Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Rinitis

Rinitis adalah suatu inflamasi membran mukosa hidung dan mungkin


dikelompokkan baik sebagai rinitis alergik maupun non alergik.(Brunner &
Suddart,2001:548).
Menurut WHO tahun 2001, rinitis adalah kelainan hidung dengan gejala bersin-
bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen
yang diperantarai oleh Ig E. (Efianty Arsyad Soepardi,dkk.,2010:128).
Rhinitis adalah peradangan atau iritasi pada lapisan lendir hidung, yang ditandai
dengan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Kondisi ini juga
dapat terjadi akibat radang pada mata, telinga, atau tenggorokan. Rhinitis dapat
bersifat ringan hingga berat. Rhinitis ringan biasanya tidak sampai mengganggu
aktivitas sehari-hari. Sebaliknya, rhinitis berat dapat mengganggu aktivitas bahkan
mengganggu tidur.
B. Etiologi
1. Rinitis alergi
Rinitis alergi adalah penyakit peradangan yang diawali oleh dua tahap sensitisasi
yang diikuti oleh reaksi alergi. Reaksi alergi terdiri dari dua fase yaitu :
a) Immediate Phase Alergic Reaction, Berlangsung sejak kontak dengan
alergen hingga 1 jam setelahnya.

b) Late Phase Alergic Reaction, Reaksi yang berlangsung pada dua hingga
empat jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat
berlangsung hingga 24 jam.
Berdasarkan cara masuknya alergen dibagi atas :
a) Alergen inhalan, masuk bersama udara pernapasan, misalnya tungau,
deburumah, kecoa, serpihan epitel kulit binatang ( kucing, anjing),
rerumputan serta jamur.
b) Alergen ingestan, masuk ke saluran cerna berupa makanan, misalnya susu
sapi,telur, coklat, ikan laut, dan udang.
c) Alergen injektan, masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin
dan sengatan lebah.
d) Alergen kontaktan, masuk melalui kontak kulit atau jaringan mukosa,
misalnya bahan kosmetik, perhiasan. (Efianty Arsyad
Soepardi,dkk.,2010:129).
2. Rinitis non alergi
a) Rinitis Vasomotor
Pada rinitis vasomotor, gejala dapat dicetuskan oleh berbagai rangsangan non
spesifik, seperti obat-obatan, faktor fisik, faktor endokrin, faktor psikis
seperti emosi.
b) Rinitis Medikamentosa

Selain alergi, rhinitis juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti:

1. Faktor lingkungan, antara lain:

 Bau yang menyengat, seperti parfum


 Perubahan cuaca
 Polusi udara

2. Pola hidup, seperti:

 Stres
 Konsumsi makanan pedas
 Konsumsi minuman beralkohol
 Penggunaan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
obat hipertensi, dan obat kontrasepsi
 Penggunaan obat pelega hidung (dekongestan) dalam jangka panjang

3. Penyakit tertentu, misalnya:

 Infeksi, misalnya infeksi virus


 Gangguan hormon, seperti hipotiroidisme
 Penyakit autoimun, seperti lupus atau sindrom Sjögren
 Penyakit refluks asam lambung (GERD)

Anda mungkin juga menyukai