Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PELAYANAN PRA ANALITIK SAMPEL DARAH DI

LABORATORIUM

1. SPO PENERIMAAN SAMPEL DARAH


Pada penerimaan sampel tahap Pra analitik meliputi :
1. Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah dilengkapi:
• Identitas sampel sudah benar
• Jenis sampel sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan
• Volume sampel sesuai dengan volume yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
• Kondisi sampel baik / tidak
2. Catat kedalam buku penerimaan sampel di
• Lakukan sentrifugasi
• Siapkan tabung-tabung untuk sampel-sampel yang telah disentrifuge
• Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai nomor sampel
• Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan bahwa sampel dipindahkan
kedalam tabung yang benar
• Cocokkan kembali nomor sampel tersebut dengan lembar kerja pemeriksaan sampel
• Siapkan sampel Eksternal Quality Control jika ada
3. Periksa pengepakan sampel apakah dalam kondisi yang baik atau sudah rusak
4. Periksa label pada sampel apakah sama dengan yang tertera pada surat pengantar.
5. Lihat jenis sampel tersebut sesuai dengan pemeriksaan
6. Persiapan alat yang sesuai untuk pengumpulan spesimen (misalnya untuk perhitungan
jumlah sel darah harus ditampung dalam tabung berisi garam kalium EDTA untuk mencegah
koagulasi plasma dan agregasi trombosit)
7. Lihat volume sampel apakah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
8. Lihat kondisi sampel lalu lihat apakah ada dokumen yang menyertai.
9. Selalu check ulang dokumen pasien ketika menerima sampel

2. SPO PENGENDALIAN SAMPEL DARAH


1. Menyediakan katalog pemeriksaan
2. Wadah specimen
3. pengiriman & penyimpanan specimen
4. Menyediakan Prosedur Operasi Baku (SOP)
5. Menyediakan pedoman-pedoman.
6. Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai,
lalu dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung

3. SPO PENYIMPANAN SAMPEL DARAH


1. setiap sampel yang akan diperiksa harus disimpan di suhu kamar yaitu sekitar 20-25°C
2. jika sampel yang akan diperiksa harus didinginkan terlebih dahulu, maka sampel disimpan
di dalam lemari es dengan suhu 2-8 °C
3. jika sampel yang akan diperiksa harus dibekukan maka sampel dibekukan di suhu -20°C -
70°C atau -120 °C
4. sampel dapat diberikan bahan pengawet
5. sampel darah sebaiknya disimpan dalam bentuk serum atau plasma
6. sampel yang tidak langsung diperiksa, dapat disimpan terlebih dahulu dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. jenis pemeriksaan
b. jenis sampel
c. antikoagulan
d. wadah sampel
e. stabilitas sampel
7. stabilitas sampel harus dijaga agar sampel tetap berasa dalam kondisi baik, adapun hal-hal
yang dapat mempengaruhi stabilitas sampel yaitu :
a. adanya kontaminasi yang berasal dari kuman dan bahan kimia
b. adanya proses metabolisme oleh sel-sel hidup pada sampel
c. terbentuknya penguapan
d. pengaruh suhu di lingkungan sekitar
e. terpapar oleh paparan sinar matahari

4. SPO TRANSPORTASI SAMPEL DARAH


1. Setiap sampel harus ditempatkan pada wadah yang bersih dan tidak bersifat korosif,
untuk menghindari kontaminasi terhadap sampel dan kerusakan pada saat transportasi.
2. Petugas mengemas sampel sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi atau
merusak kondisi sampel.
3. Tiap kemasan ditandai / diberi identitas dengan jelas.
4. Identitas tersebut tidak boleh rusak/salah dan wadah harus dikirimkan ke laboratorium
segera mungkin untuk mencegah adanya kebocoran dan kontaminasi..
5. Sampel keswan dan kesmavet tidak boleh disimpan secara bersamaan dalam satu box/
box yang digunakan harus berbeda.
6. Untuk pengiriman sampel yang memakan waktu lama apabila sampel belum
ditambahkan pengawet, maka sampel harus diberikan pendingin.
7. Pengemasan sampel memperhatikan ketentuan penyimpanan yang dianjurkan.

5. SPO PEMUSNAHAN SAMPEL DARAH


1. Petugas kesehatan mengidentifikasi jenis limbah yang dihasilkan. Untuk limbah darah dan
komponen darah termasuk limbah infeksius.
2. Petugas kesehatan memisahkan sumber limbah infeksius sesuai dengan jenis limbahnya :
a. Sarung tangan, kapas dan tisue yang terkena darah/cairan tubuh
b. Spuit bekas sampling
c. Tabung darah atau tabung spesimen
3. Petugas kesehatan membuang limbah infeksius sesuai dengan jenis limbahnya :
1. Limbah padat infeksius (Sarung tangan, kapas dan tisue yang terkena darah/cairan
tubuh) dimasukkan ke dalam tempat sampah injak yang telah dilapisi dengan kantong
plastik warna kuning
2. Limbah benda tajam (spuit) dimasukkan ke dalam kontainer/safe box warna kuning
yang tahan tusuk, tahan air dan anti bocor
3. Tabung darah/tabung spesimen sebelum dimasukkan ke dalam safety box, sisa
spesimen diberikan larutan Chlorin 0,5% ke dalam wadahnya lalu ditutup dan dibiarkan
selama 10 menit.
4. Tersedia spoolhock untuk tempat pembuangan darah atau cairan tubuh.
5. Petugas clening servive mengambil sampah tiap hari untuk dikumpulkan ditempat khusus
untuk penyimpanan sampah infeksius sebelum diserahkan dan diolah pada pihak ketiga
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH INFEKSIUS

Nomor : 2 Ditetapkan :
PEMERINTAHAN
KABUPATEN BANDUNG Terbit ke : 1 (satu ) Kepala Laboratorium
BARAT LABORATORIUM No revisi : 34 Klinik Sehat
KLINIK SEHAT Tanggal Berlaku : 25 Desember 2023
Jl. Kolonel masturi Km 25 Halaman : 1/1
No.20 Tlp. (0256) 281143
Reni Nasution S.Tr.,Kes
Limbah Laboratorium adalah bahan - bahan buangan atau residu
Pengertian
dari sisa pemeriksaan laboratorium.
Mengurangi resiko pemaparan terhadap kuman penyakit (patogen)
Tujuan
yang mungkin ada dalam limbah tersebut.
Kebijakan Dalam melakukan pemusnahan specimen berdasarkan SOP yang
berlaku.
Referensi Pedoman Nasional penanggulangan TB Paru.
Prosedur 1. Pot dengan sisa - sisa dahak yang sudah selesai
Di periksa ( Tutup pot harus di lepas ) dan bahan - bahan
Lain yang terkontaminasi dengan dahak di rendam ke dalam
tempat penampungan ( ember ) yang telah berisi hipoklorit 5%.
2. Bila tersedia autoklaf, sterilkan bahan – bahan tersebut
dengan suhu 121°C selama 15 menit.
3. Bila tidak tersedia autoklaf, bahan – bahan tersebut direbus
sampai mendidih selama 60 menit.
4. Lalu barang - barang tadi dapat dibakar atau di kubur
5. Kaca objek glass yang telah dipakai harus di kubur.
INSTRUKSI KERJA

PEMBUANGAN LIMBAH SPUTUM

440/
No. Dokumen :
/UKP/SOP/VIII/2023
SOP No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 25 Desember 2023
Halaman : 1/1
Reni Nasution S. Tr., Kes
LABORATORIUM
KLINIK SEHAT NIP.196309051990032002

1. Pelaksanaan Staf laboratorium

2. Prinsip Memusnahkan atau menetralisir sampel sisa pemeriksaan dengan menggunakan


alat atau bahan kimia tertentu agar tidak menjadi bahan kontaminan atau aman
bagi lingkungan
1. Kantong/kontainer limbah
3. Alat 2. Insinerator
3. Larutan Sodium Hipoklorit 5%

4. LANGKAH KERJA
1. Rendam kedalam ember pot sisa - sisa dahak serta bahan lain yang
Sampel / limbah cair terkontaminasi dengan dahak (lepas tutup pot) beri larutan sodium hipoklorit 5%

2. Sterilkan bahan - bahan di autoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit

3. Rebus bahan - bahan tersebut selama 60 menit, bila tidak tersedia autoklaf

4. Bakar atau kubur bahan - bahan tersebut

5. Kubur sediaan kaca yang telah dipakai

5. Hasil -

Pedoman praktek laboratorium yang benar, depertemen kesehatan republik


6. Rujukan indonesia tahun 1999

Anda mungkin juga menyukai