
capit gunting di desain dengan bambu
sebagai bahan utamannya, dan atap
rumahnya menggunakan daun kering untuk
menahan panas dan hujan.
Gambar 10 Capit Gunting
Makanan : Nasi Liwet
Nasi Liwet khas Sunda tidak dimasak bersama santan. Nasi liwet di masak dalam
periuk ini dimasak dengn bumbu bumbu yang sederhana. Nasi liwet tidak dimasak
dengan cara di aron lalu di kukus seperti halnya memasak nasi pada umumnya.

Toraja
Upacara adat : Rambu Solo
Rambu solo adalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga almarhum membuat pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada
mendiang yang telah pergi, biasanya dilakukan di tengah hari. Biasanya
bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal
dunia menuju alam roh.

Kesenian Nasional : Tari Pa’gellu


Tari Pa’gellu merupakan tari sukacita yang
biasa di pentaskan pada upacara adat di
toraja, yang sifatnya riang gembira sambil
tangan dan badan bergoyang dengan gemulai.
Konsep dasar tari Pa’gellu adalah hiburan dan
bersifat rekreatif, biasanya dilakukan untuk
menyambut tamu terhormat. Gambar 11 Tari Pa'gellu

Lagu Daerah : Marendeng marampa


Lagu Marendeng marampa merupakan sebuah ucapan syukur atas
dilimpahkannya kekayaan alam tanah toraja yang sangat indah, kemanapun
mereka pergi dari tanah toraja mereka akan tetap mengingatnya dan tidak akan
melupakannya.

Alat Musik : Pa’pombang


Terbuat dari bambu, memiliki bentuk unik
dan juga mampu menghasilkan suara bas
yang dominan. Bentuknya hampir mirip
dengan angklung namun cara memainkan
pa’pombang adalah dengan di tiup. Perlu
diingat bahwa besar dan kecilnya ukuran
bambu sangat berpengaruh terhadap nada
yang dihasilkan saat ditiup. Gambar 12 Pa'Pombang

Pakaian Adat : Baju Pokko


Ciri khas baju pokko salah satunya adalah warna yang
mencolok seperti kuning, merah dan putih. Saat
menggunakan baju pokko akan di tambahkan aksesoris
khas toraja seperti perhiasan atau manik-manik yang di
letakan di bagian dada. Baju pokko ini diperuntukkan hanya
untuk wanita. Bisa digunakan untuk menghadiri acara acara
resmi, seperti pernikahan, pesta kematian, atau pertunjukan
seni.
Gambar 13 Baju Pokko

Rumah adat : Rumah Tongkonan


Rumah Tongkonan adalah rumah tradisional toraja
yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi
dengan ukiran berwarna merah, hitam dan kuning.
Menurut cerita rakyat toraja, Rumah tongkonan
pertama dibangun disurga dengan empat tiang.
Ketika leluhur suku toraja turun ke bumi, dia meniru
rumah tersebut dan menggelar upacara yang besar. Gambar 14 Rumah Tongkonan

Makanan : Deppa Tori


Dalam bahasa Indonesia Deppa tori artinya Kue tori, kue tori ini biasanya di
hidangkan dalam acara adat, biasanya sebagai jamuan pembuka untuk para tamu
yang datang. Kue tori sendiri terbuat dari tepung beras, gula merah, wijen dan jahe.

Banten
Upacara adat : Upacara Kawalu
Upacara Kawalu merupakan upacara yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa
syukur kepada Sang Maha Kuasa atas Anugrah alam yang diberikan. Biasanya
upacara kawalu dilangsungkan setelah padi alami masa panen.

Kesenian Nasional : Tarian Ngebaksakeun


Masyarakat Banten menyuguhkan tari ngebaksakeun untuk membuka suatu
acara atau menyambut tamu penting. Tarian ini juga identic dengan
pertunjukkan debus, yang juga menjadi ciri khas banten.

Lagu Daerah : Jereh Bu Guru


Lagu ini memiliki makna agar anak anak selalu berbakti kepada orang tua.
Selain itu kita juga harus belajar dengan baik agar menjadi orang berguna.

Alat Musik : Rampak Bedug


Rampak beduk merupakan kreasi seni yang genial dan
mengundang perhatian penonton. Seni rampak bedug
ini berubah menjadi suatu seni yang layak di jual,
walaupun lebih di dasari oleh motivasi religi. Rampak
bedug bukan hanya dimainkan di bulan ramadhan saja
tapi di hari peringatan kedaerahan bahkan Nasional.
Gambar 15 Rampak Beduk

Pakaian Adat : Baju Pangsi


Baju Pangsi biasanya di kenakan oleh masyarakat
banten dalam kesehariannya. Baju ini dipadukan
dengan celana komprang, selain itu pakaian ini kerap
di pakai dalam latihan silat tradisional atau debus yang
kerap di gelar oleh masyarakat banten.
Gambar 16 Baju Pangsi

Rumah Adat : Sulah Nyanda


Pembuatan rumah adat Sulah Nyanda mengikuti
kontur tanah, sehingga tiang tiang rumah adat ini
tidak memiliki ketinggian yang sama, keunikan
inilah yang menjadi salah satu daya Tarik wisata
unggulan di banten. Rumah adat ini juga memiliki
hiasan di atas atap yang menyerupai bentuk tanduk. Gambar 17 Sulah Nyanda

Makanan : Sate Bandeng


Sate Bandeng merupakan ikan bandeng yang dihilangkan durinya, dagingnnya di
bumbui dan dimasukkan kembali ke kulitnya, lalu di jepit atau di tusuk tangkai
bumbu, lalu di bakar di atas arang.

2.7 Kolaborasi antarbudaya di Indonesia


1. Nada Nusantara, Di gelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
2. Merajut Nusantara, Di selenggarakan di Silang Monas, Jakarta Pusat
3. Ekspresi Karya Gemilang, Di gelar di Mata Elang Internasional Stadium, Ancol, Jakarta
4. Art In Balance, Diselenggarakan Secara Daring
5. Harmony In Diversity, Diselenggarakan di taman lumbini dari pagi hingga sore, malam
hari di candi pawon.

2.8 Dampak Positif dan Negatif Keberagaman Budaya


Dampak positif sebagai berikut:
- Dapat menciptakan integritas dan persatuan Nasional
- Menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antar suku, agama, budaya dll
- Keberagaman memperkaya budaya bangsa, baik itu kebudayaan benda atau warisan
budaya tak benda

Dampak Negatif Sebagai Berikut:


- Jika Tidak di rawat dengan baik, keberagaman akan menyebabkan konflik di masyarakat
- Munculnya sikap Etnosentrisme, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa suku
bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan suku lain
- Adanya sikap berlebihan (Fanatisme) yaitu berpegang teguh secara berlebihan terhadap
keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai