Anda di halaman 1dari 5

PEMELIHARAAN IKAN LELE SANGKURIANG

DI KOLAM TERPAL

PEMELIHARAAN IKAN LELE SANGKURIANG Pengusahaan ikan lele adalah Salah satu alternatif usaha yang dapat
dikembangkan, karena pengusahaan jenis ikan ini memiliki keunggulan, yaitu
DI KOLAM TERPAL dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air terbatas dengan padat tebar tinggi,
serta dapat dipijahkan sepanjang tahun yang dalam hal ini dibudidayakan di
kolam terpal.
Sejalan dengan perkembangan teknologi pembudidayaan ikan yang saat
ini terus berkembang sesuai dengan dinamika yang ada, maka para Penyuluh
Perikanan Kabupaten Sukabumi dituntut harus mampu menguasai berbagai
teknologi perikanan yang saat ini terus dan sedang berkembang. Untuk
mengasah dan menyegarkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap (PKS) para
penyuluh yang ada, maka dilakukanlah suatu upaya Pengkajian Teknologi
Budidaya Lele dalam Wadah Terpal. Disamping itu mengingat saat ini
kebutuhan air (khususnya untuk irigasi) masih menjadi kendala utama di sektor
pertanian sehingga ada waktu-waktu dimana mereka mendapatkan air secara
bergiliran. Disatu pihak komoditi perikanan (ikan air tawar) memerlukan media
air yang cukup di sepanjang masa pemeliharaannya. Untuk menjawab tantangan
tersebut, maka saat ini para pembudidaya ikan air tawar disarankan melakukan
pemeliharaan ikan dengan wadah/media terpal. Sebab dengan menggunakan
terpal biaya akan lebih irit/murah jika dibanding membuat kolam permanen
(beton) dan lokasi kolam juga dapat dibuat di sekitar pekarangan rumah.
Disusun Oleh: a. Keunggulan Kolam Terpal
ANDIKA RAHMAN, S.St.Pi. M.Si  Lebih fleksibel, dimana penggunaannya dapat di integrasikan dengan
NIP. 19880504 201101 1 003 kegiatan lain, seperti longyam, pertanian maupun perkebunan dan
juga dapat ditempatkan disekitar rumah/pekarangan.
 Efesiensi pengunaan air, mengingat untuk budidaya lele sistim terpal
kita hanya perlu mengisi air pada awal dan penambahan air dapat
BALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM DAN juga disesuaikan dengan kondisi, misalnya air dalam kolam terpal
PENYULUHAN PERIKANAN berkurang. Dengan demikian sebagai pembudidaya ikan lele tidak
TAHUN 2022 akan menjadi penyaing dalam pengambilan air irigasi.
 Dapat dibuat dan ditempatkan pada kondisi lahan yang poros/sulit air
irigasi
1
 Air media budidaya tidak merembes keluar areal, sehingga akan terpal persis melekat di dinding/rangka, atur lipatan di setiap sudut supaya
mengirit penggunaan air bahkan air bekas pemeliharaan sebelumnya kelihatan baik, ikat kuat ujung terpal pada bagian sudut dan atas rangka.
hamper setengah bagian dapat juga digunakan lagi untuk Jika masih ada terpal yang kelihatan tersisa, dapat dilipat ke bawah. Untuk
pemeliharaan selanjutnya. memperpanjang jangka usia ekonomis terpal dan juga menjaga stabilitas
 Biaya pembuatannya lebih murah daripada membuat kolam suhu dalam kolam terpal, maka di atas kolam perlu dibuat
beton/permanent atau semi permanent. pelindung/naungan yang terbuat dari daun kelapa atau plastik/ paranet.
 Jangka waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 3 (tiga) tahun Untuk memudahkan sirkulasi keluar masuknya air dalam bak terpal, perlu
atau 4 kali siklus produksi. dibuat/dipasang pipa pengeluaran yang letaknya di salah satu pojok/sudut
 Mudah cara merakit/membuat kolam sistim terpal. bak.
b. Cara Pembuatan Kolam Terpal
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan
di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di
atasnya. Pada bagian dasar terpal diberikan sekam setebal ± 5 cm sebagai
stabilitas suhu dan juga untuk menghindari agar terpal tidak terkeca batu
atau benda lainnya sehingga terhindar dari kebocoran. Adapun cara
pembuatan kolam terpal yaitu :
 Pasang patok (dari kayu usuk/kayu hidup) berbentuk persegi dengan Gambar Kolam Terpal
panjang 5 meter dan lebar 3 meter dengan ketinggian 100 cm (jika sudah
ditanam patok yang kelihatan ± 100 cm)
 Di sela-sela patok tersebut diberikan lagi beberapa patok tambahan
dengan jarak 25 cm dengan ketinggian yang sama c. Pemeliharaan dan Perawatan Ikan Lele dalam Kolam Terpal
Untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang
 Setelah patok tersebut cukup kuat, lalu pagari/pasang belahan papan
memuaskan maka kondisi kolam harus disesuaikan dengan habitat yang
(begesting) atau bilah bambu berjajar dari permukaan tanah terus ke atas
disukai lele. Oleh karena itu, kolam karpet yang telah dibuat harus
sampai ketingian 100 – 120 cm.
disesuaikan terlebih dahulu. Bibit lele yang baru dibeli juga harus
 Agar patok/rangka terpal lebih kuat dapat pula diberikan tumpukan
diadaptasikan dan diberi perlakuan sebelum dimasukkan ke dalam
batako pada bagian luar
kolam.
 Jika rangka sudah kuat, maka terpal sudah siap dipasang pada bagian  Perawatan Lele Dalam Kolam Terpal
dalam petakan persegi yang telah disiapkan.  Perawatan lele di kolam karpet pada umumnya tidak berbeda dengan
 Alasi rangka tersebut dengan sekam setebal 3-5 cm untuk menghindari perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu
kebocoran dan pengaruh benda tajam dibawahnya diperhatikan dalam kolam karpet adalah sebagai berikut.
Setelah rangka selesai dibuat dan cukup kuat, maka terpal sudah  Penambahan air dalam kolam Terpal
dapat dipasang pada bagian dalam rangka. Pemasangan terpal harap hati-  Bila air dalam kolam karpet berkurang karena proses penguapan
hati agar jangan sampai ada terpal yang bocor dan terlipat tidak beraturan. maka tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal.
Pertama bentangkan terpal di dalam kotak persegi, kemudian ratakan, lipat Penambahan air dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu,
2
misalnya satu minggu sekali. Panambahan air dilakukan apabila dosis 500 - 700 gr/m2 atau dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, SP
ketinggian air dalam bak terpal berkurang/kurang dari ketinggian 36 20 gram/m2 dan ammonium nitrat 15 gram/m2.
yang diharapkan (dalam setiap penambahan, air perlu ditambah  Untuk tahap awal dan mempertahankan kualitas air, perlu diberikan
setinggi 10 - 15 cm sehingga kualitas air tetap terjaga). Jika air probiotik 10 ml/m3 air dengan tujuan untuk mempercepat
didalam kolam berkurang perlu ditambahkan hingga ketinggian penguraian bahan organik dan juga diberikan garam ikan sebanyak
normal kembali 2 kg/bak dengan tujuan sterilisasi dan membunuh bibit penyakit
 Tanaman pelindung dalam kolam yang ada dalam air.
Tanaman pelindung di dalam kolam berfungsi untuk  Untuk pupuk kandang sebaiknya diberikan dengan cara digantung
melindungi lele dari terik sinar matahari dan juga sebagai makanan menggunakan karung atau jaring yang bertujuan agar hanya sari-sari
tambahan bagi lele. Selain itu, tanaman juga dapat mengisap kotoran pupuk saja yang keluar, sedangkan ampasnya tidak ikut keluar,
di dalam air. dimana ampas pupuk dapat juga mengotori kolam yang pada
Jenis tanaman pelindung/tanaman air yang biasa digunakan gilirannya nanti dapat menjadi media penyebaran penyakit.
yaitu kapu-kapu dan enceng gondok. Dalam satu kolam cukup dipilih  Kolam terpal siap untuk digunakan setelah 3 – 5 hari proses
salah satu tanaman tersebut. Jumlah tanaman di dalam kolam dibatasi pemupukan dan persiapan lainnya, dimana pada saat itu plankton
hingga sepertiga bagian dari luas permukaan air kolam. Pertumbuhan didalam air diharapkan sudah tumbuh. Makanan alamiah yang
akar eceng gondok pun harus dibatasi dan harus dikurangi secara berupa zooplankton, larva, cacing-cacing, dan serangga air.
berkala. Untuk membatasi pertumbuhannya yaitu dengan memberi Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema spp (gol.
pembatas berupa bambu yang diapungkan dan diberi tali serta bandul Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol.
batu pada kedua ujungnya. Cara ini dilakukan selain tanaman tampak Diatome), ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta).
rapi juga agar sinar matahari dapat masuk ke dalam kolam. Cahaya  Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
matahari dibutuhkan dalam proses pertumbuhan lele. Tanaman air di  Selanjutnya disiapkan bibit ukuran 7 – 8 cm dengan padat tebar 300
dalam kolam berfungsi untuk melindungi lele dari terik sinar ekor/m2. Pemeliharaan dalam kolam karpet, sebaiknya tidak
matahari dan makanan tambahan menggunakan bibit yang berukuran kecil agar tidak terjadi banyak
d. Penebaran Benih kematian. Pemakaian bibit berukuran lebih besar akan lebih baik
Untuk pengkajian budidaya lele dalam terpal, kita tidak dan waktu pemeliharaan lebih cepat (misalnya 2,5 bulan sudah
menggunakan media Lumpur, dalam hal ini kita langsung memasukan mencapai ukuran layak dikonsumsi). Bibit yang baru dibeli (baru
air dari sumber kedalam bak terpal, dengan urutan sebagai berikut : tiba) jangan langsung dimasukkan ke dalam kolam. Bibit yang ada
 Kedalaman air yang digunakan 25 cm – 50 cm ( tinggi/selisih antara dalam bungkusan kantong plastik tersebut harus dituangkan
permukaan air dan terpal minimal 20 cm). dengan adanya selisih bersama airnya ke dalam ember. Kemudian setiap satu jam
jarak tersebut diharapkan lele tidak meloncat keluar kolam. Setelah ditambahkan air dari kolam ke dalam ember tersebut. Penambahan
air penuh, kemudian diberikan garam dapur 25 gr/m3 air dan air air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Tujuannya, agar bibit lele dapat
perasan kunyit. beradaptasi dengan suhu air dalam kolam.
 Bila perlu diberi pupuk kandang awal dilakukan 2 minggu sebelum  Setelah itu, bibit yang telah diadaptasikan tersebut dimasukkan ke
tebar dengan dosis pupuk kandang yang diberikan yaitu dengan dalam kolam karpet. Pemberian pakan berupa pelet yang telah

3
dihaluskan dapat diberikan setelah beberapa jam kemudian setelah hingga bulu-bulunya habis. Selanjutnya, badan ayam diikat dengan tali
ikan menyebar diseluruh bagian kolam. dan dimasukkan ke dalam kolam setelah daging ayam dingin. Ujung atas
e. Pemberian Pakan tali diikatkan pada tiang dinding kolam atau pada bambu/kayu yang
Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein dipalangkan di bagian atas lebar kolam. Hal ini bertujuan agar tulang-
berkisar antara 26-28 %. Pemberian pakan ini dilakukan secara berkala tulang ayam mudah diambil dan tidak bertebaran di sekeliling dasar
dengan dosis 3-5 % dari bobot total ikan dan frekuensi pemberiannya kolam.
sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang dan sore). Pakan dari keong mas diberikan dengan cara mencacahnya
Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berumur 2 terlebih dahulu. Setelah dicacah, keong mas dimasukkan ke dalam
minggu yaitu pakan berupa bentuk serbuk halus. Penghalusan butiran ember dan direndam beberapa saat dengan air mendidih. Setelah itu, air
lebih praktis dengan menggunakan alat blender atau dengan cara di dalam ember dibiarkan hingga menjadi dingin kemudian dimasukkan
digerus/ ditumbuk. Kemudian setelah itu berangsur-angsur gunakan ke dalam kolam sesuai dengan kebutuhan.
pelet diameter 1milimeter barulah kemudian beralih ke pelet ukuran 2 f. Panen
milimeter (sesuai dengan umur ikan lele). Hal ini dimaksudkan agar Lele dipanen pada umur 65 hari, waktu panen diusahakan pada
pelet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan pagi atau sore hari yaitu pada waktu cuaca tidak panas dan suhu stabil
sehingga meminimalisir terjadinya variasi ukuran ikan lele selama (tidak begitu tinggi).. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 100
pertumbuhannya. gram/ekor.
Kebutuhan pakan lele setiap ekor per hari adalah seberat 3 % dari Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak
berat badannya. Berat badan lele pada usia 65 hari adalah 120 - 125 g. terlalu kepanasan. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap
Dengan demikian, dalam satu kilogram akan berisi 7 - 8 ekor lele. dengan menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
Dengan tingakat Konversi pakan 0,85 : 1, maka pakan yang Setelah dipanen, biarlah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa
dibutuhkan selama masa pemeliharaan satu periode tanam (65 hari) dan selama 1- 2 jam (untuk pengangkutan jarak dekat) dan diberok selama
tingkat mortalitas sebesar 10 % adalah 344,25 kg. semalam (untuk pengangkutan jarak jauh) dengan tujuan agar feses atau
Sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan pakan lele, kotoran ikan keluar sehingga dapat lele tidak stress dan dapat mutu dan
sebaiknya diberikan pakan substitusi seperti dedak halus, limbah dapur, kualitas dapat dipertahankan.
rayap, keong mas (siput murbei) bahkan bangkai ayam. g. Pengangkutan dan Pemasaran
Jika di lingkungan sekitar terdapat sawah yang dipenuhi oleh Setelah dipanen, sebaiknya lele langsung dipasarkan dalam
keong mas maka hama tanaman padi tersebut dapat dimanfaatkan untuk keadaan hidup (segar). Adapun cara pengangkutan yang dapat
pakan substitusi, sedangkan pakan substitusi seperti limbah dapur dapat digunakan adalah dengan system terbuka dan tertutup. Kalo
diperoleh dari warung-warung nasi atau restoran. Untuk mengumpulkan menggunakan sistem terbuka sebaiknya menggunakan alat berupa
limbah tersebut, sebaiknya disediakan tempat (ember) limbah yang tong/drum/bak. Untuk menguragi kematian selama perjalanan akibat
dapat diambil setiap waktu. Demikian pula, jika di lingkungan sekitar perubahan suhu yang signifikan maka pada wadah tong/bak
terdapat peternakan ayam. Ayam-ayam yang mati dapat digunakan ditambahkan bongkahan es yang dibungkus plastik. Cara pengangkutan
untuk pakan lele. Pakan substitusi ini mulai diberikan pada saat lele ini dapat dilakukan apabila jarak angkut cukup dekat atau waktu
berusia satu bulan. Bangkai ayam yang digunakan untuk pakan harus pengangkutan tidak lebih dari 4 jam.
masih segar (belum berbau busuk). Kemudian, bangkai tersebut dibakar
4
Kalau menggunakan sistim tertutup, maka harus disediakan 1.2 Analisa Usaha
oksigen dalam jumlah yang cukup. Caranya siapkan kantong plastik, Untuk perhitungan 1 Unit budidaya ikan lele di kolam terpal dengan ukran
berikan air ¼ bagian dari kantong, isikan lele sebanyak 2-3 kg/kantong, kolam terpal adalah 15 m3 ( 5 x 3 x 1 m ) adalah :
berikan oksigen 2/3 bagian dari kantong. Pengangkutan sistim ini  B/C Ratio
dilakukan apabila jarak angkut lebih dari 5 jam. B/C ratio = Tambahan output/Tambahan Input
= 4.050.000 / 3.065.500
I. ANALISIS BIAYA = 1,32
Dari perhitungan diatas artinya usaha penanaman ikan lele memberikan
hasil 1,32 kali modal yang dibutuhkan atau menguntungkan.
1.1 Asumsi produksi
Produksi ikan lele yang dapat dicapai setelah 65 hari pada masa  NVP ( Net Present Value )
pemeliharaan di kolam terpal dengan tingkat mortilitas 10 % adalah NVP = Rp. 4.050.000 – Rp. 3.065.500
sebanyak 405 kg. = Rp. 984.500,-

No. Uraian Jumlah Satuan Harga/Unit Jml Harga  BEP ( Break Event Point )
Rp Rp Nilai yang menunjukkan titik impas atau kondisi dari usaha yang
1 INVESTASI tidak memperoleh keuntungan atau tidak mengalami kerugian.
a. Terpal (6x8m) 48 m2 11.000 528.000 BEP Produksi = Total Biaya Produksi / Harga Unit Jual
b. Selang 15 m 2.500 37.500 = 3.065.500 / 10.000
c. Ember karet 2 unit 10.000 20.000 = 306,55 kg
d. Gayung 1 unit 5.000 5.000 BEP Harga = Total Biaya Produksi / Jumlah hasil
e. Lamit 1 unit 15.000 15.000 = 3.065.500 / 405
TOTAL INVESTASI 605.500
= Rp. 7.569,-
2 BIAYA PRODUKSI
a. Benih Ikan lele 4500 ekor 200 900.000 Nilai BEP Produksi sebesar 306,55 kg menunjukkan bahwa titik
b. Pakan 65 hari 344,25 kg 6.000 2.065.500 impas atau kondisi tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami
c. Obat-obatan 1 unit 50.000 50.000 kerugian akan dicapai pada saat produksi usaha mencapai 306,55 kg.
d. Penyusutan alat 3 Nilai BEP Harga Rp. 7.569,- menunjukkan bahwa nlai impas akan
tahun (12 periode) 3 tahun 16.000 50.000 dicapai pada saat harga jual ikan lele Rp. 7.569,-
TOTAL PRODUKSI 3.065.500
TOTAL BIAYA (INVESTASI dan PRODUKSI) 3.671.000
3 PENJUALAN 405 kg 10.000 4.050.000

Anda mungkin juga menyukai