Anda di halaman 1dari 3

SCRIPT VID KML

A: Hai semua! Selamat datang di Gacor Club, seberapa sering sih kalian nonton Youtube? Pernah
denger nggak channel Youtube yang namanya “Kok Bisa?” Tau lah yaa guys, tapi, kalian pernah
nggak sih kepikiran sama strategi komunikasi “Kok Bisa?” Nah, pasti rata rata nggak pernah
kepikiran kan? So, ini lah guys Analisis Strategi Komunikasi Channel Youtube “Kok Bisa?”

A: Nomor 1: Komunikator,
B: Channel Youtube “Kok Bisa?” ini dibentuk oleh tiga mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi
saat mereka berada di tingkat akhir loh! Gerald, Alvin, dan Ketut Yoga membentuk “Kok Bisa?”
pada Juni 2015. Nah, awalnya mereka hanya bertiga loh gengs, tapi, seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah subcribers “Kok Bisa?” sekarang tim “Kok Bisa?” memiliki Sembilan
anggota baru sebagai script writer, content researcher, technical director, animator, editor, dan
tentunya illustrator.

A: Nomor 2: Pesan

B: konten “Kok Bisa?” berisi tentang informasi dan edukasi mengenai kehidupan sehari-hari
yang dilemmas dengan video animasi edukatif. Konten-konten tersebut berasal dari pertanyaan,
keresahan warganet yang sering ditanyakan, kemudian dijawab dengan pendekatan ilmiah
melalui video animasi.

A: Nomor 3: Media

B: Media yang digunakan oleh ‘Kok Bisa?’ adalah sosial media dengan platform YouTube.
Lewat YouTube, para penonton dan juga si kreator juga bisa saling berdiskusi melalui kolom
komentar nih gengs, jadi ada komunikasi 2 arah didalamnya.

A: Nomor 4: Komunikan

B: Berdasarkan konten-kontennya, Kok Bisa? memiliki target pasar adalah para anak-anak
generasi muda nih gengs, kelihatan ya dari gaya pembawaannya yang kekinian dan sederhana
serta dari motion graphicnya.

A: Nomor 5: Efek

B: Kalau dikutip dari salah satu konten mereka yang berjudul “Kenapa Perang Hamas-Israel
Meletus?” yang mengangkat isu terkini antara Israel dan juga Palestine, efek yang timbul dari
video itu adalah munculnya kesadaran terus juga memberi informasi lebih lanjut mengenai
Hamas (organisasi politik di Palestina). Video itu juga memberi gambaran singkat tentang
sejarah konflik Palestina dan Israel. Jadi dari video ini audiensnya diharapkan untuk nggak
menutup mata terhadap konflik ini guys

A: Nomor 6: Audiens

B: Nah, kalau audiens dari konten-konten “Kok Bisa?” ini biasanya laki-laki dan perempuan
yang berumur 15-20 tahun nih gengs, terutama yang tinggal di daerah perkotaan.

A: Nomor 7: Tujuan Media

B: “Kok Bisa?” memanfaatkan YouTube sebagai kanal media publikasi konten edukasi untuk
menambah konten positif untuk masyarakat Indonesia. Tapi, seiring waktu, Kok bisa merambah
di Instagram, platform ini digunakan untuk berinteraksi dengan para subscribers, membuat sesi
QNA di story Instagram untuk berdiskusi mengenai suatu hal loh guys!

A: Nomor 8: Tujuan Pesan

B: Pesan yang dibuat oleh “Kok Bisa?” berupa pesan visual terdiri dari ilustrasi dengan teks
yang mengedukasi para audiensnya nih biar nggak ngebosenin, selain itu ada juga media
berbentuk podcast dan ilustrasi poster

A: Nomor 9: Peranan Komunikator

B: Komunikator dari Channel “Kok Bisa?” ini membuat informasi terutama yang sedang ramai
diperbincangkan dan juga relate dengan khalayak umum guys, ditambah dengan ilustrasi animasi
untuk memiliki ciri khas tersendiri, supaya bisa narik perhatian calon audiens

CLOSURE: Nah, itu deh tadi analisis Strategi Komunikasi Channel Youtube “Kok Bisa?” dari
kita, ayo kita doain semoga “Kok Bisa?” kedepannya makin lebih kreatif dalam hal penyajian
agar audiens nya tetap termotivasi untuk mengikuti channel ini ya!

Cukup sampai disini ya guys video hari ini, sampai jumpa di video berikutnya! Bye!

Anda mungkin juga menyukai