Oleh:
PENGESAHAN
Kepala Perpustakaan
SMPN 2 Jenawi Penulis
Mengetahui
SUHARTO, S.Pd
NIP. 19640130 198403 1 004
Lembar Identitas
IDENTITAS PENULIS
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practise ini. Laporan Best
Practice dengan judul “Pembelajaran IPS Berorientasi HOTS Materi Kelangkaan dan
Kebutuhan melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII C SMPN 2
Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020” ini merupakan salah satu bentuk pengembangan
kompetensi profesionalisme guru.
Penulis menyadari bahwa karya ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bp. Suharto, S.Pd.,selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Jenawi yang telah bimbingan dan
arahan.
2. Seluruh siswa kelas VII E SMPN 1 Jenawi tahub pelajaran 2019/2020 yang telah ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini.
3. Teman sejawat khususnya bapak/ibu guru SMP N 1 Jenawi yang memberikan
dorongan motivasi.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penulisan karya ilmiah ini.
Semoga seluruh kebaikan budi dan amal kebaikan dari semua pihak di atas
mendapat imbalan yang setmpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa karya best practise ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan karya ini. Semoga Laporan Best Practice ini memberikan manfaat bagi
ilmu dan pengetahuan, amin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
BIODATA PENULIS............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................................ 2
C. Manfaat.......................................................................................................... 3
D. Strategi Pemecahan Masalah......................................................................... 3
BAB II IMPLEMENTASI BEST PRACTICE
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Media dan Instrumen
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil
B. Masalah yang Dihadapi
C. Cara Mengatasi Masalah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Gambar................................................................................... 12
Lampiran 2.: RPP Materi Kelangkaan dan Kebutuhan............................................19
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam hal ini guru di sekolah. Apakah kondisi
tersebut berkorelasi dengan minat belajar peserta didik terhadap pelajaran IPS ?
Respon peserta didik yang rendah terhadap pelajaran IPS juga disebabkan proses
pembelajaran yang disajikan guru kurang menarik, teoritis, dan tidak aplikatif. Hal ini
karena proses pembelajaran kurang memanfaatkan media/alat peraga, guru hanya
memberikan bahan ajar kepada peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran
di kelas. Peningkatan motivasi belajar pada materi Kelangkaan dan Kebutuhan
diperlukan karena aktivitas pembelajaran yang baik akan mempermudah penguasaan
dan perluasan pengetahuan. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif dan mandiri (UU Nomor 20 Tahun 2003).
Sementara itu proses pembelajaran juga sepenuhnya diarahkan pada
pengembangan ketiga ranah (affektif, kognitif, dan psikomotor) secara utuh/holistik,
yang mengandung arti bahwa pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan
dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan
kualitas pribadi (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016). Guru perlu
menghadirkan pembelajaran yang bermakna di dalam kelas agar memberikan
kemudahan bagi peserta didiknya. Ketika peserta didik dapat menghubungkan
fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka melalui model pembelajaran
serta media maka pembelajaran bermakna dapat terwujud. Dengan menggunakan
model pembelajaran yang menyenangkan dilengkapi dengan media maka dapat
menghadirkan pengalaman nyata ke dalam atau diluar kelas. Pengalaman nyata
ini selain menciptakan kebermaknaan belajar juga akan membentuk ketrampilan
sosial dan memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara mantra (domain)
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rachmawati dan Daryanto, 2015:314-319). Untuk
itu guru harus selalu inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang menarik
disertai dengan pemanfaatan media/alat peraga.
Berdasarkan penemuan di atas dan permasalahan dapat segera dipecahkan maka
penulis berupaya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningdengan
mengembangkan pembelajaran berbasis HOTS (higher Order Thinking Skill) untuk
meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik dalam materi IPS
pada Bab Kelangkaan dan Kebutuhan di Indonesia di kelas VII C di SMP N 2 Kerjo.
Karena menariknya model ini kemudian penulis mengangkatnya menjadi best practice
ini diberi judul “Pembelajaran IPS Berorientasi HOTS Materi Kelangkaan dan
Kebutuhan melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII C
SMPN 2 Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Permasalahan Berdasarkan latar
belakang
2
masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang ditetapkan
adalah “
Bagaimanakah implementasi pembelajaran berbasis HOTS dengan menggunkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)pada Siswa Kelas VII C SMPN 2
Kerjo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dalam model PBL permasalahan yang diangkat
dalam pembelajaran adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruksur yang sangat disarankan dengan pola pembelajaran HOTS.
B. Tujuan
Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
best practice yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui implementasi model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir
tingkat tinggi melalui aktivitas belajar IPS pada peserta didik kelas VII C di SMP N 2
Kerjo.
BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
VII a untuk materi kelangkaan dan kebutuhan, untuk KD nya berikut ini.
IPS
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
KD 3.1 konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang
untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
IPK IPS
3.3.1. Menjelaskan hakekat kelangkaan
3.3.2. Menyebutkan terjadinya kelangkaan
3.3.3. Menjelaskan pilihan sebagai konsekwensi dari kelangkaan
3.3.4. Menjelaskan hakekat kebutuhan
3.3.5. Membedakan kebutuhan dan keinginan
3.3.6. Menjelaskan tindakan ekonomi
3.3.7. Menjelaskan motif ekonomi
3.3.8. Menjelaskan prinsip ekonomi
Sintak Model
Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Masalah 1.Guru mengaitkan
materi yang akan 1) Menyimak penjelasan
dipelajari dengan guru dan menjawab
5
pengalaman peserta pertanyaan guru.
didik dengan materi
sebelumnya 2) Peserta didik mengamati
gambar
2.Guru membuka
kegiatan dengan
memperlihatkan
gambar antrian orang
membeli BBM, Air
Bersih, Tabung Gas
Mengorganisasi 1.Guru membentuk 1) Peseta didik membilang
kelompok dengan 1 sampai 6 secara
membilang 1 sampai berurutan
6
2.Guru memberikan 2) Peserta didik berkumpul
instruksi berkumpul dalam kelompok dan
dengan masing – menyimak instruksi
masing kelompok dengan teliti.
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
PBL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPS terpaduyang dilakukan melalui model pembelajaran
Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge.
Setelah siswa memperhatikan gambar atau video tantang kelangkaan yang
terjadi, kemudian menganalisis penyebab kelangkaan dan akibat kelngkaan
barang, siswa akan jauh lebih memahami bahwa “kelangkaan barang”
disebabkan oleh beberapa faktor, tidak hanya masalah kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi), tetapi juga karena faktor alam, misalnya
kekeringan, bencana alam, juga perilaku manusia yang menumpuk barang.
Pemahaman tersebut membantu siswa menjawab soal HOTS yang telah
disiapkan guru.
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan
ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang kelangkaan dan kebutuhan benar-benar dibangun oleh siswa
melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan
menyajikan gambar dan video peristiwa kelangkaan berisi permasalahan
kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa,
tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks
tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
dari alam serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa
dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Nilai Karakter
Peduli
Jujur berkarya
Tanggung jawab
Toleran
Kerjasama
Proaktif
Kreatif
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode Problem Based Learning, teknik ATM, dan pendekatan
saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan
setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Pertemuan Pertama
Setelah mengikutiserangkaian kegiatan pembelajaran pesertadidik dapat:
Menjelaskan pengertian kelangkaan
Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia.
Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
Pertemuan Kedua
Menjelaskan kebutuhan manusia
Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan manusia
Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
Menjelaskan pengertian tindakan, motif dan prinsip ekonomi
Menjelaskan hubungan antara tindakan, motif dan prinsip ekonomi
Bersikap disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab
dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai sikap
Religius
Kesantunan
Tanggung jawab
Disiplin
D. MATERI PEMBELAJARAN
1 Materi pembelajaran reguler
pengertian kelangkaan
pengertian kebutuhan dan macam-macam kebutuhan manusia
pengertian tindakan, motif dan prinsip ekonomi
Menyebutkan macam-macam kebutuhan manusia
2 Materi pembelajaran pengayaan
Kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia
hubungan tindakan,motif dan prinsip ekonom
3 Materi pembelajaran remedial
Pengerian kelangkaan
Tindkan,Motif dn Prinsip ekonomi
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : Problem Discovery learning
F. Media Pembelajaran
a) Gambar tentang kegiatan ekonomi, dan transportasi
b) LCD proyektor dan komputer serta tayangan slide Power point (ppt) yang telah
disiapkan.
G. Sumber belajar
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPS
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3 https://blog.ruangguru.com/ips-kelas-7-mengenal-kelangkaan-dan-kebutuhan-
manusia
4 Sumber lain yang relevan
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian(Berpikir kritis dan bekerjasama
rangsangan) (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
pada topik
Kelangkaan
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)/Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur
dan pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar/foto tentang kelangkaan
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi / Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit) Waktu
c. Ketrampilan : Kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Sikap (terlampir)
b. Pengetahuan (terlampir)
c. Ketrampilan ( terlampir )
3. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan dalam pemberian tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian
4. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatanpembelajaran pengayaan untuk
memperluasdan/atau pendalaman materi dengan meringkas buku referensi
terkait materi faktor - faktor yang menyebabkan proses interaksi
berlangsung.