Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM MAGISTER TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNIK KESELAMATAN DAN RESIKO

Tugas ke 1
Rangkuman Materi

Ade Nuril Hakim


NIM: 201210013

PROGRAM MAGISTER TERAPAN


JAKARTA
2022
RANGKUMAN MATERI HEALTH AND SAFETY, ENVIRONMENT AND QUALITY
AUDITS
A RISK-BASED APPROACH ( Third Edition )
Setiap tahun, kemajuan teknologi membuat proses semakin rumit, dan
manajemen harus bertindak sesegera mungkin untuk dapat memenuhi persyaratan
tertentu, seperti perubahan legislasi atau untuk memenuhi kontrak tertentu. Audit
berperan penting untuk menyimpan catatan dan memastikan bahwa setiap item telah
dilakukan diperiksa dengan benar. Audit dapat berfungsi sebagai tantangan untuk
menilai pengelolaan organisasi tersebut, dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk
pengelolaan organisasi yang lebih baik.
Buku ini menjelaskan tahapan pelaksanaan audit sistem manajemen
berdasarkan panduan dari ISO 19011, di mana setiap auditor dapat melaksanakan
audit secara baik dan benar, dan diharapkan audit tersebut dapat membuat
perubahan yang lebih baik untuk departemen, organisasi, atau masyarakat secara
keseluruhan. Buku ini menjelaskan pendekatan yang dilakukan untuk audit sistem
manajemen dan terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.

A. MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS


Lingkungan bisnis melingkupi kepentingan masa kini dan masa depan dari
karakteristik organisasi, rantai pasok (supply chain), dan kompetitor beroperasi.
Lingkungan bisnis perlu dipahami untuk menetapkan konteks pemahaman (context of
understanding) kebutuhan dan ekspektasi para pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dan menentukan lingkup dari sistem manajemen seperti ISO 9001,
ISO 14001, ISO 45001. Jika kita sudah memahami lingkungan bisnis serta
dampaknya terhadap organisasi, hal ini dapat membantu memahami praktik ‘bisnis’
secara keseluruhan dan juga dapat membantu auditor memahami peran yang
dibutuhkan dalam praktik tersebut.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memahami lingkungan bisnis, di
antaranya sebagai berikut:
1. Analisa PEST (Political, Economical, Social, Technical)
2. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Tabel 1.1. Tabel Analisa PEST.

B. MEMAHAMI BISNIS
Menurut Concise Oxford English Dictionary 2008, bisnis didefinisikan sebagai
perdagangan di mana terdapat pekerjaan yang harus dikerjakan. Namun ‘bisnis’ sulit
dikategorikan secara presisi, dikarenakan bisnis menyangkut aktivitas transaksi dan
perdagangan (jual-beli), keuntungan, pengadaan jasa, dan lain sebagainya. Organisasi
memiliki input (seperti bahan baku), proses atau penambahan nilai (seperti
manufaktur, konversi, pengantaran), dan output (produk barang & jasa serta limbah).
Fitur yang umum ditemukan dalam semua organisasi adalah perubahan input
menjadi output. Organisasi membutuhkan tanah, tenaga kerja, dan sumber kapital –
atau yang lebih dikenal oleh para ekonom sebagai ‘faktor produksi’. Secara spesifik,
organisasi membutuhkan talenta berbakat; sumber daya finansial yang kuat;
akomodasi yang cocok untuk mendukung proses, aktivitas, atau jasa; pengadaan
material; tenaga kerja yang berkomitmen; konsumen yang puas; bisnis yang
berlangsung dengan baik, dan sebagainya.

Gambar 1.1. Skema sederhana transformasi input menjadi output.

Lingkungan bisnis – di mana semua organisasi mendirikan perusahaan – terdiri


dari jangkauan luas dari pengaruh eksternal seperti:
• Iklim politik, situasi makroekonomi, kerangka hukum, konteks sosiokultural
yang terhubung dengan teknologi, pendidikan, hiburan, agama, dan lain
sebagainya. Faktor berikut memiliki pengaruh secara general dan
berkembang dengan lambat di dalam suatu perusahaan.
• Ketersediaan sumber daya, di mana konsumen potensial sepakat melakukan
transaksi perdagangan. Faktor berikut memiliki pengaruh sehari-hari dalam
kegiatan operasi perusahaan.
C. PLAN-DO-CHECK-ACT
Pada tahun 1993, Williams Edward Deming mengembangkan metode langkah
pengembangan bisnis yang dinamakan ‘Deming Wheel of Plan-Do-Check-Act’
(PDCA). Siklus ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang akan dicapai oleh
suatu organisasi. Sebagai contoh, berikut siklus PDCA yang diterapkan untuk
melakukan eksperimen:
• Plan: Merencanakan eksperimen.
• Do: Melakukan implementasi eksperimen dengan mengikuti rencana yang
sudah dibuat.
• Check: Melakukan pemeriksaan eksperimen tersebut dengan melakukan uji
coba.
• Act: Melakukan evaluasi dan improvisasi setelah mendapatkan hasil.

Gambar 2.1. Siklus Plan-Do-Check-Act.

D. MEMULAI KULTUR AUDIT


ISO 19011:2011 memberikan panduan dalam melakukan audit sistem
manajemen, termasuk prinsip audit, mengatur program audit, melakukan audit
sistem manajemen, evaluasi kompetensi dalam individu yang terlibat di dalam
sistem audit, dan lain sebagainya. ISO 19011:2011 dapat diterapkan di dalam
semua organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan audit internal ataupun
eksternal, atau mengatur sebuah program audit.
Prinsip dalam melakukan audit adalah sebagai berikut:

1. Integritas – landasan profesionalisme berdasarkan prinsip kode etik


2. Presentasi yang adil – kewajiban untuk melakukan pelaporan secara akurat
dan jujur
3. Profesional – menerapkan pertimbangan yang adil dan alasan yang
mempunyai dasar jelas
4. Kerahasiaan – Melindungi informasi untuk menghindari penyalahgunaan
5. Independen
6. Pendekatan via bukti (evidence-based approach)

Proses pelaksanaan audit mencakup hal berikut:

1. Kegiatan umum
2. Memulai audit
3. Mempersiapkan aktivitas audit
4. Mempersiapkan dan distribusi laporan audit
5. Melaksanakan audit
6. Menindaklanjuti temuan audit

Audit dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu audit internal, audit supplier, dan
audit pihak ketiga.

Gambar 2.2. Jenis audit.

Anda mungkin juga menyukai