Oleh :
Kelompok 13
Dosen Pembimbing
Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Konsep Imamah dan Khilafah pada mata
kuliah Aswaja.
Makalah ilmiah ini telah penyusun susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si. yang telah membimbing kita dalam menyusun
makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka penyusun menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini dan dapat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….1
C. Tujuan Penyusunan…………………………………………………...2
D. Manfaat Penyusunan………………………………………………….2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Simpulan……………………………………………………………..16
B. Saran…………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
harus didalami bagi pemeluknya. Salah satu konsep pada Agama Islam yang perlu
didalami adalah konsep imamah dan khilafah beserta tujuan, syarat dan sistemnya.
karena itu perlu bagi kita mempelajari konsep imamah dan khalifah beserta tujuan, syarat
dan sistemnya.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan Penyusunan
sebagai berikut:
D. Manfaat Penyusunan
sebagai berikut:
PEMBAHASAN
hal yang wajib dilakukan menurut logika akal manusia. Karena pada dasarnya
antara satu sama lain. Oleh karena itu dalam membentuk sebuah komunitas pada
Nabi bersabda:
”Ketika tiga orang sedang bepergian maka hendaklah satu orang diantara
pemerintahan Islam adalah suatu hal yang wajib. Sedangkan Ibn Hazm
mengatakan bahwa dalam diri umat Islam harus ada sistem pemerintahan yang
wajib untuk ditaati. Menurut Jafar (2017:60), mendirikan agama dan menaati
suatu pemerintahan tidaklah lain hanya untuk menegakkan hukum Allah dan
kemaslahatan.
3
4
“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al- qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
tujuan utama masyarakat Islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Oleh
tentunya akan merujuk pada ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Akan tetapi setelah wafatnya Rasulullah SAW mulai terlihat perbedaan umat
islam Ansar dan Muhajirin dalam menentukan pilihanan terkait siapa yang pantas
otoritas semesta dalam seluruh urusan agama dan dunia, yang menggantikan peran
(suni) dan kalangan Syiah. Kalangan Suni berpendapat bahwa imamah bukan
5
menurut kaum Syiah Imamah merupakan bagian prinsip dari ajaran Agama yang
Menurut Rasuki (2019:87), Istilah Imamah akar katanya berasal dari bahasa
arab amamyang artinya didepan, juga memilki arti yang diikuti, dari asal kata
imamseperti imam dalam shalat lima waktu. Kata imamah merupakan bentuk
masdardari kosakata imam tadi. Dalam al-Qur‟an, istilah imam disebutkan dalam
bentuk beberapa kali, baik terkaitdengan imam dalam shalat maupun di luar
shalat. Dalam shalat, istilah imam adalah mereka yang posisinya di depan
baik pemimpin yang baik maupun tidak, dan mereka tidak pernah
ajaran Islam tentang sistem pemerintahan karena sebagai bagian dari ajaran Islam
maka khilafah boleh didakwahkan. Tujuannya supaya umat tahu tentang sistem
pemerintahan. Khilafah juga bukan hanya bagian dari ajaran agama yang kita
Menurut Arda (2021), khilafah adalah suatu lembaga pemerintahan Islam yang
berdasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam sejarah, Khilafah adalah sebutan
bagi suatu pemerintahan pada masa tertentu, seperti pada masa Khilafah Abu
Bakar, Khilafah Umar bin Khattan dan Khilafah seterusnya untuk melaksanakan
6
sumber yang sama yaitu Al-qur’an tetapi dua hal ini tentu berbeda namun imamah
sendiri secara teknisnya hamper tidak terdapat perbedaan dengan khilafah, yaitu
disandarkan kepada proses suksesi seperti yang ada dalam proses khilafah yang
penggantian atau suksesi. Maksud dari pengganti atau suketi adalah penggantian
demikian, kata khalifah kemudian lebih populer diartikan sebagai kepala negara
وإذ قد بيَّنَّا حقيقة هذا المنصف وأنه نيابة عن صاحب الشريعة في حفظ الدين وسياسة الدنيا
به تسمى خالفة
وإمامة والقائم به خليفة وإمام
“Telah kami jelaskan hakikat kedudukan ini Khalifah dan bahwa ia adalah
pengganti dari Pemilik Syariat (Rasulullah SAW) dalam menjaga agama dan
juga istilah imam dan Khalifah. Keduanya sama-sama berarti pemimpin tertinggi
batas teritorial, daerah, negara, dan lainnya tetapi mengikat secara spiritual dan
agama dan mengatur dunia dengan agama. Sehingga dapat artikan bahwa imamah
dan khilafah memiliki arti sistem pemerintahan yang menjaga agama dan
mengatur dunia.
pedoman bagi umat. Dalam Saif (2022), para ulama Sunni klasikberpendapat
kemaslahatan ummat di dunia yang berlandaskan pada aqidah dan syari’at Islam
dengan cara menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera baik lahir
maupun batin.
Abu A'la al-Maududi dalam Saif (2022), menyebutkan ada tiga tujuan utama
2. Menegakkan sistem yang islami melalui daya dan cara yang dimiliki oleh
mayarakat.
9
5. Khilafah sebagai sarana atau alat dalam berdakwah atau menyebar luaskan
agama.
yang posisitf untuk memimpin berjalannya keamanan dan keamanan bagi umat
10 diantaranya:
diemban oleh kepala negara sebagai kepala pemerintahan ada sepuluh hal sebagai
berikut:
menuntutnya sesuai dengan hak-hak dan aturan hukum yang ada, sehingga
oleh semua orang. Tidak ada orang zalim yang berani berbuat aniaya dan
tidak ada orang yang dizalimi yang tidak mampu membela dirinya.
10
bepergian dengan aman tanpa takut mengalami penipuan dan ancaman atas
ketentuan yang telah ditetapkan oleh syari‟at Islam secara jelas dalam nash
dan ijtihad.
dari waktunya dan tidak pula menundanya hingga lewat dari waktunya.
10. Agar ia melakukan sendiri inspeksi atas pekerjaan para pembantunya dan
umat Islam dengan baik dan menjaga negara. la tidak boleh menyerahkan
Bukan hanya sebagai pemimin pada suatu jamaah atau kelompok saja akan
tetapi khalifah merupakan pemimin tertinggi untuk umat islam di dunia. Tegaknya
ajaran Islam dan urusan duniawi umat Islam sangat dipengaruhi oleh khalifah.
Sehingga kaum generasi awal Islam (Salaf) dan generasi setelahnya (Khalaf)
sepakat bahwa seorang khalifah harus memiliki syarat dan ketentuan yang
ketat.Syarat atau kriteria yang harus terpenuhi oleh seorang Khalifah menurut
kafir maka tidak sah untuk menjadi khalifah, selain itu bagi golongan yang
menjadi khalifah.
Rasul Saw bersabda bahwa: Tidak akan sukses suatu kaum jika mereka
3. Merdeka. Khalifah harus dari golongan yang berdeka dalam arti tidak
memimpin dirinya dan orang lain. Sedangkan seorang budak tidak bebas
4. Dewasa. Khalifah harus dari orang dewasa, artinya jika seseorang masih
yang terjadi.
dijelaskan Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Abdul Bar bahwa telah ada
6. Adil. Seseorang tidak sah untuk menjadi khalifah jika ia zalim dan fasik,
kepemimpinan umat itu tidak sah bagi orang-orang yang zalim. Khalifah
bersama.
memiliki sifat yang amanah dan kuat. Khilafah itu bukan tujuan, akan
berbagai tugas besar lainnya. Orang yang tidak mampu dan tidak kuat
Orang yang cacat fisik atau lemah fisik tidak sah kepemimpinannya,
agama Allah dan urusan Islam dan umat Islam? Ini yang dijelaskan Umar
Ibnul Khattab saat beliau berhaji : Dulu aku adalah pengembala onta bagi
aku dan berkata : Anda tidak menjaganya dengan baik. Sekarang aku telah
bebas merdeka di pagi dan di sore hari. Tidak ada lagi seorangpun yang
antara lain:
saat jatuhnya Khilafah Utsmaniyah saat kepemimpinan Khalifah Abdul Hamid II.
Tiga sistem tersebut merupakan sistem Wilayatul’ Ahd, Sistem syura dan sistem
kudeta.
pelaksana. seperti yang terjadi pada Umar Ibnul Khattab yang ditunjuk
2. Sistem syura, sistem ini khalifah dipilih dan diangkat oleh Majlis Syura
sebagaimana yang terjadi pada Khalifah Utsman dan Ali. Para anggota
Majlis Syura itu sendiri harus berasal dari orang-orang yang shaleh, faqih,
wara’ (menjaga diri dari syubhat) dan berbagai sifat mulia lainnya.
15
secara bebas yang memberikan hak suara yang sama pada semua umat,
dalam hal ini antara seorang ulama dan orang jahil, yang shaleh dengan
3. Sistem kudeta (kekuatan) atau warisan, seperti yang terjadi pada sebagian
Khalifah di zaman Umawiyah dan Abbasiyah. Sistem ini jelas tidak sah
Khulafaurrasyidin.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
konsep Khilafah dan Imamah memiliki arti yang sama yakni kepemimpin
setelah Nabi yang menjaga agama dan mengatur dunia dengan agama. Tujuan
dari adanya imamah dan khilafah yaitu untuk menegakkan keadilan kehidupan
yang besar, memiliki tanggapan yang baik, memiliki ingatan yang sempurna,
cakap dan bijak dalam berbicara, mencintai ilmu dan pengetahuan, tidak hidup
mewah dan berfoya-foya, tTidak serakah dan menuruti hawa nafsu, mencintai
16
17
B. Saran
dipimpin oleh khalifah sesuai dengan persyaratannya. Karena itu kita perlu untuk
https://retizen.republika.co.id/posts/15503/immamah-dan-khilafah (11
Oktober 2022)
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/idajhs/article/view/396/404 (11
Oktober 2022)
Jafar, Wahyu Abdul. 2017. “Imamah Dalam Perspektif Kemaslatan Rakyat dari
2022)
Rizvi, Sayyid Saeed Akhtar. 2020. Imamah Khalifah Rassulullah SAW. Toronto:
Al-Ma’arif Publication.
(https://www.google.co.id/books/edition/Imamah_Khalifah_Rasulullah_Sa
w/nuAIEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=imamah+dan+khilafah&pg=PA2&printsec=frontcove
r)
https://www.qoroa.id/2022/07/pengertian-khilafah-tujuan-dan-dasar-
Oktober 2022
18
19