DINAS KESEHATAN
UPTD BLUD PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG
KAK
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, persentase penduduk
Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu/obat tradisional pada semua kelompok umur
laki-laki dan perempuan, baik dipedesaan maupun diperkotaan adalah sebanyak 59,12%.
Persentase penggunaan tanaman obat secara berturut-turut adalah 50,36% Jahe (zingiber
officinale), 48,77% kencur (kaempferia galanga), 39,65% temulawak (curcuma
xanthorriza), 13,93% meniran (phyllanthus niruri) dan 11,17% pace (morinda citrifolia).
TOGA adalah singkatan dari Tanaman Obat Keluarga berfungsi sebagai penyedia obat
sekaligus berupa taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan.
TOGA dapat memenuhi upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif
(peningkatan derajat kesehtan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitative
(pemulihan kesehatan). Selain itu TOGA juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga antara lain sebagai sarana untuk (1) memperbaiki status gizi keluarga, (2)
menambah penghasilan keluarga, (3) meningkatkan kesehtan lingkungan permukiman, (4)
melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa. Disamping itu, keberadaan TOGA juga
berfungsi sebagai upaya pelestarian tanaman obat dari proses pelangkaan.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mampu melakukan pembinaan/pembimbingan tentang asuhan mandiri kesehatan
tradisional ramuan dan keterampilan kepada target sasaran masyarakat melalui kebijakan
pelayanan kesehatan tradisional.
B. Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan kesehatan
tradisional keterampilan.
2. Mampu menjelaskan manfaat tanaman obat secara empiris
3. Mampu menjelaskan Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan
tradisional
Mengetahui
Penanggung Jawab UKM
Puskesmas Tanjung Sengkuang Penanggung jawab Program
Hattra
NIP.198709222019032001 NIP.199207222023211006