Anda di halaman 1dari 18

MASALAH POKOK EKONOMI

adalah masalah yang muncul ketika sumber daya yang digunakan terbatas untuk memenuhi permintaan.
Masalah ekonomi ini akan selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari. Intinya adalah kebutuhan dan
kebutuhan manusia begitu banyak dan tidak terbatas. Pada saat yang sama, ketersediaan sumber daya
yang diperlukan tidak dapat memenuhi permintaan ini.

Masalah produksi.

Untuk memenuhi kebutuhan manusia, barang dan jasa harus disediakan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa yang dibutuhkan masyarakat. Alhasil, untuk
memenuhi permintaan yang begitu besar, produsen harus mengetahui jenis barang dan jasa yang
dibutuhkan konsumennya.

Masalah distribusi.

Masalah lainnya adalah bagaimana mendistribusikan produk dengan benar kepada konsumen. Distribusi
adalah pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen, sehingga produk tersebut tersebar
luas. Intinya, tujuan distribusi adalah agar produk produsen tersebar lebih luas dan menjangkau
konsumen. Setelah produk dipasarkan, produk tersebut dapat dikonsumsi.

Masalah konsumsi.

Setelah barang dan jasa sampai ke konsumen, pertanyaan selanjutnya adalah apakah akan
mengkonsumsi atau membuang barang karena harga yang tidak terjangkau. Ini adalah pertanyaan lain
yang harus dijawab oleh pabrikan sebagai pabrikan produk. Di sisi lain, sebagai konsumen kita harus bisa
meningkatkan pendapatan untuk mendapatkan produk yang kita inginkan.

Contoh dari tiga masalah pokok ekonomi klasik ini adalah masalah yang harus dipertimbangkan
produsen saat memproduksi produk. Di sisi lain, konsumen juga dituntut untuk meningkatkan daya beli
agar dapat menyerap setiap produk yang dihasilkan produsen.
PELAKU EKONOMI

Perekonomian 2 Sektor

Perekonomian 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi dua pelaku ekonomi yaitu sektor
rumah tangga dan perusahaan. Dalam makroekonomi, interaksi perekonomian dua sektor ini merupakan
kegiatan ekonomi yang paling sederhana. Dalam analisis sederhana perekonomian 2 sektor ini
mengasumsikan tidak adanya keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi

Aliran-aliran pendapatan perekonomian dua sektor diperoleh dari sektor perusahaan yang menggunakan
faktor produksi rumah tangga (gaji, upah, sewa, bunga dan untung). Sebagian besar pendapatan rumah
tangga digunakan untuk konsumsi. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan akan masuk ke
dalam tabungan di institusi-institusi keuangan. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan
meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan

Perekonomian 3 Sektor

Perekonomian 3 sektor merupakan perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan,
rumah tangga dan pemerintah. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan
mengimpor, sehingga dinamakan juga ekonomi tertutup. Dengan demikian dalam menganalisis
perekonomian tiga sektor pada hakikatnya kita akan memperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah
atas kegiatan dalam sesuatu perekonomian. Dalam perannya sebagai regulator, pemerintah memiliki
peran sebagai pengatur perekonomian dengan mengatur kebijakan-kebijakan dalam bidang
perekonomian, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan internasional. Ikut
campurnya pemerintah dalam suatu perekonomian akan mengakibatkan perubahan penting, yakni dari
segi pajak.

Pungutan pajak oleh pemerintah akan meminimalisir pengeluaran secara agregat, sehingga dana yang
berasal dari pajak akan berpengaruh pada belanja agregat. Peran pemerintah dalam perekonomian 3
sektor sangat besar untuk meningkatkan keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian,
harapannya ini dapat meminimalisir kesenjangan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat dapat
meningkat.

Perekonomian 4 Sektor

Perekonomian 4 sektor adalah perekonomian terbuka yang merupakan kegiatan perekonomian suatu
negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam perannya sebagai
regulator, pemerintah memiliki peran sebagai pengatur perekonomian dengan mengatur kebijakan-
kebijakan dalam bidang perekonomian, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan
perdagangan internasional. Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen
untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain
atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau
barang jadi dari luar negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga
berasal dari luar negeri.

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional
(ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Sistem ini memberikan
kesempatan bagi masyarakatnya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain baik itu
perseorangan, swasta ataupun pemerintahan. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk
perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi, dan sebagainya. Dalam perekonomian
terbuka beberapa produksi dalam negeri diekspor atau dijual di luar negeri dan ada juga barang-barang
di negara itu yang diimpor dari negara lain.
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Adalah lembaga independen dan bebas campur tangan pihak lain yang memiliki fungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan. Sektor jasa keuangan di bawah OJK mencakup kegiatan di sektor
perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.

Berkaitan dengan reksa dana, OJK mengawasi dan memberikan izin atau lisensi bagi manajer investasi,
produk reksa dana dan agen penjualnya. OJK juga memberikan perlindungan dan edukasi bagi investor
ataupun masyarakat luas terkait layanan jasa keuangan.

Tujuan OJK

Agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan: Terselenggara secara teratur, adil, transparan,
dan akuntabel, Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,
dan. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Fungsi OJK

Mengatur Jasa Keuangan

Salah satu misi OJK adalah memenuhi amanat UU (Undang-Undang) dalam prosedur pengaturan jasa
keuangan. Selain itu juga membantu menjalani pembentukan lembaga, atau lebih tepatnya sebuah
lembaga pengawasan di sektor keuangan.

Dalam mengatur jasa keuangan, lembaga memiliki fungsi untuk membuat sebuah sistem pengaturan.
Sistem tersebut meliputi pemeriksaan, pengawasan dan juga penyidikan secara menyeluruh di berbagai
sektor jasa keuangan.

Sistem yang mereka ciptakan ini semata-mata untuk membantu berbagai lembaga keuangan agar
berjalan dengan baik.

Mewujudkan Pertumbuhan Sistem Keuangan

Fungsi OJK selanjutnya yaitu untuk mengembangkan industri jasa di bidang keuangan demi mewujudkan
pertumbuhan di sektor terkait. Terlebih saat ini, sistem keuangan sudah semakin maju karena mengikuti
perkembangan teknologi.

Teknologi membantu mempercepat pertumbuhan sektor keuangan. Karena itulah, sektor tersebut
membutuhkan sebuah sistem yang tepat untuk mendukungnya. Salah satu contohnya seperti laporan
keuangan untuk mempermudah prosesnya.
Melindungi Konsumen

Fungsi yang tak kalah penting dari lembaga ini yaitu untuk melindungi semua konsumen. Teknologi
membawa sektor keuangan menjadi industri yang semakin kompleks yang berpeluang terjadinya
berbagai masalah dan pelanggaran.

Untuk meminimalisir dan mencegah adanya permasalahan, OJK hadir memberikan perlindungan kepada
konsumen. Salah satu contohnya seperti pembelaan hukum terhadap konsumen.

Selain itu, lembaga juga aktif dalam memberikan edukasi, contohnya dalam memberi rekomendasi
lembaga keuangan yang resmi.

Wewenang OJK

Pengawasan Jasa Keuangan Bank

Setiap lembaga keuangan, seperti bank maupun non bank, memerlukan pengawasan yang tepat. Dalam
hal ini, OJK hadir untuk melakukan pengawasan, khususnya bagi lembaga keuangan yang punya
beberapa anak perusahaan di bidang jasa terkait.

Selain mengawasi anak perusahaan konglomerasi juga untuk mengawasi kegiatan usaha berbeda. Selain
itu juga bertujuan untuk mengawasi keberlangsungan dan secara konsisten melayani seluruh customer
yang menggunakan layanan jasa keuangan.

Pengawasan Jasa Keuangan Nonbank

Selain lembaga bank, pengawasan juga meliputi jasa nonbank. Adapun sistem pengawasannya meliputi
penetapan peraturan tata cara Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.

Selain menetapkan peraturan, juga menetapkan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
sektor terkait.

Pengawasannya meliputi perusahaan asuransi, pegadaian, perusahaan sewa guna usaha atau leasing dan
sejenisnya.

Pengawasan di Sektor Pasar Modal

Pasar modal juga menjadi salah satu lembaga non bank yang tak luput dari pengawasan OJK. Dalam
menjalankan fungsi bidang pengawasan sektor ini, Otoritas Jasa Keuangan memiliki banyak tugas pokok.

Beberapa tugas pokok dalam pengawasannya meliputi banyak hal. Antara lain penyusunan peraturan
pelaksanaan, merumuskan standar, merumuskan norma, melaksanakan analisis, melaksanakan
penegakan hukum, dan lain-lain.
Selain pasar modal konvensional, juga mencakup pengawasan pasar modal syariah. Fungsi dari
pengawasan ini tentunya agar sektor keuangan tersebut berjalan sesuai dengan undang-undang dan juga
memberikan perlindungan terhadap konsumen.
LEMBAGA JASA KEUANGAN

Perbankan

Merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan didefinisikan sebagai kegiatan
bisnis dalam menerima dan menjaga uang yang dimiliki oleh individu dan entitas lain, lalu kemudian
meminjamkan uang ini untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti menghasilkan untung atau sekedar
menutupi biaya operasional.

Fungsi perbankan

Penyimpanan barang-barang berharga

Fungsi ini merupakan satu-satunya jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat
dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang dan juga ijazah
dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa. Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat, menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-
surat berharga.

Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral yang merupakan alat pembayaran lewat mekanisme
pemindahbukuan. Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya
dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang
yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum yang menciptakan giral.

Penghimpunan dana simpanan masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum merupakan dana simpanan. Di Indonesia dana
simpanan terdiri dari giro, deposito berjangka, tabungan atau sertifikat deposito. Kemampuan bank
umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan Lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
utamanya melalui penyaluran kredit.

Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran

Fungsi ini merupakan mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena
salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang sangat dikenal dengan kliring, penerimaan setoran, transfer uang, pemberian fasilitas
pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman.
Sistem perbankan di Indonesia

Sistem perbankan di Indonesia diatur dalam UU no.7 tahun 1992 (diubah dengan UU no.10 tahun 1998).
Perbankan di Indonesia dapat dikelompokkan menurut jenis:

Bank Umum (BU)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Sistem bank menurut kepemilikan:

Bank milik pemerintah (Bank Pesero)


BPD (Milik Pemerintah Daerah)
Bank Swasta Nasional
Bank Asing

Menurut ruang lingkup kegiatan:

Bank Devisa
Bank Non Devisa

Undang-undang perbankan

Saat ini, undang-undang perbankan yang berlaku adalah UU no.10 tahun 1998, yang merupakan
amandemen dari UU no.7 tahun 1992. Ada beberapa pasal yang diamandemen seperti pasal tentang
kewenangan perizinan pembukaan kantor bank. Awalnya kewenangan perizinan itu merupakan
kewenangan dari kementerian keuangan, namun akhirnya kewenangan itu diserahkan oleh bank sentral,
Bank Indonesia.

Pasar Modal.

Pasar modal merupakan tempat yang melibatkan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang terkait dengan efek yang mereka terbitkan, serta berbagai lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.

Secara umum, pasar modal merupakan jembatan antara investor dan perusahaan atau entitas
pemerintah melalui transaksi instrumen keuangan jangka panjang seperti saham dan obligasi.
Tujuan utama pasar modal

adalah menciptakan mekanisme yang memungkinkan perusahaan mengakses dana dari investor dengan
menerbitkan saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya sehingga memfasilitasi pertumbuhan
ekonomi serta pengembangan bisnis.

Pasar modal menawarkan beraneka macam pilihan investasi, tapi jarang dilirik oleh investor karena
terkesan sulit dan rumit dipelajari. Karena itu, bagi Anda yang yang berminat menjadi investor di pasar
modal, ada baiknya mempelajari apa itu pasar modal beserta fungsi dan contoh instrumennya. Berikut
ini penjelasan lebih lengkap mengenai pasar modal.

Bagi para investor, pasar modal memberikan opsi investasi tambahan selain opsi yang ada, seperti
menabung di bank, berinvestasi dalam emas, properti, ataupun aset lainnya. Karena itu, pasar modal
memiliki peran kunci dalam menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
memiliki dana untuk diinvestasikan.

Fungsi Pasar Modal

1. Fungsi ekonomi

Salah satu fungsi pasar modal adalah fungsi ekonomi. Dalam artian, pasar modal bertindak sebagai
sarana yang menghubungkan dua kelompok utama, yaitu investor yang memiliki kelebihan dana dan
pihak yang membutuhkan modal, seperti perusahaan yang ingin berekspansi. Ini memungkinkan aliran
modal yang efisien dan membantu mendukung pertumbuhan ekonomi.

2. Fungsi keuangan

Pasar modal memberi peluang bagi investor untuk mendapat imbal hasil sesuai dengan jenis investasi
yang mereka pilih. Ini berarti pemilik dana dapat mengharapkan pengembalian investasi sesuai dengan
tingkat risiko dan karakteristik investasi yang mereka pilih serta menciptakan potensi pertumbuhan
kekayaan mereka.

Manfaat Pasar Modal

1. Sumber Pendanaan

Pasar modal memberi akses ke sumber pendanaan jangka panjang bagi perusahaan. Dengan
menerbitkan saham atau obligasi, perusahaan dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk
pertumbuhan, ekspansi, riset, dan pengembangan.
2. Investasi

Individu dan lembaga keuangan dapat menginvestasikan uang mereka di pasar modal untuk
menghasilkan keuntungan. Ini memberikan peluang bagi investor untuk meningkatkan nilai kekayaan
mereka.

3. Likuiditas

Pasar modal memberikan likuiditas. Artinya, investor dapat dengan mudah membeli atau menjual saham
dan obligasi mereka. Ini memberikan fleksibilitas dan akses mudah ke investasi.

4. Kenaikan Harga Saham

Pemilik saham dapat memperoleh keuntungan dari apresiasi nilai saham mereka. Jika kinerja perusahaan
baik, nilai saham dapat meningkat dan pemegang saham bisa memperoleh keuntungan.

Contoh Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga atau produk yang diperdagangkan di pasar
modal. Beberapa contoh instrumen pasar modal adalah:

1. Saham

Saham merupakan bentuk kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Pemegang saham memiliki hak atas
sebagian kepemilikan perusahaan dan berhak mendapat dividen jika perusahaan menghasilkan
keuntungan.

2. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Pemegang obligasi
meminjamkan uang kepada penerbit dalam pembayaran bunga reguler dan pembayaran kembali pokok
saat jatuh tempo.

3. Reksa Dana

Reksa dana merupakan wadah investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor dan
menginvestasikannya dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan properti. Pemegang unit
reksa dana memiliki kepemilikan proporsional dalam portofolio investasi.
4. Exchange Traded Fund (ETF)

ETF merupakan dana investasi yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham. Instrumen ini melacak
indeks atau komoditas tertentu dan memungkinkan investor membeli sebagian kepemilikan dalam
portofolio tersebut.

5. Surat Berharga Derivatif

Instrumen ini mencakup berbagai kontrak derivatif, seperti opsi dan futures yang memungkinkan
investor berspekulasi tentang pergerakan harga saham, indeks, mata uang, ataupun komoditas tanpa
memiliki aset fisik.

Perasuransian

Asuransi adalah bentuk perjanjian antara kedua belah pihak, yaitu Tertanggung dan Penanggung, di
mana Tertanggung membayar sebuah iuran kepada Penanggung demi mendapatkan bentuk ganti rugi
atas risiko finansial yang dapat terjadi secara tak terduga.

Menurut UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian:

“Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang
menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.”

Unsur Asuransi

Premi asuransi adalah iuran biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah selama jangka waktu yang sudah
disepakati. Biasanya premi bisa dibayarkan secara bulanan, semesteran, hingga tahunan.
Sementara itu, polis asuransi adalah dokumen sah yang mengatur tentang perjanjian asuransi. Mulai dari
nilai manfaat, besaran premi, risiko yang ditanggung, hingga pengecualian (risiko yang tidak ditanggung
oleh asuransi). Polis asuransi bersifat legal dan mengikat secara hukum. Jika ada pihak yang menyalahi
aturan polis, maka pihak lainnya berhak untuk menghentikan kerja sama atau bahkan menggugat pihak
tersebut.

Klaim asuransi adalah proses pengajuan resmi kepada pihak perusahaan asuransi ketika nasabah
mengalami risiko yang ditanggung dalam polis asuransi. Jika klaim asuransi yang dibuat sesuai dengan
ketentuan tertera dalam polis, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang sebagai ganti
rugi atas risiko finansial yang dialami nasabah.

Fungsi asuransi

Untuk membantu kamu mengatasi risiko tak terduga dalam hidup. Asuransi memang tidak menjamin
bahwa risiko tersebut akan hilang, tapi setidaknya kamu bisa meminimalisir kerugian finansial yang
dialami akibat risiko tersebut.

Dana Pensiun

Adalah sebuah program yang dirancang untuk memberikan jaminan keuangan pada seseorang setelah
memasuki masa tua atau akhir masa pekerjaan.

Dana pensiun dapat dibentuk oleh pemberi kerja, lembaga keuangan, atau perusahaan asuransi
kesehatan.

Tujuan dana pensiun

Adalah membantu orang mengumpulkan dan mengelola uang sebagai sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup di masa depan.

Dalam sebuah program dana pensiun, uang yang dikumpulkan oleh peserta program akan diinvestasikan
dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, atau properti.

Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dana pensiun dan memberikan pengembalian yang
cukup tinggi.

Sehingga, pada saat peserta memasuki masa pensiun, mereka akan memiliki cukup uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

Jenis-jenis dana pensiun


1. Dana Pensiun Pemberi Kerja

Salah satu jenis dana pensiun adalah program pensiun oleh perusahaan atau pemberi kerja yang dikelola
untuk karyawan. Dalam program ini, pemberi kerja akan memperoleh kontribusi dari karyawan dan juga
menyumbangkan sejumlah dana.

2. Dana Pensiun Asuransi Kesehatan

Jenis dari dana pensiun adalah program yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi kesehatan. Dalam
program ini, peserta akan membayar premi untuk asuransi kesehatan dan sebagian dari premi tersebut
akan diinvestasikan sebagai dana pensiun. Di samping itu, program pensiun asuransi kesehatan juga
menawarkan keuntungan ganda. Selain memberikan jaminan keuangan di masa pensiun, peserta juga
akan memiliki perlindungan kesehatan yang diperlukan selama mereka masih bekerja atau bahkan
setelahnya.

3. Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Jenis berikutnya dari dana pensiun adalah program yang ditawarkan oleh lembaga keuangan seperti
bank atau perusahaan investasi. Dalam program ini, peserta pensiun akan menyetor sejumlah dana dan
lembaga keuangan akan mengelola investasi tersebut. Program dari lembaga keuangan ini biasanya
menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan jenis dana pensiun pemberi kerja.
Sebagai contoh, peserta pensiun dapat memilih jenis investasi yang mereka inginkan dan mengubah
portofolio sesuai dengan perubahan kondisi keuangan.

Fungsi utama dari dana pensiun

1. Fungsi Dana Pensiun Bagi Karyawan

Bagi karyawan, dana pensiun adalah sebuah bentuk investasi jangka panjang yang akan memberikan
penghasilan setelah mereka memasuki masa akhir jabatan. Program pensiun ini dapat membantu
karyawan merencanakan keuangan dan memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan di masa depan.
2. Fungsi Dana Pensiun Bagi Perusahaan

Bagi pemberi kerja, dana pensiun adalah cara untuk menawarkan manfaat pekerjaan dan memperkuat
ikatan antara perusahaan dengan karyawan. Pasalnya, program pensiun yang solid dapat membantu
perusahaan mempertahankan karyawan dan memperoleh reputasi baik di mata publik.

3. Fungsi Dana Pensiun Bagi Penyelenggara

Terakhir, bagi penyelenggara program, dana pensiun adalah sumber pendapatan yang stabil untuk jangka
ppanjang Program pensiun yang sukses dapat membantu penyelenggara untuk memperoleh reputasi
baik di mata peserta dan mendorong orang lain untuk bergabung. Namun, penyelenggara program juga
harus memastikan bahwa mereka mengelola dana pensiun dengan hati-hati dan efisien, agar dapat
memberikan pengembalian yang optimal.

Lembaga Pembiayaan

Adalah lembaga atau institusi yang menyediakan dana atau pembiayaan kepada pihak lain dengan
syarat-syarat tertentu, biasanya dengan pengembalian berupa bunga atau bagi hasil dalam jangka waktu
yang ditentukan. Lembaga pembiayaan dapat beroperasi dalam berbagai sektor, termasuk konsumen,
perumahan, industri, dan lain-lain.

Fungsi Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan memegang peran penting dalam perekonomian, khususnya dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari lembaga
pembiayaan:

Mendukung Pertumbuhan Bisnis: Lembaga pembiayaan menyediakan modal bagi perusahaan-


perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah mapan, untuk ekspansi, operasional, atau
pengadaan aset. Dengan demikian, mereka mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis.

Memudahkan Konsumsi: Melalui pembiayaan konsumen, lembaga pembiayaan memungkinkan individu


untuk memperoleh barang-barang seperti kendaraan, elektronik, atau peralatan rumah tangga meskipun
tidak memiliki dana penuh di muka. Ini dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi dalam ekonomi.

Meningkatkan Likuiditas: Melalui instrumen seperti factoring, lembaga pembiayaan membantu


perusahaan meningkatkan likuiditas dengan membeli piutang atau akun yang dapat diterima.
Memberikan Alternatif Pendanaan: Bagi perusahaan atau individu yang mungkin kesulitan mendapatkan
pembiayaan dari bank tradisional, lembaga pembiayaan bisa menjadi alternatif yang viable.

Penciptaan Lapangan Kerja: Dengan mendukung pendirian dan ekspansi bisnis, lembaga pembiayaan
secara tidak langsung berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.

Mendorong Inovasi dan Teknologi: Pembiayaan khusus untuk teknologi baru atau start-up inovatif dapat
membantu perkembangan dan adopsi teknologi baru dalam ekonomi.

Risiko dan Diversifikasi: Lembaga pembiayaan seringkali memiliki model risiko yang berbeda dari bank
tradisional, memungkinkan mereka untuk melayani segmen pasar yang mungkin dianggap terlalu
berisiko bagi bank. Dengan demikian, mereka membantu dalam diversifikasi sumber pembiayaan dalam
ekonomi.

Meningkatkan Efisiensi Alokasi Modal: Dengan mengevaluasi peluang pembiayaan berdasarkan risiko
dan potensi pengembalian, lembaga pembiayaan membantu memastikan bahwa modal dialokasikan ke
tempat-tempat di mana ia paling mungkin menghasilkan keuntungan.

Jenis lembaga pembiayaan yang umum:

Perusahaan Pembiayaan Konsumen: Fokus pada pembiayaan untuk konsumen untuk pembelian barang
konsumen seperti kendaraan, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

Leasing atau Sewa Beli: Menyediakan pembiayaan bagi pelanggan yang ingin menyewa aset dengan opsi
pembelian di akhir periode sewa. Biasanya digunakan untuk aset berharga seperti mesin, peralatan, dan
kendaraan.

Factoring: Perusahaan yang membeli piutang atau akun yang dapat diterima dari bisnis lain. Hal ini
memungkinkan bisnis untuk mendapatkan dana tunai lebih cepat daripada menunggu pelanggan
membayar piutang.

Perusahaan Pembiayaan Modal Kerja: Menyediakan pinjaman jangka pendek untuk mendanai operasi
sehari-hari bisnis.

Venture Capital: Memberikan pembiayaan kepada start-up atau bisnis inovatif dengan pertumbuhan
potensial yang tinggi. Dalam banyak kasus, perusahaan venture capital juga memberikan bimbingan
manajerial dan akses ke jaringan mereka.

Perusahaan Pembiayaan Investasi: Menyediakan dana untuk pembelian aset jangka panjang atau
investasi, seperti mesin atau gedung.

Perusahaan Pembiayaan Mikro: Fokus pada penyediaan pinjaman kecil kepada individu atau bisnis kecil
yang mungkin tidak memenuhi syarat untuk pinjaman tradisional dari bank.

Perusahaan Pembiayaan Syariah: Menawarkan produk pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah,
di mana transaksi berbasis pada akad seperti murabahah, ijara, dan musharakah.
Peer-to-Peer (P2P) Lending: Platform online yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam,
memungkinkan individu atau bisnis untuk meminjam atau meminjamkan uang langsung tanpa perantara
tradisional seperti bank.

Crowdfunding: Platform pembiayaan yang mengumpulkan dana dari banyak individu atau investor untuk
mendanai suatu proyek atau usaha.

Pegadaian

Gadai adalah jenis usaha pemberian pinjaman dengan jaminan barang gadai. Bisnis layanan keuangan
kemudian disebut sebagai usaha gadai.

Tugas Pegadaian

Membina perekonomian masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah dengan menyalurkan kredit
atas dasar hukum gadai. Masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang difokuskan adalah, para petani,
nelayan, pedagang kecil, dan industri kecil lainnya yang bersifat produktif. Industri kecil itu seperti, kaum
buruh atau pegawai negeri dengan ekonomi lemah dan bersifat konsumtif.

Berkontribusi dalam pencegahan pemberian pinjaman yang tidak wajar. Pinjaman yang tidak wajar itu
seperti ijon, pegadaian gelap, dan praktik riba lainnya.

Menyalurkan kredit maupun usaha-usaha lainnya yang bermanfaat terutama bagi pemerintah, dan
masyarakat.

Membina pola perkreditan agar terorganisir, dan bermanfaat. Bila perlu pegadaian memperluas daerah
operasinya.

Bisnis Pegadaian terbagi menjadi dua jenis.

1. Pegadaian konvensional Pegadaian konvensional menurut hukum perdata memiliki prinsip tolong-
menolong. Dalam usahanya tersebut, keuntungan Pegadaian adalah bunga dan biaya administrasi.
Peminjam atau debitur dari Pegadaian juga harus menyerahkan harta benda bergerak yang bisa
digadadaikan atau dijaminkan.

2. Pegadaian syariah Seiring berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia yang merupakan negara
dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka Pegadaian juga membuka layanan keuangan
syariah.

Anda mungkin juga menyukai