Anda di halaman 1dari 5

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN RISIKO BENCANA TSUNAMI BERBASIS SPASIAL


Mata Kuliah : Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut
Dosen : Dr. Dony Apdillah, S.Pi., M.Si
Harish Wirayuhanto, S.T., M.T.
Esty Kurniawati, S.Pi., M.Si
Tujuan Praktikum : (1) Mahasiswa mampu mengidentifikasi parameter-
parameter bahaya dan kerentanan bencana
(2) Mahasiswa mampu menyusun peta risiko bencana
berbasis SIG

Bahan Alat

Jenis Bahan/Alat Spesifikasi Ket


Komputer/Laptop Intel core i3, Ram 3 GB -
Software ArcGIS Desktop Versi 10.4 -
Citra Satelit DEMNAS Resolusi 0,27-arcsecond Di unduh :
http://tides.big.go.id/DEMNAS/
Peta (RBI)Rupa Bumi Skala 1:50.000 Di unduh :
Indonesia https://tanahair.indonesia.go.id/portal-
web

Pengolahan data dalam praktikum ini dilakukan dengan bantuan komputer dan
perangkat lunak (software). Pengolahan data terdiri dari beberapa tahap. Secara garis besar,
langkah-langkah yang digunakan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Persiapan peta-peta dan data pendukungnya
2. Ekstraksi data spasial dari citra satelit, peta rupabumi, DEM dan data pendukung lainnya;
3. Penentuan parameter-parameter yang mempengaruhi tingkat risiko
4. Analisis Data

Data spasial yang dibutuhkan meliputi:

1. Jarak dari garis pantai


Parameter jarak dari garis pantai diturunkan dari data vektor (shp) garis pantai mean sea level
(MSL) Kabupaten Pangandaran yang diperoleh dari peta RBI skala 1:50.000 yang dibuat oleh
Badan Informasi Geospasial. Nilai jarak diperoleh menggunakan teknik buffering. Klasifikasi jarak
dari garis pantai dibagi menjadi 3 kelas.

2. Ketinggian Daratan
Parameter ketinggian daratan yang digunakan berasal dari data Digital Elevation Model
Nasional (DEMNAS) yang diperoleh dari BIG dengan resolusi spasial 0,27-arcsecond. Data
ketinggian 0 meter didasarkan pada Mean Sea Level (MSL). Data elevasi diklasifikasikan
menjadi 4 kelas.

3. Kemiringan Lahan
Parameter kemiringan lahan yang digunakan berasal dari data Digital Elevation Model Nasional
(DEMNAS) yang diperoleh dari BIG dengan resolusi spasial 0,27-arcsecond. Data DEM
Ketinggian daratan kemudian diubah menjadi data slope/kemiringan lahan dengan
menggunakan tools slope di Arcgis. Kemudian di klasifikasikan menjadi 4 kelas.

4. Jarak dari Sungai


Parameter jarak dari sungai diperoleh menggunakan teknik buffering data vektor sungai yang
ada di Kabupaten Pangandaran yang diperoleh dari peta RBI skala 1:50.000 yang dibuat oleh
Badan Informasi Geospasial. Data vektor sungai yang digunakan adalah vektor sungai yang
bermuara ke laut, sedangkan untuk sungai yang tidak bermuara ke laut tidak diperhitungkan.
Nilai jarak yang sudah didapatkan kemudian diklasifikasikan kedalam 3 kelas.

5. Penggunaan Lahan
Parameter penggunaan lahan diperoleh dari peta RBI skala 1:50.000 yang dibuat oleh Badan
Informasi Geospasial. Data vektor penggunaan lahan yang didapatkan kemudian
diklasifikasikan kedalam 4 kelas.

Penentuan parameter – parameter yang berpengaruh

Penilaian secara kuantitatif terhadap tingkat risiko bencana tsunami dilakukan melalui skoring
dari kelas setiap parameter pembentuk bencana tsunami. Parameter yang dominan
mempunyai faktor pembobot yang paling besar. Pemberian skor dilakukan berdasarkan tingkat
pengaruh parameter tersebut terhadap potensi terbentuknya tsunami.

Pemberian Bobot dan Skor


1. Parameter ketinggian daratan diindikasikan memiliki kontribusi terbesar terhadap risiko jika
terjadinya bencana tsunami, disusul parameter jarak dari garis pantai dan kemiringan
lahan, kemudian untuk parameter yang lain dianggap mempunyai kontribusi yang sama.
2. Skor dalam tiap-tiap kelas diberikan nilai yang berbeda dengan indikasi nilai yang kecil
menunjukkan pengaruh faktor yang rendah, dan nilai yang besar menunjukkan pengaruh
faktor yang besar juga.

PARAMETER-PARAMETER PENENTUAN RISIKO BENCANA TSUNAMI

1. Jarak Dari Garis Pantai

No. Jarak (m) Skor Bobot S x B/100


1. < 50 3 20 0.6
2. 50 – 100 2 20 0.4
5. > 100 1 20 0.2
Sumber: Zaiyana dan Buchori (2014)

2. Ketinggian Daratan

No. Tinggi (m) Skor Bobot S x B/100


1. 0–5 4 25 1
2. 5 – 10 3 25 0.75
3. 10 - 20 2 25 0.5
4. > 20 1 25 0.25
Sumber: Zaiyana dan Buchori (2014)
3. Kemiringan lahan/Tofografi

No. % Lereng Jenis Lereng Skor Bobot S x B/100


1. 0–5 Landai 4 20 0.8
2. 5 – 15 Sedang 3 20 0.6
3. 15 - 40 Agak curam 2 20 0.4
4. > 40 Sangat Curam 1 20 0.2
Sumber: RPIIJM Kota Banda Aceh 2013

4. Penggunaan Lahan

No. Penggunaan Lahan Skor Bobot S x B/100


1. Pemukiman 4 15 0.6
2 Sawah 3 15 0.45
3. Kebun Campuran 2 15 0.3
4. Hutan Lindung 1 15 0.15
Sumber: Hajar (2006)

5. Jarak Dari Sungai

No. Jarak (m) Skor Bobot S x B/100


1. 0 – 50 3 20 0.6
2. 50 – 100 2 20 0.4
6. > 100 1 20 0.2
Sumber: Zaiyana dan Buchori (2014)

Metode tumpang susun (overlay method)

Metode analisis yang dilakukan pada beberapa macam peta dikenal dengan metode
tumpang susun (overlay method). Tumpang susun atau overlay suatu data grafis adalah suatu
usaha untuk menggabungkan antara dua atau lebih data grafis untuk dapat diperoleh data
grafis baru. Dengan kata lain, metode tumpang susun merupakan penggabungan beberapa
peta tematik sehingga didapatkan peta tematik yang lain (peta tematik turunan) (Suyudi dan
Diyono, 1994).

Model Matematis disajikan sbb:  Si Wi


IRx  x

dimana:
W
IRx = Indeks Risiko Bencana
Si = Nilai skor kelas ke-i
Wi = Bobot ke-i
Tugas Mahasiswa :
1. Menyiapkan peta tematik sesuai parameter penentuan risiko bencana
2. Melakukan analisis spasial penentuan risiko bencana tsunami
3. Membuat laporan praktikum

Kerangka Laporan Praktikum

Kerangka laporan praktikum Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut, terdiri dari :
- Cover depan (contoh terlampir)
- Daftar Isi
- BAB I Pendahuluan
- Berisi pendahuluan singkat perlunya penyusunan peta risiko bencana tsunami dan
pemiihan lokasi
- Tujuan praktikum

- BAB II Metodologi
- Alat dan Bahan
- Metode (berisi metodologi analisis data, parameter2 penentuan risiko bencana)
- Prosedur Kerja (berisi langkah2 pembuatan peta tematik)

- BAB III Hasil dan Pembahasan


- Hasil (berisi peta-peta tematik yang dihasilkan dan peta risiko bencana tsunami)
- Pembahasan (berisi penjelasan dimana lokasi-lokasi yang berisiko tinggi, sedang dan
rendah jika tsunami terjadi di pulau tersebut dan luasannya)
CONTOH COVER DEPAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH MITIGASI BENCANA PESISIR DAN LAUT

Dosen Pengampu :
Dr. Dony Apdillah, S.Pi., M.Si
Harish Wirayuhanto, S.T., M.T.
Esty Kurniawati, S.Pi., M.Si

PEMETAAN RISIKO BENCANA TSUNAMI DI


BANDA ACEH

Dhsh Jwoijoiwd
NIM : 1700010002

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2021

Anda mungkin juga menyukai