Anda di halaman 1dari 29

BEST PRACTISE

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN KEDISPILAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS VII E
PADA SMPN 1 JENAWI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh:

KIBTIYANI ADKHANINGSIHH, S.Pd


NIP. 19840906 201001 2 017

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019

PENGESAHAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN KEDISPILAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS VII E
PADA SMPN 1 JENAWI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Karanganyar, 3 Agustus 2019

Kepala Perpustakaan
SMPN 2 Jenawi Penulis

Iliya Zulaikha00 Kibtiyani Adkhaningsih, S.Pd


NIP. 19 NIP. 19840906 201001 2 017

Mengetahui

Kepala Sekolah SMPN 1 Jenawi

SUHARTO, S.Pd
NIP. 19640130 198403 1 004
Lembar Identitas

IDENTITAS PENULIS

1. Nama Sekolah : SMPN 1 JENAWI


2. Nama Guru : Kibtiyani Adkhaningsih
3. NIP : 19840906 201001 2 017
4. Jabatan/Golongan Guru : Guru Muda / IIIC
5. Alamat Sekolah
a. Jalan : Balong - Jenawi
b. Kabupaten : Karanganyar
c. Provinsi : Jawa Tengah

6. Mengajar Mata Pelajaran : IPS


7. SK Pengangkatan
a. Sebagai CPNS
- Pejabat yang mengangkat : Bupati Karanganyar
- Nomor SK : 813.2.3/017 Tahun 2010
- Tahun SK : 14 April 2010
b. Pangkat Terakhir
- Pejabat yang mengangkat : Bupati Karanganyar
- Nomor SK : 3.23.3/295 Tahun 2014
- Tahun SK : 2014
8. Alamat Rumah
a. Dusun : Kudu Rt 03 Rw 01 Kudu Baki
b. Kabupaten : Sukoharjo
c. Propinsi : Jawa Tengah
d. Telp / Fax : 085747441910
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practise ini. Laporan Best
Practice dengan judul “Pembelajaran IPS Berorientasi HOTS Materi Kelangkaan dan
Kebutuhan melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII C SMPN 2
Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020” ini merupakan salah satu bentuk pengembangan
kompetensi profesionalisme guru.

Penulis menyadari bahwa karya ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bp. Suharto, S.Pd.,selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Jenawi yang telah bimbingan dan
arahan.
2. Seluruh siswa kelas VII E SMPN 1 Jenawi tahub pelajaran 2019/2020 yang telah ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini.
3. Teman sejawat khususnya bapak/ibu guru SMP N 1 Jenawi yang memberikan
dorongan motivasi.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penulisan karya ilmiah ini.
Semoga seluruh kebaikan budi dan amal kebaikan dari semua pihak di atas
mendapat imbalan yang setmpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis menyadari bahwa karya best practise ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan karya ini. Semoga Laporan Best Practice ini memberikan manfaat bagi
ilmu dan pengetahuan, amin.

Kerjo, 3 Agustus 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
BIODATA PENULIS............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................................ 2
C. Manfaat.......................................................................................................... 3
D. Strategi Pemecahan Masalah......................................................................... 3
BAB II IMPLEMENTASI BEST PRACTICE
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Media dan Instrumen
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil
B. Masalah yang Dihadapi
C. Cara Mengatasi Masalah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Gambar................................................................................... 12
Lampiran 2.: RPP Materi Kelangkaan dan Kebutuhan............................................19

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPS sebenarnya sangat menarik, karena mempelajari pola


kehidupan manusia dari tingkat masih sederhana terus berkembang menjadi rumit dan
modern. Kondisi ini menjadi tantangan untuk mempersiapkan dan mendidik peserta
didik untuk hidup dan memahami dunianya, dimana kualitas personal dan kualitas
sosial seseorang akan menjadi hal yang sangat vital. Menurut A.K Ellis (dalam JPE
6 ,1,2017), bahwa alasan dibalik diajarkan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah
karena hal-hal sebagai berikut :

1. IPS memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan


demokrasi.
2. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
3. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental
understanding) tentang sejarah, geografi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
Namun pada kenyataanya pembelajaran IPS tidaklah menarik dan menyenangkan,
misalnya peserta didik SMPN 2 Kerjo kelas VII C. Hasil pengamatan penulis sebagai
berikut : (1) peserta didik lebih suka diam / pasif tidak mau yang bertanya (2) peserta
didik hanya mau mencatat jika diperintah oleh guru dan (3) sebagian besar peserta
didik tidak menyelesaikan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru, mereka lebih
suka ramai sendiri. Berdasar pengamatan dan diskusi dengan guru mapel yang
mengajar di kelas VII C untuk mengetahui penyebab rendahnya respons peserta didik
tersebut. Hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta didik (1)
kurang senang dengan pelajaran IPS karena materi disampaikan lebih teoritis dan
tidak aplikatif, (2) materi Kelangkaan dan Kebutuhan dianggapnya angat sulit
dipahami, padahal sering terjadi disekitar kehidupan sehari-hari. Hal ini juga
didukung oleh kondisi leterasi yang rendah.
Berdasarkan hasil survey Program for Internasional Student Assessnen (PISA) tahun
2018 menunjukkan bahwa pelajar di Indonesia memiliki nilai paling rendah di bidang
Matematika, Sains, dan Membaca jika disandingkan dengan 79 negara(Annisa
Karima dalam Pikiran Rakyat. Com, 11 Desember 2019). Hal ini menjadi tantangan

1
bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam hal ini guru di sekolah. Apakah kondisi
tersebut berkorelasi dengan minat belajar peserta didik terhadap pelajaran IPS ?
Respon peserta didik yang rendah terhadap pelajaran IPS juga disebabkan proses
pembelajaran yang disajikan guru kurang menarik, teoritis, dan tidak aplikatif. Hal ini
karena proses pembelajaran kurang memanfaatkan media/alat peraga, guru hanya
memberikan bahan ajar kepada peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran
di kelas. Peningkatan motivasi belajar pada materi Kelangkaan dan Kebutuhan
diperlukan karena aktivitas pembelajaran yang baik akan mempermudah penguasaan
dan perluasan pengetahuan. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif dan mandiri (UU Nomor 20 Tahun 2003).
Sementara itu proses pembelajaran juga sepenuhnya diarahkan pada
pengembangan ketiga ranah (affektif, kognitif, dan psikomotor) secara utuh/holistik,
yang mengandung arti bahwa pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan
dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan
kualitas pribadi (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016). Guru perlu
menghadirkan pembelajaran yang bermakna di dalam kelas agar memberikan
kemudahan bagi peserta didiknya. Ketika peserta didik dapat menghubungkan
fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka melalui model pembelajaran
serta media maka pembelajaran bermakna dapat terwujud. Dengan menggunakan
model pembelajaran yang menyenangkan dilengkapi dengan media maka dapat
menghadirkan pengalaman nyata ke dalam atau diluar kelas. Pengalaman nyata
ini selain menciptakan kebermaknaan belajar juga akan membentuk ketrampilan
sosial dan memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara mantra (domain)
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rachmawati dan Daryanto, 2015:314-319). Untuk
itu guru harus selalu inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang menarik
disertai dengan pemanfaatan media/alat peraga.
Berdasarkan penemuan di atas dan permasalahan dapat segera dipecahkan maka
penulis berupaya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningdengan
mengembangkan pembelajaran berbasis HOTS (higher Order Thinking Skill) untuk
meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik dalam materi IPS
pada Bab Kelangkaan dan Kebutuhan di Indonesia di kelas VII C di SMP N 2 Kerjo.
Karena menariknya model ini kemudian penulis mengangkatnya menjadi best practice
ini diberi judul “Pembelajaran IPS Berorientasi HOTS Materi Kelangkaan dan
Kebutuhan melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII C
SMPN 2 Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Permasalahan Berdasarkan latar
belakang
2
masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang ditetapkan
adalah “
Bagaimanakah implementasi pembelajaran berbasis HOTS dengan menggunkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)pada Siswa Kelas VII C SMPN 2
Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dalam model PBL permasalahan yang diangkat
dalam pembelajaran adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruksur yang sangat disarankan dengan pola pembelajaran HOTS.

B. Tujuan
Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
best practice yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui implementasi model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir
tingkat tinggi melalui aktivitas belajar IPS pada peserta didik kelas VII C di SMP N 2
Kerjo.

C. Manfaat Manfaat best practice yang ingin dicapai adalah :


1. Mengtahui cara belajar ketrampilan pemecahan masalah
2.Memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga
permasalahanpermasalahan yang dihadapi baik oleh peserta didik, guru, materi
pembelajaran, dan lain sebagainya dapat diminimalkan.

D. Strategi Pemecahan Masalah

Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan


kemampuan belajar dan aktivitas belajar peserta didik adalah
1. Menggunakan model pembelajaran PBL menurut Rusman adalah menentukan
masalah, Analisis Masalah dan isu Belajar, Pertemuan dan laporan, Penyajian solusi
dan refleksi dam Kesimpulan, integrasi dan evaluasi (dalam Model-model
pembelajaran, 2012: 233).
2. Pembelajaran berbasis HOTS menurut Eggen (dalam Jurnal Pendidikan Dasar,
2019,UNJ,), merupakan pembelajaran yang mengembangkan berfikir kritis.
Mengembangkan pemikiran kritis menuntut latihan menemukan pola, menyusun
penjelasan, membuat hipotesi, melakukan generalisasi, dan mendokumentasikan
temuan – temuan dengan bukti.
3. Dibentuk 6 kelompok yang masing-masing dibuatkan pertanyaan HOTS, untuk
didiskusikan bersama.
3 4

BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practise ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan
pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS) dengan metode Problem
Based Learning (PBL).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII c semester 2 di
SMPN 2 Kerjo sebanyak 32 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
VII a untuk materi kelangkaan dan kebutuhan, untuk KD nya berikut ini.

IPS
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
KD 3.1 konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang
untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya

Menjelaskan hasil analisis tentang konsep interaksi antara manusia


dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan
D 4.1 interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budayaIndonesia.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran .
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di
kelas VII, penulis memilih tema KepedulianTerhadap Kelangkaanuntuk
membelajarkan pasangan KD 3.3-4.3 muatan Bahasa Indoesia; KD 3.1 – 4.1
muatan IPA di kelas IV semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK IPS
3.3.1. Menjelaskan hakekat kelangkaan
3.3.2. Menyebutkan terjadinya kelangkaan
3.3.3. Menjelaskan pilihan sebagai konsekwensi dari kelangkaan
3.3.4. Menjelaskan hakekat kebutuhan
3.3.5. Membedakan kebutuhan dan keinginan
3.3.6. Menjelaskan tindakan ekonomi
3.3.7. Menjelaskan motif ekonomi
3.3.8. Menjelaskan prinsip ekonomi

Pemilihan Model Pem-belajaranModel pem-belajaran yang dipilih adalah Problem


Based Learning (PBL).
1. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Pe-
ngembangan desain pem-belajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang di-lakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model PBL.

Sintak Model
Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Masalah 1.Guru mengaitkan
materi yang akan 1) Menyimak penjelasan
dipelajari dengan guru dan menjawab
5
pengalaman peserta pertanyaan guru.
didik dengan materi
sebelumnya 2) Peserta didik mengamati
gambar
2.Guru membuka
kegiatan dengan
memperlihatkan
gambar antrian orang
membeli BBM, Air
Bersih, Tabung Gas
Mengorganisasi 1.Guru membentuk 1) Peseta didik membilang
kelompok dengan 1 sampai 6 secara
membilang 1 sampai berurutan
6
2.Guru memberikan 2) Peserta didik berkumpul
instruksi berkumpul dalam kelompok dan
dengan masing – menyimak instruksi
masing kelompok dengan teliti.

3.Guru menginstruksi- 3) Peserta didik membaca


kan peserta didik senyap teks singkat
membaca teks materi tentang Kelangkaan dan
penyebabnya.
Membimbing 1.Guru menugaskan Peserta didik menuliskannya
penyelidikan siswa mengidenti-- barang-barang yang sering
fikasi barang-barang mengalami kelangkaan
yang sering meng- tersebut beserta sebab-
alami kelangkaan sebabnya di tabel yang
2. Guru tersedia
menginstruksikan
peserta didik
menuliskan bagian-
bagian kelangkaan
dalam tabel yang
tersedia.
3.Guru
mengiformasikan
tentang diskusi yang
akan dilakukan
kemudian membagi
tugas
Mengembangkan 1. Guru memberikan Peserta didik membuat
dan menyajikan pertanyaan-pertanyaan: hipotesa dan
 Apa saja penyebab menuliskannya di LK
laporan hasil karya
kelangkaan suatu
barang ?
 Apa saja akibat
kelangkaan bagi
manusia?
 Bagaimana meng-
atasi kelangkaan
energi pada 10
tahun mendatang ?

Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan


mengevaluasi mengevaluasi hasil guru.
proses pemecahan kerja kelompok. 2) Mengajukan pertanyaan
masalah. 2) Memberi penguatan bila belum paham.
hasil belajar siswa.
3) Membimbing siswa
membuat simpulan
hasil belajar hari itu
mulai dari teks
eksplanasi,
kelangkaan dan
kebutuhan manusia

2. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter
(PPK), dan kecakapan abad 21.
Soal HOTS yang dipakai :
a. Buatlah prediksi terjadinya kelangkaan pada saat musim kemarau dan hari besar
keagamaan ?
b. Bagaimana mengatasi kelangkaan energi pada 10 tahun mendatang ?

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran terbaik yang digunakan ini adalah (a) contoh teks fungsi
kelangkaan, (b) gambar antrian kelangkaan (c) video berita tentang kelangkaan
barang (d) video unjuk rasa /penjarahan akibat kelangkaan e) lembar kerja siswa
(LKS) materi kelangkaan.
Instrumen yang digunakan
dalam pembelajaran ini ada 2
macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar
observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar
siswa dengan menggunakan (a)
tes tulis pilihan ganda dan
Gambar 1 : Supervisi praktek mengajar dengan
uraian singkat. model PBL, kegiatan mengamati menerangkajn
Tentang kelangkaam.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2019 bertempat di
kelas VII C SMP Negeri 1 Jenawi.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
PBL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPS terpaduyang dilakukan melalui model pembelajaran
Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge.
Setelah siswa memperhatikan gambar atau video tantang kelangkaan yang
terjadi, kemudian menganalisis penyebab kelangkaan dan akibat kelngkaan
barang, siswa akan jauh lebih memahami bahwa “kelangkaan barang”
disebabkan oleh beberapa faktor, tidak hanya masalah kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi), tetapi juga karena faktor alam, misalnya
kekeringan, bencana alam, juga perilaku manusia yang menumpuk barang.
Pemahaman tersebut membantu siswa menjawab soal HOTS yang telah
disiapkan guru.
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan
ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang kelangkaan dan kebutuhan benar-benar dibangun oleh siswa
melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan
menyajikan gambar dan video peristiwa kelangkaan berisi permasalahan
kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa,
tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks
tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
dari alam serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan model
PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
BAB IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.


1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran IPS materi kelangkaan dan kebutuhan dengan model
pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
3. Siswa semakin antusias dan senang karena dengan metode PBL dan soal HOTS
yang ada disekitar kita ternyata membangunkan ide dan gagasan siswa, seolah-olah
bisa ikut mengatasi masalah pada dunia nyata.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa
dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Karima, 2019, 11 Desember.Artikel. Pikiran Rakyat. Com


Elis Dwi Purbiyani, Wasino dan Agus Nuryatin, 2017. Kefektifan Penerapan Model Role
Playingdan Paired Storytelling terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS.
Jurnal : http://journal. Unnes.ac.id/sju/index.php.jpe.
Daryanto dan Tutik Racmawati, 2015, Supervisi Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
_____________, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional..
_____________, 2018 Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jakarta:Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018.
_____________,2019, Mei, Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 10 No 1. Yogyakarta : UNJ
Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran. Edisi II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Lampiran 1 :

Gambar : Kegiatan Pembukaan dengan hormat bendera dan menyanyiakan lagu


Indonesia Raya

Gambar : Pemberian Motivasi Gambar : Memberi Rangsangan

Gambar : Mengamati gambar Gambar : Pembagian Kelompok Diskusi


Gambar : Diskusi Siswa Gambar : Membimbing Diskusi

Gambar : Presentasi Gambar : Menarik Kesimpulan

Gambar : Mengerjakan Instrumen Prnilaian Gambar : Kegiatan penutup


Lmapiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Jenawi


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan
Kelas / Semester : VII / 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


K.I. 1 Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
K.I. 2. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

K.I. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K.I. 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
3.3 Memahami konsep interaksi 3.3.1. Menjelaskan pengertian kelangkaan
antara manusia dengan ruang 3.3.2. Menjelaskan kelangkaan sebagai
sehingga menghasilkan permasalahan ekonomi manusia
berbagai kegiatan ekonomi 3.3.3. Menjelaskan kebutuhan manusia
(produksi, distribusi, konsumsi, 3.3.4. Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan
permintaan, dan penawaran) manusia
dan interaksi antarruang untuk 3.3.5. Menjelaskan pengertian tindakan, motif
keberlangsungan kehidupan dan prinsip ekonomi
ekonomi, sosial, dan budaya 3.3.6. Menjelaskan hubungan antara tindakan,
Indonesia. motif dan prinsip ekonomi.

Kompetensi Ketrampilan 4.3.1. Mempresentasikan hasil diskusi


4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang kebutuhan manusia
tentang konsep interaksi antara 4.3.2. Membuat laporan tentang kegiatan
manusia dengan ruang manusia dalam memenuhi kebutuhan
sehingga menghasilkan 4.3.3. membuat bagan macam-macam
berbagai kegiatan ekonomi kebutuhan manusia.
(produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran)
dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan
ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia.

Nilai Karakter
 Peduli
 Jujur berkarya
 Tanggung jawab
 Toleran
 Kerjasama
 Proaktif
 Kreatif

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode Problem Based Learning, teknik ATM, dan pendekatan
saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan
setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Pertemuan Pertama
Setelah mengikutiserangkaian kegiatan pembelajaran pesertadidik dapat:
 Menjelaskan pengertian kelangkaan
 Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia.
 Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
Pertemuan Kedua
 Menjelaskan kebutuhan manusia
 Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan manusia
 Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
 Menjelaskan pengertian tindakan, motif dan prinsip ekonomi
 Menjelaskan hubungan antara tindakan, motif dan prinsip ekonomi
 Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
 Religius
 Kesantunan
 Tanggung jawab
 Disiplin

D. MATERI PEMBELAJARAN
1 Materi pembelajaran reguler
 pengertian kelangkaan
 pengertian kebutuhan dan macam-macam kebutuhan manusia
 pengertian tindakan, motif dan prinsip ekonomi
 Menyebutkan macam-macam kebutuhan manusia
2 Materi pembelajaran pengayaan
 Kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia
 hubungan tindakan,motif dan prinsip ekonom
3 Materi pembelajaran remedial
 Pengerian kelangkaan
 Tindkan,Motif dn Prinsip ekonomi

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
 Model : Problem Discovery learning
F. Media Pembelajaran
a) Gambar tentang kegiatan ekonomi, dan transportasi
b) LCD proyektor dan komputer serta tayangan slide Power point (ppt) yang telah
disiapkan.
G. Sumber belajar
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPS
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3 https://blog.ruangguru.com/ips-kelas-7-mengenal-kelangkaan-dan-kebutuhan-
manusia
4 Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses
pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai
(Literasi)).
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek
kehadiran peserta didik);
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran. dengan menyanyikan lagu Desaku Yang
Kucinta
Apersepsi
 Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnyaberkaitan dengan materi dan Melalui
tanya jawab membahas kembali materi sebelumnya
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:
 Kelangkaan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
Pemberian Acuan
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
 Menyampaikan garis besar cakupan materi
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang
akan digunakan
 Membagi peserta didik menjadi 8 Kelompok (dengan setiap
anggota kelompok berjumlah 4 - 5 orang).

Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian(Berpikir kritis dan bekerjasama
rangsangan) (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
pada topik
 Kelangkaan
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)/Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur
dan pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang kelangkaan

 Peserta didik diminta untuk mengamati


penayangan gambar yang disajikan oleh guru
maupun mengamati gambar yang terdapat pada
buku siswa.
 MengamatiBerpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
pengamatandari permasalahan yang ada di buku
paket berkaitan dengan materi
 Peserta didik diminta mengamati pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan
Kelangkaan
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),(Literasi)
Peserta didik diminta membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan :
 Peserta didik diminta membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
internet/materi yang berhubungan dengan
Kelangkaan
 Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian
materi oleh guruyang berkaitan dengan
 Peserta didik diminta mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan
Kelangkaan
 Menyimak,Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai :
 Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Kelangkaan

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar(Berpikir kritis dan
kreatif (4C), tangguh dalam menyelesaikan masalah
serta berani mengemukakan pendapat dengan rasa
percaya diri (Karakter); mampu membaca
permasalahan serta mengaitkannya dengan konsep
yang akan dipelajari (Literasi)
 Peserta didik diminta mendiskusikan hasil
pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan
hasil pengamatan yang ada pada buku paket; Berpikir
kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur , disiplin,
serta tanggung jawab dan kerja sama yang tingi
(Karakter)
 Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket yang
didiskusikan bersama kelompoknya; Berpikir kritis
dan kreatif (4C) dengan sikap jujur , disiplin, serta
tanggung jawab dan kerja sama yang tingi
(Karakter)
 Secara berkelompok peserta didik
mengidentifikasikan masalah- masalah yang relevan
yang muncul dari hasil pengamatannya, guru
membantu peserta didik mengerucutkan masalah yang
berkembang dalam bentuk pertanyaan
 Mengajukan pertanyaan tentangKelangkaan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa yang dimaksud dengan kelangkaan ?
Data KEGIATAN LITERASI
collection Secara berkelompok peserta didik mengumpulkan
(pengumpula berbagai informasiBerpikir kritis, kreatif, bekerjasama
n dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C),
data) dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
menyerah (Karakter),literasi (membaca)
dengan penuh tanggung jawab , cermat dan kreatif yang
dapat mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan, baik dari buku paket maupun sumber lain
seperti internet. melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
Peserta didik difasilitasi untuk memperoleh dan
mendapatkan banyak informasi dari berbagai
literatur/bahan bacaan dan media belajar lainnya
terkait materi : Kelangkaan
COLLABORATION (KERJASAMA)
 Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis dan
kreatif (4C) dengan pembiasaan membaca berbagai
sumber referensi (Literasi) agar dapat menjawab
tantangan permasalahan dengan rasa ingin tahu
dan pantang menyerah (Karakter))
Peserta didik mencari bahan referensi dari buku paket
maupun internet untuk dapat menjawab permasalahan
yang berkaitan dengan
 Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang
Kelangkaan
 Membaca sumber lain selain buku teks, (Berpikir
kritis dan kreatif (4C) dengan pembiasaan membaca
berbagai sumber referensi (Literasi) agar dapat
menjawab tantangan permasalahan dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter))
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya
dengan membaca buku referensi tentang
 Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya dengan membaca buku referensi
tentang Kelangkaan
 Mempresentasikan ulang
 Aktivitas:(Mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama
(4C),)
Tugas :
 MendiskusikanBerpikir kritis, kreatif, bekerjasama
dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C),
dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah
(Karakter)
 Peserta didik melakukan aktivitas sesuai sesuai
buku siswa
 Mempraktikan
 Mengulang
 Saling tukar informasi tentang :
 Kelangkaan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

Data COLLABORATION(KERJASAMA) dan CRITICAL


processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif
Data) terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah(Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama
(4C),)
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok,
pendidik memperhatikan dan mendorong semua peserta
didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya dan
bertanya(Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur,
tanggung jawab, percaya diri dan pantang
menyerah)apabila ada yang belum dipahami, bila
diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
 Berdiskusi tentang :
 Kelangkaan
 Presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok
dalam rangka mengomunikasikan hasil karya
kelompok. Pada saat kelompok tertentu melakukan
presentasi, kelompok yang lain dapat bertanya atau
memberi masukan, demikian sampai masing-masing
mendapat giliran.
 Menuliskan hasil penyelesaiannya pada LKS dalam
bentuk Problem Based Learning.
 Membuat contoh permasalahan dan penyelesaiannya
yang identik (modifikasi permasalahan yang telah
didiskusikan) berkaitan dengan materi
 Kelangkaan
dengan menganalisa hasil diskusi kelompok maupun
teori yang ada pada sumber referensi (buku paket atau
internet), dan menuliskannya pada Problem Based
Learning.
 Memberi scafollding kepada peserta didik dan
diupayakan peserta didik sendiri berusaha menuju
tingkat pemahaman dan proses berpikir yang lebih
tinggi.

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
 Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi
kelompok;
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas yang sudah dituliskan di kertas karton, dan
kelompok lain memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan ataupun memberikan
masukkan.
 Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang
diperoleh dari hasil pengamatan maupun jawaban
sementara dari pertanyaan yang ada pada buku paket
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan sementara
untuk digunakan sebagai bahan presentasi.
 Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, pendidik
melakukan pengundian untuk menentukan kelompok
yang akan presentasi, setelah terundi kelompok yang
akan tampil maka diundi kembali nomor anggota
kelompok yang harus presentasi mewakili
kelompoknya, dan kelompok lain mengamati hasil
diskusi kelompok yang tampil presentasi;
 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil
Problem Based Learning yang telah dibuat bersama
kelompok dan dengan mengacu pada buku sumber
atau referensi lain, dan membuat contoh yang sesuai
dengan materi yang dipelajari yaitu tentang
 Mempresentasikan di depan kelas hasil pekerjaan
kelompoknya dalam bentukProblem Based
Learningyang telah ditulis di kertas karton, dan
kelompok lain memberikan tanggapannya;

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :Kelangkaan
 Membuat kesimpulan bersama (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam menyusun kesimpulan
yang tepat sesuai dengan konsep (Literasi) dengan
rasa ingin tahu dan percaya diri (Karakter))
Tentang : Kelangkaan
berdasarkan hasil presentasi setiap kelompok.
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Evaluasi/ tes akhir (Berpikir kritis dan kreatif (4C)
dengan sikap jujur , disiplin, serta tanggung jawab
yang tingi (Karakter))
berkaitan dengan
 Kelangkaan
Misalnya
1)Mengapa terjadi kelangkaan?
2)Bagaimanakah cara manusia mengatasi
kelangkaan pada saat Hari Raya ?
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang menit
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi : Kelangkaan
 Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan Berkomunikasi dan
bekerjasama (4C) dalam merumuskan kesimpulan (Literasi), serta
saling melengkapi untuk memperoleh konsep yang tepat) tentang
 Kelangkaan
dalam permasalahan kontekstual dari pembelajaran yang dilakukan
melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
 Beberapa peserta didik diminta untuk mengungkapkan manfaat
mengetahui Berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan
rasa pecaya diri (Karakter) dan berani mengemukakan pendapat
(Literasi)Tentang Kelangkaan
dalam kehidupan sehari-hari maupun permasalahan lainnya
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
 Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi
tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya Membiasakan sikap
bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang diberikan
(Karakter)
 Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator.Menunjukkan sikap disiplin, jujur dan bertanggung
jawab selama pelaksanaan penilaian (Karakter)
 Memberi salam.Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama
yang dibuat (Karakter)

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi / Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
c. Ketrampilan : Kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Sikap (terlampir)
b. Pengetahuan (terlampir)
c. Ketrampilan ( terlampir )

3. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan dalam pemberian tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian
4. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatanpembelajaran pengayaan untuk
memperluasdan/atau pendalaman materi dengan meringkas buku referensi
terkait materi faktor - faktor yang menyebabkan proses interaksi
berlangsung.

Jenawi, 02 Desember 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Jenawi Guru Mata Pelajaran

SUHARTO, S.Pd Kibtiyani Adkhaningsih, S.Pd


NIP. 19640130 198403 1 004 NIP. 19840906 201001 2 017

Anda mungkin juga menyukai