Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

KELAS 6
TEMA 8
SUBTEMA 2
PEMBELAJARAN 2

HARY AYU INDAH SURYANI, S.Pd


19960609 202012 2 012

SDN 2 GUNTUNG PAYUNG


KELURAHAN GUNTUNG PAYUNG, KECAMATAN LANDASAN
ULIN
KOTA BANJARBARU
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 2 Guntung Payung


Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Tema 8 : Bumiku
Sub Tema 2 : Bumiku dan Musimnya
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 Hari
Hari / Tgl Pelaksanaan: ..................... / ........................

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menggali informasi yang terdapat 3.8.1 Mencari informasi penting dari
pada teks nonfiksi. bacaan.
2 4.8 Menyampaikan hasil 4.8.1 Menyajikannya kembali dalam
membandingkan informasi yang bentuk ringkasan bacaan.
diharapkan dengan informasi
yang diperoleh setelah membaca
teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual.

IPA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan 3.8.1 Menjelaskan peristiwa rotasi


revolusi bumi serta terjadinya bulan.
gerhana bulan dan gerhana
matahari.
2 4.8 Membuat model gerhana bulan 4.8.1 Melakukan percobaan tentang
dan gerhana matahari. kenampakan bulan purnama

SBdP
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.3 Memahami penampilan tari 3.3.1 Mengenal dan memahami


kreasi daerah. jenis-jenis tari kreasi daerah.
2 4.2 Menampilkan tari kreasi daerah. 4.2.1 Memperagakan tari kreasi
daerah secara berkelompok.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca memindai, siswa mampu mencari informasi penting
dari bacaan.
2. Dengan mencari informasi penting dari bacaan, siswa mampu
menyajikannya kembali dalam bentuk ringkasan bacaan.
3. Dengan melakukan pengamatan tentang gerak bulan, siswa mampu
menjelaskan peristiwa rotasi bulan.
4. Dengan melakukan percobaan tentang kenampakan bulan purnama,
siswa mampu memahami pengaruh gerak bulan pada bumi.
5. Dengan mencari informasi tentang tarian daerah, siswa menjadi lebih
mengenal dan memahami jenis-jenis tari kreasi daerah.
6. Dengan berlatih menari, siswa mampu memperagakan tari kreasi daerah
secara berkelompok.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua  Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit
n siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Indonesia
Tumpah Darahku”. Nasionalis
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.

 Menginformasikan tema yang akan


dibelajarkan yaitu tentang ”Bumiku”.
Integritas

Inti  Guru meminta siswa untuk mengamati satu 150


benda langit, bulan. Hal-hal yang perlu siswa menit
amati adalah seperti yang terdapat di Buku
Siswa. Communication
 Guru meminta siswa mengamati gambar yang
disajikan di Buku Siswa.
 Guru menayangkan video yang menceritakan
tentang bulan dan pergerakannya.
 Guru dan siswa mendiskusikan tentang bulan
dan pergerakannya. Integritas
 Siswa diminta untuk membuat kesimpulan
tentang gerak bulan.
 Guru bertanya, apakah bentuk bulan selalu
sama setiap harinya?
 Siswa secara bergantian menyampaikan
pendapat mereka.
 Guru mengajak siswa untuk melakukan
percobaan “Menguji Ketampakan Bulan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Purnama”. Collaboration
 Kemudian, Guru membagi siswa dalam
kelompok, dimana satu kelompok
beranggotakan 5 orang.
 Guru meminta siswa menyiapkan alat dan
bahannya.
 Guru membagikan lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
 Guru meminta siswa untuk mengikuti langkah
percobaan yang disampaikan oleh guru, dan
mencermati informasi tentang tata tertib
melakukan percobaan.
 Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang
hal yang terjadi selama percobaan. Gotong
Royong
 Guru meminta siswa menjawab beberapa
pertanyaan pada lembar kerja kelompok yang
telah dibagikan.
 Siswa akan menuliskan hasil diskusinya dan
mempresentasikannya di depan kelas.
Collaboration
 Guru mengrapresiasi dan mengonfirmasi
jawaban siswa
 Siswa kembali ke dalam kelompoknya masing-
masing.
 Kemudian guru meminta siswa untuk
membaca bacaan yang berjudul “Ayo,
Mengenal Bulan” dengan teknik membaca
memindai.
 Guru menjelaskan kepada siswa tentang
teknik menemukan makna dan informasi
secara tepat melalui membaca memindai.
Communication
 Guru dan siswa mendiskusikan isi bacaan
tersebut.
 Guru meminta setiap kelompok untuk mencari
informasi penting dan gagasan utama dari teks
bacaan yang berjudul “Ayo, Mengenal Bulan”.
 Guru membagikan lembar kerja kelompok.
 Siswa menuliskan gagasan utama di atas
gambar meja (berbentuk lingkaran) dan
menuliskan 4 informasi penting yang ia
temukan pada gambar kaki meja.
 Siswa melipat dan menggunting gambar meja
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan kaki meja, kemudian menempelkan
menjadi sebuah bentuk meja gagasan utama.
Creativity and Innovation
 Guru meminta siswa kembali ke tempat
duduknya masing-masing
 Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
tentang tari kelompok yang tersebar di
Indonesia.
 Tari kelompok yang dimaksud adalah Tari
Bedhaya Ketawang, Tari Serimpi, Tari Gantar,
dan Tari Pakarena.
 Informasi yang didapatkan akan diolah dan
dibentuk menjadi kartu informasi.
Communication
 Siswa akan menuliskannya di buku masing-
masing. Mandiri
 Siswa boleh menggunakan informasi tentang
tari-tarian yang disajikan di Buku Siswa.
 Siswa menggunakan keterampilannya dalam
menemukan informasi penting dari bacaan
yang disediakan. Critical Thinking and
Problem Solving
 Siswa menggunakan informasi-informasi yang
ia dapatkan sebagai materi yang akan ia
sajikan dalam bentuk kartu informasi.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari
Integritas
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Menyanyikan lagu daerah “Jali-Jali”
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Pedoman Guru Tema : Bumiku Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Bumiku Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 LCD
 Video
pembelajaran tentang kenampakan Bulan, alat dan bahan percobaan
menguji kenampakan Bulan Purnama, video tari tradisional berkelompok.

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
 Model : Explicit Instruction

Mengetahui, Banjarbaru, 2 Maret 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas 6,

Hj. Musfirah, S.Pd Hary Ayu Indah Suryani, S.Pd


NIP. 19641118 198503 2 006 NIP. 19960609 202012 2 012
LAMPIRAN 1
MATERI
Bahasa Indonesia
Membaca memindai adalah teknik membaca untuk memperoleh informasi
tanpa membaca hal-hal lain dengan cepat dan tepat. Cara membaca
memindai ini juga dikenal dengan istilah scanning.

Membaca memindai juga merupakan cara membaca informasi secara


sekilas dan cepat, tetapi tetap teliti untuk menemukan dan mendapatkan
informasi tertentu atau fakta dari suatu bacaan.

Teknik membaca memindai salah satu jenis membaca ekstensif atau


membaca bacaan dengan cepat dan dibaca menyeluruh untuk
mendapatkan isi, arti atau makna dari sebuah bacaan.

Teknik membaca memindai diterapkan ketika membaca buku yang


memiliki indeks. Misalnya, kamus, ensiklopedia atau buku telepon. Semua
buku itu tersusun secara alfabetis atau berdasarkan urutan abjad sehingga
seseorang lebih mudah memperoleh informasinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Cara membaca memindai atau scanning ini


bertujuan untuk menemukan atau memperoleh topik tertentu, memilih
acara tertentu, mendapatkan kata di dalam kamus, mencari nomor telepon
di dalam buku petunjuk telepon, mencari entri pada indeks dan lainnya.

Selain itu, membaca memindai juga bertujuan mencari fakta atau informasi
tertentu dalam kehidupan sehari-hari, seperti kata dalam kamus, informasi
di ensiklopedia, informasi dalam indeks, nomor rekening bank, nomor
peserta ujian, angka-angka statistik dan lainnya.

Adapun cara kerja membaca memindai yaitu:

 Kalian harus tahu apa yang kalian cari. Putuskan terlebih dahulu satu kata
atau penggalan kata yang akan menjadi kata kunci.
 Setelah itu, cari pada halaman mana kalian bisa menemukan kata kunci
yang kalian cari tersebut, gunakan indeks yang ada pada halaman
lampiran belakang buku.
 Jika tidak ada indeks ataupun ada indeks pada buku, persempit wilayah
pencarian dengan cara membaca pada daftar isi. Apabila kalian
menemukan nomor halaman pada daftar indeks, periksa ulang nomor
halaman tersebut pada halaman daftar isi, ketahui pada Judul Bab dan
Sub Judul berapa nomor halaman itu berada.
 Perkirakan apakah sesuai kata kunci dan pemikiran yang kalian cari
dibawah Judul atau Sub Judul tersebut?
 Selanjutnya, lakukan baca pindai halaman yang di temukan dan jika
ditemukan kata kunci yang dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci
tersebut berada.
IPA
Bulan adalah satelit alami dari bumi dan satelit terbesar kelima dalam tata surya
kita. Bulan adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri, dan
selama ini Bulan terlihat terang karena pantulan dari cahaya Matahari. Walaupun Bulan
terlihat sangat putih dan terang, namun permukaan Bulan sangatlah gelap. Jarak orbit
Bulan dari Bumi saat ini adalah sekitar 384.000 km.
Sejak zaman dahulu, posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur
telah memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi.
Para ilmuwan banyak yang berpendapat bahwa bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun
yang lalu, tak lama setelah pembentukan Bumi. ada banyak hipotesis mengenai asal
usul dari Bulan, hipotesis yang paling banyak diterima saat ini adalah dimana Bulan
terbentuk dari serpihan-serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit yang
seukuran dengan Mars bertabrakan dengan Bumi.

Bentuk Bulan dan Fasenya


Sebenarnya, bentuk bulan akan dipengaruhi oleh fase dari bulan itu sendiri. Bulan
akan selalu berputar mengelilingi bumi atau biasa disebut dengan revolusi bulan. Untuk
sekali berevolusi terhadap bumi, Bulan akan membutuhkan waktu 29,5 hari. Pada
aslinya, bentuk bulan adalah bulat seperti bola. Namun seperti yang kita ketahui, bulan
tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari
matahari. Bagian bulan yang terkena oleh sinar matahari juga akan berbeda-beda
karena revolusi bulan tersebut.
Umumnya ada 8 fase bulan, seperti:
Fase New Moon (Bulan Baru)
Fase new moon adalah fase di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan
bumi. Fase ini memungkinkan terjadinya gerhana matahari. Pada fase ini, cahaya
matahari yang seharusnya menyinari bumi akan dihalangi oleh bulan. Akibatnya, bagian
bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari, sehingga bulan tidak akan
terlihat dari bumi.
Fase Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)
Melewati fase new moon, bulan akan bergerak meninggalkan konjungsi (titik tengah
antara matahari dan bumi). Pada fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari
tidak sampai setengahnya. Bulan terlihat dari bumi berbentuk sabit karena cahaya
terpantul hanya bagian sabit yang mencapai bumi. Bulan sabit semakin hari semakin
besar hingga hari ke 15 dari bulan baru, permukaan bulan akan utuh terlihat dan
disebut dengan bulan purnama.

Fase First Quarter (Paruh Awal)


Fase kuartal pertama ini sering disebut juga dengan fase setengah bulan. Pada fase ini
kita bisa melihat setengah bulan terang dan setengah bulan bayngan. Posisi bulan
pada fase ini berada pada sudut 90º antara bumi dan matahari.

Fase Waxing Gibbous (Cembung Awal)


Fase selanjutnya dinamakan waxing gibbous atau cembung awal. Saat ini, bulan
berada sedikit di belakang Bumi. Bagian yang terkena cahaya matahari adalah 3/4 nya.
Sehingga, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi cembung atau 3/4
bulan.

Full Moon (Bulan Purnama)


Fase Full Moon terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan, ada pada satu garis lurus
sama seperti saat fase new moon. Namun, posisi bulan yang diterangi matahari
menghadap bumi. Cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan, tertutup oleh
bumi yang ukurannya lebih besar. Sehingga hasilnya adalah bulan terlihat bulat
sempurna.

Waning Gibbous (Cembung akhir)


Setelah melewati setengah perjalanan, fase bulan akan kembali ke awal. Pergerakan
bulan terus ke barat sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Hasilnya,
bulan terlihat cembung (3/4 bagian bulan) dari bumi.

Third Quarter (Paruh Akhir)


Di saat posisi bulan sudah mencapai 1/2 putaran, cahaya matahari menyinari setengah
bagian bulan. Sehingga dari bumi, bulan terlihat setengah lingkaran.

Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir)


Pada fase ini bulan akan kembali berbentuk sabit. Saat ini, bulan sudah hampir
mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh. Mengakhiri fase bulan ini, bulan akhirnya
akan kembali ke posisi awal (new moon), dimana akan berada di depan bumi dan
kembali tidak terlihat.
Pengaruh Dari Bulan
Salah satu hal yang akan dipengaruhi oleh fase bulan adalah pasang surut air
laut. Pada belahan bumi yang sedang mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan
pusat bulan akan lebih dekat dibandingkan jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal
yang sama akan terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut
dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan.

Hal ini akan mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk
menarik air laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah
yang disebut air laut pasang.

Air laut surut akan terjadi saat belahan bumi yang tidak mengalami bulan
purnama maupun bulan baru. Karena adanya peningkatan ketinggian air laut pada
bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan baru, maka belahan bumi
lainnya akan mengalami permukaan laut yang surut.
Ketika bulan separuh, air laut surut lebih banyak, karena bagian bumi tersebut berada
tepat ditengah diantara bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.
SBdP

Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok:

1. Tari Bedhaya Ketawang, dari Surakarta


Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana
Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementasannya dilakukan satu kali
dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan
raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian langit karena Tari
Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berarti
langit.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena
memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan
kepada Sang Pencipta. Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang
penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak
halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan jawa.

2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah


Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik
sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang
tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di
kalangan istana. Tari Serimpi yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak lemah
gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemah lembutan
ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi
suara music gamelan.
Sejak zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di
keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya
yang sakral. Dulu, tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih
keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda
benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu,
meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.
3. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi
oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat
semacam suling (puik-puik). Tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari
pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di Kabupaten Gowa, terdapat jenis tari
pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena
Gantarang.
Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal
dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada
masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang
penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat
Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

4. Tari Gantar, dari Kalimantan Timur


Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu.
Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa tari Gantar merupakan tarian yang
dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti yang digunakan adalah
sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai.
Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi
tanah. Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada
lubangannya. Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada
tanah yang telah ditaburi benih padi. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh tentang
contoh-contoh tarian yang ditarikan secara berkelompok, buatlah kartu informasi yang
berisi tentang informasi dari tari-tarian tersebut.
LAMPIRAN 2
SOAL DISKUSI KELOMPOK
LEMBAR KERJA SISWA (IPA)
KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK:
Setelah melakukan percobaan, diskusikan pertanyaan berikut dengan
kelompokmu!
1. Apa yang kamu lihat ketika mengintip melalui lubang-lubang tersebut!
2. Matikan lampu senter, apa yang terjadi?
3. Melalui lubang mana kamu dapat melihat bentuk yang sama dengan bentuk
bulan baru?
4. Ada berapa banyak fase bulan? Apa saja bentuknya?
Jawab:
LEMBAR KERJA KELOMPOK (Bahasa Indonesia)
Kelompok :
Anggota :
LEMBAR KERJA MANDIRI
SBdP
Perintah : Buatlah kartu informasi yang berisi tentang tarian-tarian tersebut!
LAMPIRAN 3
PENILAIAN SIKAP DAN PROSES
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5

Dst ……………..

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

PENILAIAN PROSES
1. Meringkas Bacaan
KD Bahasa Indonesia 3.8 dan 4.8
Instrumen Penilaian: Rubrik
Penilaian (penskoran) = Total skor x 100
Skor maksimal
Contoh = 4+3+4 × 10 = 92
12
Keterangan :
Sangat Baik : Skor 4
Baik : Skor 3
Cukup Baik : Skor 2
Perlu Bimbingan : Skor 1

2. Presentasi Hasil Pengamatan.


KD IPA 3.8 dan 4.8
Instrumen penilaian: Daftar Periksa
No Kelompok Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
1 2 3 4
Ya Tida Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
k
3. Membuat Kartu Informasi
KD SBdP 3.3 dan 4.3
Instrumen penilaian: Rubrik
.

Penilaian (penskoran) = Total skor x 100


Skor maksimal
Contoh = 4 +4 × 100 = 100
8
Keterangan :
Sangat Baik : Skor 4
Baik : Skor 3
Cukup Baik : Skor 2
Perlu Bimbingan : Skor 1
Kunci Jawaban:
IPA (Alternatif Jawaban Siswa)
1. Bentuk bola yang terlihat ada perbedaan
2. Bola tidak terlihat
3. Bentuk yang sama dengan bentuk bulan baru bisa terlihat dari lubang pada
posisi miring yang lebih rendah daripada lampu senter.
4. 8 Fase
1. Fase Bulan Baru
2. Fase Bulan Sabit Awal
3. Fase Paruh Awal
4. Fase Cembung Awal
5. Fase Bulan Purnama
6. Fase Cembung Akhir
7. Fase Paruh Akhir
8. Fase Sabit Akhir

Bahasa Indonesia (Alternatif Jawaban Siswa)


Gagasan Utama : Bulan adalah satelit alami bumi
Informasi Penting :
1. Bulan adalah satelit terbesar kelima dalam Tata Surya.
2. Permukaan Bulan sebenarnya gelap.
3. Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan.
4. Posisi Bulan yang menutupi Matahari mengakibatkan terjadinya gerhana
Matahari total.

SBdP (Alternatif Jawaban Siswa)


Tari Bedaya Ketawang
- Tari dari Surakarta Jawa Tengah
- Pementasan saat penobatan raja baru
- Tarian yang sacral dan suci
- Tari diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang
Tari Serimpi
- Tari yang berasal dari Jawa Tengah
- Tari klasik
- Mempunyai gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan
kehalusan budi.
- Diiringi music gamelan
- Tari dengan kedudukan istimewa
Tari Pakarena
- Tari yang berasal dari Sulawesi Selatan
- Mempunyai dua jenis tarian, yaitu Pakarena Goa dan Pakarena Gantarang
- Pertama kali ditampilkan pada tahun 1903 saat Pengali Patta dinobatkan
sebagai raja di Gantarang Kalang Bata.
Tari Gantar
- Tari yang berasal dari Jawa Timur
- Dipentaskan pada saat upacara adat tertentu saja
- Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah
yang telah ditaburi benih.

Anda mungkin juga menyukai