Anda di halaman 1dari 14

METODE MENGAJAR KREATIF

Pada PJJ Guru Madrasah


Tanggal 9 September 2020
Oleh;
Siti Rokhanah
Widyaiswara Utama
Balai Diklat Keagamaan Semarang
BIO DATA
Nama : Siti Rokhanah
TTL : Bantul, 7 Desember 1960
Pendidikan : S-1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
S-2 UM SURAKARTA
S-3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jabatan : Widyaiswara Utama/IVd
Tempat Tugas : Balai Diklat Keagamaan Semarang
CONTOH
METODE PEMBELAJARAN
KREATIF
STORY TELLING

Pengertian:
menegaskan storytelling mempunyai banyak kegunaan didalam pendidikan
utama anak. Diamenyimpulkan bahwa story menyediakan suatukerangka
konseptual untuk berpikir, yang menyebabkan anak dapat membentuk
pengalaman menjadi keseluruhan yang dapat mereka pahami. Story
menyebabkan mereka dapat memetakan secara mental pengalaman dan
melihat gambaran didalam kepala mereka. Collin (Isbelldkk.,2004)
Storytelling adalah kegiatan mendongeng. Storytelling merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan menceritakan sebuah cerita untuk satu atau lebih
pendengar. Geisler(1997)
FUNGSI STORY TELLING.

antaralain:
Sebagai hiburan atau pelipurlara, mendidik, sarana mewariskan nilai-nilai,
protessosial, dan juga proyeksi. Hal terpenting dalam kegiatan storytelling
adalahproses. Dalam proses storytelling inilahterjadi interaksi antara storyteller
dan audiencenya (dalam hal ini anak-anak).
Melalui proses storytelling ini dapat terjalin komunikasi antara story teller
dengan audiencenya. Karena kegiatan storytelling ini penting bagianak, maka
kegiatan tersebut harus dikemas sedemikian rupa supaya menarik,
makadibutuhkan tahapan-tahapan dalamstorytelling. Teknik yang digunakan
dalam storytelling
Sertasiapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan storytelling turut
menentukan lancer atau tidaknya proses storytelling.
JENIS-JENIS STORY TELLING

 Story telling Pendidikan Cerita pendidikan adalahcerita yang diciptakan


dengan suatu misi pendidikan bagi dunia anak-anak. Misalnya,menggugah
sikaphormat kepadaorangtua, mengedukasi anak mengenai bencana alam dan
lain sebagainya.
 FabelFabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang digambarkan dapat
bicara seperti manusia
LANGKAH-LANGKAH STORY TELLING

1. Kegiatan Pembuka: Pada awal kegiatan, story teller kan menarik focus anak
anak dengan sebuah permainan konsentrasi, sehingga tercipta sebuah
kontak dua arah antara story teller dan audience,
2. Kegiatan Inti: Storyteller akan membawakan cerita dengan
memperhatikan kata-kata ,gesture tubuh, dan permainan suara sehingga
menampilkan gambaran visual dalam alam piker anak-anak sebagai
audience.
3. Kegiatan Penutup: memberikan kesempatan kepada audience untuk
mengungkapkan pendapatnya secara lisan mengenai cerita yang sudah
didengarkan, lalu memberikan kesempatan pula untuk menunjukkannya
secara visual dikertas bergambar yang telah dipersiapkan. Kegiatan ini
sebagai operasional dari aspek yang ada didalam teori storytelling dari
Geisler yaitu memberikan pengalaman yang bermakna setelah
mendengarkan storytelling.
FAKTOR PENUNJANG BERLANGSUNGNYA
PROSESS TORYTELLING
antaralain:
1. kontak mata saat story telling berlangsung
2. Gerak tubuh menggambarkan jalan cerita yang lebih menarik.
3. Suar tinggi rendah yang diperdengarkan dapat digunakan storyteller untuk membawa anak merasakan
situasi dari cerita yang didengarkan
4. Storyteller harus mampu mengatur kecepatan atautempo dalam storytelling. Jaga agar kecepatan dalam
berbicara selalu ada dalam tempo yang sama atau ajeg
5. Alat peraga Untuk menarik minat tanak-anak dalam proses storytelling, seperti; bonekakecil yang dipakai
ditangan untuk mewakilitokoh yang sedang menjadimateridongeng.

 .
KELEBIHAN METODE STORY TELLING

1. Cerita dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak. Karena anak


akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi cerita,
sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topik cerita tersebut.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang
terjadi pada akhir cerita.
3. Ceritaselalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya
dan merenungkan maknanya.
4. Dapat mempengaruhi emosi. Sepertitakut, perasaandiawasi, rela, senang,
sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam lipatan story.
5. Dapat menumbuh kembangkan gaya bicara yang baik
KEKURANGAN METODE STORYTELLING

1. Pemahaman anak akan menjadi sulit ketika cerita itu telah terakumulasi
oleh masalah lain.
2. Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik.
3. Sering terjadi ketidak selarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud
sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan.
Langkah-langkah :
1.Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2.Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
3.Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4.Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5.Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang
sudah dipersiapkan
6.Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7.Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai
lembar kerja untuk membahas
8.Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9.Guru memberikan kesimpulan secara umum
10.Evaluasi
11.Penutup
Materi 10 - Model-model Pembelajaran 11
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan
misalnya Gussen)

 Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan TPK
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
3. Siapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan
5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
6. Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan
juga pengalaman siswa didemontrasikan
7. Guru membuat kesimpulan
Materi 10 - Model-model Pembelajaran 12
OLEH SPENCER KAGAN

“Siswa
saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,
dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,
menghadap ke dalam
3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu
yang bersamaan
4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa
yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum
jam.
5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi13informasi.
Materi 10 - Model-model Pembelajaran

Demikian seterusnya
MEDIA :
* Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang
mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
* Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau
ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan ditelinga.

 Langkah-langkah :
1. Jelaskan TPK atau materi ± 45 menit
2. Suruhlah siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan
pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran
5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi
atau diselipkan ditelinga.

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 14

Anda mungkin juga menyukai