Anda di halaman 1dari 59

Bento Sarapan pagiku

Aksi tipu-tipu, lobying, dan upeti Yang


Wow, jagonya
Iwan Fals
Namaku Bento rumah real estate Maling kelas teri bandit kelas
Terlupakan
Mobilku banyak harta berlimpah Iwan Fals
coro
Orang memanggilku bos Itu kantong sampah Denting piano kala jemari menari
eksekutif Siapa yang mau berguru datang Nada merambat pelan di
Tokoh papan atas, atas padaku kesunyian malam
segalanya Sebut namaku Saat datang rintik hujan
(Asyik!) Bento! Bento! Bento! Bersama sebuah bayang
(Asyik!) Yang pernah terlupakan
Wajahku ganteng banyak
simpanan Bento! Hati kecil berbisik untuk kembali
Sekali lirik oke sajalah padanya
Bisnisku menjagal, jagal apa saja
Yang penting aku senang, aku
Ujung Aspal S'ribu kata menggoda
S'ribu sesal di depan mata
menang
Persetan orang susah karena
Pondok Gede S'perti menjelma waktu aku
tertawa
aku Iwan Fals
Kala memberimu dosa
Yang penting asyik Di kamar ini aku dilahirkan
Sekali lagi Di balai bambu buah tangan oh, maafkanlah
(Asyik!) bapakku (Na-na-na-na-na) oh, maafkanlah
Di rumah ini aku dibesarkan
Khotbah soal moral omong Dibelai mesra lentik jari ibu Rasa sesal di dasar hati
keadilan Diam, tak mau pergi
Sarapan pagiku Nama dusunku Ujung Aspal Haruskah aku lari dari kenyataan
Aksi tipu-tipu, lobying, dan upeti Pondok Gede ini?
Wow, jagonya Rimbun dan anggun ramah Pernah ku mencoba 'tuk
senyum penghuni dusun sembunyi
Maling kelas teri, bandit kelas Namun senyummu tetap
coro Kambing sembilan motor tiga mengikuti
Itu kantong sampah bapak punya
Siapa yang mau berguru datang Ladang yang luas habis sudah Hati kecil berbisik untuk kembali
padaku sebagai gantinya padanya
Sebut tiga kali namaku S'ribu kata menggoda
Bento! Bento! Bento! Sampai saat tanah moyangku S'ribu sesal di depan mata
(Asyik!) Tersentuh sebuah rencana Seperti menjelma waktu aku
Dari serakahnya kota tertawa
Namaku Bento rumah real estate Terlihat murung wajah pribumi Kala memberimu dosa
Mobilku banyak harta berlimpah Terdengar langkah hewan
Orang memanggilku bos bernyanyi Rasa sesal di dasar hati
eksekutif Diam, tak mau pergi
Tokoh papan atas, atas Di depan masjid samping rumah Haruskah aku lari dari kenyataan
segalanya wakil pak lurah ini?
(Asyik!) Tempat dulu kami bermain Pernah ku mencoba 'tuk
mengisi cerahnya hari sembunyi
Wajahku ganteng banyak Namun sebentar lagi angkuh Namun senyummu tetap
simpanan tembok pabrik berdiri mengikuti
Sekali lirik oke sajalah Satu per satu sahabat pergi dan
Bisnisku menjagal, jagal apa saja takkan pernah kembali Pernah ku mencoba 'tuk
Yang penting aku senang, aku sembunyi
menang Sampai saat tanah moyangku Namun senyummu tetap
Persetan orang susah karena Tersentuh sebuah rencana mengikuti
aku Dari serakahnya kota
Yang penting asyik Terlihat murung wajah pribumi Pernah ku mencoba 'tuk
Sekali lagi Terdengar langkah hewan sembunyi
(Asyik!) bernyanyi Namun senyummu tetap
mengikuti
Khotbah soal moral omong
keadilan
Surat Buat rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Robohkan setan yang berdiri
mengangkang
Hanya tahu nyanyian lagu
Wakil Rakyat "setuju" Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Iwan Fals
Wakil rakyat seharusnya Wo o ya o ya o ya bongkar
Untukmu yang duduk sambil merakyat Wo o ya o ya o ya bongkar
diskusi Jangan tidur waktu sidang soal
Untukmu yang biasa bersafari rakyat Penindasan serta kesewenang-
Di sana, di gedung DPR Wakil rakyat bukan paduan suara wenangan
Hanya tahu nyanyian lagu Banyak lagi, teramat banyak
Wakil rakyat kumpulan orang untuk disebutkan
"setuju"
hebat Hoi hentikan, hentikan jangan
Bukan kumpulan teman-teman Wakil rakyat seharusnya diteruskan
dekat merakyat Kami muak dengan
Apalagi sanak famili Jangan tidur waktu sidang soal ketidakpastian dan keserakahan
rakyat
Di hati dan lidahmu kami Di jalanan kami sandarkan cita-
Wakil rakyat bukan paduan suara
berharap cita
Hanya tahu nyanyian lagu
Suara kami tolong dengar lalu Sebab di rumah tak ada lagi
"setuju"
sampaikan yang bisa dipercaya
Jangan ragu, jangan takut Wakil rakyat seharusnya Orang tua pandanglah kami
karang menghadang merakyat sebagai manusia
Bicaralah yang lantang, jangan Jangan tidur waktu sidang soal Kami bertanya tolong kau jawab
hanya diam! rakyat dengan cinta
Wakil rakyat bukan paduan suara
Di kantong safarimu kami titipkan O-o-oh!
Hanya tahu nyanyian lagu
Masa depan kami dan negeri ini
"setuju"
Dari Sabang sampai Merauke Wo o ya o ya o ya bongkar
Wakil rakyat seharusnya Wo o ya o ya o ya bongkar
Saudara dipilih bukan dilotre Wo o ya o ya o ya bongkar
merakyat
Meski kami tak kenal siapa Wo o ya o ya o ya bongkar
Jangan tidur waktu sidang soal
saudara
rakyat
Kami tak sudi memilih para juara Penindasan serta kesewenang-
Wakil rakyat bukan paduan suara
Juara diam, juara he-eh, juara wenangan
Hanya tahu nyanyian lagu
hahaha Banyak lagi, teramat banyak
"setuju"
untuk disebutkan
Untukmu yang duduk sambil Hoi hentikan, hentikan jangan
Wakil rakyat seharusnya
diskusi diteruskan
merakyat
Untukmu yang biasa bersafari Kami muak dengan
Jangan tidur waktu sidang soal
Di sana, di gedung DPR ketidakpastian dan keserakahan
rakyat
Di hati dan lidahmu kami Bukan paduan suara
Wo o ya o ya o ya bongkar
berharap Hanya tahu nyanyian lagu
Wo o ya o ya o ya bongkar
Suara kami tolong dengar lalu "setuju"
Wo o ya o ya o ya bongkar
sampaikan
Jangan ragu, jangan takut Bongkar Wo o ya o ya o ya bongkar

karang menghadang Iwan Fals Di jalanan kami sandarkan cita-


Bicaralah yang lantang, jangan Kalau cinta sudah dibuang cita
hanya diam! Jangan harap keadilan akan Sebab di rumah tak ada lagi
datang yang bisa dipercaya
Wakil rakyat seharusnya Kesedihan hanya tontonan Orang tua pandanglah kami
merakyat Bagi mereka yang diperkuda sebagai manusia
Jangan tidur waktu sidang soal jabatan Kami bertanya tolong kau jawab
rakyat dengan cinta
Wakil rakyat bukan paduan suara Wo o ya o ya o ya bongkar
Hanya tahu nyanyian lagu Wo o ya o ya o ya bongkar Wo o ya o ya o ya bongkar
"setuju" Wo o ya o ya o ya bongkar
Sabar, sabar, sabar dan tunggu Wo o ya o ya o ya bongkar
Wakil rakyat seharusnya Itu jawaban yang kami terima Wo o ya o ya o ya bongkar
merakyat Ternyata kita harus ke jalan
Jangan tidur waktu sidang soal
Ibu Asal tak terbukti ah tentu sikat
lagi
Tetap langkah, jangan hentikan
Cinta ini milik kita
Iwan Fals
Tikus-tikus tak kenal kenyang Buku ini aku pinjam
Ribuan kilo jalan yang kau Rakus, rakus, bukan kepalang 'Kan kutulis sajak indah
tempuh Otak tikus memang bukan otak Hanya untukmu seorang
Lewati rintang untuk aku anakmu udang Tentang mimpi-mimpi malam
Ibuku sayang masih terus Kucing datang tikus menghilang
berjalan Dia tahu, dia rasa
Walau tapak kaki Kucing-kucing yang kerjanya Maka tersenyumlah, kasih
Penuh darah penuh nanah molor Tetap langkah, jangan hentikan
Tak ingat tikus kantor datang Cinta ini milik kita
Seperti udara menteror
Kasih yang engkau berikan Cerdik, licik, tikus bertingkah Dia tahu, dia rasa
Tak mampu 'ku membalas tengik Maka tersenyumlah, kasih
Ibu Mungkin karena sang kucing Tetap langkah, jangan hentikan
Ibu pura-pura mendelik Cinta ini milik kita
Ingin kudekap Tikus tahu sang kucing lapar Cinta ini milik kita
Dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur
Kasih roti jalan pun lancar
Memang sial sang tikus teramat Pesawat
Bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa
pintar
Atau mungkin si kucing yang Tempurku
Baluri sekujur tubuhku kurang ditatar Iwan Fals
Dengan apa membalas Waktu kaulewat aku sedang
Tikus-tikus tak kenal kenyang
Ibu mainkan gitar
Rakus, rakus, bukan kepalang
Ibu Sebuah lagu yang kunyanyikan
Otak tikus memang bukan otak
tentang dirimu
Ribuan kilo jalan yang kau udang
Seperti kemarin kamu hanya
tempuh Kucing datang tikus menghilang
lemparkan senyum
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus
Buku Ini Aku Lalu pergi begitu saja bagai
pesawat tempur
berjalan
Walau tapak kaki Pinjam Hei, kau yang manis, singgahlah
Penuh darah penuh nanah Iwan Fals dan ikut bernyanyi
Dia tahu, dia rasa Sebentar saja nona, sebentar
Seperti udara Cinta ini milik kita saja, hanya sebentar
Kasih yang engkau berikan Rayuan mautku tak membuat
Tak mampu 'ku membalas Di kantin depan kelasku kau jadi galak
Ibu Di sana kenal dirimu Bagai seorang diplomat ulung
Ibu Yang kini tersimpan di hati engkau mengelak

Tikus Tikus Jalani kisah sembunyi


Kalau saja aku bukanlah
Di halte itu kutunggu penganggur
Kantor Senyum manismu kekasih
Usai dentang bel sekolah
Sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak, bilang saja
Iwan Fals
Kita nikmati yang ada iya
Kisah usang tikus-tikus kantor Iya, lebih baik daripada kau
Yang suka berenang di sungai Seperti hari yang lain menangis
yang kotor Kau senyum tersipu malu
Kisah usang tikus-tikus berdasi Ketika kusapa engkau Penguasa, penguasa
Yang suka ingkar janji lalu Genggamlah jari Berilah hambamu uang
sembunyi Genggamlah hati ini Beri hamba uang
Beri hamba uang
Di balik meja teman sekerja Memang usia kita muda
Di dalam lemari dari baja Namun cinta soal hati Penguasa, penguasa
Biar mereka bicara Berilah hambamu uang
Kucing datang cepat ganti muka Telinga kita terkunci Beri hamba uang
Segera menjelma bagai tak Beri hamba uang
tercela Dia tahu, dia rasa Beri hamba uang
Masa bodoh hilang harga diri Maka tersenyumlah, kasih Beri hamba uang
Oh ya, andai kata dunia tak Jangan kau tak menepati janji Sayangku (sayangku), oh-oh
punya tentara Datanglah dengan kasihmu (dengarkanlah)
Tentu tak ada perang yang Andai kau tak datang kali ini Dengarkanlah isi hatiku
banyak makan biaya Punah harapanku
Oh, oh ya, andai kata dana Aku sayang padamu
perang buat diriku Jangan kau tak menepati janji Izinkan aku membuktikan
Tentu kau mau singgah bukan
cuma tersenyum
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini Sarjana Muda
Punah harapanku Iwan Fals
Kalau hanya senyum yang Andai kau tak datang kali ini Berjalan seorang pria muda
engkau berikan Punah harapanku Dengan jaket lusuh di pundaknya
Westerling pun tersenyum
Oh, singgahlah sayang, pesawat Ijinkan Aku Di sela bibir tampak mengering
Terselip s'batang rumput liar
tempurku
Mendarat mulus di dalam Menyayangimu Jelas menatap awan berarak
sanubariku Iwan Fals Wajah murung s'makin terlihat
Andai kau izinkan Dengan langkah gontai tak
Penguasa, penguasa terarah
Berilah hambamu uang Walau sekejap memandang
Kubuktikan kepadamu K'ringat bercampur debu jalanan
Beri hamba uang
Beri hamba uang Aku memiliki rasa Engkau sarjana muda
Cinta yang kupendam Resah mencari kerja
Penguasa, penguasa Mengandalkan ijazahmu
Berilah hambamu uang Tak sempat aku nyatakan
Karena kau t'lah memilih Empat tahun lamanya
Beri hamba uang Bergelut dengan buku
Beri hamba uang Menutup pintu hatimu
'Tuk jaminan masa depan
Beri hamba uang
Izinkan aku membuktikan
Beri hamba uang Langkah kakimu terhenti
Inilah kesungguhan rasa
Izinkan aku menyayangimu Di depan halaman sebuah
Kumenanti jawatan
Sayangku, oh-oh
Seorang Kekasih Dengarkanlah isi hatiku Tercenung lesu, engkau
Iwan Fals Cintaku, oh-oh melangkah
Dengarkanlah isi hatiku Dari pintu kantor yang
Bila mentari bersinar lagi
diharapkan
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Cinta yang kupendam Terngiang kata tiada lowongan
Kutatap mega tiada yang hitam
Tak sempat aku nyatakan Untuk kerja yang didambakan
Betapa indah hari ini
Karena kau t'lah memilih
Menutup pintu hatimu Tak peduli berusaha lagi
Ku menanti seorang kekasih
Namun kata sama kau dapatkan
Yang tercantik yang datang di
Izinkan aku membuktikan Jelas menatap awan berarak
hari ini
Inilah kesungguhan rasa Wajah murung s'makin terlihat
Adakah dia kan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona Izinkan aku menyayangimu
Engkau sarjana muda
Harapanku Sayangku, oh-oh Resah tak dapat kerja
Dengarkanlah isi hatiku Tak berguna ijazahmu
Jangan kau tak menepati janji
Cintaku, oh-oh Empat tahun lamanya
Datanglah dengan kasihmu
Dengarkanlah isi hatiku Bergelut dengan buku
Andai kau tak datang kali ini
Sia-sia semuanya
Punah harapanku Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama S'tengah putus asa
Kutatap mega tiada yang hitam
Izinkan aku tetap Dia berucap, "Maaf, Ibu"
Betapa indah hari ini

Ku menanti seorang kekasih


menyayangimu, oh-oh-oh
Lonteku
Yang tercantik yang datang di Sayangku (sayangku), oh-oh Iwan Fals
hari ini Dengarkanlah isi hatiku
Hembusan angin malam waktu
Adakah dia kan selalu setia Cintaku (cintaku), oh-oh
itu
Bersanding hidup penuh pesona Dengarkanlah isi hatiku
Bawa lari 'ku dalam dekapanmu
Harapanku Kau usap luka di sekujur tubuh
ini
"Sembunyilah sembunyi, " Kawan setia sehabis bekerja tadi
ucapmu Siang di seberang sebuah istana Dia berdiri malas melangkahkan
Nampak jelas rasa takut di Siang di seberang istana sang kaki
wajahmu raja Diraihnya mimpi, digenggam
Saat petugas datang mencariku Tak dilepaskan lagi
Kotak semir mungil dan sama
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
dekil
Benteng rapuh dari lapar
Nak
Iwan Fals
Lonteku, dekat padaku memanggil
Mari kita lanjutkan cerita hari Gaduhkan mata para penjaga Jauh jalan yang harus kau
esok Saksi nyata tempuh
Yang sudah terbiasa Mungkin samar bahkan mungkin
Walau kita berjalan dalam dunia gelap
hitam Tamu negara tampak terpesona Tajam kerikil setiap saat
Benih cinta tak pandang siapa Mengelus dada gelengkan menunggu
Meski semua orang singkirkan kepala Engkau lewat dengan kaki tak
kita Saksikan perbedaan yang ada bersepatu
Genggam tangan erat-erat
Kita melangkah Sombong melangkah istana yang Duduk sini, Nak, dekat pada
megah bapak
Lonteku, terima kasih Seakan meludah di atas tubuh Jangan kau ganggu ibumu
Atas pertolonganmu di malam itu yang resah Turunlah lekas dari pangkuannya
Lonteku, dekat padaku Ribuan jerit di depan hidungmu Engkau lelaki kelak sendiri
Mari kita lanjutkan cerita hari Namun yang kutahu
esok Tak terasa mengganggu Jauh jalan yang harus kau
tempuh
Walau kita berjalan dalam dunia Kotak semir mungil dan sama Mungkin samar bahkan mungkin
hitam dekil gelap
Benih cinta tak pandang siapa Benteng rapuh dari lapar
Meski semua orang singkirkan memanggil Duduk sini, Nak, dekat pada
kita Gaduhkan mata para penjaga bapak
Genggam tangan erat-erat Saksi nyata Jangan kau ganggu ibumu
Kita melangkah Yang sudah terbiasa Turunlah lekas dari pangkuannya
Engkau lelaki kelak sendiri
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Sombong melangkah istana yang
megah Doa Pengobral
Lonteku, dekat padaku Seakan meludah di atas tubuh
Mari kita lanjutkan cerita hari yang resah Dosa
esok Ribuan jerit di depan hidungmu Iwan Fals
Namun yang kutahu Di sudut dekat gerbong
Lonteku, terima kasih Tak terasa mengganggu
Atas pertolonganmu di malam itu Yang tak terpakai
Lonteku, dekat padaku Kotak semir mungil dan sama Perempuan ber-make up tebal
Mari kita lanjutkan cerita hari dekil Dengan rokok di tangan
esok Benteng rapuh dari lapar Menunggu tamunya datang

Siang memanggil
Gaduhkan mata para penjaga
Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal
Saksi nyata
Seberang Yang sudah terbiasa
Dan segumpal harapan
Kapankah datang

Istana Sombong melangkah istana yang


Tuan berkantong tebal?

Iwan Fals megah Habis berbatang-batang tuan


Seakan meludah di atas tubuh belum datang
Seorang anak kecil bertubuh Dalam hati resah menjerit
dekil yang resah
Ribuan jerit di depan matamu bimbang
Tertidur berbantal sebelah Apakah esok hari anak-anakku
lengan Namun yang kutahu
Tak terasa meng-gang-gu dapat makan?
Berselimut debu jalanan Oh Tuhan, beri setetes rezeki
Rindang pohon jalan menunggu Gema azan asar sentuh telinga
rela Buyarkan mimpi si kecil siang
Dalam hati yang bimbang berdoa Masalah moral, masalah akhlak Demi satu impian yang kerap
Beri terang jalan anak hamba Biar kami cari sendiri ganggu tidurmu
Kabulkanlah Tuhan Urus saja moralmu, urus saja Anak sekecil itu tak sempat
akhlakmu nikmati waktu
Terpisah dari ramai Peraturan yang sehat yang kami Dipaksa pecahkan karang lemah
Berteman nyamuk nakal mau jarimu terkepal
Dan segumpal harapan
Kapankah datang
Tuan berkantong tebal?
Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Kemesraan
Iwan Fals, Chrisye, ...
Tegakkan hukum setegak-
Habis berbatang-batang tuan tegaknya Suatu hari
belum datang Adil dan tegas tak pandang bulu Dikala kita duduk ditepi pantai
Dalam hati resah menjerit Pasti kuangkat engkau Dan memandang ombak dilautan
bimbang Menjadi manusia setengah dewa yang kian menepi
Apakah esok hari anak-anakku
dapat makan? Wahai presiden kami yang baru Burung camar terbang
Oh Tuhan, beri setetes rezeki Kamu harus dengar suara ini Bermain diderunya air
Suara alam ini
Dalam hati yang bimbang berdoa
Beri terang jalan anak hamba
Sore Tugu Hangatkan jiwa kita

Kabulkanlah Tuhan
Kabulkanlah Tuhan
Pancoran Sementara
Sinar surya perlahan mulai
Iwan Fals tenggelam
Manusia Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang
Setengah Di simpang jalan tugu pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
cinta
Ada hati
Dewa Menjelang magrib hujan tak reda
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Iwan Fals Si budi murung menghitung laba Tercurah saat itu
Wahai presiden kami yang baru Surat kabar sore dijual malam
Kamu harus dengar suara ini Selepas isya melangkah pulang Kemesraan ini
Suara yang keluar dari dalam Janganlah cepat berlalu
goa Anak sekecil itu berkelahi Kemesraan ini
Goa yang penuh lumut dengan waktu Inginku kenang selalu
kebosanan Demi satu impian yang kerap
ganggu tidurmu Hatiku damai
Walau hidup adalah permainan Anak sekecil itu tak sempat Jiwaku tentram di samping mu
Walau hidup adalah hiburan nikmati waktu Hatiku damai
Tetapi kami tak mau Dipaksa pecahkan karang lemah Jiwa ku tentram
dipermainkan jarimu terkepal Bersamamu
Dan kami juga bukan hiburan
Cepat langkah waktu pagi Sementara
Turunkan harga secepatnya menunggu Sinar surya perlahan mulai
Berikan kami pekerjaan Si budi sibuk siapkan buku tenggelam
Pasti kuangkat engkau Tugas dari sekolah selesai Suara gitarmu
Menjadi manusia setengah dewa setengah Mengalunkan melodi tentang
Sanggupkah si budi diam di dua cinta
Masalah moral, masalah akhlak sisi Ada hati
Biar kami cari sendiri Membara erat bersatu
Urus saja moralmu, urus saja Anak sekecil itu berkelahi Getar seluruh jiwa
akhlakmu dengan waktu Tercurah saat itu
Peraturan yang sehat yang kami Demi satu impian yang kerap
mau ganggu tidurmu Kemesraan ini
Anak sekecil itu tak sempat Janganlah cepat berlalu
Tegakkan hukum setegak- nikmati waktu Kemesraan ini
tegaknya Dipaksa pecahkan karang lemah Inginku kenang selalu
Adil dan tegas tak pandang bulu jarimu terkepal
Pasti kuangkat engkau Hatiku damai
Menjadi manusia setengah dewa Anak sekecil itu berkelahi Jiwaku tentram di samping mu
dengan waktu Hatiku damai
Jiwa ku tentram
Bersamamu
tamtama
Tetap tentara Sugali
Iwan Fals
Kemesraan ini Kata berita gagah pekasa
Janganlah cepat berlalu Apalagi sedang kokang senjata Sua-sua-sua-suara berita
Kemesraan ini Persetan siapa saja musuhnya Tertulis dalam koran
Inginku kenang selalu Perintah datang karang pun Tentang seorang lelaki
dihantam Yang sering keluar-masuk bui
Hatiku damai Jadi buronan polisi
Jiwaku tentram di samping mu Serdadu seperti peluru
Hatiku damai Tekan picu melesat tak ragu Dar-der-dor suara senapan
Jiwa ku tentram Serdadu seperti belati Sugali anggap petasan
Bersamamu Tak dirawat tumpul dan berkarat Tiada rasa ketakutan
Punya ilmu kebal senapan
Belum Ada Umpan bergizi, oh titah bapak
menteri
Semakin lupa daratan

Judul Apakah sudah terbukti?


Bila saja masih ada
Lihat Sugali menari
Di lokasi WTS kelas teri
Iwan Fals Asyik lembur sampai pagi
Buruknya kabar burung
Pernah kita sama-sama susah Tentang jatah prajurit yang Usai garong hambur uang
Terperangkap di dingin malam dikentit Peduli setan
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang Serdadu seperti peluru Di-di-du di-du-da-di-du
sombong Tekan picu melesat tak ragu Di-di-du di-du-du
Terjerat mimpi yang indah Serdadu seperti belati Di-di-du di-du-da-di-du
Lelap Tak dirawat tumpul dan berkarat Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-
du
Pernah kita sama-sama rasakan Lantang suaramu otot kawat
Panasnya mentari hanguskan tulang besi Ramai gunjing tentang dirimu
hati Susu, telur, kacang ijo, ekstra Yang tak juga hinggap rasa jemu
Sampai saat kita nyaris tak gizi Suram hari depanmu
percaya Runtuh dan tegaknya keadilan Rasa was-was, mata beringas
Bahwa roda nasib memang negeri ini Menunggu datang peluru yang
berputar Serdadu harus tahu pasti panas
Sahabat masih ingatkah Di waktu hari naas
Kau? Serdadu baktimu kami tunggu
Tolong kantongkan tampang Oh, bisik jangkrik di tengah
Sementara hari terus berganti serammu malam
Engkau pergi dengan dendam Serdadu rabalah dada kami Tenggelam dalam suara letusan
membara Gunakan hati jangan pakai belati Kata berita di mana-mana
Di hati Tentang Sugali tak tenang lagi
Serdadu jangan mau disuap Dan lari sembunyi
Cukup lama aku jalan sendiri Tanah ini jelas meratap
Tanpa teman yang sanggup Serdadu jangan lemah syahwat Tar-ter-tor suara senapan
mengerti Nyonya pertiwi tak sudi melihat Sugali anggap petasan
Hingga saat kita jumpa hari ini Tiada rasa ketakutan
Tajamnya matamu tikam jiwaku Isi kepala di balik topi baja Punya ilmu kebal senapan
Kau tampar bangkitkan aku Semua serdadu pasti tak jauh Sugali makin keranjingan
Sobat berbeda
Tak peduli perwira, bintara, atau Lihat Sugali menari
Sementara hari terus berganti tamtama Di lokasi WTS kelas teri
Engkau pergi dengan dendam Tetap tentara Asyik joget sampai lecet
membara Genit kitik cewek binal paling
Di hati Lantang suaramu otot kawat busyet
tulang besi
Serdadu Susu, telur, kacang ijo, ekstra
gizi
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-di-du di-du-du
Iwan Fals Di-di-du di-du-da-di-du
Runtuh dan tegaknya keadilan
Isi kepala di balik topi baja negeri ini Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-
Semua serdadu pasti tak jauh Serdadu harus tahu pasti du
berbeda
Tak peduli perwira, bintara, atau
Ramai gunjing tentang dirimu Oemar Bakri Oemar Bakrie Hai oplet tua dengan bapak supir
Yang tak juga hinggap rasa jemu Banyak ciptakan menteri tua
Suram hari depanmu Oemar Bakrie Cari penumpang dipinggiran ibu
Rasa was-was, mata beringas kota
Menunggu datang peluru yang Profesor dokter insinyurpun jadi Sainganmu mikrolet bajaj dan bis
panas Tapi mengapa gaji guru Oemar kota
Di waktu hari naas Bakrie Kini kau tersingkirkan oleh
Seperti dikebiri mereka
Oh bisik jangkrik di tengah
malam Yi-hi-hi Bagai kutu jalanan
Tenggelam dalam suara letusan Wu -hu Ditengah tengah kota
Kata berita di mana-mana metropolitan
Laju sepeda kumbang di jalan
Tentang Sugali tak tenang lagi Cari muatan untuk nguber
berlubang
Dan lari sembunyi setoran
Selalu begitu dari dulu waktu
Guru Oemar jaman Jepang
Sisanya buat makan

Hai oplet tua dengan bapak supir


Bakri Terkejut dia waktu mau masuk
pintu gerbang
tua
Cari penumpang dipinggiran ibu
Iwan Fals Banyak polisi bawa senjata
kota
Tas hitam dari kulit buaya berwajah garang
Sainganmu mikrolet bajaj dan bis
Selamat pagi Bapak Oemar Bakrie kaget apa
kota
Berkata bapak Umar Bakri gerangan?
Kini kau tersingkirkan oleh
Ini hari aku rasa kopi nikmat "Berkelahi pak!" jawab murid
mereka
sekali seperti jagoan
Bapak Oemar Bakrie takut bukan Berjalan zig zag ngebut
Tas hitam dari kulit buaya kepalang Ga perduli walau mobil sudah
Mari kita pergi memberi pelajaran butut
ilmu pasti Itu sepeda butut dikebut lalu
Suara bising ribut
Itu murid bengalmu mungkin cabut kalang kabut Bakrie kentut
Yang keluar dari knalpot mu
sudah menunggu Cepat pulang
bagai kentut
Oemar Bakrie Oemar Bakrie
Laju sepeda kumbang di jalan Pegawai negeri Hai oplet tua dengan bapak supir
berlubang Oemar Bakrie Oemar Bakrie tua
Selalu begitu dari dulu waktu Empat puluh tahun mengabdi Cari penumpang dipinggiran ibu
jaman Jepang kota
Terkejut dia waktu mau masuk Jadi guru jujur berbakti memang
Sainganmu mikrolet bajaj dan bis
pintu gerbang makan hati
kota
Banyak polisi bawa senjata Oemar Bakri Umar Bakri
Kini kau tersingkirkan oleh
berwajah garang Banyak ciptakan menteri
mereka
Oemar Bakrie
Bapak Umar Bakri kaget apa Bikin otak orang seperti otak Oh bapak tua
gerangan? Habibie Pemilik oplet tua
"Berkelahi pak!" jawab murid Tapi mengapa gaji guru Oemar Tunggu nanti di tahun dua ribu
seperti jagoan Bakrie satu
Bapak Oemar Bakrie takut bukan Seperti dikebiri Mungkin mobilmu jadi barang
kepalang Ih yu-uu Antik yang harganya selangit
Itu sepeda butut dikebut lalu Bakrie Bakrie
cabut kalang kabut Kasihan amat loe jadi orang Oh bapak tua
Cepat pulang Gawat! Pemilik oplet tua

Busyet
Standing dan terbang
Barang Antik Tunggu nanti di tahun dua ribu
satu
Iwan Fals Mungkin mobilmu jadi barang
Berjalan tersendat diantara Antik yang harganya selangit
Oemar Bakrie Oemar Bakre
Pegawai negeri sedan-sedan licin mengkilat Oh bapak tua
Oemar Bakrie Oemar Bakrie Dengan warna pucat Pemilik oplet tua
Empat puluh tahun mengabdi Dan badan penuh cacat sedikit Tunggu nanti di tahun dua ribu
Jadi guru jujur berbakti memang berkarat satu
makan hati Mungkin mobilmu jadi barang
Antik yang harganya selangit
Oh bapak tua
Pemilik oplet tua Mata Indah Bolehkah aku membelai
Bibirmu yang aduhai?
Tunggu nanti di tahun dua ribu
satu Bola Pingpong Mata indah bola pingpong
Masihkah kau kosong?
Mungkin mobilmu jadi barang Iwan Fals
Antik yang harganya selangit Bolehkah aku membelai
Pria mana yang tak suka Pipimu yang aduhai?
Jangan Bicara Senyummu juwita
Kalau ada yang tak suka Mata indah bola pingpong
Iwan Fals Mungkin sedang goblok Masihkah kau kosong?
Jangan bicara soal idealisme Bolehkah aku membelai
Mari bicara berapa banyak uang Engkau baik Jidatmu yang aduhai?
Di kantong kita Engkau cantik
Atau berapa dahsyatnya Kau wanita
Aku cinta
Kereta Tiba
ancaman
Yang membuat kita terpaksa
Onani Mata indah bola pingpong
Pukul Berapa
Masihkah kau kosong? Iwan Fals
Jangan bicara soal nasionalisme Bolehkah aku membelai Hilang sabar dihati dan tak
Mari bicara tentang kita yang Hidungmu yang aduhai? terbendung lagi
lupa Waktu itu
Warna bendera sendiri Engkau baik Lama memang kutunggu
Atau tentang kita yang buta Engkau cantik kedatanganmu
Bisul tumbuh subur di ujung Kau wanita Sobat karibku
hidung Aku puja Datang telegram darimu
Yang memang tak mancung Jangan marah kalau kugoda Dua hari yang lalu (tunggu aku)
Jangan perdebatkan soal Sebab pantas kau digoda Di stasiun kereta itu pukul satu
keadilan Salah sendiri kau manis Ku pacu sepeda motorku
Sebab keadilan bukan untuk Punya wajah teramat manis Jarum jam tak mau menunggu
diperdebatkan Maklum rindu
Wajar saja kalau kuganggu
Jangan cerita soal kemakmuran Sampai kapan pun kurindu
Sebab kemakmuran Traffic light aku lewati
Lepaskan tawamu, Nona Lampu merah tak peduli
Hanya untuk anjing Si Tuan Agar tak murung dunia
Polan Jalan terus pasti
Di depan ada polantas
Engkau baik
Lihat di sana Wajahnya begitu buas
Engkau cantik
Si Urip meratap di teras marmer Tangkap aku
Kau wanita
Direktur murtad Tawar menawar harga pas
Aku cinta
tancap gas
Lihat di sana Aku puja
Si Icih sedih dii ranjang empuk Kau betina Sampai stasiun kereta
Waktu majikannya menindih Bukan gombal Pukul setengah dua
Aku yang gila Duduk aku menunggu
Lihat di sana Tanya loket dan penjaga
Parade penganggur yang tampak Jangan marah kalau kugoda
Kereta tiba pukul berapa
murung Sebab pantas kau digoda
Biasanya kereta terlambat
Di tepi kubur Salah sendiri kau manis
Dua jam mungkin biasa (terus
Punya wajah teramat manis
angkut)
Lihat di sana antrean pencuri
Yang timbul sebab nasinya dicuri Wajar saja kalau kuganggu
Tiba kabar darimu
Biar mampus aku rindu
Dua hari yang lalu (tunggu aku)
Jangan bicara soal runtuhnya Lepaskan tawamu, Nona
Di stasiun kereta itu pukul satu
moral Agar tak murung dunia
Kupacu sepeda motorku
Mari bicara tentang harga diri Jarum jam tak mau menunggu
yang tak ada arti Mata indah bola pingpong
Masihkah kau kosong? Maklum rindu
Atau tentang tanggung jawab
Yang kini dianggap sepi Bolehkah aku membelai
Traffic light aku lewati
Hidungmu yang aduhai?
Lampu merah tak peduli
Mata indah bola pingpong Jalan terus
Masihkah kau kosong? Di muka ada polantas
Wajahnya begitu buas didadaku Lindungi Pandangan dari silau
Tangkap aku Lidahku telah menyatu dunia.
Tawar menawar harga pas
tancap gas Aku pulang mama Ruhku megeliat
Sembuhlah cederamu Minta lahir kembali.
Sampai stasiun kereta pukul Ku rindu semeja Ratusan jawaban,
setengah dua Nikmati teh bersamamu Satu pertanya'an.
Duduk aku menunggu tanya Ruhku megeliat
loket dan penjaga Aku pulang mama Minta lahir kembali.
Kereta tiba pukul berapa Sembuhlah cederamu Ratusan jawaban,
Biasanya kereta terlambat Ku rindu semeja Satu pertanya'an.
Dua jam cerita lama Nikmati teh bersamamu Ruhku megeliat
Minta lahir kembal.
Sampai stasiun kereta pukul Aku pulang mama
Ratusan jawaban,
setengah dua Sembuhlah cederamu
Satu pertanya'an.
Duduk aku menunggu tanya Ku rindu semeja
loket dan penjaga Nikmati teh bersamamu Jauh Sebelum Kau
Kereta tiba pukul berapa
Aku pulang mama Dilahirkan
Film Murahan Sembuhlah cederamu Romi & The Jahats
Romi & The Jahats Matahari Telah Bapakmu dulu berfikir untuk mati
muda
Hidupku dulu dalam permainan
Terjebak bingung di kesenangan
orang lain
Tinggi Jauh sebelum kau dilahirkan
Kini kita berhadapan ini
Romi & The Jahats keajaiban
Digulung erat dicoreng noda,
Kopi di gelas telah mendingin, Kadang tak sabar menunggu
dipaksa tampil sebagai
Matahari pun juga telah tinggi Saat saling mempelajari
pemenang
Di film murahan, barang Ku masih di depan meja cetak
ku. Kelak kau 'kan dewasa dan
murahan yang kelam penuh tantangan
Diam ku pikiran tak lagi satu
Ratusan suara meminta ku. Jawablah dengan kebijaksanan
Gemuruh sorak sorai di jiwaku
Seakan penonton yang Bertindak beranilah di setiap
menyadarkan ku Hening di pecah tangis anak ku
Yang terjatuh saat belajar Jalan. kesempatan
Merah membara tak Tetapi tak perlu kau berlaku
terpadamkan bagai banteng Masih bercucuran air mata,
Merangkak mengapai kaki bodoh
jantan yang terluka Kenali kebutuhanmu jauhi
Menahan sakit, menanduk keras ibunya
Terkembang senyumnya Berdiri keinginanmu
dan terang Anakku jalanmu tak akan
Kembali.
tersesat
Lagu sendu yang dulu sering
menyertaiku Tersentak aku tersadar,
Ingat semua daya yang Ku bisa Ada yang suka membual
Tak kuasa lagi lebur di nadiku Ada yang banyak mencuri
Memuntahkan semua tinja Bekal Dari Orang Tua Ku,
Yang pernah terkubur, Ada yang suka menebar fitnah
didadaku Ada orang yang bermuka dua
Lidahku telah menyatu Ego Orang Lain.

Ruhku meggeliat Ada yang berlagak ksatria


Gemuruh sorak sorai di jiwaku Tetapi picik dan munafik
Seakan penonton yang Minta lahir kembali.
Ratusan jawaban, Ada yang berlagak paling suci
menyadarkan ku Tetapi ingin tubuhmu saja
Merah membara tak Satu pertanya'an.
terpadamkan bagai banteng Ruhku megeliat Bertindak beranilah di setiap
jantan yang terluka Minta lahir kembali. kesempatan
Menahan sakit, menanduk keras Ratusan jawaban, Tetapi tak perlu kau berlaku
dan terang Satu pertanya'an. bodoh
Satu persatu semua kini jelas, Kenali kebutuhanmu jauhi
Lagu sendu yang dulu sering keinginanmu
menyertaiku Pagi hari terbit sore tengelam
Ku masih di tengah ramainya Anakku jalanmu tak akan
Tak kuasa lagi lebur di nadiku tersesat
Memuntahkan semua tinja siang,
Bergelut di arena Kenyata'an
Ada yang suka membual Kupergi tak sampai tengah Tapi harapan tak boleh mati di
Ada yang banyak mencuri malam sini
Ada yang suka menebar fitnah Apalagi yang engkau cemaskan Itu nilai yang telah kau ajarkan
Ada orang yang bermuka dua Tanggapilah jangan berlebihan padaku
Jelas kesempatan kedua selalu
Ada yang berlagak ksatria Dulu aku bilang ada
Tetapi picik dan munafik Kerjaku serabutan Hanya, maukah kita maju
Ada yang berlagak paling suci Yang perlu kau tahu meraihnya
Tetapi ingin tubuhmu saja Kupergi bukan kerja mencuri Biarlah berjalan sesuai tenaga
yang kita punya
Bertindak beranilah di setiap Yang aku butuhkan cuma ijinmu
kesempatan Agar kakiku melangkah ringan Engkau tetap mendukungku
Tetapi tak perlu kau berlaku Dan jika sampai nanti di tujuan walau aku jatuh
bodoh Tenagaku pasti dihargai Betapa mahal harga yang kau
Kenali kebutuhanmu jauhi bayar
keinginanmu Cukup kamu bilang
Engkau tak pernah menyesal
Anakku jalanmu tak akan Jangan pulang sekalian
dan berkeluh kesah
tersesat Ejekkan pedasmu
Menerjang kerasnya kota Jakarta
Jika kukembali larut malam
Maklumi Masih sulitkah kau untuk
Kita telah sering direndahkan
Puas telinga mendengar
Sajalah mengerti?
Kupergi tak sampai tengah
kesombongan dunia
Romi & The Jahats malam Tapi harapan tak boleh mati di
Bagus, dari mana aje lu? Pulang Apalagi yang engkau cemaskan sini
malam aja terus Tanggapilah jangan berlebihan Itu nilai yang telah kau ajarkan
Kayak nggak punya bini aje padaku
Udah deh, kalo kayak gini terus Dulu aku bilang
Jelas kesempatan kedua selalu
Nggak usah pulang aje lu Kerjaku serabutan
ada
sekalian Yang perlu kau tahu
Hanya, maukah kita maju
Lama-lama gue muak ngeliat Kupergi bukan kerja mencuri
meraihnya
muke lo Biarlah berjalan sesuai tenaga
Masih sulitkah kau untuk Kamu Dan yang kita punya
mengerti?
Kupergi tak sampai tengah Kamu Harapan tak boleh mati di sini
Itu nilai yang telah kau ajarkan
malam Romi & The Jahats padaku
Apalagi yang engkau cemaskan Engkau tetap mendukungku Jelas kesempatan kedua selalu
Tanggapilah jangan berlebihan walau aku jatuh ada
Betapa mahal harga yang kau Hanya, maukah kita maju
Dulu aku bilang
bayar meraihnya
Kerjaku serabutan
Engkau tak pernah menyesal Biarlah berjalan sesuai tenaga
Yang perlu kau tahu
dan berkeluh kesah yang kita punya
Kupergi bukan kerja mencuri
Menerjang kerasnya kota Jakarta
Harapan tak boleh mati di sini
Yang aku butuhkan cuma ijinmu
Kita sama tahu besar resikonya Itu nilai yang telah kau ajarkan
Agar kakiku melangkah ringan
Memulai sesuatu yang tak padaku
Dan jika sampai nanti di tujuan
Tenagaku pasti dihargai
pernah terbayang di cerita

Kau pikul beban di pundakmu


Si Belang
Cukup kamu bilang Romi & The Jahats
walau jatuh bangun
Jangan pulang sekalian Kucing belang bersandar di balik
Tak sedikit luka dan bahkan
Ejekkan pedasmu tempat sampah
memar
Jika kukembali larut malam Mengintai mangsa-mangsanya
Kau peras semua keringatmu,
membuat aku malu matanya tajam
Maklumi sajalah Tak berkedip cakarnya jelas
Kusedang membuat jalan Apa yang kuberikan padamu?
telah terasah
Tak jauh berbeda Nafasnya terengah-engah
Kita telah sering direndahkan
Dengan orang lain, tahu penat?
Puas telinga mendengar
kesombongan dunia Seekor anak tikus lewat jalannya
Masih sulitkah kau untuk Berlenggak-lenggok tepat di
mengerti?
bawah hidungnya Terpeleset piring kotor Keras dikatai fasis
Baunya harum menggoda kucing Mulut penuh sabun colek Tengah dinilai tak ideologis
belang
Mengendap-endap senyap Basah bulunya, oh lepek Muka klimis katanya necis
Kuping kemasukan air Jenggotan dikatai teroris
Tunggu waktu yang tepat Gagal makan dan keroncongan Bersurban dibilang kearab-
Gigit pantat si montok Kembali si belang tidur araban
Terbayang malam ini pasti Kembali si belang tidur Bercelana Levi's di-bully kebarat-
nikmat Di keset bawah pintu baratan
Rencana yang tak cacat
Satu dua tiga Rindu Sahabat Diam dianggap pasif
Lantang katanya subversif
Iksan Skuter
Panci dilompati Bertani dianggap kuno
Ember cucian dilanggarnya Dimanakah engkau berada Jadi pegawai distempel mental
Tumpah pecah berantakan sahabat lama yang kutunggu londo
Terpeleset piring kotor Telah lama tak ada kabar darimu
Mulut penuh sabun colek sahabat lama ku Memilih jadi kere salah
Ingin kaya sangatlah susah
Basah bulunya, oh lepek Aku rindu saat-saat kita lewati Belum berhasil dihina
Kuping kemasukan air panjangnya malam Sukses jadi omongan tetangga
Gagal makan dan keroncongan Menghisap rokok nikmati kopi
Kembali si belang tidur bicara tentang cinta dan mati Makin hari makin susah saja
Di keset bawah pintu Menjadi manusia yang manusia
Aku rindu semuanya Sepertinya menjadi manusia
Kucing belang bersandar di balik Aku rindu semuanya Adalah masalah buat manusia
tempat sampah Sahabatku
Mengintai mangsa-mangsanya Menjadi bintang ketinggian
Aku harap kau datang menemani Menjadi tanah kerendahan
matanya tajam di sini
Tak berkedip cakarnya jelas Jadi matahari tak sanggup
Kan ku buatkan secangkir kopi Menjadi bulan terlalu rredu
telah terasah Menunggu pagi datang bicara
Nafasnya terengah-engah kehidupan Gedung-gedung ditinggikan
Seekor anak tikus lewat jalannya Bicara tentang semuanya Akal sehat dihancurkan
Berlenggak-lenggok tepat di Sekolah dimahalkan
Datanglah datang sahabat lama Ilmu dibuang ke selokan
bawah hidungnya Mencaci rusaknya dunia
Baunya harum menggoda kucing Aku yakin harapan untuk kau Tivi-tivi mengejar rating
belang kembali Koran mengais berita tak penting
Mengendap-endap senyap Kau dengar lewat angin malam Kebenaran diiklankan
Tunggu waktu yang tepat ini Dusta-dusta dilambungkan
Gigit pantat si montok Aku rindu semuanya Kurusetra sudah digelar
Terbayang malam ini pasti Aku rindu semuanya Dalangnya akan berkoar
nikmat Sahabatku Lakon sudah disiapkan
Rencana yang tak cacat
Korban-korban pasti dibungkam
Satu dua tiga Aku harap kau datang menemani
di sini Makin hari makin susah saja
Panci dilompati Kan ku buatkan secangkir kopi Menjadi manusia yang manusia
Ember cucian dilanggarnya Menunggu pagi datang bicara Sepertinya menjadi manusia
Tumpah pecah berantakan kehidupan Adalah masalah buat manusia
Terpeleset piring kotor Bicara tentang semuanya
Mulut penuh sabun colek Maling sandal dibakar
Datanglah... Koruptor berkelakar
Basah bulunya, oh lepek
Kuping kemasukan air Menunggu pagi datang bicara Makin hari makin susah saja
Gagal makan dan keroncongan kehidupan Menjadi manusia yang manusia
Kembali si belang tidur Bicara tentang semuanya Sepertinya menjadi manusia
Di keset bawah pintu

Panci dilompati
Bingung Adalah masalah buat manusia

Makin hari makin susah saja


Iksan Skuter
Ember cucian dilanggarnya Menjadi manusia yang manusia
Tumpah pecah berantakan Kiri dikira komunis
Kanan dicap kapitalis
Sepertinya menjadi manusia Orang yang sepertinya tak peduli Orang-orang jujur disingkirkan
Adalah masalah buat manusia Dengan apa yang kulakukan perlahan-lahan

Pulang Diam-diam bertanya kabarku


Diam-diam menanyakan siapa
Kerjanya partai anjing
Habisin anggaran pajak dari
Iksan Skuter uang rakyat
wanitaku sekarang Biar kaya partai anjing
Apakah kau pernah Diam-diam menanyakan segala
Jauh dari rumah? Main perempuan dan yang suka
hal tentangku pada ibu jalan-jalan
Rindu yang menumpuk
Sakit dan berkecamuk Merapat ke partai anjing
Ada manusia yang paling ingin
Bikin undang-undang biar rakyat
aku peluk
Apakah kau pernah kebingungan
Tapi aku malu
Jauh dari rumah? Bergabung ke partai anjing
Tidak juga malu sebenarnya
Terbangun di tengah malam Hanya angkuh sebagai lelaki
Dingin, lapar tak tertahan Anjing-anjing
dewasa Partai-partai anjing
Ku sering merasakannya, kawan
Ingin pulang dan merebahkan
Orang yang sepertinya tak peduli
Dengan apa yang kulakukan
Jangan Seperti
Bapak
badan
Di kasur empuk dan dis'limuti Diam-diam bertanya kabarku
bapakku Diam-diam menanyakan siapa Iksan Skuter
Rindu sayur bayam, masakan ibu wanitaku sekarang Nak, janganlah seperti bapak
Diam-diam menanyakan segala Yang susah mewujudkan
Ku sering merasakannya, kawan hal tentangku pada ibu
Ingin pulang dan merebahkan mimpinya
badan
Sore di teras bersama bapakku
Partai Anjing Besarlah dengan semua harapan
yang kamu miliki
Iksan Skuter Kuiringi doa dari hati kami
Ditemani teh panas ibu
Aku punya ide bikin partai baru
Apakah kau pernah Namanya partai anjing Nak, maafkanlah bapakmu
Jauh dari rumah? Logo gambar partai garis segi Jikalau ada yang kurang dariku
Menemukan kegagalan lima Jagalah cinta dan sebarkanlah
Dan air mata yang tak bisa lagi Tengahnya gambar anjing dengan nurani jiwa
kau teteskan Yang akan meneduhkan
Punya program kerja korupsi semesta
Ku sering merasakannya, kawan terang-terangan
Ingin pulang dan merebahkan Yang tak mau korupsi jangan Terbanglah terbang melambung
badan masuk partai kami ke angkasa
Di kasur empuk dan dis'limuti Kuasai suara di dewan rakyat Turuti apa kata hatimu
bapakku yang terhormat Tinggilah tinggi dan seperti
Rindu sayur bayam, masakan ibu Korupsi yang banyak biar modal matahari
balik lagi Menyinari seisi dunia
Ku sering merasakannya, kawan Anjing!
Ingin pulang dan merebahkan Nak, maafkanlah bapakmu
(Anjing, anjing-anjing juga) Jikalau ada yang kurang dariku
badan
Sore di teras bersama bapakku Orang-orang brengsek suka Jagalah cinta dan sebarkanlah
Ditemani teh panas ibu makan duit rakyat dengan nurani jiwa
Masuk ke partai anjing Yang akan meneduhkan
Jika kau pun merasakannya Yang suka korupsi dan pandai semesta
Kurasa kita tak jauh berbeda mengumbar janji Terbanglah terbang melambung
Bapak Bergabung ke partai anjing ke angkasa
Turuti apa kata hatimu
Iksan Skuter Punya tujuan mulia menjual aset
negara Tinggilah tinggi dan seperti
Ada manusia yang paling ingin matahari
aku peluk Merekrut anggota yang rakus
seperti hhuukk hhhukk Menyinari seisi dunia
Tapi aku malu
Tidak juga malu sebenarnya Merekrut anggota yang tak malu Terbanglah terbang melambung
Hanya angkuh sebagai lelaki tak punya muka ke angkasa
dewasa Karena semua anggotanya harus Turuti apa kata hatimu
keturunan anjing Tinggilah tinggi dan seperti
matahari Yang dibutuhkan Burung melanjutkan nyanyian itu
Menyinari seisi dunia Angin, matahari, rumah dan Menyisipkan sebaris doa
mimpiku Apakah aku kan selalu ada
Nak, janganlah seperti bapak
Angin, Matahari, Lagu Petani Menghiasi bumi manusia

Ia berdoa untuk tetap hidup


Iksan Skuter
Rumah, Dan Leluhurku, kakek-nenekku, ayah-
Untuk hiasi indah dunia
Bernyanyi burung yang kesepian
Mimpiku ibuku petani
Sawah terbentang air melimpah
itu
Iksan Skuter Kudengar lewat nyanyian pagi
kehidupan sangatlah indah
Aku punya mimpi Saat akhirnya mereka Memang yang kurasakan pagi ini
Dan masihlah mimpi bertandang bawa janji, mimpi, Terasa hampa tak berarti
Punya rumah kecil di tengah juga uang Tak seperti pagi-pagi dahulu
rumput sabana Menyalahkan aku menjadi petani Dan kurindukan semua itu
Dekat hutan di lembah yang yang tak kaya dan miskin rezeki
tenang dan damai Kini nyanyian burung telah
Agar anak dan istriku Salahkah 'ku menjadi petani? berhenti
Bisa menepi dari bising kota Bertahan 'tuk menjadi petani Lanjutkan drama kehidupan
Meski selebar dahi, sepanjang Bertahan hidup dalam kesulitan
Kupasang panel surya bahuku Bertahan dalam kesedihan
Di atap rumahku Tanah ini untuk anak cucuku
Sebab harga listrik melonjak tak
pasti Hingga pabrik datang
Serigala
Kincir angin kupasang di menara
yang tinggi
Sawah perlahan menghilang
Hingga pabrik tiba
Petarung
Angin, matahari, rumah dan Petani dipenjara Iksan Skuter
mimpiku Aku tak akan pernah mati
Petani dibenci pemimpinnya Walau kau jatuhkan berkali-kali
Nyala lampu bukan saja dari Ada juga yang didera
bara batu Ada pula yang hilang nyawanya Aku takkan menyerah, tak lelah
Lihatlah lebih dalam Hilang hidupnya Aku takkan menangis, mimpiku
Atas apapun yang alam berikan tak pernah habis
Nyala lampu bukan saja dari Hingga pabrik datang
bara batu Sawah perlahan menghilang Walau sulit meski pahit ku jalani
Semuanya tersedia Hingga pabrik tiba Kerikil tajam duri menghalangi
Atas apapun yang kita butuhkan Petani dipenjara
Aku takkan menyerah, tak lelah
Terik matahari Hingga pabrik datang Aku takkan menangis, mimpiku
Bukan untuk kita maki Sawah perlahan menghilang tak pernah habis
Banyak hal baik dapat kita Hingga pabrik tiba
Petani memburuh ke kota Jika yang datang padamu itu tak
nikmati membunuhmu
Panasnya yang menghidupi Berarti yang datang padamu
Petani dibenci pemimpinnya
jagad ini akan menguatkanmu
Ada pula yang hilang nyawanya
Saat malam tiba anginnya Lakukan yang kau niatkan pasti
Hilang hidupnya
sebagai pelita ada jalan
Nyala lampu bukan saja dari Nyanyian Pagi Aku takkan menyerah, tak lelah
bara batu Iksan Skuter
Aku tak kan menangis, mimpiku
Lihatlah lebih dalam Kicau burung nyanyikan lagu tak pernah habis
Atas apapun yang alam berikan sedih
Nyala lampu bukan saja dari Senandungkan luka yang dalam Jika yang datang padamu itu tak
bara batu Hibur diri dalam kesendirian membunuhmu
Semuanya tersedia Ditemani embun yang tercemar Berarti yang datang padamu
Atas apapun yang kita butuhkan akan menguatkanmu
Menangis burung dalam Lakukan yang kau niatkan pasti
Nyala lampu bukan saja dari nyanyiannya ada jalan
bara batu Ke manakah kawan-kawanku
Semuanya tersedia Yang dulu selalu setia menemani Aku takkan menyerah, tak lelah
Atas apapun yang kita butuhkan Menyambut indah fajar pagi Aku takkan menangis, mimpiku
Yang kita perlukan tak pernah habis
Kuliah Nyalakan tanda bahaya bagi
rakyat jelata
Dan...
Bukan maksudku, bukan inginku
Iksan Skuter Hukum tak bisa menyentuh yang Melukaimu
Sejak kecil Alfan punya cita-cita di atas sana Sadarkah kau di sini ku pun
Ingin membangun bangsa Nyalakan tanda bahaya bagi terluka
Indonesia rakyat jelata Melupakanmu, menepikanmu
Kata Alfan tidak mudah Hukum dijadikan alat penindas Maafkan aku
Karena kuliah tak lagi murah kita
Lupakanlah saja diriku
Akhirnya mimpinya Alfan Apakah pemimpin itu harus Bila itu bisa membuatmu
sederhana dilindungi Kembali bersinar dan berpijar
Berguna bagi RT tercinta Meskipun bersalah dan telah Seperti dulu kala
Bisa bantu potong hewan kurban terbukti
Apakah pemimpin itu harus di- Caci-maki saja diriku
Atau bisa menjadi satpam Bila itu bisa membuatmu
Dewa-kan
Alfan merubah cita-citanya Dan dianggap selalu benar Kembali bersinar dan berpijar
Tak mau jadi dokter gigi selamanya Seperti dulu kala
Oh, kuliah SPP-nya sangat tinggi Dan...
Alfan bolos kuliah Nyalakan tanda bahaya bagi
rakyat jelata Bukan maksudku, bukan inginku
Sejak kecil Alfan punya cita-cita Hukum tak bisa menyentuh yang Melukaimu
Ingin membangun bangsa di atas sana Sadarkah kau di sini 'ku pun
Indonesia yang seluas Eropa Nyalakan tanda bahaya bagi terluka
Tapi itu tidak mudah kata Alfan rakyat jelata Melupakanmu, menepikanmu
Karena kuliah tak lagi murah Hukum dijadikan alat penindas Maafkan aku
kita
Akhirnya mimpinya Alfan sangat- Lupakanlah saja diriku
sangat sederhana Menyalakan tanda bahaya bagi Bila itu bisa membuatmu
Berguna bagi RT tercinta rakyat jelata Kembali bersinar dan berpijar
Bisa bantu potong hewan kurban Hukum tak bisa menyentuh yang Seperti dulu kala
Atau bisa menjadi satpam di atas sana
Caci-maki saja diriku
Nyalakan tanda bahaya bagi
Alfan merubah cita-citanya Bila itu bisa membuatmu
rakyat jelata
Tak mau jadi dokter gigi Kembali bersinar dan berpijar
Hukum tak bisa menyentuh yang
Oh, kuliah SPP-nya sangat tinggi Seperti dulu kala
di atas sana
Alfan bolos kuliah Lupakanlah saja diriku
Alfan bolos kuliah Nyalakan tanda bahaya bagi
Bila itu bisa membuatmu
Alfan bolos kuliah rakyat jelata
Kembali bersinar dan berpijar
Alfan bolos kuliah Hukum tak bisa menyentuh yang
Seperti dulu kala
di atas sana
Nyalakan Nyalakan tanda bahaya bagi Caci-maki saja diriku
rakyat jelata Bila itu bisa membuatmu
Tanda Bahaya Hukum dijadikan alat penindas
kita
Kembali bersinar dan berpijar
Iksan Skuter Seperti dulu kala
Apakah pemimpin itu harus kaya Dan Wo-ho, wo-ho, wo-oo
Bergelimang harta dengan uang
kita
Sheila on 7 Seberapa
Apakah pemimpin itu harus
mempunyai
Dan...
Dan bila esok datang kembali Pantas
Mobil mewah dan dikawal setiap Seperti sedia kala Sheila on 7
hari Di mana kau bisa bercanda Seberapa pantaskah kau untuk
Dan... ku tunggu
Apakah pemimpin itu harus Cukup indahkah dirimu untuk
korupsi Perlahan kau pun lupakan aku
Mimpi burukmu selalu ku nantikan
Harus memakai barang mewah Mampukan kau hadir dalam
dan mahal Di mana telah kutancapkan duri
tajam setiap mimpi burukku
Apakah pemimpin itu harus Mampukah kita bertahan di saat
selalu benar Kau pun menangis, menangis
sedih kita jauh
Dan selalu disegani selamanya Seberapa hebat kau untuk ku
Maafkan aku
banggakan Takkan pernah sanggup untuk Yang dulu mampu terangi sudut
Cukup tangguhkah dirimu untuk melupakanmu gelap hati ini
selalu ku andalkan, oh
Mampukah kau bertahan dengan S'lamat tinggal, kasih tak Aku berhenti berharap dan
hidupku yang malang, woho terungkap menunggu datang gelap
Sanggupkah kau menyakinkan di S'moga kau lupakan aku cepat Sampai nanti suatu saat tak ada
saat aku bimbang Kekasih sejatimu cinta kudapat
Takkan pernah sanggup untuk Kenapa ada derita bila bahagia
Celakanya meninggalkanmu tercipta?
Hanya kaulah yang benar-benar Kenapa ada sang hitam bila putih
aku tunggu Hei, Sephia menyenangkan?
Hanya kaulah yang benar-benar Jangan pernah panggil namaku
memahamiku Bila kita bertemu lagi Aku pulang tanpa dendam
Kau pergi dan hilang ke mana Di lain hari Kuterima kekalahanku
pun kau suka Aku pulang tanpa dendam
Hadapilah ini Kusalutkan kemenanganmu, woo
Celakanya
Kisah kita takkan abadi
Hanya kaulah yang pantas untuk
Kau ajarkan aku bahagia
kubanggakan S'lamat tidur, kekasih gelapku Kau ajarkan aku derita
Hanya kaulah yang sanggup (oh, Sephia) Kau tunjukkan aku bahagia
untuk aku andalkan S'moga cepat kau lupakan aku Kau tunjukkan aku derita
Di antara pedih aku slalu (oh, Sephia) Kau berikan aku bahagia
menantimu Kekasih sejatimu Kau berikan aku derita
Takkan pernah sanggup untuk
Seberapa hebat kau untuk
melupakanmu Aku pulang (ha-ha) tanpa
kubanggakan
dendam (ha-ha)
Cukup tangguhkah dirimu untuk S'lamat tinggal, kasih tak Kuterima (ha-ha) kekalahanku
selalu ku andalkan ohh terungkap (oh, Sephia)
Mampukah kau bertahan dengan S'moga kau lupakan aku cepat Aku berhenti berharap dan
hidup ku yang malang oh (oh, Sephia) menunggu datang gelap
Sanggupkah kau menyakinkan di Kekasih sejatimu Sampai nanti suatu saat tak ada
saat aku bimbang Takkan pernah sanggup untuk cinta kudapat
Mungkin kini kau t'lah
menghilang tanpa jejak
meninggalkanmu

S'lamat tidur, kekasih gelapku


Kita
Mengubur semua indah Sheila on 7
(oh, Sephia)
kenangan S'moga cepat kau lupakan aku Di saat kita bersama
Tapi aku slalu menunggumu di (oh, Sephia) Di waktu kita tertawa, menangis,
sini Kekasih sejatimu merenung
Bila saja kau berubah pikiran oh Takkan pernah sanggup untuk Oleh cinta
hey hey melupakanmu (wo-oh) Kau coba hapuskan rasa
Repeat chorus Rasa di mana kau melayang jauh
S'lamat tinggal, kasih tak dari jiwaku
Sephia terungkap (oh, Sephia) Juga mimpiku
Sheila on 7 S'moga kau lupakan aku cepat
(oh, Sephia) Biarlah, biarlah
Hei, Sephia Hariku dan harimu
Malam ini ku takkan datang Kekasih sejatimu
Takkan pernah sanggup untuk Terbelenggu satu
Mencoba 'tuk berpaling sayang Oleh ucapan manismu
Dari cintamu meninggalkanmu, oh-ho
Dan kau bisikkan kata cinta
Hei, Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Berhenti Kau t'lah percikkan rasa sayang
Pastikan kita seirama
Tak usah kau mencari aku
Demi cintamu Berharap Walau terikat rasa hina
Sheila on 7 Sekilas kau tampak layu
Hadapilah ini Aku tak percaya lagi dengan apa Jika kau rindukan gelak tawa
Kisah kita takkan abadi yang kau beri yang warnai
Aku terdampar disini tersudut Lembar jalan kita
S'lamat tidur, kekasih gelapku
S'moga cepat kau lupakan aku menunggu mati
Aku tak percaya lagi akan guna Reguk dan teguklah
Kekasih sejatimu Mimpiku dan mimpimu
matahari
Terbelenggu satu
Oleh ucapan janjimu
meja kerjamu
Akulah orang yang 'kan selalu Lapang Dada
mengawasimu Sheila on 7
Dan kau bisikkan kata cinta Menikmati indahmu dari sisi
Kau t'lah percikkan rasa sayang Apa yang salah dengan lagu ini?
gelapku
Pastikan kita seirama Kenapa kembali 'ku
Walau terikat rasa hina Dan biarkan aku jadi pemujamu mengingatmu?
Jangan pernah hiraukan Seperti aku bisa merasakan
Dan kau bisikkan kata cinta perasaan hatiku
Kau t'lah percikkan rasa sayang Getaran jantung dan langkah
Tenanglah, tenang, pujaan kakimu
Pastikan kita seirama hatiku, sayang
Walau terikat rasa hina Kemana ini akan membawaku?
Aku takkan sampai hati bila
menyentuhmu Kau harus bisa, bisa berlapang
Dan kau bisikkan kata cinta
Kau t'lah percikkan rasa sayang dada
Mungkin kau takkan pernah tahu Kau harus bisa, bisa ambil
Akankah kita seirama Betapa mudahnya kau untuk
Saat terikat rasa hina? hikmahnya
dikagumi Karena semua, semua 'tak lagi
Pemuja Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
sama
Walau kau tahu dia pun
Rahasia Mungkin kau takkan pernah
sadar
merasakannya, ah-ah
Sheila on 7 Betapa mudahnya kau untuk Di jalan yang setapak kecil ini
Na-na-na-na-na-na-na dicintai
Na-na-na-na-na-na-na Na-na-na-na-na-na-na Seperti 'ku mendengar kau
Na-na-na-na-na-na-na Na-na-na-na-na-na-na bernyanyi
Na-na-na-na-na-na-na Kau tahu, kau tahu, rasaku juga
Akulah orang yang akan selalu rasamu, uh-uh
'Ku awali hariku dengan memujamu
mendoakanmu Akulah orang yang akan selalu Kau harus bisa, bisa berlapang
Agar kau selalu sehat dan mengintaimu dada
bahagia di sana Akulah orang yang akan selalu Kau harus bisa, bisa ambil
Sebelum kau melupakanku lebih memujamu hikmahnya
jauh Akulah orang yang akan selalu Karena semua, semua 'tak lagi
Sebelum kau meninggalkanku mengintaimu sama
lebih jauh Walau kau tahu dia pun
Mungkin kau takkan pernah tahu merasakannya, ah-ah
'Ku tak pernah berharap kau 'kan (Na-na-na-na-na-na-na)
merindukan Betapa mudahnya kau untuk Kemana ini akan membawaku?
Keberadaanku yang dikagumi (Na-na-na-na-na-na- Aku takkan pernah tahu
menyedihkan ini na)
Na-na-na-na-na-na-na Kau harus bisa, bisa berlapang
'Ku hanya ingin bila kau dada
melihatku Na-na-na-na-na-na-na
Kapanpun, di manapun hatimu Mungkin kau takkan pernah Kau harus bisa, bisa ambil
'kan berkata seperti ini sadar (Na-na-na-na-na-na-na) hikmahnya
Betapa mudahnya kau untuk Karena semua, semua 'tak lagi
Pria inilah yang jatuh hati dicintai (Na-na-na-na-na-na-na) sama
padamu Na-na-na-na-na-na-na Walau kau tahu dia pun
Pria inilah yang 'kan selalu Na-na-na-na-na-na-na merasakannya
memujamu
A-ha, yeah, a-ha, yeah Karena hanya dengan perasaan Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Begitu para rapper coba rinduku Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
menghiburku Yang dalam padamu, 'ku Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
pertahankan hidup Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na Maka hanya dengan jejak-jejak Mengirim cahaya untukmu
Na-na-na-na-na-na-na hatimu
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na
Ada arti 'ku telusuri hidup ini
Selamanya hanya 'ku bisa
Sahabat Sejati
Sheila on 7
memujamu
Akulah orang yang selalu Selamanya hanya 'ku bisa Sahabat sejatiku
menaruh bunga merindukanmu Hilangkah dari ingatanmu
Dan menuliskan cinta di atas Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi Wo-ho-oh Kesalahanku melewatkanmu
Aku datang menghampirimu Wo-oh, wo-oh, wo-oh-ho Hingga kau kini dengan yang
Kuperlihat semua hartaku lain, maafkan aku
Kita slalu berpendapat Sifatmu nan s'lalu
Kita ini yang terhebat Redakan ambisiku Jika berulang kembali
Kesombongan di masa muda Tepikan khilafku Kau 'tak akan terlewati
yang Indah Dari bunga yang layu Segenap hati 'ku cari, du-du-du-
Aku raja kaupun raja du-du
Saat kau di sisiku Dimana kau berada?
Aku hitam kaupun hitam
Kembali dunia ceria
Arti teman lebih dari sekedar
Tegaskan bahwa kamu Mungkin salahku melewatkanmu
materi
Anugerah terindah yang pernah 'Tak mencarimu sepenuh hati,
Pegang pundakku jangan pernah kumiliki maafkan aku, oh
lepaskan Kesalahanku melewatkanmu
Oh-oh-ho-oh Hingga kau kini dengan yang
Bila ku mulai lelah
Wo-oh-ho-oh lain, maafkan aku
Lelah dan tak bersinar
Wo-oh-ho-ho-oh
Remas sayapku jangan pernah
Wo-ho-oh Walau 'ku terlambat
Lepaskan
Kau tetap yang terhebat
Bila ku ingin terbang Belai lembut jarimu Melihatmu (melihatmu),
Terbang meninggalkanmu hu ho Sejuk tatap wajahmu mendengarmu (mendengarmu)
ho ho Hangat peluk janjimu, wo-ho Kaulah yang terhebat
Ku slalu membanggakanmu
Kaupun slalu menyanjungku
Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu
Buat Aku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah Tersenyum
Kita duakan segalanya kumiliki Sheila on 7
Merdeka kita kita merdeka Datanglah, sayang
Wo-ho-oh Dan biarkan kuberbaring
Pegang pundakku jangan pernah Wo-ho-oh, wo-oh, wo-oh-ho Di pelukanmu
Lepaskan Wo-oh-ho-ho Walaupun 'tuk sejenak
Bila ku mulai lelah Wo-oh-ho-ho
Lelah dan tak bersinar Usaplah dahiku
Remas sayapku jangan pernah Belai lembut jarimu Dan 'kan kukatakan semua
Lepaskan Sejuk tatap wajahmu
Bila ku ingin terbang Hangat peluk janjimu, wo-ho Bila 'ku lelah tetaplah di sini
Terbang meninggalkanmu ho ho Jangan tinggalkan aku sendiri
ho ho ha ho Belai lembut jarimu Bila 'ku marah biarkan
Sejuk tatap wajahmu, hu-hu kubersandar
Tak pernah kita pikirkan Hangat peluk janjimu Jangan kau pergi untuk
Ujung perjalanan ini Anugerah terindah yang pernah menghindar
Tak usah kita pikirkan kumiliki
Ujung perjalanan ini ho ho ho ho
Anugerah Terindah Yang Rasakan resahku
Dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu
Yang Pernah Terlewatkan Walaupun 'tuk sekejap
Sheila on 7
Kumiliki Kemana kau selama ini?
Karena hanya engkaulah
Sheila on 7 Yang sanggup redakan aku
Bidadari yang 'ku nanti
Melihat tawamu Kenapa baru sekarang kita Karena engkaulah satu-satunya
Mendengar senandungmu dipertemukan? untukku
Terlihat jelas di mataku Sesal takkan ada arti Dan pastikan kita selalu bersama
Warna-warna indahmu Karena semua telah terjadi Karena dirimulah yang sanggup
Kini kau telah menjalani, du-du- mengerti aku
Menatap langkahmu du-du-du Dalam susah ataupun senang
Meratapi kisah hidupmu Sisa hidup dengannya
Terlihat jelas bahwa hatimu Dapatkah engkau selalu
Anugerah terindah yang pernah Mungkin salahku melewatkanmu menjagaku?
kumiliki 'Tak mencarimu sepenuh hati, Dan mampukah engkau
maafkan aku mempertahankanku?
Bila 'ku lelah tetaplah di sini du-du, ah-ah Ajari aku tuk jadi pejantan
Jangan tinggalkan aku sendiri Ho-ho-ha-ha-ha-ah, ha-ah tangguh
Bila 'ku marah biarkan
kubersandar Hei, itu aku, hei
Hei, itu aku, hei
Titip Rindu
Jangan kau pergi untuk
menghindar Hei, itu aku, hei
Hei, itu aku, hei
Buat Ayah
Ebiet G. Ade
Itu Aku Hei, itu aku, hei
Hei, itu aku, hei
Di matamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Sheila on 7
Hei, itu aku, hei Benturan dan hempasan
Ribuan hari aku menunggumu
Jutaan lagu tercipta untukmu
Apakah kau akan terus begini?
Pejantan Terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah


Masih adakah celah di hatimu
Yang masih bisa aku 'tuk
Tangguh Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah, hm-hm
singgahi? Sheila on 7
Cobalah aku kapan engkau mau Jantan pejantan tangguh itu yang Meski nafasmu kadang tersengal
kuharap ada padaku Memikul beban yang makin sarat
Tahukah lagu yang kau suka? Agar agar diriku bisa Kau tetap bertahan
Tahukah bintang yang kau sapa? melumpuhkan tingkah liarmu
Tahukah rumah yang kau tuju? Engkau telah mengerti
Itu aku Jangan jangan siakan Htam dan merah jalan ini
Tahukah lagu yang kau suka? kehadiranku pada mimpimu Keriput tulang pipimu
Tahukah bintang yang kau sapa? Karna hanya lewat mimpi kubisa Gambaran perjuangan
Tahukah rumah yang kau tuju? menjamahmu juga memilikimu
Itu aku Bahumu yang dulu kekar
Ajari aku tuk jadi pejantan Legam terbakar matahari
Coba keluar di malam badai tangguh Kini kurus dan terbungkuk, hm-
Nyanyikan lagu yang kau suka Mungkin terlalu lama aku tlah hm
Maka kesejukan yang kau rasa bersembunyi
(ah-ah-ah) Menatap mataharipun aku tak Namun semangat tak pernah
Coba keluar di terik siang mampu pudar
Ingatlah bintang yang kau sapa Udara malampun terlalu Meski langkahmu kadang
Maka kehangatan yang kau rasa menusuk langkahku gemetar
Di persembunyian aku menari Kau tetap setia
Tahukah lagu yang kau suka? Di persembunyian aku bernyanyi
Tahukah bintang yang kau sapa? Ayah, dalam hening sepi kurindu
Pejantan tangguh
Tahukah rumah yang kau tuju? Untuk menuai padi milik kita
Itu aku Begitu banyak lagu yang tercipta Tapi kerinduan tinggal hanya
Tahukah lagu yang kau suka? untukmu hanya saja aku tak bisa kerinduan
Tahukah bintang yang kau sapa? Mengungkapnya kepadamu Anakmu sekarang banyak
Tahukah rumah yang kau tuju? menanggung beban
Itu aku Ajari aku tuk jadi pejantan
tangguh Engkau telah mengerti
Percayalah, itu aku, uh-uh Mungkin terlalu lama aku tlah Hitam dan merah jalan ini
Percayalah, itu aku, hu-hu, ho- bersembunyi Keriput tulang pipimu
oh-oh Menatap mataharipun aku tak Gambaran perjuangan
mampu
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du- Bahumu yang dulu kekar
Udara malampun terlalu
du-du, ah-ah Legam terbakar matahari
menusuk langkahku
Itu aku Kini kurus dan terbungkuk, hm-
Di persembunyian aku menari
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du- hm
Di persembunyian aku bernyanyi
du-du, ah-ah Pejantan tangguh Namun semangat tak pernah
Itu aku pudar
Ajari aku tuk jadi pejantan
Tahukah lagu yang kau suka? Meski langkahmu kadang
tangguh
Tahukah bintang yang kau sapa? gemetar
Ajari aku tuk jadi pejantan
Tahukah rumah yang kau tuju? Kau tetap setia
tangguh
Itu aku Ajari aku tuk jadi pejantan
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du- tangguh
Berita Kepada Kepada karang kepada ombak
kepada matahari
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Kawan Tetapi semua diam tetapi semua


bisu
Masih Ada
Ebiet G. Ade
Perjalanan ini trasa sangat
Tinggal aku sendiri terpaku
menatap langit
Waktu
menyedihkan Ebiet G. Ade
Sayang engkau tak duduk Barangkali di sana ada jawabnya Bila masih mungkin kita
disampingku kawan Mengapa di tanahku terjadi menorehkan batin
bencana Atas nama jiwa dan hati tulus
Banyak cerita yang mestinya kau ikhlas
saksikan Mungkin Tuhan mulai bosan Mumpung masih ada
Di tanah kering bebatuan melihat tingkah kita kesempatan buat kita
Yang selalu salah dan bangga Mengumpulkan bekal perjalanan
Tubuhku terguncang dihempas dengan dosa-dosa abadi
batu jalanan Atau alam mulai enggan
Hati tergetar menampak kering bersahabat dengan kita Kita pasti ingat
rerumputan Coba kita bertanya pada rumput Tragedi yang memilukan
yang bergoyang Kenapa harus mereka yang
Perjalanan ini pun seperti jadi
saksi
Gembala kecil menangis sedih
Elegi Esok terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus
kita petik
Kawan coba dengar apa Pagi Atas nama jiwa mari heningkan
jawabnya Ebiet G. Ade cipta
Ketika ia kutanya mengapa Ijinkanlah kukecup keningmu Kita mesti bersyukur
Bapak ibunya tlah lama mati Bukan hanya ada di dalam Bahwa kita masih diberi waktu
Ditelan bencana tanah ini angan Entah sampai kapan
Esok pagi, kau buka jendela Tak ada yang bakal dapat
Sesampainya di laut kukabarkan
'Kan kau dapati seikat kembang menghitung
semuanya
merah
Kepada karang kepada ombak
Hanya atas kasih-Nya
kepada matahari Engkau tahu, aku mulai bosan Hanya atas kehendak-Nya
Bercumbu dengan bayang- Kita masih bertemu matahari
Tetapi semua diam tetapi semua
bayang Kepada rumput ilalang
bisu
Bantulah aku temukan diri Kepada bintang gemintang
Tinggal aku sendiri terpaku
Menyambut pagi, membuang Kita dapat mencoba
menatap langit
sepi Meminjam catatan-Nya
Barangkali di sana ada jawabnya
Ijinkanlah aku kenang Sampai kapankah gerangan
Mengapa di tanahku terjadi
Sejenak perjalanan Waktu yang masih tersisa
bencana
Ho ho ho Semuanya menggeleng
Mungkin Tuhan mulai bosan Dan biarkan 'ku mengerti Semuanya terdiam
melihat tingkah kita Apa yang tersimpan di matamu Semuanya menjawab tak
Yang selalu salah dan bangga Ho ho mengerti
dengan dosa-dosa
Barangkali di tengah telaga Yang terbaik hanyalah
Atau alam mulai enggan
Ada tersisa butiran cinta Segeralah bersujud
bersahabat dengan kita
Dan semoga kerinduan ini Mumpung kita masih diberi waktu
Coba kita bertanya pada rumput
Bukan jadi mimpi di atas mimpi
yang bergoyang
Kita mesti bersyukur
Ijinkanlah aku rindu Bahwa kita masih diberi waktu
Kawan coba dengar apa
Pada hitam rambutmu Entah sampai kapan
jawabnya
Ho ho ho Tak ada yang bakal dapat
Ketika ia kutanya mengapa
Dan biarkan 'ku bernyanyi menghitung
Bapak ibunya tlah lama mati
Demi hati yang risau ini
Ditelan bencana tanah ini
Ho ho Hanya atas kasih-Nya,
Sesampainya di laut kukabarkan Hanya atas kehendak-Nya
Barangkali di tengah telaga Kita masih bertemu matahari
semuanya
Ada tersisa butiran cinta
Kepada rumput ilalang Roda zaman menggilas kita Aneka rupa dan warna
Kepada bintang gemintang Terseret tertatih-tatih Dibias lampu temaram
Kita dapat mencoba Sungguh hidup terus diburu
Meminjam catatan-Nya Berpacu dengan waktu Kupu-kupu kertas
Tak ada yang dapat menolong Yang terbang kian kemari
Sampai kapankah gerangan Selain yang di sana Aneka rupa dan warna
Waktu yang masih tersisa Tak ada yang dapat membantu Dibias lampu temaram
Semuanya menggeleng Selain yang di sana
Semuanya terdiam Kupu-kupu kertas
Dialah Tuhan
Semuanya menjawab tak Yang terbang kian kemari
Dialah Tuhan
mengerti Aneka rupa dan warna
Oh-ho-ho-o ...
Dibias lampu temaram
Tuhan
Yang terbaik hanyalah
Segeralah bersujud
Oh-ho-ho-o ...
Hmm-hmm-hmm ...
Aku Ingin
Mumpung kita masih diberi waktu

Oo-oo-oo
Tuhan
Oh-ho-ho-o ...
Pulang
Tuhan Ebiet G. Ade
Du-du-du-du-du
Oh-ho Oh-ho-ho-o ... Ke mana pun aku pergi
Du-du-du-du
Oh-oh-oo-oo Kupu-Kupu Bayang-bayangmu mengejar
Bersembunyi di mana pun
Selalu engkau temukan
Oo-oo-oo
Du-du-du-du-du
Kertas Aku merasa letih
Ebiet G. Ade Dan ingin sendiri
Du-du-du-du
Setiap waktu engkau tersenyum Kutanya pada siapa
Oh-oh-oo-oo
Sudut matamu memancarkan Tak ada yang menjawab
Menjaring rasa
Keresahan yang terbenam
Sebab semua peristiwa
Hanya di rongga dada
Matahari Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Pergulatan yang panjang
Dalam kesunyian
Ebiet G. Ade Jauh di lubuk hati
Kabut, sengajakah engkau Kata-katamu Aku mencari jawaban di laut
mewakili pikiranku? Riuh mengalir bagai gerimis Kuseret langkah menyusuri
Pekat, hitam berarak menyelimuti pantai
matahari Seperti angin tak pernah diam Aku merasa mendengar suara
Aku dan semua yang ada di Selalu beranjak setiap saat Menutupi jalan
sekelilingku Menebarkan jala asmara Menghentikan petualangan
Merangkak menggapai dalam Menaburkan aroma luka
gelap Benih kebencian kau tanam Du-du-du-du du-du-du ...
Bakar ladang gersang
Mendung, benarkah pertanda Entah sampai kapan Ke mana pun aku pergi
akan segera turun hujan? Berhenti menipu diri Selalu kubawa-bawa
Deras, agar semua basah yang Perasaan yang bersalah
ada di muka bumi Kupu-kupu kertas Datang menghantuiku
Siramilah juga jiwa kami semua Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna Masih mungkinkah pintumu
Yang tengah dirundung
Dibias lampu temaram kubuka
kegalauan
Dengan kunci yang pernah
Roda zaman menggilas kita Membasuh debu yang lekat kupatahkan?
Terseret tertatih-tatih dalam jiwa Lihatlah, aku terkapar dan luka
Sungguh hidup terus diburu Mencuci bersih dari segala Dengarkanlah jeritan dari dalam
Berpacu dengan waktu kekotoran jiwa
Tak ada yang dapat menolong
Aku menunggu hujan turunlah Aku ingin pulang
Selain yang di sana
Aku mengharap badai datanglah Aku harus pulang
Tak ada yang dapat membantu
Gemuruhnya akan melumatkan Aku ingin pulang
Selain yang di sana
semua Aku harus pulang
Dialah Tuhan
Kupu-kupu kertas Aku harus pulang
Dialah Tuhan
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Camelia 1
Ebiet G. Ade Tiba-tiba langkahku terhenti Aku tak peduli
Dia Camelia Sejuta tangan telah menahanku Aku tak peduli
Puisi dan pelitamu Aku tak peduli
Ingin kumaki, mereka berkata
Kau sejuk seperti titik embun
Tak perlu kau berlari Apakah ada bedanya
Membasah di daun jambu
Mengejar mimpi yang tak pasti Ketika kita bertemu
Di pinggir kali yang bening
Dengan saat kita berpisah?
Hari ini juga mimpi Sama-sama nikmat
Sayap-sayapmu kecil lincah
Maka biarkan ia datang
berkepak
Tinggal bagaimana
Seperti burung camar Di hatimu Kita menghayati
Terbang mencari tiang sampan Di hatimu Di belahan jiwa yang mana
Tempat berpijak kaki dengan
Kita sembunyikan
pasti Tiba-tiba langkahku terhenti
Dada yang terluka
Mengarungi nasibmu Sejuta tangan telah menahanku
Duka yang tersayat
Mengikuti arus air berlari Ingin kumaki, mereka berkata
Rasa yang terluka
Tak perlu kau berlari
Dia Camelia
Engkaukah gadis itu
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Nyanyian
Yang selalu hadir dalam mimpi-
mimpi
Maka biarkan ia datang
Di hatimu Rindu
Di s'tiap tidurku? Di hatimu Ebiet G. Ade
Datang untuk hati yang kering Di hatimu Coba engkau katakan padaku
dan sepi
Agar bersemi lagi
Hmm, bersemi lagi
Apakah Ada Apa yang seharusnya aku
lakukan?
Bila larut tiba wajahmu terbayang
Kini datang mengisi hidup
Bedanya Kerinduan ini semakin dalam
Ulurkan mesra tanganmu Ebiet G. Ade
Gemuruh ombak di Pantai Kuta
Bergetaran rasa jiwaku Apakah ada bedanya Sejuk lembut angin di bukit
Menerima karunia-Mu Hanya diam menunggu Kintamani
Dengan memburu bayang- Gadis-gadis kecil menjajakan
Camelia, hoo, Camelia bayang? cincin
Camelia, hoo, Camelia Sama-sama kosong Tak mampu mengusir kau yang
Camelia, ho-ho, Camelia
manis
Kucoba tuang
Kini datang mengisi hidup Ke dalam kanvas Bila saja kau ada di sampingku
Ulurkan mesra tanganmu Dengan garis dan warna-warni Sama-sama arungi danau biru
Bergetaran rasa jiwaku Yang aku rindui Bila malam mata enggan
Menerima karunia-Mu
terpejam
Apakah ada bedanya
Camelia, hoo, Camelia Berbincang tentang bulan merah
Bila mata terpejam?
Camelia, hoo, Camelia Pikiran jauh mengembara Ho-o-o-o
Camelia, ho-ho, Camelia Menembus batas langit Du du du du
Camelia 2 Cintamu telah membakar jiwaku
Du du du
Du du du du du
Ebiet G. Ade Harum aroma tubuhmu
Du du du
Gugusan hari-hari Menyumbat kepala dan pikiranku
Du du du du
Indah bersamamu, Camelia Di bumi yang berputar Du du du
Bangkitkan kembali Pasti ada gejolak Du du du du du
Rinduku mengajakku ke sana Ikuti saja iramanya Du du du
Ingin kuberlari Isi dengan rasa
Coba engkau dengar lagu ini
Mengejar seribu bayangmu, Di menara langit Aku yang tertidur dan tengah
Camelia Halilintar bersabung bermimpi
Aku merasa tak terlindung Langit-langit kamar jadi penuh
Tak peduli 'kan kuterjang gambar
Terbakar kegetiran
Biarpun harus kutembus padang Wajahmu yang bening sejuk
ilalang Cinta yang kuberi segar
Sepenuh hatiku
Entah yang kuterima
Kapan lagi kita akan bertemu?
Meski hanya sekilas kau
Menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan Ayah Aku
tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama? Ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du
Mohon Maaf
Tatapanmu membasuh luka Ebiet G. Ade
Du du du du du du ho ho ho ho
Ho-o-o-o Du du du du du du du du du du Dan pohon kemuning
Du du du du du du du Akan seg'ra kutanam
Du du du Suatu saat kelak dapat jadi
Du du du du du
Du du du Cinta Sebening peneduh

Meski-pun hanya jasad


Cintaku Kandas Di Embun Bersemayam di sini
Biarkan aku takafur
Rerumputan Ebiet G. Ade
Bila rindu
Ebiet G. Ade Pernahkah engkau coba Kepadamu
Aku mulai resah menerka
Menunggu engkau datang Apa yang tersembunyi di sudut Walau tak terucap
Berpita jingga, sepatu hitam hati? Aku sangat kehilangan
Kau bawa cinta yang kupesan Derita di mata, derita dalam jiwa Sebagian semangatku ada
Kenapa tak engkau pedulikan? dalam doamu
Aku mulai ragu
Dengan keberanianku Sepasang kepodang terbang Wari-san yang kau tinggal
Berapa cinta kau tawarkan? melambung Petuah sederhana
Berapa banyak yang kau minta? Menukik bawa seberkas pelangi Aku catat dalam jiwa dan coba
Gelora cinta, gelora dalam dada kujalankan
Aku merasa terjebak Kenapa tak pernah engkau
Dalam lingkaran membiusku hiraukan? Meskipun aku tak dapat
Namun dorongan jiwa menunggguimu saat terakhir
Tak sanggup kutahan Se-la-ma musim belum bergulir Namun aku tak kecewa
Iblis manakah yang merasuk? Masih ada waktu saling Mendengar engkau berangkat
Aku memilih cara ini membuka diri Dengan senyum dan ikhlas
Mungkin karena 'ku merasa Se-ja-uh batas pengertian Aku yakin kau cukup bawa bekal
Tak punya apa-apa Pintu pun tersibak Dan aku bangga jadi anakmu
Cinta mengalir sebening embun
Dan ketika engkau datang Kasih pun mulai deras mengalir Ayah aku berjanji
Aku pejamkan mataku Cemerlang sebening embun Akan aku kirimkan
Samar kudengar suaramu Doa yang pernah engkau ajarkan
Lembut memanggil namaku Pernahkah engkau coba kepadaku
Seketika sukmaku melambung membaca Setiap
Kuputuskan untuk berlari Sorot mata dalam menyimpan Sujud sembahyang
Menghindarimu sejauh mungkin rindu? Engkau hadir terbayang
Cintaku kandas di rerumputan Sejuta impian, sejuta harapan Tolong bimbinglah aku
Kenapakah mesti engkau Meskipun kau dari sana
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho abaikan?
Du du du du du du du du du Sesungguhnyalah aku menangis
Du du du du du du ho ho ho ho Se-la-ma musim belum bergulir sangat lama
Du du du du du du du du du du Masih ada waktu saling Namun aku pendam agar engkau
du du du membuka diri berangkat dengan tenang
Se-ja-uh batas pengertian Sesungguhnyalah aku merasa
Aku mulai sadar Pintu pun tersibak belum cukup berbakti
Cinta tak mungkin kukejar Cinta mengalir sebening embun Namun aku yakin engkau telah
Akan kutunggu, harus kutunggu Selama musim belum bergulir memaafkanku
Sampai saatnya giliranku Masih ada waktu saling Air hujan mengguyur sekujur
membuka diri bumi
Dan ketika engkau datang Se-ja-uh batas pengertian Kami yang ditinggalkan tabah
Aku pejamkan mataku Pintu pun tersibak dan tawakal
Samar kudengar suaramu Cinta mengalir sebening embun
Lembut memanggil namaku Kasih pun mulai deras mengalir Ayah aku mohon maaf atas
Seketika sukmaku melambung Cemerlang sebening embun keluputanku
Kuputuskan untuk berlari Yang aku sengaja maupun tak
sengaja Tak selayaknya kita memaki- Diterpa angin dingin bukit ini
Tolong padangi kami dengan maki S'perti mengisyaratkan doa
sinarnya sorga Mengumpat dan menggerutu, Rahasia alam diam di sekitarnya
Teriring doa selamat jalan hidup serba sulit
Buatmu ayah tercinta Jangan hanya dongak ke langit, Di sini pun aku mencari Engkau
Hu-hu coba runduk ke bumi Setiap kali kupanggili nama-Mu
Namun selalu saja hanya gema
Kalian Dengarkah Tengoklah mereka yang papa,
lebih pantas mengeluh suaraku
Keluhanku Bila kita ikhlas, Tuhan bakal
Yang terdengar rindu
Ebiet G. Ade memberi Gadis manis duduk di sebelahku
Dari pintu ke pintu kucoba Dia-lah yang paling mengerti apa Menyematkan kembang di saku
tawarkan nama yang kita perlukan bajuku
Demi terhenti tangis anakku dan Jangan terlalu banyak menuntut, Dan berc'rita tentang sepasang
keluh ibunya rizki telah dibagi burung
Tetapi nampaknya semua mata Pasrahkanlah saja semua Yang bercumbu di atas dahan
memandangku curiga kepada-Nya
Tetapi sepi tetap bergayut di
Seperti hendak telanjangi dan
Tugas kita masih sangat banyak dada
kulit jiwaku
Menyelesaikan hidup dengan Selalu kuteriakkan kata, "Di
Apakah buku diri ini harus selalu benar mana?"
hitam pekat? Tak perlu merampas yang bukan Tetapi rindu tetap bergayut di
Apakah dalam sejarah orang bagian kita dada
mesti jadi pahlawan? Ikhlas saja Selalu kuteriakkan kata, "Di
Sedang Tuhan di atas sana tak Bila kita pasrah tumbuh rasa mana?"
pernah menghukum damai
Ketika pulang, aku turun ke kali
Dengan sinar mataNya yang Dalam damai kita bertemu
Dan berkaca di atas air
lebih tajam dari matahari bahagia
Kulihat wajahku letih dan tua
Kemanakah sirnanya nurani Belajar tersenyum meski hati Tapi aku berusaha tertawa
embun pagi menjerit
Anggap hidup hanya sandiwara
Yang biasanya ramah kini Tuhan Maha Bijaksana, Dialah
Yang 'kan berakhir segera
membakar hati? yang menentukan
Apakah bila terlanjur salah
Akan tetap dianggap salah?
Jangan henti terus melangkah,
mumpung masih punya waktu
Rindu
Tak ada waktu lagi benahi diri
Tak ada tempat lagi untuk
Sampai nanti kita menghadang,
telah cukup bekal
KehadiranMu
kembali Ebiet G. Ade
Tugas kita masih sangat banyak Betapa pun jauhnya aku
Kembali dari keterasingan ke Menyelesaikan hidup dengan mengembara, tak dapat
bumi beradab benar kulepaskan
Ternyata lebih menyakitkan dari Tak perlu merampas yang bukan Suara-Mu berbisik lewat
derita panjang bagian kita kedalaman jiwa
Tuhan, bimbinglah batin ini agar Ikhlas saja Ketika ombak di lautan
tak gelap mata Bila kita pasrah tumbuh rasa melambung, memecah
Dan sampaikanlah rasa inginku damai keheningan
kembali bersatu Dalam damai kita bertemu Aku rindu kehadiran-Mu, meski
bahagia hanya lewat mimpi
Ke manakah sirnanya nurani
embun pagi
Yang biasanya ramah kini
Lolong Kukirimkan untaian kata indah
Ebiet G. Ade dalam nyanyian
membakar hati? Lewat matahari, rembulan, dan
Apakah bila terlanjur salah Jembatan batu di sebelahku
diam taburan bintang
Akan tetap dianggap salah? Kau berikan cinta-Mu, maha luas
Tak ada waktu lagi benahi diri Pancuran bambu kecil
memercikkan air bak bentangan samudera
Tak ada tempat lagi untuk Kuarungi dengan sujud dan
kembali Menghempas di atas batu hitam
Merintih, menikam sepi pagi ketulusan
Bila Kita Ikhlas Pucuk-pucuk cemara bergoyang- Betapa pun rindunya aku ingin
Ebiet G. Ade goyang bertemu dengan-Mu
Terasa panjang hari-hari yang Bersumpah mempertahankan Anggap saja takdir telah bicara
harus kulewati setiap jengkal tanah Ia datang dari langit buatmu
Berapa banyak kanvas kugores Dan pandangan matanya khusus
lukisan wajah-Mu Merah merdeka buatmu
Namun tak pernah dapat kureka Putih merdeka
keteduhan-Nya Warna merdeka
Ada Yang Tak
Kukirimkan untaian kata indah Nyanyian Mampu Kulupa
dalam nyanyian
Lewat matahari, rembulan, dan Kasmaran Ebiet G. Ade
Ada yang tak mampu kulupa
taburan bintang Ebiet G. Ade
Kau berikan cinta-Mu, maha luas Bulu lembut di keningmu
Sejak engkau bertemu Yang meremang kala kukecup
bak bentangan samudera
Lelaki bermata lembut Dan ketika kusibak rambutmu
Kuarungi dengan sujud dan
Ada yang tersentak dari dalam
ketulusan Ada yang tak hendak kubuang
dadamu
Betapa pun rindunya aku ingin Serangkaian kenang-kenangan
Kau menyendiri duduk dalam Yang tergambar di gelap malam
bertemu dengan-Mu
gelap Dan tersimpan di pucuk daunan
Terasa panjang hari-hari yang
Bersenandung nyanyian
harus kulewati Langit di atas simpang jalan
kasmaran
Berapa banyak kanvas kugores Menemaniku bernyanyi
Dan tersenyum entah untuk
lukisan wajah-Mu Bagai gejolak pohonan runtuh
siapa
Namun tak dapat kureka Bersama gitar, bersama sepi
keteduhan-Nya Nampaknya kau tengah mabuk Bersama luka dan cinta
Seraut Wajah kepayang
Kau pahat langit dengan angan-
Aku masih sempat bernyanyi lagi
Ebiet G. Ade angan Ada yang mesti kupikir lagi
Wajah yang s'lalu dilumuri Kau ukir malam dengan bayang- Melepas dendam dan sakit hati
senyum bayang Dan berjuang membendung
Legam, tersengat terik matahari benci
Keperkasaannya tak memudar Jangan hanya diam kau simpan Tuhan, jagalah tanganku ini
Dalam duduk termenung
Terbaca dari garis-garis di dagu
Malam yang kau sapa lewat Rembulan
Waktu telah menggilas tanpa jawab
semuanya
Ia tinggal punya jiwa Bersikaplah jujur dan terbuka
Menangis
Tumpahkanlah perasaan yang Ebiet G. Ade
Pengorbanan yang tak sia-sia
sarat Rembulan menangis
Untuk neg'ri yang dicintai,
Dengan cinta yang panas Di serambi malam
dikasihi
bergelora Intan buah hatimu
Tangan dan kaki rela kau Dicabik tangan-tangan serigala
serahkan Barang kali takdir tengah bicara Bintang-bintang muram
Darah, keringat rela kau Ia di peruntukkan buatmu Beku dalam luka
cucurkan Dan pandangan matanya Untukmu, saudaraku
Bukan hanya untuk ukir namamu memang buatmu Kami semua turut berduka
Ikhlas demi langit bumi Du-du-du-du Lolong burung malam di rimba
Bersumpah mempertahankan Du-du-du-du Melengking menyayat jiwa
setiap jengkal tanah Du-du-du, du-du-du Tangis kami pecah di batu
Wajah yang tak pernah Duka kami remuk di dada
Mengapa harus sembunyi dari
mengeluh Doa kami bersama-sama
kenyataan
Tegar dalam sikap sempurna Untukmu
Cinta kasih sejati
Pantang menyerah Untukmu
Kadang datang tak terduga
Tangan dan kaki rela kau Angin pun menjerit
Bergegaslah bangun dari mimpi
serahkan Badai bergemuruh
Atau engkau akan kehilangan
Darah, keringat rela kau Semuanya marah
Keindahan yang tengah engkau
cucurkan Hanya iblis terbahak
genggam
Bukan hanya untuk ukir namamu Bersorak
Ikhlas demi langit bumi
Lolong burung malam di rimba Bulan dan bintang semuanya Lihat biduan menghampiriku
Melengking menyayat jiwa teman Minta disawer seratus ribu
Tangis kami pecah di batu Tembok tua, tikus-tikus liar Jadi, tolong
Duka kami remuk di dada Iringi langkah kita menembus
Doa kami bersama-sama malam Ambilkan gelas, Dek
Untukmu Ambilkan gelas
Mari sini berkumpul, kawan, wo- Ambilkan gelas, Dek
Lolong burung malam di rimba woo Ambilkan gelas
Melengking menyayat jiwa Dansa, dansa sambil tertawa,
Tangis kami pecah di batu ha-ha Ah
Duka kami remuk di dada Oke, Indonesia
Doa kami bersama-sama Di Sayidan, di jalanan NDX A.K.A Familia
Untukmu Angkat sekali lagi gelasmu,
kawan Aku ngombe, kowe ngombe
Untukmu
Di Sayidan, di jalanan Nek wis penak rasah-rese
Untukmu
Tuangkan air kedamaian Nek isih kurang anggure
Di Sayidan Di Sayidan, di jalanan
Mergo utang ngode wae
Shaggydog Angkat sekali lagi gelasmu, Jatah preman sak parkire
Oh, coba kawan kau dengar, ku kawan Tambah Pak Bos sak tambule
punya cerita Di Sayidan, di jalanan Rasah nangis mergo tresno
Tempat biasa aku berbagi rasa Tuangkan air kedamaian Ning sandingmu ono konco
Suka duka tinggi bersama
Di gang gelap, di balik ramainya Di Sayidan, di jalanan Datang teler, pulang kewer
Jogja Angkat sekali lagi gelasmu, Mlakune wes keser-keser
kawan Utekku, yo melu geser
Mari sini berkumpul, kawan, wo- Di Sayidan, di jalanan Ndelok dangdut, langsung
woo Tuangkan air kedamaian nyawer
Dansa, dansa sambil tertawa,
ha-ha-ha, hey Di Sayidan, di jalanan Teko ngomah balang sapu
Angkat sekali lagi gelasmu, Bojo nesu, aku mlayu
Oh, coba kawan kau dengar, ku kawan Mending aku tuku anggur
punya cerita Di Sayidan, di jalanan Ngombe bareng sak dulurku
Tempat biasa aku berbagi rasa Tuangkan air kedamaian, hey
Suka duka tinggi bersama Ambilkan gelas, Dek
Di gang gelap, di balik ramainya Ambilkan Ambilkan gelas
Ambilkan gelas, Dek
Jogja

Mari sini berkumpul, kawan, wo-


Gelas Ambilkan gelas

woo Shaggydog Ambilkan gelas, oh-oh


Dansa, dansa sambil tertawa, T'rima kasih atas atensinya Ambilkan gelas
ha-ha Masih dari kawasan Ambilkan, ambilkan
Sayidan, Gondomanan, Jogja Ambilkan gelas
Bila kau datang dari selatan Bersama
Langsung saja menuju Masih bersama
S-H-A-G-G-Y-D-O-G
Gondomanan Shaggydog
Shaggydog
Belok kanan sebelum
perempatan Ambilkan gelas, Dek Jalan - Jalan
Teman-teman riang menunggu di Ambilkan gelas Shaggydog
Sayidan Ambilkan gelas, Dek Hei
Ambilkan gelas Mau kemana kita hari ini, Parjo?
Di Sayidan, di jalanan Wa ndak tau ini nanti
Angkat sekali lagi gelasmu, Jangan biarkan aku menunggu Tergantung angin ajalah
kawan Di malam dingin bersama kamu Oe oe setuju aja mau kemana
Di Sayidan, di jalanan Jadi, tolong Tapi nyanyi dulu ya
Tuangkan air kedamaian, hey
Ambilkan gelas, Dek Enam hari sudah lamanya
Hey, hey Ambilkan gelas Bekerja keras bagaikan kuda
Hey, hey Ambilkan gelas, Dek Akhirnya ujung pekan tiba
Ambilkan gelas Saatnya jalan jalan bersama
Dan jangan kau takut pada gelap
(asyik)
malam
Pergi jauh keluar kota Butet, mau monolog apa... Oh, my brothers and my sisters
Lewati desa-desa Sampai jumpa Yes, we expect on the dance
Pikiran segar, hati jadi riang Okee floor one more time
Duhai asyiknya

Jalan-jalan di akhir pekan


Lagu Reggae And welcome for the dinner
Ha-ha, that's right
Shaggydog
Lihat ke kiri dan kanan Mari kembali lagi ke lantai dansa
Pohon-pohon dan burung-burung Lagu reggae. hanyalah sebuah Menyanyikan lagi lagu yang
Semua menyambut riang lagu reggae sama
Lagu reggae. hanyalah sekedar Sudah kunantikan kau begitu
Okey lagu reggae oh yeah. lama
He Butet Dan kujaga api tetap menyala
Butet jangan nengah-nengah Berikan sedikit waktu
nanti kesamber truk lho kamu Untuk kami bernyanyi Mari kembali lagi ke lantai dansa
Ah banyak aturan juga Sambil menari-nari Menyanyikan lagi lagu yang
Sekedar lepaskan rasa sama
Yang penting senang di hari Sudah 'ku nantikan kau begitu
Minggu Makin tinggi makin asik
Makin tinggi makin asik lama
Off kita hari ini Dan kujaga api tetap menyala
Oke Makin tinggi makin gila
Kalau gitu kita nyanyi bareng aja, Jadi mainkan musiknya Begitu lama aku menunggu
oke, siap? Lagu reggae. hanyalah sebuah 'Tuk bisa lagi berdansa
lagu reggae denganmu
Who-o ho-o Dan cukup lama aku menghilang
Who-o ho-o Lagu reggae. hanyalah sekedar
lagu reggae oh yeah. Oh, kini kudatang, sambutlah aku
Asyik, asyik dan kita berdendang, oh
Who-o ho-o Janganlah kamu mengganggu
Who-o ho-o Orang-orang yang sedang asik Adakah engkau di sana saat
Alright Janganlah kamu mengganggu kuluka?
Kalau tak mau di ganggu Dan adakah engkau di sana saat
Senja tiba tanpa terasa kujatuh?
Kini saatnya kita pulang Karna kami sedang tinggi sedang Oh, adakah engkau di sana saat
Pikiran segar, hati jadi riang asik kucoba jaga sang api?
Duhai asyiknya Sedang tinggi sedang asik Yang kuharap akan berpijar terus
Makin tinggi makin gila sampai akhir nanti
Pergi jauh keluar kota
Jadi mainkan musiknya Sampai akhir nanti, yeah
Lewati desa-desa
Pikiran segar, hati jadi riang Lagu reggae. hanyalah sebuah That's right
Duhai asyiknya lagu reggae Don't look at to my face
Lagu reggae. hanyalah sekedar Here I am
Jalan-jalan di akhir pekan
lagu reggae.alright Are you ready now?
Lihat ke kiri dan ke kanan
Pohon-pohon dan burung-burung Kami paling senang Mari kembali lagi ke lantai dansa
Semua menyambut riang Melihat orang senang Menyanyikan lagi lagu yang
Kami tidak suka sama
Pergi jauh keluar kota
Diganggu dan dilarang Sudah kunantikan kau begitu
Lewati desa-desa
Karna kami sedang tinggi sedang lama
Pikiran segar, hati jadi riang
asik Dan 'ku jaga api tetap menyala
Duhai asyiknya
Kawan-kawan Sedang tinggi sedang asik
Makin tinggi makin gila Mari kembali lagi ke lantai dansa
Pikiran segar, hati jadi riang Menyanyikan lagi lagu yang
Duhai asyiknya Jadi mainkan musiknya
Lagu reggae. hanyalah sebuah sama
lagu reggae Sudah kunantikan kau begitu
Huk huk yaa
Lagu reggae. hanyalah sekedar lama
Haha (oke)
lagu reggae oh yeah. Dan kujaga api tetap menyala
Sampai ketemu minggu depan
aja ya
Sampai ketemu minggu depan Kembali Ready?
Hei, sobat, hei, kawan,
ya Butet ya
Yang penting rileks Berdansa sambutlah kami datang (hey!)
Membangunkan semangat yang
Shaggydog dulu pernah hilang
Membesarkan api kecil yang Back to Reff Hei, kamu yang cantik
hampir padam Ku ingin dekat denganmu
Walau sedikit tertatih kita 'kan Oh honey ku tersayang, honey Tapi ku takut dengan pacarmu
bangun ku tercinta
Oh temani diriku sampai nanti Wo-ho-ho-ho
Marilah menuju kemenangan, oh Honey ku tersayang, honey ku Wo-ho-ho
tercinta
Mari kembali lagi ke lantai dansa Temani diriku sampai sampai Hei, kamu yang cantik
Menyanyikan lagi lagu yang akhir nanti Jangan berpaling dahulu
sama Aku masih ingin memandangmu
Sudah kunantikan kau begitu
lama
Hey Cantik Hei, kamu yang cantik
Shaggydog Ku ingin dekat denganmu
Dan kujaga api tetap menyala
Satu hal yang paling kusuka Tapi ku takut dengan anjingmu
Dari dirimu
Mari kembali lagi ke lantai dansa
Menyanyikan lagi lagu yang Adalah ketika kupandang Mawar Hitam
sama Kedua bola matamu, yeah Tipe-X
Sudah kunantikan kau begitu Luka itu memang terlalu berat
lama Oh, tak bosan, tak jemu-jemu
Dan kupandang s'lalu untukmu
Dan kujaga api tetap menyala Terlalu keras untuk kau rasakan
Di saat engkau dekat atau jauh
Honey Sayang, seribu sayang, kau ada
Tak seperti keinginan dan
harapan
Shaggydog yang punya Yang selalu kau impikan, kau
Ohbyeaah yeeeehh ahhhh Ku selalu bermimpi 'tuk bisa inginkan
Ketika sepi datang memilikimu, ho-ho-ho Kau khayalkan dan kau
Melanda hatiku bayangkan dulu
Ketika kosong Hei, kamu yang cantik Mestinya kau sadari itu
Datang hinggap di kalbu Jangan berpaling dahulu
Aku masih ingin memandangmu, Bukan penyesalan yang ada di
Engkau selalu hadir oh, yeah hati
Engkau selalu datang Saat kau yakinkan diri 'tuk pergi
Engkau paling mengerti Hei, kamu yang cantik Coba hadapi semua ini sendiri
Apa yang ku mau Ku ingin dekat denganmu
Tapi ku takut dengan pacarmu, Dan ternyata keyakinan
Jangan kau dengarkan hoy! Tak cukup mampu untuk
Kata mereka yang selalu ingin melawan
memisahkan kita Wo-ho-ho-ho, yeah Kau pun tak mampu bertahan
Kobarkan asmara jauh didalam Kini kau mawar penghias malam
Sayang, seribu sayang, kau ada
dada
yang punya Kau mawar hitam, harummu
Kalau kau bulan Ku selalu bermimpi 'tuk bisa kepedihan
Kamu jadi bintangnya memilikimu Kau arungi waktu di setiap
Bila kau jadi bunga Kuambilkan bulan bila memang pelukan
Kamu jadi kumbangnya kau mau
Kalau kau bulan Apa saja, cantik, 'tuk bisa Langit tetap saja hitam
Kamu jadi bintangnya mendapatkanmu, ho-ho-ho Meski air mata darah kau
Bila kau jadi bunga curahkan
Hei, kamu yang cantik Meratapi diri rindukan jalan
Aku jadi kumbangnya
Jangan berpaling dahulu terbaik
Honey ku tersayang, honey ku Aku masih ingin memandangmu Untuk tetap berdiri
tercinta
Hei, kamu yang cantik Penyesalan (Penyesalan)
Hati dilanda rindu tanpa
Ku ingin dekat denganmu Memang selalu menakutkan
kehadiranmu
Tapi ku takut dengan pacarmu, Tapi itu kenyataan (Itu
Oh honey ku tersayang, honey
oh, yeah kenyataan)
ku tercinta
Temani diriku sampai akhir nanti Hei, kamu yang cantik Woh-woh-woh
Jangan berpaling dahulu Na-na-na-na, na-na-na-na
Akhirnya ku temukan ya yang ku
Aku masih ingin memandangmu Woh-woh-woh
cari
Sepanjang hidupku ya yang ku Na-na-na-na, na-na-na-na
cari
Dan ternyata keyakinan Tak lagi peduli semua yang Tipe-X
Tak cukup mampu untuk terjadi Saat bulan purnama bersinar
melawan Semakin dalam larut anganmu Terangi malamku teringat
Kau pun tak mampu bertahan melayang padamu
Kini kau mawar penghias malam Mimpimu hadirkan semua Dan kukirimkan salam tentang
penantian rasa rinduku
Kau mawar hitam, harummu Alunan apa ajak kau bernyanyi? Bersama angin malam kusetia
kepedihan Akhirnya kau pun pergi menunggu
Kau arungi waktu di setiap Tak kembali
pelukan Mimpikan, mimpikan aku oh
Jangan menangis meski kau Banyak sudah kisah yang sayangku
sesali tertinggal Peluk erat hati ini dan jagalah
Singkirkan semua bila tak kau Kau buat jadi satu kenangan selalu
inginkan Seorang sahabat pergi Dan 'kan kudendangkan lagu ini
Mawar Merah Tanpa tangis arungi mimpi
Selamat jalan kawan cepatlah
untukmu
Dengarlah, dengarlah sayang
Slank berlabuh
Memang ku tak mampu belikan Mimpimu kini telah kau dapati Ingatlah saat kita bersama
dia perhiasan ... tak pernah Tak ada lagi seorang pun yang Kau pegang tanganku, kutatap
Atau memberi kemewahan mengganggu matamu
Tapi kuyakin dia bahagia Kau bernyanyi Semua terasa indah tak seorang
Tanpa itu semua... pun mengganggu
Tiap haruku hanya sanggup Bersedih dan tertawa kita tetap
Walau memang dirimu bernasib mengingat bersatu
baik ... bapak lo kaya Jelas bayangmu yang masih
Yang selalu kau andalkan untuk melekat Bintang benderang secerah
mendapatkannya Dalam kecewa 'ku hanya mampu hatiku
Percuma kau dekati dia katakan Yang selalu terbayang kekasihku
Karena cintanya pasti untukku Tetaplah tersenyum sayang
Karena itu jalan yang telah kau Di setiap mimpimu, 'ku 'kan
Aya ya ya... simpan saja uangmu pilih selalu berdendang
Aya ya ya . ...bawa pergi mercy Terbanglah, oh terbanglah Dengarlah, dengarlah sayang
mu Bersama pelangi
Aya ya ya ... Enyahlah dari Kuatkanlah dinding hati
bunga mawarku Banyak sudah kisah yang Janji kita tak pernah terbagi
Aya ya ya... Enyahlah dari tertinggal Biar malam terus berganti
mawar merahku ... Kau buat jadi satu kenangan Yakinlah kau tetap bungaku
Karena dia milikku Seorang sahabat pergi
Tanpa tangis arungi mimpi Genggam erat hatiku ini
Memang penampilanku, juga Selamat jalan kawan cepatlah 'Kan kuciptakan damai untukmu
rupaku Slengean berlabuh Biar bulan terus berlalu
Memang cara hidupku tak teratur Mimpimu kini telah kau dapati Yakinlah kau tetap bungaku
pengangguran (kata orang sih!) Tak ada lagi seorang pun yang Yakinlah kau tetap milikku
Tapi ku yakin dia bahagia karena mengganggu
Saat bulan purnama bersinar
dia mawar merahkuuu Kau bernyanyi
Terangi malamku teringat
Selamat Jalan Semoga dalam damai engkau
mengerti
padamu
Dan kukirimkan salam tentang
Tipe-X Arti dalamnya jalan yang kau rasa rinduku
Terlalu lama engkau terkenang daki Dengarlah, oh dengarlah sayang
Hancurkan diri kian jauh Hingga indahnya bias mentari
Kuatkanlah dinding hati
tenggelam Tak lagi kau nikmati
Janji kita tak pernah terbagi
Lelah mencoba 'tuk lepaskan Selamat jalan kawan cepatlah
Biar malam terus berganti
beban berlabuh
Yakinlah kau tetap bungaku
Kau beli mimpi semu tak berarti Mimpimu kini telah kau dapati
sendiri Tak ada lagi seorang pun yang Genggam erat hatiku ini
Tak mampu kau beranjak pergi mengganggu 'Kan kuciptakan damai untukmu
Kau bernyanyi Biar bulan terus berlalu
Jalan yang panjang nanar kau
tatap Salam Rindu Yakinlah kau tetap bungaku
Yakinlah kau tetap milikku
Yakinlah, yakinlah bungaku
Sayangku
Dan semua bintang yang ku
tinggalkan Boyband
Kamu Ngga' Temani kau sampai akhir malam

Percayalah padaku meski di


Tipe-X
Memang banyak yang bilang aku
Sendirian gelap malam
Kamu nggak sendirian
tampan rupawan
Bentuk tubuhku seksi, kekar
Tipe-X tegap berisi
Dan semua bintang yang ku
Bila ku tak di sini tinggalkan Dengan tatapan tajam penuh
Tetaplah kau bernyanyi Temani kau sampai akhir malam percaya diri
Dan bila ku t'lah pergi Bikin wanita tergila-gila, mabuk
Kenanglah yang terjadi Na-na-na-na-na kepayang
Na-na-na-na-na Pandai bernyanyi apalagi menari
Pastikan padaku bahwa kamu Na-na-na-na-na ... lulus dengan sempurna
Kan baik-baik saja Ditambah gaya trendy bak pria
Karna di setiap mimpiku
Pasti selalu ada kamu Genit masa kini
Akulah lelaki idola sejati
Tipe-X
Dengarkan dan rasakan Tapi jangan bilang mama
Lagu yang ku ciptakan untukmu Lihat senyum manis di atas bibir
Aku takut nanti dia bisa marah-
Walau mungkin terdengar gak bergincu
marah
merdu Kerdip mata merayu jelas coba
Kalau tahu aku ini adalah boy
Tapi hanya untukmu mengganggu
band boy band boy band
Tawa renyah terpasang bukan
Kita pernah bersama di sini tanpa tujuan Memang banyak yang bilang aku
Lalui hari penuh warna-warni Satu korban terjerat itulah tampan rupawan
Meski tak seindah pelangi harapan Bentuk tubuhku seksi, kekar
Tapi kita pernah bermimpi tegap berisi
Wangi parfum semerbak
Dengan tatapan tajam penuh
Percayalah padaku meski di membius pusat syaraf
percaya diri
gelap malam Hadirkan bayangan 'tuk lepas
Bikin wanita tergila-gila, mabuk
Kamu nggak sendirian keresahan
kepayang
Dan semua bintang yang ku Bergejolak semua coba berontak
tinggalkan Ketika tak kuasa langsung kulari Aku pandai bernyanyi apalagi
Temani kau sampai akhir malam mengelak menari
... lulus dengan sempurna
Dengarkan dan rasakan A-a-a ...
Ditambah gaya trendy bak pria
Lagu yang ku ciptakan untukmu Entah sampai kapan
masa kini
Walau mungkin terdengar gak Kau mampu bertahan
Akulah lelaki idola sejati
merdu Hindari kenyataan
Tapi hanya untukmu Entah sampai kapan Tapi jangan bilang mama
Kau mampu bertahan Aku takut nanti dia bisa marah-
Kita pernah bersama di sini Mungkinkah terpikir marah
Lalui hari penuh warna-warni Lepas belenggu hitam Kalau tahu aku ini adalah boy
Meski tak seindah pelangi band boy band boy band
Tapi kita pernah bermimpi Hidup memang selalu penuh
dengan warna-warni Tapi jangan bilang mama
Percayalah padaku meski di Bila terjebak sulit untuk coba Aku takut nanti dia bisa marah-
gelap malam keluar marah
Kamu nggak sendirian Semua pasti ada jalan keluar Kalau tahu aku ini adalah boy
Dan semua bintang yang ku Cobalah berusaha band boy band boy band
tinggalkan
Temani kau sampai akhir malam A-a-a ... Tapi jangan bilang mama
Entah sampai kapan Aku takut nanti dia bisa marah-
Mungkin ini hanya sementara Kau mampu bertahan marah
Mungkin juga untuk selamanya Hindari kenyataan Kalau tahu aku ini adalah boy
Tapi nanti jika ku kembali Entah sampai kapan band boy band boy band
Kau harus ada di sini Kau mampu bertahan
Mungkinkah terpikir Tapi jangan bilang mama
Percayalah padaku meski di Lepas belenggu hitam Aku takut nanti dia bisa marah-
gelap malam marah
Kamu nggak sendirian
Kalau tahu aku ini adalah boy Kita pasti bersama Oh, akhirnya kurasakan
band boy band boy band Akan selalu bersama Apa yang kutakutkan

Tapi jangan bilang mama Bukankah sudah semua waktuku Sungguh ku tak menyangka
Aku takut nanti dia bisa marah- Hanya untukmu Sungguh ku tak mengira
marah Jujur dan setia kuberikan Kamu yang aku cinta
Kalau tahu aku ini adalah boy padamu Oh, pandai bersandiwara
band boy band boy band Namun kau tak percaya
Sim salabim, kucing kawin
Aku ini boy band, aku emang boy Bukankah sudah semua waktuku Sumpah nyaris mati berdiri
band Hanya untukmu Liat kamu sama lelaki
Aku memang aku memang boy Jujur dan setia kuberikan Bikin aku patah hati
band padamu
Percaya gak percaya
Karena Namun kau tak percaya

Bukankah sudah semua waktuku


Mau nangis, malu abis
Bukan mimpi, ini nyata
Cemburu Hanya untukmu
Jujur dan setia kuberikan
Kamu bikin aku gila
Tipe-X Sim salabim, kucing kawin
padamu
Mestinya kau tanyakan dulu Namun kau tak percaya Sumpah nyaris mati berdiri
semuanya padaku Kau masih tak percaya Liat kamu sama lelaki
Apa yang terjadi di malam itu Kau tetap tak percaya Bikin aku patah hati
Jangan maunya cuma marah- Kuingin engkau percaya
marah melulu Percaya gak percaya
Tanpa banyak kata kau maki aku Tanda Tanda Mau nangis, malu abis
Bukan mimpi, ini nyata
Mestinya kau tanyakan dulu
Patah Hati Kamu bikin aku gila
semuanya padaku
Apa yang terjadi di malam itu Tipe-X Sakit Hati
Jangan maunya cuma marah- Semalam waktuku sendirian Tipe-X
marah melulu Angin bertiup kencang Sakit hati
Tanpa banyak kata kau maki aku Mendung berganti hujan Bikin sakit hati
Hatiku gak karuan Semua ini terjadi berkali-kali
Bukankah sudah semua waktuku
Hanya untukmu Aku bertanya-tanya Nggak pernah aku mengerti
Jujur dan setia kuberikan Ada apa gerangan Mengapa begini?
padamu Tapi ku gak perduli Masih saja kau selalu ingkari janji
Namun kau tak percaya Ah mungkin gejala alam Cobalah rasakan apa yang
Kutahu itu semua hanya karena Gak tau kok tiba-tiba gelisah kurasa
cemburu Pikiran serba salah Hati ini sakit dibohongi
Terlalu besar rasa cintamu Jantung berdebar-debar Setiap kali kau tebar ribuan janji
Namun coba buka sedikit hati Kaki selalu gemetar Nggak pernah terbukti cuman
'tuk mengerti mimpi
Karena aku bukan miliknya lagi Semakin gak tahan aku
Semakin tersiksa aku Sakit hati
Bukankah sudah semua waktuku Lalu ingat dirimu Bikin sakit hati
Hanya untukmu Ingin ceritakan resahku Semua ini terjadi berkali-kali
Jujur dan setia kuberikan Nggak pernah aku mengerti
padamu Sim salabim kucing kawin Mengapa begini?
Namun kau tak percaya Sumpah nyaris mati berdiri Masih saja kau selalu ingkari janji
Kau masih tak percaya Liat kamu sama lelaki
Bikin aku patah hati Kau taburkan bunga di angan-
Kau tetap tak percaya angan
Harusnya kau mengerti Percaya gak percaya Hingga jiwa-ragaku melayang
Harusnya kau pahami Mau nangis, malu abis Saat semua kembali aku
Jangan selalu terjadi Bukan mimpi, ini nyata tersentak
Dan penuh cemburu Kamu bikin aku gila Yang kurasa hanyalah kecewa
Percayakan padaku Sakit hati
Mual mules perut pun jadi
Tenangkanlah hatimu Bikin sakit hati
kembung
Hingga tiba waktunya Semua ini terjadi berkali-kali
Pandangan berkunang-kunang
Nggak pernah aku mengerti sya-la-la, Tak bisa jauh
Mengapa begini? Sya-la-la, sya-la-la, sya-la-la Jauh darimu
Masih saja kau selalu ingkari janji (Semarang, beri suaramu yang Oh-oh

Kau taburkan bunga di angan-


angan
paling keras!)
Di malam yang dingin dan gelap Virus
sepi Slank
Hingga jiwa-ragaku melayang Benakku melayang pada kisah
Saat semua kembali aku Aku gak mau menjadi setan
kita, yeah! Yang menakutimu
tersentak Terlalu manis untuk dilupakan
Yang kurasa hanyalah kecewa Aku gak mau menjadi iblis
Kenangan yang indah Yang menyesatkanmu
bersamamu tinggalah mimpi
Sakit hati
Terlalu manis untuk dilupakan Yang aku mau kau mencoba
Bikin sakit hati
Walau kita memang tak saling 'Tuk mengenal aku
Semua ini terjadi berkali-kali
cinta, takkan terjadi Yang aku mau kau belajar
Nggak pernah aku mengerti
Terlalu manis untuk dilupakan 'Tuk mencintai aku tulus
Mengapa begini?
Kenangan yang indah di Dan apa adanya
Masih saja kau selalu ingkari janji
Semarang takkan kulupakan
Sakit hati (sakit hati) Matur nuwun, Semarang! Aku gak ingin seperti api
Membakar hatimu
Bikin sakit hati (sakit hati)
Semua ini terjadi berkali-kali Ku Tak Bisa Aku gak ingin seperti duri
Nggak pernah aku mengerti Slank Yang melukaimu
Mengapa begini? Pernah berpikir 'tuk pergi Yang aku tahu 'ku mencoba
Masih saja kau selalu ingkari janji Dan terlintas tinggalkan kau terbuka
Terlalu Manis sendiri
Sempat ingin sudahi sampai di
Yang aku tahu 'ku sengaja
'Tuk selalu bicara jujur
(Suka2) sini
Coba lari dari kenyataan
Dan apa adanya, hoo...

Slank Aku bisa saja menjadi virus


Tapi ku tak bisa jauh Yang melumpuhkanmu
Ayo Semarang, semua Jauh darimu
bernyanyi!
Kuambil gitar dan mulai
Ku tak bisa jauh
Jauh darimu
Kamu Harus
memainkan
Lagu lama yang biasa kita Lalu mau apa lagi
Pulang
nyanyikan Kalau kita sudah nggak saling Slank
Tapi tak sepatah kata yang bisa mengerti? Mm-hm-oh, yeah, yeah
terucap Sampai kapan bertahan seperti
Hanya ingatan yang ada di ini? Pacarku, ayo kita pulang
kepala Dua hati bercampur emosi Waktu hampir jam 12 malam
Kita nggak bisa ke mana-mana
Hari berganti angin tetap Tapi ku tak bisa jauh lagi
berhembus Jauh darimu Kar'na kita sudah berjanji, oh, ya
Cuaca berubah daun-daun tetap Ku tak bisa jauh
tumbuh Jauh darimu Pacarku, kita harus pulang
Kata hatiku pun tak pernah Aku nggak mau nanti disalahkan
berubah Sabar, sabar, aku coba sabar Dicap jelek sama keluargamu
Berjalan dengan apa adanya Sadar, sadar, seharusnya kita Dimusuhi sama mamamu, oh
Di malam yang dingin dan gelap sadar
sepi Kau dan aku tercipta Jangan terlambat sampai di
Benakku melayang pada kisah Nggak boleh terpisah rumah
kita (ayo Semarang, semua!) (Kamu harus cepat pulang)
Terlalu manis untuk dilupakan Dan tak bisa jauh Walau sedang nikmati malam ini
Kenangan yang indah Jauh darimu
Ku tak bisa jauh Mereka nggak pernah mengerti
bersamamu tinggalah mimpi Mereka nggak mau mengerti
Terlalu manis untuk dilupakan Jauh darimu
Mereka nggak akan mengerti
Walau kita memang tak saling Ku tak bisa jauh Itu pasti
cinta, takkan terjadi diantara kita Jauh darimu
Ku tak bisa jauh Mm-ah-ah
Ayo, Semarang semua!
Sya-la-la, sya-la-la, sya-la-la, Jauh darimu, oh-wo-oh
Uh, pacarku, lupakan saja
Rencana ke tempat hiburan
Elo harus tanggung jawab
Kalau gue nanti, nanti mati Orkes Sakit
malam
Oh, pacarku, tunggu apa lagi? Balikin oh-oh balikin
Kehidupanku yang seperti dulu
Hati
Oh, jangan tunggu ayam jantan Slank
berbunyi lagi
Balikin oh-oh balikin Jangan kau kecewakan aku lagi
Pacarku, kamu harus pulang Kebebasanku yang seperti dulu Aku nggak mau menderita lagi
Waktu sudah tidak lagi Kalau ingkari janji
memungkinkan
Mencintai kamu Aku nggak mau kebawa emosi
Jangan memaksa untuk pulang
Bikin dompet gue kebobolan Jangan biarkan aku sakit hati
pagi
Hidup nggak keurus Karna ingkari janji
Itu sama saja bunuh diri
Sibuk ngeladenin kamu
Cinta dan kepercayaan yang
Jangan terlambat sampai di Mencintai kamu
kuberikan
rumah Jadi nggak doyan sama makan
Jangan sampai kamu sia-siakan
(Kamu harus cepat pulang) Badan gue kurus
Dengan ingkari janji
Uh, walau sedang nikmati malam Capek ngelayanin kamu
ini Jangan, jangan kau bohongi aku
Balikin oh-oh balikin
lagi
Mereka nggak pernah mengerti Bodi gue kayak dulu lagi
Banyak bicara cuma basa basi
Mereka nggak mau mengerti Elo bakal kena tanggung jawab
Coba ingkari janji
Mereka nggak akan mengerti Kalau gue sampe, sampe mati
Itu pasti Semua yang kau inginkan selalu
Balikin oh-oh balikin
kuberi
Ya udah, lo pulang deh Kehidupanku yang seperti dulu
Kulakukan semua walau sampai
Lo jangan ngikutin gue terus, lagi
mati
dong Balikin oh-oh balikin
Jangan ingkari janji
(Aku harus cepat pulang) Kebebasanku yang seperti dulu
Malam ini lo bebas, kar'na lo lagi Kebebasan yang kamu dapatkan
cewek Bukan jadi kamu boleh
Oh-wo-oh, yeah Mencintai kamu
sembarangan
Sama juga di dalam penjara
Kamu sudah berjanji
Jangan terlambat sampai di Hilang kebebasan
Oh, jangan ingkari janji
rumah Kebanyakan aturan
Oh, mending jangan berjanji
(Kamu harus cepat pulang) Mencintai kamu
Yeah, walau sedang nikmati Nggak-nggak pernah dipercaya I Miss You But I
malam ini Ngebohong salah
Jujur malah tambah salah Hate You
Wu-ah-oh, jangan terlambat Slank
(Kamu harus cepat pulang) Balikin oh-oh balikin
Ah ... I miss you, baby
Walau sedang nikmati malam ini Kebebasan kayak dulu lagi
Elo nyesel karena tanggung Waktu aku lagi tinggi
Mereka nggak pernah mengerti jawab Hilang akal sehatku
Mereka nggak mau mengerti Kalau gue nekat pengen mati Tapi masih ingat kamu
Mereka nggak akan mengerti
Itu pasti Balikin oh-oh balikin Hampir setiap malam hari
Balikin Kehidupanku yang seperti dulu
lagi
Di dalam tidurku
Sering memimpikan kamu
Slank Balikin oh-oh balikin
Kebebasanku yang seperti dulu Banyak pulsa untuk menelepon
Mencintai kamu
lagi kamu
Bisa-bisa membunuh diriku
Balikin oh-oh balikin Banyak pesan yang aku
Bikin patah hati
Kehidupanku yang seperti dulu tinggalkan
Terus langsung dicuekin
lagi Tapi di mana kamu aku nggak
Mencintai kamu
Balikin oh-oh balikin tahu
Sama saja menggantung leherku
Kebebasanku yang seperti dulu Jarang di rumah kebanyakan di
Bikin sakit hati
lagi jalan
Terus langsung ditinggalin
I miss you but I hate you, my girl
Balikin oh balikin
I miss you but I hate you, my girl
Hati gue kayak dulu lagi
Baru aja kubuka mata remukkan dada Hidup sederhana
Terbangun pagi-pagi Namun lembut belaimu balutkan Gak punya apa-apa tapi banyak
Langsung kepikiran kamu luka cinta
Maafkanlah aku Hidup bermewah-mewahan
Setiap bunyi berdering Acuhkan dirimu Punya segalanya tapi sengsara
Langsung kuangkat teleponku Waktu pertama kali tersenyum Seperti para koruptor
Berharap itu dari oh kamu padaku Seperti para koruptor
Berkali-kali aku SMS kamu
Berkata mesra yang aku
Maafkanlah aku
Jejali dirimu dengan segala kisah Terlalu Pahit
sumpah serapahku Slank
ucapkan
Kamu nggak tahu apa nggak Maafkanlah aku Kupetik gitar
mau tahu Acuhkan dirimu Tuk melupakan
Nggak ada kabar nggak ada Waktu pertama kali tersenyum Cerita lama
penjelasan padaku Tak juga silam
Maafkanlah aku Ku tau cinta tak harus menguasai
I miss you but I hate you, my girl
Jejali dirimu dengan segala kisah Ku tau cinta tak harus memiliki
I miss you but I hate you, my girl
sumpah serapahku
I miss you but I hate you, my girl Maafkanlah aku Tapi terlalu pahit
I miss you but I hate you, my girl Acuhkan dirimu Untuk dikenang
Waktu pertama kali tersenyum Kisah itu slalu tetap
Berkali-kali aku SMS kamu padaku Terbayang
Berkata mesra yang aku Maafkanlah aku Terlalu pahit
ucapkan Jejali dirimu dengan segala kisah Untuk dikenang
Kamu nggak tahu apa nggak sumpah serapahku Trauma yang dulu tak mau
mau tahu
Nggak ada kabar nggak ada Seperti Para Menghilang

penjelasan Kau kini bukan

I miss you but I hate you, my girl


Koruptor Milikku lagi
Tapi rasa ini
Slank, THE BIG HIP
I miss you but I hate you, my girl Tak juga pergi
Aku gak butuh uangmu
I miss you but I hate you, my girl Aku gak butuh hartamu Ku tau cinta tak harus menguasai
I miss you but I hate you, my girl Yang kubutuh hanya cintamu Ku tau cinta tak harus memiliki

Maafkan Setulus cintaku padamu

Aku gak mau warisanmu


Tapi terlalu pahit
Slank Untuk dikenang
Aku gak mau kekayaanmu Kisah itu slalu tetap
Kau datang padaku saat ku luka Yang ku mau rasa sayangmu Terbayang
Luka dengan sejuta kecewa Sesayang aku padamu Terlalu pahit
Yang hempaskan tubuhku,
Untuk dikenang
remukkan dada Hidup sederhana Trauma yang dulu tak mau
Namun lembut belaimu balutkan Gak punya apa-apa tapi banyak Menghilang
luka cinta
Kau kecup bibirku saat ku muak Hidup bermewah-mewahan Walaupun perih
Muak dengan sesaknya asmara Punya segalanya tapi sengsara Ku coba mengerti
Yang membuatku muntah, Seperti para koruptor Melihat kamu
lepaskan dendam Seperti para koruptor Bersama dia
Namun hangat bibirmu redakan Ku tau cinta tak harus menguasai
duka Aku gak perlu make-up mu Ku tau cinta tak harus memiliki
Maafkanlah aku Aku gak perlu bajumu Tapi terlalu pahit
Acuhkan dirimu Yang ku perlu isi dadamu Untuk dikenang
Waktu pertama kali tersenyum Sepenuh kasihku padamu Kisah itu slalu tetap
padaku Terbayang
Maafkanlah aku Aku gak penting warna lipstikmu
Aku gak penting perhiasanmu Terlalu pahit
Jejali dirimu dengan segala kisah Untuk dikenang
sumpah serapahku Yang penting jujur hatimu
Sejujurnya aku falling in love Trauma yang dulu tak mau
Kau datang padaku saat ku luka Menghilang
Luka dengan sejuta kecewa padamu
Terlalu Pahit
Yang hempaskan tubuhku, Untuk dikenang
Kisah itu slalu tetap Sepi banyak bicara
Terbayang Sepi Oceh sana-sini nggak ada isi
Terlalu pahit Otak udang ngomongnya
Untuk dikenang Terbunuh, ku dibunuh sembarang
Trauma yang dulu tak mau Terbunuh
Menghilang Ku terbunuh Tang tong, tang kosong

Cinta Kita
Sepi
Mars Slankers
Slank
Tonk Kosong Slank
Slank Yo, kerja, kerja, ayo kita kerja
Jangan dengarkan orang bicara
Jangan ikuti orang mengarah Sedikit ngerti ngaku udah paham Kerja, kerja, ayo kita kerja
Mereka cuma sirik sama kita Kerja sedikit maunya kelihatan
Otak masih kaya TK kok Di sini tempat cari senang
Percuma omongan orang ngakunya sarjana Salah tempat kalau kau cari uang
dipercaya Ngomong-ngomongin orang Di sini orang-orang penuh
Percuma banyak mulut-mulut kayak udah jagoan kreativitas
berbisa Tempat orang-orang yang
Mereka hanya sirik dengan cinta Tong kosong nyaring bunyinya survive
Oh cinta kita Klentang-klentong kosong
banyak bicara Di sini bukan anak-anak malas
Cinta kita tak kan terbelah Oceh sana-sini nggak ada isi Tempatnya para pekerja keras
Walau banyak cerita cerita Otak udang ngomongnya Di sini bukan anak-anak manja
Yang gak mengasyikan sembarang Sedikit kerja, yo, yo, yo, yo
Cinta kita tak kan terpecah Banyak mintanya (yo, balance
Walau penuh kisah dan kisah Hak manusia ingin bicara semua)
Yang coba tuk menghancurkan Hak manusia ingin bernyanyi
Kalau sumbang janganlah Kerja, kerja, ayo kita kerja
kita
didengarkan Kerja, kerja, ayo kita kerja
Acuhkan nada sumbang yang ga Kalau merdu ikutlah bernyanyi
Di sini bukan anak-anak malas
jelas
Jangan ngelarang-larang Tempatnya para pekerja keras
Acuhkan suara pengadu domba
Jangan banyak komentar Oh, di sini bukan anak...
Mereka selalu sirik dengan cinta
Apalagi menghina Kerja, yeah, yeah, yeah, yeah,
Oh cinta kita
yeah, yeah
Cinta kita tak kan terbelah Tong kosong nyaring bunyinya (Yo, yo, yo, yo) banyak mintanya
Walau banyak cerita cerita Klentang-klentong kosong
Yang coba tuk menghancurkan
kita
banyak bicara
Oceh sana-sini nggak ada isi Foto Dalam
Terbunuh Sepi
Otak udang ngomongnya
sembarang Dompetmu
Slank Slank
Terserah mereka, kalian, atau
Gerimis di tengah malam Cinta itu imajinasi, cinta itu dua
saya
Di tempat sedingin ini aku sendiri hati
Asal nggak melanggar hukum
Dan tak ada tempat mengadu Cinta itu chemistry, cinta itu kata
biarkan saja
Dan bibir untuk kukecup hati
Tong-tong kosong mending pada
Cinta itu nurani, cinta itu magic
diam
Sepi membunuhku Cinta itu yang terbaik
Biar dunia tentukan pilihan
Ku terbunuh sepi Yang mana yang benar Uuu di hati ini cuma ada dirimu
Ku terlepas, tak terkendali Yang mana yang baik Uuu di dalam mimpi pasti ada
Dan aku tenggelam dan semakin Daripada elo jadi ... bayangmu
dalam Uuu di sini selalu masih
Tong kosong nyaring bunyinya
Oh, tak ada tempat berteduh memikirkanmu
Klentang-klentong kosong
Dan tubuh untuk kupeluk Uuu di sini aku gelisah ingin tahu
banyak bicara
Sepi membunuhku Oceh sana-sini nggak ada isi Masihkah diriku di dalam hatimu
Ku terbunuh sepi Otak udang ngomongnya Masihkah fotoku di dalam
sembarang dompetmu
Ku dibunuh, ku terbunuh
Dibunuh sepi Tong kosong nyaring bunyinya
Klentang-klentong kosong
Uuu di sana kamu gak ada Haruskah s'lalu kurasa Itu kata termanis kamu
kabarnya Kalah dalam bercinta "Persetan orang menghina
Uuu di sini aku hampir bosan Yang tak pernah lepas dari hubungan kita"
menunggumu Alur kehidupanku Itu juga dari kamu
Uuu di sana kamu kemana saja
Uuu di sini aku resah sangat Haruskah s'lalu kurasa Tapi kini kau telah berubah
ingin tahu Kalah dalam bercinta Kau telah dibutakan dunia
Masihkah diriku di dalam hatimu Yang tak pernah lepas dari Kini kau buang aku bagai
Masihkah fotoku di dalam Alur kehidupanku sampah
dompetmu Oo-ohh oo-ohh oo-ohh Kau putuskan hubungan demi
Masihkah bayangku di dalam
mimpimu Aku Yang uang

Nyanyian malam, nyanyian


Masihkah fotoku di dalam
dompetmu Malang kelam
Nyanyian aku malam di jalan
Superiots
Masihkah diriku di dalam hatimu Nyanyian malam, nyanyian
Ini kisah tersedih yang aku alami kelam
Masihkah fotoku di dalam
Saat kukenal sesosok bidadari Nyanyian aku si Punk Rock yang
dompetmu
Cantik wajahnya, periang dan malang
Masihkah bayangku di dalam
baik hati
mimpimu
Anugerah untukku Tapi kini kau telah berubah
Masihkah fotoku di dalam
Kau telah dibutakan dunia
dompetmu Walau kau tahu aku si Punk Kini kau buang aku bagai
Kalah Rock jalanan
Kau tak pernah
sampah
Kau putuskan hubungan demi
Slank mempermasalahkan itu uang
Untuk yang ketiga kali Walau kau tahu isi kantongku
Aku kalah dalam bercinta pas-pasan Nyanyian malam, nyanyian
Rasanya tak ingin lagi Kau pun tak peduli itu kelam
Berlari mengejar cinta Nyanyian aku malam di jalan
Perih terasa menggores dada "Jangan dengarkan ocehan Nyanyian malam, nyanyian
Menusuk menembus dada... orang tuamu" kelam
Hancurkanku hentikan denyut Itu kata termanis kamu Nyanyian aku si Punk Rock yang
nadiku "Persetan orang menghina malang
hubungan kita"
Dunia seakan-akan Itu juga dari kamu Nyanyian malam, nyanyian
Bagai di dalam neraka kelam
Panasnya meleburkan Tapi kini kau telah berubah Nyanyian aku malam di jalan
Membakar semua angan Kau telah dibutakan dunia Nyanyian malam, nyanyian
Perih terasa merobek dada Kini kau buang aku bagai kelam
Menikam mencabik dada... sampah Nyanyian aku si Punk Rock yang
Hacurkanku hentikan detak Kau putuskan hubungan demi malang
uang
jantungku Harapan Takkan
Nyanyian malam, nyanyian
Haruskah s'lalu kurasa
Kalah dalam bercinta kelam Mati Disini
Nyanyian aku malam di jalan Superiots
Yang tak pernah lepas dari
Alur kehidupanku Nyanyian malam, nyanyian Terus lawan dan ingatlah kawan
kelam Harapan takkan mati disini
Haruskah s'lalu kurasa Nyanyian aku si Punk Rock yang Pergerakan yang kita lakukan
Kalah dalam bercinta malang Suatu saat pastikan terjadi
Yang tak pernah lepas dari
Alur kehidupanku Dulu kita selalu berjalan bersama Melawan, dibungkam, dijebak,
Melawan pahitnya hidup dengan Dirusak, diikat, dijerat, dihantam,
Tak akan henti kubertanya tawa dihina
Semua mungkin salahku Walaupun cobaan berat Dijejali dengan budaya bodoh
Sampai mati kubertanya menimpa kita mereka
Mungkin semua memang Kita juga bersama Dicaci, dimaki, ditampar,
takdirku dilempar, dipukul, dipaksa,
"Jangan dengarkan ocehan diinjak, ditipu
orang tuamu"
Diperkosa oleh peraturan Tanpa senyuman ramah Di sudut jalan
kerakusan Di dalam isi rumah Dan jelas kusaksikan
Indahnya keluarga
Terus lawan dan ingatlah kawan Mungkin terlalu jauh Tertawa bahagia
Harapan takkan mati disini Jalan yang aku tempuh
Pergerakan yang kita lakukan Terbuai mimpi indah Mata terpejam
Suatu saat pastikan terjadi Dan harapan Dan tak mampu kutahan
Hatiku berkata
Terus lawan dan ingatlah kawan Di sudut jalan Aku ingin pulang
Harapan takkan mati disini Dan jelas kusaksikan
Tentang indah yang kita inginkan Indahnya keluarga Hati ku berkata
Suatu saat pastikan terjadi Tertawa bahagia Aku ingin pulang

Dibuang, ditendang, diancam,


Ditikam, difitnah, diserang,
Mata terpejam
Dan tak mampu kutahan
Lepas Kendali
Superiots
ditindas, diadu Hatiku berkata
Dibohongi tentang peraturan Aku ingin pulang Ini hari yang indah saat tepat 'tuk
kemakmuran bertemu
Larut terbuai mimpi Melepas rasa penat yang
Terus lawan dan ingatlah kawan Harapkan semua kan berubah bersarang di otakmu
Harapan takkan mati disini Tentang khayalan di hidup ini Berikanlah pelukan untuk orang
Pergerakan yang kita lakukan Walau banyak tak ku mengerti yang kau sayang
Suatu saat pastikan terjadi Agar saat kau pergi semuanya
Takkan ada artinya 'kan tenang, oke
Terus lawan dan ingatlah kawan Semua yang kudapatkan
Harapan takkan mati disini Tanpa senyuman ramah Janganlah ragu, jabat erat
Tentang indah yang kita inginkan Di dalam isi rumah tanganku
Suatu saat pastikan terjadi Terlihat di matamu kau masih
Mungkin terlalu jauh seperti dulu
Ingatlah kawan Jalan yang aku tempuh Dan nyanyikanlah lagu-lagu
Harapan takkan mati disini Terbuai mimpi indah tentang dirimu
Pergerakan yang kita lakukan Dan harapan Masuki pikiranmu, ingat masa
Suatu saat pastikan terjadi lalu
Di sudut jalan
Terus lawan dan ingatlah kawan Dan jelas kusaksikan Berkumpul lagi bersama-sama
Harapan takkan mati disini Indahnya keluarga Lepas kendali, kita berdansa
Tentang indah yang kita inginkan Tertawa bahagia
Suatu saat pastikan terjadi Persetan kata orang kita pun
Mata terpejam tidak mengganggu
Terus lawan dan ingatlah kawan Dan tak mampu kutahan Nada dan suaraku tak lukai
Harapan takkan mati disini Hatiku berkata telingamu
Pergerakan yang kita lakukan Aku ingin pulang Tuang lagi minuman dan
Suatu saat pastikan terjadi putarlah bergantian
Takkan ada artinya Hingga semakin malam dan kau
Terus lawan dan ingatlah kawan Semua yang kudapatkan lupa pulang, oke
Harapan takkan mati disini Tanpa senyuman ramah
Tentang indah yang kita inginkan Di dalam isi rumah Janganlah ragu, jabat erat
Suatu saat pastikan terjadi tanganku
Mungkin terlalu jauh
Aku Ingin Jalan yang aku tempuh
Terbuai mimpi indah
Terlihat di matamu kau masih
seperti dulu

Pulang Dan harapan


Dan nyanyikanlah lagu-lagu
tentang dirimu
Superiots Di sudut jalan Masuki pikiranmu, ingat masa
Hari ini berbeda Dan jelas ku saksikan lalu
Rasa lelah memojokkanku Indahnya keluarga Berkumpul lagi bersama-sama
Yang aku ingin tak ku dapatkan Tertawa bahagia Lepas kendali, kita berdansa
Dan mampukah aku bertahan Berkumpul lagi bersama-sama
Mata terpejam
Takkan ada artinya Dan tak mampu kutahan Lepas kendali, kita berdansa
Semua yang ku dapatkan Hatiku berkata Persetan kata orang kita pun
tidak mengganggu
Nada dan suaraku tak lukai Kau bodoh, kawan, hanya Tangisan derita terjadi dan kini
telingamu karena dia tak pernah berhenti
Tuang lagi minuman dan Kau bohongi kawan-kawanmu Di bawah langit yang kelam, di
putarlah bergantian Kau bodoh, kawan, hanya atas tanah yang hitam
Hingga semakin malam dan kau karena dia Di sanalah kami berdiri, selamat
lupa pulang, oke Kau menjadi penghianat datang di Surga kami

Janganlah ragu, jabat erat Coba kau pikir-pikir, kawan, Bencana datang menghampiri
tanganku dalam dengkulmu menghancurkan separuh negeri
Terlihat di matamu kau masih Siapa dan darimana asalmu Tangisan derita terjadi dan kini
seperti dulu tak pernah berhenti
Dan nyanyikanlah lagu-lagu Kau bodoh, kawan, hanya Di bawah langit yang kelam, di
tentang dirimu karena dia atas tanah yang hitam
Masuki pikiranmu, ingat masa Kau bohongi kawan-kawanmu Di sanalah kami berdiri, selamat
lalu Kau bodoh, kawan, hanya datang di Surga kami
karena dia Di bawah langit yang kelam, di
Berkumpul lagi bersama-sama Kau menjadi penghianat atas tanah yang hitam
Lepas kendali, kita berdansa Di sanalah kami berdiri, selamat
Berkumpul lagi bersama-sama Kau bodoh, kawan, hanya
datang di Surga kami
Lepas kendali, kita berdansa karena dia
Kau bohongi kawan-kawanmu Selamat datang di Surga kami
Berkumpul lagi bersama-sama Kau bodoh, kawan, hanya
Lepas kendali, kita berdansa karena dia
Koruptor
Kekasih Tolol Kau menjadi penghianat
Selamat Datang Di Superiots
Superiots Merah darahku, Indonesia
Masih terngiang teriakanmu di Surga Kami Putih tulangku, Indonesia
sini Superiots Kejayaanku Indonesia
Saat kau berada di sini Sungai indah mengalir deras, Dirusak orang Indonesia
Semua karya yang kini kita miliki memutari di desa kami
Tak lepas dari dirimu Indonesia beralaskan darah
Kini air kotor dan tercampur
kematian
limbah dan tak dapat diminum
Tapi kini kenyataan telah Kiblatkan keegoisan
lagi
berubah Kedamaian kini sangat sulit
Gunung yang lebat dan
Kau tak pernah ada waktumu ditemukan
menghijau, pemandangan di
Kau berubah karena kekasih Ke neraka menjadi rebutan
desa kami
tololmu
Kini gundul hancur dirampas Milik kami (milik kami) telah
Semua sikapmu berubah
mereka hingga kini tak hijau lagi dirampas (telah dirampas)
Kau bodoh, kawan, hanya Bangsa kami (bangsa kami) telah
Bencana datang menghampiri
karena dia terkoyak (telah terkoyak)
menghancurkan separuh negeri
Kau bohongi kawan-kawanmu Semua manusia mengharapkan
Tangisan derita terjadi dan kini
Kau bodoh, kawan, hanya perubahan
tak pernah berhenti
karena dia Semua manusia mengharapkan
Di bawah langit yang kelam, di
Kau menjadi penghianat kebebasan
atas tanah yang hitam
Idealis yang selalu kita Di sanalah kami berdiri, selamat Bukan itu, bukan itu yang kami
banggakan datang di Surga kami harapkan
Sampai kini kami kalahkan Perang saudara menjijikkan
Tempat luas berumput hijau, ada
Senang hati aku selalu Pertarungan makin sengit di
juga di desa kami
mendukungmu meja korupsi
Tempat kami bermain bersama
Karena kau memang kawanku Tak peduli siapa yang mati
teman, bercanda bergurau
Tapi kini kenyataan telah bersama Milik kami (milik kami) telah
berubah Tembok besar dan gedung tinggi dirampas (telah dirampas)
Kau tak pernah ada waktumu kini halangi desa kami Bangsa kami (bangsa kami) telah
Kau berubah karena kekasih Asap dan polusi pun menyerang terkoyak (telah terkoyak)
tololmu kami dan desa pun tak sejuk lagi Semua manusia mengharapkan
Semua sikapmu berubah perubahan
Bencana datang menghampiri
Semua manusia mengharapkan
menghancurkan separuh negeri
kebebasan Dan ketika kuterkapar kertas putih
Semua manusia mengharapkan Dunia seakan menentang Dan lagu yang sumbang yang
perubahan Menggelitik dan menginjak kunyanyikan
Semua manusia mengharapkan kepalaku
kebebasan Bagaimana bila nanti kedepan Bicara memang semudah angkat
generasiku kepala
Bajingan kau, koruptor, penindas Makin hancur makin rusak Lakukanlah dengan nyata
bangsa ini negaraku Hidup takkan indah hanya
Negeri yang dulu damai, kok jadi bermimpi saja
begini? Dan ketika kuterkapar Ku bekerja dan berkarya
Matilah kau, koruptor, penyakit Dunia seakan menentang
bangsa ini Menggelitik dan menginjak Kukerjakan apa yang aku bisa
Kembalikan negeriku, bajingan kepalaku Goresan tinta di atas lembar
kau, koruptor Bagaimana bila nanti kedepan kertas putih
generasiku Dan lagu yang sumbang yang
Bajingan kau, koruptor, penindas Makin hancur makin rusak kunyanyikan
bangsa ini negaraku
Negeri yang dulu damai, kok jadi Bicara memang semudah angkat
begini? Makin hancur makin rusak kepala
Matilah kau, koruptor, penyakit negaraku Lakukanlah dengan nyata
bangsa ini Makin hancur makin rusak Hidup takkan indah hanya
Kembalikan negeriku, bajingan Negaraku bermimpi saja
Ku bekerja dan berkarya
kau, koruptor
Bekerja Dan
Makin Rusak Bicara memang semudah angkat
Berkarya kepala
Negaraku Superiots
Lakukanlah dengan nyata
Hidup takkan indah hanya
Superiots Ada yang bilang kami bermimpi saja
Terkilas mimpi Indonesia yang segerombolan edan Ku bekerja dan berkarya
merdeka
Dimana merdekanya ku 'tak tahu
Dipandang buruk seperti tak
berpendidikan Cinta Karena
Kebiadaban moral semakin Tanpa kau tahu apa yang aku
menggila lakukan Cinta
Tampilan pornoaksi telah biasa Dan kau tak tahu apa pun yang Judika
kukerjakan
Dan ketika kuterkapar Aku hanyalah manusia biasa
Dunia seakan menentang Kukerjakan apa yang aku bisa Bisa merasakan sakit dan
Menggelitik dan menginjak Goresan tinta di atas lembar bahagia
kepalaku kertas putih Izinkan ku bicara
Bagaimana bila nanti kedepan Dan lagu yang sumbang yang Agar kau juga dapat mengerti
generasiku kunyanyikan
Kamu yang buat hatiku bergetar
Makin hancur makin rusak
Bicara memang semudah angkat Rasa yang telah kulupa
negaraku
kepala kurasakan
Si pemerintah utamakan Lakukanlah dengan nyata Tanpa tahu mengapa
pembangunan Hidup takkan indah hanya Yang kutahu inilah cinta
Yang ini dan yang itu sama rakus bermimpi saja
Cinta karena cinta
Ku tak peduli dengan apa yang Ku bekerja dan berkarya
Tak perlu kau tanyakan
kau rasa
Aku pun punya keluarga yang Tanpa alasan cinta datang dan
Hidupku tak pedulikan hidupmu
kusayangi bertahta
Dan ketika kuterkapar Dan kawan-kawan di sini yang Cinta karena cinta
Dunia seakan menentang kuhargai Jangan tanyakan mengapa
Menggelitik dan menginjak Aku berharap mereka pun akan Tak bisa jelaskan karena hati ini
kepalaku mengerti telah bicara
Bagaimana bila nanti kedepan Pahit dan kerasnya hidup yang
Kamu yang buat hatiku bergetar
generasiku kualami
Senyumanmu mengartikan
Makin hancur makin rusak
Kukerjakan apa yang aku bisa semua
negaraku
Goresan tinta di atas lembar
Tanpa aku sadari Atau hanya sekedar menunda besar dari benciku)
Merasuk di dalam dada perpisahan, wo-oo Cukup aku yang rasakan
Jangan dia jangan dia
Cinta karena cinta Bila kamu tanya, aku maunya Jangan dia jangan dia cukup aku
Tak perlu kau tanyakan apa (jangan dia jangan dia cukup
Tanpa alasan cinta datang dan Aku mau kita t'rus bersama aku)
bertahta
Cinta karena cinta
Jangan tanyakan mengapa
Coba tanyakan lagi pada hatimu
Mama Papa
Tak bisa jelaskan karena hati ini
telah bicara
Kita sedang mempertahankan
hubungan Larang
Atau hanya sekedar, oh-wo-wo Judika
Cinta karena cinta Hanya sekedar menunda Separuh nafasku
Tak perlu kau tanyakan perpisahan Kuhembuskan untuk cintaku
Tanpa alasan cinta datang dan
bertahta Bukan Dia Tapi Biar rinduku
Sampai kepada bidadariku, uh-
Cinta karena cinta
Jangan tanyakan mengapa Aku uh

Tak bisa jelaskan karena hati ini Judika Kamu s'galanya


telah bicara Tak terpisah oleh waktu
Berulang kali kau menyakiti
Tak bisa jelaskan karena hati ini Biarkan bumi menolak
Berulang kali kau khianati
telah bicara Ku tetap cinta kamu
Sakit ini coba pahami
Putus Atau Ku punya hati bukan tuk disakiti Biar mamamu tak suka
Papamu juga melarang
Ku akui sungguh beratnya
Terus Meninggalkanmu yang dulu
Walau dunia menolak, ku tak
takut
Judika pernah ada
Tetap kukatakan kucinta dirimu,
Namun harus aku lakukan
Aku sedang bertanya-tanya oh-oh
Karena ku tahu ini yang terbaik
Tentang perasaan kita
Benarkah kita saling mencinta Karena kamu
Ku harus pergi meninggalkan
Atau hanya pernah saling cinta Bintang di hatiku
kamu
Takkan ada yang lain
Yang telah hancurkan aku
Bukankah kamu juga merasa Mampu goyahkan rasa cintaku
Sakitnya sakitnya oh sakitnya
Dingin mulai menjalari padamu
percakapan kita Ku akui sungguh beratnya
Pertanyaan kamu sedang apa Kamu s'galanya
Meninggalkanmu yang dulu
Terkesan hanya sebuah Tak terpisah oleh waktu
pernah ada
formalitas saja Biarkan bumi menolak
Namun harus aku lakukan
Ku tetap cinta kamu
Karena ku tahu ini yang terbaik
Coba tanyakan lagi pada hatimu
Apakah sebaiknya kita putus Biar mamamu tak suka
Oh ku harus pergi meninggalkan
atau terus Papamu juga melarang
kamu
Kita sedang mempertahankan Walau dunia menolak, ku tak
Yang telah hancurkan aku
hubungan takut
Sakitnya sakitnya oh sakitnya
Atau hanya sekedar menunda Tetap kukatakan kucinta dirimu
perpisahan Cintaku lebih besar dari cintanya
Oh-oh-oh
Mestinya kau sadar itu
Bukankah kamu juga merasa Ah-ah-ah-ah
Bukan dia bukan dia tapi aku
Dingin mulai menjalari
Sudah, jangan kau usik lagi
percakapan kita Oh begitu burukkah ini
Cinta yang tertanam di hati
Pertanyaan kamu sedang apa Hingga ku harus mengalah oh
Akan kubawa sampai mati
Terkesan hanya sebuah yeah
Ah, yeah, yeah, yeah, yeah
formalitas saja
Pergi meninggalkan kamu (pergi
Kamu s'galanya
Coba tanyakan lagi pada hatimu meninggalkan kamu)
Tak terpisah oleh waktu
Apakah sebaiknya kita putus Yang telah hancurkan aku
Biarkan bumi menolak
atau terus Sakitnya sakitnya oh sakitnya
Ku tetap cinta kamu
Kita sedang mempertahankan
hubungan Cintaku cintaku
Biar mamamu tak suka
Lebih besar dari benciku (lebih
Papamu juga melarang
Walau dunia menolak, ku tak
takut Tak Mungkin Takkan sanggup hatimu terima
Sakit ini begitu parah
Tetap kukatakan kucinta dirimu,
oh-oh Bersama Pergi jauh titipkan perih
Tak sedikitpun peduli
Judika
Uh-uh-uh
Dirimu Oh, begini rasanya kehilangan Seandainya kamu merasakan
dirimu, kekasih Jadi aku sebentar saja
Aku Yang Tak pernah 'ku bayangkan
sakitnya akan seperti ini
Takkan sanggup hatimu terima
Sakit ini begitu parah
Tersakiti Kau telah pergi dari hidupku
Seandainya kamu merasakan
Judika Oh, mengapakah kau tinggalkan Jadi aku sebentar saja
Pernahkah kau merasa aku seperti ini? Takkan sanggup hatimu terima
Jarak antara kita? Saat aku masih berharap Sakit ini begitu parah
Kini s'makin terasa Cinta ini masih bertahan untuk
Setelah kau kenal dia kita Seandainya kamu merasakan
Oh, mengapakah kau membawa Jadi aku sebentar saja
Aku tiada percaya semua kenangan indah bersama Takkan sanggup hatimu terima
Teganya kau putuskan kita dulu? Sakit ini begitu parah
Indahnya cinta kita Kini berakhir untuk selamanya
Yang tak ingin kuakhiri Seandainya kamu merasakan
Oh, begini rasanya kehilangan Jadi aku sebentar saja
Kau pergi dirimu, kekasih Takkan sanggup hatimu terima
Tinggalkanku Tak pernah 'ku bayangkan Sakit ini begitu parah
sakitnya akan seperti ini Begitu parah
Tak pernahkah kau sadari?
Akulah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu
Kau telah pergi dari sisiku
Hu-whoa... uh... Jikalau Kau
yang telah kau ingkari Mungkin bersama Cinta
(Kenyataan ini telah memisahkan Judika
Oh, Tuhan, tolonglah aku
kita) Uh, telah memisahkan kita
Hapuskan rasa cintaku Jikalau kau cinta
Biarkan cinta ini jadi kenangan
Aku pun ingin bahagia walau tak Benar-benar cinta
indah untukku, oh
bersama dia Jangan katakan
Oh, mengapakah kau tinggalkan Kamu tidak cinta
Oh
aku seperti ini?
Wo-uh-yeah Jikalau kau sayang
Saat aku masih berharap
Benar-benar sayang
Memang takkan mudah Cinta ini masih bertahan untuk
Tak hanya kata atau rasa
Bagiku 'tuk lupakan s'galanya selamanya
Kau harus tunjukkan
Aku pergi untuk dia Oh, mengapakah kau membawa
semua kenangan indah bersama Jangan sampai
Tak pernahkah kau sadari? kita dulu? Hingga waktu perpisahan tiba
Akulah yang kau sakiti Kini berakhir, oh, oh Dan semua yang tersisa
Kau pergi dengan janjimu yang Harus berakhir, oh-uh hanyalah air mata
telah kau ingkari Kini berakhir untuk selamanya, Hanya air mata
oh
Oh, Tuhan, tolonglah aku Mungkin saja
Hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia (walau
Jadi Aku Cinta 'kan menghilang
selamanya
tak) walau tak bersama dia
Oh-oh, dia
Sebentar Saja Dan semua yang tersisa
hanyalah air mata
Judika
Hanya air mata cinta
Oh, Tuhan, tolonglah aku Telah lama kau tinggalkan ku
Hapuskan rasa cintaku Sempat sia-siakan aku Jikalau kau sayang
Aku pun ingin bahagia walau tak Benar-benar sayang
bersama dia, oh-uh Pergi jauh titipkan perih
Tak hanya kata atau rasa
Tak sedikitpun peduli
Kau harus tunjukkan
Mm-mm
Seandainya kamu merasakan
Jadi aku sebentar saja
Oh-wo-oh (percayalah) Kucinta kau, kucinta kau Dengarlah puisi yang akan aku
Oh-wo-oh (percayalah) Hanya kamu di hatiku berikan
(Percayalah) Takkan pernah 'kan terganti Ungkapan hatiku
Sampai kau jadi milikku Tiada lain yang bisa ku berikan
Ke mana pun kau acuh oh
Cinta tak pernah rapuh Uooo uooo uooo uooo houoo Hanyalah cintaku ye
Berpaling pun tak mampu ouoo
hilangkan cinta (Sampai kau jadi milikku) Kau Dengarlah sayangku
Percayalah jadi milikku Tiada yang lain saat ini
Uooo uooo uooo uooo houoo Engkaulah yang ada dihati
Jangan sampai ouoo Engkaulah yang ada dihati
Hingga waktu perpisahan tiba Kaulah cinta sejatiku
Dan semua yang tersisa Duhai kekasihku
hanyalah air mata Hal itu mungkin takkan mudah Hanyalah dirimu yang ku mau
Hanya air mata Tapi 'ku takkan menyerah Tiada yang lain dihati
Karena jiwa ini, raga ini Selamanya hanya dirimu
Mungkin saja Memanggil namamu
Cinta 'kan menghilang Aku ingin
selamanya Kau tau sejak pertama bertemu Menemani harimu
Dan semua yang tersisa 'Ku jatuh cinta Dan mencoba mengisi rasa
hanyalah air mata kesepian dihatimu
Hanya air mata Uooo uooo uooo uooo houoo Oh
ouoo Sampai nanti
Hanya air mata (Sampai kau jadi milikku) 'Ku Hanya slalu namamu
Hanya air mata jatuh cinta Slalu namamu yang ada didalam
Cinta Uooo uooo uooo uooo houoo lubuk hatiku
Sampai Kau ouoo
Kaulah cinta sejatiku
Ye

Dengarlah sayangku
Jadi Milikku Kau cinta sejatiku
Sampai kau jadi milikku
Tiada yang lain saat ini
Judika Engkaulah yang ada dihati
Uooo uooo uooo uooo houoo Engkaulah yang ada dihati
Kau tau sejak pertama bertemu ouoo
Terbayang senyum indah di Kaulah cinta sejatiku Duhai kekasihku
matamu
Kau berikan tatapan cinta
untukku
Bukan Rayuan Hanyalah dirimu yang ku mau
Tiada yang lain dihati
Selamanya hanya dirimu oh ye
Jatuh cinta, 'ku jatuh cinta Gombal ye ye yeah
Rindu terasa mengancam Judika
Dengarlah sayangku
dadaku Duhai kekasih pujaan yang slalu Tiada yang lain saat ini
Saat kau selalu hadir di mimpiku dihati Engkaulah yang ada dihati
Hati jiwaku selalu memanggilmu Aku menunggumu Engkaulah yang ada dihati
Kasihku Engkau gadis yang slalu hadir
dalam mimpiku Duhai kekasihku
Kucinta kau, kucinta kau Disetiap tidurku Hanyalah dirimu yang ku mau
Hanya kamu di hatiku Tiada yang lain dihati
Takkan pernah 'kan terganti Dengarkanlah Selamanya hanya dirimu dirimu
Sampai kau jadi milikku Aku cinta oh
Ingin aku
Uooo uooo uooo uooo houoo Selalu menjaga dirimu Dengarlah sayangku
ouoo Menemani disetiap waktu Tiada yang lain saat ini
Sampai kau jadi milikku Engkaulah yang ada dihati
Uooo uooo uooo uooo houoo Dengarlah sayangku Engkaulah yang ada dihati
ouoo Tiada yang lain saat ini Selamanya hanya dirimu
Kaulah cinta sejatiku Engkaulah yang ada dihati

Rindu terasa mengancam


Engkaulah yang ada dihati Sampai Akhir
dadaku Duhai kekasihku Judika, Duma Riris Silalahi
Saat kau selalu hadir di mimpiku Hanyalah dirimu yang ku mau Kasih kuberjanji
Hati jiwaku selalu memanggilmu Tiada yang lain dihati Selalu menemani
Oh, kasihku Selamanya hanya dirimu
Saat kau bersedih Aku hanya ingin bercinta Ya ya ya ya hu hu
Saat kau menangis Dengan kamu sendiri Gak pernah romantis
Nggak perlu si anu si itu
A... 'kan kujaga
A... segenap cinta yang ada
Harus gini mesti gitu
Berakit-Rakit
untukmu Ya ya ya ya hu hu Jamrud
Ya ya ya ya hu hu Aku masih di sini di atas bumi ini
Selama napasku masih berdesah Ya ya ya ya hu hu
Dan jantungku terus memanggil Tempatku makan, minum, "ee",
Ya ya ya ya hu hu dan segalanya
indah namamu
Takkan pernah hati ini mendua Pasti ngapelku nggak pernah Merdekalah katanya
Sampai akhir hidup ini romantis Tapi aku tak bisa nyanyi di
Tiap datang disuguhin keris rumah sendiri
Kasih kuberjanji Mana ortumu, paklemu, budemu,
Selalu menemani Tubuh pasti luka atau jadi berita
mbahmu Dijemput dan menghilang
Saat kau bersedih Selalu ceramah
Saat kau menangis Ini zamannya shabu-shabu
Ya ya ya ya hu hu Bukan di zaman batu
A... 'kan kujaga
A... segenap cinta yang ada Tole, lha kwe kwi sopo? Atau kisah Si Rambo
A... percayalah Wani wanine macari anakku Ini bukan cerita sinetron
A... satu cintaku untukmu Lha piye tho? Yang sabar selalu menang
Wes rambute dowo Di akhir episode
Selama napasku masih berdesah Badane tattooan
Dan jantungku terus memanggil Berakit-rakit kita ke hulu
Pakeane semrawut Berenang kita ke tepian
indah namamu Dasar wong edan!
Takkan pernah hati ini mendua Bersakit dahulu senang pun tak
Sampai akhir hidup ini Pa'e ... datang
Sampai akhir hidup ini Bu'e ... Malah mati kemudian

Ningrat Dulu nenteng keris sekarang


nenteng compo
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Jamrud Dulu iseng nyirih sekarang Bersakit dahulu senang pun tak
Macarin kamu mainin valas datang
Nggak jauh beda Aku hanya ingin bercinta Malah mati kemudian
Dengan main ludruk Dengan kamu sendiri
Pake nanya silsilah Aku tetap bernyanyi tapi hanya di
Nggak perlu si anu si itu hati
Golongan darah Harus gini mesti gitu
Ningrat atau umum Biar cacing dalam perutku bisa
Ya ya ya ya hu hu tahu
Biar ortumu seneng Ya ya ya ya hu hu Merdekalah tempatnya
Paklemu seneng Ya ya ya ya hu hu
Budemu seneng Ini zamannya shabu-shabu
Ya ya ya ya hu hu Bukan di zaman batu
Mbahmu juga seneng
Kuikut aja Pasti ngapelku nggak pernah Atau kisah Si Rambo
Cengar-cengir romantis Ini bukan cerita sinetron
Mirip kebo di sawah Tiap datang disuguhin keris Yang sabar selalu menang
Mana ortumu, paklemu, budemu, Di akhir episode
Pa'e ... mbahmu
Bu'e ... Berakit-rakit kita ke hulu
Selalu ceramah Berenang kita ke tepian
Ini abad baru bukan dunia
wayang Pasti ngapelku nggak pernah Bersakit dahulu senang pun tak
Ngomong darah biru sekarang romantis datang
orang ketawa Tiap datang disuguhin keris Malah mati kemudian
Mana ortumu, paklemu, budemu, Berakit-rakit kita ke hulu
Pakle ... mbahmu
Bude ... Berenang kita ke tepian
Selalu ceramah Bersakit dahulu senang pun tak
Dulu Rama-Shinta sekarang Si
Madonna Ya ya ya ya hu hu datang
Dulu Gatotkaca sekarang John Ya ya ya ya hu hu Malah mati kemudian
Travolta Ya ya ya ya hu hu
Berakit-rakit kita ke hulu Besoknya lagi jadi males mandi membisu
Berenang kita ke tepian Biar gatel-gatel banyak panu Ingin kumaki diriku sendiri
Bersakit dahulu senang pun tak nggak peduli Yang tak berkutik di depanmu
datang
Malah mati kemudian Pak RW datang bawa polisi Ada yang lain di senyummu
Bersakit dahulu senang pun tak Aku diseret dari kamar mandi Yang membuat lidahku gugup,
datang Tanpa handuk, tanpa baju tak bergerak
Malah mati kemudian Kata mereka nenek sebelah mati Ada pelangi di bola matamu
Waktu ngedenger aku lagi nyanyi Seakan memaksa dan terus
Waktuku Mandi Karena suaraku jantung si nenek
kumat lagi
memaksa
Ada pelangi
Jamrud
Waktu 'ku mandi sambil nyanyi- Pak RW datang bawa polisi Ada yang lain di senyummu
nyanyi Diseret lagi dari kamar mandi Yang membuat lidahku gugup,
Lagu nggak karuan malah Tanpa handuk, tanpa baju tak bergerak
kayaknya kampungan Kata mereka aku mau nyuri Ada pelangi di bola matamu
Lagi asyik nyanyi ada yang Waktu 'ku nyiul pasti lagi manggil Dan memaksa diri 'tuk bilang,
memanggil Karena siulku burung tetangga "Aku sayang padamu"
Aku lempeng aja malah suara jadi kabur "Aku sayang padamu"
makin tinggi

Pintu digedor
Pelangi Asal British
Kepalaku nongol
Astagfirullah
Dimatamu Jamrud
Dengarlah kasih lagu baru yang
Jamrud kucipta
Pak RW datang bawa polisi 30 menit kita di sini Tuk menemani saat tidurmu
Aku diseret dari kamar mandi Tanpa suara malam nanti
Tanpa handuk, tanpa baju Dan aku resah harus menunggu Ini lagunya kubuat seindah
Kata mereka nenek sebelah mati lama mungkin hanya untukmu
Waktu ngedenger aku lagi nyanyi Kata darimu Dengan harapan kau bisa hanyut
Karena suaraku jantung si nenek terlena sampai kau ngantuk
kumat lagi Mungkin butuh kursus merangkai Mungkin kau bisa tidur dengan
kata sejuta mimpi
Besoknya mandi nggak pake Untuk bicara Tentang kita yang lagi mesra-
nyanyi Dan aku benci harus jujur mesraan
Hanya siul-siul biar badan nggak padamu Atau tentang bintang, bulan dan
menggigil Tentang semua ini matahari
Lagi asyik nyiul ada yang Kau langsung manyun karna
memanggil Jam dinding pun tertawa musiknya nggak funky itu katamu
Aku lempeng aja malah nyiul Kar'na ku hanya diam dan Trus ngamuk-ngamuk karena
makin kenceng membisu liriknya domestik bukannya amrik
Ingin kumaki diriku sendiri Bilang kalau tak suka mumpung
Digedor lagi Yang tak berkutik di depanmu kau belum muntah
Kepalaku nongol
Ya masya Allah Ada yang lain di senyummu Ya terang aja seleramu berubah
Yang membuat lidahku gugup, Mungkin terlalu banyak gaul ama
Pak RW datang bawa polisi tak bergerak turis
Diseret lagi dari kamar mandi Ada pelangi di bola matamu Jadi hobbynya denger yang
Tanpa handuk, tanpa baju Dan memaksa diri 'tuk bilang, inggris-inggris
Kata mereka aku mau nyuri "Aku sayang padamu" Biar bingung asal british
Waktu 'ku nyiul pasti lagi manggil "Aku sayang padamu" "Wen de skai of skey dis way en
Karena siulku burung tetangga
Mungkin Sabtu nanti kuungkap fain deskil de spai de fil of main"
jadi kabur
semua "Wen de skai to swimming pul en
Pam pa ram pam pam Isi di hati fain des krai de fil of remember"
Pam pam pa ram pam pam Dan aku benci harus jujur "Clos de dor en no smoking en
Pam pam pa ram pam pam padamu fren des way en pis to pis alrait"
Pa ram pam pam pam pam pam Tentang semua ini Alrait beibeh!
pam
Jam dinding pun tertawa Sebelum bubar balikin aja
Kar'na ku hanya diam dan kasetnya untukku lagi
Biar kusimpan untuk jadikan mas Bikin ciut nyali... Nongol di TV matamu teduh
kawin kalau ku married Dan aku lari dia ikut mengejar Bicara moral, akhlak martabat

Kau dan Ibumu Kayak balap lari, akhirnya kalah


juga
Dan bla bla bla
Tapi di luar TV matamu ngebul
Jamrud Anjing edan Apa salahku Ngeliat pantat-pantat janda
Tidurlah nak, malam telah larut (Tunggu balasanku) Yang kau piara
Jangan tunggu ibumu yang tlah Dokter - dokter tolongin aku Anjink, seperti anjink!
kabur Cepet suntik saja sebelum telat
Nanti kalau kau sudah kelas 5 Suster cantik rawatlah aku... Yang ini busuk, yang itu licik
kita bicarakan semuanya S'luruh badan memang sakit Yang lainnya rakus
Antara aku, kau dan ibumu Tapi hati yang paling sakit Yang bersih ngelamun
Yang protes, ya protes
Berdoa nak, doakanlah aku Satu bulan diopname Yang tolol banyak
Biar cepat dapat ibu baru Nahan nafsu, nahan sakit
Yang engga takut kukunya patah Terpaksa harus rela makan hati Akalmu busuk, otakmu licik
Waktu nyuciin semua popokmu Mikir - mikir cari jalan Siapapun dibeli
Juga mandiin dan nyebokin Sambil ngaturin strategi Kau sumbang si anu, kau
kamu Untuk balas dendam transfer si itu
Kucari - cari setiap gang disatroni Ya beres semua
Jangan nangis terus, beri waktu
seminggu Kesana kemari, tapi nggak
Yang ini busuk, yang itu licik
Biar kucari, kupilih pengganti nongol jugaanjing edan tunggu
Yang lainnya rakus
ibumu balasanku
Yang bersih ngelamun
Tapi harus janji, setelah dapat
ibu
Anjink Yang protes, ya protes
Yang tolol banyak
Kau minum susu dari botol Jamrud
plastik Sarapan pagi di depan istri Ku Harus Pergi
Karena punya ibu hanya untuk Kau makan daging, telur, sayur, Jamrud
aku roti dan keju
Malam t'lah larut
Setelah pergi, kau makin rakus
Tidurlah nak, malam semakin Semakin dingin
Kau jilat ludah orang juga tai
larut Dan aku pun pamit
tuanmu
Pejamkanlah matamu yang telah Lambai jemari
sayu Anjink, seperti anjink! Lembut senyummu
Bila kau terbangun karena mimpi Mengantar langkah kaki tuk pergi
Dan kuselalu ada disampingmu Nerima gaji kau bijaksana
Dibagi rata untuk anak, istri dan Aku hanya berdiri
Menemanimu hingga pagi nanti
amal Dan aku masih nggak bisa pergi
Dokter Suster Di luar gaji tabungan nambah
Kau korek brankas negara
Bagaimana ku melangkah
Sedang matamu meminta tetap
Jamrud di sini (tetap di sini)
Kayak ngorek sampah
Masih melingkar perban di jidat Padahal langit yang gelap ku
Di kaki dan tanganku Anjink, seperti anjink! harus pulang
Pake infus hampir mampus
Terbaring di I. C. You. Nanti waktu diusut, pasti diciduk Simpanlah dulu sisa rindumu
Tapi bukan kau yang digantung Sampai besok atau lusa kita 'kan
Bangun tidur kecepatan bertemu
Rokok habis, kopinya nyaris Akalmu busuk, otakmu licik Aku bisa cepat kembali
Terpaksa cari kios walau dingin Siapapun dibeli Cobalah tidur dan bawa mimpi
Mumpung subuh lari aja Kau sumbang si anu, kau Saat kita bersama sepanjang
Badan sehat, mata seger transfer si itu malam ini
Sambil lihat body Ya beres semua Dan semuanya tak kan berakhir
Kulari pagi, lagaknya mirip atlit
Penuh percaya diri sampai Yang ini busuk, yang itu licik Malam t'lah larut semakin dingin
tersusul semua Yang lainnya rakus Dan aku pun pamit
Waktu sampai di tikungan, Yang bersih ngelamun Beratnya hati walau ku harus
konsentrasi rada buyar Yang protes, ya protes Mengucapkan selamat malam
Ternyata kulagi diincar anjing Yang tolol banyak Aku hanya berdiri
Pontang panting minta tolong Hahaha merdeka Dan aku masih nggak bisa pergi
Tapi dia terus menggonggong
Bagaimana ku melangkah Dan kita langsung berguling kota
Sedang matamu meminta tetap bergerak bebas diatas pasir Mereka melepas rindu
di sini (tetap di sini)
Padahal langit yang gelap ku Setan Manisku dipematang sawah
Hingga malam selimuti desa
harus pulang Jamrud
Jemari Tejo mulai piknik dari
Simpanlah dulu sisa rindumu Gelang paku, rantai besi wajah, sampai lutut surti
Sampai besok atau lusa kita 'kan Setia menemani tubuhmu Tanpa sadar sarung merekapun
bertemu Sepatu butut, setelan hitam jadi alas
Aku bisa cepat kembali Memacu darah di jantungku Mirip demo memasak
Cobalah tidur dan bawa mimpi Seperti tak peduli saatku salam Tejo mulai berakting di depan
Saat kita bersama sepanjang Dan kau sebut namamu Surti
malam ini Tapi kuakui kau memang tepat
Dan semuanya tak kan berakhir Masang. alat. kontrasepsi
untuk dibilang
Telat 3 Bulan Setan manis di hatiku Surti menjerit, serentak menutup
matanya
Jamrud Musik bising dan distorsi Surti menangis kecewa arjuna
Malam jum'at bertemu Setia menemani kupingmu berubah
Di apotik pak mahmud (Duniamu yang telah kau pilih)
Kau tersenyum tersipu (Biarkan tetap apa adanya) Hilang Tejo yang dulu
Aku pura-pura malu ngampung, dekil lugu, tapi Surti
Duniamu yang telah kau pilih suka
Dan kita mulai... (Duniamu yang telah kau pilih) Berganti tejo yang gaul, yang
Saling Tanya jawab Biarkan adanya (Biarkan tetap funky, yang doyan ngucapin
apa adanya)
Malam sabtu kujemput Musikmu yang kau suka ...emberrrrrr...
Rok minimu menyambut (Musikmu yang telah kau suka)
Kuajak kau ke laut Ekspresikan dari dalam diri Surti berlari kayak kesurupan
Lihat pemandangan bagus (Ekspresimu dari dalam diri) Dan sitejo ngelamun menahan
Gitar! konaknya
Namanya laut Diacungkan jari tengah ke arah
Angin pasti kuuenceng Musik bising dan distorsi Surti,
(wuuuzzz) Setia menemani kupingmu Penuh dendam di bilang ...Fu****
Rokmu berayun... you...
Naik turun Seperti tak peduli saatku salam

Hei... salahkah aku yang jadi


Dan kau sebut namamu
Tapi kuakui kau memang tepat
Waktuku Kecil
Jamrud
mau untuk dibilang
Karena melihat isi dalam rokmu Setan manisku Waktu ku kecil
Hei... kenapa kau pun mau saat Pacar ku bahagia
kurayu Duniamu yang telah kau pilih Karna ku masi
Dan kita langsung berguling (Duniamu yang telah kau pilih) Lugu padanya
bergerak bebas diatas pasir Biarkan adanya (Biarkan tetap Setelah besar
apa adanya) Diapun kecewa
Beberapa bulan 'gak ketemu Musikmu yang kau suka Karna tingkahku
Kau tampak jadi gendut (Musikmu yang telah kau suka) Mulai urakan
Lagi memilih susu Ekspresikan dari dalam diri
Di apotik pak mahmud (Ekspresimu dari dalam diri) Panjang rambutku...
Bolong kupingku...
Kutanya kabar...
Kau malah menangis
Surti Tejo Tato badanku...
Bikin dia manyun
Jamrud
Sambil berbisik .
Surti remaja anak bapak kades Kasih yo sorry-sorry yo bukan
Aku telat 3 bulan Dan si Tejo jejaka baru aja mudik aku tak mau denger ocehanmu
Berdua saling mencinta sejak Aku hanya berjalan di atas bumi
Hei... salahkah aku yang jadi lulus SD dengan otak dan tujuan aku
mau Hingga kini beranjak gede sendiri
Karena melihat isi dalam rokmu
Hei... kenapa kau pun mau saat Surti sumringah arjunanya Ini dunia ku yang aku tempuh...
kurayu pulang Dengan sgala harapan dan
Tiga tahun berpisah nyari dana di percaya diri
Ini hidup ku yang ku jalani Nggak perlu curiga Ku tak siap tanpa dirimu
Dan kedua kaki melangkah Karna tahu kau masih Kuharap terbaik untukmu
dengan pasti Memegang janji yang pernah kita
sepakati Hei, sampai jumpa di lain hari
Waktuku kecil Untuk kita bertemu lagi
Mungkin tak lama lagi Kurelakan dirimu pergi
Pacarku jelita... kau hampiriku Aku hadir disana Meskipun ku tak siap untuk
Jadi suaminya... walau kupasti Atau tak lama lagi merindu
Sayag padanya... coba mengerti Kau yang ada disini Ku tak siap tanpa dirimu
Dunia yang ada Kuharap terbaik untukmu
Aku disini kau ada disana
Ini duniaku yang aku tempuh Membentang luas samudra biru Du-du-du-du
Dengan sgala harapan dan Memisahkan kita Du-du-du-du
percaya diri Inginku terbang bersama angin Du-du-du-du
Ini hidup ku yang ku jalani
Dan kedua kaki melangkah
dengan pasti
Tapi nanti tersesat dan kau sedih

Ngurangin beban ini


Semoga Kau
Ini duniaku yang aku tempuh
Ngurangin sesak ini
Ngurangin rasa ingin bertemu
Di Neraka
Dengan sgala harapan dan Endank Soekamti
percaya diri Sampai Jumpa Saat itu aku siap memburu
Dan takkan ragu-ragu
Ini hidupku... Endank Soekamti
Mengakhiri hidupmu
Yang kujalani... Datang akan pergi Ku pikir bijaksana
Dan kedua kaki Lewat 'kan berlalu Sangat luar biasa
Melangkah, dengan pasti Ada 'kan tiada Ternyata itu salah
Bertemu akan berpisah Ku takut masuk penjara
Ini duniaku
Yang aku tempuh Awal 'kan berakhir Dan ketika
Ini duniaku... Terbit 'kan tenggelam Mulut telah berbusa
Pasang akan surut Mengucap kata-kata
Ini hidupku Bertemu akan berpisah Murka pada dirinya
Yang kujalani
Hei, sampai jumpa di lain hari Yang membuatku cemburu
Ini hidupku... Untuk kita bertemu lagi Hancur dan tak menentu
Kurelakan dirimu pergi Ketika itu juga
Ini duniaku Meskipun ku tak siap untuk Aku telah bersumpah
Yang aku tempuh merindu Dan tak ada air mata yang
Waktuku kecil. Ku tak siap tanpa dirimu tersisa
Kuharap terbaik untukmu Semua sirna, semoga kau di
End neraka bersamanya
Du-du-du-du
Kabari Aku Du-du-du-du
Du-du-du-du
Semua harus kurelakan, untuk
apa kusesalkan
Jamrud Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Du-du-du-du
Aku disini kau ada disana
Membentang luas samudra biru Datang akan pergi Saat itu aku siap memburu
Memisahkan kita Lewat 'kan berlalu Dan takkan ragu-ragu
Inginku berenang ke kotamu Ada 'kan tiada Mengakhiri hidupmu
Tapi pasti tenggelam dan kau Bertemu akan berpisah Ku pikir bijaksana
sedih Sangat luar biasa
Awal 'kan berakhir Ternyata itu salah
Kirimu aku kabarmu disana Terbit 'kan tenggelam Ku takut masuk penjara
Lewat telepon surat faksimili Pasang akan surut
Ngobatin rinduku Bertemu akan berpisah Dan tak ada air mata yang
Kirim juga photo ukuran jumbo tersisa
Biar kupajang dikamarku Hei, sampai jumpa di lain hari Semua sirna, semoga kau di
Untuk kita bertemu lagi neraka bersamanya
Ngurangin beban ini Kurelakan dirimu pergi Semua harus kurelakan, untuk
Ngurangin sesak ini Meskipun ku tak siap untuk apa kusesalkan
Ngurangin rasa ingin bertemu merindu Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Dan tak ada air mata yang Paling aman maling hatimu, Mau minta ini atau minta itu
tersisa saben bengi ra iso turu Asal murah abang belikan
Semua sirna, semoga kau di Ngopo wae kelingan aku pancen Mau beli baju dan juga sepatu
neraka bersamanya asu Nanti abang cari diskonan
Semua harus kurelakan, untuk
apa kusesalkan Ojo Nesu Mau beli handphone atau
blackberrian
Putus tiga cintaku tumbuh sejuta Endank Soekamti
Nanti abang cari kreditan
Dan tak ada air mata yang Prengat-prengut lincip lambene Yang penting you senang
tersisa (wo-oh) Semua abang berikan
Semua sirna, semoga kau di Ra penak banget suarane (wo-
neraka bersamanya oh) Satria bergitar berjuta mimpi
Semua harus kurelakan, untuk Sumpah mecicil sawangane (wo- terhampar
apa kusesalkan oh) Pasti cerah masa depan
Putus tiga cintaku tumbuh sejuta Sajak arep metu matane (wo, ya) Tak hanya rayuan gombal
Gitar dan melodi mereka menjadi
Maling Misah-misuh karepe dewe (wo-
oh)
saksi
Semua kisah ini kan jadi abadi
Kondang Padahal ra ono sing gatekke
(wo-oh)
Mau minta ini atau minta itu
Asal senang abang berikan
Endank Soekamti Opo wae njuk disalahke (wo-oh) Mau minta cium atau minta pijit
Pancen asu tumindakmu ora Rumangsane wis bener dewe Dengan senang abang berikan
pantes ditiru
Njupuk 'ro ngomong barange Nek nesu koyo wewe Mau beli rumah atau mobil
uwong kuwi jenenge nyolong Elek banget rupane mewah
Pancen aku rodo mbeling tapi ra Dikiro aku wedi karo kowe Nanti abang bilang bapakmu
gelem maling Uripe dipenakke Yang penting you senang
Senajan kepepet tipise dompet Ora mung nesu wae Semua abang berikan
aku ra gelem ngepet Ojo nesu, mengko ilang anune Satria bergitar bercinta mimpi
Maling pitik njaluk digitik, maling Sing sabar jembar segarane terhampar
hape njaluk disate (jem-jem-jembar) Pasti cerah masa depan
Maling duit, duit negoro ning Sakjane opo masalahe (hak, hak, Tak hanya rayuan gombal
neroko hak e)
Paling aman maling hatimu, Gitar dan melodi mereka menjadi
Mbok di rembug piye penak e saksi
saben bengi ra iso turu (hak, hak, hak e)
Ngopo wae kelingan aku pancen Semua kisah cinta ini
Nyocot wae opo gunane Kan jadi abadi
asu

Pancen asu tumindakmu ora


Nek nesu koyo wewe
Elek banget rupane
Mantan Jadi
pantes ditiru
Njupuk ra ngomong barange
Dikiro aku wedi karo kowe
Teman
uwong kuwi jenenge nyolong Uripe dipenakke Endank Soekamti
Pancen aku rodo mbeling tapi ra Ora mung nesu wae Cururu Curururu Curururu
gelem maling Ojo nesu, mengko ilang anune Curururu Cururu Cururu
Senajan kepepet tipise dompet
Sya-na-na-na, na-na-na-na Cururu Curururu Curururu
aku ra gelem nyopet
Sya-na-na-na, na-na-na-na Curururu Cururu Cururu
Wong kelangan atine remuk Sya-na-na-na, na-na-na-na Setelah seminggu berpisah
tenan Sya-na-na-na, na-na-na-na denganmu
Uripe ra karuan iso edan
Nek nesu koyo wewe Kudengar kamu punya pacar
Sing ra bener malah dadi
Elek banget rupane petinju
keblinger
Dikiro aku wedi karo kowe Apa kabar kamu mantan
Takon 'ro uwong pinter, muter
kekasihku
muter muter muter muter ter...
Uripe dipenakke Kata temanku kau masih belum
Hoi
Ora mung nesu wae laku
Maling pitik njaluk digitik, maling Ojo nesu, mengko ilang anune
Kita masih berteman walau tidak
hape njaluk disate
Maling duit, duit negoro ning Satria Bergitar pacaran
Persahabatan jangan diputuskan
neroko Endank Soekamti
Cuma teman biasa bukan Na na na Dia takkan menyerah, terus
pasangan mesra Sing duwe manis tenanan berjuang hingga akhir
Persahabatan untuk selamanya
Guk guk guk Tapakilah jejak diri, wujudkanlah
Cururu Curururu Curururu Asune cilik mimpi
Curururu Cururu Cururu Nggondol sendalku ra kondo Dan yakinlah 'kan kau raih
Cururu Curururu Curururu kondo yeiyeah
Curururu Cururu Cururu Rapopo nek sing duwe asu Lakukanlah dari hati, beri yg
Gelem tak bojo terbaik
Selang dua minggu kau telfon Lagi aku terima Pastikan kau raih
aku
Apa pacarmu tidak marah Ayu tenan Dan kini, dia injak usia labil
padaku Na na na Dia tinggalkan satu masa kala ia
Sudah santai saja hanya bicara Sing nduwe ayu tenanan kecil
Tak ada maksut untuk Manis tenan Skill get real, he can make it
bernostalgia Na na na berhasil
Sing nduwe manis tenanan Sekian dari banyak mimpi dalam
Kita masih berteman walau tidak Kenalan, goro-goro asu hati kecil
pacaran Kasmaran, goro-goro kewan
Persahabatan jangan diputuskan Kecil sebenarnya berarti besar
Cuma teman biasa bukan Kau lewat depan rumahku tiap Ia terlempar dalam panggung
pasangan mesra hari hidup yang kasar
Persahabatan untuk selamanya Dengan anjingmu sungguh seksi Sabar ya kawan, ini tentang
sekali edukasi
Uuuuu... Berapa lama lagi aku bisa tahan Yang tak terdapat dari sekolah,
Uuuuu... berdiam disini saja atau pun skripsi
Kita masih berteman walau tidak Kenalan, goro-goro asu Dia takkan gentar meski guntur
pacaran Kasmaran, goro-goro kewan menggelegar
Persahabatan jangan diputuskan Aral melintang tak mampu untuk
Cuma teman biasa bukan Kenalan, goro-goro asu buat pudar
pasangan mesra Kasmaran, goro-goro kewan Hanya syukuri anugerah akan
Aku tak akan mengganggunya
Karena aku bukan musuhnya Waktu nasib dan takdir
Dia takkan menyerah, terus
Jangan sampai dia cemburu buta Bondan Prakoso berjuang hingga akhir
Kita masih berteman walau tidak Yeah speakin' about the time
Tapakilah jejak diri, wujudkanlah
pacaran Yo ini sepotong kisah, tentang mimpi
Persahabatan jangan diputuskan perjalanan Dan yakinlah kan kau raih
Cuma teman biasa bukan Seorang insan, menapaki jejak (berpasrah pada waktu)
pasangan mesra kehidupan Lakukanlah dari hati, beri yg
Persahabatan untuk selamanya Dia lahir ke dunia, dari keluarga terbaik
Tidak miskin, kurang kaya, yo Pasti kan kau raih (semua cita
Cururu Curururu Curururu
tapi sederhana dan mimpimu)
Curururu Cururu Cururu
Hanya waktu yang dapat
Cururu Curururu Curururu Ayah berdagang, ibu mengasuh menjawab
Curururu Cururu Cururu dia di rumah Mampukah dia merubah
ASU Tenanan Sejak kecil belajar susah, hanya
bersikap pasrah Saat semua mimpinya tercipta
Endank Soekamti Sempat sesaat, mengenal A. S. Saat dimana jalannya lebar
Sendalku digondol asu I. dari ibu terbuka
Tak gephuk sapu Syukuri rahmat, dapat singkat Beban berat tertancap dipundak
Sing duwe metu nikmat ilmu Semua hanya jadi sejarah yang
Guk guk guk terlewat
Asune cilik keloro-loro Dia takkan gentar meski guntur
Sing duwe teko menggelegar Dia merdeka, nyata, dan bahagia
Aral melintang tak mampu untuk Dia tertawa di akhir semua usaha
Ayu tenan buat pudar Dan percaya jalan tak slalu
Na na na Hanya syukuri anugerah akan berliku
Sing duwe ayu tenanan nasib dan takdir Dan mengerti celah untuk
Manis tenan berpacu
Tapakilah jejak diri, wujudkanlah
mimpi Kampung Di dalam botol ini
Di dalam asap ini
Dan yakinlah 'kan kau raih Bayang-bayang dirimu
Lakukanlah dari hati, beri yg Halaman membunuhku
terbaik Endank Soekamti
Pastikan kau raih Haruskah semua yang dulu t'lah
Di sini aku bekerja datang
Tapakilah jejak diri, wujudkanlah Mencoba taklukkan dunia Pergi dan menghilang?
mimpi Terkadang bersenang-senang Ku terus bertanya, engkau di
Dan yakinlah 'kan kau raih Tertawa dan berpesta pora mana?
Lakukanlah dari hati, beri yg
Tapi tunggu dulu Mungkinkah sekarang seorang
terbaik
Saat malam tiba kadang aku 'kan datang
Pastikan kau raih
sendiri Temani diriku sebelum
Angin Sepi menyelimutiku
Teringat tentang dirimu
terlambat?
Selamatkan aku
Endank Soekamti
Angin tolonglah aku sedang jatuh Di tengah gemerlap kota Kubenci malam ini
cinta Ku bisa menikmati semua Kubenci tempat ini
Tapi aku tak punya nyali tuk Di tengah ramainya kota Dan kesepian ini menggangguku
katakan Ku bisa bernyanyi bahagia
Bahwasanya setiap hari 'ku Di dalam botol ini
merindukan dia Tapi tunggu dulu Di dalam asap ini
Saat malam tiba kadang aku Bayang-bayang dirimu
Angin masukkan aku ke dalam sendiri membunuhku
mimpinya Sepi menyelimutiku
Jadikan aku raja dan dia ratunya Teringat tentang dirimu Haruskah semua yang dulu t'lah
Buat dia selalu memikirkan diriku datang
Jauh sudah ku melangkah Pergi dan menghilang?
Angin katakan padanya aa... Rinduku semakin dalam Ku terus bertanya, engkau di
Bahwa aku cinta dia aa... Ke kampung halaman mana?
Angin sampaikan padanya aa... Dengarkanlah, aku ingin pulang
Bahwa aku butuh dia aa... Mungkinkah sekarang seorang
Di sini aku bekerja 'kan datang
Angin tancapkanlah busur panah Mencoba taklukkan dunia Temani diriku sebelum
cintaku Terkadang bersenang-senang terlambat?
Tancapkanlah cepat tepat di Tertawa dan berpesta pora Selamatkan aku
jantung hatinya
Sebelum hatinya jadi beku dan Tapi tunggu dulu Haruskah semua yang dulu t'lah
membatu Saat malam tiba kadang aku datang
sendiri Pergi dan menghilang?
Angin katakan padanya aa... Sepi menyelimutiku Ku terus bertanya, engkau di
Bahwa aku cinta dia aa... Teringat tentang dirimu mana?
Angin sampaikan padanya aa...
Bahwa aku butuh dia aa... Jauh sudah ku melangkah Mungkinkah sekarang seorang
Rinduku semakin dalam 'kan datang
Aa... aa... aa... Ke kampung halaman Temani diriku sebelum
Aa... aa... aa... Dengarkanlah, aku ingin pulang terlambat?
Aa... aa... aa... aa... aa... Selamatkan aku
Saat sedih, saat bimbang
Angin katakan padanya aa...
Bahwa aku cinta dia aa...
Ku selalu terbayang
Ke kampung halaman
Podo-podo
Dengarkanlah, aku ingin pulang Endank Soekamti
Angin sampaikan padanya aa...
Podo-podo mangan sego
Bahwa aku butuh dia aa...
Selamatkan ngombe toyo
Aa... aa... aa... Podo-podo nduwe roso, nduwe
Aa... aa... aa...
Aa... aa... aa... aa... aa...
Aku kerso
Podo-podo kudu urip lan
Endank Soekamti
Wo... wo... wo... wo... wo... makaryo
Kubenci malam ini Kabeh podo seduluran
Kubenci tempat ini
Dan kesepian ini menggangguku
Podo-podo sugih adat lan Kau wanita Ku tak bisa
budoyo Penuh rahasia Lihat kau sedih
Podo-podo ngidak lemah Seperti dalamnya samudra Ku tak bisa
Nusantara Keindahan yang tak terkira Marah padamu
Podo-podo urip rukun sak Di dunia Ku tak bisa
gendero Tidak bilang iya
Kabeh podo seduluran Laut biru 'kan kuselami
Menemukan yang tersembunyi Boleh jadi apa saja
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Bagaikan sebuah misteri Yang penting kamu bahagia
Seduluran kuwi kudu iso nompo Menanti untuk dimengerti Hanya satu yang ku minta
Seduluran kuwi kudu iso njogo Wanita Tetaplah jadi orang baik
Ojo nganti kabeh podo nggawe
goro-goro Maafkan aku tak tahu isi hatimu Dalam do'a ku
Tak pernah tahu apa yang kau Namamu ku sebut
Podo-podo sugih adat lan mau Semoga selalu
budoyo Izinkan aku belajar Terjaga
Podo-podo ngidak lemah memahamimu
Nusantara Izinkan aku menyanyikan lagu Boleh jadi apa saja
Podo-podo urip rukun sak Yang penting kamu bahagia
gendero Kau wanita Hanya satu yang ku minta
Kabeh podo seduluran Penuh rahasia Tetaplah jadi orang baik
Seperti dalamnya samudra
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Keindahan yang tak terkira Boleh jadi apa saja
Seduluran kuwi kudu iso nompo Di dunia Yang penting kamu bahagia
Seduluran kuwi kudu iso njogo Hanya satu yang ku minta
Ojo nganti kabeh podo nggawe Laut biru 'kan kuselami Tetaplah jadi orang baik
goro-goro Menemukan yang tersembunyi
Bagaikan sebuah misteri Audisi
Podo-podo urip ayem pingin Menanti untuk dimengerti Endank Soekamti
tentrem Wanita Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du,
Podo-podo seneng ngguyu
mesam-mesem Fatherhood du-du
Du-du-du-du, du-du-du
Podo-podo seneng slentam karo Endank Soekamti Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du,
slentem Anakku sayang du-du
Kabeh podo seduluran Jangan nakal Du-du-du-du, du-du-du
Podo urip bebarengan Jangan ikut-ikut bapakmu
Kabeh podo seduluran Perjalananku masih panjang
Anakku sayang Tak usah ragu atau bimbang
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Jangan cengeng Bila waktunya datang
Seduluran kuwi kudu iso nompo Jangan ikut-ikut ibumu Aku takkan menghilang
Seduluran kuwi kudu iso njogo Semua wanita harap tenang
Ojo nganti kabeh podo nggawe Ku tak bisa
goro-goro Lihat kau sedih Bukan karena aku tak mau (ku
Ku tak bisa tak mau, ku tak mau)
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Marah padamu Biar aku pilih dahulu (sa-sa-sa-
Seduluran kuwi kudu iso nompo Ku tak bisa sa, sa-sa-sa-sa)
Seduluran kuwi kudu iso njogo Tidak bilang iya Daripada ku madu, ketahuan
Ojo nganti kabeh podo nggawe selingkuh
gelo lan nelongso Boleh jadi apa saja Akhirnya nanti tutup buku
Wanita Yang penting kamu bahagia
Hanya satu yang ku minta Kubuka pendaftaran
Endank Soekamti Tetaplah jadi orang baik Ayo, siapa ikutan?
Tak pernah tahu apa isi di hatimu Bila tak kebagian
Anakku sayang Coba lain kesempatan
Tak pernah tahu apa yang kau
Jangan nakal
mau
Jangan ikut-ikut bapakmu Kubuka pendaftaran
Izinkan aku belajar
Audisi percintaan
memahamimu Anakku sayang Bila kau jadi pilihan
Izinkan aku menyanyikan lagu Jangan cengeng Langsung saja pelaminan
Jangan ikut-ikut ibumu
Wo-wo-wo-wo, wo-wo-wo-wo- Selalu nyambung terus, tak Aku gak pulang aku gak pulang
wo-wo, wo-wo pernah terputus Malam ini ku gak mau pulang
Wo-wo-wo-wo, wo-wo-wo, wow Aku gak pulang aku gak pulang
Senangmu tawaku Malam ini ku gak mau pulang
Bukan karena aku tak mau Dukamu tangisku
Biar aku pilih dahulu Tunggu saja aku di rumah
Daripada ku madu, ketahuan Sahabat sejati selalu ada di hati Nanti pasti aku pulang
Teman untuk selamanya
selingkuh
Akhirnya nanti tutup buku
Senangmu tawaku
Parangtritis
Dukamu tangisku Didi Kempot
Kubuka pendaftaran
Ayo, siapa ikutan? Rasane kepengin nangis
Sahabat sejati selalu ada di hati Yen kelingan Parangtritis
Bila tak kebagian
Teman untuk selamanya Neng ati koyo diiris
Coba lain kesempatan
Teman untuk selamanya
Kubuka pendaftaran Teman untuk selamanya Naliko udan gerimis
Rabu wengi malam kamis
Audisi percintaan
Bila kau jadi pilihan Aku Gak Ra nyono ra ngiro
Janjimu jebul mung lamis
Langsung saja pelaminan
Pulang Parangtritis, neng kono wong
Ayo, segera daftarkan saja Endank Soekamti
Tua muda yang penting gaya manis
Mau alasan kerja bukan jam Yen eling kowe mreneo kelis
Siapa saja asal wanita (oy)
kerja Parangtritis, neng kono wong
Kubuka pendaftaran Alasan macet biasa manis
Ayo, siapa ikutan? Mau alasan lembur takut ga jujur Yen eling aku kepengin nangis
Bila tak kebagian Alasan meeting gak penting
Coba lain kesempatan Ombak gedhe katon ngawe-awe
Suara handphone berbunyi Nelongso neng ati rasane
Kubuka pendaftaran berulang kali Ombak gedhe sing dadi seksine
Audisi percintaan Membuat rusak suasana Iseh kelingan tekan seprene
Bila kau jadi pilihan
Aku gak pulang aku gak pulang Rasane kepengin nangis
Langsung saja pelaminan
Malam ini ku gak mau pulang Yen kelingan Parangtritis
Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du, Aku gak pulang aku gak pulang Neng ati koyo diiris
du-du Ku belum pengen pulang
Du-du-du-du, du-du-du Naliko udan gerimis
Mau bilang belajar kok kurang Rabu wengi malam kamis
Angka 8 ajar
Ngerjain tugas gak jelas
Ra nyono ra ngiro
Janjimu jebul mung lamis
Endank Soekamti Ngurus organisasi kok kurang
Sahabat sejati selalu ada di hati seksi Parangtritis, neng kono wong
Teman untuk selamanya Ke rumah guru gak perlu manis
Yen eling kowe mreneo kelis
Sungguh kau memang tak Suara handphone berbunyi Parangtritis, neng kono wong
pernah jera berulang kali manis
Kau selalu ada walau tanggal tua Membuat rusak suasana Yen eling aku kepengin nangis
Sungguh kau memang keras
kepala Aku gak pulang aku gak pulang Ombak gedhe katon ngawe-awe
Sering aku salah tapi kau Malam ini ku gak mau pulang Nelongso neng ati rasane
mengalah Aku gak pulang aku gak pulang Ombak gedhe sing dadi seksine
Ku belum pengen pulang Iseh kelingan tekan seprene
Senangmu tawaku
Dukamu tangisku Suara handphone berbunyi Ombak gedhe katon ngawe-awe
berulang kali Nelongso neng ati rasane
Sahabat sejati selalu ada di hati Membuat rusak suasana Ombak gedhe sing dadi seksine
Teman untuk selamanya Iseh kelingan tekan seprene
Aku gak pulang aku gak pulang
Saat 'ku sedang banyak masalah Malam ini ku gak mau pulang Rasane kepengin nangis
Kau tak pernah lelah dengar Aku gak pulang aku gak pulang Yen kelingan Parangtritis
keluh kesah Malam ini ku gak mau pulang Neng ati koyo diiris
Kita seperti angka delapan
Naliko udan gerimis Karna, Untuk Indonesia, teruslah
Rabu wengi malam kamis Aku suka seperti ini bertahan
Ra nyono ra ngiro Bebas minum tak terkendali Walau dihancurkan, disakiti
Janjimu jebul mung lamis Aku suka seperti ini Kau tetap berdiri di sini

Luar Biasa Bebas makan sesuka hati


Perut gendut tiada masalah
Untuk Indonesia, jadilah legenda
Kita bisa dan percaya
Endank Soekamti Tetap PD sudah biasa
Kutak mau menyiksa diri Lihat laut dan indahnya ombak
Dulu aku seorang loser Gemulainya pohon kelapa
Tapi kini ku punya power, yeah Olahraga takkan berguna
Karna, Para gadis yang mulai menari
Dulu aku dipandang sebelah Kibarkan merah putih
mata Aku suka seperti ini
Tapi kini ku sang juara Bebas minum tak terkendali
Untuk Indonesia, kita punya
Aku suka seperti ini
semua
Ku tak biasa, biasa saja Bebas makan sesuka hati
Seribu budaya dan kekayaan
Biasa saja ku tak suka Aku anak sehat (bukan pemalas)
alam
Dulu biasa, biasa saja Aku anak yang kuat (sangat
Yang takkan terkalahkan
Kini aku luar biasa bergairah)
Untuk Indonesia, jadilah legenda
Aku anak sehat (bukan pemalas)
Buat apa uang segudang (syala Kita bisa dan percaya
Aku anak yang kuat (sangat
la la la, syala la la la la la) bergairah) Darah Indonesia, akulah
Kalau otak seperti udang (syala Bajuku yang dulu sudah tak halilintarmu
la la la, syala la la la la la) cukup lagi Darah Indonesia menggelegar
Buat apa tampang rupawan Porsi makananku bertambah 'tuk selamanya
(syala la la la, syala la la la la la) banyak sekali Darah Indonesia, walau badai
Kalau cuma jadi pecundang, Tapi masih merasa badanku menghadang
yeah paling seksi Kau takkan pernah hilang
Jangan sia-siakan aku pejantan Walau badai menghadang
Ku tak biasa, biasa saja tambun
Biasa saja ku tak suka Perut gendut tiada masalah Lihat laut dan indahnya ombak
Dulu biasa, biasa saja Tetap seksi banyak temannya Gemulainya pohon kelapa
Tak biasa, biasa, tak biasa, biasa Kutak mau menyiksa diri Para gadis yang mulai menari
Memang aku luar biasa Olahraga takkan berguna Kibarkan merah putih
Yee, yee ah Karna,
Aku suka seperti ini Untuk Indonesia, kita punya
Bagai rockstar yang mempesona semua
Semua orang tergila-gila, c'mon Bebas minum tak terkendali
Aku suka seperti ini Seribu budaya dan kekayaan
Pahlevi! alam
Bagai pahlawan yang perkasa Bebas makan sesuka hati
(Siapa bilang perut gendut Yang takkan terkalahkan
Mental kuat seperti baja Untuk Indonesia, jadilah legenda
"itunya" kecil)
Ku tak biasa, biasa saja Aku anak sehat (bukan pemalas) Kita bisa dan percaya
Biasa saja, ku tak suka Aku anak yang kuat (sangat
Darah Indonesia, akulah
Dulu biasa, biasa saja bergairah)
halilintarmu
Kini aku luar biasa Aku anak sehat (bukan pemalas)
Darah Indonesia menggelegar
Aku anak yang kuat (sangat
Ku tak biasa, biasa saja 'tuk selamanya
bergairah)
Biasa saja, ku tak suka Darah Indonesia, walau badai
Aku anak sehat (bukan pemalas)
Dulu biasa, biasa saja menghadang
Aku anak yang kuat (sangat
Tak biasa, biasa, tak biasa, biasa Kau takkan pernah hilang
bergairah)
Memang aku luar biasa Walau badai menghadang
Jadilah Sunset Di
Pejantan Legenda Tanah Anarki
Tambun Superman Is Dead
Hembus angin yang terasa
Superman Is Dead
Endank Soekamti Inilah Radio Revolusi Indonesia
panas
Membesar perut indahku Mempersembahkan sebuah
Keringat menetes di dada
Tak merubah gaya hidupku langgam nostalgia
Tiada henti kau bekerja keras
Tak perduli kata mereka Berjuang demi cinta
Olahraga takkan berguna
Andai ku malaikat, kupotong abadi Harus percaya tak ada yang
sayapku Di tanah anarki, romansa terjadi sempurna
Dan rasakan perih di dunia Dan dunia kembali tertawa
bersamamu Andai ku malaikat, kupotong
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan sayapku Ayo bangun dunia di dalam
abadi Dan rasakan perih di dunia perbedaan
Di tanah anarki, romansa terjadi bersamamu Jika satu tetap kuat kita bersinar
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan Harus percaya tak ada yang
Desing peluru tak bertuan abadi sempurna
Hari-hari yang tak benderang Di tanah anarki, romansa terjadi Dan dunia kembali tertawa
Setiap detik nyawa ini
Kupertahankan untukmu Itulah aku Dan dunia kembali tertawa
Raihlah mimpimu Dan dunia (dunia), dunia kembali
Alasanku ada di sini
Kuat Kita tertawa
Dan parasmu yang kurindukan
Di neraka 'kan kumenangkan Jika Kami
Hariku bersamamu Bersinar
Andai ku malaikat, kupotong
Superman Is Dead Bersama
Kutatap dunia, terasa perih luka Superman Is Dead
sayapku
Dan rasakan perih di dunia di dada Jika kami bersama, nyalakan
bersamamu Pertempuran manusia yang buta tanda bahaya
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan indahnya perbedaan Jika kami berpesta, hening akan
abadi Oh, indahnya terpecah
Di tanah anarki, romansa terjadi Aku, dia dan mereka memang
Kubisa, engkau pun bisa gila, memang beda
Dalam gelisah, ku menunggu melupakan kebencian yang ada Tak perlu berpura-pura, memang
(ha-ah) Bersama kita terluka, bersama begini adanya
Berita tentang gerilyamu (ha-ah) kita bisa tertawa
Semerbak rindu kuasai Dan tertawa Dan kami di sini
Udara panas ini Akan terus bernyanyi
Ayo bangun dunia di dalam
Sepucuk surat telah tiba perbedaan Dan jika kami bersama, nyalakan
Dan senja pun ikut berdebar Jika satu tetap kuat kita bersinar tanda bahaya
Kalimat indah dan kisahmu Harus percaya tak ada yang Musik akan menghentak, anda
Tentang perang dan cinta sempurna akan tersentak
Dan dunia kembali tertawa Dan kami tahu engkau bosan
Andai ku malaikat, kupotong dijejali rasa yang sama
sayapku Bayangkan dan senyumlah Kami adalah kamu, muda, beda
Dan rasakan perih di dunia Mahkota emas tiada artinya dan berbahaya
bersamamu Ketika raja dan ratu memimpin
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan dunia, semua bersatu Ah-ah
abadi Dan bersatu Ah-ah-aa (Ini lagunya, are you
Di tanah anarki, romansa terjadi ready?)
Ayo bangun dunia di dalam
Kubasuh luka dengan air mata perbedaan Lepaskan semua belenggu yang
Oh, hatimu beku serta jiwamu Jika satu tetap kuat kita bersinar melingkari hidupmu
yang lelah Harus percaya tak ada yang Berdiri tegak menantang di sana
Tak henti lawan dunia sempurna di garis depan
Dengan mimpi besar untuk cinta Dan dunia kembali tertawa Aku berteriak lantang untuk jiwa
yang hilang
Dan jalan untuk pulang Jabat erat tanganku kawan (Ah- Untuk mereka yang selalu
Di ujung waktu 'kan ada cahaya hh) tersingkirkan
Itulah aku Kau tak akan pernah sendiri (Ah-
Raihlah mimpimu hh) Ketika tiada tempat lagi untuk
Hancurkan dendam dengan cinta berlari
Andai ku malaikat, kupotong di dada Ketika tiada orang yang akan
sayapku Untuk semua manusia peduli
Dan rasakan perih di dunia Aku dan dia selalu menunggumu
bersamamu Ayo bangun dunia di dalam di sini
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan perbedaan Angkat sekali lagi, hey
Jika satu tetap kuat kita bersinar
Dan kami di sini, oh Di detik ini cinta adalah Tinggi menjulang menembus
Akan terus bernyanyi kebenaran peradaban
Melewati waktu melawan
Dan jika kami bersama, nyalakan Tinggi menjulang menembus pembenaran
tanda bahaya peradaban Dan kini bulan menantikan
Musik akan menghentak, anda Melewati waktu melawan gemilang
akan tersentak pembenaran Tangis, air matanya telah hilang
Aku, dia dan mereka memang Dan kini bulan menantikan
gila, memang beda gemilang Tinggi menjulang menembus
Aku adalah kamu, kita muda dan Tangis, air matanya telah hilang peradaban
berbahaya Melewati waktu melawan
Derap kuda ksatria gagah dekati pembenaran
Hey surga Dan kini bulan menantikan
Yeah-hey-hey Walau neraka berjanji 'tuk gemilang
Allright menghabisinya Tangis, air matanya telah hilang
Di pintu istana bulan merajah
Dan kami di sini, oh
Akan terus bernyanyi, yow
hatinya
'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan
Punk Hari Ini
Superman Is Dead
khianat semesta
Dan jika kami bersama, nyalakan Waktu terus berjalan, tiada yang
tanda bahaya Kekuatan cinta 'kan beri dia di sisimu
Musik akan menghentak, anda mahkota Ingin keluar 'tuk dapatkan
akan tersentak Bulan merana jingga hapus air pemikiran baru
Dan kami tahu engkau bosan matamu Kukesal hari ini melihat di sekitar
dijejali rasa yang sama Ksatria datang dengan bendera Semuanya sama dan seragam
Kami adalah kamu, muda, beda tanpa pedang Korban dari majalah
dan berbahaya Di detik ini cinta adalah
kebenaran Dia pikir dia berbeda
Dan jika kami bersama, nyalakan Dan semua band mengkopi Blink
tanda bahaya Tinggi menjulang, menembus Di manakah pemberontak
Musik akan menghentak, anda peradaban engkau bersembunyi?
akan tersentak Melewati waktu melawan Bukankah ini penting
Dan kami tahu engkau bosan pembenaran Dan perasaanku membunuhku!
dijejali rasa yang sama Dan kini bulan menantikan
Kami adalah kamu, muda, beda gemilang Kubenci semua yang tak pasti
dan berbahaya Tangis, air matanya telah hilang Rambut spikey dibilang funky
Mall dipenuhi lambang anarki
Oh-oo-oo Menuju kemenangan Yang akhirnya hilang tak berarti
Oh-oo-oo Dan cinta dikumandangkan
Oh-oo-oo Menuju kata hati MTV hari ini, Rock n' Roll telah
Dan terbakarlah semua mati
Oh-oo-oo Nyanyikan lagu orang lain dan
kebencian!
Hey kau akan terkenal

Bulan & Ksatria Jejak dendam perih meraksasa


di angkasa
Coba 'tuk tak curiga, tak kuasa
'ku menahan
Superman Is Dead Akan cinta yang besar dan Penuh tattoo juga piercing
Jejak dendam perih meraksasa terhalang durjana Nyanyikan lagu cengeng
di angkasa Manusia melacurkan diri di istana Bukankah ini penting
Akan cinta yang besar dan Namun tak demikian dengan Dan perasaanku membunuhku!
terhalang durjana bulan ksatria
Kubenci semua yang tak pasti
Manusia melacurkan diri di istana
Derap kuda ksatria gagah dekati Rambut spikey dibilang funky
Namun tak demikian dengan
surga Mall dipenuhi lambang anarki
bulan ksatria
Walau neraka berjanji 'tuk Cheerleader ingin jadi punk rock
Kekuatan cinta 'kan beri dia menghabisinya star
mahkota Di pintu istana bulan merajah
hatinya Kubenci semua yang tak pasti
Bulan merana jingga hapus air
'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan Rambut spikey dibilang funky
matamu
khianat semesta Mall dipenuhi lambang anarki
Ksatria datang dengan bendera
Yang akhirnya hilang tak berarti
tanpa pedang
Kubenci semua yang tak pasti years Don't you cry
Rambut spikey dibilang funky Never will bring you down 'Cause there's nothing, nothing
Mall dipenuhi lambang anarki Down, down, down that will keep us apart
Cheerleader ingin jadi punk rock You're the heart of the crown
star And the blood of all my lifetime Don't be scared
You are my lady rose 'Cause I'll be there to hold you
Kubenci semua yang tak pasti tight
Rambut spikey dibilang funky
Mall dipenuhi lambang anarki
Saint Of My You're the king, you're the queen
You're saint of my life
Yang akhirnya hilang tak berarti Life When the world is trembling

Lady Rose Superman Is Dead


Good night, good night, my little
down
Don't you cry
Superman Is Dead 'Cause there's nothing, nothing
angel that will keep us apart
Can you stay a little while Good night, good night, my little
Can you drink this cheap bottle of
wine
ones
Spread your wings and fly away
Bukan
Got a love song a broken line
Put the rose on your hair
to your dreams
When you're asleep, I'm on your
Pahlawan
Full of grace my queen of Superman Is Dead
side
mystery When you're awake, I'll be there Di sudut kota ini melangkah sepi
Can't you see, can't you believe still Dihantui mimpi abadi
And all they say it's true Close your eyes, put a smile on Tangis dan air mata di pinggir
Lady rose your face jalan
Kapankah ini 'kan berakhir?
I can sing a thousand song Don't be scared
I can bring your kiss around town 'Cause I'll be there to hold you Pemabuk di pelukan pelacur
Kiss of angel as sweet as heaven tight jalanan
Put the rose on your hair You're the king, you're the queen Bermahkotakan duri tajam
Full of grace my burnin-latin You're saint of my life Tutup matamu kawan besarkan
queen And when the world is trembling hati
Can't you see, can't you believe down Surga dan neraka menanti
And all they say it's true Don't you cry
Lady rose Aku bukan pahlawan berparas
'Cause there's nothing, nothing
tampan
When you fall to my arms that will keep us apart
Sayap-sayap pupus terbakar
When you sleep for a thousand Sing with me, my little darling Salah-benar semua pernah
years Sing along to these lullabies kulakukan
Never will brings you down Pick the moon, kiss the star, so Angkat gelas, kita bersulang!
Down, down, down good night
You're the heart of the crown Aku bukan pahlawan berparas
And the blood of all my lifetime Good night, good night, my little tampan
You are my lady rose angel Sayap-sayap pupus terbakar
Good night, good night, my little Salah-benar semua pernah
Let me say this for one last time ones kulakukan
Of all the love and beauty I have Spread your wings and fly away Angkat gelas, kita bersulang!
seen to your dreams
Pertarungan abadi setan
You're the one When you're asleep, I'm on your
malaikat
My only one side
Luluh-lantak darah mewangi
Forever When you're awake, I'll be there
Berhamburan sejuta napas
still
terakhir
Put the rose on your hair Close your eyes, put a smile on
Dunia berhenti tertawa
Full of grace my queen of your face
mystery Aku bukan pahlawan berparas
Can't you see, can't you believe Don't be scared
tampan
And all they say it's true 'Cause I'll be there to hold you
Sayap-sayap pupus terbakar
Lady rose tight
Salah-benar semua pernah
You're the king, you're the queen
kulakukan
When you fall to my arms You're saint of my life
Angkat gelas, kita bersulang!
When you sleep for a thousand And when the world is trembling
down
Aku bukan pahlawan berparas Sunset di tanah anarki kian Kita belati, kita adalah belati
tampan mencekam, dan sayap patah Tak sempurna, jauh dari
Sayap-sayap pupus terbakar terbang tertatih bersamanya merdeka
Salah-benar semua pernah Hari ini setan bersyukur Kita bernyanyi, belati ini abadi
kulakukan memanjatkan doa-doanya, untuk Tak berhenti dan takkan pernah
Angkat gelas, kita bersulang! dunia tanpa pelangi berhenti

Angkat gelas kita bersulang!


Mawar merah menghitam tega
bunuh asmara The Opening
Walau kalah jangan menyerah
Angkat gelas, kita bersulang!
Ketika cinta tenggelam ku 'kan
mewarnainya
(Ketika Senja)
Superman Is Dead
Kita Luka Hari Ini Hari ini malaikat pergi dan tak
akan pernah kembali, dan kita Ketika senja perlahan mulai
Mereka Luka adalah belati tenggelam
Di balik gelap 'kan datang
Selamanya Bertarung lepas tiada henti kemenangan
Superman Is Dead Menancap keras di dada Tanggalkan sayap dan lepas
tanduk setanmu
Takkan menyerah dan tak Kita belati, kita adalah belati Yang ada hanya kebenaran
pernah berubah Tak sempurna, jauh dari semesta
Selalu ada di sini untuk merdeka Dan kita para tentara
selamanya Kita bernyanyi, belati ini abadi Para pejuang waktu
Tegak menantang dan tak Tak berhenti takkan pernah Tanah ini
pernah berhenti berhenti Luka ini
Suarakan kejujuran hati yang
Demi esok yang lebih bersinar
berani Bagai sabda gerhana
Terus bersinar
menghalangi sang surya
Berjuanglah, bertarunglah, Semuanya terbakar di dalam Cahaya cinta berpijar
kuingin kau di sini dinginnya dosa Dendam bukan mahkota
'Tuk rubuhkan meratakan semua Hari ini para pencari 'kan Anggunlah kau bersinar
tembok penjara temukan jawaban, karena kita Kejar dan kejarlah
Di sini kuberpijak nafasku adalah belati Jawaban atas misteri
untukmu
Hidup dan peristiwa
Tangan ini terkepal selamanya Bertarung lepas tiada henti
Menancap keras di dada Yang 'kan menggetarkan istana
Engkau diam penuh dendam
Welcome boys and girls, you
tersudut tak terdengar Kita belati, kita adalah belati
know I love you all
Dalam perih angkat wajah walau Tak sempurna, jauh dari
Welcome boys and girls, to this
tak bermahkota merdeka
monument of fuck you all!
Nada arus utama yang kian Kita bernyanyi, belati ini abadi
Welcome boys and girls, you
menyakitkan Tak berhenti dan takkan pernah
know I love you all
Ambil alih gelombang 'tuk berhenti
Welcome boys and girls, to this
menyerang
Gemuruh senja menghilang, monument of fuck you all!
Takkan menyerah dan tak esok 'kan datang gemilang, This monument of fuck you all!
pernah berubah percayalah cinta 'kan menang Our dreams are made of steel
Selalu ada di sini untuk Kesetiaan yang tak terpatahkan, tonight, and our heart is forever
selamanya 'kan membawamu terbang strong
Tegak menantang dan tak bersama The Kingdom of our ignorance
pernah berhenti Belati ini 'kan selalu abadi, belati we will see they fall again
Suarakan kejujuran hati yang ini takkan pernah mati
Welcome boys and girls, you
berani Belati ini 'kan selalu di sini, lelah
know I love you all
Ini budaya perlawanan basa-basi sudah tersingkirkan!
Welcome boys and girls, to this
enyahlah sudah Bertarung lepas tiada henti
monument of fuck you all!
Dengan sejuta kekalahan Menancap keras di dada
This monument of fuck you all!
teriakkanlah
Kita belati, kita adalah belati Our dreams are made of steel
Kita adalah Tak sempurna, jauh dari
merdeka
tonight, and our heart is forever
strong
belati Kita bernyanyi, belati ini abadi
Tak berhenti dan takkan pernah
The Kingdom of our ignorance
we will see they fall again, and
Superman Is Dead again
berhenti
Bangkit Dan Terus kubertahan
Sampai ini berakhir Puisi Cinta Para
Dengarkan hatiku Perompak
Percaya Kita semua berbeda Superman Is Dead
Superman Is Dead Tak pernah 'ku menginjakmu
Hilangkan kebencian Kuingat Jelita
Kubertanya pada bintang ketika Hatiku merana
Tak pernah 'ku menginjakmu
ia padam Di tengah lautan samudra
Arti hidup yang kita jalani
Kebencian yang takkan pernah
Belati Tuhan Kutenggak anggurku
mengering Superman Is Dead Kuasah pedangku
Hilang semua, Tuhan kau ada di Menebas terali terkurung api Saatnya 'tuk mencari mangsa
mana? Terlahir telanjang tanpa senjata
Meradang meluka dirantai Seiris puisi
Amarah yang tak tertahan dogma Kuhempas nada
Kematian langit pun hitam Memanggil badai runtuhkan Asa perompak yang mencari janji
Atas nama cinta dan harapan kekang
yang tenggelam Tunggu 'ku, Jelita
Berderap serentak tanpa
'Ku 'kan bangkit dan percaya Di tepi pelabuhan api
seragam
Di sini, aku bernyanyi
Tak pernah henti berkarat
Wo-ho-oh
Segenggam harapan Ribuan mahkota
Wouooo ... Kamilah kutukan
Takkan pernah menyerah Emas dan wanita
peradaban
Terus kubertahan Tak sanggup bahagiakan jiwaku
Wouooo ... Kamilah suara yang
Sampai ini berakhir terlupakan Gemuruh asmara
Dengarkan hatiku Wouooo ... Kamilah bayang Halilintar cinta
Kita semua berbeda sempurna Menjauh, kukembangkan layar
Tak pernah 'ku menginjakmu Yang tak pernah kau temukan!
Seiris puisi
Kulihat jelas kepedihan di Wouooo ... Kamilah kutukan Kuhempas nada
matamu peradaban Asa perompak yang mencari janji
Jalan gelap lalui bersama Wouooo ... Kamilah suara yang
Dan sahabat ia pergi terlupakan Tunggu 'ku, Jelita
meninggalkanku Wouooo ... Kamilah bayang Di tepi pelabuhan api
'Kan kukenang sampai napasku sempurna Di sini, aku bernyanyi
berakhir Yang tak pernah kau temukan!
Tentang dalamnya lautan rasa
Gelapnya dosa dunia Gerinda tirani libas persepsi Aku tersesat merampas nyawa
Matahari akan bersinar Lukisan hidup berkanvas hitam Dapatkan hormat dan rasa takut
Atas nama cinta dan harapan Vandalis sejati dan malaikatnya Setiap malam, oh hati terbenam
yang tenggelam Yang mati tertikam belati Tuhan
'Ku 'kan bangkit dan percaya Seiris puisi
Berderap serentak tanpa Kuhempas nada
Wo-ho-oh seragam Asa perompak yang mencari janji
Segenggam harapan Tak pernah henti berkarat
Takkan pernah menyerah Tunggu 'ku, Jelita
Terus kubertahan Wouooo ... Kamilah kutukan Di tepi pelabuhan api
Sampai ini berakhir peradaban
Dengarkan hatiku Wouooo ... Kamilah suara yang Seiris puisi
Kita semua berbeda terlupakan Kuhempas nada
Tak pernah 'ku menginjakmu Wouooo ... Kamilah bayang Asa perompak yang mencari janji
sempurna
Amarah yang tak tertahan Tunggu 'ku, Jelita
Yang tak pernah kau temukan!
Kematian langit pun hitam Di tepi pelabuhan api
Atas nama cinta dan harapan Wouooo ... Kamilah kutukan Setiap malam, oh hati terbenam
yang tenggelam peradaban bersama
'Ku 'kan bangkit dan percaya Wouooo ... Kamilah suara yang
terlupakan Menuju
Wo-ho-oh
Segenggam harapan
Wouooo ... Kamilah bayang
sempurna temaram
Takkan pernah menyerah Yang tak pernah kau temukan! Superman Is Dead
Lorong sunyi, tembok putih
Selimut yang terlipat rapi
Jejak langkah nan kian mendekat
Inilah saatnya

'Ku menanti yang tercinta


Cabut jarum dari nadiku
Semerbak mawar dia menghitam
Jatuh dan berpendam

Oh, sudah maafkanlah hati ini


Sejuta mimpi yang tertunda

Kudengar malaikat bernyanyi


Nyanyikan lagu tentang mimpi
Mimpi indah yang kutinggalkan
kini

Sebut namaku sekali saja


'Ku 'kan selalu ada di sana
Di sisiku kau 'kan kujaga selama-
lamanya

Tangan kecil bidadari


Lembutnya menyentuh pipiku
Temaram senja ia menghadang
Rapuhku menghilang

Oh, Tuhan, maafkanlah dosa ini


Yang tak sombong lagi berdiri

Kudengar malaikat bernyanyi


Nyanyikan lagu tentang mimpi
Mimpi indah yang kutinggalkan
kini

Sebut namaku sekali saja


'Ku 'kan selalu ada di sana
Di sisiku kau 'kan kujaga selama-
lamanya

Anda mungkin juga menyukai