Anda di halaman 1dari 5

KISI – KISI PTS 1

PPKn – kelas VIII

Pertanyaan-pertanyaan berikut dipakai untuk memahami materi pembelajaran dan


sebagai
bahan

persiapan menghadapi PTS 1 (tidak perlu dikumpul)

1. Jumlah alinea dan pokok pikiran Pembukaan UUD NRI tahun 1945
Jumlah alinea : 4
Pokok pikiran Pembukaan UUD NRI 1945
● Alinea 1 : Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menunjukkan keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan
kemerdekaan dan menentang penjajahan. Makna dalam alinea pertama
meletakkan tugas dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta warga
negara Indonesia untuk senantiasa melawan penjajahan dalam segala bentuk. Juga
menjadi landasan hubungan dan kerja sama dengan negara lain. Bangsa dan
negara, termasuk warga negara harus menentang setiap bentuk yang memiliki sifat
penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak hanya penjajahan antara bangsa
terhadap bangsa, tetapi juga antar manusia karena sifat penjajahan dapat dimiliki
dalam diri manusia.
● Alinea 2 : Alinea kedua menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa
Indonesia.
a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang
menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsa
Indonesia selama merebut kemerdekaan.

● Alinea 3 : Alinea ketiga memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi


spiritual, yaitu kemerdekaan dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan berkat
rahmat Allah Yang Mahakuasa. Ini merupakan perwujudan sikap dan keyakinan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas
menyatakan kembali kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945. Melalui alinea ketiga ini, bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa
rahmat Tuhan Yang Mahakuasa, bangsa Indonesia tidak akan merdeka.
Kemerdekaan yang dicapai tidak semata-mata hasil jerih payah perjuangan bangsa
Indonesia, tetapi juga atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
● Alinea 4 : Alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat prinsip-prinsip negara Indonesia, yaitu:
a. tujuan negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara,
b. ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar,
c. bentuk negara, yaitu bentuk republik yang berkedaulatan rakyat,
d. dasar negara, yaitu Pancasila

2. Sistematika UUD NRI tahun 1945


Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan
(amandemen) terdiri atas.
1. Pembukaan,
2. Batang Tubuh (pasal-pasal),
3. dan Penjelasan.
Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah perubahan
(amandemen)
terdiri atas.
1. Pembukaan dan
2. pasal-pasal.

3. Hubungan antara Pembukaan UUD NRI tahun 1945 dengan Proklamasi


Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Hubungan Proklamasi dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dapat
diamati dari isi kedua naskah tersebut. Proklamasi Kemerdekaan memuat dua hal pokok,
yaitu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dan tindakan yang harus segera
dilakukan
dengan pernyataan kemerdekaan. Alinea ketiga Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, memuat pernyataan kemerdekaan. Pernyataan kemerdekaan di
alinea pertama ini diawali dengan pernyataan bahwa kemerdekaan adalah hak segala
bangsa; di alinea kedua alasan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia telah sampai
pada saat yang menentukan. Juga dipertegas bahwa kemerdekaan merupakan ”atas
berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur.” Dengan
demikian,
pada dasarnya alinea I sampai dengan alinea III merupakan uraian terperinci dari
kalimat pertama Proklamasi Kemerdekaan. Alinea IV memberi arah
pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Kemudian, isi
pokok kedua Proklamasi Kemerdekaan, yaitu tindakan yang harus segera dilakukan
antara lain dengan menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
memuat Pembukaan.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan UUD NRI 1945 bersifat singkat dan rigid
Singkat karena UUD 1945 sangat pendek. UUD 1945 hanya terdiri dari 5915 kata yang
terbagi dalam 21 Bab, 73 pasal, dan 170 ayat. Dengan pembagian yang sederhana ini,
rakyat Indonesia bisa dengan mudah memahami maksud dari UUD 1945.
UUD 1945 disebut supel. Pertama adalah karena UUD 1945 bersifat fleksibel sehingga
dapat diamandemen sesuai perkembangan zaman dan kondisi negara Indonesia. Dalam
sejarahnya, UUD 1945 diamandemen sebanyak 4 kali, pada tahun 1999, 2000, 2001,dan
2002. Amandemen ini melakukan berbagai perubahan, antara lain pembubaran DPA
(Dewan Pertimbangan Agung), merubah cara pemilihan presiden, serta pembentukan
DPD
(Dewan Perwakilan Daerah) dan MK (Mahkamah Konstitusi). Kedua, disebut supel
karena
hanya prinsip umum yang dicantumkan dalam UUD 1945. Untuk penerapannya dapat
dijabarkan dan diperjelas dengan Undang-Undang dan peraturan lainnya.
Atau singkatnya :
singkat : memiliki jumlah kata, ayat dan pasal
sedikit, sehingga sederhana dan mudah dipahami

supel: dapat beradaptasi dengan zaman,


karena dapat diubah dengan proses amandemen dan berisi prinsip-prinsip
kenegaraan yang umum

5. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara. Hal ini mengandung maksud bahwa
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan
negara, yang meliputi bidang ideologi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan

6. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa


Semua aktivitas kehidupan Bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila-sila dari
Pancasila. Hal ini karena Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai yang dimiliki dan
bersumber dari kehidupan Bangsa Indonesia.

7. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa


Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Bahwa setiap bangsa memiliki jiwanya
masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya jiwa rakyat atau jiwa bangsa. Pancasila
sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia yaitu zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia Diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku memiliki
ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas yang dimaksud adalah
kepribadian.
8. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta
beserta isinya. Oleh karenanya, sebagai manusia yang beriman, yaitu meyakini
adanya Tuhan yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yang
mengakui kedudukan manusia yang sederajat dan sama, mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara.
3. Persatuan Indonesia
Merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham
perseorangan, golongan, suku bangsa, dan mendahulukan persatuan dan
kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah-belah oleh sebab apa pun.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Merupakan sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarah
dan asas kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Merupakan salah satu tujuan negara yang hendak mewujudkan tata masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

9. Pengamalan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai warga Negara Indonesia
a. Taat dan patuh terhadap orang tua
b. Berbakti kepada orang tua.
c. Orang tua menyayangi dan mendidik anak-anak.
d. Saling menghormati sesama anggota keluarga.
e. Saling menyayangi dan melindungi anggota keluarga.
f. Saling membantu sesama anggota keluarga.
g. Bersikap adil kepada semua anggota keluarga.
h. Mengerjakan tugas rumah bersama-sama.
i. Ikut bermusyawarah bersama anggota keluarga.
j. Selalu menjaga nama baik keluarga.

10. Sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara


Istilah Pancasila sebagai dasar negara pertama kali secara resmi disampaikan oleh
Soekarno pada 1 Juni 1945, dalam sidang akhir BPUPKI, untuk menyebut lima dasar
yang dikemukakannya.
Sumber belajar:
1. Buku PKn kelas 8
Bab 1 Sub Bab a,b,c dan d
Bab 2 Sub Bab a dan b
2. Hang Out Materi di GCR
3. Ulangan 1

Anda mungkin juga menyukai