Anda di halaman 1dari 15

Pembinaan

Calon Ahli K3 Bidang Listrik


__________________________

Modul 16.
Persyaratan K3 Listrik
Ruang Khusus

1
MATERI PEMBINAAN AHLI K3 LISTRIK
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaandan K3
No. :Kep.47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik.

I. KELOMPOK DASAR :
I.1.Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan K3
I.2.Pembinaan dan Pengawasan K3 Listrik

II. KELOMPOK INTI :


II.1.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pembangkitan Listrik
II.2.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Transmisi Listrik
II.3.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Distribusi Listrik
II.4.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Pemanfaatan Listrik
II.5.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pembangkitan Listrik
II.6.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Transmisi Listrik
II.7.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Distribusi Listrik
II.8.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Pemanfaatan Listrik
II.9.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Pembangkitan Listrik
II.10.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Transmisi Listrik
II.11.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Distribusi Listrik
II.12.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik
di Pemanfaatan Listrik
II.13.Persyaratan K3 Sistem Penyalur Petir
II.14.Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus
II.15.Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan
Listrik pertama dan/atau perubahan
II.16.Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan
Listrik berkala
II.17.Praktek
II.18.Seminar

III. KELOMPOK PENUNJANG :


III.1.Pelaksanaan K3 Listrik dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Peraturan Pemerintah No.50 th 2012)
III.2.Analisis dan Pelaporan kecelakaan kerja listrikIII.3.Kesehatan kerja listrik

IV.1EVALUASI :
IV.1.Evaluasi (Teori)

2
Daftar Isi
Modul 16. Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus
Halaman
16. Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus 4
16.1. Ruang Khusus menurut PUIL 2011 Bagian 8 4
16.2. Klasifikasi ruang 5
16.3. Kelompok perlengkapan 5
16.4. Pemilihan perlengkapan listrik 5
16.5. Perlengkapan yang digunakan dalam setiap zone 6
16.6. Ekuipotensial 6
16.7. Ruang dengan gas, bahan atau debu yang korosif 7
16.8. Sistem kabel 7
16.9. Zone 0,1, dan 2 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar 9
16.10. Zone 0,1, dan 2 di Industri 9
16.11. Peralatanlistrik “Flameproof” di Zone 0,1, dan 2 di Industri 10
16.12. Peralatan “Explosionproof” untuk masuk Zone 0,1, dan 2 di Industri 11
16.13. Ruang kerja Listrik 11
16.13.1. Pengawasan Ruang kerja Listrik 11
16.13.2. Persyaratan Ruang kerja Listrik 11
16.13.3. Jarak aman untuk Ruang kerja Listrik 12
16.13.4. Pemeliharaan Ruang kerja Listrik 12
16.13.5. Instalasi Ruang kerja Listrik 12
16.13.6. Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan 13

Modul 16. Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus

3
16.1. Ruang Khusus menurut PUIL 2011 Bagian 8
Ruang khusus adalah ruang dengan sifat dan keadaan tertentu seperti ruang lembab, ruang
berdebu, ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan, atau ruang yang memerlukan
pengaturan lebih khusus untuk instalasinya (mulai halaman 548).

Instalasi listriknya khusus. Yang dimaksud dengan Ruang adalah LOKASI atau DAERAH,
bukan ruangan.

Dalam PUIL 2011 Bagian 8 tersebut, secara rinci ada 26 Ruang Khusus, yaitu :
Ruang kerja listrik (Bagian 8.2), Ruang kerja listrik terkunci (Bagian 8.3), Ruang uji bahan
listrik dan laboratorium listrik (Bagian 8.4),

Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan (Bagian 8.5, Halaman 550-557),

Ruang lembab termasuk ruang pendingin (Bag 8.6), Ruang sangat panas (Bag 8.7), Ruang
berdebu (Bag 8.8), Ruang dengan gas, bahan atau debu yang korosif (Bag 8.9), Ruang
radiasi (Bag 8.10), Perusahaan kasar (Bag 8.11), Pekerjaan dalam ketel uap, tangki dan
bejana logam lainnya (Bag 8.12), Peluncur, dok, galangan kapal dan sebagainya (Bag 8.13),
Derek dan lift listrik (Bag 8.14), Instalasi rumah dan gedung khusus (Bag 8.15), Gedung
pertunjukan, gd pertemuan, musium, pasar, toko dan gd umum lainnya (Bag 8.16), Instalasi
listrik desa (Bag 8.17), lnstalasi sementara (Bag 8.18), Instalasi semi permanen(Bag 8.19),
lnstalasi dalam mase pekerjaan pembangunan (Bag 8..20), Instalasi generator (genset)
darurat (Bag 8.21), Instalasi pencahayaan darurat (Bag 8.22), Instalasi listrik di dalam
kamar mandi (Bag 8.23), Instalasi ruang terbuka (Bag 8.24), Kolam renang dan kolam
lainnya (Bag 8.25), Pencahayaan tanda dan pencahayaan bentuk (Bag 8.26), Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Bag 8.27).

Yang akan dibahas lebih lanjut adalah “4.Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan”
PUIL 2011 Bagian 8.5 ini merupakan terjemahan dari IEC 60079, Ruang kerja listrik (Bagian
8.2).

16.2. Klasifikasi ruang


Ruang dengan bahaya ledakan diklasifikasikan dalam zone berdasarkan frekuensi terjadinya
dan lamanya keberadaan gas ledak dalam atmosfer sebagai berikut :

Zone 0 : Suatu ruang (daerah) dimana terdapat atmosfer gas ledak secara terus menerus
atau dalam waktu yang lama.

Zone 1 : Suatu ruang (daerah) dimana mungkin terdapat atmosfer gas ledak dalam operasi
normal.

Zone 2 : Suatu ruang (daerah) dimana mungkin tidak terdapat atmosfer gas ledak dalam
operasi normal dan, jika hal ini terjadi, kemungkinannya tidak sering dan hanya
akan berlangsung dalam waktu singkat.

16.3. Kelompok perlengkapan


4
Untuk penggunaan per!engkapan dalam zone 0, zone 1 atau zone 2 maka dikelompokkan
sebagai berikut:

Kelompok I: Perlengkapan untuk digunakan dalam penambangan (gas methan).

Kelompok II: Perlengkapan untuk digunakan dalam industri lainnya. Untuk penggunaan gas
dalam kelompok II, maka Kelompok II dibagi rnenjadi :

Kelompok IIA: Atmosfer yang mengandung aseton, ammonia, etylen alkohol, bensin,
methan, propan, dan gas atau uap dengan bahaya yang ekivalen.

Kelompok IIB: Atmosfer yang mengandung acetaldehid, etylen, dan gas atau uap dengan
bahaya yang ekivalen.

Kelompok IIC: Atmosfer yang mengandung acetylen, hidrogen, dan gas atau uap dengan
bahaya yang ekivalen.

16.4. Pemilihan perlengkapan listrik


Untuk penggunaan perlengkapan listrik dalam ruang dimana terdapat gas ledak, perlu
diketahui hal berikut:

a) Klasifikasi ruang berbahaya


b) Suhu nyala gas atau uap yang terdapat di dalam ruang
c) Selungkup perlengkapan yang sesuai dengan gas atau uap yang terdapat di dalam ruang;
d) Pengaruh eksternal dan suhu ambien.

Untuk pemilihan perlengkapan yang sesuai dengan suhu pelayanan gas atau uap yang ada,
maka harus digunakan perlengkapan sesuai dalam
tabel di bawah ini :

Tabel 16.1.
Tabel Hubungan antara kelas suhu perlengkapan. suhu pennukaan
dan suhu penyalaan

16.5. Perlengkapan yang digunakan dalam setiap zone


5
Zone 0 : Dalam ruang Zone 0 hanya boleh digunakan perlengkapan listrik yang mempunyai
tanda pengenal sebagai betikut :

a). Perlengkapan yang secara intrinsik aman denqan kategori "ia"


b). Perlengkapan lainnya yang khusus di desain untuk digunakan dalam
Zone 0

Zone 1 : Dalam ruang Zone 1 hanya boleh digunakan perlengkapan listrik untuk Zone 0, dan
atau perlengkapan dengan jenis yang mempunyai tanda sesuai jenis perlindungan
keamanan sebagai berikut :

a) berselungkup tahan api “d" (lihat IEC 60079-1)


b) berselungkup bertekanan "p" (lihat IEC 60079-2)
c) per!engkapan berisi pasir “q” (lihat IEC 60079-5)
d) perlengkapan dalam minyak "o" (lihat IEC 60079-6)
e) per1engkapan keamanan yang ditingkatkan “e” (lihat IEC 60079-7)
f) keamanan intrinsik "i" ("ia" atau ·ib") (lihat IEC 60079-11)

Zone 2 : Dalam ruang Zone 2 boleh dipasang perlengkapan listrik sebagai benlrut :

a) perlengkapan listrik untuk Zone O dan Zone I, atau


b) perlengkapan listrik dengan selubung bertekanan untuk Zone 2. atau
c) perlengkapan listrik khusus yang didesain untuk Zone 2 (misalnya jenis proteksi "n“ (lihat
IEC 60079-15), atau d) perlengkapan listrik lainnya sesuai dengan standar lainnya, yang
dalam operasi normal tidak menimbulkan busur api atau penyalaan yang dapat
memanaskan permukaan.

Perlengkapan listrik ini tidak memerlukan tanda khusus, tetapi harus ditentukan oleh
petugas yang ahli.

16.6. Ekuipotensial
Untuk mencegah pembusuran yang membahayakan antara bagian logam rangka, maka
ekuipotensial perlu dipasang untuk instalasi pada Zone 0 dan Zone 1 dan mungkin juga
diperlukan untuk instalasi dalam Zone 2.

Oleh karena itu semua bagian konduktif terbuka harus dihubungkan ke konduktor ikatan
ekuipotensial Sistem ikatan dapat terdiri dari konduktor proteksi, konduit logam, selungkup
kabel dari logam, baja pelindung kabel, sernua rangka dari logam, tetapi tidak boleh
dihubungkan dengan konduktor netral.

Ukuran konduktor antar bagian logam dari rangka harus berukuran paling kecil 10 mm2
tembaga.

Perlengkapan listrik lainnya sesuai dengan standar lainnya, yang dalam operasi normal tidak
menimbulkan busur api atau penyalaan yang dapat memanaskan permukaan.
Perlengkapan listrik ini tidak memerlukan tanda khusus, tetapi harus ditentukan oleh
petugas yang ahli.

16.7. Ruang dengan gas, bahan atau debu yang korosif

6
Untuk ruang dengan gas atau debu yang korosif mengacu ke IEC 6124-1.
Mesin, pesawat, dan konduktor listrik. serta pelindung yang bersangkutan harus didesain,
dilindungi, dipasang dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga tahan terhadap pengaruh
yang merusak dari bahan, debu, atau gas yang korosif itu.

16.8. Sistem kabel


Kabel yang berselubung logam, termoplastik atau elastomerik, termasuk kabel berinsulasi
mineral dapat digunakan untuk perkawatan yang permanen.

Kabel yang berselubung logam bertipat atau kabel dengan pelindung kawat baja yang
dianyam hanya boleh digunakan, jika mempunyai selubung kedap air.
Untuk perlengkapan yang portabel dan dapat dipindahkan, dengan voltase tidak lebih dari
1000 V a.b. antarfase (atau 600 V ke bumi) atau 1500 V a.s antar kutub (atau 900V a.s ke
bumi), maka kabel suplai harus berselubung karet yang cukup kuat, atau kabel dengan
konstruksi kuat sejenis.

Jika diperlukan konduktor proteksi, maka konduktor ini di insulasi tersendiri dengan cara
yang sama seperti untuk konduktor lainnya dan disatukan di dalam selubung kabel suplai,
kecuali jika konduktor merupakan anyaman pelindung.

Perlengkapan listrik dengan arus pengenal yang tidak lebih dari 6 A untuk digunakan dalam
ruang dengan voltase tidak lebih dari 250 V ke bumi boleh dihubungkan ke kabel
berselubung karet kuat yang biasa, kabel polipropilen kuat biasa, atau kabel yang
mempunyai konstruksi kuat yangKonduktor tembaga harus berukuran minimum 1,5 mm2.

Kabel ini tidak boleh untuk perlengkapan portabel dan dapat dipindahkan yang
mendapatkan tekanan mekanik berat, umpamanya lampu tangga, sakelar kaki.
Untuk alat listrik portabel atau dapat dipindahkan, pelindung kabel atau anyaman fleksibei
metalik tidak boleh digunakan sebagai pembumian utama, kecuali konduktansnya cukup dan
tidak terputus.
Kabel tembaga yang terpasang pada penyangga dan kabel untuk alat
telekomunikasiberukuran minimum 0,75 mm2.

Kabel fleksibel dj dalam ruang berbahaya harus dipilih dari yang berikut:
a) kabel fleksibel berselubung karet kuat yang biasa
b) kabel fleksibel berselubung polichloroprene kuat yang biasa.
c} kabel fleksibel bersef ubung karet kuat dan berat,
d) kabel berselubung polichloroprene kuat dan berat,
e) kabel berinsulasi plastik ekivalen dengan kabel fleksibel berselubung karet kuat yang
biasa .

Kabel berselubung lainnya yang tidak ditanam di dalam tanah atau dalam conduit berisi
pasir atau tidak terlindung terhadap kebakaran harus berupa kabel yang tahan api
(umpamanya sesuai IEC 332).

Sistem konduit untuk selungkup tahan api

a). Pengedap

Konduit kaku terbuat dari logam harus digunakan.

7
Harus terbuat dari konduit pejal yang ditarik tanpa sambungan atau dengan sarnbungan
memanjang dengan kekuatan yang sesuai untuk menahan tekanan ledakan.
Konduit harus dilengkapi dengan frting pengedap sebaqal berikut:

a) pada tempat masuk atau keluar dari ruang bahaya;


b) pengedap terdapat paling jauh 450 mm dari semua selungkup dimana terdapat
penyalaan selama operasi normal;
c) pada setiap selungkup dimana terdapat pencabangan, sambungan atau terminasi pada
konduit yang berdiameter 50 mm atau lebih;
d) untuk mengurangi dampak penumpukan tekanan oleh beberapa gas.

Pada konduit harus terdapat minimum lima ulir, agar antara selungkup dan conduit
tersambung dengan lima ulir. Konduit harus dikencangkan agar semua ulir rnasuk.
Jika konduit digunakan sebagai konduktor proteksi, maka sambungan yang berulir harus
mampu mengalirkan arus gangguan yang akan mengalir jika sirkuit diamankan dengan
sekering atau pemutus sirkit.

Jika konduit terpasang dalam ruang yang korosif, maka harus dilakukan perlindungan yang
sesuai. Fiting pengedap dan kompon digunakan untuk membatasi tekanan yang menumpuk,
untuk mencegah gas panas masuk melalui sistem konduit dari selungkup yang berisi sumber
penyalaan, dan mencegah masuknya gas yang berbahaya ke dalam ruang yang tidak
berbahaya.

d) Tanda untuk setiap jenis proteksi:

o untuk aparat dalam minyak;


p untuk selungkup bertekanan;
q untuk aparat berisi pasir;
d aparat untuk setungkup tahan api;
e untuk keamanan ditingkatkan;
ia untuk keamanan intrinsik katagori a;
ib untuk keamanan intrinsik katagori b;

e) Simbol untuk kelompok perlengkapan listrik:

1) I untuk perlengkapan listrik dalam tambang dimana terdapat gas tambang

2) II atau IIA atau II8 atau IIC untuk perlengkapan listrik dalam atmosfer gas ledak, Huruf
A, B atau C digunakan sesuai dengan kondlsi gas
Jika perlengkapan listrik hanya boleh digunakan untuk suatu gas tertentu saja, rnaka simbol
II diikuti dengan rumus kimia atau nama gas.
Untuk kelornpok II, simbol menandakan kelas suhu atau suhu maksimum permukaan dalam
°C atau kedua-duanya.

Jika ditandai untuk kedua-duanya, maka kelas suhu harus dituliskan dalam kurung, misalnya
sebagai berikut:

T1 atau 450 °C atau 450 °C (T1)

f) Perlengkapan untuk Kelompok II yang suhu permukaannya melebihi 450 °C mempunyai


tanda suhu saja.

8
g) Jika perlu, nomor seri, tetapi tidak untuk:

1) lengkapan sambungan.
2) perlengkapan yang kecil.
h) Jika telah mendapatkan sertifikat pengujian, maka dicantumkan tanda sertifikasi,
sebaiknya dengan urutan berikut tahun sertiflkasi, kemudian diikuti dengan nomor seri
sertifikasi tahun tersebut.

16.9. Zone 0,1, dan 2 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar

Gambar 16.1.
Zone 0,1, dan 2 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar

16.10. Zone 0,1, dan 2 di Industri

Gambar 16.2.
Denah Zone 0,1, dan 2 di Industri

16.11. Peralatan listrik “Flameproof” di Zone 0,1, dan 2

9
di Industri

Gambar 16.3a.
Peralatan-peralatan listrik “Flameproof” di Zone 0,1, dan 2 di Industri (1)

Gambar 16.3b.
Peralatan-peralatan “Flameproof” di Zone 0,1, dan 2 di Industri (2)
16.12. Peralatan “Explosionproof” untuk masuk Zone 0,1, dan

10
2 di Industri

Gambar 16.4.
Peralatan “Explosionproof” untuk masuk Zone 0,1, dan 2 di Industri

16.13. Ruang kerja listrik

16.13.1. Pengawasan Ruang kerja Listrik


Ruang kerja listrik harus diawasi oleh pengawas ahli, kecuali ruang kerja listrik yang terkunci
dan yang tidak ada orang di dalamnya.

Pengawas ahli harus memenuhi ketentuan sebagai berikut


a) Keahliannya sesuai denqan jenis dan susunan instalasi yang terpasang di datamnya.
b) Diberi wewenang masuk ke dalam ruang tersebut

16.13.2. Persyaratan Ruang Kerja Listrik


Ruang kerja listrik harus berukuran cukup besar sehingga instalasi listrik yang akan
dipasang di dalamnya dapat diatur cukup leluasa dan mudah diperiksa. Ruang kerja fistrik
harus mempunyai pencahayaan yang baik dan tepat. Lantai, dinding, plafon dan bagian
konstruksi lain dari ruang kerja listrik yang di dalamnya terdapat instalasi voltase menengah
dan atau vottase tinggi, baik arus bolak-balik maupun arus searah, harus dibuat dari bahan
yang tidak mudah terbakar atau bila hal yang demikian tidak dapat dipenuhi maka sisi
dalamnya harus dilapisi dengan bahan yang tidak mudah terbakar.

Ruang kerja listrik yang berada di udara terbuka, harus dikelilingi seluruhnya dengan pagar
yang baik dan tepat, dengan tinggi minimum 2 meter di atas tanah, atau dapat juga
ditempuh cara lain asalkan cukup terjamin bahwa orang yang tidak berwenang tidak dapat
masuk.

11
16.13.3. Jarak aman untuk Ruang kerja Listrik
Bagian bervoltase dan tidak terlindung harus tetap berjarak sekurang-kurangnya 1 meter,
ditambah dengan 1 cm untuk tiap kOovolt penuh dari voltasenya, diukur secara proyeksi
mendatar sampai pagar atau penghalang lain.

Ketentuan ini tidak berlaku untuk bagian bervoltase, yang terletak lebih tinggi dari yang
disyaratkan untuk konduktor udara voltase yang sama. Untuk bagian yang tingginya lebih 2
meter di atas tanah, dan letaknya Jebih tinggj dari yang disyaratkan untuk konduktor udara,
maka jarak mendatar tersebut dapat dikurangi menurut perbandingan.

Pada tempat yang lebih rendah dari 1 meter, diukur dari bagian atas dinding yang sama
sekali tertutup, bagian bervoltase dan tidak tertindung dibolehkan berjarak mendatar lebih
kecil terhadap dinding itu.

16.13.4. Pemeliharaan Ruang Kerja Listrik


Ruang kerja listrik atau ruang kerja .listrik terkunci di dalam bangunan harus kering, harus
dijaga agar tetap kering, dan harus berventilasi baik. Pada tempat masuk ruang kerja listrik
atau ruang kerja listrik terkunci harus dipasang papan tanda peringatan sebagai
pemberitahuan yang juga melarang masuknya orang yang tidak berkepentingan. Pada
voltase rnenengah papan tanda peringatan itu harus dilengkapi dengan tanda kilat merah.

Papan tanda peringatan untuk ruang kerja listrik atau ruang kerja listrik terkunci, yang
berada dalam udara torbuka, harus dipasang di tempat yang baik dan tepat, pada pagar,
penghalang atau tutup, sehingga ruang kerja tersebut dapat diketahui dengan jelas dari luar
dan dari semua arah.

Di gang, bordes, lorong, dan sebagainya, tidak boleh ada barang yang tidak pada
tempatnya. Barang yang diperfukan untuk pekerjaan, jika tidak digunakan lagi, harus
disimpan pada tempat yang telah disediakan.
Permukaan lantai gang, bordes dan lorong tidak boleh menyebabkan orang terge1incir atau
tersandung. Gang pelayanan yang panjangnya lebih dari 6 meter harus dapat ditinggalkan
melalui kedua ujungnya.

Jika dipasang instalasi yang seluruhnya atau sebagian memperbesar kemungkinan timbulnya
kebakaran. rnaka harus disediakan alat yang baik dan tepat untuk memadamkan kebakaran.
Hanya bahan pemadam api bersifat insulasi yang boleh digunakan.

16.13.5. lnstalasi Ruang kerja Listrik


Lampu pijar, fiting lampu, kotak kontak, sakelar, dan sebagainya harus dipasang sedemikian
rupa sehingga dapat dicapai dan dilayani dengan aman, tanpa didahului tindakan proteksi.
Lampu gantung tidak boleh ctipasang di atas bagian bervoltase yang tidak terlindung.
Untuk konduktor randah dalam ruang kerja listrik hanya boleh digunakan · konduktor
fleksibel berpeHndung bukan Jogam. Ketentuan ini tidak berlaku untuk konduktor
pembumian.

16.13.6. Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

12
Apabila pekerjaan yang akan dilakukan bertegangan, maka harus dilakukan oleh dua (2)
orang. Hal ini diatur demikian oleh PUIL dan OSHA.

13
Gambar 16.5a.
Penggunaan APD yang tepat baik dan benar (1)

Gambar 16.5b.
Penggunaan APD yang tepat baik dan benar (2)

14
Gambar 16.6.
Dilarang seorang diri masuk/bekerja didalam ruangan yang bertegangan
Harus minimal dilakukan oleh 2 orang

==oo00oo==

15

Anda mungkin juga menyukai