Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BATAM

DINAS KESEHATAN
UPTD BLUD PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG

KAK

Kerangka Acuan Kerja

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


TAHUN 2023

Jalan Tenggiri Kelurahan Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar


Telp. (0778)413589, 4100036, Email:pkmbatuampar@yahoo.com
BATAM
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan obat tradisonal (Kotranas) oleh Menteri
Kesehatan RI pada tahun 2007, diikuti pencanangan Jamu sebagai Brand Indonesia oleh
Presiden RI pada tahun 2008. Dengan terbitnya Undang-Undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan pada pasal 48 ditetapkan bahwa upaya kesehatan diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, persentase penduduk
Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu/obat tradisional pada semua kelompok umur
laki-laki dan perempuan, baik dipedesaan maupun diperkotaan adalah sebanyak 59,12%.
Persentase penggunaan tanaman obat secara berturut-turut adalah 50,36% Jahe (zingiber
officinale), 48,77% kencur (kaempferia galanga), 39,65% temulawak (curcuma
xanthorriza), 13,93% meniran (phyllanthus niruri) dan 11,17% pace (morinda citrifolia).

Dalam Rencana Strategi (RENSTRA) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada


tahun 2012 sebanyak 30% (100) Kabupaten/Kota, minimal 2 Puskesmas tiap
Kabupaten/Kota ditagetkan untuk menyelenggarakan program Bina pelayanan kesehatan
tradisional, aternatif dan komplementer.Persentase kab/kota yang memiliki minimal salah
satu dari kondisi dibawah ini :
1. Terdapat Puskesmas yang membina kelompok asuhan mandiri kestrad diwilayah
kerjanya
2. Melaksanakan registrasi pengobat tradisional

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan Kesehatan Tradisonal (HATTRA) merupakan pelayanan kesehatan yang
mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan kesehatan
tradisional komplementer. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilakukan secara
bersama oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan tradisional untuk pengobatan /
perawatan pasien / klien dan diselenggarakan di Fasilitas Kesehatan.

TOGA adalah singkatan dari Tanaman Obat Keluarga berfungsi sebagai penyedia obat
sekaligus berupa taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan.
TOGA dapat memenuhi upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif
(peningkatan derajat kesehtan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitative
(pemulihan kesehatan). Selain itu TOGA juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga antara lain sebagai sarana untuk (1) memperbaiki status gizi keluarga, (2)
menambah penghasilan keluarga, (3) meningkatkan kesehtan lingkungan permukiman, (4)
melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa. Disamping itu, keberadaan TOGA juga
berfungsi sebagai upaya pelestarian tanaman obat dari proses pelangkaan.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mampu melakukan pembinaan/pembimbingan tentang asuhan mandiri kesehatan
tradisional ramuan dan keterampilan kepada target sasaran masyarakat melalui kebijakan
pelayanan kesehatan tradisional.

B. Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan kesehatan
tradisional keterampilan.
2. Mampu menjelaskan manfaat tanaman obat secara empiris
3. Mampu menjelaskan Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan
tradisional

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A Membina kader 1. Menentukan jumlah TOGA minimal


untuk melengkapi 2. Membuat papan nama TOGA (nama
TOGA di Indonesia, nama latin, manfaat TOGA)
posyandu 3. Melakukan evaluasi kegiatan

B Supervisi Klinik 1. Membuat jadwal kegiatan


penyehat 2. Membuat format laporan
tradisional
V. SASARAN KEGIATAN
1. Kepala Desa/ Lurah
2. PKK
3. Kader
4. Petugas PUSTU

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N KEGIATAN TAHUN 2023
O Jan Fe Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des
b s
A Membina √ √
kader
untuk
melengkapi
TOGA di
posyandu
B Supervisi √
Klinik
penyehat
tradisional

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan dilaksanakan setelah kegiatan dilaksanakan dengan melihat
pencapaian hasil pembinaan apakah dapat dilaksanakan serta ditindak lanjuti oleh peserta
hingga kelompok ASMAN dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Laporan dibuat pada saat akhir kegiatan oleh penanggung jawab kegiatan, laporan
tersebut dibuat setiap bulan dan disampaikan pada saat lokmin yang selanjutnya
disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Batam.

Mengetahui
Penanggung Jawab UKM
Puskesmas Tanjung Sengkuang Penanggung jawab Program
Hattra

dr. Rezi Amelia Dian Pratama, AMK

NIP.198709222019032001 NIP.199207222023211006

Anda mungkin juga menyukai