NIM : 4401022100
Masalah
yang telah Analisis eksplorasi penyebab
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikas masalah
i
1 Siswa sulit Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab
memahami 1. Faktor Penyebab Kesulitan masalah melalui kajian literatur dan
pelajaran Belajar Menurut Dimyati dan wawancara, kemudian dikonfirmasi
Mujdiono (2006), terdapat melalui observasi, faktor-faktor yang
beberapa faktor yang dianggap menyebabkan siswa sulit memahami
menjadi penyebab siswa pelajaran yaitu:
mengalami kesulitan dalam
belajar, antara lain yaitu sebagai 1. karena kompleksitas materi yang
berikut sulit seperti materi dunia hewan dan
• Faktor internal siswa yaitu; dunia tumbuhan. Disitu terdapat
sikap terhadap belajar, banyak filum misalkan pada
konsentrasi belajar,motivasi kingdom animalia
belajar,mengelola bahan 2. Hal ini disebabkan karena ada
ajar, meyimpan perolehan nama ilmiah dan materi tersebut
hasil belajar,rasa percaya terdapat beberapa istilah asing
diri, dll yang masih awam di telinga siswa.
3. Tidak adanya kesadaran peserta
• Faktor ekternal yaitu ; guru
didik mereview kembali pelajaran
sebagai pembina belajar,
setelah berada di rumah
prasarana dan sarana
4. Faktor dari dalam peserta didik
pembelajaran, kebijakan
tersebut yakni kurang kosentrasi
penilaian, lingkungan sosial
belajar akibat asyik bermain game
siswa di sekolah, dan
dan media sosial hingga larut
kurikulum sekolah.
malam.
2. Menurut Slameto ( 2003 : 54 ),
5. kurangnya literasi membaca siswa
faktor-faktor yang menyebabkan
karena siswa mudah bosan ketika
siswa kesulitan belajar ada faktor
melihat banyak tulisan
internal dan faktor eksternal.
6. proses pembelajaran yang tidak
Faktor internal yaitu; minat,
disertai media interaktif sehingga
bakat, cita –cita,motivasi,
siswa mudah bosen terutama pada
perhatian, dll. Sedangkan faktor
materi yang sulit.
eksternal yaitu: dukungan orang
7. Kurangnya keterlibatan siswa
tua, keadaan lingkungan sekitar,
secara langsung dalam
dll
pembelajaran
3. Setyawan, 2012 Tingkat
8. lingkungan yang kurang kondusif
kompleksitas merupakan
di lingkungan sekolah di karenakan
kesulitan/ kerumitan setiap
faktor alam yaitu pasang surut air
indikator, kompetensi dasar yang
laut
harus dicapai oleh peserta didik.
Dalam hal ini guru harus betul-
betul mencermati tingkat
kerumitan dari suatu materi.
Wawancara:
Ketua MGMP Kab. Demak
(Mustahib, S.Pd.)
1. Tidak adanya kesadaran peserta
didik mereview kembali pelajaran
setelah berada di rumah
2. Adanya pengaruh budaya luar
dan program dimedia elektronik
yang kurang mendidik sehingga
peserta didik tidak fokus
terhadap pelajaran disekolah
Wawancara:
Rekan Sejawat (Endah Kurniasih,
S.Si.)
1. Cita-cita siswa rendah
2. Kondisi lingkungan di sekolah
kurang mendukung Karena faktor
alam
Wawancara:
Waka Kurikulum (Ngatono, S.Pd.)
1. Semangat belajarnya siswa masih
kurang
2. Faktor keluarga yang berasal dari
ekonomi lemah membuat siswa
minder dan tidak percaya diri
3. Kurangnya dukungan dari orang
tua
Wawancara:
Kepala Sekolah (Prayitno, S.Pd.,
M.Pd.)
1. Damapk pandemi yang lama jadi
siswa belom bisa menyesuaikan
diri dengan pembelajaran tatap
muka
2. Terbatasnya sumber bacaan di
sekolah
3. Motivasi yang di berikan guru
kurang di terima siswa
Wawancara:
Rekan Sejawat dan ketua MGMP
KAB. DEMAK (Endah Kurniasih,
S.Si. dan Mustahib, S.Pd)
1. Kurangnya mengembangkan
konsep pembelajaran berbasis
proyek
2. Kurangnya pengetahuan dan
literasi guru mengenai model-
model pembelajaran inovatif
3. kreativitas guru masih kurang
4. model pembelajaran tidak sesuai
dengan materi ajar
Wawancara:
Rekan Sejawat (Endah Kurniasih,
S.Si.)
1. Dalam berkomunikasi siswa tidak
menggunakan bahsa yang baik
dan benar
2. Siswa mudah marah dan kurang
mengontrol emosi
Wawancara:
Waka Kurikulum(Ngatono, S.Pd.)
1. Orang tua siswa sibuk bekerja
2. Orang tua siswa banyak yang
merantau ke luar kota
3. Tidak semua orangtua dan guru
memiliki kemampuan komunikasi
yang baik.
Wawancara:
Kepala Sekolah (Prayitno, S.Pd.,
M.Pd.)
1. Pemerintah belum terlalu
melonggarkan aturan pertemuan
antara pihak sekolah dengan
orang tua siswa
2. Ketika orang tua siswa dipanggil
ke sekolah, tidak semua bisa
memenuhi undangan tersebut
3. Orang tua siswa cenderung
menyerahkan pendidikan pada
guru
4. Pihak sekolah sudah melibatkan
orangtua peserta didik dalam
acara yang dibuat sekolah tapi
karna jarak tempuh orangtua
peserta didik yang berjauhan
sehingga hanya orang tua peserta
didik yang dekat dengan sekolah
yang ikut terlibat Para orangtua
peserta didik lebih mementingkan
pekerjaan daripada harus
mengikuti rapat dengan pihak
sekolah
Daftar Referensi
Silvia Sandi Wisuda Lubis.2016. Membangun Budaya Literasi Membaca Dengan Pemanfaatan Media
Jurnal Baca Harian. Jurnal Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-raniry Banda Aceh hal 128
Megasari, Rika. 2020. Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol 2
No. 1, Juni 2020, Hal. 636-831.
Setyawan, I Ketut Agus. 2012. Analisis Korelasi Kompleksitas Materi, Daya Dukung, dan Intake Siswa
terhadap Prestasi Belajar Biologi pada SMP Negeri di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia, Vol 2 No. 1.
Yusrina, Farida. 2019. Hambatan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif pada Mata
Pelajaran Sejarah di SMP Negeri 3 Magelang. Historia Pedagogia, Vol 8 No. 1, Juni 2019, Hal. 51-57.
Daftar Narasumber