Anda di halaman 1dari 12

Karakteristik Cebakan Endapan

Timah Placer di Bangka Belitung-


Kalimantan Barat, Indonesia
- Kelompok (6) -
Anggota Kelompok
Elfan Muzaki
Danish Sarah
Addin Firiyal Hyde
Naufal Zhafif Narendra
Latar Belakang
Endapan timah di daerah penelitian merupakan hasil lapukan
batuan granit yang terlapukkan kemudian terakumulasi dengan
karakteristik berwarna abu-abu kehitaman hingga coklat
kemerahan dalam bentuk sampel konsentrat, berbentuk butiran
dengan ukuran pasir halus hingga kasar, terendapkan pada bagian
bawah dekat dengan kong di daerah penelitian pada arah selatan
dan di bagian atas endapan pada arah utara.
Proses Pembentukan Endapan Timah
Endapan timah di daerah penelitian berasal dari
pembentukan magma asam akibat proses peleburan
kerak benua pada proses kolisi. Persebaran timah di
Pulau Bangka merupakan kelanjutan dari Tin Mayor
South East Asian Tin Belt yang membentang dari
Birma, Thailand, Malaysia, dan berakhir di Indonesia.
Proses pembentukan endapan timah primer
disebabkan oleh keberadaan Indonesia yang terletak
di antara dua blok, yaitu blok Sibumasu dan blok East
Malaya serta blok Borneo SW. Letak Indonesia yang
dilewati oleh jalur khatulistiwa membuat Indonesia
memiliki iklim tropis dengan curah hujan dan paparan
sinar matahari yang tinggi, menjadikan proses
pelapukan terjadi sangat intensif dan lama-kelamaan
batuan yang kompak menjadi mudah tererosi,
sehingga dapat menghasilkan endapan timah
sekunder.
Tatanan Tektonik
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung termasuk dalam Sabuk Timah
Asia Tenggara yang melampar sepanjang zona amalgamasi lempeng
Sibumasu dan Malaya Timur. Tatanan tektonik daerah penelitian
dipengaruhi oleh fenomena kolisi yang terjadi pada akhir Trias, yang
membentuk granitoid seri ilmenit. Fenomena tektonik tersebut
kemudian berkembang menjadi sumber pembawa bijih timah pada
daerah penelitian.
Geologi Regional
Daerah penelitian termasuk dalam gugusan
pulau yang berada di Paparan Sunda, yang
dahulunya merupakan bagian dari Daratan
Sunda. Pulau Bangka dicirikan sebagai Sunda
Peneplain dan merupakan daerah berbukit
dengan ketinggian batuan dasarnya membatasi
Cekungan Sumatera Selatan di bagian timur dan
Cekungan Sunda di bagian utara. Stratigrafi
daerah penelitian terdiri dari Formasi
Tanjunggenting dan Granit Klabat.
Geomorfologi
Morfologi permukaan daerah penelitian didominasi
oleh dataran rendah, area pertambangan, dan lereng-
lereng tanah bekas pertambangan. Pola pengaliran
sungai yang terbentuk adalah dendritik. Cekungan di
daerah penelitian terdiri atas dua lembah purba
dengan arah barat-timur sebagai yang paling dalam
dan selatan-utara. Bukit tertinggi adalah Bukit
Menumbing (455 m) yang terletak di selatan daerah
penelitian.
Stratigrafi Regional
Urutan stratigrafi batuan dari tua ke muda
di Pulau Bangka mencakup Kompleks
Pemali, Diabas, Formasi Tanjung Genting,
Granit Klabat, Formasi Ranggam, dan
Aluvial. Formasi Tanjunggenting merupakan
formasi tertua, sementara Granit Klabat
merupakan batuan termuda dengan umur
217 juta tahun (Trias Akhir).
PROSES PENGOLAHAN TIMAH
1. Pencucian (Washing)
2. Pemisahan Berdasarkan Ukuran (Screening) dan Uji
Kadar
3. Pemisahan Berdasarkan Berat Jenis
4. Pengolahan Tailing
5. Proses Pengeringan
6. Klasifikasi
7. Pemisahan Mineral Ikutan
8. Proses Pre-smelting:
9. Proses Peleburan (Smelting)
10. Proses Pemurnian (Refining)
11. Pencetakan Ingot:
Karakteristik Endapan Timah
berwarna abu-abu kehitaman hingga coklat kemerahan
Endapan terakumulasi pada material yang didominasi oleh pasir
Mineral utama pembawa timah adalah kasiterit (karakteristik
berwarna coklat kemerahan, bentuk prismatik, memiliki kilap intan
hingga sublogam, dan memiliki berat jenis 6.8-7 serta kekerasan 6-7. )
Kadar material timah cenderung berkurang ke arah utara.
Kesimpulan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Praesent rutrum maximus mauris
sed sodales. Ut rhoncus lacinia nisi eu tempus.
Proin justo eros, mollis laoreet massa non,
tincidunt pharetra leo. Cras facilisis leo non nibh
congue volutpat.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai