Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rahadian Hasbi

NIM : 2010611216
Mata Kuliah : Hukum Ekonomi dan Transaksi Bisnis Internasional
Dosen Pengampu : Dr. Aurora Jillena Meliala, S.H., M.H.

Review Film “The Big Short” (2015)

THE BIG SHORT ini menceritakan tentang latar belakang krisis ekonomi 2008 di AS yang
telah menciptakan efek domino ke seluruh perekonomian dunia. Pada awal film ini dijelaskan
bahwa krisis ekonomi 2008 utamanya disebabkan oleh perdagangan surat-surat berharga di
sektor properti AS dalam jumlah besar. Hal ini mengakibatkan beberapa bank di AS
mengabaikan berbagai risiko pasar.

Dalam film ini diceritakan Wall Street sedang menggunakan sistem Subprime Mortgage
Bonds, sebuah sistem yang banyak menimbulkan kerugian dari obligasi kredit rumah.
Mereka mulai menganalisa pasar dengan tujuan untuk membeli CDS dari investment bank
ternama di Wall Street.

Namun karena dana mereka yang terlalu kecil membuat tidak ada yang berminat menjadikan
mereka sebagai investor. Mereka harus bergerak dengan tepat tapi juga harus secara cepat
karena jika salah, harta CDS yang mereka punya tidak akan berharga. Mereka sudah bisa
memprediksi kalau investasi bidang properti yang saat ini sedang boomin sebenarnya sedang
mengalami masalah karena banyaknya kredit atau cicilan macet.

Salah satunya adalah Michael Burry, ia memprediksi bisnis properti akan bermasalah besar
sehingga melakukan swap atau kebalikannya, yaitu menjual semua saham di bidang properti.
Langkah itu juga dilakukan oleh dua investor muda, Charlie Geller dan Jamie Shipley.

Lalu ada Jared Vennett, seorang yang bekerja di bidang perbankan tapi justru menyarankan
agar semua perusahaan pengelola saham tidak berinvestasi bidang bidang properti yang
sedang bergandeng mesra dengan bidang perbankan. Langkah keempat orang tersebut
mendapat banyak ujian dan tentangan dari banyak pihak.

Film ini menyoroti beberapa investor dan analis keuangan yang telah memprediksi terjadinya
krisis ekonomi di AS karena adanya kebijakan “sub-prime mortages”. Salah satu yang
memprediksi kejatuhan ekonomi AS adalah Michael Burry (Christian Bale), seorang analis
keuangan sekaligus pemilik Scion Capital. Karena merasa terdapat peluang sebelum krisis
ekonomi melanda, Ia melakukan “short selling credit default swap”.

Sederhananya, Michael Burry bertaruh dengan cara meminjam saham untuk pasar properti
AS ke beberapa perusahaan sekuritas dan berharap harga saham itu akan anjlok. Teknik
semacam ini kerap dilakukan para investor dengan tingkat resiko yang tinggi.

Ide gila ini populer dengan istilah “bet against the market”, hingga terdengar ke telinga
investor lain, salah satunya Jared Vennet (Ryan Gosling) yang akhirnya membuat
kesepakatan dengan manajer investasi Michael Baum (Steve Carrel). Di lain tempat, ide
untuk bertaruh melawan pasar properti AS juga dilakukan oleh dua manajer investasi pemula,
Geller (John Magaro) dan Shipley (Finn Wittrock) dengan bantuan dari mantan banker senior
Ben Rickert (Brad Pitt).

film ini juga tidak lupa membumbui film dengan unsur yang lebih dramatis tentang
bagaimana setiap karakter merasa bersalah karena telah meraih sukses di atas penderitaan
orang lain.

Adam McKay sebagai sutradara sengaja membuat plot penceritaan melalui tiga sudut
pandang agar penonton memahami bahwa terdapat lebih dari satu orang yang menyadari
adanya peluang dibalik krisis finansial 2008 di AS.

The Big Short terbilang cukup berhasil menceritakan krisis ekonomi 2008 dengan sangat
menghibur.

Salah satu contohnya yakni adegan Margot Robbie yang menjelaskan istilah ‘Subprime
Mortage’ kepada para penonton dengan bahasa yang sederhana, padahal Ia sendiri tidak
memiliki peran apapun dalam film ini.

Anda mungkin juga menyukai