C. Prinsip-prinsip
Di dalam materi ini juga terdapat beberapa prinsip yang perlu dimiliki oleh para anggota
pramuka, diantaranya:
1. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain dari bahaya
2. Memindahkan korban kecelakaan atau penyakit dari tempat yang berbahaya atau tidak
nyaman ke tempat yang aman dan nyaman.
3. Menenangkan korban kecelakaan atau penyakit dengan cara berbicara dengan lembut,
menanyakan nama dan kondisinya.
4. Memeriksa kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara sistematis dari kepala
hingga kaki
5. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi korban kecelakaan atau
penyakit dengan mengikuti aturan 3T (Tiru, Tahan, Tindak).
6. Mengawasi kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara terus-menerus hingga
mendapatkan bantuan lebih lanjut.
7. Melaporkan kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara jelas dan lengkap kepada
pihak-pihak berkompeten.
D. Jenis-jenis kecelakaan
Terdapat beberapa jenis kecelakaan dan pertolongannya, diantaranya sebagai berikut:
1. Luka
Luka merupakan kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya
kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya
seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: tekanan,
sayatan dan luka karena operasi (Ryan, 2014). Luka dapat dibedaan menjadi 3, yaitu
luka ringan, sedang, dan berat. Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada
korban luka adalah sebagai berikut:
2. Patah Tulang
Patah tulang adalah kondisi ketika tulang patah sehingga bentuk atau bahkan
posisinya berubah. Patah tulang dapat terjadi jika tulang menerima tekanan atau
benturan yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang. Patah tulang bisa
terjadi di bagian tubuh mana pun. Patah tulang dapat dibedakan menjadi patah tulang
tertutup (tanpa adanya robekan kulit) dan patah tulang terbuka (dengan adanya
robekan kulit). Patah tulang juga dapat dibedakan menjadi patah tulang tunggal,
ganda, atau komplit berdasarkan jumlah fragmen tulang yang terpisah.
Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada korban patah tulang adalah sebagai
berikut:
3. Pingsan
Pingsan adalah hilang kesadaran sementara yang terjadi secara tiba-tiba selama beberapa
detik atau menit. Kondisi ini dapat diawali dengan pusing, mual, penglihatan kabur, atau
pendengaran terganggu, kemudian berlanjut menjadi hilang kesadaran hingga terjatuh.
Untuk pertolongannya sebagai berikut:
- Bawa korban ke tempat aman dengan posisi tetap berbaring dan pastikan
posisinya nyaman. Atau bisa juga bawa penderita ke ruangan yang sejuk atau
memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Bangunkan korban dengan menggoyang tubuhnya, memanggilnya dengan suara
yang cukup keras, atau memberikan rangsang nyeri, misalnya dengan mencubit
atau meletakkan handuk dingin di wajah atau lehernya. Lalu periksa apakah
penderita bernapas dan apakah ada sumbatan di saluran pernapasannya.
- Jika penderita tidak menunjukkan kemampuan bernapas atau mengalami henti
jantung, segera lakukan resusitasi jantung paru atau CPR
- Longgarkan pakaian atau aksesori penderita yang terlalu ketat, seperti kerah baju
dan ikat pinggang.
- Hindari memberikan makanan atau minuman apa pun ketika pasien tidak sadar
penuh, karena berisiko menyebabkan tersedak.
- Bungkus penderita dengan selimut bila kulitnya terasa dingin saat disentuh.