Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAJAD
Jalan Sebambang-Senujuh KM. 16 Desa Tengguli Kecamatan Sajad
Telepon/WA : 08115750420, e-mail : pkm.sajad@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


WORKSHOP PEMBINAAN KADER POSBINDU

I. PENDAHULUAN
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan
tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan
melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker,
penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari


seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui
Posbindu PTM. Posbindu PTM akan berjalan dengan baik, jika disiapkan
petugas dan kader kesehatan yang mengelola dan melaksanakan Posbindu.
Untuk itu diperlukan Pelatihan Petugas Puskesmas dan Kader Posbindu PTM.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian
utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di
seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang
sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa
mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian)
dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat
terutama pada negara-negara berkembang. Pada awal perjalanan PTM
seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus
sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset
Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus
diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis.
Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi
bahkan berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007,
kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per
1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus
6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif
3,7% dan Cidera 8,2%. PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor
risikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan
konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan.

Faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya


pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk
mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko,
mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau
mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi
yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah
komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan
deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini
disebut dengan Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


A. Peran Lintas Program
1. Penanggung Jawab PTM
2. Petugas Promkes
3. Dokter, Bidan dan Perawat sebagai Pelaksana kegiatan

B. Lintas Sektor
1. Kepala Desa
2. Kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Sajad

IV. TATA NILAI


1. Ramah
2. Amanah
3. Manfaat
4. Baik
5. Usaha
6. Tertib
7. Adil
8. Nyaman
V. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan Umum Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan
dan penemuan dini faktor risiko PTM.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, peserta mampu :
1. Memahami kebijakan tentang pencegahan dan pengendalian PTM
2. Memahami konsep Posbindu PTM
3. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian PTM terpadu di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
4. Melaksanakan pengkajian faktor risiko PTM;
5. Memberikan edukasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
6. Melakukan pengukuran faktor risiko PTM
7. Melaksanakan rujukan PTM
8. Pelaksanakan pengisian formulir pencatatan dan pelaporan PTM

VI. METODE KEGIATAN


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktek

VII. SASARAN
Seluruhkader posbindu di wilayah Kerja Puskesmas Sajad

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

Tahun 2023
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Workshop
pembinaan X
kader posbindu

IX. LOKASI
Kegiatan dilakukan di Empat Desa di Wilayah kerja Puskesmas Sajad
X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
a. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, yang
dilaksanakan oleh petugas puskesmas
b. Laporan dibuat setiap selesai kegiatan penyuluhan sesuai dengan format
yang sudah ditetapkan dan ditujukan ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis berdasarkan form yang
telah ditetapkan.

XII. PENDANAAN
Kegiatan dilaksanakan melalui dana anggaran BOK Puskesmas Sajad tahun
2023.

Ditetapkan di : Sajad pada tanggal : 4 Januari 2023

Mengetahui

KEPALA PUSKESMAS SAJAD, Penanggung Jawab


Program

ROYAN IRVANI, S.Kep.,Ns. LUTFY PRATIWI,A.Md.Keb

Anda mungkin juga menyukai