Anda di halaman 1dari 106

3 BANDIT

Written by

S.ARDY OCTAVIAND

DRAFT 4A: 7 AGUSTUS 2021

DRAFT 4 : JULY 2021

DRAFT 3 : JUNI 2021

DRAFT 2 : May 2021

DRAFT 1 : 11 April 2021


ii.
1 EXT. JALANAN BAR - NIGHT

Di sebuah area yang dipenuhi bar di kanan-kiri jalan,


terlihat beberapa perempuan berpakaian seksi melambaikan
tangan, tersenyum genit kepada mobil-mobil yang lewat.

Tiga orang perempuan pekerja seks komersial berusia sekitar


20an tahun menggoda seorang laki-laki bernama ICAL, 45 tahun,
yang baru saja turun dari sebuah mobil sedan.

Di seberang jalan, tiga orang pria sedang mengawasi Ical.


Mereka adalah NOOR RAHMAN, 35 tahun, TONI, 28 tahun, dan
YOPIE, 28 tahun yang akan kita kenal sebagai TIGA BANDIT.

NOOR RAHMAN
Bahh..orang itu boleh jadi
bajingan, jadi perampok, penipu,
tapi kalau tak setia sama pasangan,
kelasnya udah beda lagi. Kelas
sampah.

YOPIE
Tak bisa kita liat orang cuman dari
satu kelakuan. Mungkin di rumah
istrinya tak bisa bikin dia
bahagia. Mungkin marah-marah terus.
Menuntut terus. Sudah capek kerja,
pulang-pulang dituntut.

NOOR RAHMAN
Tapi kan orang harus tau bersyukur.
Bisa punya pasangan. Tak gampang
itu. Cari ke manapun, usaha cemana
pun, belum tentu dapat kalau tak
dikasih.

YOPIE
Siapa yang kasih?

TONI
Halah pening aku dengar kelian.
Kalau aku gampang. Aku liat
pukimak, aku hajar!

Ical masuk ke sebuah BAR JEPANG. Toni memakai HEAPHONE-nya


dan memutar lagu FUNK SOUL. Toni berjalan menyeberang, sambil
sesekali melakukan street dance. Noor Rahman dan Yopie
berjalan penuh semangat.
2.

2 INT. BAR JEPANG - MOMENTS LATER

Tiga Bandit memasuki Bar Jepang dan langsung menuju ke bar.


Lampu temaram dan warna-warni menghidupi ruangan itu.
Pengunjung laki-laki memenuhi meja-meja.

Ical duduk di bar ditemani 2 orang perempuan pekerja yang dia


rangkul-rangkul dan sesekali dia gerayangi. Tiga Bandit telah
sampai di dekat Ical.

NOOR RAHMAN
(Ke Ical)
Woi!

Ical menoleh ke Tiga Bandit.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Lo bisa main perempuan, elo bisa
bayar bos gue dong.

ICAL
Maksud lo?

NOOR RAHMAN
ELO BISA MAIN PECUN, ELO BISA BAYAR
HUTANG ELO DONG?

PEREMPUAN PEKERJA 1
Tai lo ya ngatain gue pecun. Gue
bininya, anjeng!

YOPIE
(Ke Noor Rahman)
Sudah ku bilang jangan terlalu
cepat menilai, Kawan.

NOOR RAHMAN
Ya taro lah elo bener bininya. Masa
elo biarin laki lo pegang-pegang
perek di depan elo?

PEREMPUAN PEKERJA 2
EH TAI LO YA NGATAIN GUE PEREK! GUE
JUGA BININYA!

NOOR RAHMAN
Lah bukannya bini elo di rumah?
Nggak usah bohong, kami udah
ngikutin elo dari lama!

PEREMPUAN PEKERJA 1
Ya dia mau punya bini 3 kami semua
rela KENAPA ELO YANG RIBET?
3.

Untuk sesaat, suasana awkward.

NOOR RAHMAN
Ah ya udah lah, ya penting, elo
punya hutang ke bos gue, kami
bertiga mau nagih. Bayar sekarang.
KALAU TIDAK...

Semua pengunjung diam dan berdiri menghadap tiga bandit. Ical


juga berdiri.

ICAL
Kalau nggak, kenapa...

YOPIE
(Berbisik ke Noor Rahman)
Sudah kubilang jangan terlalu cepat
menilai ka...

TONI
PUKIMAAAA...!!!

Toni yang sedari tadi selalu memakai headphone dan


mendengarkan lagu, tiba-tiba mengambil kursi dan menghajar
Ical. Ia bertambah semangat menghajar orang-orang di
depannya, karena lagu yang didengarkannya mendekati bagian
reff yang beatnya terdengar memuncak.

Para pengunjung mengeroyok tiga Bandit. Noor Rahman


membanting salah satu dari dua orang laki-laki yang sedang
memegangi tangan Toni. Baru saja Ical ingin maju, untuk
membalas menghajar Toni, tiba-tiba Yopie melompat ke arah
Ical, hingga Ical terjatuh. Yopie lalu membabi buta menghajar
Ical. perkelahian seru terjadi.

CREDIT SEQUENCE

“3 BANDIT”

3 INT. STUDIO TV - NIGHT

Suasana sebuah taping TV acara motivasi berjudul ‘’THE POWER


OF IKHLAS’’yang dimotori oleh MAS AYI SENTOSA 49 tahun. Pria
paruh baya berwajah teduh dan sabar.

PENONTON
MAS AYI..MAS AYI..MAS AYI!

MAS AYI
Sobat ikhlas, kenapa terkadang kita
tidak bisa menerima apa yang
terjadi kepada diri kita?
(MORE)
4.

MAS AYI (CONT'D)


Kenapa kita tidak bisa menerima
orang lain lebih sukses, misalnya?

Padahal perasaaan sirik, dengki,


iri hati. Itu adalah hal-hal yang
membuat kita sulit Untuk bertumbuh.
Sekarang, saya ingin anda semua
belajar tentang ketulusan dan
keikhlasan.

Silahkan pegang bahu orang yang


berada di samping anda.

Para penonton show mulai memegang bahu orang di sampingnya.


Terlihat seseorang rapi bersih dengan risih memegang pundak
orang yang terlihat dekil.

MAS AYI (CONT'D)


Pegang bahu mereka. Doakan mereka
dengan ikhlas, lakukan dengan
ketulusan, (beat) INGAT KETULUSAN!

Para penonton show mulai memijit teman disebelahnya. Beberapa


orang terlihat risih ketika mulai memijit-mijit bahu orang
yang tak dikenalnya.

MAS AYI (CONT'D)


Ikuti kata-kata saya, dan ucapkan
dengan tulus. INGAT DENGAN TULUS!

MAS AYI (CONT'D)


Sehat-sehat.

PENONTON
SEHAT-SEHAT..!

MAS AYI
Kaya raya.

PENONTON
KAYA RAYAA!

MAS AYI
LU-NASSS UTANGNYA, AMINNN.

PENONTON
LUNASSSS UTANGNYA, AMINNN.

MAS AYI
Sobat Ikhlas, kita baru saja
melakukan therapy (beat) THE POWER
OF IKHLAS. COBA ULANGI SEKALI LAGI,
APA?
5.

PENONTON
THE POWER OF IKHLAS.

MAS AYI
Bisa kita selalu berbuat baik?

PENONTON
BISA..BISA..BISA!

MAS AYI
Bisa kita mencoba untuk terus
ikhlas?

PENONTON
TERUS..TERUS..TERUS!
MAS AYI..MAS AYI..MAS AYI!

MAS AYI
FANTASTIC SEKALI, SOBAT IKHLAS! AND
PLEASE ALWAYS REMEMBER, IT’S NICE
TO BE IMPORTANT, BUT IT’S MORE
IMPORTANT TO BE IKHLAS. SALAM
IKHLASSSS..

Musik penutup bergema, penonton bertepuk tangan gemuruh.

PENONTON
MAS AYI..MAS AYI..MAS AYI!

4 INT. TV STUDIO (RUANG TALENT) - NIGHT

Mas Ayi sedang melatih ekspresinya di kaca ruang talent.


menirukan kata-kata closing di acaranya.

MAS AYI
It’s nice to be important, but it’s
more important to be ikhlas.

Kemudian ia menaikkan nada suaranya, sambil memperagakan gaya


khas closing.

MAS AYI (CONT'D)


Ehm..ehm TO BE IKHLASS.

Pintu tiba-tiba terbuka, masuklah 3 Bandit. Wajah mas Ayi


langsung berubah.

MAS AYI (CONT'D)


Sudah berkali-kali saya bilang,
jangan pernah datang ke stasiun TV!
Muka kalian merusak reputasi saya.
6.

NOOR RAHMAN
Kami cuma ingin cepat-cepat
memberikan tagihan utang yang sudah
berhasil kita ambil. Kami selalu
berhasil jaga uang mas boss.

Mas Ayi menghitung uang yang didalam tas.

YOPIE
Sorry mas boss, lain kali kami
tidak akan datang lagi kesini.

Ia kemudian melemparkan pecahan sepuluh juta kepada 3 Bandit.

MAS AYI
Nanti kalau keluar, panggil supir
saya kesini, dan suruh bawa tas
ini ke mobil.

Tiga Bandit melihat uang sepuluh juta yang sudah ditangannya.


Muka mereka merasa tidak puas.

MAS AYI (CONT'D)


Kenapa, koq masih pada disini?

TONI
Mas Boss, Saya harus patahkan 2
kaki laki-laki tinggi besar, karena
mereka membela teman mereka yang
tidak mau bayar hutangnya. Dan
Noor, dia pecahkan kepala laki-laki
yang ingin menusuk saya dari
belakang. (beat) Sementara Yopie,
dia harus..

MAS AYI
Kalian mau apa?

NOOR RAHMAN
Kurang mas boss.

TONI
Saya rasa 10 juta terlalu kecil
buat kita, mas boss. Paling tidak
10 persen dari jumlah yang sudah
kami bawa.

Mas Ayi berrjalan mengambil kursi untuk bisa duduk di depan


mereka.

MAS AYI
Seharusnya kalian bersyukur, masih
bisa kerja.
(MORE)
7.

MAS AYI (CONT'D)


Kalian tahu berapa banyak orang
yang mengandalkan otot seperti
kalian, yang bekerja buat saya?
BANYAK..!

Dan kalau kalian bilang, sampai


harus matahin kaki orang, pecahin
pala orang. Yahhh, memang itu yang
harus kalian lakukan. Otot kalian
yang bikin kalian bisa bertahan
untuk hidup, bukan ini.

Mas Ayi menunjuk kearah kepalanya. Dari luar terdengar


ketukan.

CREW TV (V.O.)
Mas Ayi, kita siap-siap taping
epsiode dua ratus ya.

Ia lalu bangkit mengganti jasnya. Dan menjawab dengan suara


ramah.

MAS AYI
Baik, sebentar ya.

NOOR RAHMAN
Mas boss, apa ada kerjaan yang
uangnya lebih besar buat kita?

Langkah Mas Ayi terhenti, ia memandangi ketiganya dengan


tatapan tajam.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Berikanlah pada kami.

MAS AYI
Sita rumah panti asuhan, orangnya
tidak bisa bayar hutang, Karena
surat-surat tanahnya hilang
kerendam banjir.

TIGA BANDIT
kecil mas bos.

MAS AYI
Saya kesulitan menagih, karena dia
tau siapa saya. Nama baik saya bisa
hancur. (beat)

Saya kasih kalian 500 juta kalau


dia berhasil bayar hutangnya Cash,
2 milyar.
(MORE)
8.

MAS AYI (CONT'D)


Jika tidak, usir seluruh penghuni
panti asuhan itu, dan sita
rumahnya. Ingat, nama saya harus
bersih.

Mas Ayi melangkah keluar ruangan. Tiga bandit berpandang-


pandangan antusias, mereka siap melakukan pekerjaan keji ini.
Sayup-sayup terdengar suara floor director memberi kode bahwa
taping segera dimulai.

FLOOR DIRECTOR
Stand bye 3, 2 , 1 and ACTION!

5 INT. STUDIO TV - DAY

Gemuruh tepuk tangan penonton menandai kemunculan Mas Ayi.


Wajah Mas Ayi telah berubah terlihat bijaksana sekali di
kamera.

PENONTON
Mas Ayi..mas Ayi..mas Ayi.

6 INT. BAR DANGDUT - NIGHT

Yopie yang sudah mabuk bersama Noor Rahman sedang berduet


mengikuti lengkingan seorang penyanyi dangdut wanita yang
bernama INDRI 24 tahun.

INDRI
Hai abang sayang, cinta suciku
Yang tampan. Cinta tak pandang
harta dan benda. Bila kau cinta
janganlah engkau kentang, nyatakan
sayang isi hatimu.
Walau dimana ku sanggup menderita,
asalkan abang dekat padaku.

Giliran Yopie bernyanyi dengan cengkok dangdut yang


melengking.

YOPIE
Abang pun sayang, bila kau tak
menuntut. Karena rejeki bisa
dicari. Kalau kao marah, rejeki
abang hilang. Asmara kita menjadi
redup. Ahh..ahhh..ahhh

Semua bertepuk tangan mendengar suara Yopie. Indri lalu


meliuk-liukan tubuhnya. Indri yang memakai baju baby doll
motif macan super ketat, membuat Yopie mulai gelap mata. Ia
mulai berjoged genit dan mencoba menyawer uang lewat behanya.
9.

Noor Rahman yang sudah teler, melihat hal itu langsung naik
keatas panggung dan menarik turun Yopie.

NOOR RAHMAN
Heh, tidak boleh kao kasi uang
lewat behanya.

YOPIE
Heh kenapa?

NOOR RAHMAN
Kenapa kau bilang? Ya tidak boleh,
kao pegang-pegang si penyanyi itu
tanpa persetujuannya.

YOPIE
Heh dia pake baju motif macan yang
gak ada kantongnya, supaya kita
bisa taruh uang lewat behanya.

Noor Rahman lalu melihat para lelaki yang menaruh uang ke


beha Indri. Mukanya langsung sedih.

YOPIE (CONT'D)
Ngerti kao?

NOOR RAHMAN
Kenapa dia tidak pakai baju motif
kangguru? Pasti Ada model kantong
di depannya.

YOPIE
Macam mana ada penyanyi dangdut,
pakai baju motif kangguru? ehh..
Sudahlah aku mau minum lagi!

Tiba-tiba penyanyi dangdut yang berada di panggung, merontak-


rontak karena ada seorang lelaki yang berusaha menarik tangan
si wanita.

NOOR RAHMAN
Bahh..mulai memaksa, aku mau hajar
dia!

YOPIE
Eh janganlah ikut campur, sudah ada
satpam.

Toni yang sudah agak mabuk tiba-tiba bergabung sambil


berjoged free style, walaupun lagunya Dangdut.

TONI
Cemana kalean, happy kali kuliat
ahahaha..
10.

NOOR RAHMAN
Happy cemana? kuliat ada laki-laki
paksa pegang-pegang penyanyi
perempuan itu. (beat) Tak bisa ku
diam melihat perempuan diperlakukan
macam itu.

TONI
Ahh kimakk kaoo, kita bakalan punya
uang 500 juta, jangan lagi pikirin
urusan orang ! (beat)
Eh bang sebentar lagi, kita mau
bikin usaha rentenir sendiri.
Cemana itu bayangkan? jadi boss
kita.

YOPIE
Bank keliling, kawan. Bukan
rentenir. kalo usaha rentenir, itu
dosa.

TONI
Ahh kimak lah, mau bank keliling,
rentenir, suka-sukalah!

Yang penting, bunganya harus


setinggi langit. Biar orang-orang
yang butuh uang itu, bayar berkali-
kali lipat. Untung besar kita.
Bisa cepat kaya hahaha..!

Tiba-tiba seorang laki-laki FAJAR, 25 tahun, berbadan besar


dan brewokan, naik ke atas panggung dan memaksa Indri untuk
turun dari panggung dengan paksa. Musik jalan terus, penonton
mulai bersorak dan menimpuki mereka berdua. Fajar menarik
Indri ke pojokan.

FAJAR
Fajar gak suka Indri kayak gini.
Indri udah janji sama Fajar, gak
bakal nyanyi dangdut sambil pake
baju motif macan ketat lagi.

INDRI
Ya Fajar yang mulai duluan, pake
pake selingkuh.

FAJAR
please, kita mulai dari nol lagi?

Indri akhirnya mau diajak Fajar turun panggung, penonton


menimpuki dan menyoraki mereka.
11.

PENONTON
HUU..HUUU

Fajar Dan Indri melewati 3 Bandit.

YOPIE
Apa kubilang, tak usah baper. Lebih
baik kita fokus sama usaha bank
keliling kita.

Noor rahman masih tak percaya, melihat perempuan itu mau


diajak pergi oleh si laki-laki kasar.

NOOR RAHMAN
Perempuan perasaannya memang susah
sekali dibaca.

TONI
Bangg..kimakk kaoo, mau punya 500
juta masih baperan. Jangan nangis!

Toni lalu melanjutkan joged freestyle nya dengan campuran


musik dangdut yang terdengar di bar, terlihat jadi campuran
yang lucu.

7 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Sebuah rumah panti asuhan yang berhalaman luas, kiri kanan di


samping rumah itu, nyaris tidak ada rumah lain. Terlihat 9
orang anak sedang bermain bola. Diantaranya, KASIM 11 tahun,
YUNUS 9 tahun JAY 9 tahun. Dan beberapa anak lainnya yang
sedang seru bermain. Kelompok pertama diketuai Kasim, anak
yang bertubuh paling besar. sementara kelompok kedua diketuai
DIMAS 10 TAHUN. Berdiri sebagai wasit, Koh Salim 60 tahun,
pemilik panti asuhan. Ia terlihat pucat kali ini, tapi ia
mencoba untuk tetap mensupport kegiatan olahraga anak-anak
yatim piatu asuhannya.

Beberapa anak yang tidak bermain, saling menjagokan teamnya


masing-masing. Salah satunya, DIANA 22 tahun. Penghuni panti
asuhan yang sudah dewasa, bertepuk tangan kepada semua anak
yang sedang bermain. Tapi Kasim GE ER, menduga Diana hanya
mensupport dirinya. Sekarang kita melihat, Kasim melewati
beberapa anak dan sedang berusaha menggiring bola ke gawang
lawan. beberapa anak susah payah mencoba merebut bola dari
Kasim.

ANAK-ANAK
Ayo kasim..ayo Kasim.

Akhirnya Kasim berhasil menggoalkan bola ke gawang lawan.


Semua bersorak termasuk Diana.
12.

Terlihat HAMIDAH 9 tahun, cewek kecil yang selalu memakai


jilbab dan bajunya paling bersih, memandang penuh kekaguman
terhadap Kasim. Di sebelah Hamidah, duduk TIA 9 TAHUN dan
PIPI 8 TAHUN.

HAMIDAH
Hamdallah Kasim, hebaatt.
Semangaaattt Kasimmm!!

Kasim lalu tersenyum tengil, tetapi hanya terhadap Diana. Ia


tidak memperdulikan pujian Hamidah. Hamidah terlihat sedkit
kecewa. Pipi anak perempuan yang duduk disebelahnya,
memperhatikan.

PIPI
Kau suka sama Kasim ya?

HAMIDAH
Ahh Pipi, kita kan harus selalu
mendoakan sesama teman. Lagipula
kita masih kecil, belom boleh
mengenal cinta.

PIPI
Ihh gak jelas lohh jawabannya.

Diam-diam Tia memvideokan kejadian itu ke Ig story lewat


hapenya.

TIA
Adaa yang gak fokus nonton bola
kayaknya nihh? Panik gak..panik gak
ketauan? Panik lahhh..

PIPI
Hamidah yang panik, bukan aku.
Salah lohh, arah kameranya!

Tia lalu mengarahkan kameranya ke arah dirinya.

TIA
Panik gak..panik gak ketauan? Panik
laaaa

Pipi lalu bergumam sendiri.

PIPI
Masih salah juga, malah ke dia
lohh.

Kembali ke pertandingan sepakbola. Kita melihat Kasim mencium


kalung yang dipakainya, serta rumput yang diinjaknya. Seolah-
olah bergaya seperti pemain profesional. Hamidah kembali
memberi semangat.
13.

HAMIDAH
Semangat Kasimmm...goal in lagi
dong, pasti bisa! BISMILLAH.

PIPI
Nah harusnya ke dia, bukan ke muka
kao!

Permainan dimulai kembali, Kasim kembali menjadi-jadi, ketika


semua orang menyorakinya. Gayanya semakin tengil, ketika
menggiring bola. Ia merasa semua orang sedang
memperhatikannya.

Salah seorang anak dari team lawan, SI RANO 6 tahun. Seorang


anak yang mempunyai tahi lalat di dagu, menghadang dan
berhasil mengambil bola darinya. Kasim panas, Ia merasa kini
semua perhatian beralih pada si Rano.

Kasim lalu mencoba mengambil kembali bola itu. Ia lalu


mentackle si anak yang berbadan lebih kecil, dengan kasar
dari belakang. Semua anak menyorakinya.

HAMIDAH
Astagfirullah..Kasim!

Koh Salim langsung meniup peluitnya, ia berkata dengan suara


lantang.anak-anak langsung mendengarkan dengan patuh.

KOH SALIM
Hei stop Kasim, siapa yang ngajalin
lu maen bola culang kayak gitu? Lu
seling liat peltandingan bola
indonesia?

KASIM
Maaf papih Salim, Kasim kebawa
suasana. Janji gak akan seperti itu
lagi.

Koh Salim berteriak lantang, semua orang mendengarkan dengan


seksama.

KOH SALIM
Pelajalan untuk semua yang ada
disini ya. Kemenangan itu tidak
belalti, kalo kita tidak punya
mental juala. Paham lu semua?

Anak-anak lalu berteriak patuh.

ANAK-ANAK
PAHAMMM!
14.

Tiba-tiba tante Vero meneriaki Kasim, Ia berteriak dengan


aksen pelo, khas orang cina.

TANTE VERO
Hei kasim, jangan lu dolong-dolong
si Lano. Udah kecil nanti tambah
kecil badannya.

Kasim lalu menyilangkan tangannya, memberi hormat, tanda ia


mendengarkan apa yang dikatakan Tante Vero. Ia lalu
mengulurkan tangannya untuk menolong si Rano.

Si Rano lalu bangun, Permainan kembali dimulai.

Kini mereka kembali bermain bola, Dimas berusaha merebut bola


dari team lawan. Sementara itu, kita bisa mendengar detak
jantung Koh Salim yang terdengar melemah, tapi tidak ia
acuhkan. Hanya wajahnya terlihat pucat.

Koh Salim terus berlari mengawasi pertandingan, tiba-tiba


jantungnya semakin berdegup pelan. Terlihat Dimas mengoper
bola pada si Rano. Rano langsung menendang bola dengan
keras..dan Goalll.

Semua orang tertawa senang. Koh Salim lalu menggendong Rano,


Semua mengelu-elukan Rano. Tante Vero maju ke lapangan,
memeluk anak kesayangannya. Wajah Koh Salim terlihat seperti
kelelahan. Tiba-tiba terdengar teriakan dari luar.

TIGA BANDIT
KOHHH SALIMMM.

Koh Salim melihat ke arah suara yang memanggilnya. Jantungnya


semakin melemah, ia susah payah mengambil napas.

8 EXT. PAGAR RUMAH YATIM PIATU - DAY

Tiga Bandit berdiri di depan pintu pagar sambil berteriak.

YOPIE
(dalam aksen ambon)
KITA MAU KETEMU KOH SALIM, ADA KOH
SALIM DISINI ? (beat) ADAA?

Tiga Bandit memandangi tampang-tampang anak yatim piatu dan


semua yang ada disitu dengan galak. salah satu anak yatim
itu, Tia. Diam-diam mengeluarkan hapenya dan merekam kejadian
itu. Dan live di instagram.

TIA
Psst..temen-temen, keadaan lagi
serem. Ikutin terus live ig aku!
15.

YOPIE
ADAKAH?

TONI
Kami tahu koh Salim ada disini,
kami mau bertemu.

KOH SALIM
Sa-yaa Koh Salim.

Koh Salim tiba-tiba muncul dari belakang kerumunan anak-anak,


Jalannya tertatih-tatih karena jantungnya semakin berdegup
lemah, dan nafasnya mulai susah. Anak-anak merekam semua
kejadian lewat hapenya masing-masing secara sembunyi-
sembunyi. Koh Salim lalu berjalan perlahan mendekati 3
Bandit.

NOOR RAHMAN
Ahhh..ini dia Rupanya!

Yopie juga maju ke depan mewakili kubu 3 Bandit.

YOPIE
Koh Salim.. koh Salim masih ada
kewajiban toh?
kami datang untuk meminta Koh Salim
menyelesaikan kewajiban yang sudah
lama belum ter-se..
(suaranya memelan)
saikan.

Detak jantung Koh Salim berhenti, Koh Salim tiba-tiba ambruk


jatuh ditengah tengah rumput. Semua menjerit heboh, terutama
Tante Vero. Anak-anak panti juga langsung menghampiri Koh
Salim, mereka berteriak panik.

TANTE VERO
PAPIHHHH!!

ALL
PAPIHH SALIMM..PAPIHH SALIMM!

Yopie menengok ke arah teman-temannya, sambil bertanya


bingung.

YOPIE
Hehh pura-purakah?

Anak-anak kini dengan terang-terangan merekam kejadian Koh


Salim ambruk di depan 3 debt collectors. Tia lalu menangis,
tapi sambil berusaha memposisikan wajahnya supaya tetap
terlihat di kamera.
16.

TIA
Huuu..huuu..huuu gaess papih aku
pingsan gaesss.

SERIES OF MONTAGE

-Cuplikan video dan foto berita 3 Bandit yang viral dengan


judul, 3 ORANG DEBT COLLECTOR MEMBUAT SEORANG KEPALA PANTI
ASUHAN MENINGGAL KARENA KETAKUTAN.

- Seorang anchor news menyiarkan berita kejadian 3 Bandit.

- Sebuah headline berjudul ‘ APAKAH PROFESI DEBT COLLECTORS


MASIH RELEVAN SAAT INI?

9 INT. PENGADILAN - DAY

Suasana sidang pengadilan, terlihat Toni, Yopie dan Noor


Rahman duduk di bangku terdakwa.

HAKIM
Memutuskan, menyatakan bahwa tiga
terdakwa Tonny Lumban Gaol, Noor
Lamhot Rahman dan Yopie jacob
Burnama, tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan pembunuhan
secara sengaja kepada Bapak Salim
Sardono.

Tetapi sebagaimana dakwaan kedua,


pasal 85 RUU KHUP, ketiga terdakwa
diwajibkan untuk melakukan kerja
sosial, selama 3 bulan di panti
asuhan.

Serta wajib memastikan, anak-anak


penghuni panti, untuk tetap tinggal
di dalam panti asuhan tersebut dan
akan dikenakan denda sebesar 300
juta rupiah, atau hukuman 3 bulan
jika gagal.

Hakim lalu mengetuk palu. Tiga Bandit terbelalak mendengar


keputusan hakim yang mengharuskan mereka tinggal di panti
asuhan selama 3 bulan. Begitu juga tante Vero, Diana serta
anak-anak yatim piatu lainnya. Mereka berpandang-pandangan
tidak mengerti.

10 INT. TV STUDIO (RUANG TALENT) - NIGHT

Ekspresi wajah mas Ayi terlihat menahan marah menonton berita


mengenai 3 Bandit dari hapenya.
17.

11 EXT. RUMAH YATIM PIATU - DAY

Establish matahari pagi

12 EXT. KAMAR TAMU - DAY

Diana mengantarkan 3 bandit ke depan pintu kamar tamu,

DIANA
Ini kamar kalian, kalian tidur
sini.

Pintu terbuka, terlihat sebuah kamar agak berdebu. Diana lalu


bergegas pergi.

DIANA (CONT'D)
Sekarang sedang libur sekolah. Tapi
peraturan disini, anak-anak harus
tetap bangun pagi. Begitu juga
kalian!

Diana lalu melangkah pergi

TONI
kalau kami mau makan, gimana?

Diana menghentikan langkahnya.

DIANA
Kalian yang punya kewajiban tinggal
menjaga anak-anak disini kan?

Tiga Bandit mengangguk.

DIANA (CONT'D)
Sebaiknya kalian juga memikirkan,
bagaimana cara kalian harus
bertahan.

Diana lalu pergi meninggalkan mereka.

TONI
KIMAAK, KALO BUKAN PEREMPUAN, AKU
HAJAR!

YOPIE
Ehh jangan cari masalah lagi. Ingat
keputusan pengadilan, Denda 300
juta atau masuk ke dalam sel?

NOOR RAHMAN
Sebaiknya kalau perempuan marah,
kita diam.
(MORE)
18.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Mengalah sama perempuan, Pasti
hatinya meleleh. Besok kita pasti
dikasi makan. Percaya sama abang
kao..

Pandangan Noor Rahman tidak lepas memperhatikan Diana yang


telah menjauh dari mereka.

13 EXT. RUMAH YATIM PIATU - MALAM

Establish keadaan malam hari di rumah panti asuhan.

14 INT. KAMAR TANTE VERO - NIGHT

Diana sedang mengatur dan membersihkan tempat tidur tante


Vero.

TANTE VERO
Sebetulnya mamih takut meleka
tinggal disini.

DIANA
Diana juga Mih, tapi kayaknya sih
mereka gak akan berani macam-mcam.
Karena masih dalam pengawasan
polisi dan pengadilan.

TANTE VERO
Ya tapi tampangnya gak ada yang
sedep gitu, kan halus ngeliat
mukanya tiap hali kalo tinggal
disini.

DIANA
Yang penting kita tetep harus
waspada, mih. Buka mata buka
telinga.

Tante Vero menghela napas sedih.

TANTE VERO
Kalau aja, si papih belom meninggal
dan mamih gak sakit setaun yang
lalu. Taun ini, pasti kamu udah
bisa kuliah. Kan kamu masih pengen
masuk IKJ kan, masih mau jadi
penali, kan ?

DIANA
Mih, jaman sekarang kan belajar gak
mesti kuliah. Lewat Yotube kan juga
bisa koq mih?
19.

TANTE VERO
Haaa..si papih sih, pake meninggal
segala ninggalin kita. Gini deh
jadinya kalo gak ada dia.

DIANA
Jangan ngomong gitu sih Mih? ntar
si papih kesian gak di ikhlasin.

TANTE VERO
Emang mamih masih sayang sama dia,
jadi gak ikhlas.

15 INT. RUANG TAMU - NIGHT

Suasana terlihat kacau, sebagian anak terlihat berlarian di


dalam ruang tamu. Rano terlihat sedang dikejar-kejar oleh
Halimah, karena memakai jilbabnya.

HALIMAH
kembalikan Rano, itu jilbab aku,
Anak laki gak boleh pake.

SI RANO
Pinjem sebentar pelit banget, aku
mau nutupin pala aku.

HAMIDAH
Ya tapi jangan pake jilbab!

Dimas sedang melempar tepung ke muka jay, Jay terlihat marah.

JAY
Ehh mata gue kena, perih anjeengg!
Becandanya ngehe lo..

Di sudut lain, Tia dan Pipi sedang bermain tepuk pramuka.


Sementara Yunus, pura-pura bermain perang-perangan padahal
sedang mengintip- ngintip Rok Tia dan Pipi. Tia dan Pipi
marah ketika memergoki Yunus mengintip rok mereka. Mereka
lalu mengejar Yunus yang melarikan diri dari kejaran mereka.

TIA
Ehh Yunus berhenti gak, Kalo sampe
dapet gue hajar lo!

PIPI
Iya kurang ajar nih emang cowok
kayak gini, kita gebukin aja Tia!

Tia dan Pipi marah, lalu mengeroyok Yunus. Yunus lalu berlari
dikejar Tia dan Pipi.
20.

PRAAANGG..tiba-tiba terdengar sebuah vas bunga tersenggol


jatuh oleh Jay yang sedang memukuli Dimas. Dimas sedang
terpojok.

JAY
Anjeeng lo..anjeeng lo!

16 INT. KAMAR TANTE VERO - NIGHT

Tante Vero yang baru saja mau tidur, mendengar suara berisik
di luar.

TANTE VERO
Itu suala apa ya? kayak ada suala
balang pecah?

DIANA
Jangan sampe vas bunga kesayangan
mamih yang pecah.

TANTE VERO
Aduhh gua jadi gak tenang, kita cek
dulu lah!

Diana dan tante Vero lalu bergegas keluar kamar.

17 INT. RUANG TAMU - NIGHT

Tante Vero dan Diana keluar kamar terkejut mendapati rumah


yang berantakan. Ia langsung menjerit melihat vas bunga
kesayangannya pecah.

TANTE VERO
HEIIII STOOPPP..STOPPP, INIIH VAS
BUNGA MAMIHH SAMPE PECAAHH. HADUHHH
JAYYY!

Anak-anak berhenti mendengar tante Vero berteriak-teriak.


Diana lalu bertanya pada Jay.

DIANA
Jay..kenapa kamu lari-lari dalam
rumah sama Dimas? Kamu juga Yunus,
kenapa sampe dikejar kejar dua
cewek, sampe mau dipukul?

JAY
Ini si anjeeng nih kak, pake Lempar-
lempar tepung.

DIMAS
Yee kan elo mau ulang taun, nyet?
21.

JAY
Ngehe, orang baru dua hari lagi
juga ulang taunnya. Lagian elo
lemparnya kena mata gue, anjeeng.
Perih jadinya.

TANTE VERO
CUKUUP..CUKUPP..CUKUUP! siapa yang
ngajalin kalian ngomong anjing-
monyet, anjing-monyet?

Dimas dan Jay berbicara dan menunjuk berbarengan.

DIMAS JAY

NIh si monyet! Nihh si anjing!

TANTE VERO (CONT'D)


Arrghhhh..

TIA
Mamih, Yunus nih, suka ngintip-
ngintipin rok kita.

YUNUS
Ihh siapa yang ngintip? Orang
ceritanya gue lagi tiarap, maen
perang-perangan. Pas gue liat ke
atas mau liat pesawat musuh,
ternyata gue berdiri dibawah lo.

PIPI
Ya itu kan namanya ngintip.

YUNUS
Engga..yee.

TIA
Iya..kurang ajar lo, nggak ngaku
lagi!

YUNUS
Iya emang gue gak ngintip.

PIPI
Emang dasar luh, cowok gak ada
akhlak. Ngeles mulu!

YUNUS
Dihh maksa, orang gak ngintip juga.
22.

TANTE VERO
Cukup Yunuss, awas kalo mamih
dengel kamu ngintip ngintip celana
dalem pelempuan lagi!

Pandangan tante Vero dan Diana lalu melihat kearah Rano.

DIANA
Kamu juga Rano, ngapain kamu pake
jilbab hamidah?

SI RANO
Rambut aku tipis kak..aku tadinya
mau botakin, tapi aku gak mau
kliatan botak. Jadi aku mau coba
tutupin pake jilbab Hamidah.

DIANA
Astaga Ranoo, anak laki botak koq,
takut? Udah sekarang bubar..bubar.
(beat) ini belum pada mandi ya,
sudah jam 7?

Beberapa anak ada yang bilang belum dan beberapa anak ada
yang bilang sudah, termasuk si Rano yang bilang sudah.

ALL
Aku sudah..sudahh

ALL (CONT'D)
Gue belomm..gue Belomm.

PIPI
Rano, kao kan belom mandi. Koq
ngakunya udah?

SI RANO
Emang udah tadi, sekalian pas lagi
berak..yee.

DIANA
CUKUPP !
Sekarang yang sudah mandi, pergi ke
meja makan, tunggu disana. Kita
makan bersama.
Yang belum mandi, mandi duluu.
Ayo bubar sekarang, mandi-mandi!

Sebagian anak bubar sambil ngedumel.

YUNUS
Ahh males ahh, gue mau makan dulu
baru mandi.
23.

JAY
Gue juga, sampe laper tadi abis
lari ngejar-ngejar lo!

DIMAS
Ah lebay lo nyet, ngejar kayak gitu
aja laper.

Tia mengambil hapenya dan mulai memvideokan dirinya

TIA
Gaes, akhirnya kita terpecah jadi
dua kelompok. Kelompok yang makan
dulu baru mandi, sama yang mandi
dulu baru makan. Kalo Aku sih,
kelompok yang makan duluu, baru
mandi gaesss. Kalo kalian, kasi
komen coba ??

Tiga bandit keluar dari kamar heran melihat rombongan anak-


anak bersungut-sungut. Noor rahman bertanya pada Diana

NOOR RAHMAN
Ada apa ini kenapa pada ribut-
ribut, dek?

DIANA
Gak ada apa-apa, biasa anak-anak.

NOOR RAHMAN
Kami mau keluar sebentar dek, cari
tukang nasi goreng di sekitar sini.

Diana terdiam, sempat ragu. Tapi akhirnya ia bicara.

DIANA
Sebentar lagi kita mau makan malam,
gabung di ruang makan, satu jam
lagi.

Diana lalu pergi meninggalkan 3 Bandit.

NOOR RAHMAN
Apa kubilang? Perempuan kalo kita
mengalah, hatinya pasti akan
tersentuh.

Dari kejauhan diam-diam terlihat Kasim memandang ke arah 3


Bandit dengan penuh kebencian.
24.

18 INT. RUANG MAKAN - NIGHT

Anak-anak sedang berada di meja makan menyantap bakmi ayam.


Tiga bandit menyuap dengan lahap karena kelaparan. Tante Vero
berteriak-teriak untuk mengingatkan berdoa terlebih dahulu.

TANTE VERO
Heii..hei inget anak-anak, membaca
doa sebelum makan. Buat kita ber
syukur!

Anak-anak dan tiga bandit tidak memperdulikan omongan tante


Vero. Mereka makan dengan lahap dan menghirup kuah bakmie
langsung dari mangkoknya.

TONI DAN YOPIE


SLURRPPPP...SLURRPP.

Tiba-tiba Kasim berteriak dan menggebrak meja.

KASIM
Heii teman-teman, stop makannya.
ada yang makannya bunyi, kayak
bebek.

Kasim menunjuk ke arah 3 bandit, anak-anak lalu menengok ke


arah sumber bunyi tersebut.

ANAK-ANAK
Ahahahaha bebek lagi makan,
Kwek..kwek..kwek.

Semua mata memandang ke arah Toni dan Yopie. Toni dan Yopie
yang sedang menghirup kuah bakmie, kontan berhenti.

TONI
PUKIM..

Yopie langsung memotong dan berbisik pada Toni.

YOPIE
Psst..Cukupp, jangan cari masalah
lagi. Ingat kita masih dalam
pengawasan polisi!

Anak-anak kembali meneruskan makan, Kasim melihat 3 Bandit


dengan sebal.
25.

19 INT. RUANG TAMU - NIGHT

Tante vero mematikan lampu-lampu yang ada di ruangan, ia lalu


sampai di depan pintu ruang tamu dan melihat 3 bandit yang
sedang santai di teras. Diana memperhatikan Tante Vero yang
sedang termenung.

DIANA
Kenapa lagi mih?

Tante Vero menghela napas.

TANTE VERO
Hmm itu gala-gala mamih sakit,
papih pinjem uang sama lentenil.
Ujung-ujungnya ada 3 orang om-om
gak dikenal tinggal disini. (beat)

DIANA
Ya emang udah jalannya, Mih!

TANTE VERO
Ya tapi kagak ada gunanya juga
mereka tinggal disini.

DIANA
Ada..pasti ada. Tapi kita belum
tahu apa? Kan udah jalannya mereka
ada disini.

Diana dan tante Vero hanya memperhatikan tingkah laku 3


Bandit dari balik gordyn. Yopie terlihat sedang menyanyi lagu
ambon, Sio Mama.

YOPIE (O.S.)
Berapa puluh tahun lalu..uu
Beta masih kacilee,

20 EXT. HALAMAN.HALAMAN RUMAH - NIGHT

Yopie sedang terus bernyanyi sambil merem-merem membayangkan


wajah mamanya. Sementara Toni sedang menonton pertandingan
sepakbola di hpnya

YOPIE
Beta ingat tempo ituu..
Mama gendong..gendong beta ee.

TONI
Ehh Yopie,tenang dulu. Ini
pertandingan lagi seru.
26.

YOPIE
Sambil mama bakar sagu, Mama
bakata...

Tiba-tiba Yopie terbawa suasana, hingga ia berteriak


mengikuti gaya ibunya berbicara dengan aksen ambon yang
melengking.

YOPIE (CONT'D)
HEIII JANGANN MAIN APIII..NANTI
KABAKAR!

TONI
Ehh apa pulak tiba-tiba mamak kao
teriak-teriak?

Tiba-tiba perhatian Toni tertuju ke arah hapenya.

TONI (CONT'D)
Aduh..aduh AARRGHHH PUKIMAKK, GOALL
PULAKKK. OH TUHANN !

YOPIE
Eh tenang sedikit, kawan. Kenapa
nonton bola tidak bisa tenang?

TONI
Eh kao yang tidak bisa tenang,
mamak kao tiba-tiba teriak-teriak.
bikin kacau semua.

YOPIE
Eh kenapa jadi bawa-bawa mama beta?

NOOR RAHMAN
Betul Ton, kao tidak boleh bawa-
bawa orang tua, tidak sopan
namanya. Kasian mama Yopie sudah
tenang di surga.

YOPIE
HEHH KURANG AJAR EE, MAMA YOPIE
MASIH ADA DI AMBON!

NOOR RAHMAN
Oh maaf!

YOPIE
Ehh urusan belom selesai, kenapa
Ton kau bawa-bawa mama beta?
27.

TONI
Siapa pulakk yang bawa bawa mamak
kao, kao duluan yang mulai teriak-
teriak ‘MAMA KABAKAR..MAMA KABAKAR!

Tante Vero dan Diana memperhatikan tingkah laku 3 Bandit yang


sedang berdebat, dengan prihatin dari balik pintu.

21 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Establish matahari pagi anak-anak berbaris kacau acak-acakan.


Terlihat Diana sedang berusaha memimpin olahraga dan beberapa
anak kelihatan asik sendiri. Tante Vero datang memanggil.

TANTE VERO
Kedua tangan diangkat, semua lihat
keatas, hitung sampai sepuluh. satu
dua tiga empat lima..

Tante Vero datang memanggilnya.

TANTE VERO (CONT'D)


Diana..Dianaa, bisa tolong bantuin
mami rebusin ayam sebentar di
dapur?

DIANA
Sebentar mihh..ini Lagi mimpin anak-
anak pemanasan buat olahraga pagi.

TANTE VERO
Ah udah gak apa-apa, telusin. bial
mama yang bangunin itu om-om
pemales.

22 INT. KAMAR TAMU - DAY

Pintu diketuk tante Vero yang membangunkan 3 Bandit yang


masih tertidur pulas.

TANTE VERO
Ayoo bangun..bangun, jangan tidul
melulu!

Noor Rahman membuka pintu sambil terkantuk-kantuk. Tante Vero


menerobos masuk.

TANTE VERO (CONT'D)


Ayo jangan tidul telus, olahlaga!
Cepett..cepet, Bangunin yang lain!
28.

NOOR RAHMAN
Masih pada tidoor ibookkk.

TANTE VERO
Haiyooo kagak sedep banget nih bau
kamalnya. Lu pada ngelokok yaa?
Awas luh ya pada ngelokok!

Tante Vero membuka jendela. Sinar matahari memasuki kamar.


Yopie dan Toni silau.

TANTE VERO (CONT'D)


Matahali pagi bagus buat badan luh,
banya vitamin D. Biar ilang juga
tuh bau-bau gak enak di kamal?

Sambil berusaha membuka matanya, Yopie mengomel.

YOPIE
Ehh ada apa ini pagi-pagi heboh,
tantee? Santai sedikit.

TANTE VERO
Santai santai lejeki luh ntal ilang
diambil olang. Udah kagak banya
lejekinya, diambil olang lagi,
lejekinya. Ayo bangunn!

Melihat ke arah tempat tidur Toni yang masih berselimutan.

TANTE VERO (CONT'D)


Ini lagi pemalas satu, tidul udah
kayak olang mati, BANGUN!!

Tante Vero menarik selimut Toni, ia lalu menjerit kaget


karena melihat Toni hanya memakai celana dalam.

TANTE VERO (CONT'D)


HAIIIYOOOO!!

NOOR RAHMAN
Sudah bangun itu rupanya, tante!

23 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Tiga Bandit berdiri diantara anak-anak yang lain yang masih


berisik sendiri.

YOPIE
Ehh tenang dulu..tenang dulu! Kita
semua disini mau olahraga toh?
29.

ANAK-ANAK
ENGGAAAAA

YOPIE
Tidak mauu?

ANAK-ANAK
TIDAKKKK!

YOPIE
BAGOOSHH !! SEKARANG KELEAN SEMUA
MAIN DI TEMPAT, ACARA BEBAS!!

TONI
SUKA-SUKA KELEAN MAU APAA, KITA
SANTAI-SANTAI. JANGANN STRESS!

ANAK-ANAK
MANTAPPPP GANNN !!

Hujan tiba-tiba turun, anak-anak langsung berlarian senang.


Mereka berkejar-kejaran bermain air, Yunus menciprat-
cipratkan air ke muka Pipi.

PIPI
Ehh Yunus, garing loh becandanya.
Gak lucu, tauu!

Sambil tetap mencipratkan air ke muka Pipi.

YUNUS
Takut banget sama ujan neng, orang
aer doang.

NOOR RAHMAN
Ehh jangan menggangu perempuan!

PIPI
Emang nih om, beneran gak ada
akhlaknya nih si Yunus. Gangguin
cewek mulu. Kayak cakep aja!

NOOR RAHMAN
Sudah..sudahh. Yunus, gabung sana
maen sana sama anak laki!

Tiba-tiba Diana datang sambil berteriak-teriak

DIANA
HEII..JANGAN MAIN HUJAN, NANTI PADA
SAKIT!
30.

NOOR RAHMAN
Santai nona, sekali sekali mereka
main sama air hujan. Ayo sini
gabung! Ayooo..

Diana mau marah, tapi melihat anak-anak begitu gembira, ia


mengurungkan niatnya. Anak-anak lalu menarik Diana. Terlihat
sekali pandangan Noor Rahman menyukai Diana. Ia senang
melihat Diana bermain hujan. 3 Bandit dan anak-anak semua
senang bermain hujan-hujanan. Musik yang ceria mengiringi
adegan ini.

SERIES OF MONTAGE

- Di kelas beberapa anak sedang berlari-larian, kacau.


Sementara itu dipojokan, ternyata 3 Bandit juga sedang
tertidur.

- Noor Rahman sedang membantu Diana masak di dapur, terlihat


sekali bahwa ia berusaha menarik perhatian Diana.

- Toni menonton sepakbola melalui hapenya, beramai-ramai


dengan beberapa anak laki-laki di teras rumah. Waktu
menunjukkan pukul 11 malam.

24 INT.RUANG MAKAN - DAY

Tiga bandit mengambil jatah makanan siang mereka. Mereka lalu


duduk bertiga di sebuah pojok.

TONI
Wah mantap kali nih memang, makanan
si tante Vero

YOPIE
Makanya jangan selalu pakai emosi,
kawan. Ternyata enak hidup disini,
bukan?

NOOR RAHMAN
Kalau begini pun makanannya, 3
bulan pun tak berasa lama. Malah
pengen tambah kita tinggal disini.

Yopie lalu menghirup kuah Capcay dan menimbulkan bunyi, Tonin


dan Noor rahman pun mengikutinya.

TIGA BANDIT
Sluurp..slurpp..Slurrp
31.

Anak-anak melihat cara 3 Bandit menghirup kuah capcay, lalu


tiba-tiba mengikuti cara 3 bandit. Tiga Bandit tertawa
melihat itu.

YOPIE
SEDAPPP ‘EEEE

Lalu mereka semuanya bersama-sama menghirup kuah capcay


dengan cara dari mangkuknya langsung dan berbunyi.

25 EXT. RUMAH YAYASAN - DAY

Matahari pagi menyelimuti sebuah rumah mewah besar asri


bergaya 80an terlihat tulisan di sign board YAYASAN VISI ANAK
BANGSA.

IBU DAYU (O.S.)


Sudah hampir 2 bulan ya, kita gak
bikin annual meeting buat yayasan.

26 INT. RUMAH YAYASAN - DAY

Ibu Dayu 42 tahun, seorang mantan bintang sinetron dan


fotomodel 90an, terlihat masih cantik. Berpenampilan
resmi,rambutnya disasak tinggi sekali. Di dekat ibu Dayu
duduk dua orang donatur yayasan lainnya. Mereka juga adalah
para artis terkenal di tahun 90an. Ibu Farahdina lawrence 35
tahun, mantan penyanyi yang sedang hamil. Dan Pak Adolf
Cherokee 47 tahun, mantan pemain sinetron pria yang kini jadi
anggota DPR.

Di antara mereka, terlihat 2 orang staff cewek millenial,


staff 1 bernama Karina berusia sekitar 22 tahun, sementara
staff 2 bernama Sissy berusia sama. Ia sedang terkantuk-
kantuk.

IBU DAYU
Dalam 2 bulan ini banyak
perkembangan. Salah satunya bahwa
Ehm..ehm saya punya rencana
nyalonin diri buat pilkada tahun
ini.

Saya pikir pengalaman saya sebagai


artis dari tahun 95, cukup menjadi
bekal saya buat ngajuin diri ke
politik.

Makanya saya kepingin acara tahunan


yayasan kita kali ini dibikin besar-
besaran, biar diliput sama media.
32.

PAK ADOLF
Tapi kalau mau diliput besar-
besaran saya gak mau muncul ya bu,.
Ibu tau kan kita beda partai.

IBU FARA
Udah jangan ngomong yang masih
jauh, belum tentu juga menang, ya
kann?

Melirik ke ibu Dayu, Ibu Dayu agak keki.

IBU FARA (CONT'D)


Sekarang, better kita liat montly
report dulu, dana-dana yang sudah
kita salurin ke panti sosial yang
kita punya. Ok?
Karin coba tunjukin !

Karin mencolokkan laptop dan mempresentasikannya kepada Ibu


Dayu dan para pengurus yayasan lain

KARINA
Sejauh ini, kita masih membiayai
beasiswa Dewi Sartika, yang khusus
untuk pemberdayaan remaja perempuan
berprestasi, santunan untuk anak-
anak Tunadaksa, perempuan penderita
kanker dan..

PAK ADOLF
Loh..loh, stop! Itu pengurus siapa
yang meninggal, koq kita gak diberi
tahu?
Jadi berarti gak ada pengurus, tapi
dana tiap bulannya masih kita tetep
salurkan, Begitu ?

KARINA
Iya pak. Pengurusnya koh Salim
Sardono, 2 bulan yang lalu dia
meninggal.

PAK ADOLF
Koq bisa sih pengurusnya udah
meninggal, tapi dananya tetap kita
kasih? dan gak ada laporan lagi ke
kita?

Semua mata kini memandang karina, yang membisu merasa


bersalah, kita sekarang mendengar isi pikiran karina yang
berusaha keluar dari suasana yang menyudutkannya.
33.

VOICE HEAD KARINA


Come on, jawab Karin..ayo jawab,
kamu harus lolos dari situasi ini.
you can make it.

Secara tidak sengaja, Karina melirik ke arah teman satu


teamnya yang sedang terkantuk-kantuk. Ia lalu mendapat akal.

KARINA
Waktu itu tiba-tiba, Sissy dapet
surat dari pengadilan. Isinya
memberitahukan, bahwa ada 3 orang
laki-laki yang harus kerja sosial
di panti asuhan SAYAP MAMA.

IBU DAYU DAN PAK ADOLF


And?

KARINA
Jadi sisy bilang, laporannya mau di
barengin waktunya sekalian, pada
saat kita kasi surat pemberitahuan
dari pengadilan. Iya kan, Sy?

Sissy yang sedang terkantuk-kantuk langsung terjaga. Kini


semua mata memandang ke arah Sissy.

SISSY
Hah gimana-gimanah, surat
pengadilan apa makasudnya?

IBU FARA
Kamu tuh ya, saya aja yang lagi
hamil, gak ngantukan. Kamu yang
katanya millenial, malah ngantuk.
Emang kamu sekarang lagi hamil?

Sekarang kita kembali mendengar voice head Karina. Terlihat


Karina tersenyum, melihat Sisy yang sedang diomelin.

VOICE HEAD KARINA


Good job karina..good job! sekarang
bebannya bukan di kamu lagi, Kamu
udah bebas dari omelan.

Balik ke situasi meeting.

SISSY
Umur saya kan 22 tahun, bu. Saya
Gen Z bukan millenial, Ibu tuh
Millenial. Lagian, Koq ibu nuduh
saya hamil?
34.

IBU FARA
Koq jadi melenceng gini ?
Mau Gen Z, mau millenial, yang
penting kamu gak fokus!
Dan saya fokus, Beda sama kamu!
Masih muda ditanya saat meeting,
malah gelagapan. (beat)
Jadi apa isi suratnya?

SISSY
Ehm..jadi gini bu, menurut laporan
berita acara dari pengadilan.
Ketiga orang itu, awalnya adalah 3
orang tersangka pembunuh koh Salim.

Ibu Fara, ibu Dayu, Pak Adolf langsung terlonjak dari


kursinya.

ALL
APAAA, PEMBUNUH GIMANA MAKSUDNYA??

Sissy yang masih muda itu merasa panik, ia menjawab gugup.

SISSY
Ehm, tapi..tapi gak terbukti koq
bu!

IBU FARA
Ya gak terbukti juga, tapi kan dari
awal, mereka udah jadi tersangka
pembunuh? Aduhh jadi mules perut
saya.

PAK ADOLF
Kayaknya kita semua sekarang harus
segera check kesana deh.

IBU FARA
Saya gak ikut ah, perut saya jadi
mules ngebayanginnya. lagian bawaan
bayi suka ngantuk kalo naik mobil
jarak jauh.

Ibu Fara tiba tiba tersadar, dan melihat sinis ke arah Sissy.

IBU FARA (CONT'D)


Tapi kalo saya emang lagi hamil ya,
bukan karena gak fokus. Kayak Gen
Z, gen Z inih!

Sissy tertunduk, merasa bersalah. Kita sekarang kembali


mendengar voice head Karina.
35.

VOICE HEAD KARINA


Congratulation Karina, image kamu
tetap bagus.

Terlihat karina tersenyum-senyum sendirian. Tak lama kemudian


kita melihat ekspresi wajah Sissy yang kesal terhadap Karina.
Terdengar Voice head Sissy

VOICE HEAD SISSY


I know what you did to me, bitch!

27 EXT. RUMAH YATIM PIATU - DAY

Terlihat hujan jatuh di sore hari di halaman panti. Anak-anak


sebagian sedang bermain air di teras. Situasi sangat tidak
beraturan sekali, beberapa anak perempuan dan laki-laki juga
memakai baju yang kekecilan atau kebesaran, bakan yang laki-
laki ada yang memakai kolor saja.

Di sudut teras, terlihat Yopie sedang bernyanyi lagu ambon


dengan merdu. Sementara Toni sedang menonton sepakbola lewat
hapenya. Secangkir kopi dan rokok tergeletak di meja.

Di sudut lain, terlihat Kasim sedang memperhatikan rokok


Yopie. Kasim lalu memberi kode pada Yunus, Jay dan Dimas.

KASIM
Psst..kalian tunggu di samping.

Ketiga anak tanggung itu lalu mengangguk. Kasim lalu bersiap-


siap untuk mengambil rokok Yopie diam-diam.

28 INT. RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Terlihat Diana dan tante Vero sedang sibuk membersihkan rumah


yang bocor. Beberapa anak yatim piatu yang masih kecil lari
berseliweran. Terlihat Hamidah sedang memasukkan baju dari
jemuran.

DIANA
Hamidah..hamidah, tolong panggilin
om-om diluar, suruh bantuin disini!

Terdengar suara tante Vero kepeleset.

TANTE VERO
Arrghhhh..Aduhhh.

DIANA
Aduhh mami kenapa sih? Kan udah
Diana bilangin, mamih di kamar aja.
(MORE)
36.

DIANA (CONT'D)
Licin! Hamidah..Hamidah, cepet
panggil om-om itu di depan!

HAMIDAH
Baik..kak Diana.

29 EXT. SAMPING RUMAH - DAY

Hamidah berjalan terburu-buru, di samping rumah ia bertemu


Kasim, Dimas, Yunus dan Jay, yang sedang memegang rokok.

HAMIDAH
Astargfirlluloh allaadzim, kalian
sedang merokok ya? Kasim kamu
merokok?

Ke empat langsung terkejut dan menyembunyikan rokoknya di


kantong. Kasim lalu berbicara.

KASIM
Hehh Hamidah, kamu ngapain sih
ngurusin kita terus? Gak cape apa?
Urus aja diri sendiri.(beat) Ehh
elo ada perhatian sama gue?

Hamidah tertunduk sedih mendengar perkataan Kasim.

HAMIDAH
Kan kamu masih dibawah umur, Kasim.
gak boleh ngerokok?

KASIM
Mau gue dibawah umur kek, diatas
umur, kek. Suka-suka gue dong.
Lagian yang kasih rokok ke kita,
itu juga orang yang udah dewasa.
Jadi artinya, kita sama orang
dewasa juga udah dianggap dewasa.
NGERTI?

HAMIDAH
Emang siapa yang kasih kalian
rokok?

30 EXT.HALAMAN RUMAH - DAY

Yopie sedang mencari-cari rokoknya dan menemukannya tinggal


sebatang. Hujan mulai sedikit reda.
37.

YOPIE
kenapa saya punya rokok tinggal
satu batang, Eh cepat sekali ini
habisnya?

Melihat ke arah rokok Toni yang masih penuh. Toni merasa


tertuduh.

TONI
Eh kimak, siapa yang ambil rokok
lo?

YOPIE
Santai brok, beta cuma melirik.
Tidak ada bilang apa-apa.

Hamidah kemudian datang menghampiri 3 Bandit

HAMIDAH
Om, kalian semua dipanggil kak
Diana, ada yang bocor didalam.

Hamidah melihat beberapa bungkus rokok di meja dekat mereka,


ekspresinya langsung curiga bahwa 3 Bandit yang memberikan
rokok kepada Kasim. baru saja ia ingin bertanya, tiba-tiba,
si Rano berlari melewati mereka, pandangan mata Hamidah
terbelalak melihat ke arah si Rano, ia lalu berteriak.

HAMIDAH (CONT'D)
RANOOO, KENAPA KAMU PAKAI ROK
AKUUU?

Si Rano terlihat sedang berjalan sambil memakai rok panjang


selutut hamidah dan kaos dalam putih. Ia lalu menjawab dengan
suaranya yang kecil.

SI RANO
CELANAA GUE BELOM KERINGG, BELOM
SEMPET DICUCII!!

Tiga Bandit terpana melihat si Rano dengan santainya berjalan


pakai rok panjang sedengkul Hamidah. Hamidah langsung
mengejar.

NOOR RAHMAN
Kenapa pulaak dia pakai rok
perempuan?

YOPIE
Mungkin dia ingin menjadi dirinya
sendiri, kawann.
38.

HAMIDAH
Kembalikan Ranoo, itu rok aku. Anak
laki gak boleh pake rok.

Si Rano berlari menghindari Hamidah.

SI RANO
Yee daripada gue telanjang gak ada
celana, pelit banget luhh ahh.

HAMIDAH
Kembaliin !

Mereka berkejar-kejaran di halaman. Tiba-tiba sebuah mobil


datang memasuki pagar halaman, semua anak-anak bersorak-
sorak. Mobil Bu Dayu.

ANAK-ANAK
Horee..ibu Malaikat ibu malaekat
datang, asekk ada makanan.

31 EXT. HALAMAN SAMPING - DAY

Kasim, Jay, Yunus, Dimas dan bebereapa anak lainnya yang baru
mau merokok, mendengar anak-anak bersorak sorai. Kasim
mengintip.

KASIM
Wah brok brok, kayaknya bu malaekat
dateng nih. Aseek bakalan dapet
duit nih kita satu satu.

Yunus cs langsung mengintip. Jay kemudian mengomentari ibu


Dayu yang baru turun dari mobil.

JAY
Bu malaekat tuh umur berapa sih?
bodynya masih anjeeng yaa..

KASIM
Kecil-kecil otak lu kotor, Jay!

YUNUS
Kesana yukk, ntar gak kebagian
jatah duit sama makanan kita.

32 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Tiga Bandit terbengong-bengong melihat kedatangan Ibu Dayu


dan Pak adolf. Beberapa anak langsung berebutan salim kepada
ibu Dayu dan Pak Adolf termasuk Hamidah.
39.

ANAK-ANAK
Hore..hore makanan

Anak-anak gembira mendapat bingkisan makanan dari ibu Dayu.

IBU DAYU
Loh ini koq ada yang gak pake baju
sih?

PAK ADOLF
Ayo kalian, masuk. Siapa yang suruh
main hujan?

Pak Adolf dan Bu Dayu memasuki teras, Toni langsung bersiaga.

YOPIE
Jangan gegabah kawan, sepertinya
orang penting.

TONI
Ahh pukimak, kita harus tanya
siapapun yang datang ke sini.

Ibu Dayu dan Pak adolf berjalan mendekati mereka.

TONI (CONT'D)
Stop disitu, ada keperluan apa? Mau
ketemu siapa?

Noor Rahman bertanya dengan sopan.

NOOR RAHMAN
Maaf, ibu berniat mau adopsi anak-
anak?

Ibu Dayu menjawab dengan tegas.

IBU DAYU
Seharusnya kami yang bertanya,
kalian ini siapa? Kenapa kalian
bisa sampai kerja sosial disini?

YOPIE
(berbisik)
Sudah kubilang jangan gegabah,
bentak orang penting, masalah lagi.

Tiba-tiba pintu terbuka keluarlah Diana.

DIANA
Ibu Dayu, Pak Adolf? apa kabar ?
koq gak bilang mau datang kesini?
maaf, saya belum sempet beres-
beres. Silahkan masuk!
40.

Belum sempat menjawab, tiba-tiba Kasim cs datang menghampiri


ibu Dayu dan Pak Adolf. Mereka langsung salim. Kasim cs
terlihat sok manis. Jay mencium aroma tangan Bu Dayu dalam-
dalam

JAY
Assalamualaikum ibu..

KASIM
Salim dulu bu..

Ibu Dayu melihat rokok di kantong

IBU DAYU
KOQ KAMU BAWA ROKOK?

Kasim cs bengong mati kutu.

33 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Kita melihat Ibu dayu yang memeriksa tante Vero yang tertidur
dari celah pintu. Semua berkumpul dan menunggu tegang diruang
tengah, menanti keputusan ibu Dayu. Terlihat juga Sissy dan
Karina mendampingi ibu Dayu.

PAK ADOLF
Sepertinya kita harus memikirkan
kembali langkah apa yang harus di
ambil untuk kelanjutan panti asuhan
disini.

IBU DAYU
Intinya, karena kita merasa tidak
ada orang yang bisa kita percaya
untuk menjalankan panti asuhan ini.
(beat) Sepertinya kita tidak bisa
lagi memberikan donasi.

Karina memperhatikan wajah anak-anak yatim tersebut.Kita


kembali mendengar voice head Karina mengomentari tindakan ibu
Dayu.

VOICE HEAD KARINA


Oh my god, they are so adorable.
kasian banget nih anak anak, kalo
sampe perempuan bitchy ini, gak
akan kasi donasi lagi ke mereka.

DIANA
Pak, bu..saya bisa dipercaya. Saya
akan berusaha sekuat tenaga
mengurus mereka.
41.

IBU DAYU
Kamu itu bagian dari anak yatim
piatu ini, Diana. bagaimana mungkin
kamu yang mengurus?

Yayasan butuh orang dewasa yang


mempunyai kredibilitas untuk
menjalankan panti asuhan ini.

Ibu Dayu bangkit dan mengelilingi Kasim cs dan anak-anak yang


dimaksud. Mereka ketakutan.

IBU DAYU (CONT'D)


Supaya tidak ada lagi kejadian bau
rokok, pake baju kekecilan.

IBU DAYU (CONT'D)


Atau pake rok perempuan!

Bu Dayu menepuk pundak belakang si Rano yang baru saja mau


mencomot makanan di meja, ia langsung kaget dan malu

YOPIE
Ehm..kalau boleh saya bicara?

IBU DAYU
Silahkan!

YOPIE
Ibu dan bapak, sebetulnya bisa
percayakan pada kami bertiga,
Karena itulah tugas kami disini.

IBU DAYU
Maaf, saya dan Pak Adolf sendiri
kurang faham, kenapa kalian bisa
ada disini dan apa tugas kalian?

YOPIE
Kami disuruh pihak pengadilan untuk
kerja sosial di panti asuhan ini,
Tugas kami disini, untuk memastikan
anak-anak panti disini tidak kemana-
mana.

NOOR RAHMAN
Ini surat jaminan dari pihak
kepolisian, bahwa kami tidak akan
berbuat macam-macam.

Pak Adolf membaca surat itu sejenak, kemudian ia melipatnya


kembali.
42.

PAK ADOLF
Bisa kalian jamin tidak ada
kejadian seperti ini terulang?

NOOR RAHMAN
Bisa. Percayalah pada kami.

Noor Rahman berusaha meyakinkan dengan bersungguh-sungguh.


Diana terharu dengan kesungguhan Noor Rahman.

PAK ADOLF
Bagaimana ibu Dayu?

Ibu Dayu berpikir sejenak, ia lalu berbicara.

IBU DAYU
Ok, sekarang begini. Saya kasi
waktu satu bulan untuk kalian, bisa
mendidik anak-anak ini, agar bisa
mengikuti acara tahunan yayasan.

Biasanya kami mengadakan


pertandingan olahraga, drama dan
menyanyi. Biasanya setiap tahun,
dibawah pimpinan Koh Salim

Panti asuhan ini, selalu


mendapatkan juara, di salah satu
bidang.

Kalau sampai tahun ini, kalian


tidak bisa mendapatkan setidaknya
satu piala, (beat) Saya anggap
kalian gagal!

Dan kita terpaksa, tidak bisa


memberikan donasi lagi pada panti
asuhan ini. mengerti?

Tiga bandit berpandang-pandangan, mereka melihat ke arah


Diana, lalu dengan kompak menggangguk.

TIGA BANDIT
MENGERTI IBU !

Terlihat Karina memandang tidak suka kepada ibu Dayu.

VOICE HEAD KARINA


Bitch!

Ekspresi wajahnya lalu berubah tersenyum manis kembali,


sambil dadah-dadah melihat anak-anak di depannya. Sementara
itu Sissy memperhatikan gaya Karina yang sok ramah terhadap
anak-anak.
43.

VOICE HEAD SISSY


BITCH..!

34 INT. KELAS - NIGHT

Suasana kelas berisik sekali, Tiga bandit berusaha untuk


menenangkan mereka.

TIGA BANDIT
anak-anak tenang dulu
sebentar..tenang dulu.

Anak-anak tidak ada yang memperdulikan, Yopie mencoba


meneruskan.

YOPIE
Seperti yang kita dengar dari ibu
malaekat, mulai sekarang kita harus
berdisplin supaya kita bisa menang
di acara tahunan yayasan.

Anak-anak tetap tidak memperdulikan 3 Bandit.

TONI
Mohon tenang, diam dulu..diam dulu,
tenang.

Toni menarik napas kesal, ia lalu berteriak.

TONI (CONT'D)
DIAMMM..DULU, KALAU TIDAK KASI DIAM
NANTI KUPECAHKAN KEPALA KELEANN!!

Anak-anak langsung terdiam ketakutan. Toni menarik napas


lega. Tiba-tiba terdengar suara tangisan dari seorang anak
perempuan kecil di pojokan dan diikuti semua anak yang
menangis ketakutan.

ANAK PEREMPUAN KECIL


HUHUHU..

Semua anak lalu ikut-ikutan menangis. Kasim cs terlihat kesal


terhadap 3 Bandit.

ANAK-ANAK
HUHUHUHUHU..

3 orang anak kecil laki-laki, sambil menangis mendorong


mainan gerobak sampah ke arah 3 bandit. kaki 3 Bandit
terinjak. Mereka menjerit terjatuh.

TIGA BANDIT
ARRGHHHHH !!
44.

ALL
HAHHAHAA..

Dengan sigap, Kasim cs lalu melemparkan tepung ke arah 3


Bandit, diikuti anak-anak lainnya.

TIGA BANDIT
Heii..heii cukup cukup!!

35 EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH PANTI - NIGHT

Tiga bandit sedang berkumpul dengan muka belepotan penuh


tepung, rambut mereka acak-acakan tidak karuan.

TONI
PUKIMAKK, sudah biar saja mereka
kalah di pertandingan nanti, bukan
urusan kita.

Sambil membersihkan tepung di mukanya

YOPIE
Sabar ee, kasian mereka kalau
kalah, tidak ada yang kasi donasi.

NOOR RAHMAN
Sepertinya kita harus lebih tegas,
buat ngadepin anak-anak itu. Mereka
harus takut sama kita.

Ekspresi Yopie tiba-tiba berubah cerah.

YOPIE
Ehh Itu dia kata kuncinya, Harus
ada yang ditakuti!

TONI
Oh yaa, kita pukul mereka pakai
ikat pinggang, seperti dulu bapak
ku sering pukul pukul aku.

Gak mau mandi aku di pukulnya, gak


mau makan dipukulnya, tidur malam
dipukulnya pulak! Siang malam
dipukulnya aku!

YOPIE
Mungkin bapak kao stress, tak bisa
kita liat orang cuman dari satu
kelakuan. Mungkin di rumah istrinya
tak bisa bikin dia bahagia.
Mungki..
45.

TONI
HEE..ISTRI BAPAK KU ITU IBU KU!

YOPIE
Ohh iya.

NOOR RAHMAN
Ahh aku punya ide. Yop, kao bawa
topeng tengkorak kao?

YOPIE
Ada di tas bang, selalu ku bawa.

NOOR RAHMAN
Bagus!

36 INT.KELAS - NIGHT

Toni berdiri ditengah-tengah anak-anak yang sedang berlari-


larian. Mereka tampak tidak memperdulikan Toni.

TONI
Dengar semuaa..!
mulai sekarang, anak-anak yang
tidak mau mendengarkan kata-kata om
disini, akan Om kasi WEWE GOMBEL..

SI RANO
Syiann deh, gak ada yang percaya!

Anak-anak pada tertawa.

KASIM
Eh om, kita bukan balita yang bisa
ditakut-takutin.

TONI
Ouww..baikk, gak percaya kelean?
Kalau kelean tidak percaya om bisa
panggil itu si wewe gombel.. Kita
liat sekarang!

Toni lalu mematikan lampu kelas dan siap-siap baca mantera


asal-asalannya.

TONI (CONT'D)
TUNG ALANG ALANG KODOK PINGGIR KALI
BUNTEK ALANG-ALANG, PANGGIL WEWE
SEKALI..PHUIHHH.

Toni mengulang beberapa kali manteranya dan menunggu Yopie


dan Noor rahman menarik pintu dengan benang kenur.
46.

37 EXT. DEPAN KELAS - NIGHT

Noor rahman dan Yopie akhirnya bisa membuka pintunya setelah


dengan susah payah, Noor sampai terpelanting sendiri kejedut
tembok. Yopie sudah siap dengan sarungnya dan topeng
tengkoraknya.

TONI (O.S.)
PANGGIL WEWE..WEWE DATANG !

TONI (CONT'D)
WEWE DATANGG...!

JAY
ANJEEENGG..BENERANN BANGSATT!

38 INT.KELAS - NIGHT

Yopie yang sudah memakai sarung dan topeng, lalu berjalan


terbungkuk-bungkuk. Anak-anak langsung menjerit jerit
ketakutan. Hamidah,tia dan Pipi memenjamkan mata erat-erat
sambil membaca ayat kursi bersama-sama.

HAMIDAH
allāhu lā ilāha illā huw, al-hayyul-
qayyum, lā ta`khużuh# sinatuw wa lā
na`um, lah# mā fis-samāwāti wa mā
fil-ard..

Si Rano dan Yunus saling berpegangan tangan memejamkan mata


dan berdoa.

SI RANO DAN YUNUS


Tuhan Jesus Kristus jauhkan lah
kami dari roh-roh jahat, yang
mengganggu kami. ROH JAHAT
PERGI..PERGI KAU SETAN !!

Rano dan Yunus lalu membuka mata mengira setannya sudah


pergi, tapi ternyata Yopie berada tepat di depan mereka.

SI RANO DAN YUNUS (CONT'D)


HUAAAAA !!

Rano,Jay, Dimas dan kasim berpelukan, ketakutan sampai


ngompol di celana.

39 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Yopie dan Toni sedang mengajar anak-anak berolahraga.


Terlihat anak-anak menurut dengan takut-takut setelah
kejadian semalam.
47.

YOPIE
Olahraga itu adalah salah satu
bentuk kedisiplinan. Dan mulai
sekarang kita harus disiplin supaya
bisa meraih gelar juara. Siapa
disini yang mau panti asuhan kita
menangg?

Beberapa anak menunjukkan menaikkan tangannya dengan tidak


semangat

ALL
Saya omm..om Saya, om!

TONI
SEMANGATT..MANA SUARANYA??

ALL
SAYAAA OMM

YOPIE
Bagosss, kalau begitu sekarang kita
semua mulai melompat. Pemanasan!

Lompat..lompat..melompat biar
tinggi satu, dua, tiga, ampat

Toni yang menemani Yopie berolahraga, berbisik

TONI
Berapa lama, mereka harus melompat
Yop ?

YOPIE
Beta juga bingung, 500 kali?

TONI
Hah??

40 INT. RUANG MAKAN - DAY

3 bandit sedang makan bersama para anak yatim, kali ini 3


bandit yang membagikan piring dan memberikan perintah.
Disamping mereka terlihat Diana yang menggantikan tante Vero.

NOOR RAHMAN
Jangan lupa, kita harus suruh
mereka berdoa dulu sebelum makan.
Bukan begitu, dek?

DIANA
Iya, dulu kita mempunyai kebiasaan
itu sebelum papih Salim meninggal.
(MORE)
48.

DIANA (CONT'D)
Tapi sekarang susah sekali, mereka
cuma mendengarkan kalau koh Salim
yang bicara.

NOOR RAHMAN
Tenang dekk, kita akan bikin semua
seperti dulu lagi. Ton, kao pimpin
doa!

TONI
KIM-A..

Noor Rahman melotot kepada Toni, Toni langsung tidak jadi


ngomong pukimak.

TONI (CONT'D)
Apa doanya?

YOPIE
Bahasa indonesia saja kawan, Karena
tuhan mengerti semua bahasa.

TONI
Teman-teman, sebelum kita makan,
Marilah kita berdoa terlebih dulu.

Semua anak memejamkan matanya.

TONI (CONT'D)
Ya tuhan terima kasih atas makanan
ini.

ALL
Ya tuhan terima kasih atas makanan
ini.

Sesaat Toni terdiam, bingung melanjutkan. Noor rahman


berbisik.

NOOR RAHMAN
Semoga kami bisa terus makan.

Toni baru mau melanjutkan, tiba-tiba Yopie ikut berbisik.

YOPI
kao tambahkan semoga kami bisa
terus makan, makanan yang kao
berkahi.

NOOR RAHMAN
Atau kao bisa taruh berkah itu di
penutup doa. Terima kasih tuhan,
atas semua makanan yang kau
berkahi.
49.

YOPIE
Jangannnn, Kao taro kata-kata
berkah itu di awal doa, semua harus
diawali dengan meminta keberkahan.

NOOR RAHMAN
Kalau di awal ka..

Toni yang kesal lalu berteriak.

TONI
PUKIMAKK EE MANA YANG BENAR?

Anak-anak yang mengira itu adalah lanjutan doanya, lalu


mengikuti.

ALL
PUKIMAKK EE MANA YANG BENAR?

Tiba-tiba Yopie berteriak dengan logat ambon.

YOPIE
EHH SAPA SURUH NGOMONG BEGITU?

Anak-anak lalu juga mengikutinya.

ALL
EHH SAPA SURUH NGOMONG BEGITU?.

41 EXT.HALAMAN RUMAH YATIM PIATU.NIGHT

Establish suasana yang sudah menjadi malam hari. Anak-anak


Yatim piatu nampak sedang duduk mendengarkan Yopie dan Toni
yang sedang berbicara.

42 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN. NIGHT

Diana sedang berbicara dengan Noor rahman, terlihat dari


dalam, di halaman Yopie dan Toni yang sedang berbicara kepada
anak-anak.

DIANA
Saya gak nyangka abang-abang udah
bisa menarik hati anak-anak. Mudah-
mudahan sehabis ini mereka kompak.

NOOR RAHMAN
Ahh memang sudah kewajiban kami
mengajarkan mereka. Itulah fungsi
kami disini, dekk.
50.

Diana tersenyum manis kepada Noor Rahman, hati Noor Rahman


berbunga-bunga.

43 EXT.HALAMAN RUMAH YATIM PIATU - NIGHT

Sementara itu Yopie dan Toni sedang sedang menakut-nakuti


Anak-anak. Sangat berbeda dengan apa yang diliat Diana dari
jauh.

YOPIE
Dengar semuaa..!
Om cuma mau bilang, Om seperti bisa
merasakan bahwa tempat ini punya
kekuatan energi lain yang lebih
besaaar.

TONI
Energi para leluhur terdahulu yang
pernah tinggal disini,
termasuk..ENERGI KOH SALIM.

Semua tercekat begitu mendengar nama Koh Salim disebut

YOPIE
Dan mereka menginginkan kelean,
untuk menjadi seorang juara pada
saat pertandingan nanti.

44 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Noor dan Diana sedang memperhatikan Toni dan Yopie dari dalam
ruang tengah, mereka tidak bisa mendengar suara dari luar.
Sekilas dari jauh mereka seperti sedang mendongeng.

DIANA
Dan ternyata mereka juga jago
mendongeng. Anak-anak sepertinya
menikmati sekali, cerita dari abang-
abang sekalian.

Noor Rahman tersenyum kecut.

NOOR RAHMAN
He ehh..mereka Sangat berbakat.

45 EXT.HALAMAN RUMAH YATIM PIATU - NIGHT

Kembali kepada mereka yang sedang menakut-nakuti anak-anak.


51.

TONI
Salah satu pesan dari leluhur,
Mereka ingin memilih, YANG
TERPILIH..dan Yang terpilih akan
berubah menjadi mereka.

YOPIE
Dan mereka akan menerima pesan dan
keajaiban-keajaiban, mulai esok
hari..(beat)
ADAA YANG MERASAKAN TELAH TERPILIH
?

Jay yang penakut menutup matanya erat-erat seperti sedang


semedi. Dimas yang duduk disebelahnya berbisik, bertanya
penasaran.

DIMAS
Lo tutup mata, emang bisa ngerasain
indra keenam?

JAY
Kagakk, gua paling takut anjeeng
sama yang kayak gini-gini.

DIMAS
Oh gue pikir elo bisa ngerasain.

YOPIE
ADAAAA KAH? KALIAN MERASAKAN ENERGI
TELAH TERPILIH?
(beat)

Ouh menyedihkan..ternyata tidak ada


satupun, dari kalian yang terpilih
dan bisa mendapatkan keajaiban.

Yunus melihat ke arah kanan kirinya. tiba-tiba ia


mengeluarkan suara dan menggaruk garuk tanah.

YUNUS
barudak didieu moal tiasa
nekad..aummm

YOPIE
Kenapa kamu Yunus?

Yunus merubah suaranya menjadi sengau.

YUNUS
Abdi raja macan anu cicing di
dieu..Aumm aummmm.
52.

TONI
Ahaaa..akhirnya ada yang terpilih.
Akhirnya ada yang akan menerima
keajaiban mulai besok. Leluhur
macan telah memilih Yunus
mendapatkan keajaiban.

46 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - NIGHT

Noor Rahman sibuk memperhatikan wajah Diana. Diam-diam ia


mencoba memberanikan diri menyakan hatinya.

NOOR RAHMAN
Dek Diana..

DIANA
Ya bang ?

NOOR RAHMAN
Abang sebetulnya..

Noor menatapnya dalam-dalam, Diana jadi risih ditatap seperti


itu. Ia menunduk tersipu malu

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Jangan melihat Diana seperti itu,
bang, Diana malu. Emang sebetulnya
ada apa, sih bang?

47 EXT.HALAMAN RUMAH YATIM PIATU - NIGHT

Si Rano tiba-tiba mengikuti Yunus berpura-pura mengamuk dan


mengubah suaranya lirih menjadi nenek-nenek.

SI RANO
Assalamualaikum..temen temen,
dibalik kesulitan pasti ada
kemudahan. aku mamah Dedeh disini.

Anak-anak yang lain lalu terkejut, Tia sambil menutup matanya


langsung merekam kejadian itu di hapenya.

SI RANO (CONT'D)
Kenapa kalian gak pernah sholat?
Aku lapar..aku lapar..hii..hii

PIPI
Mama dedeh belum meninggal lohh!

YOPIE
Ehh kenapa kao jadi mama Dedeh,
memang dia pernah tinggal disini?
53.

Si Rano yang sudah terlanjur merasa kesurupan, akhirnya tetap


melanjutkan sandiwaranya.

SI RANO
Hah..ada apa inih, ada apa? Aku ada
dimana om? om kenapa gendong-
gendong anak kecil di pundak om?

YOPIE
Anak kecil mana?

SI RANO
Itu anak kecil botak, dia naik-naik
ke pundak om.

Yopie dan Toni langsung merasa ketakutan sendiri.

YOPIE
Ehh jangan ngomong begitu, tidak
boleh.

SI RANO
Terus kenapa..kenapa, perempuan
rambut panjang itu meluk-meluk om
Toni dari belakang?

TONI
ADEK-ADEK SEKARANG SUDAH LARUT
MALAM, AYO KITA SEMUA TIDURR!

Toni dan Yopie lalu mengajak semua anak-anak disana segera


masuk, mereka lari terbirit-birit.

48 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - NIGHT

Di belakang badan Noor rahman, Terlihat Toni dan Yopie


beserta anak-anak sedang buru buru berlari masuk kedalam
ketakutan.

NOOR RAHMAN
Abang sebetulnya mau bicara?

Diana yang sedang menunduk, lalu mengangkat mukanya. Ia tiba-


tiba terkejut.

DIANA
LOHH..KOQ UDAH PADA SEPI, ANAK-ANAK
PADA KEMANA?

Noor Rahman menengok kebelakang dan sudah sepi.

NOOR RAHMAN
Hahh??
54.

49 INT. KAMAR TIDUR ANAK LAKI - DAY

Si Rano dan Yunus tidur di tengah-tengah, di sekeliling


mereka. Terlihat anak-anak lain yang sedang memperhatikan
mereka.

JAY
Lama-lama parno tinggal disini gue.

DIMAS
Iya semenjak ada om-om itu, tempat
ini jadi angker.

KASIM
Ehh Yunus, lu bener tadi kesurupan
raja Harimau? Apa cuma pengen jadi
yang dipilih?

YUNUS
Hah..i-ya be-neran.

KASIM
Kalo elo, Rano?

Rano tiba-tiba terbangun dan berteriak dengan suara nenek-


nenek.

SI RANO
Assalamulaikum..dibalik semua
kesulitan tersimpan kemudahan.

Jay terlonjak kaget, begitu juga yang lain.

JAY
Huaaa anjeeng dia masih kesurupan.
Gue kira udahan.

Jay langsung memukuli si Rano.

SI RANO
Aduhh ampun kak..ampun!

KASIM
Eh Rano, lo jangan pura-pura
kesurupan nakut-nakutin kita ya.
Kita gak takut!

SI RANO
Maap kak, tadi kalo mamah Dedeh aku
bohong, tapi kalau sekarang ada
perempuan rambut panjang meluk-
meluk Jay, itu beneran ada.
55.

Anak-anak yang berada di sekitar Jay langsung menjauh, Jay


ngompol di celana ketakutan. Dengan terisak-isak ia berkata.

JAY
si anjeeng, terus gue harus gimana
sekarang?

SI RANO
Dia bilang kenapa kaka kalau mandi
sabunnya suka cepet habis?

JAY
Ampuunnn..bilangin sama dia Rano,
gue janji kalo mandi gak bakalan
lama-lama lagi.

BUUKKK..tiba-tiba Kasim memukul kepala Jay dengan bantal. Jay


terjatuh.

KASIM
Udah pergi kan sekarang, setan
perempuannya?

Si Rano mengangguk polos.

KASIM (CONT'D)
Temen-temen, kita gak bisa begini
terus. Tempat ini udah gak aman.
Kita harus pergi dari sini.

ANAK-ANAK
SETUJUU!

Jay bangun dari bawah tempat tidur sambil ngusap-ngusap


kepalanya.

JAY
Setannya ilang, tapi kepala gue
benjol gede banget.

50 EXT.HALAMAN RUMAH YATIM PIATU - DAY

Establish matahari pagi.

51 INT. RUANG TENGAH PANTI ASUHAN.DAY

Diana memperlihatkan rekaman video dari hape yang direkam


oleh Tia. Wajahnya terlihat sangat sedih
56.

YOPIE
Maafkan kami, kami hanya ingin
membuat anak-anak lebih disiplin.

DIANA
Asal kalian tahu, Perkembangan
mental anak yang sering ditakut-
takuti akan berpengaruh pada saat
mereka dewasa ? Mereka jadi tidak
bisa membedakan mana dunia nyata
dan mana yang tidak? Selain itu,
mereka bisa berkembang menjadi
pribadi yang penakut.

NOOR RAHMAN
Kami tidak pernah punya pengalaman
dalam mendidik anak. cara kami
memang salah, tapi kami tidak
bermaksud jahat.

DIANA
Abang-abang harus membiasakan diri
lebih dulu, kalau ingin di
dengarkan. Anak-anak itu lebih
sering mencontoh, apa yang kita
lakukan, Daripada apa yang harus di
dengarkan.

NOOR RAHMAN
Mau adek memaafkan kami sekali
lagi?

Diana menggangguk. Tiba-tiba masuk Hamidah, Pipi dan Tia,


serta beberapa anak perempuan lainnya, dengan nafas tersengal-
sengal.

HAMIDAH
KAKK..KASIM DAN ANAK LAKI-LAKI
LAINNYA, KABUR DARI SINI.

TIGA BANDIT
HAHHH!

52 EXT.JALANAN DESA - LATER CONTINOUS

Kasim cs sedang berjalan belum terlalu jauh. Kasim sedang


mengecek perbekalan mereka.

KASIM
Kalian semua bawa ketepel kalian
kan?
57.

Dimas lalu memasang ketepelnya ke leher dan mengeluarkan


chitato, ubi rebus dan kacang pilus di tasnya.

DIMAS
Tenang jek, udah lengkap semua.
Makanan check, ketepel check,
apalagi ya?

YUNUS
Lo bawa-bawa ketepel, udah nyiapin
batunya belom?

DIMAS
Udahh, kalo cuma buat jepret pala
lo doang, Hahaha..

YUNUS
Enak aja gue jadi target!

Semua tertawa mendengar kata-kata Yunus. Tiba-tiba sI rano


menghentikan jalannya

KASIM
Hei Rano, kenapa lu berhenti?

Si Rano lalu berbicara dengan takut-takut.

SI RANO
Kita gak usah kabur dari panti kak!

KASIM
Maksud lo?

SI RANO
A-ku gak bi-sa liat se-tan! aku bu-
kan in-di go

JAY
Anjeeng lo, udah buka rahasia gue
kalo mandi sabun gue cepet abis,
ternyata elo boong, bangsat!

Jay tiba-tiba mendorong si Rano dan memukulinya.

YUNUS
Jay..udah jay, ntar anak orang
mati, Jay!

DIMAS
Gak apa apa, sikat Jay, gak bakal
ada yang nyariin. orang bapak
ibunya juga udah gak ada, sama
kayak kita.
58.

KASIM
TAHANN ! Kenapa elo bela-belain si
Rano, Nus?
karena elo juga boong kan Nus, elo
pura-pura merasa yang dipilih kan?
Elo gak kemasukan raja Harimau kan?

Semua anak kini memandang Yunus.

YUNUS
Hah gue..gue?

DIMAS
Wahh bener kan feeling gue, baru
gue bilang kalo batu buat nge
jepret pala elo doang sih, gue udah
siap. Ternyata bener kan kejadian,
gue harus jepret kepala lo nih!

Dimas menyiapkan ketepelnya, dan mengarahkannya ke Yunus.


Yunus pucat pasi, suasana menjadi tegang.

KASIM
Kenapa diam Nus, jawab!

YUNUS
Eeee..eeee gueee

Tiba-tiba Yunus berbalik badan dan berlari sambil meraih


tangan si Rano.

YUNUS (CONT'D)
Kaburrr..Ranooo!

KASIM
Argghhh..brengsek.

Dimas lalu bersiap-siap membidik, dann psseettt.. bidikannya


meleset.

DIMAS
Bangsat gak kena!

KASIM
Heii berhenti anak pengecut!
KEJARRRR MEREKAA!!

Anak-anak yang lain langsung mengejar Si Rano dan Yunus yang


terus berlari sambil berteriak.

SI RANO
Tolong..tolong!
59.

53 EXT. HALAMAN RUMAH YATIM PIATU - LATER CONTINOUS

Tiga bandit beserta Diana dan Hamidah bergegas keluar

NOOR RAHMAN
Sudah berapa lama kira-kira mereka
kabur?

HAMIDAH
10 menit, om!

TONI
Belum terlalu jauh, ayo cepat kita
cari!

Tiga bandit buru-buru keluar pagar. Tapi di depan, mereka


melihat Si Rano dan Yunus sedang berteriak-teriak karena
dikejar oleh Kasim cs

NOOR RAHMAN
Itu bukannya mereka? Kenapa lari
balik kesini?

YOPIE
Eh apa ada macan di sekitar sini?

Ekspresi 3 Bandit langsung berubah panik, ketika melihat


Kasim cs berbalik kabur melihat 3 Bandit. Terkecuali si Rano
dan Yunus yang tetap lari ke arah rumah panti asuhan.

KASIM
BALIKKK ARAHHH, KABOORR!

NOOR RAHMAN
MATI KITA!
TON, YOP, KEJARR. MEREKA MAU KABUR
LAGI!

Tiga Bandit kini berlari mengejar Kasim cs. Si Rano yang


berada di tengah-tengah, sekarang lalu ikut-ikutan mengejar
Kasim cs.

KASIM
LARIII CEPATTT, KABOORR!

TIGA BANDIT
TANGKAPPPP!

Tiga bandit berlari dan berkejar-kejaran dengan Kasim cs,


mereka berusaha menarik satu persatu anak-anak yang kabur.
Noor rahman menarik Yunus dan beberapa anak lainnya.
60.

NOOR RAHMAN
Jangan lah kaboor kaboor dek, om
bisa susah nanti.

Yopie berusaha menggendong dan menangkap Yunus, Kasim dan 2


anak lainnya.

YOPIE
Ehh alee, 300 juta duit banyak ee,
Jangan sampai beta menderita harus
keluar uang.

Toni berusaha menangkap dimas dan Jay.

TONI
Hee mau kemana, mau coba-coba kabur
dari kami rupanya, hah? Hadapi Toni
duluu.

DIMAS
Lepasin monyett..gue cuma mau main
keluar pagar.

JAY
Ehh ngehe lo om. Sakit anjingg,
jangan narik-narik!

YOPIE
JANGAN NGOMONG KASAR!

NOOR RAHMAN
Maaf ya dekk, tapi ini peraturan.

YOPIE
Sudah om bilang, maen di dalam
rumah sajaa. Nanti kena angin
duduk, sakit.

54 INT. KELAS - DAY

Yopie dan Toni sedang berbicara di depan kelas dengan anak-


anak.

NOOR RAHMAN
Adek-adek, maafkan kami. Selama ini
om sudah berbohong kepada kalian.
Om cuma ingin panti asuhan kita,
bisa menang dalam acara tahunan
nanti?
61.

YOPIE
kami janji tidak akan membohongi
kalian lagi. Tidak ada lagi wewe
gombel, raja harimau, mama dedeh..

Sejenak kemudian Yopie meralat ucapannya.

YOPIE (CONT'D)
Eh kalau mama Dedeh ada, tapi tidak
ada setan mama Dedeh.

TONI
Bagaimana kalau mulai hari ini,
kita bekerja sama? supaya kita bisa
menang pertandingan sepakbola di
dalam ulang tahun yayasan nanti?

KASIM
Bagaimana mungkin kita bisa menang?
Om Toni gak punya pengalaman maen
bola, om yang lain juga gak bisa
ngajar nyanyi dan maen drama?

TONI
Kata siapa? darah om adalah pemain
bola, Kalau karena tidak salah
pergaulan, om dulu sudah jadi
pemain bola!

Yopie dan Noor rahman mendelik, mendengar kata-kata salah


pergaulan. Toni segera membetulkan kata-katanya.

TONI (CONT'D)
Sayangnya darah debt collector
lebih banyak mengalir di tubuh ini.
Jadi om lebih memilih profesi itu.
(beat)

Dan ohh, Jangan lupa! om Yopie ini


ambon manise. Suaranyaa..amboyy
bagusnyaa.

Yopie mulai bernyanyi dengan merdunya.

YOPIE
Berapa puluh tahun lalu, beta masih
kacil e. Beta inga tempo itu

Anak-anak yatim piatu itu mulai mnegikuti lagu yang


dinyanyikan Yopie. Terlihat sekali bahwa mereka merindukan
sosok seorang ibu.
62.

ANAK-ANAK
Mama gendong..gendong betae. Sambil
mama bakar sagu, mama manyanyi
bujuk-bujuk.

Diana meneruskan ajakannya ditengah-tengah anak-anak yang


terus bernyanyi.

DIANA
Kak Diana minta, kita semua harus
mau bekerja sama. Kalau tidak,
papih Salim pasti bersedih melihat
kita kalah.

Siapa yang ikut dengan kita disini?

Sambil terus bernyanyi, anak mulai tunjuk tangan satu


persatu. Dimulai dari Hamidah, si Rano, Pipi dan Tia hingga
akhirnya semua. Terkecuali Kasim.

DIANA (CONT'D)
Kasim?

Kasim lalu tersenyum dan mengangkat tangannya. semua orang


bersorak-sorai.

55 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Peluit berbunyi, Toni menurunkan peluitnya menyemangati anak-


anak yang berlatih mengoper bola.

TONI
Tidak ada yang diam semuanya, lari
di tempat. Liat bola, oper!

Anak-anak lalu memainkan bolanya sejenak.

TONI (CONT'D)
liat orang di depanya. PASSING!
ulangi lagi oleh team yang di
depannya.

56 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Diana menari dengan semangat, diikuti oleh anak-anak


perempuan yang masih pada belum hafal gerakan masing-masing.

DIANA
STANBYE LATIHAN, PLAYBACK ! Tiga,
dua, satu, PUTAR!
63.

Hamidah terlihat bingung, ia tidak memutar badannya dan masih


terus melaju jauh meninggalkan barisan.

DIANA (CONT'D)
Hamidah pindah tempat, dengerin
perintah kak Diana!

Hamidah lalu menyadari dirinya sudah terpisah jauh dari


barisan.

DIANA (CONT'D)
Mukanya senyum yaaa, matanya harus
di isi, senyum ke arah penonton.

Si Rano dan beberapa anak laki-laki lainnya yang berusaha


mengikuti instruksi Diana, ekspresinya malah terlihat jadi
aneh, karena matanya melotot dan bibirnya berusaha tersenyum.

57 INT. KELAS - DAY

Yopie sedang mengajarkan tehknik pernapasan menyanyi.

YOPIE
Sekarang kita coba pemanasan dulu.
Dimulai dengan leher, setelah itu
pundak. Dua area ini adalah yang
sering menegang pada saat kita
bernyanyi. Lanjutkan dengan gerakan
pemanasana iga dan punggung.

Anak-anak mengikuti gerakan yang diajarkan oleh Yopie.

YOPIE (CONT'D)
Kalau sudah selesai kita lakukan
pemanasan diafragma. Ambil
nafas..buang lewat mulut.
haa..ha..haa..haa..haa

ANAK-ANAK
Haa..haaa..haaa..haaa..haaa

Dimas iseng mengarahkan nafas mulutnya kepada Jay, hingga Jay


menutup hidungnya kebauan dan marah.

JAY
Bangsat lo becandanya!

YOPIE
Heiii seriuss kalau latian!

JAY
Nihh..si anjengg nih om!
64.

58 INT. SEBUAH RUANGAN - DAY

Noor Rahman sedang mengajar drama pada anak-anak. Ia sedang


mengajarkan tekhnik acting dengan serius.

NOOR RAHMAN
Ketika kita sedang mendapatkan
adegan yang sedih, kita harus
membuka bank-bank emosi kita.

PIPI
Bank emosi apaan om?

NOOR RAHMAN
Peristiwa-peristiwa yang dulu
melibatkan kita. Dan kita simpan di
dalam memori kita, lalu kita
keluarkan pada saat kita
membutuhkannya. Entah itu peristiwa
menyenangkan, mengharukan. Bisa
kita gunakan.

Bayangkan, ibu kita yang sudah


melahirkan kita? merawat kita dan
menjaga kita.

Tia menjawab dengan datar.

TIA
Loh kan kita katanya yatim piatu,
apa yang mau diinget-inget ? Kita
aja gak tau mukanya mereka.

Noor Rahman kini terharu dengan perkataan Tia, Ia lalu


memeluk Tia erat-erat.

NOOR RAHMAN
Huaaa..huu.. huu..maafin Om, Tia.
Tapi Om pasti akan selalu ada
mendukung kamu.

Giliran Tia dan anak-anak lain kebingungan melihat tingkah


Noor Rahman yang lebay sensitif seperti itu.

TIA
Ihh biasaa aja kali, drama banget
sih om

PIPI
Kita aja santai lohh jadi anak
yatim.

Noor Rahman malu ketika akhirnya dia aja yang merasa lebay.
65.

59 EXT. HALAMAN RUMAH - DAY

Toni sedang memberi instruksi kepada 2 team yang sedang


latihan bola.

TONI
Main melebar..main melebar, jangan
terlalu lama pegang bola. OPERRR.

Tiba-tiba terdengar dari luar pagar tiga orang laki-laki yang


perawakan dan karakternya mirip dengan 3 Bandit.

Mereka adalah FREDDY 28 TAHUN, yang mirip Yopie. GOMGOM 30


TAHUN yang mirip Noor Rahman, serta BINSAR 28 TAHUN yang mirp
Toni. Mereka juga membawa 3 anak buah yang mirip dengan diri
mereka sendir. Yaitu MARKUS 25 TAHUN yang mirip Gom gom,
HENRY 25 TAHUN yang mirip Binsar, serta SALEMBE 25 tahun yang
mirip Freddy.

BINSAR
HEII..PUKIMAK KELUAR DULU KELEAN.
ADA URUSAN YANG BELUM SELESAI,

Toni terkejut mendengar ada suara yang mirip dengan dia. Ia


lalu keluar diikuti oleh anak-anak lain.

GOMGOM
Kami bertiga, datang untuk menyita
panti asuhan ini. (beat) Pasti
kalian sudah tau, siapa yang
menyuruh kami, kan?
Sebaiknya jangan dipersulit.

Tak berapa lama kemudian Noor Rahman dan Yopie juga ikut
keluar diikuti Diana. Noor Rahman maju menyeruak diantara
yang lain.

NOOR RAHMAN
Sebaiknya kalian pergi, jangan
kalian ganggu rumah ini, Mereka
cuma anak-anak yatim-piatu yang
butuh tempat tinggal.
Tega kalian?

GOMGOM
Tapi hutang harus dibayar toh?

BINSAR
AAHH..PUKIMAKKK, PENING PALAKU.
KALAU AKU GAMPANG, SERAHKAN
SERTIFIKAT RUMAH INI, ATAU KELUAR
KELEAN SEMUA, JADI TIDAK USAH KITA
KELAHI!
66.

TONI
Kelahi pun gak apa-apa lai, selama
Lu bisa kalahin gua!

Yopie lalu maju berbicara.

YOPIE
Ehh tenang dulu, nanti kita
berkelahi, ditangkap polisi. Bikin
masalah lagi.

TONI BINSAR

AHH PUKIMAAA!! PUKIMAAAA!!

Toni dan Binsar yang baru saja mau maju, tiba-tiba di


hentikan oleh Freddy. Ia mengangkat tangannya.

FREDDY
STOPP! benar kata si bung, katong
kesini bukan ingin bakalai.
Katong hanya menyampaikan pesan.
(Beat) hutang budi dibayar uang
Hutang uang dibayar uang, masih
ingat toh? (beat)

Tiga Bandit teringat dengan motto masa lalu mereka, waktu


menjadi debt collector.

FREDDY (CONT'D)
Satu minggu lagi kami akan datang
kesini.

Freddy lalu mengajak teman-temannya segerap pergi dari situ.


Diana berpandang-pandangan dengan 3 Bandit.

TONI
Gak usah takut, kita akan jagain
kalian semua disini.

60 EXT. TV STUDIO - DAY

Kita melihat beberapa crew bersliweran di dalam studio.


Terlihat 3 orang berjalan melangkahkan kakinya ke sebuah
ruangan talent.

61 INT. TV STUDIO (RUANG TALENT) - DAY

Terdengar suara Mas Ayi sedang memarahi assistannya yang


salah membuatkan kopi untuk dirinya.
67.

MAS AYI (V.O.)


Sudah berapa tahun kamu kerja sama
saya? Bikinin kopi aja masih salah.
Hidup ini sudah pahit, jadi kopi
saya harus manis, Ngerti?

3 Bandit rival lalu masuk ke ruangannya, si assistant buru-


buru keluar.

MAS AYI
Kalian lagii..?
Ahhh, sudah saya bilang jangan
pernah datang kesini. Kenapa sih,
kelakuan kalian sama persis dengan
3 orang tolol yang dulu pernah
kerja sama saya?

GOMGOM
Kami hanya ingin cepat-cepat
melapor.

MAS AYI
Lapor apa? muka kalian aja udah
bisa bikin saya dilaporin. Bisa
merusak reputasi saya ! Ingat,
jangan datang kesini lagi!

TIGA BANDIT RIVAL


Paham mas boss.

GOMGOM
Kami sudah mendatangi panti asuhan
kemarin, dan minggu depan kami
menyuruh mereka untuk segera pergi.

MAS AYI
Terus gimana dengan 3 orang tolol
yang sedang kerja sosial disana?

BINSAR
Mereka sekarang melindungi anak-
anak yatim disana.

MAS AYI
Pastilah! Mereka pasti takut karena
kepolisian masih mengawasi tindakan
mereka, (beat) kalian jangan sampai
terlibat.

FREDDY
Jadi kita harus apa, mas boss?
68.

MAS AYI
Seingat saya hukuman mereka sekitar
3 bulan harus bekerja disana.
sekarang sudah hampir 2 bulan
lebih. Tunggu 2 sampai 3 minggu,
saat masa hukuman mereka habis.
Baru kalian sita!!

TIGA BANDIT RIVAL


Baik mas boss!

Tiga Bandit Rival baru saja mau melangkahkan kakinya keluar.


Tiba-tiba mas ayi memanggil mereka.

MAS AYI
TUNGGU!

Tiga bandit rival membalikkan badannya.

MAS AYI (CONT'D)


Pelan-pelan kalian bujuk anak-anak
itu pergi dari rumah yatim piatu.
Begitu masa 3 orang bodoh itu telah
selesai hukumannya, kerja kalian
akan lebih gampang. Paham kan
caranya?

62 INT.DAPUR - DAY

Noor Rahman sedang membantu Tante Vero membuat es kelapa.

TANTE VERO
Gini calanya, lo campulin kelapanya
pake ael jeluk. Biar tambah segel,
kasian anak-anak itu pada latian.
Pasti pada keausan.

kemudian tante Vero seperti teringat sesuatu.

TANTE VERO (CONT'D)


Lu bantuin gue di disini, emang gak
ngelatih anak-anak latian delama?

NOOR RAHMAN
Mereka sedang latihan menari sama
Diana, tante. karena nanti di dalam
drama yang saya latih, itu memang
ada tariannya.
69.

TANTE VERO
Nah kebetulan Diana lagi latian
nali, tuh anak paling seneng sama
es kelapa sama ael jeluk. Abis
latian pasti seger.

NOOR RAHMAN
Ohh ya?

Buru-buru Noor Rahman mengambil sebuah GELAS YANG PALING


BESAR di sekitar situ.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Apalagi kesukaan anak-anak disini?

TANTE VERO
Yahh kalo anak-anak disini,
pastinya semua suka masakan gua,
heh..he

Noor rahman lalu memancing tante Vero.

NOOR RAHMAN
Diana juga masakan tante?

TANTE VERO
Pastilah,gak mungkin engga! Diana
itu dali bayi sudah sama gua.

Tanate Vero menghela napas.

TANTE VERO (CONT'D)


Kasian kalo diinget inget tuh anak
nasibnya emang. Waktu bayi dibuang
sama olangtuanya kesini. udah gede,
gak bisa kuliah gala-gala gue sakit
dan Koh Salim telpaksa minjem duit
sama lentenil.

NOOR RAHMAN
Oiyaa?

TANTE VERO
Iya, dia dali kecil itu pengen
pengen jadi penali. Gala-gala waktu
kecil sama Koh Salim dibeliin DVD
film musikal, tentang penali. Lupa
gua judulnya. Sejak itu dia selalu
ingin jadi penali dan pengen masuk
IKJ.

Noor Rahman mengangguk-angguk, mendengar informasi tentang


Diana. Tiba-tiba tante Vero melihat gelas besar berisi es
kelapa.
70.

TANTE VERO (CONT'D)


Itu gelas es kelapa gede banget,
buat siapa? Buat elu, aus apa
gimana luh?

Noor Rahman gelagapan ditanya seperti itu.

NOOR RAHMAN
Hahh..Bu-at ka-mi ber-tiga tan-te..

Tante Vero yang masih curiga, lalu tiba-tiba paham dengan


maksud Noor Rahman.

TANTE VERO
Ouuh..buat yang tadi gue celitain
doyan es kelapa. Awas luh nyakitin
dia yaa!

Noor Rahman hanya meringis.

63 EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH PANTI - DAY

Toni sedang memberi instruksi kepada Kasim cs yang sedang


bermain.

TONI
Jangan bermain melewati patok itu,
oper-oper!

Toni meniup peluitnya.

TONI (CONT'D)
Om sudah kasi batas, bermain
jangan lewati itu. Dan jangan
terlalu lama bermain-main dengan
bola. liat orang di depan kelean.

Toni melihat anak-anak yang sudah berkeringat.

TONI (CONT'D)
Om Toni rasa cukup untuk hari ini.
kita break dulu!

Toni berjalan meninggalkan mereka. Kasim lalu berbicara pada


teman-teman yang lain.

KASIM
Om Toni tuh, bisa ngelatih gak sih
sebenernya? Udah berapa hari,
latiannya begini-begini terus.
71.

YUNUS
Yah adanya cuma dia kan pelatihnya.
masa kita mau gali kuburan Koh
Salim, supaya dia yang ngelatih
kita lagi?

Kasim memandang tidak puas pada Toni yang masuk ke dalam


rumah.

64 INT. RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Diana sedang mengajar anak-anak panti asuhan dance


kontemporer, terlihat agak berantakan koordinasinya dan Diana
sedikit kewalahan. Toni masuk ke dalam ruangan memperhatikan
Diana.

DIANA
Hamidah, kan Kak Diana udah bilang
hitungan ke empat puter badannya!
Ok, coba kita ulang. Satu, dua,
tiga, empat, PUTAR BADAN!

Hamidah dan anak-anak lainnya tidak memutar badannya ke arah


yang sama. Semuanya berlawanan. Diana kecewa.

DIANA (CONT'D)
Aduhh..gimana sih kalian? putar
badannya ke kirii dong. Kan kaka
udah kasi contoh!
Udah kita break dulu deh, buat hari
ini. Kalian kayaknya udah cape!

Anak-anak langsung bubar, mereka keluar kelas. Toni


menghampiri Diana.

TONI
Kao bikin gerakan kenapa harus
selalu terlihat berbarengan? Itu
bikin kao stress sendiri, kalau
tidak sama. Inget, Mereka itu anak-
anak kecil, dan bukan penari
profesional!

DIANA
Memang begitu konsepnya.

TONI
Konsep apa? Konsep stress buat diri
sendiri yang kao bikin?

Diana tertawa kecil.


72.

DIANA
Bukan ! ini kan gerakan tari
kontemporer, memang harus terlihat
sama dan berbarengan. Emang menurut
abang, yang bagus gerakan yang
gimana?

TONI
Freestyle!

Toni lalu memperlihatkan kebolehannya dance freestyle, persis


yang ia lakukan waktu 3 Dangdut berjoged dangdut koplo di bar
dangdut.

TONI (V.O.)
Biarkan mereka bergerak sesuai
dengan karakter tubuhnya. Itu akan
lebih menarik.

Toni menggerakkan tubuhnya dengan gerakan sederhana.

TONI (V.O.)
Kelemahan gerakan mereka akan
menjadi kekuatan mereka. Dan kasi
bagian awal serta ending saja yang
harus terlihat berbarengan.

Diana kaget melihat kebolehan Toni.

DIANA
Wah..wah koq abang bisa dance?

TONI
Kau belum tahu ? Aku ini diam-diam
Army, hahaha.. J-hope!

DIANA
Serius?
Gak nyangka aku bang, aku aja gak
begitu paham sama K-pop Abang tau
darimana?

TONI
Darimana? Youtube laah! kita kan
bisa cari video apa aja disana. nih
coba kao liat!

Toni memperlihatkan sebuah video dance freestyle group BTS


(tidak diperlihatkan, hanya gerakan dancenya nanti) Toni
kemudian memperagakannya. Diana terpana, tiba-tiba Toni
menarik Diana, Mereka lalu berdansa. Toni dengan gerakan
freestyle dan Diana dengan gerakan kontemporer.
73.

TONI (CONT'D)
Bagaimana kalau kita mencampurkan
gerakan kontemporer dengan
freestyle atau street style? Jadi
anak-anak yang kurang kuat
gerakannya di kontemporer, kita
suruh mereka campur dengan gerakan
freestyle.

DIANA
Boleh juga idenya!

Diam-diam Kasim cs yang berada di sekitar situ memperhatikan


Toni,tampak wajahnya terlihat kecewa melihat Toni menari. Ia
lalu pergi meninggalkan tempat itu.

65 INT. RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - A MOMENTS LATER

Diana dan Toni sekarang hanya tinggal berdua saja, mereka


terlihat kelelehan sehabis melakukan freestyle.

DIANA
Kalo dipikir-pikir lucu.

TONI
Kenapa?

DIANA
Dulu waktu umur 10 tahun, aku
pernah dibeliin film sama Koh
Salim, judulnya STEP UP. Dan sampai
sekarang, film itu jadi film
favourite aku sepanjang masa.

TONI
Oiya..kenapa rupanya?

DIANA
Karena semenjak itu, aku kepengen
jadi penari sampai detik ini. Dan
lucunya tau gak apa?

TONI
Apa?

DIANA
Kisah film itu, sekarang kayaknya
bakalan kejadian di aku.

TONI
Jadi penari?
74.

DIANA
Bukan. Di cerita film itu,
ceritanya ada seorang pemuda
berandalan yang jago menari, tapi
dia terpaksa harus kerja sosial di
sebuah sekolah seni dan akhirnya
dia harus membantu seorang gadis
disana dengan menjadi partner
tarinya untuk sebuah acara sekolah.

TONI
Ahh boleh ku tebak?

DIANA
Apa?

TONI
Endingnya mereka pasti pacaran,
kan?

DIANA
Iya

TONI
Terus kita bakalan seperti itu, heh
?

Diana tertawa renyah.

DIANA
Loh koq pede banget!
aku gak bilang gitu, kan?
aku bilang ceritanya, ada seorang
pemuda brandalan yang harus kerja
sosial, dan akhirnya menolong
seorang gadis dengan menjadi
partner dansanya, untuk sebuah
acara sekolah. hampir mirip kan?

Mereka berdua akhirnya tertawa. Dari Kejauhan, Noor Rahman


yang datang membawa gelas air jeruk besar terpana melihat
Toni dan Diana sedang tertawa-tawa bersama. Wajah Noor
terlihat cemburu.

Tante Vero yang baru datang memergoki ekspresi Noor Rahman,


hanya bisa menghela napas. Ia bisa menduga apa yang akan
terjadi.

66 EXT. PASAR DESA - DAY

Kasim, Dimas dan Jay sedang berjalan di pasar desa. Kasim


mengeluarkan keluh kesahnya.
75.

KASIM
Dari awal gue udah curiga, dia gak
bisa ngelatih bola. Sekarang
terbukti kan, om Toni itu dancer
bukan pemain bola.

DIMAS
Beda ya?

JAY
Goblok pertanyaan lo! Ya bedalah,
yang satu gerakin badan pake musik.
satu lagi, ngejar satu bola yang
direbutin 20 orang.

DIMAS
Ehh monyet, lo denger dulu! Dua-
duanya kan bergerak, Sama-sama
butuh stamina. Goblok-goblok aja
luh, gue belum selesai ngomong.

KASIM
Udah..udah lo berdua jangan pada
berantem, bosen gua!

Di tengah jalan, dari jauh mereka bertemu dengan Yunus, yang


baru keluar dari sebuah toko kelontong membawa makanan,
banyak sekali.

KASIM (CONT'D)
Itu si Yunus? bisa jajan sebanyak
itu duit darimana dia? coba panggil
dia Jay..!

JAY
YUNUSS..WOIII KAMPRET, DARIMANE LO?

Yunus yang kepergok hanya Kasim cs, terkejut. Kasim


menghampiri Yunus. Mereka lalu sibuk mengambi makanan yang
dibeli oleh Yunus.

JAY (CONT'D)
Wuihh..bagi dong! Lo abis nyolong
duit tante Vero nyet, bisa jajan
sebanyak ini?

Dengan mulut penuh makanan, Yunus terbata-bata menjawab.

YUNUS
Hahh engga!
ITUUU DA-RI DA-RI DI-A!
76.

Yunus lalu menunjuk beberapa anak penghuni rumah yatim SAYAP


MAMA yang sedang berkumpul di suatu sudut dan sedang
diberikan uang oleh beberapa orang.

67 EXT. SUDUT PASAR - DAY

Tiga orang laki-laki bertopi membagikan uang pada sebagian


anak-anak Yatim. Laki-laki itu adalah Freddy, Gom gom dan
Binsar.

GOM GOM
Mulai sekarang kalo kelean mau
jajan, ketemu kami bertiga disini.
Kita akan selalu kasi kelean uang
jajan, seorang 50 ribu sehari.
Cemana ? Mantap kali kan?

BINSAR
Dan satu hal lagi, Kami mau bikin
wisma anak-anak di Jakarta. kalo
kelean mau pindah dan cari tempat
yang lebih baik, kelean bisa
tinggal bersama dalam 1 gedung.
Banyak fasilitasnya..heh!

Tiba-tiba seorang anak muncul dan bertanya, dia adalah Kasim.

KASIM
Ada lapangan futsalnya?

FREDDY
Hehh..jangankan lapangan futsal
kawan, lapangan bola pun ada!

Kasim menghampiri mereka. Freddy berpandang-pandangan dengan


Gomgom dan Binsar.

FREDDY (CONT'D)
Kalian bisa kumpulin teman-
temannya. Siapa aja yang mau ikut?

Kasim berpandang-pandangan dengan Dimas dan Jay.

SERIES OF MONTAGE

- Toni mengajarkan bola, anak-anak terlihat tidak semangat


mendengarkan Toni. Karena pola pengajarannya yang itu-itu
saja.

- Toni dan Diana mengajarkan anak-anak dance dibantu oleh


Yopie yang juga mengajarkan menyanyi. Mereka bertiga tampak
akrab.
77.

- Kasim dan beberapa anak panti asuhan lainnya menerima duit


dari 3 Bandit rival.

68 INT.RUANG TENGAH - NIGHT

Noor Rahman sedang mengajarkan cara mengeluarkan perasaan


melalui bank emosi bersama Diana.

NOOR RAHMAN
Pejamkan mata kalean, konsentrasi.

Hamidah, Pipi dan Tia mencoba memejamkan matanya.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Bebaskan pikiran kalean, biarkan
pikiran kelean yang bisa membawa
kelean menangis.

Semua anak mencoba berkonsentrasi. Tiba-tiba terdengar


tangisan terisak-isak dari Hamidah. Noor Rahman lalngsung
bertanya.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Stop, sebentar! Kemana pikiran kao
pergi Hamidah hingga sampai
berlinang air mata begitu derasnya?

HAMIDAH
Kuburan om.

NOOR RAHMAN
Eh kenapa rupanya, kuburan membuat
kao menangis?

Dengan berkaca-kaca hamidah menjelaskan.

HAMIDAH
Aku selalu ingin tahu, apakah kedua
orangtua ku sudah meninggal atau
belum? Kalau memang sudah, aku
ingin sekali membacakan surat al-
fatihah buat ibu, om.

Semua terharu mendengar perkataan Hamidah, mereka ikut


bersedih. Noor Rahman berkata.

NOOR RAHMAN
Ohh kao sangat berbakat, Hamidah.
Kao sangat mengerti bagaimana cara
menggali bank emosi. Om Noor jadi
ikut bersedih. Yang lain pasti bisa
seperti Hamidah.
78.

Sambil terisak-isak, Noor berkata.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Kita gali..kita galii!

tiba-tiba Toni masuk dan meperhatikan mereka latihan. Sambil


mendengarkan musik dari headphone, ia melakukan gerakan-
gerakan kecil dance street style, hingga merusak konsentrasi
anak-anak. Noor Rahman menegurnya.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Sedang apa kau?

Toni masih menjawab dengan candaan sambil pamer menggoyang-


goyangkan tubuhnya.

TONI
Menurut kao, sedang apa aku
sekarang?

Noor Rahman berang ia lalu mendorong Toni keluar. Diana panik


melihat kejadian itu. Yopie yang ada disekita situ, lalu
menahan Diana untuk keluar.

69 EXT.HALAMAN RUMAH - NIGHT

Noor Rahman menarik Toni keluar dari ruangan.

NOOR RAHMAN
DENGAR BAIK-BAIK. MENURUT AKU, KAO
SEDANG MERUSAK KONSENTRASI ANAK-
ANAK DENGAN TARIAN MICHAEL JACKSON
MU YANG JELEK ITU!

TONI
Eh rilekkk..rilekk, Ada apa ini?
Apa masalahmu, kenapa kao rupanya?

NOOR RAHMA
Kenapa aku rupanya ? Apa kau pikir,
yang kao lakukan itu hebat?

TONI
Soal apa?

Noor Rahman menghela napas.

NOOR RAHMAN
Tarian mu itulah. jelek kali, tak
ada bakat kao!

Noor Rahman meninggalkan Toni, kemudian dia berpapasan dengan


Yopie.
79.

TONI
Kenapa dia rupanya, berapa tahun
dia liat ku berdansa tak ada
masalah?

YOPIE
Kau pikir kenapa dia bela-bela
mengajarkan maen drama untuk ana-
ana? padahal nonton filem pun dia
tak pernah?

TONI
Karena dia sering menangis?

YOPIE
bodo kau! Karena Diana, siapa lagi?

TONI
KIMAKK, bodohnya aku!!

YOPIE
Itulah bedanya kao sama Noor,
walaupun sama-sama dari tanah
batak. Yang satu sensitif macam
gadis, yang satu lagi buta mata
hatinya, karena tak pernah perduli.

Toni tertegun mendengar penilaian Yopie.

TONI
Begitu kao nilai aku?

YOPIE
Tidak penting la apa yang aku
nilai, yang paling penting Kau
bicaralah dengan dia.

70 INT. DEPAN KAMAR 3 BANDIT - DAY

Toni berjalan dengan gontai, ia lalu mengetuk pintu kamar.

TONI
Bang, bisa kita bicara? Bukalah..

Toni mengetuk pintu kamarnya sekali lagi

TONI (CONT'D)
Ayolah bang, jangan macam perawan
sehabis dibohongi lelaki. Pakai
tutup-tutup pintu segala.
bukalahh..pintuny-
80.

BUUKK...Noor Rahman menyambit pintu dengan sepatunya, keras


sekali. Hingga membuat Toni terkejut. Ia lalu mondar-mandir
persis perempuan yang sedang ngambek dengan pacarnya yang
tidak mau membukakan pintu.

NOOR RAHMAN
MACAM PERAWAN KAO BILANG AKU INI,
HAH?

APA MASALAH KAO DENGAN PERAWAN?


MERASA LEBIH PERKASA KAO, DARI
PERAWAN?

EH ASAL KAO TAHU, PERAWAN INI YANG


MENYELAMATKAN KAO DARI PERISTIWA
KAO DIKEROYOK DI BAR DAERAH KEMANG
TAHUN KEMARIN?

TONI
Betul itu bang!

NOOR RAHMAN
PERAWAN INI PULAK, YANG MEMBANTU
KAO KETIKA HAMPIR TEWAS OLEH PREMAN
WARAKAS WA’TU ITU?

TONI
Betul juga la itu bang!

NOOR RAHMAN
LALU PERAWAN INI PULAK, YANG
MENYELAMATKAN KAO TENGGELAM WAKTU
BERENANG DI LAUT.

Toni lalu nampak seperti berpikir.

TONI
Itu Yopie lah bang!

NOOR RAHMAN
HEH, ITU YOPIE? BUKAN AKU?

TONI
Yopie la bang! kao kan tak bisa
berenang?

Noor Rahman tetap tidak mau kalah.

NOOR RAHMAN
Jadi, ada masalah apa kau dengan
perawan?
81.

TONI
Tidak ada bang! Aku cuma minta kao
jangan merajuk dan tidak mau diajak
bica-

Noor Rahman membuka pintu. Ia lalu keluar dan berhadapan


dengan Toni.

NOOR RAHMAN
Sekarang perawan ini membuka
pintunya, apa yang kao mau cakap?

TONI
A-ku tidak tau masalah kao dengan
Diana. Sumpah bang!

Noor berpura-pura tidak tau yang dimaksud Toni.

NOOR RAHMAN
Masalah apa aku dengan Diana? Tak
ada aku masalah dengan dia?

TONI
kao tak bilang, kao ja-tuh cinta
dengan Diana. Aku tidak tau, karna
kao tak pernah bilang?

NOOR RAHMAN
Memang aku tak jatu cinta sama
Diana, kao yang jatuh cinta !

TONI
Tak ada lah yang jatuh cinta dengan
Diana, aku cuma membantu dia menari
bang.

NOOR RAHMAN
Banyak cakap kao!

DIANA
Memang tidak ada, bang!

Diana tiba-tiba muncul, ternyata ia sudah mendengarkan


percakapan sejak lama.

NOOR RAHMAN
ALAMAK!

DIANA
Tidak ada yang jatuh cinta diantara
kita. tidak pernah ada rasa cinta
antara abang, aku atau bang Toni.

kemudian ia berbicara kepada Toni.


82.

DIANA (CONT'D)
Dan memang tidak akan pernah ada
kejadian yang sama seperti di film
favourite aku. karena memang bukan
kamu pemeran utamanya!

Diana lalu pergi meninggalkan mereka, meninggalkan Toni dan


Noor. Ia lalu melewati Yopie yang ternyata ada juga disitu.

YOPIE
Perawan pun sudah tidak ada yang
malu-malu seperti kalian. Jatuh
cinta pakai tidak mengaku.

Toni dan Noor hanya terdiam.

71 EXT. RUANG MAKAN - NIGHT

Jam menunjukkan pukul 7 malam, terlihat anak-anak sedang


mengantri makan malam. Diana membuang muka ketika Toni
mengambil piring dan nasi di depannya. Begitu juga Noor
Rahman membuang muka ketika melihat Toni. Giliran Noor yang
bertatapan muka dengan Diana, Diana langsung membuang muka
juga. Noor langsung menunduk.

72 INT. KAMAR 3 BANDIT - NIGHT

3 tempat tidur yang saling berjejer, nampak Noor Rahman tidur


di tengah, ia berbalik badan menghadap ke arah Yopi dan tidak
mau menghadap Toni. Toni pun membalik badan ke arah
sebaliknya. Mereka saling memunggungi.

73 EXT. .RUMAH YATIM PIATU - DAY

Establish matahari pagi

74 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Diana sedang berlatih tari sendirian, ia melampiaskan


kegundahannya dengan menari. Noor Rahman diam-diam
memperhatikan Diana sedang menari. Di saat yang bersamaan,
terlihat Toni sedang mencuri-curi pandang kearah Diana.
Ketika kepergok, mereka berdua langsung pura-pura membuang
muka ke arah lain.

75 EXT.HALAMAN RUMAH - DAY

Toni yang sedang gundah-gulana mengajak latihan sepak bola


Kasim cs
83.

TONI
Ayo..ayo semua berbaris. Kita
pemanasan terlebih dahulu sebelum
latihan.

Kasim cs tidak bergeming.

TONI (CONT'D)
Ayoo kasim, ajak teman-teman mu!

KASIM
Mulai sekarang kita gak mau lagi
latihan sepakbola sama om!

TONI
Ehh kenapa rupanya?

KASIM
Om tuh dancer, bukan pemain bola.
Kami gak bisa ditipu!

Kasim cs meninggalkan Toni.

KASIM (CONT'D)
Dan satu hal lagi, kita gak latihan
bola sama dancer!

TONI
HEII..KAO PIKIR KALO AKU DANCER,
AKU TIDAK BISA BIKIN GOL. RASIS
KAO!

Toni kemudian seperti berpikir berusaha menemukan kata yang


tepat.

TONI (CONT'D)
Koq rasis sih? Ahh.. apalah itu
namanya?

Toni menendang bola dengan kencang, tiba-tiba terdengar


PRAANGGGG....bola Itu mengenai salah satu kaca jendela rumah.

TANTE VERO (V.O.)


HEIII SIAPA TUH YANG PECAHIN
KACAAA??

TONI
Waduhh..

76 INT. KELAS - DAY

Noor sedang bersemangat, kembali mengajarkan cara


mengeluarkan bank emosi. Diana ada disitu mengawasi
84.

NOOR RAHMAN
Konsentrasi..fokuskan pikiran
kalian, untuk mengeluarkan bank-
bank emosi yang bisa membuat kalian
bersedih.

Beberapa anak mulai menangis, karena sudah mulai jago.


Kemudian Noor menyuruh mereka tertawa.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Sekarang kalian semua tertawa,
hilangkan semua rasa sedih kelean.

PIPI
Om, kita sebenernya mau ngapain?
latihan bank emosi juga, koq buat
sedih-sedihan melulu? akting kan
gak cuma nangis-nangisan om!

TIA
Iya udah gitu, sekarang pas lagi
sedih disuruh ketawa. Kan susah om,
udah sedih harus langsung ketawa

Noor Rahman berkata pelan.

NOOR RAHMAN
Karena itulah yang menurut om
paling susah dan paling sering kita
alami, tertawa di dalam tangis..

Noor Rahman lalu tertawa terbahak-bahak lebay dan kemudian


berubah menangis sesegukan, sambil melirik ke arah Diana.
Diana kesal melihat Noor jadi drama lebay.

77 EXT. RUMAH YATIM PIATU - NIGHT

Hamidah sedang bernyanyi sambil dilatih oleh Yopie

HAMIDAH
Bayangkann bila kita bisa
berpelukan selamanya...
Bayangkan..bila kita bisa, tidak
bermusuhan..

Terlihat Noor Rahman yang sedang duduk dekat anak-anak,


ekspresi mukanya salting melihat kearah Toni.

HAMIDAH (CONT'D)
Bayangkan..bila kita bisa saling
bermaaf an

Ekspresi Toni melirik ke arah Diana.


85.

HAMIDAH (CONT'D)
sakit hati, rasa kesal tak kan
pernah adaaa..

Diana melihat ke arah Toni dan Noor.

HAMIDAH (CONT'D)
Bayangkan, bila tidak ada kata
perpisahan.

Semua yang ada disitu terpana, mereka lalu bertepuk tangan.

78 EXT. PASAR DESA - DAY

Sebuah mobil polisi melewati pasar desa. Kasim, dimas, Yunus,


Jay dan anak-anak laki-laki lainnya sedang berbaris mengantri
uang jajan kepada 3 Bandit rival.

KASIM
Kapan kita bisa pindah ke wisma
anak-anak?

Gom gom melirik kepada Binsar dan Freddy, mereka melihat


mobil polisi yang melewati mereka, serta tanggal yang tertera
di jam hape mereka. Mereka lalu mengangguk seakan memberi
kode.

GOM GOM
Kalian bisa bergabung sekarang
kalau kalian mau.

Kasim cs mengangguk, mereka lalu mengikuti Gom gom ke sebuah


mobil pick up tertutup. Kasim cs lalu menaiki mobil pick up
tersebut. Gom-gom segera menutup pintu belakang pick up.
Wajahnya menyeringai tersenyum puas.

79 EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH PANTI - DAY

2 buah mobil polisi memasuki halaman rumah panti asuhan.


KAPTEN RICHARD 50 TAHUN serta SERSAN JOKO 35 TAHUN dan 2 anak
buah yang lain turun dari mobil dinas. Tante Vero dan Diana
membuka pintu rumah.

KAPTEN RICHARD
Selamat pagi..kami datang untuk
menjemput saudara Noor, Toni dan
Yopie. Mereka sudah harus pergi
dari sini.

SERSAN JOKO
Ini surat keputusan pengadilan.
86.

Diana menerima dan membaca surat tersebut. Tak lama kemudian,


3 bandit keluar diikuti anak-anak perempuan penghuni rumah
yatim piatu tersebut.

Noor Rahman mengambil dan membaca surat tersebut.

NOOR RAHMAN
Saya Noor. Dan ini teman saya Toni
dan Yopie.

YOPIE
Pak, bisakah kami tinggal disini
sekitar 2 minggu lagi. Tugas kami
belum selesai menemani anak-anak
ini mengikuti perlombaan.

SERSAN JOKO
Maaf, saudara Yopie. Ini sudah
keputusan pengadilan dan tidak bisa
diganggu gugat. Seperti halnya anda
harus masuk dan bekerja disini.
Sekarang waktunya anda bertiga
juga, harus keluar.

NOOR RAHMAN
Beri kami waktu mengemasi barang-
barang kami.

Seorang anak perempuan berusia sekitar 7 tahun bertanya pada


Noor

ANAK PEREMPUAN KECIL


Om, gak bisa ajarin kita maen drama
lagi dong?

NOOR RAHMAN
Kamu kan udah pinter, nanti pasti
bisa belajar sendiri dari youtube.

ANAK PEREMPUAN KECIL


Padahal aku udah bisa keluarin aer
mata cuma di sebelah kanan aja
kayak tante Nikita Willy, om.

ANAK PEREMPUAN KECIL 2


Aku juga udah tau, cara ngeluarin
bank emosi.

Noor Rahman memeluk mereka sambil menangis, terharu.

NOOR RAHMAN
Kalian semua pasti akan lebih hebat
daripada tante Nikita Willy..
87.

80 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

3 Bandit sudah bersiap-siap dengan tasnya. Anak-anak


perempuan mulai menangis. Noor Rahman berpamitan dengan tante
Vero.

NOOR RAHMAN
Kami pamit tante, terima kasih
telah menerima kami sebgai bagian
dari keluarga. maafkan kalau kami
pernah merepotkan.

TANTE VERO
Tante bakalan kangen sama kebodohan-
kebodohan kalian.

Toni dan Yopie berpamitan pada tante Vero.

TONI
Sampaikan salam saya untuk Kasim,
tante. Saya pamit dulu!

TANTE VERO
Iya, nanti sepulang mereka main
diluar tante sampaikan.

Giliran Noor berpamitan dengan Diana.

NOOR RAHMAN
Maafkan aku, dek.abang Pamit
sekarang. Gak akan ada orang yang
bisa bikin susah kamu lagi disini.

DIANA
Abang gak bikin susah. Jaga diri
abang baik-baik.

Giliran Toni berhadapan dengan Diana, sejenak Noor melihat ke


arah mereka dengan pandangan sedikit tidak rela, tapi
akhirnya ia pergi keluar.

TONI
Aku mau minta maaf, udah ngerusak
jalan cerita film favourite kamu.

DIANA
Gak apa-apa, figurant emang
biasanya suka susah kalo dikasi
tau.

Diana tersenyum dan memeluk Toni. Terlihat bahwa keduanya


memang saling menyukai.
88.

TONI
Suatu hari, aku pasti mampir
kesini.

Toni lalu berjalan keluar diiringi anak buah Sersan Joko.


Yopie memeluk Diana.

YOPIE
Beta seng yakin, sayap mama pasti
menang ee di pertandingan nanti
walaupun beta tidak ada.

Diana berpelukan denga Yopie erat sekali. Semua anak-anak


disitu menangis.

3 bandit lalu menaiki mobil Pick up di kawal oleh bebrapa


Polisi. Anak-anak mengejar mobil 3 bandit sambil dadah-dadah.

81 EXT. JALANAN DESA - DAY

3 bandit duduk di mobil Pick up. Masing-masing teringat


kenangan dengan anak-anak panti asuhan.

Noor Rahman teringat saat sedang mengajar drama dan


mengeluarkan air mata. Mereka lalu bertangis-tangisan bersama

Toni teringat ketika mereka bermain bola bersama Kasim cs,


Kasim selalu bisa merebut bola dari kaki Toni.

Yopie teringat ketika mengajarkan tehknik pernapasan


bernyanyi.

3 bandit teringat ketika mereka bermain hujan bersama anak-


anak Yatim dan Diana.

82 EXT. JALANAN PERBATASAN - DAY

Mobil berhenti di sebuah jalan raya perbatasan yang sepi.


Kapten Richard berbicara menyadarkan 3 bandit dari
lamunannya.

KAPTEN RICHARD
Kalian turun disini. Dari sini
kalian bisa meneruskan dengan bis
antar kota.

YOPIE
Beta pikir diantar sampai Jakarta.

SERSAN JOKO
Punya ongkos?
89.

Tiga bandit mengangguk.

SERSAN JOKO (CONT'D)


Bagus. Kebanyakan orang, kalau
ditanya punya uang atau tidak?
ngakunya pasti tidak, padahal
punya.

KAPTEN RICHARD
Betul itu, tragis. Sering kali
kejadian.

Kapten Richrd lalu berbicara dengan gaya menasehati

KAPTEN RICHARD (CONT'D)


Dengan menolak pemberian uang dari
kita, kalian sudah bertindak
menjadi orang kaya, hati kalian
kaya walaupun hidup kalian
miskin.(beat)
SEMOGA SEMESTA MENDUKUNG SEMUA
KEINGINAN KALIAN.
NAMASTE.

SERSAN JOKO
NAMASTE.

3 bandit berpandang-pandangan tidak mengerti arah pembicaraan


2 polisi absurd ini. Mobil polisi lalu meninggalkan mereka.
Setelah terdiam cukup lama, Noor akhirnya membuka
pembicaraan.

NOOR RAHMAN
5 tahun kita bersama, dan kalau
kelean ingat? kita sudah sering
jadi orang yang tidak pernah
perduli dengan orang lain.

Noor Rahman melihat mobil-mobil yang lewat.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Apa mungkin sudah saatnya, kalo
sekarang ini kita dengerin suara di
dalam diri kita, yang gak pernah
kita perdulikan?

YOPIE
Beta pun sama, ada rasa senang di
hati beta melihat anak-anak itu
happy. Ini rasa yang tidak pernah
beta rasa.

Sebuah mobil pick up yang menyetel musik disko pantura


berhenti persis di depan mereka.
90.

SUPIR PICK UP
Mau numpang, om? saya mau ke arah
jalanan pasar di desa trus lewatin
panti asuhan. Om mau numpang sampe
mana?

3 bandit saling melihat satu sama lain.

TONI
Mungkin ini maksud polisi itu. KE
CAKUNG. Kalau hati kita kaya, semua
jalan pun akan selalu medukung.

Toni langsung naik ke bak belakang.

TONI (CONT'D)
Ayo nunggu apalagi kita?

Noor dan Yopie akhirnya ikut naik ke bagian bak belakang.


Dari kejauhan terdengar Yopie berkata pada Toni.

YOPIE
Apa ada memang tadi polisinya
bilang ke Cakung?

TONI
Ahhh itulah,akupun tak yakin apa
yang kudengar. Jadi apa yang benar?

YOPIE
Akupun tak tahu..?

83 EXT.HALAMAN RUMAH - DAY

Kasim, Yunus, Dimas dan Jay berteriak-teriak menggedor gedor


bagian belakang truck. Wajah mereka nampak marah sekali.
Mobil truck gandeng Gom gom, Henry, Fredy ada di parkiran
Panti asuhan,

KASIM
Bukaa..bukaa, kalian penipu!

JAY
Ehh buka panas anjengg, mateng kita
disini nih!

84 INT.RUANG TENGAH PANTI ASUHAN - DAY

Tiga Bandit Rival sedang menyuruh anak-anak panti asuhan


keluar dengan paksa. Bersama 3 orang anak buah mereka, yang
juga mirip mereka. Terlihat tante Vero berteriak-teriak
meminta pertolongan, ketika ditakut-takuti oleh Henry.
91.

HENRY
Udah ibu, jangan banyak cing cong
serahin aja sertifikat rumahnya,
ehh Pukimak ee..

TANTE VERO
Olang udah gue bilang, udah
kelendem banjirhg dali kapan tau!

Hamidah menjerit-jerit sambil berteriak takbir.

HAMIDAH
Allah akbar..allah akbar mamihhh!

Diana berusaha melindungi tante Vero.

DIANA
Heii lepasin ibu sya, lepasin ibu
saya!

GOM GOM
Stopp..! Hei..hei denger kata nona
itu.

DIANA
lepasin ibu dan adek saya, tidak
usah tarik-tarik mereka! Kita semua
akan keluar dari sini. kami masih
punya harga diri.

Henry dan Salembe melepaskan tante Vero.

BINSAR
Bagus nona, bagus..! kami senang
nona bisa bekerja sama. Karena
teman saya disini,

Menunjuk ke arah Gom gom.

BINSAR (CONT'D)
Dia paling tidak suka melihat
perempuan disakiti..

TEMAN-TEMAN...NICE AND SLOWY!

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan perlahan dari arah


luar.

85 EXT.HALAMAN RUMAH - DAY

Tiga Bandit asli telah berdiri di luar bersama para anak laki-
laki penghuni panti asuhan yang telah berhasil dibebaskan
dari mobil truck.
92.

Meraka sudah bersiaga, mengepung 3 bandit rival. Tia


langsung mengeluarkan hape nya untuk siap-siap merekam.

NOOR RAHMAN
Sudah saya bilang sama kalian,
jangan berani-berani ganggu panti
asuhan ini.kenapa kalian masih
mengusik-ngusik mereka!

GOM GOM
Bang, masih ingat prinsipnya toh?
hutang budi dibayar uang, hutang
uang dibayar uang. Kita semua
bekerja disini buat uang.

TONI
Sayangnya tidak berlaku lagi buat
kami sekarang. Sekarang buat kami
adalah, hutang hutang itu
adalah...(beat)

KITA HAJAR PUKIMAKKK!

Tiga bandit asli dan Tiga bandit Rival langsung maju diikuti
3 anak buah mereka. Kasim cs lalu mengeluarkan ketepelnya, ia
memberi aba-aba kepada teman-temannya. Gayanya persis KING
ARTHUR di film perang yang ia tonton.

KASIM
TAHAANNN...TAHANNN!

Markus, Henry dan Salembe masih berlari menuju mereka.

KASIM (CONT'D)
TAHANNN!

Ketika Markus cs mendekat, Kasim lalu berteriak.

KASIM (CONT'D)
SEKARANG !!

Yunus, Dimas, Jay, Rano beserta anak-anak laki lainnya


langsung melepaskan ketepel mereka ke arah Markus cs.
PSSAAATTTT...Markus Cs langsung benjol-benjol kena batu di
jidatnya.

SALEMBE
Haduhh..haduhh benjol kepala beta!

KASIM
SERBUUUU!!!
93.

82 Kasim cs lalu menyerbu Markus cs yang lagi memegangi


kepalanya. Dimas dan jay tiba-tiba menyerang Freddy yang
sedang menghajar Yopie. Dimas menaiki pundak Freddy sambil
mencekik lehernya. Jay lalu memukul mukul badan Freddy.

DIMAS
Bangsat lo ya, berani-beraninya
boongin kita, pake bilang punya
lapangan bola segala.

JAY
Lo pikir gak panas, ditaro di
belakang mobil. Hiaatttt.

Jay dan Dimas memukuli Freddy karena dendam dibohongi.

FREDDY
Ehh anak kecil gak boleh kasar
kalau ngomong, tidak sopann. Huaa..

Freddy berputar-putar karena matanya ditutup oleh Dimas.


Sampai akhirnya ia terjatuh. Dimas, jay dan Yopie memukuli
Fredy.

Perkelahian lalu terjadi, keadaan menjadi kisruh. Noor Rahman


menghadang Gom gom. Gom gom membanting Noor, Noor bangkit
lagi dan melawan.

Di suatu sudut terlihat Diana sedang kewalahan menghadapi


Henry. Gom gom dan Noor Rahman menghentikan perkelahiannya.

NOOR RAHMAN GOM GOM

Ehh jangan pukul perempuan! STOP..STOP!

Baru saja mereka mau maju menolong Diana, Diana lalu membuat
tendangan salto yang membuat Henry terpental. Noor Rahman
terkejut.

NOOR RAHMAN
Bisa beladiri juga?

DIANA
Sedikit.

Noor lalu berkata pada Henry yang dipukuli Diana.

NOOR RAHMAN
Sudah ku bilang jangan pernah pukul
pukul perempuan, laki-laki tak
punya kelas kaoo!
94.

GOM GOM
Laki-laki pukul perempuan itu
banci, bikin malu!

Mereka berdua lalu memukuli Henry.

HENRY
Ampun bang..ampun, gak lagi lagi
saya mukul perempuan bang!

Gomgom juga ikut memukuli anak buahnya.

GOM GOM
Tidak boleh kita biarkan laki-laki
seperti ini berkeliaran.

NOOR RAHMAN
Benar, akupun setuju. Benci kali
aku liat laki laki banci macam ini!

Tiba-tiba pandangan mereka saling beradu.

NOOR RAHMAN (CONT'D)


Eh urusan Kita belom selesai, bung!

Dan mereka pun akhirnya meneruskan perkelahian.

NOOR RAHMAN GOM GOM

HIATTTTT HIATTTTT

Di sudut lain, Salembe yang sudah mulai sadar, lalu mengejar-


ngejar si Rano. Si Rano berlari ketakutan, ia berlari menuju
Hamidah yang ada di depannya.

SI RANO
Hamidahh..hamidah, tolongin aku
hamidah!

HAMIDAH
RANOOO..!

Salembe akhirnya berhasil menangkap Rano dan Hamidah. Ia lalu


mencoba membawa kembali mereka ke truck.

HAMIDAH DAN RANO


Arghhh tolong--tolong!

Kasim yang kini sedang memukuli Markus bersama anak-anak


lain, mendengar teriakan Hamidah.

KASIM
Hamidahh?
95.

Kasim lalu berlari, dan melompat menerjang melewati semua


orang yang sedang berkelahi dengan berani.

KASIM (CONT'D)
HEIII..JANGAN GANGGU HAMIDAHH!

HAMIDAH
TO-LONGGGG AKU KA-SIMMM!

SI RANO
TOLONGIN AKU JU-GAAAAAA, KAS-
SIMMMM!

Kasim lalu melompat menangkap Salembe, hingga ia terjatuh. Si


Rano dan Hamidah lalu lari ke belakang Kasim.

KASIM
Heh lepasin, jangan coba-coba
misahin kita keluar dari sini,
langkahin dulu mayat gue!

SALEMBE
Mayat apa? beta tidak perlu sampai
langkahi mayat ose, beta seng perlu
ambil upil ose hehh..

Salembe mencubit hidung Kasim, diluar dugaan Kasim menendang


badan Salembe hingga terpental.

SALEMBE (CONT'D)
Eh ose dikasi hati minta jantung
ee. Beta cuma cubit, tapi ose
menendang.

KASIM
Cihh dikasi gratis aja gue gak sudi
terima jantung lo. Sini bangun..ayo
sini kita fight!

Keduanya bersiap-siap memasang kuda-kuda. Tiba-tiba Toni


muncul mendekati mereka.

TONI
Wah..wah ada apa ini rame-rame? Mau
ribut-ribut sama anak kecil?
Heh monyet, lawan kao bukan dia,
tapi aku..!

BINSAR
Yang kao bilang monyet pun bukan
lawan kao, tapi aku!

Binsar tiba-tiba muncul.


96.

TONI
Ohh mantap kalii, sekalian ada raja
monyetnya datang. Berdua sini
kalian..

Toni berbisik kepada Kasim.

TONI (CONT'D)
Kao jaga Hamidah sama Rano. Biar om
Toni yang hadepin, Ini makanan om
sehari-hari.

KASIM
Om gak apa-apa? Gak butuh bantuan?

TONI
Psst..kecil!

Toni menjentikkan jarinya. Ia kemudian bersiap-siap


menghadapi mereka. keduanya akhirnya maju mengeroyok Toni.
Pertarungan terlihat sengit.

Toni dengan lincah masih bisa mengimbangi mereka. Dimas,


Yunus, Jay datang menghampiri Kasim. Mereka terkagum-kagum
dengan kehebatan Toni menghadapi dua orang.

YUNUS
Hebat..hebat!

DIMAS
Dia gak cuma dancer. Dia pemain
bola sekaligus fighter.

JAY
Orang seperti itu yang kita
butuhkan sebagai pelatih bola kita.
Dia bisa semuanya.

SI RANO
He’s the man!

KASIM (V.O.)
Aku salah selama ini, tidak
selamanya Dancer bukan fighter. Dan
bukan berarti, dia tidak bisa main
bola.

Terlihat Toni, Binsar dan Salembe kini bertiga sudah berdarah-


darah.

BINSAR
Pukimak kaoo..bisa ku hajar kao
sampai mati!
97.

SALEMBE
Beta juga tidak sabar cincang
daging ose!

TONI
Monyet sama raja monyet, gak usah
banyak omong, kelean yang bisa ku
bikin mati. Hiaaatttt..

Diam-diam Tia merekam kejadian itu dengan live di


instagramnya. Pipi lalu bertanya.

PIPI
Udah berapa yang nonton livenya?

TIA
Masih sedikit, baru 10 orang.

PIPI
Coba tuh pas om Toni lagi berdarah-
darah hapenya kao deketin.

TIA
Ihh ntar kepukul, aku takutt lohhh!
Lagipula aku punya trauma sama
darah. Bank emosi aku takut keluar
di saat yang gak tepat..

PIPI
Iya kalo mau viral, kan emang harus
berani. No kaleng kaleng videonya!

Tia akhirnya berusaha mendekat ke arah mereka. Mendekat


ketika Toni babak belur mempertahankan diri dari serangan
Binsar dan Salembe.

Tanpa sadar akhirnya video mereka mulai banyak yang nonton.


Banyak yang memuji ketulusan hati Toni.

Video dan berita 3 Bandit mempertahankan panti asuhan kembali


menjadi viral. Tapi kali ini dengan headline berita yang
lebih positif.

SERIES OF MONTAGE

- EKSPRESI B orang EBERAPA ORANG YANG MENONTON VIDEO LIVE 3


BANDIT, DIANTARANYA IBU DAYU, KARINA DAN SISSY, KAPTEN
RICHARD DAN SERSAN JOKO.

- HEADLINE : 3 ORANG ROBIN HOOD MENYELAMATKAN PANTI ASUHAN

- HEADLINE : 3 ORANG LAKI-LAKI YANG PERNAH DIPENJARA KINI


BERBALIK MENYELAMATAKAN SEBUAH PANTI ASUHAN.
98.

- HEADLINE : SEORANG MOTIVATOR, TERNYATA OTAK DARI TUKANG


SITA PANTI ASUHAN

- MAS AYI TERTANGKAP OLEH POLISI

- 3 BANDIT DI WAWANCARA DI SEBUAH ACARA TV.

83 EXT.LAPANGAN SEPAKBOLA - DAY

Tepuk tangan riuh penonton lapangan sepakbola antar dua


kesebelasan panti asuhan Sayap Mama dan Cahaya Kasih.

Terlihat ibu Dayu, Pak Adolf, bu Fara, Sissy dan Karina ada
disitu.

Kesebelasan asuhan Toni sedang di brief berdiri di pojokkan


sedang diberi wejangan oleh Toni.

TONI
Harinya sudah tiba. Semua orang
yang datang kesini ingin menjadi
pemenang. Tapi kita,..?

Kasim cs mendengarkan wejangan Toni sebagai pelatih dengan


hormat.

TONI (CONT'D)
Tujuan kita datang kemari lebih
besar daripada sebagai pemenang.
Kita ingin jadi penerus semangat
Koh Salim untuk panti asuhan Sayap
Mama. BISA KITA TERUSKAN SEMANGAT
KOH SALIM ?

ANAK-ANAK
BISAA..BISAA..BISAA,!
KOH SALIM..KOH SALIM..KOH SALIM!

Peluit ditiup, pertandingan telah dimulai. bola dioper


kesebelasan Cahaya Kasih masih memegang kendali di 10 menit
pertama. Setalah itu Sayap mama mulai bisa mengimbangi
pertandingan. Toni berteriak di pinggir lapangan.

TONI
Main melebar..melebar. Jangan
terlalu lama pegang bola.

Dimas mulai menggocek bola melewati beberapa pemain.

TONI (CONT'D)
Dimas, liat sekeliling kaooo! Kasi
pemain yang di depan..oper oper!
99.

Dimas lalu mengoper pada Yunus, tapi Kasim bernafsu untuk


lebih dahulu mendapatkan operan bola, hingga ia menyerobot
operan bola dan langsung menembakakan ke gawang.

TONI (CONT'D)
Kasimm, itu teman sendirii!

YUNUS
Kasim, elo sabar dong. Itu bola kan
buat gua. Jangan maen serobot!

KASIM
Sorry brayy terlalu semangat.

Kasim mulai memperbaiki permainannya, ia mulai fokus dengan


teman-teman yang ada di sekitar untuk mengoper bola. Beberapa
menit kemudian setelah permainan terciptalah goal pertama
untuk keseblasan Sayap Mama.

SERIES OF MONTAGE

- Goal yang diciptakan lagi di pertandingan-pertandingan


selanjutnya.

- Berbagai ekspresi Noor, Yopie, Diana, Tante Vero serta anak-


anak lain tegang menonton pertandingan.

- Kasim cs gawangnya kebobolan.

- Toni sedang berteriak-teriak memberi arahan.

- Kasim cs di pertandingan final. Terlihat pertandingan


berimbang antar 2 kesebelasan sampai di injury time selesai.

87 EXT. LAPANGAN SEPAKBOLA - DAY

Pemain sedang istirahat di pinggir lapangan. Toni memberi


wejangan.

TONI
Kalian sudah sampai di titik ini,
sudah membuat Koh Salim bangga di
Surga sana. Jadi, jika kalian
sampai kalah di adu penalti ini.
Koh salim akan tetap bangga dengan
kalian. KITA BISA BIKIN KOH SALIM
BANGGA?

ANAK-ANAK
BISA BISA BISA!
KOH SALIM..KOH SALIM..KOH SALIM!

Mereka lalu berpelukan. Adu penalti lalu dimulai.


100.

- Dimas bersiap-siap menembak..dan GAGALL

- Ekspresi orang-orang panti asuhan termasuk Hamidah yang


kecewa.

- Kesebelasan lawan bersiap menembak..dan goal.

- Jay bersiap-siap menendang bola dan...GOAL

- Semua bersorak sorai.

- kedudukan 4-4. Tinggal terakhir goal penentuan oleh Kasim


cs.

- giliran Kasim bersiap-siap menendang bola. Semua menahan


napas. Hamidah berdoa, Tante vero harap-harap cemas begitu
juga Diana. Sampai akhirnya...GOALLLLL

Semua bersorak gembira, Hamidah menangis, memeluk tante Vero


dan Diana. Toni lalu lari ke tengah lapangan untuk memeluk
Kasim yang tengah digendong teman-temannya.

88 INT.RUANG PERTUNJUKKAN (BACK STAGE) - NIGHT

Diana beserta Noor dan Yopie sedang sibuk kesana kemari di


backstage mempersiapkan pentas anak-anak SAYAP MAMA.

DIANA
Semua siap yaa..5 Menit lagi
giliran kita muncul.. tenang yaa

PIPI
Aduhh aku deg degan.

YOPIE
Kao sudah lakukan yang terbaik
selama ini..semua pun begitu. Jadi
jangan biarkan ketakutan menguasai
diri kita.

NOOR RAHMAN
Pikirkan saat saat terbaik. Lalu
tumpahkan energi itu kesini. Bank
emosiii...

Pembaca acara perempuan menyebutkan nama Sayap Mama untuk


segera tampil di panggung.
101.

PEMBAWA ACARA
Para penonton yang terhormat,
sekarang kita tampilkan sebuah
Drama Musikal berjudul ‘’FALLIN IN
LOVE IN BERLAN ST’ dari Panti
Asuhan Sayap Mama..

Penonton bertepuk tangan..lampu gelap dimatikan. Pertunjukkan


dimulai

Di antara penonton tampak Kasim, Dimas, jay dan Yunus

Di barisan lain Bu Dayu, pak Adolf, Bu Fara, Karina dan


Sissy.

Tak lama kemudian, musik campuran orchestra, rock, dan R&B


mulai dimainkan dari minus one.

Fallin in love in Berland st bercerita tentang 2 buah daerah


yang hidup berdampingan di batasi oleh sebuah kali, tapi
saling bermusuhan. mereka sering berkelahi, dengan mengadu
street dance dan kontemporer dance, hingga akhirnya
pertikaian mereka di damaikan oleh seorang gadis yang memakai
hijab.

Anak-anak panti asuhan yang menjadi penari dan berakting


menampilkan performance yang luar biasa dengan set yang megah
dan tata lampu yang sangat bagus.

Hamidah memerankan gadis berhijab dengan sangat bagus. Di


akhir drama Hamidah menyanyikan lagu perdamaian.

HAMIDAH
Bayangkann bila kita bisa
berpelukan selamanya...
Bayangkan..bila kita bisa, tidak
bermusuhan..

Jay berbisik pada Kasim

JAY
Hamidah, ternyata diem diem
suaranya anjeng yaa?

Tatapan mata Kasim tidak lepas dari Hamidah. Dia tidak


mengindahkan Jay.

KASIM
Psst..berisik.

JAY
Doyan lo sekarang?
102.

HAMIDAH
Bayangkan..bila kita bisa saling
bermaaf an
sakit hati, rasa kesal tak kan
pernah adaaa..

Kasim memberi tanda love kepada Hamidah, ketika Hamidah


secara tidak sengaja melihat ke arahnya. Hamidah tersipu
malu.

HAMIDAH (CONT'D)
Bayangkan, bila tidak ada kata
perpisahan..

Tepuk tangan bergemuruh dari para hadirin ketika Hamidah


selesai bernyanyi.

89 INT.RUANG PERTUNJUKKAN (BACK STAGE) - NIGHT

Diana, Yopie dan Noor Rahman terharu dengan sambutan


penonton. Mereka berpelukan menangis gembira.

90 INT. RUANG PERTUNJUKKAN - NIGHT

Ibu Dayu, Bu Fara dan Pak Adolf memberi kata sambutan kepada
penonton.

IBU FARA
Selamat malam. Terima kasih atas
kedatangan saudara-saudara semua.
Acara kreativitas seni dan olahraga
adalah acara rutin yang selalu kami
adakan untuk panti-panti sosial
yang bernanung di bawah yayasan
kami.

Tetapi khusus di tahun ini, ada


sesuatu yang spesial.

PAK ADOLF
Kami ingin memberikan penghargaan
kepada beberapa orang yang telah
berjasa di dalam mengurus panti
asuhan kami.
103.

IBU DAYU
Setelah melihat sepak terjang
mereka, kami sebagai pemilik
yayasan ingin memanggil Bapak Noor
Lamhot Rahman, Toni Lumban Gaol dan
Yopie Jacob Burnama yang telah
berjasa kepada Panti Asuhan Sayap
Mama.

Tepuk tangan bergemuruh. 3 Bandit terkejut dengan pemanggilan


nama mereka. Kapten Richard dan Sersan Joko mempersilahkan 3
bandit untuk maju. Anak-anak panti asuhan mendorong-dorong
mereka naik ke atas panggung.

Tepuk tangan membahana ketika 3 bandit naik maju ke atas


panggung.

THE END
104.

Anda mungkin juga menyukai