Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE (TOR)

PELATIHAN PEMBUATAN PEWARNA ALAM BATIK DARI DAUN


TANAMAN INDIGOFERA

Pendahuluan
Researchand maret (2019) melaporkan pasar pewarna alami global diperkiraan
akan menghasilkan pendapatan sekitar US$ 5 milyar pada tahun 2024, tumbuh
rata-rata per tahun sekitar 11% selama 2018-2024. Gelombang peningaktan
jumlah konsumen yang sadar lingkungan telah mengarah pada penerapan
pewarna alami dalam pakaian, makanan, minuman, produk, kecantikan,
kesehatan dan kebugaran serta produk obat-obatan di pasar Amerika Utara.
Meningkatnya perhatian publik terhadap pewarna alami dan adanya peraturan
pemerintah yang ketat tentang lingkungan dan polusi mendorong penggunaan
pewarna alami di pasar global.

Indonesia memiliki budaya warisan adiluhung penggunaan pewarna


alami yang aman dan senyawa yang terkandung bermanfaat bagi tubuh.
Indonesia juga memiliki kekayaan alam dan biodiversitas yang merupakan
bahan baku pembuat zat alami. BPS menyebutkan pada tahun 2021, rata-rata
impor zat warna sintetis 5 tahun terakhir mencapai lebih dari 42.000 ton per
tahun. Indonesia pernah menjadi penghasil pewarna alami blue indigo terbesar
di pasar dunia saat penjajahan Belada dari tahun 1602 sampai dengan 1942.
Indonesia memiliki kurang lebih ada 150 jenis pewarna alami. Penggunaan zat
pewarna alami dalam proses pewarnaan batik didorong dan sosialisasikan
kepada perajin agar mereka berkesempatan berkompetisi memasarkan
produknya secara global untuk menjaga kelestarian alam.

Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor


961/KEP/M/XI/1995 adalah semangat sikap perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Keragaman tekstil
tradisional Indonesia serta keragaman budaya khas daerah merupakan potensi
untuk terjadinya akulturasi (percampuran) budaya yang dapat menjadi dasar
penciptaan karya-karya tekstil baru yang akan menambah kekayaan tekstil
nusantara. Nilai estetika kain tekstil Indonesia sangat unik dan khas diminati
tidak hanya oleh kalangan pecinta kerajinan tekstil di Indonesia namun juga di
mancanegara. Peluang wirausaha di bidang tekstil dan produk dari tekstil
sepertinya busana dan perlengkapan interior. Kebutuhan masyarakat Indonesia
terhadap kebutuhan sandang dan produk kerajinan pelengkap kebutuhan
sandang merupakan peluang yang dapat digarap dan mendorong muncul bisnis
kreatif industri rumahan.

Produk kerajinan yang tersebar di seluruh pelosok wilayah nusantara


memiliki potensi untuk dijadikan peluang berwirausaha. Ketersediaan bahan

Pelatihan Pembuatan Pewarna alami Matching Fund UNITRI 27 Agustus 2022


baku produk dan kemampuan sumber daya manusia yang ada di wilayah
tersebut, kerajinan tekstil akan dapat membantu kesejahteraan rumah tangga
dan perekonomian daerah. Kekuatan produk kerajinan tekstil adalah pada
keunikan ragam hias, corak dan warna berbeda dihasilkan dari tiap wilayah
yang berbeda. Kearifan lokal dan nilai budaya yang kental pada suatu produk
kerajinan membuatnya unik dan mudah digemari oleh masyarakat umum.

Tujuan dan Output Pelatihan


1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang
pembuatan pasta pewarna dari daun tanaman indigofera
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang teknik
pemanfaatan pewarana alam indigofera
3. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang
pemanfaatan tanaman sumber pewarna alami menjadi pasta pewarna
alami.
4. Terbentuknya rintisan usaha pengolahan indigofera tinctoria menjadi pasta
pewarna alam

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 27-28 September 2022
waktu : 08.00 – 13.00 WIB
tempat : Hutan Bongok, Desa Jetak Kecamatan Montong Kabupaten Tuban.

Kepanitiaan, Peserta dan Narasumber


Kepanitiaan Pelatihan pembuatan pasta pewarna alam dari daun tanamanan
indigofera adalah tim program MF UNITRI di bawah koordinasi Kepala Program (Prof.
Ir. Widowati, MP.). Peserta pelatihan ini merupakan anggota pokja yang berusaha di
unit pembuatan batik Singonegoro (20 orang)

Substansi dan Pendekatan


Substansi yang ditekankan dalam pelatihan ini adalah manfaat penggunaan bahan
pewarna alam, terutama manfaatnya terhap kesehatan manusia dan lingkungannya.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pelatihan colaboratif interactive.

Agenda dan Jadwal Acara Workshop


Agenda pelatihan meliputi pembukaan oleh kepala desa dengan diikuti perkenalan
pemateri. Agenda utama meliputi paparan cara pembuatan pasta pewarna alam dari
daun tanaman indigofera oleh pemateri (Ridlo Alfan Afwan: Owner Batik Cungkup
Malang). Kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatannya.

Pembiayaan
Perkiraan total pembiayaan pelatihan adalah Rp 8.320.000,. (Delapan Juta Tiga Ratus
Dua Puluh Ribu Ribu Rupiah) dengan rencana anggaran biaya terlampir. Sumber
pembiayaan berasal dari Kemendikbudristek (Kedaireka_Matching Fund).

Penutup

Pelatihan Pembuatan Pewarna alami Matching Fund UNITRI 27 Agustus 2022


Demikian kerangka acuan Pelatihan pembuatan pasta pewarna alami dari daujn
tanaman indigofera sebagai Upaya menjamin terlaksananya program Matching Fund
2022. Terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga rencana pelatihan dapat
direalisasikan dan hasil pelatihan dapat dijadikan acuan dan penyelenggaran program.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung rencana dan terselenggaranya
kegiatan ini, semoga Allah SWT berkenan melipahkan rahmat dan karunia-Nya pada
kita semua.

Pelatihan Pembuatan Pewarna alami Matching Fund UNITRI 27 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai