Anda di halaman 1dari 19

BEBERAPA SAAT BERSELANG MASUKLAH

SEORANG PEMUDA BERKOSTUM PEGAWAI DESA.

Iis Ngeri ja ra mai ita ke, maki ade ku ngena

safa Lembo aamancawa ku ma maci bune


mangge maci, ndadi lao rinta bangko
ndai ke ro?

Iis Ndadi ni dae, waur kacio poda loko mada ke


nee di paha

syamsul paha ma ese atau ma awa?.

Iis Irae tala malo ncau ita ke, ringa ba la fatima


ke

(kepada fatima) oh iyo fatima, ake dae


safa .

syamsul Saya Safa pagawe koperasi..

Dijah Oh iyota mada la fatima , wei baba sile

Sayamsul : Waur nika amancawa ? ede saja na e, masa


depan mbuip dondon, kelas pila
nikamu amancawa?

Dijah Kelas 2 SMA ta. Nika to’I ke na


menghambat ku perkembangan
masyarakat

Iis (marah)irae maira ee,tersinggung iis ta


aran ke, waur pana mada ke nee ngaha
bakso !

Syamsul Oh iyo nefa ku, kan iis rau nika toi

Iis Babau ba nika toi ku? emang ba gara-gara


nika toi mpoa dim menghambat
perkembangan masyarakat? ! sedangkan

1
nggomi doho ma selingkuh labo wei dou
wati nuntum?

Syamsul Alae iyo ain dur kawara, midi ra (mendekati


Iis yang marah) maira amancawa meci
ku ee, ainra nae nawa, pede na mbora
ntika mu pede .

Iis Edes ita ke, kanae nawa mada, maira ra ta


lao rinta bangko, watira ra tahan ku ke,
maira fatimah e nami ma lao wau,
assalamualaikum.

Dijah walaikum salam. (terdiam sejenak). Irae


poda romo nggahi (tersadar) ah tidka
mungkin. Ka Jamal tidak mungkin
seperti itu. (dari dalam rumah terdengar
suara HP bordering, Dijah masuk
mengambil HP) hallo, hallo siapa ini.
mana saya bisa kenal suara orang. Ia saya
sudah menikah. (marah) makanya siapa
ini, kalau tidak mau bilang biar saya
matiin. Ooh…Ka Budi. Sudahlah Ka
Budi, Dijah sudah menikah, sudah punya
suami sekarang jangan di ungkit-ungkit
lagi. Itu semuanya sudah tinggal
kenangan.

MASUK UMI DAN MAMIK ORANG TUA JAMAL

Umi dan Assalamualaikum..


Mamiq

Dijah Ia Kak Budi. Tapi sekarang sudah tidak


mungkin. Dijah sudah menikah…

Umi Assalamualaikum!

Dijah Walaikumsallam. Eh Umi,Mamiq kapan


datang ? kenapa Dijah tidak tahu ?
2
(hendak mencium tangan Umi)

Umi : Tidak usah !

Mamiq Umi jangan begitu !

Umi : (Marah) begitu ternyata pekerjaanmu setiap


hari Dijah ! ini sudah sore. Istri itu
seharusnya sekarang kamu memasak
menyaipakan makanan untuk suamimu.
Inimalah nelpon-nelponan. Kamu nelpon
siapa tadi ?

Diajah Anu…ee.. ndak ada Umi. Teman. Ia teman


sekolah dulu Mi.

Umi Teman sekolah teman sekolah ! inget kamu


sudah punya suami Dijah. Seorang istri
itu sudah tidak ada waktuny untuk
memikirkan bermain-mian. Yang harus
kamu pikirkan adalah bagaimana kamu
berbakti kepada suamimu!

Mamiq Ia Umimu benar Dijah sudah seharusnya


kamu memikirkan rumah tanggamu. Oya
suamimu mana ?

Dijah ee..Ka Jamal. Ka jamal sedang tidak di


rumah Miq..

Mamiq Kemana dia?

Dijah Anu…

Umi Pasti dia ada urusan penting

Dijah : Ia , umi benar. Ka Jamal sedang ada urusan


penting katanya..oya mamiq, Umi duduk
dulu Dijah buatkan kopi dulu. (masuk)

BEBERAPA SAAT BERSELANG DIJAH KELUAR

3
MEMBAWA DUA GELAS KOPI.

Dijah Di minum dulu kopinya miq, umi. Biar saya


telponkan Ka Jamal dulu.Hallo.
Assalamualaikum, ia Maaf tapi ini Dijah
cuman mau memberitahukan kalau di
rumah ada Mamiq dan Umi datang.(diam
mendengarkan suaminya). Ia Diajah
bilang kakak sedang ada urusan penting.
Ia sudah kalau begitu nanti saya bilang
ke Umi dan Mamiq.

Mamiq Apa di bilang suamimu.

Dijah Ka Jamal minata maaf. Kataya dia tidak bisa


meninggalkan pekerjaan katanya.
Silahkan diminum dulu kopinya Miq.

Umi (meminum kopi, meludah). Puih..kamu mau


meracuni mertuamu Dijah.!

Mamiq Maksud Umi apa sih?

Umi (marah) coba mamiq minum kopi itu,


rasanay seperti racun ?

Mamiq (meminum kopi) ia, mungkin dijah lupa


menaruh gula umi. Tapi umi jagan kasar
begitu bicaranya. Dijah jugakan
menantumu, istri anakmu.

Umi

Umi :

4
BAGIAN III

MALAM HARI DI SERAMBI RUMAH TERLIHAT


JAMAL SEDANG ASIK MEMAINKAN HPNYA.
BEBRAPA SAAT BERSELANG LEWATLAH
SEGEROMBOLAN ANAK MUDA MEMBAWA GITAR
SAMBIL BERNYANYI-NYANYI.

Pemuda I Wooi Jamal ngapain itu. Bengong terus !

Pemuda II Lebih baik ikut kita ayo. Dari pada kamu


bengong terus di rumah

Pemuda III Alah kalian seperti kalian tidak tahu saja


namanya pengantin baru ya malam-
malam seperti ini lebih baik di rumah
bercinta dengan istri tersayang. Iakan
Mal

Jamal Alah kalian ngomong apa sih. Dari tadi saya


kesepian disini. Untung klain lewat. Ayo
duduk. Kalaian mau kemana?

Pemuda IIII Namanya juga anak muda Mal. Biasa nyari


tongkrongan yang rame dikit.

Pemuda I Ini kita mau nongkrong di depan warungnya


ibu Banun. Bisa, disanaka banyak cewek.
Kamu mau ikut tidak ?

Jamal : Ia boleh.

Pemuda II : Memnganya istrimu tidak di rumah?

Jamal : Ada di dalam. Sedang memasak mungkin?

Pemuda III Istrimu ada. Tapi ko kamu tinggalin ?

5
memangnya kamu tega ninggalin istrimu
sendirian di rumah sepi begini wah saya
saja yang laki-laki takut.

Jamal Sudah jangan ungkit-ungkit masalah itu.


Legih baik kalian main gitar terus kita
nyanyi disini.

Pemuda II Di sini ? memangnya istrimu tidak apa-apa?

Jamal Kelueq raosm. Nyanyi aneh !

MEREKA LALU BERNYANYI SEPUAS-PUASNYA


MELUAPKAN SEGENAP KEGUNDAHAN JIWA
MUDA MEREKA.SESEKALI DIJAH KELUAR
DENGAN WAJAH YANG TERLIHAT SANGAT LETIH
MELIHAT TINGKAH SUAMINYA YANG SAMA
SEKALI TIDAK MENGANGGAPNYA ADA. IA
HANYA MAMPU DUDUK MEMANDANG TINGKAH
SUAMINYA YANG MENYAMAKAN DIRI SEPERTI
ANAK-ANAK MUDA LAIAN YANG MASIH LAJANG.

Pemuda III Jamal..Jamal. bernti dulu itu ada Dijah,


istrimu

Pemuda II (Menghentikan permainan gitarnya). Jamal


istrimu manggil itu. Berenti dulu
nyanyianya.

Jamal Istriku sedang tidur di dalam. Ayo lanjut


sudah. Toh dia tidak akan kenapa-napa.
Sudah lanjut ayo nyanyinya. Darah
muda, darahnya para remaja…

Pemuda I Sudah ah , kita balik saja dulu Mal. Kaisan


istrimu itu.

Pemuda IIII : Ia Jamal kasian istrimu! (semuanya hendak


balik)

Jamal Eit..eit tunggu dulu. Tahu saya. Kalian mau


6
di buatkan kopikan makanya kalian
nyebit-nyebut istriku.(kepada istrinya)
Dijah kamu ngapain duduk di sini. Kamu
jadi istri ko tidak peka sekali ya. Kalau
ada tamu itu cepat bautkan kopi atau teh .
ini malah duduk ngangak di depan pintu
kayak pengemis. Ckckc..benar-benar
tidak ada untungnya memiliki istri
seperti kamu Dijah !

Dijah (marah) ia Ka Jamal. Memang tidak pernah


ada untungnya ka Jamal menikahi Dijah.
Tapi kenapa baru sekarang kata-kata itu
ka Jamal ucapkan. Kenapa tidak dari
dulu waktu Diajah masih sekolah.
Sekarang setelah semuanya hancur dan
di saat Dijah sedang belajar untuk paling
tidak menjadi seorang istri yang baik
malah ka Jamal sama sekali tidak
memperhatikan Dijah. Lagi pula, ka
Jamallah yang mengawali semua ini.

Jamal Oow sudah ada perkembangan kamu ya.suah


berani melawan rupanya sekarang ? ia
begitu?,dengarkan baik-baik ya Dijah.
Kalau tidak karena kesalahan bapakmu.
Saya juga tidak pernah berniat
menikahimu. Tapi bapakmu selalu
menjadi seorang yang sok alim, sok
keras, sok tegas !. Ya sudah, sekarang
beginilah jadinya.

Dijah Sudah ka Jamal. Kalau memang ka Jamal


jangan sebut-sebut bapak disini. Bapak
sama sekali tidak ada sangkut pautnya
dengan semua ini!

Pemuda IIII : ee.. Maaf Jamal bukan mau ikut campur tapi
7
dia istrimu.apa tidak lebih baik kalau ada
masalah kalian bicara baik-baik saja
dulu.

Jamal Saya rasa inilah cara terbaik untu mendidik


istri yang berani melawan sorang suami!.
(kepada istrinya) tadi kamu bilang
bapakmu tidak ada sangkut paut dengan
semua ini hah!. Apa telingaku tidak salah
dengar? Coba kamu ingat-ingat lagi
bagaimana dulu bapakmu dengan
gagahnya memaksaku harus
menikahimu! Hah! Apa kamu sudah lupa
!

HAMPIR MENAMPAR ISTRINYA NAMUN


DIHALANGI OLEH PARA PEMUDA

Hanya karena satu kesalahan kecil saja.


Hanya karena aku telat membawamu
pulang. Dan satu hal lagi yang harus
kamu ingat waktu itu yang memaksa
untuk nonton layar tancap samapi selese
itu siapa? Siapa hah? Kamu. Dan karena
telat satu jam saja katanya aku suamimu
terkena awik-awik desa. Bahwa siapa
saja yang membawa anak gadis lewat
dari jam sepuluh malam. Maka berarti
sama dengan laki-laki tersebut telah
melarikan anak gadis tersebut! Awik-
awik apa itu ! (meludah) puih! Kalau saja
waktu itu aku tahu awik-awaik
kampungmu seperti itu. Haram jadah
saya mau bawa kamu pulang. Atau lebih
baik kamu aku tinggalkan di pinggir
jalan. Biar dilahap perampok sekalian!

Pemuda II Jamal…ee
8
Jamal : Sudah kalian diam!

Dijah Ia waktu itu memang Dijah yang meminta


nonton layar tancap samapi selese. Tapi
kak Jamal sebagai yang lebih tua dan
yang sudah sering kali di ingatkan bapak.
Kenapa ka Jamal tidak mau mengajak
Dijah pulang lebih cepat!

Jamal (semakin marah ) siapa yang mengajarimu


melawan suami hah! Atau memang ini
hasil didikan sorang penghulu masjid
kepada anaknya. Bahwa suami itu boleh
di lawan begitu.

Dijah Tidak pernah sedikitpun ada niat unutk


melawan ka Jamal. Tapi Dijah sudah
sangat letih ka. Hampir tiap malam Dijah
ka Jamal tinggalkan entah kemana.
Tanpa ada sedikitpun kata pamit mau
kemana, atau ada keperluan apa. Dan ka
Jamal tidak pernah berfikir apakah tidak
pernah ketakutan tinggal di rumah yang
agak jauh dari rumah tetangga ini sendiri.
Sering dijah menangis sendiri karena
ketajutan bagiamana seandainya ada
perampok yang menghampiri rumah ini.
Dijah harus ngapain, harus mengadu
sama siapa.

Jamal Masih belum selesai bicaranya!

Dijah Dijah memang belum tahu apa-apa ka Jamal.


Masih seumuran anak kelas dua SMA.
Tapi Dijah tahu bahwa sudah sepatutnya
seorang istri mendapat perhatian
suaminya. Dan seorang suami adalah
9
tulang punggung keluarga yang
sepatutnya bertanggung jawab
menapkahi istrinya. Tapi ka Jamal,
jangankan menafkahi atau memberikan
perhatian, satu patah kata saja Dijah
tidak pernah mendapatkannya dari kakak
(menangis). Dijah sudah benar-benar
letih ka Jamal. Dijah merasa tidak pernah
sedikitpun bisa benar di mat aka Jamal.
Tadi sore Umi dan Mamiq juga datang,
mereka menanyakan ka Jamal kemana.
Di telpon ka Jamal mengancam Dijah
agar tidak memberi tahu mereka kalau ka
Jamal sedang jalan-jalan. Ia Dijah
turutin, Dijah bilang ka Jamal sedang ada
urusan penting. Karena Dijah berfikir
bahwa sudah tanggung jawab Dijah
untuk menjaga nama baik suami. Tapi
apa ? di mata Umi juga Dijah tidak lebih
dari seorang perusak masa depan
anaknya.

Jamal Inilah salah satu bentuk pembelaan diri yang


menyakitkan hati. Yang menganggap
bahwa kamu selalu benar dan aku selalu
salah. (mengeret istinya masuk kedalam
rumah lalu mengonci pintu) masuk !!

Pemuda I Jamal, jamal sadar Jamal Dijah itu istrimu !


(sambil menggedor-gedor pintu)

Pemuda II Begini saja. Sepertinya ini tidak bisa kita


yang menyelesaikan. Kita harus
menghubungi pak RT di samping itu
panggil juga orang tua-orang tua mereka.
Ayo kalian jalan bira kau disini.

DIDALAM KAMAR TERDENGAR DIJAH


10
MENANGIS, SEMENTARA JAMAL MELUAPKAN
SELURUH EMOSINYA.

Pemuda II Jamal sudah hentikan dia itu istrimu.


Lagipula kasihan dia, dia masih kecil.
Masih butuh kasih sayang. Ayo buka
pintunya.

BEBERAPA SAAT BERSELANG MUNCULLAH PAK


RT. DAN DARI DUA ARAH BERLAWANAN TAMPAK
KEDUA ORANG TUA JAMAL DAN DIJAH DATANG
TERGESA-GESA.

Umi Ini sudah ini, kalalu sudah orang tuanya


rusak, pasti keturunannya juga ikut
rusak.

Inaq Dijah Maksud Umi apa !

Umi : Ee. engkah panggil-panggil saya Umi.


Panggil saja Bu Jamal!

Inaq Dijah Ee terserah wah ape-ape meleq ku ongkat.


Tapi maksudmu sebut-sebut keturunan
tadi itu apa hah! Malu sedikit donk sama
gelar. Sudah dua kali taek haiji ko masih
tidak bisa menjaga lidah.

Pak Dijah Sudah bu. Jangan begitu, kita kesini karena


ada masalah jagan lagi-lagi ibu nambah
masalah!

Mamiq Umi juga, tidak bisa apa yang lebih halus


sedkit bicaranya. Dia

Umi Ndeq naraq. Saya tidak pernah punya


warang seperti dia.

Inaq Dijah Pade. Aku endah ndeq qu wah bedowe


warang maraq side.

Pemuda I Ayo pak RT bertindak!


11
Pak RT (sok bijak) ee ia masalh seperti ini tidak bisa
kita selesaikan dengan cara seperti ini
ibu-ibu. Maslah ini hanya akan selesai
dengan kepala dingin. Dengan tenang!

Inaq Dijah Tedo kamu Safiun. Ini masalah kelaurga


bukan masalah Negara! (kepada
suaminya)Side endah tedo pak

Umi (kepada suaminya) side juga diem miq biar


Umi selesaikan dulu masalah ini secara
jantan!

Mamiq Umi sudah jangan buat masalah lagi !


(kapada pak Dijah) kamu juga pak dijah
jangan diam-diam terus coba kamu
tenangkan itu istrimu !

Pak Dijah Lha ko mamiq jadi ikut-ikutan terpancing


sama perempuan-perempuan ini. sudah
miq ini bukan masalah kita. Ini masalah
anak-anak kita.

Mamiq Jangan sekali-sekali bilang ini tidak ada


sangkut pautnya dengan kita. Ingat
kerena ulah kelaurga kalianlah maka
permasalahan ini muncul!

Pak Dijah Maksud mu apa hah!

Umi Kamu tentu belum lupa pada awik-awik


yang dulu menjebak Jamal sehingga ia di
paksa menikahi putrimu. Dan
menyebabkan masa depan anak saya
hancur, dan harapan saya sebagai
seorang bu juga hancur seketika ?

Bu Dijah Kalian kira masa depan putri kami juga tidak


hancur ? lebih parah lagi dia putri kami
12
satu-satunya, kalau kalian hancur
mungkin masa depan dan semua
harapam kami lebur !

Pak RT (kebingungan) Atagfirullahhalazim, kenapa


jadi panjang begini? Bukakah masalah
ini sudah pernah kalin ributkan dulu
samapi gempar warga kampung. Kenapa
sekarang kembali kalian ungkit-ungkit.
Sudah ada yang lebih penting sekarnag,
putra puti kalian entah bagaimana
nasibnya.mereka mengunci diri di dalam
kamar. Sudah !

SEMUANYA LALU BEREBUT MENDEKATI PINTU


RUMAH MEMANGGIL-MANGGIL ANAK MEREKA.

Umi Adduh…bagaimana keadaanmu Jamal ?


(kepada Bu Dijah) in semua gara-gara
anakmu !

Bu Dijah Gara-gara anakku ! ke kurang ajar biwihm


aran aoq

MEREKA LALU TERLIBAT PERKALHIAN


SEMENTARA MELERAI PAK DIJAH DAN
MAMIQPUN TURUT TERPANCING UNTUK SALING
MEMASANG JURUS. PAK RT DAN PARA PEMUDA
MELERAI NAMUN TETAP SAJA PERKEALHIAN
TIDAK BISA DI HINDARKAN. HINGGA PADA SAAT
PINTU TERBUAKA TERLIHAT JAMAL
MENGGENDONG ISTRINYA KELUAR. KEPALANYA
TERLIHAT BERDARAH BEGITU PULA DENGAN
ISTRINYA. KARENA DARAH YANG BANYAK
KELUAR HANYA BERSELANG BEBERAPA SAAT
JAMAPUN PINGSAN. PARA ORANG TUA TERKEJUT
DAN SEKETIKA ITU BERLARI MENDEKATI ABAK
MEREKA. TANPA DAPAT BERKATA APA-APA

13
MEREKA HANYA SIBUK DENGAN KESEDIHAN
MASING-MASING.

Pak RT : Nah sekarang masih mau bertengkar lagi.?


Masih mau ribut lagi ? (kepada pemuda I
) kamu cepat lari kekantor desa.
Laporkan kejadian ini pada pak Kades
sekalian minta bantuan membawa mobil
dinas untuk membawa mereka
kepuskesmas

Bu Dijah : Bagiamana ini pak RT?

Umi : Bagaimana dengan putra saya pak RT ?

Pak RT : (memperhatikan luka di wajah keduanya).


Ibu dan Umi tenang saja. Dan bentu
dengan doa agar mereka cepat sadar.

Bu Dijah : Tapi ini luka di kapala Dijah ini pak RT.?

Pak RT : Ia kita tunggu sebentar lagi mobil dinas pak


Desa akan datang kita bawa mereka ke
puskesmas. Jalan kaki tidak mungkin
karena letaknya jauh dan kalau
menggunakan sepeda motor juga sulit
karena mereka masih belum sadarkan
diri. a

Pemuda II : (melihat luka dikepala keduanya) sepertinya


luka di kepala mereka ini tidak terlalu
parah hanya kulitnya sedikit tergores.
Tadi saya mendengar ada barang pecah
di dalam rumah. Ya kemungkinan
mereka sudah tidak bisa menahan emosi
sehingga mereka saling melempar. Tapi
tenang saja lukanya terlihat tidak terlalu
parah.

Pak RT : Nah, seharusnya sudah dari hari-hari yang


14
lewat perhatian dari bapak dan ibu, umi
dan mamiq seperti ini di berikan. Jangan
terus-terusan saling menguatkan ego,
merasa paling benar dan melepas
tanggung jawab. Ia kasus meraiq kodeq
si Jamal dan si Dijah ini memang terlihat
sebagai korban awik-awik desa atau
awik-awik kampung tapi semuanya perlu
kita tinjau lebih jauh, kita tinjau lebih
mendalam dan kita tinaju ulang. Apakah
ia ini murni hanya karena korban
daripada Awik-awik desa ? sambil
menunggu mobil pak Desa mari sekarang
kita selidiki bersama-sama dengan kepala
dingin.

SEMENTARA PAK RT BERBICARA PERLAHAN


JAMAL TERSADAR LALU MENDEKATI ISTRINYA.

Jamal : Dijah..Dijah bangun Dijah..dia kenapa Dijah


bu.

Bu Dijah : Sudah Jamal kamu tenang dulu, Dijah tidak


apa-apa, sebentar lagi dia pasti sadar..

Pak RT : Yang pertama dari sudut pandang tata tertib


yang di buat oleh desa, yang sering kita
namakan awik-awik desa. Nah, di sana di
sepakati bahwa siapa saja anak gadis
yang di bawa keluar rumah melewati jam
sepuluh malam maka mereka di katakan
telah melarikan anak gadis tersbut. Nah
muncul pertanyaan, apakah awik-awik
tersebut masih cocok untuk kita terapkan
hari ini. saya rasa ia, awik-awik masih
bisa di terapakan tetapi harus di tinjau
kembali bagiamankah keadaan sekarang
ini jika dibandingkan dengan zaman
15
dahulu. Apalagi sekarang ini yang
namanya media elektronik itu sudah
tersebar luas bahkan sampai keplosok
desa. Mungkin untuk waktu penetapan
awik-awik yang samapi jam sepuluh
malam itu sudah tidak cocok lagi.

Umi : Itu kan sudah jelas sekali pak RT kalau yang


salah adalah keluarga mereka yang
terlalu bersikeras pada awikawik
tersebut.

Bu Dijah : Ya seandainya kamu bisa mendidik putramu,


mungkin awik-awik tersebut tidak akan
di langgar.

Mamiq : Sudah-sudah, keadaan putra-putri kalian


seperti ini saja masih sempat-sempat
kalian bertengkar. Sekarang kalian
seharusnya memikirkan bagaimana agar
mereka cepat sembuh dan jalan keluar
maslah ini kita temukan.

Pak RT : Nah, Mamiq benar. Yang harus kita pikirkan


sekarang adalah jalan keluar untuk
masalah ini. Tapi untuk memperbaiki
dan supaya kesalahpahaman seperti ini
tidak terjadi lagi alangkah baiknya kita
mengevaluasi kembali. Kalau tadi kita
lihatdari masalh tata tertib. Selanjutnya
kita juga bisa melihat dari sisi tanggung
jawab orang tua, tanggung jawab sekolah
serta lingkungan anak-anak. Pertama
sebagai orang tua sudah tentu anak-anak
itu adalah tanggung jawab kita, masalah
baik buruk pada perilaku anak sudah
tentu itu tergantung pada bagaimana kita
mendidik mereka . Dan tindakan tadi
16
yang bapak bapak ibu lakukan, saling
menuduh, saling menganggap diri benar
itu adlaah wujud ketidak sadaran kita
sebagai orang tua pada tanggung jawab.
Bagiamana tidak? Anak-anak hanya
beberapa jam saja di sekolah selebihnya
anak-anak berada di rumah. Penanaman
akidah, sikap dan sifat itu lebih banyak
di dapatkan di rumah sedangkan di
sekolah pelajaran-plajaran seperti itu
sangat terbatas waktu untuk mereka
menerimanya. Tetapi, sekolah juga harus
benar-benar mangambil beberapa
pertimbangan dulu sebelum bertindak.
Jangan terlalu terburu-buru
mengeluarkan siswa hanya dengan alasan
alasan si anak sudah mencoreng nama
sekolah. Karena akan banyak sekali
masalah-maslah yang akan timbul
setelah itu. Dan satu hal lagi sekolah
memang bertanggung jawab guna
memperbaiki sikap siswanya. Dan
permasalahan-permasalah seperti itu
memang senantiasa akan muncul jadi
jalan keluar yang baik juga harus di
pikirkan. (masuk pemuda yang tadi
kerumah pak kades) nah itumobil sudah
datang.

MEREKA LALU MEMBAWA DIJAH DAN


SUAMINYA UNTUK MENGOBATI LUKA MEREKA
KEPUSKESMAS DESA. LAMA BERSELANG
PANGGUG SEPI. LAMPU MATI.

17
ADEGAN
IV

LATAR MENGGAMBARKAN SUASANA HENING DI


ATAS PANGGUNG. TERLIHAT JAMAL DAN
ISTRINYA DUDUK DI ATAS BERUGAK TANPA
BERBICARA SEPATAH KATAPUN MEREKA HANYA
SEPERTI SEDANG MENIKMATI KESUNYIAN YANG
SEDANG MENGGELAYUT DALAM DIRI MEREKA.
NAMUN BEBERAPA SAAT BERSELANG
GEROMBOLAN ANAK-ANAK KECIL MASUK LALU
MENIKMATI INDAHNYA PERMAINAN MASA
KECIL MEREKA.( Potong-potong roti, roti dari mentega
banyak jepang mati indonesia merdeka. Abang darimana
abang dari betawi membawa oleh-oleh sebuah lemari.
Lemari minta konci, konci dari tukang. Tukang minta uang,
uang dari raja. Raja minta istri,minta anak.

Anak minta susu, susu dari lembu. Lembu minta rumput,


rumput dari gunung, gunung minta hujan, hujan dari langit.
Hujan rintik-rintik jatuh keperahu, jangan bisik-bisik aku
sudah tahu. Aa ayaam, b, badak, c, cicak...roma irama raja
dangdut cekeduuut...

Cit ceripit, tulang bawang


Siapa ku jepit tunggu lubang
Lubangnya lubang semut
Semutnya semut hitam !!
) SETELAH TAMPAK KELELAHAN LALU MEREKA
BERNJAK PERGI. SEMENTARA PANGGUNG
KEMBALI SEPI BEBERAPA ANAK-ANAK USIA
SEKOLAH TERLIHAT BERKEJARAN. SEPERTI

18
MEMBENARKAN BAHWA MASA SEKOLAH
ADALAH MASA-MASA YANG PALING INDAH
DALAM PERJALANAN KEHIDUPAN. BEBERPA
SAAT BERSELANG SEPERTI TERSLIP SEBUAH
KERINDUAN PADA MASA-MASA ITU TERLIHAT
DIJAH KELAUR DARI DALAM RUMAH
MENGENAKAN SERAGAM SEKOLAHNYA.
SEMENTARA JAMALPUN TERLIHAT MENIMANG-
NIMANG SERAGAMNYA. ADA SESUATU YANG
ENTAH APA YANG TAK TERTAHAN TERBERSIRIT
DALAM HATI KEDUA PASANGAN SUAMI ISTRI
MUDA INI. SEGALANYA MENGUAP, MENJERIT
NAMUN SEKETIKA ITUPUN TERTELAN KEBISUAN.

Seperempat malam, 17-10-11

19

Anda mungkin juga menyukai