Anda di halaman 1dari 4

1. Bagaimana hubungan antara metode geolistrik dengan geologi?

2. Uraikan aplikasi metode geolistrik dalam geologi !


3. Uraikan kelebihan dan kekurangan tiap konfigurasi dalam metode geolistrik
4. Jelaskan dan gambarkan cara akuisisi data pada metode geolistrik 1D dan 2D?

Jawaban:
1. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik didalam dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Aliran arus listrik yang mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan
dan sangat dipengaruhi oleh adanya air tanah dan garam yang terkandung
didalam batuan serta hadirnya mineral logam maupun panas yang tinggi.
Dalam hal ini yang di ukur yaitu dalam pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus
kedalam bumi. Hubungan antara metode geolistrik dengan geologi yaitu
metode geolistrik ini digunakan untuk memperkirakan sifat kelistrikan
medium atau formasi bantuan bawah permukaan, terutama kemampuannya
untuk menghantarkan atau menghambat listrik. Dengan adanya metode ini kita
dapat memperkirakan sifat kelistrikan bantuan bawah permukaan tanah.
2. Metode geolistrk resistivitas untuk mengetahui struktur geologi sumber air
panas. Dalam penelitian menggunakan metode geolistrik (tahanan jenis),
dimana metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang sangat
popular dan sering digunakan baik dalam survey geologi maupun eksplorasi.
Hal ini disebabkan karena metode geolistrik (tahanan jenis) sangat bagus
untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan
variasi tahanan jenis batuannya. Terutama untuk daerah yang mempunyai
kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, seperti untuk
keperluan eksplorasi panas bumi (geothermal). Hal ini dapat ditunjukkan
dengan penampang harga tahanan jenis yang semakin kecil sehingga
mencerminkan karakteristik fisik atau struktur bawah permukaan. Kondisi
ideal geologi yang memenuhi persyaratan daerah panasbumi (geothermal
reservoir) yang dapat menghasilkan uap panas adalah adanya sumber panas
(heat source), adanya batuan reservoir dengan porositas dan permeabilitas
cukup tinggi berisi fluida panas (ada pengisian kembali air dingin melalui
rekahan atau sesar), serta adanya batuan penutup (cap rock) yang dapat
menahan pelepasan panas.
3. Konfigurasi dalam geolistrik.
a. Konfigurasi Wenner

Susunan elektroda yang biasanya digunakan pada saat pengukuran geolistrik di


lapangan

 Kelebihan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan


pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena
elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan
alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
 Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di
dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data
yang didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan
factor non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang
akurat.
b. Konfigurasi Schlumberger
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya,
sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan
kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN
hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5
jarak AB.
Susunan elektroda yang biasanya digunakan pada saat pengukuran geolistrik di
lapangan

 Kekurangan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan


pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif
jauh, sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik
‘high impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan
minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain
diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang
sangat tinggi.
 Kelebihan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi
adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan
membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak
elektroda MN/2.
c. Konfigurasi Dipole-Dipole
Pengukuran ini dilakukan dengan cara yang sangat berbeda dengan dua
konfigurasi diatas. Elektroda potensial diletakkan berjauhan dengan jaraknya
dari elektroda arus.

 Kelebihan dari konfigurasi ini adalah biaya yang dikeluarkan tidaklah mahal
jika dibandingkan dengan wenner dan schlumberger. konfigurasi ini juga
dapat digunakan untuk mapping, yaitu pengukuran yang memfokuskan hasil
secara lateral.
 Kekurangannya adalah konfigurasi ini memiliki kualitas sinyal yang jelek jika
dibandingkan wenner dan schlumberger. Selain dipole-dipole kita dapat
melakukan pengurangan elektroda sehingga konfigurasi tersebut menjadi
pole-dipole (pengurangan 1 elektroda) atau pole-pole (2 elektroda).
4.

Anda mungkin juga menyukai