Anda di halaman 1dari 5

Yang Paling Menakjubkan

Karya : Sapardi Djoko Damono

Yang paling menakjubkan di dunia yang fana ini


adalah segala sesuatu yang tidak ada. Soalnya,
kita bisa membayangkan apa saja tentangnya,
menjadikannya muara bagi segala yang luar biasa.

Kita bisa membayangkannya sebagai jantung


yang letih, yang dindingnya berlemak,
yang memompa sel-sel darah agar bisa menerobos
urat-urat yang sempit, yang tak lagi lentuk.

Kita bisa membayangkannya sebagai bola mata


yang tiba-tiba tak mampu membaca aksara
di dinding kamar periksa seorang dokter
ketika ditanya, "Apa yang Tuan lihat di sana?"

Kita bisa membayangkannya sebagai lidah


yang tiba-tiba dipaksa menjulur agar bisa diperiksa
apakah kemarin, atau tahun lalu, entah kapan
pernah mengucapkan suatu dosa, entah apa.

Sungguh, yang paling menakjubkan di dunia kita ini


adalah segala sesuatu yang tidak ada. Soalnya,
kita boleh menyebut apa pun yang kita suka tentangnya
sementara orang berhak juga menganggap kita gila.
Negeri Haha Hihi

Bukan karena banyaknya grup lawak, 


maka negriku selalu kocak
Justru grup – grup lawak hanya mengganggu 
dan banyak yang bikin muak
Negeriku lucu, dan para pemimpinnya suka mengocok perut

Banyak yang terus pamer kebodohan 


dengan keangkuhan yang menggelikan
Banyak yang terur pamer keberanian 
dengan kebodohan yang mengharukan
Banyak yang terus pamer kekerdilan 
dengan teriakan yang memilukan
Banyak yang terus pamer kepengecutan 
dengan lagak yang memuakkan. Ha ha ...

Penegak keadilan jalannya miring 


Penuntut keadilan kepalanya pusing
Hakim main mata dengan maling
Wakil rakyat baunya pesing. Hi hi ...

Kalian jual janji – janji 


untuk menebus kepentingan sendiri
Kalian hafal pepatah-petitih 
untuk mengelabui mereka yang tertindih
Pepatah petitih, ha ha ...

Anjing menggonggong kafilah berlalu, 


Sambil menggonggong kalian terus berlalu 

Ha ha, hi hi ...
Ada udang dibalik batu, 
Otaknya udang kepalanya batu 
Ha ha, hi hi
Sekali dayung dua pulau terlampaui 
Sekali untung dua pulau terbeli 
Ha ha, hi hi
Gajah mati meninggalkan gading
Harimau mati meninggalkan belang
kalian mati meninggalkan hutang 
Ha ha, hi hi
Hujan emas dinegeri orang, hujan batu dinegri sendiri,
Lebih baik yuk hujan – hujanan caci maki.
Ha ha, hi hi
"Pahlawan Tak Dikenal" ( karya Toto Sudarto Bachtiar )

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring


Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang


Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

wajah sunyi setengah tengadah


Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun


Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring


Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda.
Kuhentikan hujan.
Karya : Sapardi Djoko Damono

Kuhentikan hujan
Kini matahari merindukanku
Mengangkat kabut pagi perlahan
Ada yang berdenyut di dalam diriku
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari
Tak bisa ku tolak matahari
Memaksaku menciptakan bunga-bunga.
Kuhentikan hujan.
Sagu Ambon

Karya: WS.Rendra

Ombak beralun, o, mamae.


Pohon-pohon pala di bukit sakit.
Burung-burung nuri menjerit.
daripada membakar masjid
daripada membakar gereja
lebih baik kita bakar sagu saja.

Pohon-pohon kelapa berdansa.


Gitar dan tifa.
Dan suaraku yang merdu.
O, ikan,
O, taman karang yang bercahaya.
O, saudara-saudaraku,
lihat, mama kita berjongkok di depan kota yang terbakar.

Tanpa 'ku sadari


laguku jadi sedih, mamae.
Air mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam.

Laut sepi tanpa kapal layar.


Bumi meratap dan terluka.
Di mana nyanyian anak-anak sekolah?
Di mana selendangmu, nonae?
Di dalam api unggun aku membakar sagu.
Aku lihat permusuhan antara saudara itu percuma.
Luka saudara lukaku juga.

Anda mungkin juga menyukai